Anda di halaman 1dari 9

EVALUASI BIMBINGAN KONSELING

MAKALAH

Disusun Guna Memenuhi Tugas


Mata Kuliah: Manajemen Bimbingan Konseling
Dosen Pengampu: Muhlil Musolin, S.H.I., M.S.I.

Oleh:
Faiq
M. Zidni Fadhlurrahman

PROGAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM AN-NAWAWI
PURWOREJO
2024
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bimbingan konseling adalah suatu proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh
guru bimbingan konseling kepada siswa yang sedang mengalami suatu masalah secara
terus menerus sehingga ia dapat memahami dirinya sendiri, lingkungan sosial dan dapat
memanfaatkan potensi yang dimiliki untuk mencapai perkembangan yang optimal serta
dapat merencanakan masa depan yang lebih baik.
Sedangkan guru bimbingan konseling adalah tenaga pendidik yang memiliki
pengetahuan, keterampilan, kemampuan keahlian dan keteladanan untuk menciptakan
siswa yang memiliki perilaku sesuai yang diharapkan. Selanjutnya guru bimbingan
konseling diberi tugas wewenang serta tanggung jawab dalam menjalankan atau
menyelenggarakan bimbingan konseling.
Dalam kesehariannya guru bimbingan konseling membantu memasyarakatkan
pelayanan bimbingan dan konseling kepada siswa, mengidentifikasikan siswa-siswa yang
memerlukan layanan bimbingan konseling serta pengumpulan data tentang siswa-siswa
tersebut, membantu mengembangkan suasana kelas, memberikan kesempatan dan
kemudahan kepada siswa yang memerlukan kegiatan bimbingan konseling untuk
mengikuti kegiatan yang dimaksudkan itu, menangani masalah siswa, serta
mengumpulkan informasi yang diperlukan dalam rangka penilaian pelayanan bimbingan
konseling serta upaya tindak lanjutnya

B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Evaluasi Bimbingan Konseling?
2. Tujuan Evaluasi Bimbingan Konseling?
3. Prinsip Evaluasi Bimbingan Konseling?
4. Fungsi Evaluasi Bimbingan Konseling?
5. Model Evaluasi Bimbingan Konseling?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Evaluasi Bimbingan Konseling


Menurut Suharsimi Arikunto secara harfiah evaluasi berasal dari bahasa inggris
yaitu evoluation, yang berasal dari kata value.1 Kemudian dalam bahasa Arab evaluasi
yang disebutkan dengan al-Taqwim, dan dalam bahasa indonesia berarti penilaian. 2
Worthen dan Sanders dalam Anderson dalam Suharsimi mengatakan evaluasi adalah
kegiatan yang mencari sesuatu yang berharga tentang sesuatu; dalam mencari sesuatu
tersebut, juga termasuk informasi yang bermanfaat dalam menilai keberadaan suatu
program, produksi, prosedur, serta alternatif strategi yang diajukan untuk mencapai
tujuan yang sudah ditentukan.3
Evaluasi dapat pula diartikan sebagai proses pengumpulan informasi (data) untuk
mengetahui efektivitas kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan dalam upaya
mengambil keputusan. Pengertian lain evaluasi adalah suatu usaha untuk mendapatkan
berbagai informasi secara berkala, berkesinambungan, dan menyeluruh tentang proses
dan hasil dari perkembangan sikap dan prilaku atau tugas-tugas perkembangan para siswa
melalui program kegiatan yang telah dilaksanakan.4
Prayitno dalam Suhertina bimbingan konseling adalah suatu proses membantu
individu untuk menjadi insan yang berguna dalam kehidupannya yang memiliki berbagai
wawasan, pandangan dan interpetasi, pemilihan, penyesuaian serta kentrampilan yang
tepat berkenaan dengan diri sendiri dan lingkungan.5
Dari beberapa pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan evaluasi bimbingan
konseling adalah penilaian yang dilakukan oleh guru pembimbing dari kegiatan yang
telah direncanakannya untuk mengetahui efektivitas-efektivitas yang telah dilaksanakan.

1
Suharsimi Arikunto dan Cepi Safruddin Abdul Jabar, Evaluasi Program Pendidikan: Pedoman Teoritis
bagi Mahasiswa dan Praktisi Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi Aksara), hal. 1.
2
Amirah Diniaty, Evaluasi Bimbingan Konseling, (Pekanbaru : Zanafa Publishing, 2012), hal. 31.
3
Suharsimi Arikunto dan Cepi Safruddin Abdul Jabar, Evaluasi Program Pendidikan: Pedoman Teoritis
bagi Mahasiswa dan Praktisi Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi Aksara), hal. 1-2.
4
Anas Salahudin, Bimbingan & Konseling, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2010), hal. 218.
5
Suhertina, Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling, (Pekanbaru: CV. Mutiara Pesisir Sumatra, 2014), hal.
18.
B. Tujuan Evaluasi Bimbingan Konseling
Kegiatan evaluasi bertujuan mengetahui keterlaksanaan kegiatan dan ketercapaian
tujuan dari program yang telah ditetapkan. Menurut Fitri Wahyuni dalam Anas secara
umum penyelenggaraan evaluasi pelaksanaan program bimbingan dan konseling
bertujuan sebagai berikut:6
1) Mengetahui kemajuan program bimbingan dan konseling atau subjek yang telah
memanfaatkan layanan bimbingan dan konseling.
2) Mengetahui tingkat efisiensi dan efektivitas strategi pelaksanaan program bimbingan
dan konseling yang telah dilaksanakan dalam kurun waktu yang telah ditentukan.
3) Secara operasional, penyelenggaraan evaluasi pelaksanaan program bimbingan dan
konseling ditujukan untuk:
a) Meneliti secara berkala hasil pelaksanaan program bimbingan dan konseling.
b) Mengetahui tingkat efisien dan efektivitas layanan bimbingan dan konseling.
c) Mengetahui jenis layanan yang sudah atau belum dilaksanakan atau perlu
diadakan perbaikan dan pengembangan.
d) Mengetahui sampai sejauh mana keterlibatan semua pihak dalam usaha
menunjang keberhasilan pelaksanaan program bimbingan dan konseling.
e) Memperoleh gambaran sampai sejauh mana peranan masyarakat terhadap
pelaksanaan program bimbingan dan konseling.

C. Prinsip Evaluasi Bimbingan Konseling


Menurut Aip Badrujaman ada tujuh prinsip dalam evaluasi program Bimbingan
Konseling yaitu meliputi yaitu:7
1) Evaluasi yang selektif yang membutuhkan pengenalan atas tujuan-tujuan program.
2) Evaluasi yang efektif membutuhkan kriteria pengukuran yang valid.
3) Evaluasi yang efektif tergantung pada pelaksanaan pengukuran yang valid terhadap
kriteria.
4) Program evaluasi harus melibatkan semua yang berpengaruh.

6
Anas Salahudin, Bimbingan & Konseling, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2010), hal. 219-220.
7
Aip Badrujaman, Teori dan Aplikasi Program Bimbingan dan Konseling, (Jakarta: PT Indeks, 2011), hal.
20.
5) Evaluasi yang bermakna membutuhkan umpan balik.
6) Evaluasi harus direncanakan dan terus menerus dilakukan agar bisa mencapai tujuan
yang diinginkan.
7) Evaluasi menekankan pada kepositifan.

D. Fungsi Evaluasi Bimbingan Konseling8


1) Memberikan umpan balik (feed back) kepada guru pembimbing untuk memperbaiki
atau mengembangkan program bimbingan dan konseling.
2) Memberikan informasi kepada pimpinan sekolah, guru mata pelajaran dan orang tua
siswa tentang perkembangan siswa agar secara bersinergi atau berkolaborasi
meningkatkan kualitas implementasi program bimbingan konseling di sekolah.

E. Model Evaluasi Bimbingan Konseling


1. Evaluasi Peserta Didik (Input)
Pemahaman terhadap peserta didik yang mendapatkan bimbingan dan konseling
penting dan perlu. Pemahaman mengenai peserta didik perlu dilakukan sedini
mungkin.
Evaluasi jenis ini dimulai dari layanan pengumpulan data pada saat peserta didik
diterima oleh sekolah bersangkutan. Adapun jenis data yang dikumpulkan dari
peserta didik dapat berupa kemampuan sekolastik, bakat, minat, kepribadian, peserta
belajar, riwayat pendidikan, riwayat hidup, cita-cita pendidikan atau jabatan, hobi
dan penggunaan waktu luang, kebiasaan belajar, hubungan sosial, keadaan fisik dan
kesehatan, kesulitan-kesulitan yang dihadapi dan minat terhadap mata pelajaran
sekolah.
2. Evaluasi Program
Jenis evaluasi program ini dilakukan demi untuk peningkatan mutu program
bimbingan dan konseling di sekolah dibagi menjadi beberapa kegiatan layanan
yaitu:
a) Layanan kepada peserta didik
b) Layanan kepada guru

8
Anas Salahudin, Bimbingan & Konseling, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2010), hal. 220.
c) Layanan kepada kepala sekolah
d) Layanan kepada orang tua siswa atau masyarakat
Kegiatan operasional dari masing-masing layanan hendaknya disusun dalam
suatu sistematika tertentu. Jenis evaluasi pelaksanaan program ini memerlukan alat-
alat atau instrument evaluasi yang baik.9
3. Evaluasi Proses
Dalam evaluasi proses yang di evaluasi adalah proses pelayanan bimbingan dan
konseling secara keseluruhan dari mulai perencanaan hingga pelaksanaan. Evaluasi
proses ini bertujuan untuk mengetahui efesiensi dan efektivitas proses pada
gilirannya untuk meningkatkan kualitas proses bimbingan itu sendiri.10
Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam suatu program dituntut suatu
proses pelaksanaan yang mengarah kepada tujuan yang diharapkan. Didalam proses
pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah banyak faktor yang terlihat
khususnya yang berhubungan dengan pengelolaan. Hal itu dapat diuraikan seperti
berikut:
a) Organisasi dan administrasi program bimbingan.
b) Personal atau petugas pelaksana.
c) Fasilitas dan perlengkapan.
d) Kegiatan bimbingan.
e) Partisipasi guru.
f) Anggaran pembiayaan.
4. Evaluasi Hasil
Aspek yang paling penting keberhasilan suatu program dari pelaksanaan program
itu sendiri. Untuk memperoleh gambaran tentang hasil yang diharapkan sesuai
dengan tujuan pelayanan bimbingan dapat tercapai atau tidak, akan tercermin dalam
diri siswa yang mendapat pelayanan bimbingan itu sendiri.
Hal-hal yang menyangkut diri siswa sesuai dengan tujuan pelayanan bimbingan
dapat dilihat dalam segi:

9
Dewa Ketut Sukardi, Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah, (Rineka
Cipta, 2008), hal. 231.
10
Tohirin, Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah, (Raja Grafindo Persada, 2015), hal. 353.
a) Pandangan para tamatan atau lulusan tentang program pendidikan disekolah
yang telah ditempuhnya.
b) Kualitas prestasi (performance) bagi tamatan atau lulusan.
c) Pekerjaan atau jabatan yang dilakukan oleh siswa yang telah menamatkan
program pendidikannya.
d) Proporsi tamatan atau lulusan yang bekerja dan yang belum bekerja.
BAB III
KESIMPULAN

Evaluasi bimbingan konseling adalah penilaian yang dilakukan oleh guru


pembimbing dari kegiatan yang telah direncanakannya untuk mengetahui efektivitas-
efektivitas yang telah dilaksanakan.
Tujuan evaluasi bimbingan konseling yaitu mengetahui kemajuan program
bimbingan dan konseling atau subjek yang telah memanfaatkan layanan bimbingan dan
konseling, mengetahui tingkat efisiensi dan efektivitas strategi pelaksanaan program
bimbingan dan konseling yang telah dilaksanakan dalam kurun waktu yang telah
ditentukan dan juga tertuju secara operasional.
Ada tujuh prinsip evaluasi bimbingan konseling yaitu evaluasi yang selektif yang
membutuhkan pengenalan atas tujuan-tujuan program, evaluasi yang efektif
membutuhkan kriteria pengukuran yang valid, evaluasi yang efektif tergantung pada
pelaksanaan pengukuran yang valid terhadap kriteria, program evaluasi harus melibatkan
semua yang berpengaruh, evaluasi yang bermakna membutuhkan umpan balik, evaluasi
harus direncanakan dan terus menerus dilakukan agar bisa mencapai tujuan yang
diinginkan dan evaluasi menekankan pada kepositifan.
Fungsi evaluasi bimbingan konseling ada dua yaitu memberikan umpan balik
(feed back) kepada guru pembimbing untuk memperbaiki atau mengembangkan program
bimbingan dan konseling dan memberikan informasi kepada pimpinan sekolah, guru
mata pelajaran dan orang tua siswa tentang perkembangan siswa agar secara bersinergi
atau berkolaborasi meningkatkan kualitas implementasi program bimbingan konseling di
sekolah.
Model evaluasi bimbingan konseling dapat secara model evaluasi peserta didik,
evaluasi program, evaluasi proses dan evaluasi hasil.
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi dan Cepi Safruddin Abdul Jabar. Evaluasi Program Pendidikan:
Pedoman Teoritis bagi Mahasiswa dan Praktisi Pendidikan. (Jakarta: PT Bumi
Aksara)
Badrujaman, Aip. 2011. Teori dan Aplikasi Program Bimbingan dan Konseling. (Jakarta:
PT Indeks)
Diniaty, Amirah. 2012. Evaluasi Bimbingan Konseling. (Pekanbaru : Zanafa Publishing)
Ketut Sukardi, Dewa. 2008. Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling
di Sekolah. (Rineka Cipta)
Salahudin, Anas. 2010. Bimbingan & Konseling. (Bandung: CV Pustaka Setia)
Suhertina. 2014. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. (Pekanbaru: CV. Mutiara
Pesisir Sumatra)
Tohirin. 2015. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah. (Raja Grafindo
Persada)

Anda mungkin juga menyukai