PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
1
bimbingan konseling merujuk pada sejauh mana layanan bimbingan konseling
mengintegrasikan, mendistribusikan, mengelola, dan mendayagunakan program, personel,
fasilitas, dan pembiayaan secara optimal. Sesuai dengan ketentuan Surat Keputusan Bersama
Mentri Pendidikan dan Kebudayaan dan Kepala Badan Administrasi Kepegawaian Nomor
0433/P/1993 dan nomor 25 tahun 1993, diharapkan pada setiap sekolah ada petugas yang
melaksanakan layanan bimbingan, yaitu konselor sekolah dengan rasio satu orang konselor
sekolah untuk 150 orang peserta didik.
B.RUMUSAN MASALAH
C.TUJUAN
2
BAB II
PEMBAHASAN
Evaluasi berasal dari bahasa Inggris, yaitu Evaluation yang berarti penilaian. Menurut
Akhmad Sudrajat (2010) Evaluasi dapat diartikan sebagai proses pengumpulan informasi
(data) untuk mengetahui efektivitas (keterlaksanaan dan ketercapaian) kegiatan-kegiatan yang
telah dilaksanakan dalam upaya mengambil keputusan. Pengertian lain dari evaluasi ini
adalah suatu usaha mendapatkan berbagai informasi secara berkala, berkesinambungan dan
menyeluruh tentang proses dan hasil dari perkembangan sikap dan perilaku, atau tugas-tugas
perkembangan para siswa melalui program kegiatan yang telah dilaksanakan.Sesuai dengan
pendapat tersebut maka evaluasi pelaksanaan Bimbingan dan Konseling dapat diartikan
sebagai suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai segala sesuatu dalam
pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di sekolah yang diharapkan oleh Departemen
Pendidikan, telah dijabarkan dalam pedoman khusus Bimbingan dan Penyuluhan, kurikulum
1975 buku IIIc. Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, layanan berasal dari kata .layan
yang kata kerjanya adalah melayani yang mempunyai arti membantu menyiapkan (mengurus)
apa-apa yang diperlukan seseorang; meladeni, menerima (menyambut) ajakan (tantangan,
serangan, dsb). Layanan perihal atau cara melayani, meladeni. Sedangkan
pengertian Bimbingan secara harfiyyah .Bimbingan adalah ,menunjukkan memberi jalan atau
menuntun. orang lain ke arah tujuan yang bermanfaat bagi hidupnya di masa kini, dan masa
mendatang.Istilah Bimbingan merupakan terjemahan dari kata bahasa Inggris GUIDANCE
yang berasal dari kata kerja .to guide. yang berarti menunjukan.Sedangkan dalam buku W.S
Winkel, kata Guidance berasal dari bahasa Inggris yang dikaitkan dengan kata asal guide,
yang diartikan sebagai berikut: menunjukkan jalan (showing the way); memimpin (leading);
menuntun (conducting); memberikan petunjuk (giving instruction); mengatur (regulating);
mengarahkan (governing); memberikan nasihat (giving advice). Pada artinya,evaluasi
layanan Bk merupakan evaluasi terhadap pelaksanaan layanan untuk membantu klien atau
orang lain dalam memecahkan suatu permasalahan dan mengubah pola hidup seseorang.
Mengubah pola hidup yang salah menjadi benar, pola hidup yang negatif menjadi positif.
3
Sehingga klien dapat mengarahkan hidup sesuai dengan tujuannya. Karena tugas dari seorang
pembimbing atau konselor yaitu memberikan arahan yang baik kepada yang terbimbing.
Guru adalah orang yang paling penting statusnya di dalam kegiatan belajar-mengajar
karena guru memegang tugas yang amat penting,yaitu mengatur dan mengemudikan bahtera
kehidupan kelas. Bagaimana suasana kelas berlangsung merupakan hasil dari kerja guru.
Suasana kelas dapat “hidup”,siswa belajar tekun,tetapi tidak merasa terkekang atau
sebaliknya,suasana kelas “suram”,siswa belajar kurang bersemangat dan diliputi rasa takut,itu
semua sebagai akibat dari hasil pemikiran dan upaya guru.Di dalam melaksanakan tugas yang
penting”menciptakan suasana kelas”tersebut guru berupaya sekuat tenaga agar kehidupan
kelas dapat berjalan mulus.Siswa dapat belajar tanpa hambatan dan dapat menguasai Apa
yang diajarkan oleh guru dengan nilai yang baik. Jika ternyata nilainya tidak baik, guru
tertentu ingin menelusurui apa penyebab nilai yang tidak baik itu. Jika guru tidak mengetahui
apa dan bagaimana evaluasi program, ia tidak akan mampu melakukan tugas menelusuran
penyebab nilai tidak baik. Agar ia mampu melakukan tugas dengan sempurna, harus bersedia
mempelajari evaluasi program.
Untuk menjawab apa sebab guru melakukan evaluasi program, terlebih dahulu kita tahu
tentang siapa saja yang dapat melakukan kegiatan evaluasi program tersebut. Bahwa orang
yang melakukan evaluasi (evaluator) dalam kegiatan program dapat orang-orang dari dalam
(orang ikut terlibat didalam kegiatan ), dan dapat pula orang dari luar (orang yang tidak ikut
terlibat dalam kegiatan program ). Masing-masing jenis evaluator program mengandung
kelemahan.
4
Berdasarkan atas klasifikasi evaluator tersebut, maka di dalam kegiatan belajar-
mengajar, guru dapat dikategorikan sebagai evaluator dalam. Guru adalah pelaksana sehingga
mereka mengetahui betul apa yang terjadi didalam proses belajar-mengajar. Guru
berkepentingan atas kualitas pengajaran. Untuk memperbaiki proses pengajaran yang kan
dilaksanakan lain waktu, guru perlu mengetahui seberapa tinggi tingkat pencapaian dari tugas
yang telah dikerjakan selama kurung waktu tertentu. Mereka memerlukan informasi yang
tepat agar dapat digunakan untuk meningkatkan pekerjaannya. Dalam hal ini guru tidak
dikhawatirkan akan menutupi kekurangannya atau kurang objektif karena hasil evaluasinya
tidak akan dilaporkan dan diketahui oleh siapa pun diluar dirinya.
5
Komponen proses pelaksanaan bimbingan dan konseling, dan (4) Komponen hasil
pelaksanaan program (output).
2. Evaluasi Program
6
3. Evaluasi Proses
Untuk mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan dalam program pelayanan bimbingan
dan konseling di sekolah, dituntut proses pelaksanaan bimbingan dan konseling yang
mengarah pada tujuan yang diharapkan. Dalam pelaksanaan program bimbingan dan
konseling di sekolah banyak faktor yang terlibat yang perlu dievaluasi, terutama yang terkait
dengan pengelolaan pelayanan bimbingan dan konseling. Faktor pengelolaan yang perlu di
evaluasi, meliputi;
2) Fasilitas fisik seperti; ruang kerja konselor, ruang konseling, ruang tunggu, ruang
pertemuan, ruang adminisrasi, ruang penyimpanan instrumen, ruang penyimpanan data.
3) Perlengkapan seperti; meja, kursi, filling kabinet, files, lemari dan sebagainya.
d. Anggaran biaya
Anggaran biaya yang perlu dipersiapkan adalah untuk pos-pos seperti; honorarium
pelaksana, pengadaan dan pemeliharaan sarana fisik dan perlengkapan, biaya operasional
(perjalanan, kunjungan rumah, penilaian dan penelitian)
4. Evaluasi Hasil
7
c. Pekerjaan, jabatan atau karier yang dijalaninya,
Menurut Gysbers & Henderson (2006) ada 3 macam sasaran yang dievaluasi dalam
program BK :
3. Evaluasi Hasil Hasil program layanan BK dpt ditunjukkan antara lain keberhasilan
siswa, khususnya bidang akademik. Contoh hasil program layanan BK : Berkurangnya
putus sekolah Meningkatnya standar pengetahuan Siswa yang gagal menurun Siswa
dapat menyesuaikan diri di sekolah Penurunan tindak kasus ketidaksiplinan dll
Secara garis besar tahapan Evaluasi Layanan meliputi : tahapan persiapan evaluasi
layanan tahap pelaksanaan, dan tahap monitoring. Penjelasan tentang langkah-langkah
tersebut dapat dilihat dalam bagan dibawah ini :
a. Penyusunan evaluasi
8
2. Pelaksanaan Evaluasi Layanan
Dalam pengumpulan data dapat menggunakan berbagai alat pengumpul data antara lain
: pengambilan data dengan tes, pengambilan data dengan observasi ( bisa berupa check list,
alat perekam suara atau gambar ), pengambilan data dengan angket, pengambilan data dengan
wawancara, pengambilan data dengan metode analisis dokumen dan artifak atau dengan
teknik lainya.
b. Teknik wawancara
9
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Evaluasi perlu diprogramkan secara sistematis dan terpadu. Kegiatan evaluasi yang
merupakan analisis dari hasil penilaian proses maupun hasil dijadikan dasar dalam tindak
lanjut untuk perbaikan dan pengembangan program pelayanan konseling. Dengan dilakukan
penilaian secara komprehensif, jelas dan cermat, maka diperoleh data atau informasi tentang
proses dan hasil seluruh kegiatan pelayanan konseling. Data dan informasi ini dapat dijadikan
bahan untuk pertanggungjawaban/akuntabiltas pelaksanaan program pelayanan konseling.
B.Saran
10
DAFTAR PUSTAKA
11