BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Guru pembimbing tidak lepas dari tugas pokoknya yaitu guna terciptanya layanan yang
maksimal, diantaranya penyusunan program rencana pelayanan bimbingan dan konseling.
Langkah selanjutkannya adalah pelaksanaan setelah itu tentu harus adanya evaluasi pelaksanaan
bimbingan dan konseling. Untuk melaksanakan program pelayanan yang baik tentunya setiap
guru pembimbing harus mengetahui tugas pokoknya. Semua itu agar tidak terjadi
penyelewengan atau kekacauan dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah.
Sebenarnya ditinjau dari tugas antara guru bimbingan dan konseling dan guru lain adalah
sama, yakni sama-sama melakukan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, analisis dan tindak
lanjut. Yang membedakan adalah ranah atau skop dari kerja itu sendiri.
Sebagai contoh guru bidang studi didalam mengevaluasi identik dengan angka, mungkin
nilai anak didik tinggi atau rendah. Tetapi di dalam bimbingan dan konseling bukan dalam
bentuk angka tetapi perubahan tingkah laku yang sebenarnya sangat sulit untuk di ukur.
Oleh karena itu kita sebagai calon guru bidang studi harus mengetahuinya agar tidak salag
persepsi terhadap guru pembimbing atau guru bimbingan dan konseling, untuk itu kita harus
mempelajarinya dengan seksama. Maka guna kepentingan belajar kita, kami susun makalah ini
dengan judul Tugas pokok guru pembimbing dan mudah-mudahan makalah ini bermanfaat untuk
kita.
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut SKB Mendikbud dan kepala BAKN no 0433/P/1993 dan no 25/1993 bahwa
kegiatan bimbingan dan konseling disekolah diampu oleh pejabat fungsional yaitu “guru
pembimbing”, namun panggilan guru pembimbing akan diganti dengan “konselor” jika yang
bersangkutan berlatarbelakang S1BK dan telah menempuh pendidikan profesi konselor (PPK).
Istilah konselor akan digunakan sebagai pengganti istilah “guru pembimbing” yang diberi tugas
tangung jawab dan wewenang untuk menyelenggarakan layanan bimbingan konseling. Sebagai
tenaga kependidikan istilah “koseling” telah dipopulerkan pada UURI No 20 Tahun 2003 BABA
I pasal 6
“Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berualifikasi sebagai guru, dosen, konselor,
pemong belajar, widyaseara, turut, instruktur, fasilatator, an sebutan lain yang sesuai dengan
kekusukannya serta berpartisipasi dalam penyelenggaraan pendidikan.”
Sebagai seorang pendidik konselor adalah tenaga profesional yang bertugas: 1)
merencanakan dan menyelenggarakan proses pembelajaran, 2) menilai hasil pembelajaraan, 3)
melakukan pembimbingan dan pelatihan. Arah pelaksanaan pembelajaran yang dimaksud adalah
melaksanakan pelayanan BK berupa berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung serta
berbagai keterkaitannya.
Selanjutnya berikut rincian tugas pokok konselor sekolah berdasarkan pangkat dan golongan
sebagai berikut:
a. Rincian tugas Guru Madya dan Guru Madya Tingkat I (Gol.III/a III/b) adalah :
Pada dasarnya, seluruh siswa yang ada di sekolah menjadi siswa asuh guru pembimbing.
Namun perlu penetapan jumlah siswa asuh masing-masing guru pembimbing. Tentang
pembagian jumlah siswa asuh masing-masing guru pembimbing telah diatur dalam SKB
mendikbud kepala BAKN No. 0433/P/1993 dan No. 25 tahun 1992 poin 3, 4, 7, 9 bunyi pasal ini
sebagai berikut :
(3) Jumlah peserta didik yang harus dibimbing oleh seorang guru pembimbing adalah 150 orang.
(4) Kelebihan peserta didikbagi guru pembimbing yang dapat diberi angka kredit adalah 75
orang, berasal dari pelaksanaan program bimbingan dan konseling.
(7) Guru pembimbing yang menjadi kepala sekolah, wajib melaksanakan bimbingan dan
konseling terhadap 40 orang peserta didik.
(9) Guru sebagaimana tersebut ayat (7) yang menjadi wakil kepala sekolah wajib melaksanakan
bimbingan dan konseling terhadap 75 orang peserta didik.
2. Beban kerja
Beban kerja guru pembimbing dengan guru mata pelajaran pada dasarnya setara/sama
yaitu minimal 24 jam satu minggu seperti yang tercantum dalam UU No. 14 tahun 2005 tentang
guru dan dosen pasal 35 poin (2) disebutkan bahwa beban keja guru sebagaimana yang dimaksud
pada ayat (1) adalah sekurang-kurangnya 24 jam tatap muka dan sebanyak-banyaknya 40 jam
tatap muka dalam satu minggu.
Apabila guru mata pelajaran atau guru praktek mengajar sebesar 24 jam satu minggu,
maka guru pembimbing melaksanakan kegiatan bimbingan dan konseling sebanyak 24 jam juga.
Jika setiap satu kali kegiatan mengajar diperlukan 2 jam tatap muka maka guru mata pelajaran
atau guru praktek melaksanakan kegiatan mengajar sebanyak 12 kali pengajaran.
Demikian pula beban kerja guru pembimbing, jika 1 kali kegiatan layanan BK dihargai 2
jam, maka guru pembimbing wajib melaksanakan kegiatan sebanyak 12 kali kegiatan BK untuk
satu minggu.