Anda di halaman 1dari 12

TUGAS 13

BIMBINGAN DAN KONSELING

NAMA :

Mutia Maharani (21002113)

DOSEN PENGAMPU :

Soeci Izzati AdlyaS.Pd., M.Pd.

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...................................................................................................................... i

MIND MAPPING ............................................................................................................ 1

RINGKASAN MATERI .................................................................................................. 2

A. Pengertian Keprofesional Bimbingan dan Konseling........................................ 2


B. Pengembangan Profesi Bimbingan dan Konseling ............................................ 3
C. Hal-hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Profesi BK ...................................... 2

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 7

PERTANYAAN................................................................................................................. 8
A. Objektif .................................................................................................................. 8
B. Essay ...................................................................................................................... 9

i
MIND MAPPING

1
Keprofesionalan BK setra keterkaitan dan kerja sama antara pendidik terkait pelayanan
BK

A. Keprofesionalan dalam BK
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), konseling diartikan sebagai
petunjuk (penjelasan) tentang cara mempelajari sesuatu. Sedangkan konseling adalah
nasihat seorang ahli kepada seseorang dengan menggunakan metode psikologis.
Konseling juga dapat diartikan sebagai pemberian bantuan kepada konselor sedemikian
rupa sehingga pemahamannya tentang dirinya meningkat dalam memecahkan berbagai
masalah. Apabila mengacu pada kamus, maka bimbingan diartikan sebagai petunjuk atau
penjelasan yang diberikan oleh seorang ahli kepada orang tersebut dengan menggunakan
metode psikologis agar orang tersebut dapat lebih memahami dirinya sendiri dan mampu
mengatasi masalahnya dengan baik (Azzet, 2011). Dengan demikian, dapat disimpulkan
bahwa bimbingan dan konseling profesional adalah kualitas orang atau penasihat dalam
membantu orang lain dengan menggunakan beberapa teknik yang dilakukan secara
berkesinambungan.
Guru bimbingan atau konseling kejuruan adalah profesi penolong yang
merupakan konsep yang melandasi peran dan fungsi konselor dalam masyarakat dewasa
ini. Profesi konseling/konselor psikologi sebagai profesi pembantu adalah profesi yang
anggotanya dilatih secara khusus dan memiliki lisensi atau sertifikat keahlian untuk
memberikan pelayanan konseling dan dibutuhkan oleh mahasiswa dan masyarakat, yaitu
pelayanan konseling. Seperti konseling keluarga, konseling karier, dll. Konselor adalah
profesional konseling yang terlatih dan terakreditasi. Konselor adalah pendidik
profesional dengan kualifikasi akademik minimal Sarjana Pendidikan (S-1) yang telah
menyelesaikan Bimbingan Konseling atau Diklat Kejuruan Guru Konseling.
Profesionalisme guru bimbingan atau konselor harus tetap dipertahankan, bahkan
profesionalisme guru bimbingan atau konselor harus selalu meningkat seiring berjalannya
waktu. Jika tidak, justru sebaliknya, sangat berisiko karena dapat merugikan siswa atau
konselor yang menerima jasanya (Rahman, 2008).
B. Keterkaitan Keprofesionalan dalam BK
Dalam hubungan fungsional, kemitraan antara konselor dan guru atau pendidik
lainnya dapat dicapai melalui kegiatan rekomendasi. Masalah perkembangan siswa yang
dihadapi guru dalam proses pembelajaran akan ditangani oleh pengajar. Demikian pula
masalah siswa yang ditangani oleh konselor berkaitan dengan proses pembelajaran, dan
peran bimbingan dan konseling menuntut guru untuk memperhatikan. Di sisi lain, fungsi
pembelajaran bidang membutuhkan perhatian pengajar.

C. Peran Kerja Sama dan Tanggung Jawab Personel Sekolah dalam BK


Pelayanan BK harus dilakukan terutama di sekolah-sekolah. Siswa membutuhkan
bimbingan agar dapat melaksanakan tugas perkembangannya. Selain itu, layanan
bimbingan dan konseling sangat berkontribusi dalam pembentukan visi, misi, dan tujuan
sekolah. Kegiatan ini didukung oleh manajemen pelayanan yang baik guna tercapainya
peningkatan kualitas pelayanan bimbingan dan konseling. Oleh sebab itu, di bawah ini
merupakan peran dan tanggung jawab personel sekolah dalam BK, seperti (1) kepala
sekolah, (2) guru mata pelajaran, dan beberapa (3) personel lainnya.
1. Kepala Sekolah
Adapun peran dan tanggung jawab kepala sekolah dalam pelaksanaan
bimbingan dan konseling di sekolah, yaitu:
 Mengkoordinasikan semua kegiatan pendidikan, termasuk kegiatan
pengajaran, pelatihan, bimbingan, dan konsultasi sekolah.
 Menyediakan dan meningkatkan sarana dan prasarana yang diperlukan
untuk kegiatan bimbingan dan konsultasi.
 Memfasilitasi pelaksanaan program bimbingan dan konsultasi di
sekolah.
 Mengawasi pelaksanaan konseling di sekolah.
 Membentuk koordinator konselor untuk mengkoordinir pelaksanaan
konseling di sekolah sesuai kesepakatan konselor.
 Dalam proses bimbingan belajar pada awal setiap triwulan, kepala
sekolah mempersiapkan surat pekerjaan rumah dari tutor.
 Menyiapkan surat pernyataan bimbingan dan konsultasi sebagai bahan
bagi pengajar untuk merekomendasikan nilai kredit. Surat pernyataan
ini disertai dengan bukti fisik visi dan misi.
 Bekerja sama dengan instansi terkait lainnya untuk melakukan
kegiatan bimbingan dan konsultasi.
 Bertanggung jawab atas pelayanan bimbingan dan konsultasi sekolah
kepada dinas pendidikan tinggi.

2. Peran Wakil Kepala Sekolah


Tugas dan tanggung jawab wakil kepala sekolah dalam lingkup memberikan
bantuan kepada kepala sekolah dalam bidang-bidang berikut:
 Mengkoordinasikan pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling
bagi seluruh staf sekolah.
 Melaksanakan kebijakan pimpinan sekolah khususnya yang berkaitan
dengan pemberian layanan konseling dan konseling.
 Memberikan bimbingan dan konseling kepada minimal 75 siswa, bagi
wakil kepala sekolah yang berpengalaman di bidang konseling dan
konseling. (Nurihsan, 2009).
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa peran dan tugas
wakil kepala sekolah adalah membantu kepala sekolah dalam melaksanakan
kebijakan yang terkait dengan pelaksanaan bimbingan dan konsultasi, dan
bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan layanan bimbingan dan
konsultasi bagi seluruh personel sekolah. Selain itu, jika kepala sekolah
memiliki latar belakang pendampingan dan bimbingan belajar, maka wakil
kepala sekolah juga harus mendampingi 75 siswa.

3. Peran Guru Pembimbing


Guru pembimbing adalah seorang konselor di sekolah yang khusus
ditugaskan kepadanya. Oleh karena itu, bimbingan dan konseling tidak
diberikan oleh semua guru atau oleh guru manapun. Guru berusaha
membimbing siswa untuk menemukan berbagai potensi yang dimilikinya, dan
membimbing siswa untuk mewujudkan dan melaksanakan tugas
perkembangannya, sehingga dapat tumbuh dan berkembang menjadi pribadi
yang mandiri dan produktif melalui prestasi tersebut. Peranan guru
pembimbing atau konselor secara lebih detail, yaitu:
a) Mempromosikan layanan bimbingan dan konseling.
b) Perencanaan program bimbingan dan konseling.
c) Melaksanakan semua program unit layanan bimbingan dan
konseling.
d) Melaksanakan semua program aksi unit pendukung konseling
konseling.
e) Evaluasi program dan hasil pelaksanaan unit pelayanan dan
kegiatan penunjang penyuluhan.
f) Melaksanakan kegiatan tindak lanjut berdasarkan hasil evaluasi
layanan bimbingan dan konseling serta kegiatan penunjang.
g) Mengadministrasikan kegiatan unit layanan dan kegiatan
pendukung konsultasi yang dilakukan.
h) Bertanggung jawab atas tugas dan kegiatannya di seluruh
poliklinik jiwa, kepala koordinator BK, dan kepala sekolah.

4. Peran Guru Mata Pelajaran


Menurut Partowisastro (2017), guru adalah staf sekolah yang memiliki
kesempatan untuk bertemu siswa lebih banyak secara tatap muka daripada staf
sekolah lainnya. Oleh karena itu, peran dan tanggung jawab guru dalam
melaksanakan bimbingan dan konseling di sekolah sangat diharapkan. Oleh
sebab itu, berikut merupakan peran guru mata pelajaran.
Penyedia informasi, guru harus menjadi pelaksana metode pengajaran
informasi, laboratorium, penelitian lapangan, dan sumber informasi akademik
dan kegiatan umum. Penyelenggara, guru bertindak sebagai pengelola
kegiatan akademik, silabus, kurikulum, dll. Pemberi motivasi, guru harus
mampu merangsang, mendorong, dan memperkuat potensi siswa,
menumbuhkan kemandirian (aktivitas), dan kreativitas (kreativitas), serta
menjadikan proses pengajaran penuh vitalitas. Direktur, guru harus mampu
mengarahkan dan membimbing kegiatan pembelajaran.
Inisiator, guru adalah inisiator pemikiran dalam proses belajar mengajar.
Penyebar, guru adalah penyebar pendidikan dan pengetahuan dan
kebijaksanaan. Konselor dan guru akan memberikan kemudahan atau
kemudahan selama proses pengajaran. Mediator, guru bertindak sebagai
mediator kegiatan belajar siswa. Evaluator, guru berhak menilai prestasi
akademik dan perilaku sosial siswa sehingga dapat menentukan bagaimana
siswanya berhasil atau tidak. Ada beberapa kegiatan penting yang dilakukan
oleh guru mata pelajaran dalam rangka pelaksanaan bimbingan dan konseling
di sekolah.

5. Peran Pengawas BK
Tugas utama pengawas adalah melakukan supervisi akademik dan
manajemen satuan pendidikan mulai dari tahap perencanaan proyek,
pelaksanaan proyek, supervisi dan evaluasi. Guru BK juga diawasi oleh
pengawas sebagai bagian integral dari proses pendidikan yang mendukung
keberhasilan siswa.
 Mempromosikan layanan BK kepada seluruh warga sekolah.
 Menyusun program kegiatan BK.
 Pelaksanaan program BK.
1. Penatausahaan program kegiatan BK
2. Penilaian dampak pelaksanaan program BK
3. Analisis hasil evaluasi pelaksanaan BK.
4. Memastikan kelanjutan analisis penilaian BK.
5. Mengusulkan klien dan mencari manfaat personel, sarana
dan prasarana alat dan perlengkapan pelayanan BK.
DAFTAR PUSTAKA

Azzet, A. M. (2011). Urgensi Pendidikan Karakter di Indonesia: Revitalisasi Pendidikan


Karakter terhadap Keberhasilan Belajar dan Kemajuan Bangsa. Penerbit dan
Distributor, Ar-Ruzz Media.
Koestoer Partowisastro, (1982). Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah. Jakarta: IKIP, Erlangga.
Rahman, F. (2008). Penyusunan Program BK di Sekolah. Yogyakarta: Universitas Negeri
Yogyakarta.
Sunaryo Kartadinata, dkk. (1998). Bimbingan di Sekolah Dasar. Bandung: Depdikbud.
Suherman, Uman. (2007). Manajemen Bimbingan dan Konseling. Bekasi: Madani Production
PERTANYAAN

A. Objective
1. Dalam hubungan fungsional, kemitraan antara konselor dan guru atau pendidik
lainnya dapat dicapai melalui…
a. Kegiatan sekolah
b. Kegiatan bimbingan
c. Kegiatan rekomendasi
d. Kegiatan konseling

2. Jika guru tidak professional dalam bimbingan dan konseling…


a. Dapat merugikan siswa atau konselor yang menerima jasanya
b. Dapat manfaat siswa atau konselor yang menerima jasanya
c. Dapat belajar dari ilmunya
d. Dapat diskusi dan belajar ilmunya

3. Berikut ini yang merupakan peran dan tanggung jawab personal sekolah dalam BK
adalah…
a. Kepala sekolah
b. Guru mata pelajaran
c. Personel
d. Semuanya benar

4. Guru BK diawasi oleh pengawas sebagai bagian…


a. Segitarius
b. Supervasi
c. Integral
d. Evaluasi

5. Konseling psikologi sebagai…


a. Profesi sampingan
b. Profesi pembantu
c. Profesi BK
d. Profesi konselor

B. Essay
1. Jelaskan apa itu keprofesional dalam BK!
Jawaban:
Guru bimbingan atau konseling kejuruan adalah profesi penolong yang
merupakan konsep yang melandasi peran dan fungsi konselor dalam masyarakat
dewasa ini. Profesi konseling/konselor psikologi sebagai profesi pembantu adalah
profesi yang anggotanya dilatih secara khusus dan memiliki lisensi atau sertifikat
keahlian untuk memberikan pelayanan konseling dan dibutuhkan oleh mahasiswa dan
masyarakat, yaitu pelayanan konseling. Seperti konseling keluarga, konseling karier,
dll. Konselor adalah profesional konseling yang terlatih dan terakreditasi. Konselor
adalah pendidik profesional dengan kualifikasi akademik minimal Sarjana Pendidikan
(S-1) yang telah menyelesaikan Bimbingan Konseling atau Diklat Kejuruan Guru
Konseling.
Profesionalisme guru bimbingan atau konselor harus tetap dipertahankan, bahkan
profesionalisme guru bimbingan atau konselor harus selalu meningkat seiring
berjalannya waktu. Jika tidak, justru sebaliknya, sangat berisiko karena dapat
merugikan siswa atau konselor yang menerima jasanya (Rahman, 2008).

2. Jelaskan keterkaitan keprofesional dalam BK!


Jawaban:
Dalam hubungan fungsional, kemitraan antara konselor dan guru atau pendidik
lainnya dapat dicapai melalui kegiatan rekomendasi. Masalah perkembangan siswa
yang dihadapi guru dalam proses pembelajaran akan ditangani oleh pengajar.
Demikian pula masalah siswa yang ditangani oleh konselor berkaitan dengan proses
pembelajaran, dan peran bimbingan dan konseling menuntut guru untuk
memperhatikan. Di sisi lain, fungsi pembelajaran bidang membutuhkan perhatian
pengajar.

3. Jelaskan lebih detail peran guru pembimbing atau koselor!


Jawaban:
Peranan guru pembimbing atau konselor secara lebih detail, yaitu:
 Mempromosikan layanan bimbingan dan konseling.
 Perencanaan program bimbingan dan konseling.
 Melaksanakan semua program unit layanan bimbingan dan konseling.
 Melaksanakan semua program aksi unit pendukung konseling konseling.
 Evaluasi program dan hasil pelaksanaan unit pelayanan dan kegiatan
penunjang penyuluhan.
 Melaksanakan kegiatan tindak lanjut berdasarkan hasil evaluasi layanan
bimbingan dan konseling serta kegiatan penunjang.
 Mengadministrasikan kegiatan unit layanan dan kegiatan pendukung
konsultasi yang dilakukan.
 Bertanggung jawab atas tugas dan kegiatannya di seluruh poliklinik jiwa,
kepala koordinator BK, dan kepala sekolah.

Anda mungkin juga menyukai