Anda di halaman 1dari 26

STRUKTUR ORGANISASI

BIMBINGAN KONSELING
Kelompok 2
Pendidikan Matematika B

● Ufik Sapitri ● Farida (20700119066)


(20700119043) ● Muh. Akbar Ali
● Nursamsi (20700119055) (20700119068)
● Andi Nabilah Ridwan
(20700119079)

2
Struktur Organisasi Bimbingan dan Konseling
Manajemen bimbingan dan konseling di sekolah agar bisa berjalan seperti yang diharapakan antara lain
perlu dukungan oleh adanya organisasi yang jelas dan teratur. Organisasi yang demikian itu secara tegas
mengatur kedudukan, tugas dan tanggung jawab para personil sekolah yang terlibat. Demikian pula,
organisasi tersebut tergambar dalam struktur atau pola organisasi yang bervariasi yang tergantung pada
keadaan dan karakteristik sekolah masing-masing. jika personil sekolah siswanya berjumlah banyak
dengan didukung oleh personil sekolah yang memadai diperlukan sebuah pola organisasi bimbingan dan
konseling yang lebih kompleks.

3
Skema Organisasi
Struktur Organisasi BK di Sekolah
1. Kandepdiknas
Kandepdiknas (Ahli lain) adalah personil yang


bertugas melakukan pengawasan dan pembinaan
terhadap penyelenggaraan pelayanan BK di sekolah.
Dalam hal ini pengawas sebagaimana dimaksudkan
dalam petunjuk pelaksanaan BK di sekolah.
2. Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah
Kepala Sekolah ( bersama Wakasek) adalah
penanggung jawab pendidikan pada satuan
pendidikan ( SMP , SMA SMK) secara keseluruhan,
termasuk penanggung jawab dalam membuat
kebijakan pelaksanaan pelayanan BK.

5
3. Koordinator BK dan Konselor Sekolah


Koordinator BK ( bersama konselor sekolah) adalah
pelaksana utama pelayanan BK.
4. Guru Mata Pelajaran
Guru ( Mata pelajaran atau praktik) adalah pelaksana
pengajaran dan praktik atau latihan.
5. Wali Kelas
Wali kelas, adalah guru yang ditugasi secara khusus
untuk mengurusi pembinaan dan adminstrasi ( seperti
nilai rapor, kenaikan kelas, kehadiran siswa) satu
kelas tertentu.

6
6. Siswa
Siswa, adalah peserta didik yang menerima pelayanan


pengajaran, praktik atau latihan, dan bimbingan di
SMP, SMA, dan SMK.
7. Tata Usaha
Tata Usaha adalah pembantu Kepala Sekolah dalam
penyelenggaraan administrasi dan ketatausahaan.
8. Komite Sekolah
Komite Sekolah, adalah organisasi yang terdiri dari
unsur sekolah, orang tua dan tokoh masyarakat, yang
berperan membantu penyelenggaraan satuan
pendidikan yang bersangkutan.

7
Tugas dan Tanggung Jawab Personil Sekolah dalam Program Bimbingan dan
Konseling
1. Kepala Sekolah
Sebagai penanggung jawab kegiatan pendidikan di sekolah, tugas
kepala sekolah adalah mengkoordinasikan seluruh kegiatan
pendidikan;
● Menyediakan dan melengkapi sarana dan prasarana yang
diperlukan.
● Memberikan kemudahan bagi terlaksananya program bimbingan
dan konseling di sekolah.
● Melakukan supervisi terhadap pelaksanaan bimbingan dan
konseling di sekolah.
● Menetapkan koordinator guru pembimbing yang bertanggung
jawab atas koordinasi pelaksanaan bimbingan dan konseling di
sekolah berdasarkan kesepakatan bersama guru pembimbing
(konselor).

8
Tugas dan Tanggung Jawab Personil Sekolah dalam Program Bimbingan dan
Konseling
2. Wakil Kepala Sekolah
Wakil kepala Sekolah bertugas membantu kepala sekolah dalam hal:
● Mengkoordinasikan pelaksanaan layanan bimbingan dan
konseling kepada semua personil sekolah
● Melaksanakan kebijakan pimpinan sekolah terutama dalam
pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling
● Melaksanakan bimbingan dan konseling terhadap minimal 75
siswa, bagi wakil kepala sekolah yang berlatar belakang
pendidikan bimbingan dan konseling.

9
Tugas dan Tanggung Jawab Personil Sekolah dalam Program Bimbingan dan
Konseling
3. Koordinator Guru Pembimbing (Konselor)
Tugas koordinator guru pembimbing dapat dirinci sebagai berikut:
● Memasyarakatkan pelayanan bimbingan dan konseling
● Menyusun program BK
● Melaksanakan program BK
● Mengadministrasikan kegiatan bimbingan dan konseling
● Menilai program BK
● Mengadakan tindak lanjut.
● Membuat usulan kepada kepala sekolah dan mengusahakan
terpenuhinya tenaga, sarana dan prasarana.
● Mempertanggungjawabkan pelaksanaan kegiatan bimbingan dan
konseling kepada kepala sekolah.

10
Tugas dan Tanggung Jawab Personil Sekolah dalam Program Bimbingan dan
Konseling
4. Guru Pembimbing (Konselor)
Guru pembimbing atau konselor bertugas :
● Memasyarakatkan kegiatan bimbingan dan konseling
● Merencanakan program bimbingan dan konseling
● Melaksanakan persiapan kegiatan bimbingan dan konseling
● Melaksanakan layanan pada berbagai bidang bimbingan terhadap
sejumlah siswa yang menjadi tanggung jawabnya
● Melaksanakan kegiatan pendukung layanan bimbingan dan
konseling
● Mengevaluasi proses dan hasil kegiatan layanan bimbingan dan
konseling
● Menganalisis hasil evaluasi
● Melaksanakan tindak lanjut berdasarkan hasil analisis evaluasi

11
Tugas dan Tanggung Jawab Personil Sekolah dalam Program Bimbingan dan
Konseling
5. Guru Mata Pelajaran
Guru mata pelajaran bertugas membantu memasyarakatkan layanan
bimbingan dan konseling kepada siswa melakukan kerjasama dengan
guru pembimbing dalam mengidentifikasi siswa yang memerlukan
layanan bimbingan dan konseling:
● Mengalih tangankan siswa yang memerlukan bimbingan kepada
guru pembimbing
● Mengadakan upaya tindak lanjut layanan bimbingan (program
perbaikan dan program pengayaan)
● Memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperoleh
layanan bimbingan dan konseling dari guru pembimbing
● Membantu mengumpulkan informasi yang diperlukan dalam
rangka penilaian layanan bimbingan
● Ikut serta dalam program layanan bimbingan

12
Tugas dan Tanggung Jawab Personil Sekolah dalam Program Bimbingan dan
Konseling
6. Wali Kelas
Sebagai mitra kerja guru pembimbing (konselor), wali kelas
mempunyai tugas:
● Membantu guru pembimbing melaksanakan layanan yang
menjadi tanggung jawabnya
● Membantu memberikan kesempatan dan kemudahan bagi siswa,
khususnya di kelas yang menjadi tanggung jawabnya, untuk
mengikuti layanan bimbingan
● Memberikan informasi tentang siswa di kelas yang menjadi
tanggung jawabnya untuk memperoleh layanan bimbingan
● Menginformasikan kepada guru mata pelajaran tentang siswa
yang perlu diperhatikan khusus
● Ikut serta dalam konferensi kasus.

13
Tugas dan Tanggung Jawab Personil Sekolah dalam Program Bimbingan dan
Konseling
7. Staf Tata usaha/ Administrasi
Staf tata usaha atau administrasi adalah personil yang bertugas:
● Membantu guru pembimbing dan koordinator dalam
mengadministrasikan seluruh kegiatan bimbingan dan konseling
di sekolah
● Membantu mempersiapkan seluruh kegiatan bimbingan dan
konseling
● Membantu menyiapkan sarana yang diperlukan dalam layanan
bimbingan dan konseling.
● Membantu melengkapi dokumen tentang siswa seperti catatan
kumulatif siswa

14
Mekanisme Kerja Bimbingan Konseling
Dalam pelayanan bimbingan dan konseling ada hak panggil terhadap siswa
yang menjadi tanggung jawabnya. Dengan catatan siswa yang dipanggil tidak
dirugikan dalam mengikuti pelajaran.

Alur mekanisme yang diawali dengan ditemukan kasus atau


permasalahan pada individu/siswa baik di dalam kelas maupun di luar
kelas, baik sifatnya akademik maupun nonakademik oleh personal
sekolah terutama guru mata pelajaran, konfirmasi kepada wali kelas,
bilamana belum terselesaikan permasalahannya dan membutuhkan peran
bimbingan dan konseling, maka guru pembimbing/konselor memberikan
layanan kepada individu/siswa. Untuk tindak lanjut dari layanan,
kembali bersama wali kelas dan sepengetahuan kepala sekolah dalam hal
ini dapat dibantu oleh para wakil kepala sekolah.

15
Mekanisme Kerja Bimbingan Konseling
Alur kinerja pelayanan bimbingan dan konseling sifatnya fleksibel
menyesuaikan dengan kondisi dan situasi di sekolah. Meskipun ada berbagai
pertimbangan karakteristik peserta didik/siswa ataupun personil sekolah
lainnya dan spesifikasi sekolah.

Pola pelayanan dalam mekanisme kerja pelayanan bimbingan dan


konseling :
Pola pelayanan yang terdiri dari bidang ˗ bidang
● Pribadi
● Sosial
● Belajar
● Karir

16
Mekanisme Kerja Bimbingan Konseling

Pelayanan dibedakan menjadi 4 jenis kegiatan


● Di dalam ruangan bimbingan dan konseling sifatnya layanan
individual
● Di dalam ruangan bimbingan dan konseling sifatnya layanan
administrasi
● Di dalam kelas
● Di luar sekolah sifatnya kegiatan ˗ kegiatan pendukung

17
Mekanisme Kerja Bimbingan Konseling

● Di dalam ruangan bimbingan dan konseling sifatnya layanan


individual
Contohnya
1) Layanan untuk konseling individu maupun layanan konseling
spiritual/religious.
2) Menemui orang tua siswa, wali kelas, guru mata pelajaran, instansi
terkait.
3) Layanan konseling kelompok dan kegiatan pendukung konferensi
kasus

18
Mekanisme Kerja Bimbingan Konseling

● Di dalam ruangan bimbingan dan konseling sifatnya layanan


administrasi
Contohnya
Melaksanakan evaluasi/pelaporan (kegiatan harian atau mingguan,
konseling individu dan lainnya.

● Di dalam kelas
Contohnya
Memberikan materi layanan bimbingan dan konseling, disertai silabi
pelayanan bimbingan layanan dan konseling.

19
Mekanisme Kerja Bimbingan Konseling

● Di luar sekolah sifatnya kegiatan ˗ kegiatan pendukung


Contohnya
1) Melaksanakan kunjungan rumah dan alih tangan kasus atau rujukan
ke instansi terkait.
2) Melaksanakan kegiatan MGP (Musyawarah Guru Pembimbing)

20
da la m
D a ta
n a a n K
g g u n B
Pen Layana

Menurut Winkel dan Astuti, terdapat dua model penggunaan data dalam
layanan BK dengan penekanan utama data sebagai informasi. Pertama,
penggunaan data dalam kegiatan pelayanan individual. Kedua,
penggunaan data dalam kegiatan pelayanan kelompok.

21
Data dalam Pelayanan Individual
Penggunaan data dalam pelayanan individual disyaratkan mengandung
tiga kriteria utama. Pertama, data harus memuat unsur fakta dan
keterangan yang jelas. Kedua, data harus bersifat objektif dan bebas dari
prasangka serta segala kesan pribadi konselor. Ketiga, data harus
memuat informasi yang komprehensif. Sebagai contoh dalam konseling
karir, data selain memuat informasi profesi atau jenis-jenis pekerjaan
yang ada di masyarakat, juga harus spesifikasi serta kompetensi yang
diperlukan konselin untuk mencapai pilihan tertentu.  

22
Data dalam Pelayanan Kelompok
Penggunaan data dalam pelayanan kelompok memiliki keuntungan lebih
bagi konselor. Pertama, efisiensi distribusi informasi kepada konseli
dalam format kelompok. Kedua, konselor dapat memanfaatkan
dinamika kelompok sebagai proses pematangan pemahaman terhadap
data. Misalnya dalam persoalan karir, konselor dapat menstimulus
kelompok agar berbagi informasi mengenai topik profesi yang sedang
dibahas. Dalam kondisi demikian, konselor mendapatkan banyak
kesempatan untuk melihat dinamika setiap konseli.

23
Manfaat Data dalam Layanan BK
1. Bagi Konselor, untuk mengetahui apakah kompetensi konselor
mampu dan cukup berwenang dalam memberikan pelayanan
kepada konseli dengan inti permasalahan yang telah diketahui.
2. Bagi Konselor, yaitu sebagai sarana memperoleh data lebih dalam
serta lebih lengkap tentang berbagai aspek dari pribadi konseli,
sehingga diharapkan dapat memberikan layanan BK lebih optimal.

24
Manfaat Data dalam Layanan BK
3. Bagi Konseli, adalah dapat membantu menentukan suatu program pendidikan
maupun karir yang sesuai dengan potensi dan minat yang dimiliki. Dengan
adanya tes hasil belajar, tes bakat, tes minat, juga tes kemampuan intelektual
akan menjadi bahan informasi objektif sehingga konseli mampu menafsirkan
dan mempertimbangakan dengan baik sebelum mengambil sebuah keputusan
lebih lanjut.
4. Bagi Konseli, beragam tes tersebut juga dapat membentu konseli dalam hal
memahami diri sendiri dengan lebih baik, selain itu juga hasil tes dapat
menjadi bahan bagi konseli untuk terus melakukan evaluasi diri, sehingga
akhirnya harapannya adalah konseli dapat mencapai perkembangan yang
optimal dan basesuai dengan arah bakat dan minat yang dimiliki serta
memperoleh suatu kebahagiaan.

25
Thanks!
Any questions?

26

Anda mungkin juga menyukai