Anda di halaman 1dari 16

MANAJEMEN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI

SEKOLAH
MANAJEMEN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH

Manajemen berasal dari bahasa inggris yang artinya direksi, pimpinan, ketatalaksanaan, tata pimpinan,
pengelolaan. Sedangkan dalam kamus bahasa indonesia pengetian manajemen secara umum adalah proses
pemanfaatan sumber daya secara efisiensi.

A. ORGANISASI
Organisasi pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah meliputi segenap unsur, seperti :
1. Unsur kanwil/kandep adalah personil yang bertugas melakukan pengawasaan dan pembinaan terhadap
penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah.
2. Kepala sekolah (bersama wakil kepala sekolah) adalah penanggung jawab pendidikan di satuan pendidikan
(suatu sekolah), secara keseluruhan. Termasuk pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah.
3. Koordinator bimbingan dan konseling (bersama para guru) adalah pelaksana utama pelayanan bimbingan dan
konseling di sekolah.
4. Guru mata pelajaran/praktik adalah pelaksana pengajaran dan/atau latihan di sekolah.
5. Wali kelas adalah guru yang ditugasi secara khusus mengelola satu kelas siswa tertentu.
6. Siswa, adalah peserta didik yang menerima pelayanan pengajaran, latihan, dan bimbingan dan konseling
7. Tata usaha, adalah pembantu kepala sekolah dalam penyelenggaraan administrasi dan ketatausahaan sekolah.
8. Pengawas sekolah bidang bimbingan dan konseling, adalah pejabat fungsional yang bertugas
menyelenggarakan pengawasan dan pembinaan terhadap pelaksanaan bimbingan dan konseling
9. PB3 (badan pembantu penyelenggaraan pendidikan), adalah organisasi orang tua siswa yang berperan
membantu penyelenggaraan satuan pendidikan yang bersangkutan.

B. PERSONIL PELAKSANA
Personil pelaksana pelayanan BK adalah segenap unsur yang terkait di dalam organisasian pelayanan
BK , serta masing-masing personel mempunyai tugas masing-masing.
1. Kepala sekolah
Sebagai penggung jawab kegiatan pendidikan secara menyeluruh. Khususnya pelayanan BK. Tugas
kepaa sekolah adalah ;
a. Mengkoordinasikan segenap kegiatan yang diprogramkan dan berlangsung di sekolah, sehingga pelayanan
pengajaran, latihan, dan bimbingan dan konseling merupakan suatu kesatuan yang terpadu, harmonis, dan
dinamis.
b. Penyediakan sarana, prasarana, tenaga, dan berbagai kemidaha bagi terlaksananya pelayanan bimbingan dan
konseling di sekolah.
c. Melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap perencanaan dan pelaksanaan bimbingan dn konseling.
d. Mempertanggung jawabkan pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah kepada kanwil/kandep yang
menjadi atasannya.

2. Wakil kepala sekolah


Sebagai pembantu kepala sekolah. Wakil kepala sekolah membantu kepala sekolah dalam
pelaksanakan tugas-tugas kepala sekolah.

3. Koordinator bimbingan dan konseling


Koordinator bimbingan dan konseling bertugas :
a. Mengkoordinasi para guru pembimbing dalam :
1. Memasyarakatkan pelayanan kegiatan bimbingan dan konseling kepada segenap warga sekolah.
2. Munyusun program kegiatan bimbingan dan konseling .
3. Melaksanakan program bimbingan dan konseling
4. Mengadministrasikan program kegiatan bimbingan dan konseling
5. Menilai hasil pelaksanaan program kegiatan bimbingan dan konseling
6. Menganalisis hasil penilaian pelaksanaan bimbingan dan konseling
7. Memberikan tindak lanjut terhadap analisis hasil penilaian bimbingan dan konseling
b. Mengusulkan kepada kepala sekolah dan mengusahakan bagi terpenuhnya tenga, prasarana, dan sarana. Alat
dan perengkapan pelayanan bimbingan dan konseling
c. Mempertanggung jawabkan pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling

4. Guru pembimbing
Sebagai pelaksana utama, tenaga inti dan ahli. Guru pmbimbing bertugas :
a. Memasyarakatkan pelayanan bimbingan dan konseling
b. Merencanakan program bimbingan dan konseling
c. Melaksanakan segenap program satuan layanan bimbingan dan konseling
d. Melaksanakan segenap program satuan kegiatan pendukung bimbingan dan konseling
e. Meilai proses dan hasil pelaksanaan satuan layanan dan kegiatan pendukung bimbingan dan konseling
f. Menganalisisi hasil penilaian layanan dan kegiatan pendukung bimbingan dan konselng
g. Melaksanakan tindak lanjut berdasarkan hasil penilaian layanan dan kegiatan pendukung bimbingan dan
konseling
h. Mengadministrasikan kegiatan satuan layanan dan kegiatan pendukung bimbingan yang di laksanakannya.
i. Mempertanggung jawabkan tugas dan kegiatannya dalam pelayanan bimbingan dan konseling secara
penyeluruh kepada koordinator BK serta kepala sekolah.

5. Guru mata pelajaran dan guru praktek


Sebagai tenaga ahli pengajaran dan/atau praktik dalam bidang studi atau program latihan tertentu, dan
sebagai personil yang sehari-hari langsung berhubungan dengan siswa peranan guru mata pelajaran dan guru
praktik dalam layanan bimbingan dan konseling adalah :
a. Membantu memasyarakatkanpelayanan bimbingan dan konseling kepada siswa
b. Membantu guru pembimbing mengidentifikasi siswa yang memerlukan layanan bimbingan dan konseling, serta
pengumpulan data tentang siswa-siswa
c. Mengalih tangankan siswa yang memerlukan pelayanan bimbingan dan konseling kepada guru pembimbing
d. Memerima siswa alih tangan dari guru pembimbing yaitu siswa yang menurut guru pembimbing memerlukan
pelayanan pengajaran/latihan khusus
e. Membantu mengembangkan suasana kelas, hubungan guru siswa dan hubungan siswa-siswa yang menunjang
pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling
f. Memeberikan kesempatan dan kemudahan kepada siswa yang memerlukan layanan/kegiatan bimbingan dan
konseling untuk mengikuti/menjalani layanan/kegiatan yang dimaksudkan itu.
g. Berpartisipasi dalam kegiatan khusus penanganan masalah siswa, seperti referensi kasus.
h. Membantu pengumpulan informasi yang diperlukan dalam rangka penilaian pelayanan bimbingan dan konseling
upaya tindak lanjutnya.

6. Wali kelas
Sebagai pengelola kelas tertentu, dalam pelayanan bimbingan dan konseling wali kelas berperan :
a. Membantu guru pembimbing melaksanakan tugas-tugasnya, khususnya di kelas yang menjadi tanggung
jawabnya.
b. Membantu guru mata pelajaran melaksanakan peranannya dalam pelayanan bimbingan dan konseling,
khususnya di kelas yang menjadi tanggung jawabnya.
c. Membantu memberikan kesempatan dan kemudahan bagi siswa, khususnya di kelas yang mewnjadi tanggung
jawabnya. Untuk mengikuti/menjalani layanan dan/atau kegiatan bimbingan dan konseling.
d. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan khusus bimbingan dan konseling, seperti konferensi kasus.
e. Mengalihtangankan siswa yang memerlukan layanan bimbingan dan konseling kepada guru pembimbing.

C. PROGRAM PELAYANAN
Program pelayanan bimbingan dan konseling disusun berdasarkan kebutuhan. Lengkap dan menyeluruh,
sistematik, terbuka dan luwea, memungkinkan bekerja sama, dan memungkinkan diselenggarakannya penilaian
dan tindak lanjut.
1. Perencanaan
Program pelayana bimbingan dan konselingdirencanakan berdasrkan hasil analis kebutuhan yang
dirasakan oleh siswa asuh dan seluruh siswa pada umumnya serta pihak-pihak lain yang amat berkepentingan
dengan perkembangan siswa secara optimal. Program ini meliputi semua jenis layanan dengan berbagai
kegiatan pendukungnya, disusun dalam rencana yang jelas baik rinciannyamaupun jangka waktunya. Yaitu
program satuan layanan/pendukung. Mingguan, bulanan, caturwulanan, satu tahun penuh.
Agar rencana program itu selalu menjadi perhatian bagi para pelaksana layanan bimbingan dan
konseling maka rencana tersebut hendaknya terbuka bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

2. Persiapan pelaksanaan
Program yang telah direncanakan itu harus dilaksanakan melalui kegiatan-kegiatan nyata. Kegiatan itu
memerlukan persiapan yang matang, baik menyangkut penyiapan satuan layanan/kegiatannya. Tenaga
pelaksana, sarana penunjang dengan berbagai alat dan perlengkapannya. Maupun sasaran dari
layanan/kegiatan yang direncanakan itu. Layanan/kegiatan ini akan lebih efektif apabila para palaksanaannya.
Dalam hal ini guru pembimbing tidak hanya mempersiapkan layanan/kegiatan yang dimaksudkannyaitu di
belakang meja saja, tetapi langsung terjun di lapangan menemui objek atau subjek yang akan menjadi sasaran
layanan/kegiatan.

3. Penilaian dan tindak lanjut


Penilaian dan tindak lanjut kegiatan bimbingan dan konseling perlu di programkan dan dipersiapkan
dengan baik. Hal ini penting agar seluruh program pelayanan yang telah direncanakan itu bersifat dinamis dan
dapat diperkembangkan secara berkelanjutkan.

OPERASIONALISASI PROGRAM

Program-program pelayanan bimbingan dan konseling yang telah direncanakan itu tidak mungkin
terlaksana dengan baik apabila tidak ditunjang oleh tenaga, prasarana, sarana dan perlengkapan yang
memadai. Hal-hal pokok yang harus mendapatkan perhatian demi terlaksananya pelayanan bimbingan dan
konseling yang baik adalah tenaga, prasarana dan sarana, waktu, suasana profesional dan dana.

1. Tenaga
Tenaga utama dalam pelayanan bimbingan dan konseling adalah guru pembimbing yang merupakan
tenaga profesional. Tenaga ini hendaknya memilki modal personal dan modal rofesional yang dapat diandalkan
untuk tugas-tugas profesional bimbingan dan konseling itu.

2. Prasarana
Prasarana pokok yang diperlukan ialah ruangan yang cukup memedai serta perabotannya. Ruangan ini
hendaknya sedemikian rupa sehingga di satu segi para siswa yang berkunjung ke ruangan tersebut merasa
senang, dan di segi lain di ruangan tersebut dapat dilaksanakan layanan dan kegiatan bimbingan lainnya sesuai
dengan asas-asas dan kode etik bimbingan dan konseling
Di dalam ruangan itu hendaknya juga dapat disimpan segena perangkat instrumentasi bimbingan Dan
konseling . himpunan data siswa. Dan berbagai data serta informasi lainnya. Ruangan tersebut hendaknya juga
mampu memuat berbagai penampilan, seperti penapilan informasi pendidikan dan jabatan. Informasi tentang
kegiatan ektra kurikuler dan sebagainya.
Yang tidak kalah pentingnya ialah : ruangan itu hendaknya nyaman dan menyebabkan para pelaksana
bimbingan dan konseling betah bekerja. Kenyaman itu merupakan modal bagi kesuksesan pelayanan yang
terselenggara.

3. Sarana
Sarana yang diperlukan untuk menunjang pelayanan bimbingan dan konseling adalah :
a. Alat mengumpulkan data, baik tes maupun tidak tes
b. Alat menyimpan data, khususnya dalam bentuk himpunan data
c. Kelengkapan penunjang teknis, seperti data informasi, paket bimbingan, alat bantu bimbingan
d. Perlengkapan administrasi, seperti alat yulis menulis, format rencana satuan layanan dan kegiatan pendukung
serta blangko laporan kegiatan.

4. Waktu
Penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan konseling memerlukan waktu yang cukup lama. Oleh karena
itu, perlu disediakan waktu dan kesempatan yang memadai bagi terselenggaranya segenap jenis layanan
bimbingan dan konseling dengan berbagai kegiatan pendukungnya itu.
Waktu di luar-luar jam pelajaran perlu disediakan dan diatur dengan baik bagi terselenggaranya layanan
bimbingan dan konseling serta kegitan pendukungnya.

5. Kerja sama
Sebagaimana yang telah disinggung terdahulu, pelayanan bimbingan dan konseling yang efektif
memerlukan kerja sama semua pihak yang berkepentingan dengan kesuksesan pelayanan itu. Kerja sama
antara personil sekolah dengan tugas dan peranan masing-masing dalam pelayanan bimbingan dan konseling
adalah sangat vital. Tanpa kerja sama antarpersonil itu, kegiatan bimbingan dan konseling akan banyak
mengalami hambatan.
Demikian juga kerja sama dengan orang tua siswa, seluruh siswa di sekolah. Para ahli lain yang sangat
diperlukan dalam rangka alih tangan kasus, dan berbagai lembaga serta pihak-pihak lain di masyarakat pada
umumnya. Semuanya akan lebih menjamin keberhasilan upaya bimbingan dan koseling
Bentuk kerja sama dengan segenap pihak itu perlu disusun dan dikembangkan.

6. Suasana Profesional
Pelayanan bimbingan dan konseling adalah pelayanan profesional. Sehingga pelaksanaannya
memerlukan suasana profesional. Suasana ini akan terwujud apabila para pelaksananya adalah tenaga
profesional dan kegiatannya dilandasi oleh asas-asas serta kode etik profesional.
Lebih dari itu, pihak-pihak lain “di luar” kegiatan bimbingan dan konseling menyokong tumbuhnya suasana
profesional itu dengan jalan mengembangkan suasana yang memungkinkan para pelaksana bimbingan dan
konseling bekerja sesuai dengan keahliannya di satu segi, dan di segi lain menyelenggarakan kerja sama sesuai
dengan tugas dan peranan masing-masing sebagaimana telah dikemukakan terdahulu.

7. Dana
Dana diperlukan bagi penyediaan prasarana dan sarana yang memadai. Juga untuk keperluan lain,
seperti perlengkapan administrasi, kunjungan rumah, menysun laporan kegiatan, dalam hal ini perlu diingatkan
bahwa kekurangan dana tidak selayaknya mengendorkan semangat para pelaksananya untuk menyelenggrakan
tugas-tugas yang menjadi tanggung jawabnya.

KESIMPULAN

Dari uraian yang telah lewat, dapat kami ambil kesimpulan bahwa suatu bimbingan dan konseling di
sekolah tidak akan mendapat tujuan yang maksimal tanpa adanya manajemen yang baik, serta faktor
pendukungnya baik dari dalam sekolah maupun diluar sekolah dan faktor pendukung seperti sarana, prasarana,
waktu, dan dana

DAFTAR PUSTAKA
Kami ambil dari pelayanan bimbingan dan konseling SMU Oleh, ir.Abdul Azis Hoesain.Mengsc.Dipl.He

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam sebuah lembaga pendidikan bimbingan dan konseling merupakan suatu komponen
yang sangat penting untuk memejukan mutu sebuah sekolah. Karena jika kita lihat pada
masyarakat pada umumnya sebuah sekolah atau lembaga pendidikan secara umum dapat
dikatakan berkualitas dengan cara melitak output yang dihasilkan oleh sebuah sekolah, dalam
arti kata masyarakat akan menganggap sebuah sekolah itu berkualitas apabila siswa atau
peserta yang dihasilkan memiliki kualitas dan memenuhi harapan yang masyarakat inginkan.
Ukuran kualitas lulusan tidak hanya diukur dari kematangan kognitif saja, akan tetapi
ukuran seorang peserta didik bisa dikatakan berkualitas apabila dia sudah matang secara
emosional, sosial, dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan, dapat mengembangkan bakat
yang ada dalam dirinya, dapat memenuhi kebutuhannya secara mandiri dan juga yang paling
penting yaitu kematangan moral, siswa bisa dikatakan berkualitas jika dia memiliki moral
yang baik, baik itu moral yang berlandaskan kepada norma-norma yang berlaku dalam
masyarakat maupun moral yang ada dalam agama.
Karena manajemen bimbingan dan konseling sangat dapat membantu sekolah dalam
meningkatkan mutu dari sekolahnya itu khususnya dalam pengembangan sumber daya
manusia yang ada dilingkungan sekolah.
Oleh karena itu manajemen bimbingan konseling merupakan satu komponen yang sangat
dibutuhkan dalam sebuah lembaga pendidikan untuk meningkatkan mutu pendidikan dari
segi kematangan sumber daya manusia.
Bimbingan dan konseling merupakan upaya bantuan untuk mewujudkan perkembangan
manusia secara opimal baik secara kelompok maupun individual sesuai dengan hakikat
kemanusiaannya dengan berbagai potensi, kelebihan dan kekurangan, kelemahan, serta
permasalahannya.[1]
Oleh karena itu pelaksanakan manajemen bimbingan dan konseling harus dirumuskan
secara matang baik dari segi program pelayanan bimbingan dan konseling, meneliti hal-hal
apa sajakah yang dibutuhkan oleh para siswa, materi-materi yang harus diajarkan untuk
membentuk kematangan siswa, satuan layanan dan kegiatan dalam bimbingan dan konseling,
dapat merumuskan dengan baik tatalaksana bimbingan dan konseling, dan mengevaluasi
program yang telah dilaksanakan.
Manajemen bimbingan dan konseling harus dilaksanakan secara matang agar tujuan dari
sebuah lembaga pendidikan yaitu menghasilkan lulusan yang berkualitas dapat tercapai
dengan efektif dan efisien.
B. Perumusan Masalah
Agar dalam penelitian diperoleh gambaran dan hasil yang utuh dan komprehensif, maka
secara rinci pertanyaan penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Bagaimana penyelenggaraan program-program BK di sekolah?
2. Apa saja program-program BK yang ada di sekolah, baik itu program tahunan, bulanan,
mingguan maupun harian?
3. Apa saja unsur-unsur yang terdapat dalam penyelenggaraan program pelayanan BK?
4. Apa saja hal-hal yang dibutuhkan oleh siswa dalam pelayanan program BK?
5. Apa saja materi-materi yang diberikan dalam pelayanan program BK?
6. Bagaimana tahap-tahap pelaksanaan pelayanan BK?
7. Bagaimana satuan layanan dan kegiatan pendukung dalam penelenggaraan pelayanan
program BK?
8. Bagaimana perlengkapan tatalaksana BK?
9. Bagaimana evaluasi program BK?

C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data dan gamabaran mengenai:
1. Untuk memperoleh data mengenai penyelenggaraan program-program BK di SMPI Nurul
Hikmah II.
2. Untuk memperoleh data tahunan, bulanan, mingguan dan harian dalam penyelenggaraan
program BK di SMPI Nurul Hikmah II.
3. Untuk memeperoleh data mengenai unsur-unsur yang terdapat dalam pelayanan program
BK di SMPI Nurul Hikmah II.
4. Untuk memperoleh data mengenai kebutuhan yang diperlukan oleh siswa dalam
penyelenggaraan pelayanan program BK di SMPI Nurul Hikmah II
5. Untuk mengetahui materi-materi yang diajarkan dalam penyelenggaraan program BK di
SMPI Nurul Hikmah II.
6. Untuk memperoleh data mengenai tahap-tahap pelaksanaan pelayanan program BK di SMPI
Nurul Hikmah II.
7. Untuk memperoleh data mengenai satuan layanan dan kegiatan pendukung dalam
penyelenggaraan pelayanan program BK di SMPI Nurul Hikmah II.
8. Untuk mengetahui perlengkapan tatalaksana BK di SMPI Nurul Hikmah II.
9. Untuk mengetahui cara mengevaluasi dalam penyelenggaraan pelayanan program BK di
SMPI Nurul Hikmah II.

[1] Prayitno dan Erman Amti, Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling, ( Jakarta: RINEKA CIPTA,
2008), hlm. 1

BAB II
MANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING
A. Pengertian Manajemen Bimbingan dan Konseling
Jika kita lihat pada judul di atas “Manajemen Bimbingan dan Konseling” kalimat tersebut
tersusun dari tiga kata yang memiliki makna yang berbeda, sehingga sebelum kita membahas
lebih jauh mengenai manajemen bimbingan dan konseling sebaiknya kita terlebih dahulu
dapat memahami setiap kata dari judul di atas.
1. Manajemen
Definisi manajemen secara etimologi dapat dilihat dari beberapa bahasa, antara lain:
a. Bahasa Latin yakni “managiere” yang artinya melakukan, melaksanakan, mengurus sesuatu
(Tanthowi, 1983)
b. Bahasa Italia yakni “maneggiare” artinya melatih kuda atau secara harfiah berarti
mengendalikan (Silalahi, 1989)
c. Bahasa Perancis yakni “manege” atau “manage” artinya tindakan membimbing, memimpin,
mengemudikan, mengurus, menerima, dan kata manage juga berarti “tempat latihan kuda”,
“penjinakan kuda” (Thantowi, 1983 dan Atmosudirjo, 1986)
d. Bahasa Inggris yakni “management” yang bentuk infinitifnya adalah “to manage” yang
berarti menangani, mengendalikan, menguasai, mengurus, menyelesaikan sesuatu
(Atmosudirdjo, 1986). [1]
Dapat dipahami dari seluruh penjelasan diatas walaupum dari asal yang berbeda ataupun
menggunakan kata yang berbeda akan tetapi satu dengan yang lainnya memiliki makna yang
sama dalam mengartikan kata manajemen yaitu mengatur, membina, memimpin, mengurus,
dll.

Setelah kita mengetahui definisi manajemen secara etimologi maka akan kita jabarkan
mengenai definisi manajemen dalam pandangan para ahli, bagaimana para ahli memahami
kata manajemen.
Johnson (1973)
Manajemen ialah proses mengintegrasikan sumber-sumber yang tidak berhubungan
menjadi sistem total untuk menyelesaikan suatu tujuan.
Oey Liang Lee
Manajemen ialah sebuah koordinasi semua sumber daya melalui proses perencanaan,
pengorganisasian, penetapan tenaga kerja, pengarahan dan pengawasan untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu.
James A.F. Stonner (1982)
Manajemen is the process of planning, organizing, leading and controlling the efforts of
organizational members and the use of other organizational resources to echieve stated
organizational goals
2. Bimbingan
Kata kedua yang harus kita pahami yaitu kata “bimbingan”. Rumusan tentang bimbingan
formal telah diusahakan sejak awal abad ke-20, yang dipelopori oleh Frank Parson pada
tahun 1908.[2]
Pengertian bimbingan jika dikaji dari sudut epistemologi. Kata bimbingan berasal dari
kata Guide, bermakna menuntut, mengarahkan, menunjukkan, dan mempedomani.[3]
Pengertian bimbingan secara terminologi, para ahli banyak ikut menuangkan
pemikirannya dalam memahami kata bimbingan, antara lain:

Frank Person, dalam jones 1951


Bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada individu untuk dapat memilih,
mempersiapkan diri dan memangku jabatan serta mendapatkan kemajuan dalam jabatan yang
dipilihnya.[4]
Smith, dalam McDaniel 1959
Bimbingan sebagai proses layanan yang diberikan kepada individu-individu guna
membantu mereka memperoleh pengetahuan dan keterampilan-ketermpilan yang diperoleh
dalam membantu pilihan-pilihan, rencana-rencana, dan interpretasi-interpretasi yang
diperlukan untuk menyesuaikan diri yang baik.[5]
Hamalik, 1992
Bimbingan disekolah merupakan aspek program pendidikan yang berkenaan dengan
bantuan terhadap para siswa agar dapat menyesuaikan diri dengan situasi yang dihadapinya
dan untuk merencanakan masa depannya sesuai dengan minat, kemempuan dan kebutuhan
sosial.[6]
Jika kita simpulkan dari semua pengertian diatas walaupun keluar dari orang yang
berbeda akan tetapi tetap antara satu pendapat dengan pendapat lainnya memiliki inti yang
sama. Bimbingan adalah bantuan yang diberikan untuk mengerahkan seseorang
menyelesaikan masalah-masalah yang dialami atau untuk menjalani kehidupannya.
3. Konseling
Kata terakhir yang perlu kita pahami yaitu kata “konseling” secara etimologi, istilah
konseling berasal dari bahasa latin, yaitu “consilium” yang berarti “dengan” atau “bersama”
yang dirangkai dengan “menerima” atau “memahami” atau “menyampaikan”.[7]
Bernard & Fullmer, 1969
Konseling meliputi pemahaman dan hubungan individu untuk mengungkapkan
kebutuhan-kebutuhan, motivasi, dan potensi-potensi yang unik dari individu dan membantu
individu yang bersangkutan untuk mengapresiasi ketiga hal tersebut.
Pepinsky, dalam Shertzer & Stone 1979
Konseling adalah interaksi (a) terjadi antara dua orang individu, masing-masing konselor
dan klien; (b) terjadi dalam suasana yang profesional; (c) dilakukan dan dijadikan sebagai
alat memudahkan perubahan-perubahan dalam tingkah laku klien.
Konseling berarti kontak atau hubungan timbal balik antara dua orang (konselor dan
klien) untuk menangani masalah klien, yang didukung oleh keahlian dan dalam suasana yang
laras dan integrasi berdasarkan norma-norma yang berlaku untuk tujuan yang berguna bagi
klien.[8]
B. Tujuan Manajemen Bimbingan dan Konseling
Tujuan dari di laksanakannya manajemen bimbingan dan konseling ada lima yang dikutip
dari Syahril dan Riska Ahmad[9], antara lain:
1. Untuk Mengenal diri sendiri dan lingkungan
Agar peserta didik dapat mengenali kekuatan dan kelemahan yang ada dalam dirinya
sehingga dia dapat meyesuaikan dirinya dengan lingkungan.
2. Untuk menerima diri sendiri dan lingkungan secara positif dan dinamis
Diharapkan peserta didik dapat menerima keadaan yang ada pada dirinya.
3. Untuk dapat mengambil keputusan sendiri
Diharapkan seseorang dapat mandiri dalam mengambil keputusan sendiri untuk memenuhi
kebutuhan dalam kebutuhannya dangan konsekuensi yang dapat dipertanggung jawabkan.
4. Untuk dapat mengarahkan diri sendiri
Diharapkan peserta didik dapat mangarahkan dirinya menurut bakat dan juga minat yang ada
dalam dirinya.
5. Untuk dapat mewujudkan diri sendiri
Diharapkan peserta didik dapat merealisasikan dirinya dalam bentuk nyata sebagai sebuah
wujud rasa percaya diri yang ada pada individu tersebut.
[1] Alhakim rimal, Pengertian Manajemen, artikel diakses pada 04 Desember 2011
darihttp://ketikqwerty.wordpress.com/2011/03/15/pengertian-manajemen/
[2] Prayitno dan Erman Amti, Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling, (Jakarta: RINEKA CIPTA,
2008),hlm. 93
[3] Syamsul Yusuf dan A. Juntika Nurihsan, Landasan Bimbingan dan Konseling, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2006), cet.II, hlm. 5
[4]Prayitno, Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling, hlm. 93
[5] Ibid., hlm. 94
[6] Tohrin, Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah: Berbasis Integrasi, (Jakarta: Raja
Grafindo Persada, 2007), hlm. 21
[7]Prayitno, Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling, hlm. 99
[8] Zikri Neni Iska, Pengantar Bimbingan dan Konseling, (Jakarta: KIZI BROTHER’S, 2011), hlm. 19
[9] Syahril & Riska Ahmad, Pengantar Bimbingan dan Konseling , (Padang: Angkasa Raya, 1986),
hlm. 46-47

BAB III
PEMBAHASAN HASIL OBSERVASI

A Program Bimbingan Konseling di SMPI Nurul Hikmah


Program-program BK
Program-program yang dilaksanakan dalam penyelenggaraan bimbingan konseling di SMPI
Nurul Hikmah II antara lain:
1. Mengenal situasi dan kondisi sekolah
2. Menyusun program tahunan
3. Konsultasi program
4. Menyediakan dan melengkapi fasilitas
5. Memperkenalkan tentang keberadaan dan fungsi guru BK
6. Memberikan kartu wawancara
7. Menyebar angket
8. Leger
9. Sosiometri
10. Mencatat dan menyusun data
11. Mengelola dan menaksirkan data
12. Menemukan kasus
13. Orientasi kehidupan di sekolah
14. Informasi sekolah tujuan
15. Informassi cara belajar yang baik
16. Informasi kenakalan remaja
17. Penempatan dalam kelas (oleh wali kelas)
18. Membentuk kelompok dalam belajar
19. Bimbingan pribadi, bimbingan kelompok dan konseling pribadi
20. Konsultasi dengan orang tua murid
21. Home visit atau kunjungan rumah
22. Laporan bulanan
23. Laporan tahunan
24. Evaluasi program
25. Evaluasi penanganan kasus
26. Tes DCM (daftar Cek masalah)
27. Tes bakat dan minat
28. Konseling kelompok
29. Mengadakan kerjasama dengan lembaga/instansi
30. Pengadministrasian BK sistem komputerisasi

B Unsur-Unsur Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah


Berikut adalah unsur-unsur yang berada dalam program bimbingan konseling di SMP Islam
Nurul Hikmah II
Kebutuhan Siswa:
Kebutuhan siswa yang diketahui melalui pengungkapan masalah dan data yang terdapat
didalam himpunan data.
Jumlah siswa yang wajib dibimbing ada 116 orang siswa, yang terdapat di kelas VII, VIII,
IXA, IXB
A. Jenis layanan yang ada diantaranya, yaitu :
1. Layanan orientasi
 Orientasi siswa baru
 Orientasi kelas/program baru (dilaksanakan pada bulan ke 8-12 dan dilanjutkan dari bulan 1-6
ditahun berikutnya)
2. Layanan Informasi
 Informasi pengembangan diri (dilaksanakan pada bulan ke 8-12 dan dilanjutkan dari bulan 1-6
ditahun berikutnya)
 Informasi pengembangan kemampuan sosial (dilaksanakan pada bulan ke 8-12 dan dilanjutkan
dari bulan 1-6 ditahun berikutnya)
 Informasi pengembangan kemamapuan belajar (dilaksanakan pada bulan ke 8-12 dan
dilanjutkan dari bulan 1-6 ditahun berikutnya)
 Informasi pengembangan karier (dilaksanakan pada bulan ke 8-12 dan dilanjutkan dari bulan
1-6 ditahun berikutnya)
3. Layanan penempatan dan penyaluran
 Penempatan dalam posisis dikelas (dilaksanakan pada bulan ke 8-12 dan dilanjutkan dari
bulan 1-6 ditahun berikutnya)
 Penempatan kegiatan ekstrakulikuler (dilaksanakan pada bulan ke 8-12 dan dilanjutkan dari
bulan 1-6 ditahun berikutnya)
 Penempatan dalam kegiatan program studi (dilaksanakan pada bulan ke 8-12 dan dilanjutkan
dari bulan 1-6 ditahun berikutnya)
 Penempatan dalam kegiatan belajar kelompok (dilaksanakan pada bulan ke 8-9 dan
dilanjutkan dari bulan 2-3 ditahun berikutnya)
 Pengmbangan program KIR (dilaksanakan pada bulan ke 10-12 dan dilanjutkan dari bulan 1-5
ditahun berikutnya)
4. Layanan konseling peroangan
 Konseling individual untuk masalah pribadi, sosial, belajar dan karir (dilaksanakan pada bulan
ke 7-12 dan dilanjutkan dari bulan 1-6 ditahun berikutnya)
5. Layanan bimbingan kelompok
 Bimbingan kelompok bebas (dilaksanakan pada bulan ke 7-12 dan dilanjutkan dari bulan 1-6
ditahun berikutnya)
 Bimbingan kelompok tugas (dilaksanakan pada bulan ke 7-12 dan dilanjutkan dari bulan 1-6
ditahun berikutnya)
6. Layanan konseling kelompok
 Konsultasi individual untuk masalah pribadi, sosial, belajar dan karir (dilaksanakan pada bulan
ke 7-12 dan dilanjutkan dari bulan 1-6 ditahun berikutnya)
B. Berikut adalah kegiatan pendukung yang ada dalam program BK SMP Islam Nurul Hikmah
II
1. Aplikasi Instrumentasi
 Penyebaran angket siswa dan orangtua siswa (dilaksanakan pada bulan ke 7-8)
 Penyelanggaraan tes psykologi (dilaksanakan pada bulan ke 7-8)
 Penyebaran insrtrumen AUM (dilaksanakan pada bulan ke 8 )
 Penyebaran instrumen sosiometri (dilaksanakan pada bulan ke 8)
2. Himpunan data
 Menghimpun data pribadi, kelompok, dan umum (dilaksanakan pada bulan ke 8-12 dan
dilanjutkan dari bulan 1-6 ditahun berikutnya)
3. Kunjungan rumah (dilaksanakan pada bulan ke 7-12 dan dilanjutkan dari bulan 1-6 ditahun
berikutnya)
4. Alih tangan kasus (dilaksanakan pada bulan ke 7-12 dan dilanjutkan dari bulan 1-6 ditahun
berikutnya)
5. Konsprensi kasus (dilaksanakan pada bulan ke 7-12 dan dilanjutkan dari bulan 1-6 ditahun
berikutnya)
6. Evaluasi (dilaksanakan pada bulan ke 11-12 dan dilanjutkan dari bulan 5-6 ditahun
berikutnya)
7. Analisa (dilaksanakan pada bulan ke 11-12 dan dilanjutkan dari bulan 5-6 ditahun
berikutnya)
8. Tindak lanjut(dilaksanakan pada bulan ke 11-12 dan dilanjutkan dari bulan 5-6 ditahun
berikutnya)
9. Laporan (dilaksanakan pada bulan ke 11-12 dan dilanjutkan dari bulan 5-6 ditahun
berikutnya)
C Materi-Materi Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah
Program Bimbingan dan Konseling untuk setipa periode berisiskan materi yang merupakan
sinkronasi dari unsur-unsur:
1. Tugas perkembangan siswa yang telah dirumuskan kedalam bentuk kompetensi.
2. Bidang-bidang bimbingan.
3. Jenis-jenis layanan dan kegiatan pendukung bimbingan dan konseling.
Materi-materi tersebut meliputi materi pendidikan budi pekerti, yang mengarah kepada
pemahaman diri siswa dan lingkungannya, dan pengembangan diri siswa, serta arah karir
siswa.
Berikut adalah materi dari program bimbingan dan konseling di SMP Islam Nurul Hikmah II.
NO Tugas Perkembangan Bidang Jenis-jenis Kegiatan
Bimbingan Layanan Pendukung
1 Mencapai perkembangan Bimbingan Orientasi Himpunan data
diri sebagai remaja yang Pribadi informasi
beriman dan bertaqwa perkembangan
kepada Allah SWT
Bimbingan Orientasi Himpunan data
social informasi
pembelajaran
bimbingan
kelompok
kanseling
kelompok
Bimbingan Informasi Himpunan data
belajar pembelajaran
bimbingan
kelompok
kanseling
kelompok
Bimbingan Informasi Himpunan data
karier pembelajaran
bimbingan
kelompok
kanseling
kelompok
2 Mempersiapkan diri Bimbingan Semua jenis Semua kegiatan
meneriman dan bersikap Pribadi layanan pendukung
positif serta dinamis
terhadap perubahan fisik.
Psikis yang terjadi pada
diri sendiri untuk
kehidupan yang sehat.
Bimbingan Semua jenis Semua kegiatan
social layanan pendukung
Bimbingan Semua jenis Semua kegiatan
belajar layanan pendukung
Bimbingan Semua jenis Semua kegiatan
karier layanan pendukung
3 Mencapai pola hubungan Bimbingan Informasi Aplikasi
yang baik dengan teman Pribadi orientasi instrumen
sebaya dalam perannya pembelajaran himpunan data
sebagai pria dan wanita.
Bimbingan Informasi Aplikasi
social orientasi instrumen
pembelajaran himpunan data
Bimbingan Informasi Aplikasi
belajar orientasi instrumen
pembelajaran himpunan data
Bimbingan Informasi Aplikasi
karier orientasi instrumen
pembelajaran himpunan data
4 Memantapkan nilai dan Bimbingan Semua jenis Semua kegiatan
cara bertingkah laku yang Pribadi layanan pendukung
dapat diterima dalam
kehidupan yang lebih
luas.
Bimbingan Semua jenis Semua kegiatan
social layanan pendukung
Bimbingan Semua jenis Semua kegiatan
belajar layanan pendukung
Bimbingan Semua jenis Semua kegiatan
karier layanan pendukung
5 Mengenal kemampuan Bimbingan Semua jenis Semua kegiatan
bakat, minat serta arah Pribadi layanan pendukung
kecenderungan karir dan
apresiasi seni.
Bimbingan Semua jenis Semua kegiatan
social layanan pendukung
Bimbingan Semua jenis Semua kegiatan
belajar layanan pendukung
Bimbingan Semua jenis Semua kegiatan
karier layanan pendukung
6 Mengembangkan Bimbingan Semua jenis Semua kegiatan
pengetahuan dan Pribadi layanan pendukung
ketrampilan untuk
mengikuti dan
melanjutkan pelajaran
dan/atau mempersiapkan
karir serta berperan
dalam kehidupan
masyarakat.
Bimbingan Semua jenis Semua kegiatan
social layanan pendukung
Bimbingan Semua jenis Semua kegiatan
belajar layanan pendukung
Bimbingan Semua jenis Semua kegiatan
karier layanan pendukung
7 Mengenal gambaran dan Bimbingan Semua jenis Semua kegiatan
mengembangkan sikap Pribadi layanan pendukung
tentang kehidupan
mandiri secara
emosional, sosial dan
ekonomi.
Bimbingan Semua jenis Semua kegiatan
social layanan pendukung
Bimbingan Semua jenis Semua kegiatan
belajar layanan pendukung
Bimbingan Semua jenis Semua kegiatan
karier layanan pendukung
8 Mengenal sistem etika Bimbingan Semua jenis Semua kegiatan
dan nilai-nilai bagi Pribadi layanan pendukung
pedoman hidup sebagai
pribadi, anggota
masyarakat dan warga
negara.
Bimbingan Semua jenis Semua kegiatan
social layanan pendukung
Bimbingan Semua jenis Semua kegiatan
belajar layanan pendukung
Bimbingan Semua jenis Semua kegiatan
karier layanan pendukung

D Tata Laksana Bimbingan Konseling


Tahap-tahap pelaksanaan manjemen bimbingan konseling di SMPI Nurul Hikmah II telah
sesuai dengan teori yang berlaku dalam bimbingan konseling, tahapan-tahapan yang
dilakukan antara lain:
1. Tahap perencanaan
2. Tahap pelaksanaan
3. Tahap penilaian
4. Tahap analisis hasil
5. Tahap tindak lanjut
6. Tahap pelaporan
Seluruh tahapan itu sudah dilaksanakan dalam penyelenggaraan program bimbingan
konseling di SMPI Nurul Hikmah II
E SATLAN (satuan layanan) Program Bimbingan dan Konseling
Satuan layanan merupakan agenda yang akan dilaksanakan pada hari-hari tertentu
dalam satu minggu. Agenda ini dibuat secara tertulis pada buku agenda dana satuan layanan.
Menurut pengamatan kami terhadap SATLAN yang ada dalam program BK di Sekolah
Islam Nurul Hikmah II. Ternyata dalam SATLAN tersebut terdapat perbedaan yang
signifikan, diantaranya dalam :
1. Topik permasalahan bahasan
2. Bidang bimbingan
3. Jenis layanan
4. Fungsi layanan
5. Tujuan layanan
6. Sasaran layanan
7. Uraian kegiatan dan materi layanan
8. Metode
9. Tempat penyelanggaraan
10. Waktu/tanggal/semester
11. Penyelnggaraan layanan
12. Pihak-pihak yang disertakan dalam penyelangaraan layanan
13. Alat dan perlangkapan
14. Rencana penilaian dan tindak lanjut layanan
15. Keterkaitan layanan ini dengan layanan/kegiatan pendukung
16. Serta Catatan khusus

Semua hal ini dimaksudkan agar sasaran program BK yang ingin dicapai dapat
terealisasikan dengan baik dan memenuhi harapan seluruh stakeholder.

F Perlengkapan Tata Laksana Bimbingan Konseling


Perlengkapan Pengumpulan data
dalam pelaksanaan bimbingan konseling di SMPI Nurul Hikmah II cara-cara yang digunakan
dalam pengumpulan data antara lain:
 Wawancara
 Observasi
 Koesioner
 Sosiometri
Keseluruhan kelengkapan pengumpulan data tersebut digunakan sesuai dengan kebutuhan
dan permasalahan yang sedang terjadi
b. Perlengkapan Penyimpanan Data
di SMPI Nurul Hikmah II alat yang digunakan dalam penyimpanan data berupa buku pribadi
dan kartu .
c. Perlengkapan Pelaksanaan Bimbingan Konseling
Sarana dan prasarana yang digunakan dalam pelaksanaan bimbingan konseling antara lain:
satu set meja dan kursi, almari arsip, buku rekapitulasi kegiatan bimbingan konseling, daftar
kasus, catatan bimbingan dan papan pengumuman.
G Evaluasi
Evalusi di SMPI Nurul Hikmah II setiap tahunnya dilakukan pada akhir tahun ajaran,
metode evalusi yang digunakan yaitu metode kualitatif dan kuantitatif sehingga hasil evaluasi
ini akan menjadi bahan untuk memperbaiki program pelaksanaan bimbingan konseling
disekolah tersebut. Dari hasil evaluasi tersebut maka akan diperoleh gambaran efektif dan
efisiennya program bimbingan dan konseling yang dijalankan dalam menjelankan tujuan
umum dan tujuan khusus bimbingan konseling yang direncanakan.

BAB 1V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Jenis-jenis layanan yang di terapkan di SMP Al-Hikmah ini meliputi :
1. Layanan orientasi.
2. Layanan Informasi.
3. Layanan penempatan dan penyuluhan.
4. Layanan konseling perorangan.
5. Layanan bimbingan kelompok.
6. Layanan konseling kelompok.
Dalam program BK di sekolah ini juga terdapat program pendukung antara lain :
1. Aplikasi instrumentasi.
2. Himpunan data.
3. Kunjungan rumah.
4. Alih tangan kasus.
5. Konsprensi kasus.
6. Evaluasi.
7. Analisa.
8. Tindak lanjut.
9. Laporan.
Semua kegiatan BK di sekolah ini berujuk kepada tugas perkembangan siswa yang perlu
dioptimalkan secara tepat guna menunjang kegiatan belajar siswa dan mengembangkan minat
bakat siswa dalam bidang akademik maupun non akademik.
Pelaksanaan progam BK ini juga terorganisir sangat baik, dimulai dengan perencanaan
yang matang sampai diadakannya evaluasi kembali terhadap kegiatan-kegiatan BK tersebut.

http://vitahafyan.blogspot.com/2012/01/penyelenggaraan-manajemen-bimbingan-dan.html

Anda mungkin juga menyukai