Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

(PERAN GURU KELAS DALAM KEGIATAN BK DI SD)


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah: Bimbingan Konseling Islam

Dosen Pembimbing:
Dr. Abd.Hafid, S.Pd.I., M.Psi.

Disusun Oleh:
1. Ika Dewi Safitri :2020143260192
2. Indah Eni Zubaidah :2020143260195
3. Lailatul Fitriyah :2020143260197

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM ATTANWIR
BOJONEGORO
2021
KATA PENGANTAR

Puji Syukur Penyusun Panjatkan Kehadirat Allah Swt, Atas Rahmat-Nya Maka
Penyusun Dapat Menyelesaikan Penyusunan Makalah Yang Berjudul “Peran Guru
Kelas Dalam Kegiatan BK Di SD” Penulisan Makalah Merupakan Salah Satu Tugas
Dan Persyaratan Untuk Menyelesaikan Tugas Mata Kuliah ”Bimbingan Konseling
Islam”

Dalam Penulisan Makalah Ini Penyusun Menyampaikan Ucapan Terima Kasih


Yang Tak Terhingga Kepada Pihak-Pihak Yang Membantu Dalam Menyelesaikan
Penyusunan Makalah Ini, Khususnya Kepada :

1. Dr. Abd. Hafid, S.Pd.I., M.Psi. Selaku Dosen Pembimbing Mata Kuliah
Bimbingan Konseling Islam yang Telah Meluangkan Waktu, Tenaga Dan
Pikiran Dalam Pelaksanaan Bimbingan, Pengarahan, Dorongan Dalam
Rangaka Penyelesaian Penyusunan Makalah Ini.

2. Semua Pihak Yang Tidak Dapat Disebutkan Satu Persatu, Yang Telah
Memberikan Bantuan Dalam Penyusunan Makalah Ini.

Dalam Penyusunan Makalah Ini Penyusun Merasa Masih Banyak Kekurangan


Baik Pada Teknis Penulisan Maupun Materi, Mengingat Akan Kemampuan Yang
Dimiliki Penyusun. Untuk Itu Kritik Dan Saran Dari Semua Pihak Sangat Pemaklah
Harapkan Demi Penyempurnaan Penyusunan Makalah Ini. Penyusun Berharap Semoga
Penyusunan Makalah Dapat Bermanfaat Bagi Penyusun Maupun Pembaca.

Bojonegoro, 02 November 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

COVER............................................................................................................ I

KATA PENGANTAR.................................................................................... II

DAFTAR ISI...................................................................................................III

BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah....................................................................... 1


B. Rumusan Masalah................................................................................. 1
C. Tujuan .................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN................................................................................. 2

A. Program Bimbingan Konseling Di Sekolah......................................... 2


B. Peran Guru Dalam Pelaksanaan Bimbingan Konseling....................... 3

BAB III PENUTUP......................................................................................... 5

A. Kesimpulan........................................................................................... 5
B. Saran..................................................................................................... 5

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 6

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bimbingan konseling merupakan suatu program yang terintegrasi dalam
keseluruhan proses pembelajaran. Kegiatan bimbingan konseling pada dasarnya
adalah usaha sadar yang dilakukan oleh guru pembimbing bersama siswanya
untuk mencapai kemandirian dalam keseluruhan proses kehidupan, baik sebagai
individu, anggota kelompok, keluarga atau masyarakat pada umumnya.
Banyaknya terjadi kasus-kasus menyimpang dari aturan sekolah yang
berlaku, yang disebabkan oleh faktor-faktor dari dalam maupun dari luar. Artinya,
baik masalah yang datang atau timbul dari sekolah itu sendiri maupun
lingkungannya itu sendiri. Jadi, kepala sekolah, guru pembimbing, serta staf-staf
yang ada di sekolah tidak mampu mengatasi itu semua. Jadi disini dibutuhkan
seorang guru yang bisa mengatasi itu semua. Dimana guru tersebut telah
memenuhi kriteria, dan keahlian dalam bidang tersebut yaitu mengatasi masalah
siswanya dalam memberikan layanan bimbingan konseling.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Program Bimbingan Konseling Di Sekolah?
2. Apa Peran Guru Dalam Pelaksanaan Bimbingan Konseling?
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Program Bimbingan Konseling Di Sekolah.
2. Untuk Mengetahui Peran Guru Dalam Pelaksanaan Bimbingan Konseling.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Program Bimbingan Konseling Di Sekolah
Pelayanan bimbingan di lembaga pendidikan formal terlaksana dengan
mengadakan sejumlah kegiatan bimbingan. Seluruh kegiatan itu terselenggarakan
dalam rangka suatu program bimbingan (guidance program), yaitu suatu
rangkaian kegiatan bimbingan yang terencana, terorganisasi, dan terkoordinasi
selama periode waktu tertentu, misalnya satu tahun ajaran. Suatu program
bimbingan dapat disusun berdasarkan suatu kerangka berpikir tertentu, dan pola
dasar pelaksanaan bimbingan tertentu. Kegiatan bimbingan mencakup tiga jenis
bimbingan, yaitu bentuk bimbingan, sifat bimbingan dan ragam bimbingan, yang
masing-masing memberikan corak tertentu pada kegiatan yang tertampung pada
suatu program bimbingan.
Di dalam program bimbingan, terdapat beberapa komponen, yang meliputi
susunan saluran formal untuk melayani para siswa, tenaga-tenaga pendidik yang
lain, serta orangtua siswa. Mengingat adanya beberapa jenjang pendidikan di
sekolah, yang masing-masing menampung siswa dari golongan umur dan tahap
perkembangan tertentu, program bimbingan di semua jenjang pendidikan itu akan
menunjukkan perbedaan mendasar dalam aspek-aspek yang disebutkan diatas;
yaitu dalam kerangka berpikir dan pola dasar pelaksanaan; dalam tekanan yang
diberikan pada bentuk, sifat atau ragam bimbingan tertentu; dan mungkin pula
dalam mengutamakan atau tidak mengutamakan satu-dua komponen tertentu
dalam perencanaan serta penyelenggara program bimbingan.1
Program layanan bimbingan diselenggarakan dengan maksud bahwa
program itu mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Telah disebutkan
bahwa introduksi program ini di sekolah adalah untuk menunjang pencapaian
tujuan pendidikan di sekolah. Dengan diselenggarakannya layanan bantuan
khusus ini diharapkan peluang tercapainya tujuan pendidikan itu lebih besar.
Untuk itu, bimbingan diberikan sifat dan fungsi sebagai penunjang kurikulum
sekolah dan ia dinyatakan sebagai bagian terpadu dari keseluruhan sistem
pendidikan di sekolah. Ibarat roda mobil penumpang, bimbingan adalah salah satu
dari keempat roda mobil, ukuran roda kelima alias roda serep.
1
W. S. Winkel & M. M. Sri Hastuti, Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan, (Yogyakarta: Media Abadi), Cet. 9,
2013, hlm. 91
2
Secara umum, penilaian (evaluasi) bermaksud mengetahui apakah sesuatu
yang dikerjakan mencapai hasil. Lebih khusus, penilaian bertujuan menentukan
apakah tujuan yang telah ditetapan tercapai dan seberapa jauh jika benar-benar
tercapai. Usaha pendidikan dan bimbingan dilakukan dengan pikiran bahwa usaha
itu bermanfaat atau berguna. Penilaian bermaksud menentukan manfaat atau nilai
guna itu. Tersirat disini adanya pertimbangan nilai (value judgment).
Secara garis besar, penilaian konseling berlangsung mengikuti tahap-tahap
perumusan tujuan, penetapan kriteria, pengumpullan data (bukti evidensi), dan
pertimbangan kecocokan evidensi itu dengan kriteria. Perumusan tujuan tahap
penting dan menentukan, terutama untuk penetapan kriteria. Penetapan kriteria
merupakan masalah dalam penilaian bimbingan. Program bimbingan yang
kuantitatif lebih bersifat mudah menilai, kriteria jelas, dan kuantitatif. Meskipun
penilaian bimbingan itu sulit, tidak berarti tidak mungkin untuk dijalankan.
Dengan kriteria apapun, sukar bagi petugas bimbingan mengklaim bahwa kalau
berhasil, keberhasilan itu berkat daya upayanya sendiri.2
B. Peran Guru Dalam Pelaksanaan Bimbingan Konseling
Dalam kedudukan sebagai personel pelaksana proses pembelajaran di
sekolah guru memiliki posisi strategis. Dibanding dengan guru pembimbing atau
konselor, misalnya guru lebih sering berinteraksi dengan siswa secara langsung.
Apabila dirinci ada beberapa peranan yang dapat dilakukan oleh seorang guru,
ketika ia diminta mengambil bagian dalam penyelenggaraan program bimbingan
dan konseling di sekolah adalah3:
1. Informator
Guru BK sebagai informator yaitu bertugas untuk memasyarakatkan
layanan bimbingan konseling sesuai dengan kebutuhan siswa yang
berada di sekolah dengan tujuan agar seluruh personel sekolah dan
siswa dapat mengetahui program-program yang akan dilakukan oleh
guru BK, dengan memberikan informasi-informasi tentang Pendidikan
lanjut dan pekerjaan.
2. Organisator

2
Farid Mashudi, Pedoman Lengkap Evaluasi & Supervisi Bimbingan Konseling, (Yogyakarta: DIVA Press), Cet. 1, 2015,
hlm. 91-94
3
Fenti Hikmawati, Bimbingan Konseling, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada), Ed. 1, Cet. 1, 2010, hlm. 20-22
3
Guru sebagai pengelola kegiatan akademik, silabus, jadwal
pelajaran, membuat RPP, program semester, Menyusun tata tertib
sekolah dan lain-lain. Semuanya diorganisasikan, sehingga dapat
mencapai efektivitas dan efisiensi dalam belajar pada diri anak didik.
3. Motivator
Guru merangsang dan memberikan dorongan serta reinforcement
untuk mendinamisasikan potensi siswa, menumbuhkan swadaya
(aktivitas) dan daya cipta (kreativitas) sehingga akan terjadi dinamika
di dalam proses belajar-mengajar.
Guru dalam peranannya sebagai motivator berperan sebagai
pemberi motivasi kepada peserta didik dalam pelayanan bimbingan
dan konseling sekaligus memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk memperoleh layanan bimbingan dan konseling.4
4. Director,
Guru diharapkan untuk pandai-pandai membimbing dan
mengarahkan kegiatan belajar siswa agar mencapai keberhasilan
belajar (kinerja akademik) sebagaimana yang telah ditetapkan dalam
sasaran kegiatan PBM.
5. Inisiator,
Guru sebagai pencetus ide dalam proses belajar-mengajar.
Hendaknya mampu memilih dan mengembangkan bahan pengajaran
yang sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Kemudian guru juga
mengharus mengkaji strategi atau mwtode pengajaran dan berlatih
mengembangkannya sehingga sesuai dan tepat bagi peserta didiknya.

4
Daryanto dan Mohammad Farid, Bimbingan Konseling, (Yogyakarta: Gava Media), 2015, hlm. 29-30

4
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam kedudukan sebagai personel pelaksana proses pembelajaran di
sekolah guru memiliki posisi strategis. Dibanding dengan guru pembimbing atau
konselor, misalnya guru lebih sering berinteraksi dengan siswa secara langsung.
Apabila dirinci ada beberapa peranan yang dapat dilakukan oleh seorang guru,
ketika ia diminta mengambil bagian dalam penyelenggaraan program bimbingan
dan konseling di sekolah adalah:

1. Informator: bertugas untuk memasyarakatkan layanan bimbingan


konseling sesuai dengan kebutuhan siswa yang berada di sekolah
2. Organisator: Guru sebagai pengelola kegiatan akademik, silabus,
jadwal pelajaran, membuat RPP, program semester, Menyusun tata
tertib sekolah dan lain-lain
3. Motivator: Guru merangsang dan memberikan dorongan serta
reinforcement untuk mendinamisasikan potensi siswa
4. Director: Guru diharapkan untuk pandai-pandai membimbing dan
mengarahkan kegiatan belajar siswa agar mencapai keberhasilan
belajar (kinerja akademik)
5. Inisiator: Guru sebagai pencetus ide dalam proses belajar-mengajar.
B. Saran
Dengan penulisan makalah ini, pemakalah menyadari mungkin masih
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, pemakalah sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun demi kesempurnaannya. Dan sebelum pemakalah
menutup makalah ini, pemakalah ingin memohon maaf yang sebesar-besarnya
Sebagai penutup pemakalah sungguh berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua. Amin

5
DAFTAR PUSTAKA
Daryanto dan Mohammad Farid, Bimbingan Konseling, (Yogyakarta: Gava
Media), 2015, hlm. 29-30
Farid Mashudi, Pedoman Lengkap Evaluasi & Supervisi Bimbingan Konseling,
(Yogyakarta: DIVA Press), Cet. 1, 2015, hlm. 91-94
Fenti Hikmawati, Bimbingan Konseling, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada), Ed.
1, Cet. 1, 2010, hlm. 20-22
Daryanto dan Mohammad Farid, Bimbingan Konseling, (Yogyakarta: Gava
Media), 2015, hlm. 29-30
W. S. Winkel & M. M. Sri Hastuti, Bimbingan dan Konseling di Institusi
Pendidikan, (Yogyakarta: Media Abadi), Cet. 9, 2013, hlm. 91

Anda mungkin juga menyukai