Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

KONSEP BIMBINGAN DAN KONSELING

Dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah BK Dasar

Dosen Pengampu :

Aminullah, M.Pd

Disusun oleh :

 Naimatus Sakinah (2044510113)


 Nury Ellya Fauziyah (2144510134)

INSTITUT AGAMA ISLAM AL-FALAH ASSUNIYYAH

FAKULTAS TARBIYAH PRODI BKPI

KENCONG-JEMBER

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT. Karena berkat-Nya lah penulis telah dapat
menyelesaikan makalah ini sebagaimana mestinya. Sholawat dan salam semoga dilimpahkan
Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW.

Makalah yang berjudul:”KONSEP BIMBINGAN DAN KONSELING” ini diharapkan


pembaca dapat memahaminya. Maksud dan tujuan dari peulisan makalah ini adalah untuk
memenuhi salah satu tugas terstuktur dari mata kuliah BK Dasar semester ganjil 2022-2023.

Makalah ini tidak luput dari kesempurnaan, untuk itu pemakalah mengharapkan saran
maupun kritik dari pembaca. Dan penulis mohon maaf jika dalam penulisan makalah ini ada
kekhilafan atau kekurangan. Penulis ucapkan terima kasih.

Jember, 26 September 2022

Penulis

I
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR...............................................................................................I

DAFTAR ISI.............................................................................................................II

BAB 1 PENDAHULUAN.........................................................................................1

1.1 Latar Belakang.................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah............................................................................................1

1.2 TUJUAN .........................................................................................................1

BAB 2 PEMBAHASAN...........................................................................................2

2.1 Pengertian Konsep..........................................................................................2

2.2 PENGERTIAN BIMBINGAN........................................................................2

2.3 PENERTIAN KONSELING............................................................................3

2.4 HUBUNGAN BIMBINGAN DAN KONSELING.........................................4

2.5 TUJUAN BIMBINGAN KONSELING..........................................................4

2.6 PRINSIP-PRINSIP BIMBINGAN DAN KONSELING.................................4

2.7 ASAS-ASAS BIMBINGAN DAN KONSELING..........................................4

BAB III PENUTUP...................................................................................................7

3.1 Kesimpulan..........................................................................................................7

3.2 Saran.................................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................8

II
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang
Bimbingan konseling merupakan bagian yang sangat penting dari pendidikan di indonesia
dalam upaya membantu siswa agar mencapai perkembangan yang optimal,sesuai dengan
potensinya. Oleh karena itu,pelaksanaan bimbingan konseling disekolah menjadi tanggung jawab
bersama antara personel sekolah, yaitu kepala sekolah, guru,konselor,dan pengawas. Bimbingan
konseling ini lebih menutut kepada”pusat perhatian”untuk siswa dalam memasuki dunia
pendidikan dan guna membantu siswa dalam beradaptasi,dan sebagai fasilitas untuk kebutuhan
siswa dalam menjalankan pendidikannya. Bimbingan konseling ini meliputi,sikap
mental,kemandirian,pengarahan dalam pendidikan. Untuk mengembangkan potensi siswa dan
membantu pemecahan masalah yang dihadapinya., perlu ada kegiatan layanan bimbingan dan
konseling yang terorganisir, terprogram dan terarah. Disamping itu, dituntut keahlian dari guru
pembimbing ,dan tersediannya dana serta sarana yang memadai. Perhatian utama sekolah yang
biasanya kepada para siswa yang bermasalah, kini dipusatkan kepada siswa yang normal,
tidakbermasalah, jumlahnya terbanyak dan potensial untuk dikembangkan.

1.2Rumusan Masalah
2. Apa definisi konsep bimbingan dan konseling itu?
3. Apa manfaat bimbingan konseling?
4. Apa prinsip-prinsip dalam bimbingan konseling?
5. Apa asas-asas dalam bimbingan konseling?
1.3Tujuan
1. Memahami tentang definisi konsep bimbingan dan konseling.
2. Mengetahui manfaat dari bimbingan dan konseling.
3. Mengetahui prinsip-prinsip dalam bimbingan konseling.
4. Mengetahui asas-asas dalam bimbingan konseling

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Konsep


Definisi konsep menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu pengertian, gambaran
mental dari objek, proses, pendapat (paham), rancangan yang telah difikirkan. Agar segala
kegiatan berjalan dengan sistematis dan lancar, dibutuhksn perencanaan yang mudah dipahami
dan dimengerti. Perencanaan yang matang itulah menambah kualitas dari kegiatan. Di dalam
perencanaan kegiatan yang matang terdapat suatu gagasan atau ide yang akan dilaksanakan atau
dilakukan oleh individu maupun kelompok, perencanaan tersebut kemudian menjadi sebuah peta
konsep. Peranan konsep juga sangat penting dalam penelitian karena menghubungkan dunia teori
dan dunia observasi antara abstraksi dan realitas, baik realitas abstrak maupun konkrit. Pada
dasarnya, konsep merupakan abstraksi dari suatu gambaran ide. Menurut Kant yang dikutip oleh
Harifudin Cawidu, konsep yaitu gambaran yang bersifat umum atau abstrak tentang sesuatu.
Fungsi dari makna konsep sangat beragam, akan tetapi pada umumnya, konsep memiliki fungsi
yaitu untuk mempermudah seseorang dalam memahami suatu hal.

2.2 Pengertian Bimbingan

Bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada individu untuk mencapai pemahaman
diri dan arah diri terutama untuk membuat penyesuaian maksimal terhadap sekolah, rumah
tangga dan masyarakat umum ( Djumhur dan Muh. Surya, 1995 :30 ). Bimbingan di sini berarti
bahwa bimbingan itu merupakan bantuan khusus yang diberikan siswa yang bermasalah, agar
mereka dapat memahami, mengerti kesulitannya, dan mampu mengatasinya, sehingga dapat
tercapai tujuan pendidikann yang sesuai dengan tuntutan keadaan lingkungan sekolah, keluarga
dan masyarakat. Berdasar uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa bimbingan adalah suatu
bantuan atau pertolongan yang diberikan oleh seseorang yang memiliki kemampuan, kepada
setiap individu untuk mengembangkan dirinya, dalam mencapai kebahagiaan.

I. Konsep penting khusus bagi pengertian bimbingan dalam lingkungan sekolah adalah :
1. Bimbingan merupakan suatu proses. Ini berarti bahwa bimbingan itu dilaksanakan
dalam rentang waktu yang relative panjang. Proses mengandung arti bahwa
bimbingan dilakukan secara sistematis dan metodis dalam sifatnya yang berencana,
berprogram dan evaluative.
2. Bimbingan mengandung arti bantuan atau pelayanan. Ini berarti bahwa bimbingan itu
tercipta atas kesukarelaan subyek bimbingan yang diwujudkan dalam sifat dan
perilaku yang tidak memaksakan kehendaknya untuk membimbing individu.

2
3. Kelancaran pelaksanaan bimbingan dan pencapaian hasil bimbingan diperlukan
adanya subyek pelaksana bimbingan yang kompeten.
4. Bantuan diperuntukkan bagi semua individu, semua peserta didik yang berada dalam
kondisi tertentu yang memerlukan bantuan.
5. Bimbingan mempunyai tujuan. Pencapaian tujuan-tujuan bimbingan yang efektif
akan memudahkan/menunjang pencapaian kesejahteraan mental dan kebahagiaan
yang dimaksudkan.
II. Fungsi Bimbingan dalam Pendidikan

Bimbingan di sekolah berfungsi untuk :

1. Memahami individu (understanding-individu)


Fungsi pokok dari bimbingan dan konseling adalah untuk menolong individu-
individu yang mencari dan membutuhkan bantuan. Bimbingan yang efektif menuntut
secara mutlak pemahaman diri anak secara keseluruhan.
2. Preventif dan pengembangan individual
Preventif berusaha mencegah kemerosotan perkembangan anak dan minimal dapat
memelihara apa yang telah dicapai dalam perkembangan anak melalui pemberian
pengaruh-pengaruh yang positif. Sedangkan pengembangan individual adalah
memberikan bantuan untuk mengembangkan sikap dan pola perilaku yang dapat
membantu setiap individu untuk mengembangkan dirinya secara optimal.
3. Membantu Individu untuk menyempurnakan cara-cara penyelesaiannya
Bimbingan dapat memberikan pertolongan pada anak untuk mengadakan pilihan dan
pengamalan untuk memecahkan masalahnya sendiri. Fungsi ini dilaksanakan dalam
rangka membantu siswa untuk mengidentifikasi, memahami, menghadapi, dan
memecahkan masalah-masalahnya.
4. Mendekatkan hubungan sekolah dengan masyarakat
Maksud bimbingan dan konseling di sekolah ialah untuk mengadakan pelayanan
terhadap peserta didik dalam pertumbuhan dan perkembangannya. Pelayanan tersebut
meliputi :
a. Personal Guidance, yaitu bimbingan yang bertujuan agar peserta didik dapat
menyesuaikan dengan perkembangan pribadi.
b. Educational Guidance, yaitu bimbingan terhadap peserta didik agar mencapai
penyesuaian dan kemajuan pendidikan.
c. Vocational Guidance, yaitu bimbingan terhadap peserta didik agar ia mampu
memahami perkembangan pekerjaan.
d. Follow-up, sesudah keluar dari sekolah.

3
Itulah sebabnya, maka dalam rangka pelaksanaan bimbingan, diperlukan suatu
hubungan saling mengerti dan saling membantu antar sekolah dengan orang tua
peserta didik, lembaga-lembaga, organisasi masyarakat dan sebagainya.

2.3Pengertian Konseling
Konseling secara etimologis berasal dari bahasa latin consilium yang memiliki arti “dengan”
atau “bersama” yang dirangkai dengan “memahami” atau “menerima”.
C. Patterson mengemukakan bahwa konseling yaitu proses yang melibatkan hubungan antar
pribadi antara seorang terapis dengan satu atau lebih klien, dimana terapis menggunakan metode-
metode psikologis atas dasar pengetahuan sistematik tentang kepribadian manusia dalam upaya
meningkatkan kesehatan mental klien. Adapun pengertian konseling secara menyeluruh
konseling adalah suatu proses yang berorientasikan belajar, yang dilaksanakan dalam suatu
lingkungan sosial, antara dua orang individu yang disebut konselor dan klien, dimana seorang
konselor harus memiliki kemampuan profesional dalambidang keterampilan dan pengetahuan
psikologis. Konselor berusaha membantu klien sehingga ia dapat memecahkan masalahnya
berdasarkan penentuan diri sendiri.

2.4Hubungan Bimbingan dengan Konseling


Konseling merupakan salah satu teknik pelayanan dalam bimbingan secara keseluruhan,
yaitu dengan memberikan bantuan secara individual. Dalam prakteknya, bimbingan dan
konseling saling menyangkut dan isi mengisi. Bimbingan menyangkut konseling, dan
sebaliknya, tetapi bimbingan bukan bagian konseling sedangkan konseling sebagai bagian dari
bimbingan.

2.5Tujuan Bimbingan dan Konseling


Secara umum bahwa bimbingan dan konseling itu dilaksanakan dengan tujuan memberikan
pertolongan kepada individu. Agar dapat tercapai tujuan tersebut, maka setiap individu yang
mendapatkan layanan bimbingan itu hendaknya memperoleh kesempatan sebagai berikut :
1. Mengenal dan melaksanakan tujuan hidupnya serta merumuskan rencana hidupnya
yang didasarkan atas tujuan itu.
2. Mengenal dan menanggulangi kesulitan-kesulitan yang dihadapinya.
3. Mengembangkan kemampuan dan kesanggupannya secara optimal.
4. Mampu memilih, memutuskan, dan merencanakan hidupnya secara bijaksana.
5. Memahami dan mengarahkan diri dalam bertindak serta bersikap sesuai dengan
tuntutan dan keadaan lingkungannya.
2.6Prinsip-Prinsip Bimbingan dan Konseling
Prisip-prinsip bimbingan dan konseling secara garis besar dikelompokkan menjadi dua
kelompok, prinsip-prinsip umum dan prinsip-prinsip khusus :

4
1. Prinsip-prinsip Umum
a. Dasar bimbingan dan konseling tidak dapat terlepas dari dasar pendidikan dan dasar
negara, yaitu Pancasila.
b. Perlu dikenal dan dipahami karakteristik individual dari individu yang dibimbing.
c. Bimbingan diarahkan kepada bantuan yang diberikan supaya individu yang
bersangkutan mampu membantu dirinya sendiri dalam menghadapi kesulitannya.
d. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal pelaksanaan program bimbingan harus
dipimpin oleh seseorang petugas yang memiliki keahlian dalam bidang bimbingan.
e. Program bimbingan harus senantiasa diadakan penilaian teratur untuk mengetahui
hasil dan manfaat yang diperoleh.
2. Prinsip-prinsip Khusus
a. Program bimbingan harus berpusat kepada siswa.
b. Keputusan terakhir dalam proses bimbingan ditentukan oleh individu yang
dibimbing.
c. Pembimbing harus selalu menghormati dan menjaga kerahasiaannya informasi
tentang individu yangdibimbingnya.
d. Pembimbing hendaknya menggunakan berbagai jenis metode dan teknik yang tepat
dalam melakukan tugasnya.
e. Bimbingan harus dilaksanakan secara kontinue.

2.7Asas-asas Bimbingan dan Konseling


Asas adalah segala hal yang harus dipenuhi dalam melaksanakan suatu kegiatan. Menurut
Prayitno (2009:115) ada beberapa asas yang harus diperhatikan :
1. Kerahasiaan
Segala sesuatu yang dibicarakan siswa kepada guru pembimbing tidak boleh
disampaikan kepada orang lain. Asas ini akan mendasari kepercayaan peserta didik
kepada guru pembimbing.
2. Keterbukaan
Bimbingan dan konseling dapat berhasil dengan baik jika siswa yang bermasalah mau
menyampaikan masalah yang dihadapi kepada guru pembimbing dan guru pembimbing
bersedia membantunya.
3. Kekinian
Masalah yang ditangani dalam bimbingan dan konselingadalah masalah sekarang.
Hendaknya pembimbing sesegera mungkin menangani masalah siswa.
4. Kemandirian
Bimbingan dan konseling membantu agar siswa dapat mandiri atau tidak bergantung
kepada pembimbing maupun orang lain.
5. Kedinamisan

5
Bimbingan dan konseling hendaknya membantu terjadinya perubahan yang lebih baik
ke arah pembaharuan pada diri siswa.
6. Kenormatifan
Usaha layanan tidak boleh bertentangan dengan norma yang berlalu sehingga tidak
terjadi penolakan dari pihak yang dibimbing. Asas ini berkaitan dengan proses dan
saran atau keputusan yang dibahas dalam konseling.
7. Keahlian
Bimbingan dan konseling harus dilakukan dengan profesional dan oleh orang yang
profesional yang menuntut ketrampilan khusus dan terlatih untuk melakukan tugas ini.
8. Alih tangan
Jika usaha yang dilakukan telah optimal tetapi belum berhasil atau masalahnya di luar
kewenangannya, maka penanganannya dapat dialihtangankan kepada pihak lain yang
berwenang.
9. Tut wuri handayani
Bimbingan dan konseling hendaknya secara keseluruhan dapat memberi rasa aman,
mengembangkan keteladanan, memberi rangsangan dan dorongan serta kesempatan
seluas-luasnya kepada siswa.

6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bimbingan konseling ini memberi bantuan kepada siswa untuk mencapai kemandiriannya
dalam pemahaman diri ,sehingga siswa sanggup mengarahkan dirinya sesuai dengan tuntutan
yang ada.bimbingan konseling ini membantu dan memberi layan bagi siswa seperti layanan
pribadi,sosial ,belajar dan karie untuk kedepannya.

3.2Saran
1. Saran untuk audience
Jika materi dari narasumber dirasa kurang jelas dan tepat berikan sanggahan beserta alasan
yang logis.

7
DAFTAR PUSTAKA

Prayitno dan Erman Amti.1999. “Dasar – Dasar Bimbingan dan Konseling”. Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional.

Ahmadi, Abu & Rohani, Ahmad. 1991.” Bimbingan dan Konseling di Sekolah”. Jakarta: PT.
Rineka Cipta.

Kaminudin T. 2016. “Konsep Dasar Layanan Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah Dasar”.
https://scholar.google.co.id/scholar?
start=30&q=konsep+dasar+bk&hl=id&as_sdt=0,5#d=gs_qabs&t=1663985499528&u
=%23p%3DPogCZ5vzLxkJ , Diakses pada 27 september 2022 pukul 10.35.

Iid Rahma Dini. 2021. “Bimbingan Dan Konseling”. https://scholar.google.co.id/scholar?


hl=id&as_sdt=0%2C5&q=bimbingan+konseling&oq=konseling#d=gs_qabs&t=16641643284
51&u=%23p%3Dwaq_7CvueYUJ, Diakses pada 27 september 2022 pukul 09.58.

Anda mungkin juga menyukai