Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

Pembelejaran Berbasis Bimbingan Konseling Dan Dasar-Dasar Pemahaman


Peserta Didik
Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Bimbingan dan
Konseling

Dosen Pengampu: Ulfa Adilla M.Pd

Disusun Oleh:
Kelompok 9
1. Halimah
2. Lusi andriani
3. Ulva Qodariyah
4. Zulpaerah

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


YAYASAN NURUL ISLAM (YASNI)
INSTITUT AGAMA ISLAM (IAI)
BUNGO
2020
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan lancer dan tepat waktu. Sebagai
tugas mata kuliah Bimbingan dan Konseling dengan judul” Pembelejaran
Berbasis Bimbingan Konseling Dan Dasar-Dasar Pemahaman Peserta Didik“
Solawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad Saw yang telah menuntun kita dari jalan kegelapan menuju jalan
yang terang benderang yakni agama islam.
Kami menyadari, penulisan makalah ini sangat jauh dari sempurna, oleh
karna itu, kami sangat berharap untuk pembaca memberi masukan baik berupa
saran maupun kritik, yang bersifat membangun serta bimbingan lebih lanjut demi
sempurnanya makalah ini.

Muara Bungo,14 ,Desember, 2020

Penulis

Kelompok 9

ii
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR......................................................................................... ii
DAFTAR ISI........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah..................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN
A. Konsep Pembelajaran Berbasis Bimbingan Dan Konseling.....................2
B. Teknik-Teknik Model Pembelajaran Berbasis Bimbingan Dan
Konseling...................................................................................................2
C. Pengertian Pemahaman Peserta Didik.......................................................4
D. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Dasar-Dasar Pemahaman Peserta
Didik..........................................................................................................5

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan................................................................................................ 9
B. Saran.......................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA

iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Saat ini, banyak terjadi sebuah kesenjangan antara sistem pembelajaran
serta metode dengan pribadi seorang siswa secara psikologi. Kondisi Psikologi
siswa merupakan faktor penting yang mempengaruhi proses dan hasil
pembelajaran sedangkan pada kenyataanya hal itu seringkali diabaikan karena
terikat pada suatu kurikulim dan sistem yang berlaku.
Bimbingan merupakan bagian integral dalam program pendidikan.
Bimbingan merupakan pelengkap bagi semua segi pendidikan. Bimbingan
membantu agar proses pendidikan berjalan dengan efisien, dalam arti cepat,
mudah, dan efektif.
Dalam pembelajaran, seorang guru perlu mengetahui karakter dan latar
belakang siswanya sehingga guru bisa menganalisis masalah-masalah yang
dihadapi siswa dan bisa memilih model pembelajaran yang tepat untuk
diterapkan di kelas.
Oleh karena itu, guru perlu menerapkan pembelajaran berbasis
bimbingan dan konseling untuk membantu siswa dalam mengembangkan
potensi yang dimilikinya.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep pembelajaran berbasis bimbingan dan konseling?
2. Apa saja teknik-teknik model pembelajaran berbasis bimbingan dan
konseling?
3. Apa pengertian pemahaman peserta didik?
4. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi dasar-dasar pemahaman
peserta didik?

1
BAB III
PEMBAHASAN

A. Prinsip Pembelajaran Berbasis Bimbingan Dan Konseling


Konsep pembelajaran berbasis bimbingan dan konseling, saat ini sudah
semakin berkembang di sekolah di Indonesia. Dilatar belakangi oleh
pentingnya pembelajaran berbasis bimbingan untuk diterapkan karena
pembelajaran yang baik, tidak hanya berorientasi pada pencapaian kognitif
saja akan tetapi dapat menghasilkan sebuah output berupa lahirnya perubahan
perilaku siswa atau peserta didik yang positif dan normatif.
Maka dari itu, pembelajaran seyogyanya berlandaskan pada prinsip-
prinsip dalam bimbingan konseling yaitu yang didasarkan pada:
1. Needs assesment (sesuai dengan kebutuhan)
2. helping relationship (yang dikembangkan dalam suasana membantu) yaitu
empati, keterbukaan, kehangatan, psikologis, realistis.1
3. bersifat memfasilitasi
4. berorientasi pada learning to be (belajar untuk menjadi), learning to learn
(belajar untuk belajar), To work (belajar untuk membangun karir) dan to
live together (hidup bersama).2

B. Tekni-Teknik Model Pembelajaran Berbasis Bimbingan Dan Konseling


Ada beberapa macam teknik bimbingan yang dapat digunakan untuk
membantu perkembangan individu, yaitu konseling, nasihat, bimbingan
kelompok, konseling kelompok, dan mengajar bernuansa bimbingan.
1. Konseling
Konseling merupakan bantuan yang bersifat terapeutik yang
diarahkan untuk mengubah sikap dan perilaku individu. Konseling
dilaksanakan melalui wawancara (konseling) langsung dengan individu.

1
https://www.kompasiana.com/yuni_niee/592a6081b793738a4d33a774/konsep-
pembelajaran-berbasis-bimbingan-dan-konseling?page=all
2
https://www.kompasiana.com/fiamakkiyah/592baf1962afbdf813e309e2/
pembelajaran-berbasis-bimbingan-dan-konseling

2
Konseling ditujukan kepada individu yang normal, bukan yang mengalami
kesulitan jiwa, melainkan hanya mengalami kesulitan dalam penyesuaian
diri dalam pendidikan, pekerjaan, dan kehidupan sosial.
2. Nasihat
Nasihat merupakan salah satu teknik bimbingan yang dapat
diberikan oleh konselor ataupun pembimbing.
3. Bimbingan kelompok
Bimbingan kelompok merupakan bantuan terhadap individu yang
dilaksanakan dalam situasi kelompok. Bimbingan kelompok dapat beruapa
penyampaian informasi ataupun aktivitas kelompok membahas masalah-
masalah pendidikan, pekerjaan, pribadi, dan sosial. Bimbingan kelompok
dilaksanakan dalam tiga kelompok, yaitu kelompok kecil (2-6 orang),
kelompok sedang (7-12 orang), dan kelompok besar (13-20 orang) ataupun
kelas (20-40 orang).
4. Koseling kelompok
Koseling kelompok merupakan bantuan kepada individu dalam
situasi kelompok yang bersifat pencegahan dan penyembuhan, serta
diarahkan pada pemberian kemudahan dalam perkembangan dan
pertumbuhannya. Konseling kelompok merupakan bersifat pencegahan
dalam arti, bahwa individu yang bersangkutan mempunyai kemampuan
normal atau berfungsi secara wajar dalam masyarakat, tetapi, memiliki
beberapa kelemahan dalam kehidupannya sehingga mengganggu
kelancaran berkomunikasi dengan orang lain.
Konseling kelompok bersifat memberi kemudahan bagi pertumbuhan
dan perkembangan individu, dalam arti memberikan kesempatan,
dorongan, juga pengarahan kepada individu-individu yang bersangkutan
untuk mengubah sikap dan perilakunya selaras dengan lingkungannya.
5. Belajar Bernuansa Bimbingan
Individu akan lebih berhasil dalam belajar apabila guru menerapkan
prinsip-prinsip dan memberikan bimbingan waktu belajar. Secara umum
bimbingan yang dapat diberikan guru sambil mengajar adalah:

3
a. mengenal dan memahami individu secara mendalam,
b. memberikan perlakuan dengan memerhatikan perbedaan individual,
c. memperlakukan individu secara manusiawi,
d. member kemudahan untuk mengembangkan diri secara optimal, dan
e. menciptakan suasana kelas yang menyenangkan.3

C. Pemahaman Peserta Didik


1. Pengertian Pemahaman
Pemaham menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia adalah sesuatu
hal yang kita pahami dan kita megerti dengan benar. Menurut Sudirman
adalah suatu kemampuan seseorang dalam mengartikan, menafsirkan,
menerjemahkan, atau menyatakan sesuatu dengan caranya sendiri tentang
pengetahuan yang pernah diterimanya. Menurut Arikunto pemahaman
(Comprehention) siswa diminta untuk membuktikan bahwa ia memahami
hubungan yang sederhana diantara fakta-fakta.
Menurut Winkel dan Mukhtar dikutip dalam buku Sudaryono,
pemahaman adalah kemampuan seseorang untuk menangkap makna dan
arti dari bahan yang dipelajari, yang dinyatakan dengan menguraikan isi
pokok dari suatu bacaan atau mengubah data yang disajikan dalam bentuk
tertentu ke bentuk yang lain.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa seorang siswa dikatakan memahami
sesuatu apabila ia dapat memberikan penjelasan atau memberi uraian yang
lebih rinci tentang hal yang dia pelajari dengan menggunakan bahasanya
sendiri. Lebih baik lagi apabila siswa dapat memberikan contoh atau
mensinergikan apa yang dia pelajari dengan permasalahanpermasalahan
yang ada di sekitarnya.4

2. Pengertian peserta didik


3
https://dsrahayu.wordpress.com/2015/04/10/resume-pembelajaran-berbasis-
bimbingan/
4
http://repository.uinsu.ac.id/4632/4/BAB%20II.pdf&usg=

4
Pengertian siswa atau peserta didik menurut ketentuan umum undang
undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah
anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui
proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis
pendidikan tertentu. Dengan demikian peserta didik adalah orang yang
mempunyai pilihan untuk menempuh ilmu sesuai dengan cita-cita dan
harapan masa depan.
Oemar Hamalik mendefinisikan peserta didik sebagai suatu
komponen masukan dalam sistem pendidikan, yang selanjutnya diproses
dalam proses pendidikan, sehingga menjadi manusia yang berkualitas
sesuai dengan tujuan pendidikan Nasional. Sedangkan Hasbullah
berpendapat bahwa siswa sebagai peserta didik merupakan salah satu input
yang ikut menentukan keberhasilan proses pendidikan.3 Tanpa adanya
peserta didik, sesungguhnya tidak akan terjadi proses pengajaran.
Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, bisa dikatakan bahwa
peserta didik adalah orang/individu yang mendapatkan pelayanan
pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya agar tumbuh
dan berkembang dengan baik serta mempunyai kepuasan dalam menerima
pelajaran yang diberikan oleh pendidiknya.5

D. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Dasar-Dasar Pemahaman Peserta


Didik
Seperti yang telah dipaparkan diatas, pemahaman merupakan bagian dari
pada tujuan pendidikan, sehingga pemahaman merupakan hasil dari adanya
proses pembelajaran. Hal tersebut menggambarkan bahwa pemahaman
merupakan salah satu bagian dari hasil belajar sehingga faktor-faktor yang
mempengaruhi hasil belajar juga sama dengan faktor-faktor yang
mempengaruhi pemahaman. Untuk lebih memperjelas tentang beberapa faktor
yang mempengaruhi pemahaman akan dipaparkan secara rinci sebagai berikut:
1. Faktor Internal

5
http://idr.uin-antasari.ac.id/7649/5/BAB%2520II.pdf&usg

5
Faktor ini berasal dari dalam diri peserta didik diantaranya faktor
psikologi yang berhubungan dengan jiwa peserta didik dan keinginan yang
meliputi intelegensi, minat dan perhatian, bakat, motif serta kematangan
peserta didik.
Adapun penjelasan dari beberapa faktor – faktor tersebut adalah sebagai
berikut :
a. Inteligensi
Intelegensi merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap
tinggi rendahnya prestasi belajar. Intelegensi merupakan dasar potensi
bagi pencapaian hasil belajar maksudnya hasil belajar yang dicapai
akan bergantung pada tingkat Intelegensi, dan hasil belajar yang
dicapai tidak akan melebihi tingkat intelegensinya.
b. Minat dan perhatian.
Minat adalah kecenderungan seseorang terhadap sesuatu.
Sedangkan perhatian adalah melihat dan mendengarkan dengan baik
dan teliti terhadap sesuatu. Dengan demikian jika seseorang peserta
didik mempunyai minat dan perhatian terhadap materi dalam mata
pelajaran yang diterimanya maka akan memberikan hasil yang positif
terhadap hasil atau prestasi belajarnya.
c. Bakat.
Bakat atau aptitude adalah kemampuan potensial yang dimiliki
seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang.
d. Motif
Motif merupakan dorongan yang membuat seseorang berbuat
sesuatu. Motif selalu mendasari dan mempengaruhi setiap usaha serta
kegiatan seseorang untuk mencapai tujuan yang diinginkannya. Motif
yang kuat akan mempunyai pengaruh terhadap seberapa besar usaha
dan kegiatan untuk mencapai tujuan belajar.

e. Kematangan

6
Kematangan adalah suatu fase dalam pertumbuhan seseorang anak
menjadi baik, dimana alat-alat tubuhnya sudah siap untuk
melaksanakan kecakapan baru. Hal tersebut dapat dilihat dari sudah
sempurnanya organ tubuh seperti dengan tangan anak bisa menulis,
dengan kaki yang kuat anak bisa berjalan dan dengan otaknya seorang
anak bisa berfikir dan lain sebagainya.
2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal merupakan faktor-faktor yang timbul dari luar diri
peserta didik yakni faktor yang mendukung hasil belajar pada diri peserta
didik diantaranya faktor keluarga, kurikulum, metode mengajar, guru,
sarana dan fasilitas, lingkungan. Adapun penjelasan dari beberapa faktor
tersebut adalah sebagai berikut:
a. Faktor Keluarga.
Keluarga sangat berpengaruh terhadap hasil belajar peserta didik.
Dalam hal ini peran orang tua akan mewarnai sikap seorang peserta
didik dalam kegiatan pembelajarannya di sekolah.
b. Kurikulum.
Kurikulum adalah a plan of learning yang merupakan unsur inti
dalam pendidikan. Tanpa kurikulum kegiatan belajar mengajar tidak
dapat berlangsung karena guru harus menyampaikan materi yang
sesuai dengan kurikulum yang ada. Muatan kurikulum akan
mempengaruhi intensitas dan frekuensi belajar peserta didik.
c. Metode mengajar
Metode mengajar adalah suatu cara yang harus dilalui di dalam
mengajar. Metode guru yang kurang baik akan mempengaruhi tingkat
pemahaman peserta didik dan belajar peserta didik. Sehingga dalam
proses pembelajaran seorang guru harus kreatif dalam memilih metode
mengajar di dalam suatu instansi pendidikan.
d. Guru
Peranan guru dalam proses belajar mengajar sangat mempengaruhi
hasil belajar karena hampir seluruh aktifitas yang dilakukan oleh

7
peserta didik sangat tergantung pada guru. Proses belajar tidak akan
berlangsung satu arah (one way system) melainkan terjadi secara
timbal balik antara peserta didik dan pendidik. Kedua belah pihak
berperan secara aktif dalam kerangka kerja (frame work), serta dengan
menggunakan cara dan kerangka berfikir (frame of reference)
e. Sarana dan fasilitas
Sarana yang memadai akan mempermudah pengelola dalam suatu
lembaga pendidikan dan meningkatkan kenyamanan dari pengguna.
Selain itu, fasilitas juga akan mendukung proses pembelajaran yang
ada. Semakin memadai fasilitasnya, pembelajaran akan semakin
mudah.
f. Faktor lingkungan.
Lingkungan merupakan bagian dari kehidupan peserta didik yang
tidak dapat dipisahkan. Lingkungan dapat dibedakan menjadi dua yaitu
lingkungan alam dan lingkungan sosial.6

BAB III
PENUTUP

6
http://eprints.walisongo.ac.id/3224/3/3105422_Bab2.pdf&usg

8
A. Kesimpulan
Konsep pembelajaran berbasis bimbingan dan konseling, saat ini sudah
semakin berkembang di sekolah di Indonesia. Dilatar belakangi oleh
pentingnya pembelajaran berbasis bimbingan untuk diterapkan karena
pembelajaran yang baik, tidak hanya berorientasi pada pencapaian kognitif
saja akan tetapi dapat menghasilkan sebuah output berupa lahirnya perubahan
perilaku siswa atau peserta didik yang positif dan normatif.
Ada beberapa macam teknik bimbingan yang dapat digunakan untuk
membantu perkembangan individu, yaitu konseling, nasihat, bimbingan
kelompok, konseling kelompok, dan mengajar bernuansa bimbingan.
Pemaham menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia adalah sesuatu hal
yang kita pahami dan kita megerti dengan benar. peserta didik adalah
orang/individu yang mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat,
minat, dan kemampuannya agar tumbuh dan berkembang dengan baik serta
mempunyai kepuasan dalam menerima pelajaran yang diberikan oleh
pendidiknya.

B. Saran
Dalam memilih dan menerapkan model pembelajaran haruslah
memperhatikan kondisi siswa, lingkungan dan sebagainya. Karena hal tersebut
merupakan factor-faktor yang penting dalam upaya tercapainya keoptimalan
belajar. Belajar bukan semata-mata dalam hal kognitif, tapi banyak hal yang
harus dikembangkan melalui proses belajar tersebut seperti dalam hal
kepribadian siswa. Dengan model pembelajaran berbasis bimbingan dan
konseling, akan membantu mengembangkan potensi-potensi siswa secara
menyeluruh sehingga proses pembelajaran akan dirasakan optimal

DAFTAR PUSTAKA

9
 https://dsrahayu.wordpress.com/2015/04/10/resume-pembelajaran-berbasis
bimbingan/
 http://eprints.walisongo.ac.id/3224/3/3105422_Bab2.pdf&usg
 http://idr.uin-antasari.ac.id/7649/5/BAB%2520II.pdf&usg
 http://repository.uinsu.ac.id/4632/4/BAB%20II.pdf&usg=
 https://www.kompasiana.com/yuni_niee/592a6081b793738a4d33a774/konse
-pembelajaran-berbasis-bimbingan-dan-konseling?page=all
 https://www.kompasiana.com/fiamakkiyah/592baf1962afbdf813e309e2/
pembelajaran-berbasis-bimbingan-dan-konseling

10

Anda mungkin juga menyukai