DAN KONSELING
Penyusun:
Farastika Juami : 190101040
Dosen Pengampu:
Drs. Mukhlis, M. Ag
1971031119503102
Dipresentasikan Pada
SEMESTER IV KELAS IV B
Assalamualaikum wr.wb
Segala puja dan puji syukur yang kita panjatkan kepada Allah SWT, yang telah
memberikan kita nikmat hingga detik ini sehingga kami bisa menyelesaikan makalah
yang berjudul Definisi Konsep Bimbingan dan Konseling.
Tujuan dari pembuatan makalah ini ialah menyelesaikan tugas dari Bapak dosen
dan untuk sebagai pembelajaran dan untuk menambah wawasan akan pengetahuan
tentang definisi konsep bimbingan dan konseling. Saya mengucapkan terimakasih
kepada Bapak Mukhlis Selaku dosen yang memberikan tugas ini sehingga saya dapat
menyelesaikanya.
Daftar Isi
Contents
Kata Pengantar.......................................................................................................................... 2
SIMPULAN ........................................................................................................................... 19
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dasar pemikiran penyelenggraan bimbingan dan konseling, berdasarkan
“Peraturan Pemerintah Permendikbud No 111 tahun 2014”, tentang
Penyelenggraan Program Layanan Bimbingan dan Konseling di Tingkat
Pendidikan Dasar dan menengah. Adapun tidak kalah oentingnya adalah
meyangkut upaya memfasilitasi peserta didik yang selanjutnya disebut konseli,
agar mampu mengembangkan potensi pada dirinya atau mencapai tugas-tugas
perkembangan ( menyangkut aspek fisik, emosi, intelektual, sosial, dan moral-
psiritual). 1
Salah satu indikator suatu bangsa dapat dilihat daru perilaku setiap
individu yang ada dalam bangsa itu sendiri. Untuk menciptakan perilaku yang
baik pada setiap orang maka dibutuhkan pendidikan yang berkualitas.
Pendidikan yang berkualitas didukung oleh perkembangan kemampuan itu
sendiri. Agar kemapuan yang dimiliki oleh setiap individu dapat berkembang
dengan baik maka diperlukan lingkungan yang dapat membantu seorang
tersebut. 2
Seperti yang kita lihat, realita yang terjadi sekarang ini yaitu banyak
peserta didik yang membutuhkan bimbingan dan konseling. Pelayanan
bimbingan dan konseling di sekolah merupakan usaha membantu peserta didik
dalam pengembangan kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kegiatan belajar,
serta perencanaan dan pengembangan karir. 3
1
Maliki, Bimbingan Konseling di Sekolah Dasar (Jakarta: Kencana, 2016), h. 1.
2
Tika Evi, “ Manfaat Bimbingan dan Konseling Bagi Siswa”, dalam Jurnal Pendidikan dan
Konseling, Vol. 2 , Nomor 1, Tahun 2020.
3
Abdul Hanan, Meningkatkan Motivasi Belajar Bimbingan Konseling Siswa kelas VIII.C Melalui
Bimbingan Kelompok Semester Satu Tahun Pelajaran 2015/2016, dalam Jurnal Ilmiah Mandala
Education vol 3 No 1 hlm 62 aplril 2017.
Menurut Mamat Supriatna, peserta didik sebagai indivu sedang berada
dalam proses berkembang atau menjadi (becoming) yaitu berkembang kea rah
kematangan atau kemandirian.Untuk mencapai kematangan tersebut maka
peserta didik memerlukan bimbingan, karena masih kurang memeliki
pemahaman dan wawasan tentang dirinya dan lingkungannnay juga pengalaman
dalam menekan arah kehidupannya. Kegiatan bimibingan adalah membantu
anak untuk mencapai pertumbuhan dan perkembangan dirinya secara optimal di
tengah lingkungan yang berubah untuk memenuhi tugas perkembangannya.
Sedangkan konseling berisikan kegiatan bantuan kepada siswa sehingga mampu
mengatasi masalah yang dihadapi dalam pembelajaran dan pergaulannya sehari-
hari. 4
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat kita tarik beberapa rumusan masalah
sebagai berikut :
C. Tujuan
4
Syafaruddin, Ahmad Syarqawi dan Nadira Amella Siahan, Dasar-Dasar Bimbingan dan
Konseling (Medan: Perdana Publishing, 2019), h. 16.
5. Untuk mengetahui fungsi dari bimbingan dan konseling
PEMBAHASAN
5
Ahmad Susanto, Bimbingan dan Konseling di Sekolah (Jakarta: Pramedia Group, 2018), h. 2.
6
Fenti Hikmawati , Bimbingan dan Konseling (Jakarta : PT. Rajawali pers, 2016), h. 1.
7
Frendi Fernando,Imas Kania Rahman , “ Konsep Bimbingan dan konseling islam solution
focused brief therapy ( SFBT ) untuk membantu menyebmbuhkan perilaku prokrastina”, dalam Jurnal
edukasi vol 2, Nomor 2, July 2016, hlm 125.
Pengertian lain, menurut Suherman mendefinisikan bahwa
bimbingan adalah proses bantuan kepada individu sebagai bagian dari
program pendidikan yang dilakukan oleh tenaga ahli agar individu
mampu memahami dan mengembangkan potensi secara dengan tuntunan
lingkungan.8
Dari beberapa pendapat diatas dapat kita simpulkan bahwa
bimbingan adalah sebuah bantuan yang diberikan kepada individu secara
sistematisdan berkesinambungan dan bantuan ini dilakukan oleh
seseorang yang professional yang bertujuan untuk mengembangkan
potensi dan penyesuaian diri.
Adapun beberapa aspek-aspek penting dalam proses pendidikan:
a) Bimbingan merupakan sesuatu proses yang
berkesinambungan
b) Bimbingan merupakan bantuan bagi individu
c) Bimbingan bertujuan mengembangkan potensi secara
optimal
d) Bimbingan dilakukan oleh tenaga ahli. 9
b. Pengertian Konseling
Konseling berasal dari istilah Inggris “Counseling” yang kemudian
diindonesiakan atau diterjemahkan menjadi “ Konseling’. Sedangkan secara
etimologi istilah konseling berasal dari bahsa latin yaitu “ counsiliun ” yang
berarti “ menerima dan memehami”.10
American School Counselor Association (ASCA) mengemukakan bahwa
konseling adalah hubungan tatap muka yang bersifat rahasia, penuh dengan
sikap penerimaan dan pemberian kesempatan dari konselor kepada klien ,
8
Ahmad Susanto, Bimbingan dan Konseling di Sekolah (Jakarta: Pramedia Group, 2018), h. 2.
9
Ahmad Susanto, Bimbingan dan Konseling di Sekolah (Jakarta: Pramedia Group, 2018), h. 4-5.
10
Masdudi, Bimbingan dan Konseling, (Cirebon: Nurjati Press, 2015), h. 4.
konselor menggunakan pengetahuan dan keterampilannya untuk membantu
klien mengatasi masalah-masalahnya. 11
Robinson menyatakan bahwa konseling adalah semua bentuk hubungan
diantara 2 orang , dimana seorang klien dibantu untuk lebih mampu
menyesuaikan diri secara efektif terhadap dirinya sendiri dan lingkungannya. 12
Pengertian lain mengatakan bahwa konseling merupakan hubungan antara dua
orang yaitu konselor dengan klien, yang bertujuan untuk member bantuan untuk
menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh klien. 13
Konseling sebagai seorang individu yang sedang berada dalam proses
berkembang atau menjadi ( on becoming), yaitu berkembang kea rah
kematangan atau kemandirian. Untuk memerlukan bimbingan karena nereka
masih kurang memiliki pemahaman atau wawasan tentang dirinya dan
lingkungannya, juga pengalaman yang menentukan arah kehidupannya.
Disamping itu, terdapat suatu keniscayaan bahwa proses perkembangan konselu
tidak selalu berlansung secara mulus, atau bebas dari masalah. Dengan kata lain,
proses perkembangan itu tidak sellau berjalan dalam alur linier, lurus, atau
searah dengan potensi, harapan, nilai-nilai yang dianut.14
11
Dede Rahmat Hidayat, Konseling di Sekolah: Pendekatan-pendekatan kontemporer (Jakarta:
Prenadamedia Group, 2018), h. 1.
12
Dede Rahmat Hidayat, Konseling di Sekolah: Pendekatan-pendekatan kontemporer (Jakarta:
Prenadamedia Group, 2018), h. 3.
13
Tika Evi, “ Manfaat Bimbingan dan Konseling Bagi Siswa”, dalam Jurnal Pendidikan dan
Konseling, Vol. 2 , Nomor 1, Tahun 2020
14
Kamaluddin , “ Bimbingan dan Konseling Sekolah”, dalam Jurnal pendidikan dan kebudayaan,
Vol 17, Nomor 4, Juli 2011, hlm 224
dengan kata dasar guide, yang artinya: menunjukan jalan, memimpin, menuntun,
memberikan petunjuk, mengatur, dan mengarahkan atau memberikan nasihat. 15
Menurut Prayitno mengatakan bahwa bimbingan dan konseling adalah
pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik secara perorangan maupun
kelompok agar mandiri dan bisa berkembangan secara optimal, dalam
bimbingan pribadi, sosial, belajar maupun karier melalui berbagai jenis layanan
dan kegiatan pendukung berdasarkan norma-norma yang berlaku. 16
Bimbingan dan konseling merupakan upaya proaktif dan sistematik
dalam memfasilitasi individu mencapai tingkat perkembangan yang optimal,
pengembangan perilaku yang efektif, pengembangan lingkungan dalam
lingkungannya. Semua perubahan perilaku tersebut merupakan proses
perkembangan individu, yakni proses interaksi anatara individu dengan
lingkungan melalui interaksi yang sehat dan produktif. Bimbingan dan konseling
memegang tugas dan tanggung jawab yang penting untuk mengembangkan
lingkungan, membangun interaksi dinamis antara individu dengan lingkungan,
membelajarkan individu dengan lingkungan, memberlajarkan individu untuk
mengembangkan, merubah dan memperbaiki perilaku. 17
Dapat ditarik kesimpulan bahwa Bimbingan dan konseling adalah suatu
layanan bantuan yang dilakukan seorang konseler kepada klien atau peserta
didik, agar klien dapat memahami dirinya sendiri, mengambil keputusan,
memahami potensi yang dimilikinya, mengetahui cara mengembangkan potensi
yang dimilikinya itu serta selalu bertanggung jawab atas setiap keputusan yang
diambilnya.18
Tujuan dari bimbingan dan konseling yaitu :
15
Syafaruddin, Ahmad Syarqawi dan Nadira Amella Siahan, Dasar-Dasar Bimbingan dan
Konseling (Medan: Perdana Publishing, 2019), h. 16.
16
Kamaluddin , “ Bimbingan dan Konseling Sekolah”, dalam Jurnal pendidikan dan kebudayaan,
Vol. 17, Nomor 4, Juli 2011, hlm 224.
17
Kamaluddin , “ Bimbingan dan Konseling Sekolah”, dalam Jurnal pendidikan dan kebudayaan,
Vol. 17, Nomor 4, Juli 2011, hlm 224.
18
Tika Evi, “ Manfaat Bimbingan dan Konseling Bagi Siswa”, dalam Jurnal Pendidikan dan
Konseling, Vol. 2 , Nomor 1, Tahun 2020
1) Membantu setiap individu dalam mengembangkan diri secara
optimal dan sesuai dengan tahap perkembangan
2) Mengatasi kesulitan yang dihadapi dalam studi
3) Serta dapat menyesuaikan diri sesuai dengan tuntunan positif dari
lingkungan tempat tinggalnya.19
19
Tika Evi, “ Manfaat Bimbingan dan Konseling Bagi Siswa”, dalam Jurnal Pendidikan dan
Konseling, Vol. 2 , Nomor 1, Tahun 2020
20
Syafaruddin, Ahmad Syarqawi dan Nadira Amella Siahan, Dasar-Dasar Bimbingan dan
Konseling (Medan: Perdana Publishing, 2019), h. 16.
21
Syafaruddin, Ahmad Syarqawi dan Nadira Amella Siahan, Dasar-Dasar Bimbingan dan
Konseling, (Medan: Perdana Publishing, 2019), h. 16.
psikoterapu yaitu usaha untuk menolong individu yang mengalami masalah
serius. Pandangan ketiga menyatakan bahwa bimbingan merupakan kegiatan
terpadu. Kedua istilah tersebut tidak terpisah satu sama lain, sehingga istilah
bimbingam selalu dirangkaikan dengan istilah konseling. 22
Berkenaan dengan pendapat yang ketiga ini dapat disumpulkan bahwa
bimbingan merupakan pelayanan khusus yang teorganisir dan terintegrasi
dengan program sekolah, begitu pula dengan konseling merupakan usaha
pemberian bantuan kepada klien (siswa) secara individual degan cara
mempelajari cara-cara baru guna penyesuain diri. Oleh karena itu dalam
keseluruhan kayanan bimbingan, konsleing denga kata lain, bimbingan itu
merupakan satu kesatuan dengan konselig yang mana konseling oberadadalam
kestauan bimbingan tersebut.23
Jadi persamaan anatara bimbingan dan konseling ialah pada tujuan yang
hendak dicapai, yaitu sama-sama berusaha untulk mendirikan individu (klien)
sama-sama diterapkan dalam program persekolahan, dan sama-sama mengikuti
norma-norma yang berlaku dilingkungan masyarakat tempat kedua kegiatan
diselangarakan. Dengan kata lain bimbingan merupakan satu kesatuan dengan
konseling yang mana konseling berada dalam kesatuan bimbingan tersebut.24
22
Syafaruddin, Ahmad Syarqawi dan Nadira Amella Siahan, Dasar-Dasar Bimbingan dan
Konseling (Medan: Perdana Publishing, 2019), h. 16.
23
Syafaruddin, Ahmad Syarqawi dan Nadira Amella Siahan, Dasar-Dasar Bimbingan dan
Konseling (Medan: Perdana Publishing, 2019), h. 16.
24
Masdudi, Bimbingan dan Konseling (Cirebon: Nurjati Press, 2015), h. 4.
b. Bimbingan sosial
Bimbingan sosial merupakan proses bantuan yang diberikan oleh
konselor terhadap konseli untuk memfasilitasi peserta didik
mengembangkan keterampilan interaksi sosial serta memecahkan
masalah-masalah sosial yang dialami peserta didik.
a. Bimbingan akademik
Bimbingan akademik merupakan proses bantuan yang diberikan oleh
konselor terhadap konseli untuk memfasilitasi peserta didik
mengembangkan keterampilan belajar serta memecahkan masalah-
masalah akademik yang dialami peserta didik.
b. Bimbingan karier
Merupakan proses bantuan yang diberikan oleh konselor terhadap peserta
didik dalam melakukan perencanaan, pengembangan, dan pemecahan
masalah-masalah karier yang dialami oleh peserta didik. 25
25
Ahmad Susanto, Bimbingan dan Konseling di Sekolah (Jakarta: Pramedia Group, 2018), h. 13.
26
M. Fuad Anwar, Landasan Bimbingan dan Konseling Islam ( Yogyakarta: Deepublis Publisher,
2019), h. 6-7.
dalam kehidupan pribadi, sekolah, tempat kerja , maupun dalam
kehidupan masyarakat pada umumnya.
2) Memiliki sikap toleran terhadap umat beragama lain dengan
saling menghormati dan memelihara hak dan keqwajiban masing-
masing.
3) Memiliki pemahaman tentang situasi kehidupan yang slaing
bergantian antara yang menyenangkan (anugerah) dengan yang
tidak menyenangkan (musibah) serta mampu meresponnya secara
positif sesuai dengan ajaran agama yang dianut.
4) Memili pemahaman dan penerimaan dari secara objektif dan
konstruktif baik yang terkait dengan keunggulan maupun
kelemahan.
5) Memiliki kemampuan untuk menyelesaikan konflik
6) Memiliki kemampuan untuk melakukan pilihan secara sehat
7) Memiliki kemampuan untuk berinteraksi sosial
8) Memiliki kemampuan untuk mengambil keputuasan secara
efektif. 27
27
M. Fuad Anwar, Landasan Bimbingan dan Konseling Islam ( Yogyakarta: Deepublis Publisher,
2019), h. 6-7.
28
M. Fuad Anwar, Landasan Bimbingan dan Konseling Islam ( Yogyakarta: Deepublis Publisher,
2019), h. 7-8.
3. Berkenaan dengan aspek karir, bimbingan dimaksudkan untuk membantu
pesarta didik agar:
1) Agar memiliki pemahaman diri yang terkait dengan pekerjaan
2) Memiliki pengetahuan tentang dunia kerja dan imformasi karir
yang menunjuang kematangan kompetensi karir.
3) Memiliki sikap positif terhadap dunia kerja, dalam arti mau
bekerja dalam bidang pekerjaan apapun tanpa merasa rendah diri
sepanjang pekerjaan tersebut bermakna dirinya dan sesuai dengan
norma agama.
4) Memilki kemampuan untuk membentuk identitas karir dengan
cara mengenali cirri-ciri pekerjaan, kemampuan yang ditunut
lingkungan, lingkungan sosiopsikologis pekerjaan, prospek kerja,
dan kesejahteraan kerja.
5) Memiliki kemampuan merencanakan masa depan.
6) Mengenal dan memahami minat.29
29
M. Fuad Anwar, Landasan Bimbingan dan Konseling Islam ( Yogyakarta: Deepublis Publisher,
2019), h. 8-9.
30
Ahmad Susanto, Bimbingan dan Konseling di Sekolah (Jakarta: Pramedia Group, 2018),h. 11.
Memberikan kemudahan kepada konseli dalam mencapai pertumbuhan
dan perkembangan yang optimal, serasi, selaras dan seimbang seluruh
aspek dalam diri konseli. 31
b. Fungsi Penyusaian
Fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu konseli agar dapat
menyesuaikan diri dengan diri dan lingkungannya secara dinamis dan
konstruktif. 32
c. Fungsi Penyaluran
Membantu konseli memilih kegaiatan ektrakulikuler, jurusan atau
program studi dan memantapkan penguasaan karir atau jabatan yang
sesuai dengan minat, bakat, keahlian dan cirri-ciri kepribadian lainnya.
Dalam menjalankan fungsi ini konselor perlu bekerja sama dengan
pendidik lainnya di dalam maupun di luar lembaga pendidikan 33.
d. Fungsi Adaptasi
Fungsi ini membantu para pelaksana pendidikan, kepala
Sekolah/Madrasah dan staf, konselor, dan guru untuk menyesuaikan
program penddikan terhadap latar belakan pendidikan, minat,
kemampuan dan kebutuhan konseli. 34
e. Fungsi Pencegahan ( Preventif)
Fungsi yang berkaitan dengan upaya konselor untuk senantiasa
mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin terjadi dan berupaya
untuk mencegahnya, supaya tidak dialami oleh konseli. 35
f. Fungsi Perbaikan
Fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu konseli sehingga
dapat memperbaiki kekeliruan dalam berfikir, berperasaaan dan
bertindak (berkhendak). Konselor melakukan intervensi (memberikan
31
Ahmad Susanto, Bimbingan dan Konseling di Sekolah (Jakarta: Pramedia Group, 2018), h. 2.
32
Ahmad Susanto, Bimbingan dan Konseling di Sekolah, (Jakarta: Pramedia Group, 2018), h. 2.
33
Ahmad Susanto, Bimbingan dan Konseling di Sekolah, (Jakarta: Pramedia Group, 2018), h. 2.
34
Ahmad Susanto, Bimbingan dan Konseling di Sekolah, (Jakarta: Pramedia Group, 2018), h. 2.
35
Ahmad Susanto, Bimbingan dan Konseling di Sekolah (Jakarta: Pramedia Group, 2018), h. 2.
perlakuan) terhadap konseli supaya memiliki pole berpikir yang sehat,
rasional dan memiliki perasaan yang tepat sehingga dapat mengantarkan
mereka kepada tindakan atau kehendak yang produktif dan nomatif. 36
g. Fungsi Pemeliharaan
Fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu konseli supaya dapat
menjaga diri dan mempertahankan situasi kondusif yang telah tercipta
dalam dirinya. Fungsi ini memfasilitasi konseli agar terhindar dari
kondisi-kondisi yang akan menyebabkan penurunan produktivitas diri. 37
h. Fungsi Pengembangan
Fungsi ini fungsi bimbingan dan konseling yang sifatnya lebih proaktif
dari fungsi-fungsi lainnya. Konselor senantiasa berupaya untuk
menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, yang memfasilitasi
perkembangan konseli. Teknik bimbingan yang dapat digunakan disini
adalah pelayanan informasi, tutorial, diskusi kelompok atau curah
pendapat , home room, dan karyawisata.
36
Ahmad Susanto, Bimbingan dan Konseling di Sekolah (Jakarta: Pramedia Group, 2018), h. 8-9.
37
Ahmad Susanto, Bimbingan dan Konseling di Sekolah (Jakarta: Pramedia Group, 2018), h. 8-9.
lebih rinci mengelompokkan konseling ke dalam : pendekatan rasional, teori
belajar, psikoanalitik, perceptual-fenomelogis, dan ekistensial. 38
38
M. Fuad Anwar, Landasan Bimbingan dan Konseling Islam ( Yogyakarta: Deepublis Publisher,
2019), h. 14.
SIMPULAN
Bimbingan dan konseling adalah suatu layanan bantuan yang dilakukan seorang
konseler kepada klien atau peserta didik, dengn tujuan klien dapat memahami dirinya
sendiri, mengambil keputusan, memahami potensi yang dimilikinya, mengetahui cara
mengembangkan potensi yang dimilikinya itu serta selalu bertanggung jawab atas setiap
keputusan yang diambilnya. Bimbingan konsling sangat penting dalam pendidikan.
Fungsi dan tujuan dari bimbingan konseling bisa dilihat dirincian area
perkembangannya. Namun disini tujuan utama bimbingan dan konseling adalah
membantu klien atau peserta didik memhami potensi dirinya dan mengetahui
perkembangan potensi dirinya.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Susanto. 2018. Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta: Pramedia Group.
Abdul Hanan, Meningkatkan Motivasi Belajar Bimbingan Konseling Siswa kelas
VIII.C Melalui Bimbingan Kelompok Semester Satu Tahun Pelajaran
2015/2016, Jurnal Ilmiah Mandala Education, Vol. 3 , Nomor , aplril 2017,
hlm 62.
Fenti Hikmawati. 2016. Bimbingan dan Konseling. Jakarta : PT. Rajawali pers.
Tika Evi, “ Manfaat Bimbingan dan Konseling Bagi Siswa”, Jurnal Pendidikan dan
Konseling, Vol. 2 , Nomor 1, 2020, hlm 164.