KELOMPOK 2:
MUNAWARAH (23101411015)
TAHUN 2024
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, serta Shalawat dan
Salam kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW, sahabat rasul yang mulia, sampai
pada kita para pengikutnya. Penulis dengan segala kekurangan akhirnya dapat menyelesaikan
makalah dengan judul “Tujuan,dan konsep dasar bimbingan konseling belajar” Makalah
tersebut guna memenuhi Tugas mata kuliah Bimbingan konseling belajar di Universitas Jabal
Ghafur.
Penulis ingin mengucapkan terima kasih untuk Bapak T.FADHLI, S.pd, M.pd selaku
Dosen Pembimbing mata kuliah bimbingan konseling belajar. Terima kasih untuk Bapak
yang telah memberikan segalanya baik berupa dukungan moril maupun materil.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan kekeliruan
sehingga penulis mohon dukungan baik berupa kritik maupun saran.semoga penulis bisa
PENULIS
I
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB Ⅰ: PENDAHULUAN 1
BAB Ⅱ: PEMBAHASAN 3
BAB Ⅲ: PENUTUP 15
3.1 Kesimpulan 15
DAFTAR PUSTAKA 17
II
BAB Ⅰ
PENDAHULUAN
tercapainya tujuan pendidikan yang berjalan seiring dengan visi profesi konseling
pengentasan masalah agar individu berkembang secara optimal, mandiri dan bahagia.
Namun untuk mencapai tujuan tersebut Konselor haruslah memenuhi Asas dan
dan konseling itu sendiri. Begitu pula dengan prinsip-prinsip bimbingan dan
konseling tidak bisa diabaikan begitu saja, karena prinsip bimbingan dan konseling
pelaksanaan atau aturan main yang harus di ikuti dalam pelaksanaan program
pelayanan bimbingan. Dan dapat juga dijadikan sebagai seperangkat landasan praktis
atau aturan main yang harus diikuti dalam pelaksanaan program pelayanan bimbingan
1
2.2 Rumusan Masalah
2
BAB Ⅱ
PEMBAHASAN
1. Pengertian Bimbingan
bantuan yang diberikan kepada siswa dalam rangka upaya menemukan pribadi,
didik mengenal secara objektif lingkungan, baik lingkungan social dan lingkungan
fisik dan menerima berbagai kondisi lingkungan itu secara positif dan dianamis pula.
depan dirinya sendiri, baik yang menyangkut bidang pendidikan, bidang karier
supaya individu tersebut dapat memahami dirinya sendiri, sehingga dia sanggup
mengarahkan dirinya dan dapat bertindak secara wajar, sesuai dengan tuntutan dan
umumnya.
pemberian bantuan yang terus menerus dan sistematis dari pembimbing kepada yang
3
dibimbing agar tercapai kemandirian dalam pemahaman diri dan perwujudan diri,
dalam mencapai tingkat perkembangan yang optimal dan penyesuaian diri dengan
lingkungannya.
Dari beberapa definisi yang dikutip diatas dapat diambil beberapa dasar
sebagai berikut:
terencana, tahap demi tahap dan teraarah kepada tujuan yang ingin
Jadi, bimbingan berarti suatu proses bantuan yang diberikan oleh seseorang
4
2. Pengertian Konseling
lain berarti “to give advice” atau memberikan saran dan nasihat atau memberi
anjuran kepada orang lain secara tatap muka (face to face). Dalam bahasa Indonesia,
Selain itu counseling dalam bahasa Indonesia juga berarti proses interaksi.
Konseling merupakan bagian dari bimbingan, baik sebagai layanan maupun sebagai
layanan konseling adalah jantung hati layanan bimbingan”. Dan ruth strang
merupakan inti dari alat yang paling penting dalam bimbingan. Hal ini disebabkan
merupakan satu jenis layanan yang merupakan bagian terpadu dari bimbingan.
Konseling dapat diartikan sebagai hubungan timbale balik antara dua individu,
dimana yang seorang (konselor) berusaha membantu yang lain (klien) untuk
berbagai macam karakter, dilaksanakan melalui suatu proses interaksi antara konselor
dan konseli, bersifat sangat pribadi dlm memberikan bantuannya agar konseli
memiliki kemampuan untuk tumbuh kembang seoptimal mungkin & mengarah pada
5
2.2 Prinsip Dalam Bimbingan Dan Koseling
teoritik dan telaah lapangan yang digunakan sebagai pedoman pelaksanaan sesuatu
yang dimaksudkan. Pemahaman tentang prinsip – prinsip dasar dari bimbingan dan
konseling ini sangat penting dan perlu terutama dalam penerapan di lapangan. Hal ini
dilakukan untuk menghindarkan diri dari kesalahan dan penyimpangan dalam praktik
1. Prinsip-Prinsip umum
a) Bimbingan berhubungan dengan sikap, tingkah laku dan lainnya dari individu
yang terbentuk dari segala aspek kepribadian yang unik dan ruwet.
bersangkutan.
6
2. Prinsip – Prinsip Khusus
Prinsip ini berarti bahwa bimbingan diberikan kepada semua klien atau
konseli, baik yang tidak bermasalah maupun yang bermasalah; baik pria
maupun wanita; baik anak-anak, remaja maupun dewasa. Dalam hal ini
Setiap konseli bersifat unik (berbeda satu sama lainnya), dan melalui
tersebut. Prinsip ini juga berarti bahwa yang menjadi fokus sasaran bantuan
kelompok.
7
2.3 Tujuan Bimbingan dan Konseling
Tujuan bimbingan dan konseling terbagi menjadi dua macam yaitu tujuan umum dam
1. Tujuan umum
Secara garis besar tujuan umum dari bimbingan dan konseling adalah
membantu individu mewujudkan dirinya menjadi jiwa yang lebih baik. Seperti halnya
tujuan umum dari layanan Bimbingan dan Konseling adalah sesuai dengan tujuan
Nasional (UUSPN) tahun 1989 atau (UU No. 2/1989), yaitu terwujudnya manusia
seutuhnya yang cerdas, yang beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan
jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab
secara optimal sesuai dengan tahap perkembangan dan predisposisi yang dimilikinya
(seperti: kemampuan dasar dan bakat-bakatnya), berbagai latar belakang yang ada
(seperti: latar belakang keluarga, pendidikan, status sosial ekonomi) serta sesuai
dengan tuntutan positif lingkungannya. Dalam kaitan ini bimbingan dan konseling
membantu individu untuk menjadi insan yang berguna dalam hidupnya yang memiliki
8
c) Mampu mengambil keputusan secara tepat dan bijaksana,
2. Tujuan Khusus
yang taqwa, mandiri dan bertanggung jawab. Bimbingan belajar dimaksudkan untuk
a. Dalam aspek tugas perkembangan pribadi – sosial layanan Bimbingan dan Konseling
9
c. Dalam aspek tugas perkembangan karier, layanan Bimbingan dan Konseling
Adapun beberapa fungsi dari bimbingan dan konseling adalah sebagai berikut:
Kegiatan dalam fungsi pencegahan dapat berupa orientasi, program bimbingan karier,
2. Fungsi pemahaman, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan
a) Pemahaman tentang diri sendiri peserta didik terutama oleh peserta didik
lingkungan keluarga dan sekolah) terutama oleh peserta didik sendiri, orang
10
c) Pemahaman lingkungan yang lebih luas (termasuk didalamnya informasi
peserta didik.
3. Fungsi Perbaikan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu konseli
konseli supaya memiliki pola berfikir yang sehat, rasional dan memiliki perasaan
yang tepat sehingga dapat mengantarkan mereka kepada tindakan atau kehendak yang
kondisi positif peserta didik dalam rangka perkembangan dirinya secara mantap dan
berkelanjutan.
5. Fungsi Penyembuhan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang bersifat kuratif.
Fungsi ini berkaitan erat dengan upaya pemberian bantuan kepada konseli yang telah
mengalami masalah, baik menyangkut aspek pribadi, sosial, belajar, maupun karir.
6. Fungsi Penyaluran, yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu konseli
penguasaan karir atau jabatan yang sesuai dengan minat, bakat, keahlian dan ciri-ciri
kepribadian lainnya. Dalam melaksanakan fungsi ini, konselor perlu bekerja sama
7. Fungsi Penyesuaian, yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu konseli
agar dapat menyesuaikan diri dengan diri dan lingkungannya secara dinamis dan
konstruktif.
11
2.5 Asas Dalam Bimbingan Dan Koseling
data dan keterangan peserta didik (klien) yang menjadi sasaran layanan, yaitu data
atau keterangan yang tidak boleh dan tidak layak diketahui orang lain. Dalam hal ini,
guru pembimbing (konselor) berkewajiban memelihara dan menjaga semua data dan
2. Asas Kesukarelaan; yaitu asas yang menghendaki adanya kesukaan dan kerelaan
3. Asas Keterbukaan; yaitu asas yang menghendaki agar peserta didik (klien) yang
menjadi sasaran layanan/kegiatan bersikap terbuka dan tidak berpura-pura, baik dalam
informasi dan materi dari luar yang berguna bagi pengembangan dirinya. Guru
(klien). Agar peserta didik (klien) mau terbuka, guru pembimbing (konselor) terlebih
dahulu bersikap terbuka dan tidak berpura-pura. Asas keterbukaan ini bertalian erat
4. Asas Kegiatan; yaitu asas yang menghendaki agar peserta didik (klien) yang menjadi
didik untuk dapat aktif dalam setiap layanan/kegiatan yang diberikan kepadanya.
5. Asas Kemandirian; yaitu asas yang menunjukkan pada tujuan umum bimbingan dan
konseling; yaitu peserta didik (klien) sebagai sasaran layanan/kegiatan bimbingan dan
12
mengenal diri sendiri dan lingkungannya, mampu mengambil keputusan,
6. Asas Kekinian; yaitu asas yang menghendaki agar obyek sasaran layanan bimbingan
dan konseling yakni permasalahan yang dihadapi peserta didik/klien dalam kondisi
sekarang. Kondisi masa lampau dan masa depan dilihat sebagai dampak dan memiliki
keterkaitan dengan apa yang ada dan diperbuat peserta didik (klien) pada saat
sekarang.
7. Asas Kedinamisan; yaitu asas yang menghendaki agar isi layanan terhadap sasaran
layanan (peserta didik/klien) hendaknya selalu bergerak maju, tidak monoton, dan
8. Asas Keterpaduan; yaitu asas yang menghendaki agar berbagai layanan dan kegiatan
bimbingan dan konseling, baik yang dilakukan oleh guru pembimbing maupun
pihaklain, saling menunjang, harmonis dan terpadukan. Dalam hal ini, kerja sama dan
koordinasi dengan berbagai pihak yang terkait dengan bimbingan dan konseling
9. Asas Kenormatifan; yaitu asas yang menghendaki agar segenap layanan dan
kegiatan bimbingan dan konseling didasarkan pada norma-norma, baik norma agama,
hukum, peraturan, adat istiadat, ilmu pengetahuan, dan kebiasaan – kebiasaan yang
berlaku. Bahkan lebih jauh lagi, melalui segenap layanan/kegiatan bimbingan dan
konseling ini harus dapat meningkatkan kemampuan peserta didik (klien) dalam
13
10. Asas Keahlian; yaitu asas yang menghendaki agar layanan dan kegiatan bimbingan
dan konseling diselnggarakan atas dasar kaidah-kaidah profesional. Dalam hal ini,
para pelaksana layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling lainnya hendaknya
tenaga yang benar-benar ahli dalam bimbingan dan konseling. Profesionalitas guru
layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling dan dalam penegakan kode etik
11. Asas Alih Tangan Kasus; yaitu asas yang menghendaki agar pihak-pihak yang tidak
mampu menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling secara tepat dan tuntas
kepada pihak yang lebih ahli. Guru pembimbing (konselor)dapat menerima alih
tangan kasus dari orang tua, guru-guru lain, atau ahli lain. Demikian pula, sebaliknya
lebih kompeten, baik yang berada di dalam lembaga sekolah maupun di luar sekolah
12. Asas Tut Wuri Handayani; yaitu asas yang menghendaki agar pelayanan bimbingan
dan dorongan, serta kesempatan yang seluas-luasnya kepada peserta didik (klien)
untuk maju.
14
BAB Ⅲ
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa dalam rangka upaya menemukan
khususnya di sekolah; guru sbg salah satu pendukung unsur pelaksana pendidikan
mungkin
lingkungan kerjanya
lingkungan
Fungsi Fasilitas.
15
3. Asas-Asas bimbingan dan konseling
Handayani.
16
DAFTAR PUSTAKA
Amin, Samsul Munir. Bimbingan dan Konseling Islam. Jakarta: Amzah. 2010.
Prayitno dan Erman Amfi. Dasar-dasar Bimbingan Konseling. Jakarta: Reneka Cipta. 1995.
AccessedMarch5,2024.https://huseinmuhibbi.blogspot.com/2016/02/m
akalah-konsep-bimbingan-konseling.html
17