Dosen Pengampu:
Disusun oleh:
Kelompok 3 2021D
SIDOARJO
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa senantiasa kita ucapkan. atas
rahmat dan karuniaNya yang berupa iman dan kesehatan akhirnya kami dapat
menyelesaikan makalah bertema “Ragam Bimbingan dan Konseling “. Sholawat
serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Rasulullah SAW.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan
makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bimbingan konseling merupakan salah satu komponen yang penting dalam
proses pendidikan sebagai suatu sistem. kehadirannya diperlukan dalam upaya
pembimbingan sikap perilaku siswa terutama dalam menghadapi perubahan –
perubaha dirinya menuju usia yang lebih lanjut.permasalahan yang dialami oleh
siswa di sekolah sering kali tidak dapat dihindari meski dengan proses belajar dan
pembelajaran yang sangat baik.
Oleh karena itu disini guru memiliki peran yang sangat penting dalam
pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling dengan 4 kompetensi yang dimiliki
seorang guru, sebagaimana yang telah tercantum dalam UU No. 14 tahun 2015
tentang guru dan dosen pada pasal 10 ayat (1) menyatakan bahwa “kompetensi guru
sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi
kepribadian, kompetensi social dan, kompetensi professional yang diperoleh
memlalui pendidikan profesi”
1.3 Tujuan
1. Mengetahui ragam bimbingan konseling menurut masalahnya
2. Mengetahui ragam layanan bimbingan
3. Mengetahui ragam teknik bimbingan
4. Mengetahui strateri dan intervensi konseling
1
BAB II
PEMBAHASAN
a. Bimbingan Akademik
Bimbingan akademik, yaitu bimbingan yang diarahkan untuk
membantu para individu dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah –
masalah akademik, yaitu pengenalan kurikulum, pemilihan jurusan atau
konsentrasi, cara belajar, penyelesaian tugas – tugas latihan, pencarian serta
penggunaan sumber belajar, perencanaan pendidikan lanjutan dan lain
sebagainya.
Para pembimbing membantu individu mengatasi kesulitan belajar,
mengembangkan cara belajar yang efektif, membantu individu dalam
belajar dan mampu menyesuaikan diri terhadap semua tuntutan program
atau pendidikan.
c. Bimbingan karier
2
Bimbingan Karier, yaitu bimbingan untuk membantu individu
dalam perencanaan, pengembangan, dan penyelesaian masalah – masalah
karier, seperti pehaman terhadap jabatan dan tugas – tugas kerja,
pemahaman kondisi dan kemampuan diri pemahaman kondisi lingkungan,
perencanaan dan pengembangan karier, penyesuaian pekerjaan, dan
penyelesaian masalah – masalah karier yang dihadapi.
Bimbingan karier merupakan layanan pemenuhan kebutuhan
perkembangan individu sebagai bagian integral dan program Pendidikan.
Bimbingan karier terkait dengan perkembangan kemampuan kognetif,
afektif, ataupun keterampilan individu dalam mewujudkan konsep diri yang
positif, memahami proses pengambilan keputusan, ataupun perolehan
pengetahuan dalam keterampilan yang akan membantu dirinya memasuki
sistem kehidupan sosial budaya yang terus menerus berubah. Bimbingan
karier membantu individu mempersiapkan pekerjaan atau jabatan,
membantu individu saat bekerja, dan membantu individu setelah pensiun
dari pekerjaan.
d. Bimbingan Keluarga
Bimbingan keluarga merupakan upaya pemberian bantuan kepada
para individu sebagai pemimpin atau anggota keluarga agar mereka mampu
menciptakan keluarga yang utuh dan harmonis. Bimbingan keluarga juga
membantu anggota keluarga dengan berbagai setrategi dan teknik
berkeluarga yang sukses, harmonis, dan bahagia.
Bimbingan keluarga juga di sarankan apabila suatu keluarga membutuhkan
pemecahan dan menghadapi masah dalam keluarga. Proses – proses
pemecahan msalah keluarga dapat dilihat pada suatu kontinum menyangkut
kemampuan keluarga untuk memecahkan masalah, sehingga di butukanlah
bimbingan keluarga.
3
Layanan Dasar Bimbingan yaitu layanan bimbingan yang bertujuan
membantu para individu mengembangkan perilaku efektif dan
keterampilan-keterampilan hidupnya yang mengacu pada tugas-tugas
perkembangan. Layanan dasar bimbingan ini ditujukan untuk seluruh
individu, di laksanakan dengan menggunakan strategi bimbingan klasikal
dan dinamika kelompok.
b. Layanan Responsif
Layanan Responsif adalah layanan bimbingan yang bertujuan
membantu memenuhi kebutuhan yang di rasakan sangat penting oleh
individu saat ini. Layanan ini lebih bersifat preventif atau mungkin kuratif.
c. Layanan Perencana Individual
Layanan Perencana Individual merupakan layanan bimbingan yang
bertujuan membantu individu membuat dan mengimplementasikan
rencana-rencana pendidikan, karier, dan sosial pribadinya.membantu
individu memantau dan memahami pertumbuhan dan perkembangannya
sendiri, kemudian merencanakan dan mengimplementasikan rencana-
rencananya sesuai dengan pemantauan dan pemahamannya. Taknik
bimbingannya adalah konsultasi dan konseling.
d. Layanan Pengumpulan Data
Dalam Layanan ini, semua data tentang individu beserta latar
belakangnya di himpun dan di dekomentasikan. Data himpunan dari
berbagai sumber dengan menggunakan wawancara, observasi, studi
documenter, dan tes.
4
▪ Demensi kedua adalah prakondisi yang mengarahkan seseorang pribadi
(klien) mencari bantuan dan pribadi yang lain (konselor) memberi
bantuan.
▪ Demensi ke tiga adalah hasil dari interaksi di antara dua orang pribadi.
Konseling dalam setting masyarakat biasanya dilakukan oleh pekerja sosial atau
konselor kesehatan mental. Konseling dalam setting agama, biasanya dilakukan
oleh konselor agama. Mereka berkeyakinan, bahwa masalah-masalah manusia
harus ditelaah dalam konteks keyakinan dan nilai agama.
5
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan hasil dan pembahasan diatas, dapat di simpulkan
bahwa bimbingan konseling mampu menyelesaikan masalah yang di hadapi
individu dan juga mampu mengembangkan potensi yang dimiliki individu
seoptimal mungkin.
3.2 Saran
• Peserta didik
Harus melatih potensi yang dimiliki agar dapat mengembangkan
potensi dan diwujudkan dalam bentuk yang bermanfaat.
• Pendidik
Pendidik hendaknya senantiasa berusahan untuk menumbuhkan,
memelihara, dan meningkatkan motivasi siswa untuk belajar.
6
DAFTAR PUSTAKA