Oleh :
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bu Atika Zuhrotus Sufiyana selaku dosen mata
kuliah Bimbingan dan Konseling yang telah memberikan tugas ini, sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan. Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini
masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan
kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
ii
Daftar isi
KATA PENGANTAR..................................................................................................................ii
Daftar isi......................................................................................................................................iii
BAB I...........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN........................................................................................................................4
A. Latar Belakang.................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah............................................................................................................5
C. Tujuan Masalah................................................................................................................5
BAB II..........................................................................................................................................6
PEMBAHASAN..........................................................................................................................6
A. Bimbingan dan Konseling................................................................................................6
1. Pengertian Bimbingan dan Konseling..........................................................................6
B. Peran Guru Bimbingan Dan Konseling................................................................................6
1. Pengertian Guru Bimbingan dan Konseling.....................................................................6
2. Macam – macam Peran Guru Bimbingan Konseling........................................................7
C. Motivasi Belajar..................................................................................................................8
1. Pengertian Motivasi Belajar.............................................................................................8
2. Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar.................................................................9
3. Fungsi Motivasi Belajar.................................................................................................10
4. Langkah-langkah Meningkatkan Motivasi Belajar.........................................................10
BAB III......................................................................................................................................12
KESIMPULAN......................................................................................................................12
DAFTAR FUSTAKA................................................................................................................13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi setiap manusia, agar
keinginan tercapai setiap individu menempuh pendidikan. Pendidikan adalah
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran sedemikian rupa supaya peserta didik dapat mengembangkan
potensi dirinya secara aktif, memiliki pengendalian diri, kecerdasan,
keterampilan dalam masyarakat, kekuatan spiritual keagamaan dan kepribadian
serta berakhlak mulia.
4
berarti bagi masyarakat. fakta dikumpulkan dan disemua pengalaman peserta
didik difokuskan padamasalah tertentu untuk diatasi sendiri oleh yang
bersangkutan, dimana ia diberi bantuan pribadi dan langsung dalam pemecahan
masalah itu. Motivasi adalah kekuatan, baik dari dalam maupun dari luar yang
mendorong seseorang untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan
sebelumnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Bimbingan dan Konseling ?
2. Apa perang guru Bimbingandan Konseling dalam meningkatkan motivasi
belajar siswa ?
C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui pengertian dari Bimbingan dan Konseling
2. Mengetahui peran guru Bimbingan dan Konseling dalam meningkatkan
motivasi Belajar siswa
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Bimbingan dan Konseling
1. Pengertian Bimbingan dan Konseling
6
peristiwa. Sedangkan menurut kamus besar bahasa indonesia adalah
seperangkat tingkah yang diharapkan dimiliki oleh orang yang berkedudukan
di masyarakat.
Peran guru bk disekolah tidak sama dengan peran guru mata pelajaran.
Peran artinya bagian dimainkan seseorang, atau bagian yang dibebankan
kepadanya.Menurut Fenti Hikmawati, Bimbingan adalah seluruh progam atau
semua kegiatan dan layanan dalam lembaga pendidikan yang diarahkan
dalam membantu individu agar mereka dapat menyusun dan melaksanakan
rencana serta melakukan penyesuaian diri dalam semua aspek kehidupannya
sehari-hari. Konseling adalah kegiatan dimana semua fakta dikumpulkan dan
semua pengalaman siswa difokuskan pada masalah tertentu untuk diatasi
sendiri oleh yang bersangkutan, dimana ia diberi bantuan pribadi dan
langsung dalam pemecahan masalah tersebut, konselor atau guru bk disekolah
bukan untuk memecahkan masalah tetapi membantu klien untuk dapat
menemukan jalan keluar dan mampu memecahkan masalahnya sendiri.
7
c. Guru mempunyai peran dan kedudukan kunci dalam keseluruhan proses
pendidikan terutama dalam pendidikan formal bahkan dalam keseluruhan
pembangunan masyarakat pada umumnya.
d. Peran sebagai Pengembangan ( Perseveratif) Potensi diri
Pengembangan potensi diri siswa sangat penting, baik menyangkut sikap
maupun prilaku siswa, baik mengenai minat maupun mengenai bakat peserta
didik.
Bila bimbingan konseling disekolah bertujuan untuk membekali siswa agar lebih
siap menghadapi tantangan – tantangan dimasa datang dan dicegah timbulnya
masalah yang serius kelak dikemudian hari.
C. Motivasi Belajar
1) motif biogenetis, yaitu motif – motif yang berasal dari kebutuhan –kebutuhan
organisme demi kelanjutan hidupnya, misalnya lapar, haus, kebutuhan akan
kegiatan dan istirahat, mengambil napas, seksualitas, dan sebagainya
3) motif teologis, dalam motif ini manusia adalah sebagai makhluk yang
berketuhanan, sehingga ada interaksi antara manusia dengan tuhan-nya, seperti
8
ibadahnya dalam kehidupan sehari – hari misalnya keinginan untuk mengabdi
kepada Tuhan Yang Maha Esa, untuk merealisasikan norma –norma sesuai
agamanya.
Motivasi yang pada dasarnya tidak dapat diketahui atau dilihat secara
langsung, bisa saja dipengaruhi oleh minat anak yang masih kurang dalam
pelajaran yang diberikan oleh guru tersebut. Akibat minat yang masih kurang
ini, anak akan sulit memahami konsep faedah dari pelajaran yang diberikan,
sehingga inti dari peroses terbentuknya motivasi untuk menyerap pelajaran
itupun bisa hilang.Kemudian kedewasaan sikap juga dapat mempengaruhi
motivasi. Dimana anak yang sudah dewasa sikapnya dapat dimengerti akan
kebutuhannya, sehingga motivasi yang pada dasarnya kurang, akan bisa menjadi
lebih besar. Disamping itu pendidikan juga mempengaruhi motivasi peserta
didik, yakni lewat pendidikan.
9
Peserta didik yang tidak berminat bisa tumbuh dengan adanya motivasi.
Motivasi yang besar terhadap suatu objek akan mewujudkan tingkat pemahaman
dan pengertian yang besar pula sehingga dapat menghasilkan tingkat kecerdasan
yang tinggi. Demikian pula halnya dengan motivasi, dapat mewujudkan minat
terhadap pelajaran, sehingga pendidikan akan semakin tinggi pula.
Selain faktor yang berasal dari anak itu sendiri, faktor yang berasal dari
orang tua atau guru yang secara langsung dapat membantu anak dalam
menyelesaikan studinya, juga dapat membantu mempengaruhi anak ke arah yang
lebih baik.Oleh sebab itu, bimbingan dan dorongan orang tua dan guru sangat
erat hubungannya dengan minat belajar anak.Oleh sebab itu, bimbingan dan
dorongan orang tua dan guru sangat erat hubungannya dengan minat belajar
anak.
10
sulit agar tidak banyak siswa yang gagal dan berakibat turunnya semangat
untuk belajar.
11
BAB III
KESIMPULAN
Peran guru bimbingan konseling disekolahan tidak sama dengan peran
guru mata pelajaran, peran artinya bagian dimainkan seseorang, atau bagian yang
dibebankan kepadanya. Denga kata lain walaupun konselor di sekolah bukan
sebagai satu-satunya pihak yang harus atau paling bertanggung jawab terhadap
motivasi belajar peserta didik, namun konselor di sekolah tidak bisa lepas dari
tanggung jawab tersebut. Guru bimbingan konseling memberikan layanan
bimbingan klasikal untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik.
12
DAFTAR FUSTAKA
Afiatinnisa.Jurnal Bimbingan dan Konseling. “Peran Bimbingan dan Konseling
13