Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

BIMBINGAN KONSELING DI SEKOLAH

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah “Bimbingan Dan Konseling”

Dosen Pengampuh : Rezki Fauzi, S.Psi, M.Psi

Disusun Oleh : Kelompok I

Desi Arisanti (21.02.0072)


Friska Aulia (21.02.0050)
Hariono Andri (21.02.0090)

PROGRAM STUDI

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) “UISU”

PEMATANG SIANTAR

2023
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji dan syukur kami ucapkan atas kehadirat ALLAH Swt. Karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “BIMBINGAN KONSELING DI
SEKOLAH” ini, dapat tersusun sampai selesai dan lancar serta tepat sesuai dengan
waktu yang telah ditentukan.

Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang
diberikan oleh dosen pembimbing mata kuliah “ Bimbingan Dan Konseling“ yaitu
Bapak Rezki Fauzi, S.Psi, M.Psi.

Kami sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan


dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar
makalah ini nantinya dapat dipergunakan sebagai sumber pengetahuan dan
informasi untuk kedepannya.

Kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam


penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengelaman kami.
Untuk itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini dan demi terciptanya makalah yang
lebih baik lagi untuk kedepannya.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Pematang Siantar, 12 Februari 2023

Penulis,

( Kelompok I )

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................. i

Daftar Isi........................................................................................................ ii

Bab I Pendahuluan

A. Latar Belakang .................................................................................... 1


B. Batasan Masalah.................................................................................. 2
C. Rumusan Masalah ............................................................................... 2
D. Tujuan Penulisan ................................................................................. 2

Bab II Pembahasan

A. Pengertian Bimbingan Dan Konseling ................................................. 3


B. Tujuan Layanan Bimbingan Dan Konseling ........................................ 5
C. Fungsi Bimbingan Dan Konseling Secara Umum ................................ 6

Bab III Penutup

A. Kesimpulan ......................................................................................... 9
B. Saran ................................................................................................... 9

Daftar Pustaka .............................................................................................. 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bimbingan dan konseling merupakan salah satu dari komponen


yang penting di dalam dunia pendidikan. Diadakannya layanan bimbingan
dan konseling disekolah bukan karena adanya landasan hukum , melainkan
pelayanan tersebut diselenggarakan demi tujuan yang mulia dan positif
bagi kehidupan peserta didik dalam menjalani pendidikan. Karena pada
dasarnya setiap orang membutuhkan pendidikan serta sukses dalam suatu
lembaga pendidikan tertentu. Pendidikan bertujuan untuk menunjukan
karakter pribadi peserta didik yang diharapkan terbentuk melalui
pendidikan.1

Pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah sangat diperlukan


karena setiap siswa di sekolah dapat dipastikan memiliki masalah, baik
masalah pribadi maupun masalah dalam belajarnya, dan setiap masalah
yangdihadapi masing-masing siswa sudah pastilah berbeda. Bimbingan
dan konseling sesuai dengan Undang-Undang “PP No. 28 dan 29 tahun
1990 dan PP No. 72 tahun 1991 pada dasarnya mengemukakan bahwa
bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa dalam rangka
upaya menemukan pribadi, mengenal lingkungan dan merencanakan masa
depan.

Secara lebih spesifik, Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan


Kebudayaan Nomor 025/0/1995 mengemukakan: bahwa Bimbingan dan
Konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik secara
perorangan maupun kelompok, agar mampu mandiri dan berkembang
secara optimal, dalam bidang bimbingan pribadi, bimbingan sosial,
bimbingan belajar, dan bimbingan karier, melaui berbagai jenis layanan
dan kegiatan pendukung berdasarkan norma-norma yang berlaku.

1
Syamsu Yusuf dan Juntika, Landasan Bimbingan dan Konseling.(Bandung : Remaja
Rosdakarya.2014), hal.3

1
2

B. Batasan Masalah
1. Pengertian Bimbingan dan Konseling.
2. Tujuan dari Bimbingan dan Konseling.
3. Fungsi dari Bimbingan dan Konseling secara umum.

C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana hakikat layanan bimbingan dan konseling di sekolah?
2. Bagaimana peranan guru dalam pelaksanaan program bimbingan dan
konseling di sekolah?
3. Apa saja tugas dan peran serta guru dalam pemberian layanan
bimbingan dan konseling kepada para siswa?

D. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui tentang pengertian, tujuan dan fungsi layanan
bimbingan konseling.
2. Menambah pemahaman tentang hakikat layanan bimbingan dan
konseling disekolah.
3. Menambah pemahaman tentang tugas dan peran serta guru dalam
pemberian layanan bimbingan kepada para siswa.
BAB I
PENDAHULUAN

A. Pengertian Bimbingan dan Konseling

Bimbingan konseling dapat diartikan sebagai seperangkat program


pelayanan bantuan yang dilakukan melalui kegiatan perorangan dan
kelompok untuk membantu peserta didik melaksanakan kehidupan
seharihari secara mandiri dan berkembang secara optimal, serta membantu
peserta didik mengatasi masalah yang dialaminya. 2

1. Bimbingan
Bimbingan merupakan bantuan yang intergral dari pendidikan
karena pendidikan merupakan sebuah proses dari perubahan-
perubahan yang terjadi pada masing-masing individu untuk dapat
mengoptimalkan potensi yang dimiliki. Dan pendidikan juga
merupakan pembangunan suatu dunia perasaan dan kesadaran “the up
bulding of a word in feeling or consciousness”.3

Pengertian bimbingan menurut para ahli :

a) Menurut Jones (1963)


“Guidance is the help given by one person to another in
making choice and adjustments and in solving problems”. Dalam
pengertian tersebut terkandung maksud bahwa tugas pembimbing
hanyalah membantu agar individu yang dibimbing mampu
membantu dirinya sendiri, sedangkan keputusan terakhir
tergantung kepada individu yang dibimbing (klien).

b) Rochman Natawidjaja (1978)


“Bimbingan adalah proses pemberian bantuan kepada
individu yang dilakukan secara berkesinambungan, supaya
individu tersebut dapat memahami dirinya sehingga ia sanggup
mengarahkan diri dan dapat bertindak wajar sesuai dengan tuntutan
dan keadaan keluarga serta masyarakat. Dengan demikian dia dapat
mengecap kebahagiaan hidupnya serta dapat memberikan
sumbangan yang berarti”.

2
Alip Badrujama, Teori dan Aplikasi Program Bimbingan Konseling. (Jakarta: PT
Indeks). h.27.
3
Dewa Kentut Sukardi, Dasar-Dasar Bimbingan dan Penyuluhan di sekolah, (Jakarta:
Rineka Cipta). h.98

3
4

c) Bimo Walgito (1982 : 11)


“Bimbingan adalah bantuan atau pertolongan yang
diberikan kepada individu atau sekumpulan individu- individu
dalam menghindari atau mengatasi kesulitan- kesulitan di dalam
kehidupannya, agar individu atau sekumpulan individu- individu
itu dapat mencapai kesejahteraan hidupnya”.

Dari beberapa pengertian bimbingan yang dikemukakan oleh


banyak ahli itu, dapat dikemukakan bahwa bimbingan merupakan :
 Suatu proses yang berkesinambungan.
 Suatu proses yang membantu individu.
 Bantuan yang diberikan dimaksudkan agar individu yang
bersangkutan dapat mengarahkan dan mengembangkan dirinya
secara optimal sesuai dengan potensinya.
 Kegiatan yang bertujuan utama memberikan bantuan agar individu
dapat memahami keadaan dirinya dan mampu menyesuaikan
dengan lingkungannya.4

2. Konseling

Konseling adalah upaya membantu individu melalui proses


interaksi yang bersifat pribadi antara konselor dan konseli agar konseli
mampu memahami diri dan lingkungannya, mampu membuat
keputusan dan menentukan tujuan berdasarkan nilai yang diyakininya
sehingga konseli merasa bahagia dan efektif perilakunya.5

Pengertian konseling menurut para ahli :

a) James P. Adam
Konseling adalah suatu pertalian timbal balik antara dua
orang individu dimana yang seorang (konselor) membantu yang
lain (konseli) supaya dia dapat lebih baik memahami dirinya dalam
hubungannya dalam masalah hidup yang dihadapinya pada waktu
itu dan pada waktu yang akan datang.

4
Soetjipto; Raflis Kosasi, 2007, Profesi Keguruan, (Jakarta:Rineka Cipta), h.62
5
Achmad Juntika Nurihsan, 2009, Bimbingan dan Konseling Berbagai Latar Kehidupan,
(Bandung : PT Refika Aditama). h. 10
5

b) Bimo Walgito (1982;11)


“Konseling adalah bantuan yang diberika kepada individu
dalam memecahkan masalah kehidupannya dengan wawancara,
dengan cara-cara yang sesuai dengan keadaan individu yang
dihadapi untuk mencapai kesejahteraan hidupnya”.

Dari beberapa pengertian bimbingan yang dikemukakan oleh


banyak ahli itu, dapat dikemukakan bahwa konseling memiliki ciri-ciri
sebagai berikut :
 Pada umumnya dilakukan secara individual.
 Dilakukan dalam suatu perjumpaan tatap muka.
 Dibutuhkan orang yang ahli untuk melakukan konseling.
 Tujuan pembicaraan dalam proses konseling ini diarahkan untuk
memecahkan masalah yang dihadapi klien.
 Klien yang menerima pelayanan akhirnya mampu memecahkan
masalahnya dengan kemampuannya sendiri. 6

B. Tujuan Layanan Bimbingan Dan Konseling

Secara Umum, tujuan bimbingan dan konseling adalah Untuk


membantu individu memperkembangkan diri secara optimal sesuai dengan
tahap perkembangan dan predisposisi yang dimilikinya (seperti
kemampuan dasar dan bakat-bakatnya), berbagai latar belakang yang ada
(seperti latar belakang keluarga, pendidikan, status sosial ekonomi), serta
sesuai dengan tuntutan positif lingkungannya. Sedangkan tujuan khusus
bimbingan dan konseling merupakan penjabaran tujuan umum tersebut
yang dikaitkan secara langsung dengan permasalahan yang dialami oleh
individu yang bersangkutan, sesuai dengan kompleksitas permasalahannya
itu.7

Secara khusus tujuan bimbingan dan konseling di sekolah ialah


agar peserta didik, dapat:

1. mengembangkan seluruh potensinya seoptimal mungkin.


2. mengatasi kesulitan dalam memahami dirinya sendiri.
3. mengatasi kesulitan dalam memahami lingkungannya, yang meliputi
lingkungan sekolah, keluarga, pekerjaan, sosial-ekonomi, dan
kebudayaan.
6
Soetjipto; Raflis Kosasi, (2007), Profesi Keguruan, Jakarta:Rineka Cipta, h.63
7
Prayitno dan Erman Amti, (2008), Dasar – dasar Bimbingan dan Konseling, (Jakarta :
Pt Rineka Cipta), hal. 112
6

4. mengatasi kesulitan dalam mengidentifikasi dan memecahkan


masalahnya.
5. mengatasi kesulitan dalam menyalurkan kemampuan, minat, dan
bakatnya dalam bidang pendidikan dan pekerjaan.
6. memperoleh bantuan secara tepat dari pihakpihak di luar sekolah untuk
mengatasi kesulitan-kesulitan yang tidak dapat dipecahkan di sekolah
tersebut.8

C. Fungsi Bimbingan dan Konseling Secara Umum

Pelayanan bimbingan dan konseling khususnya disekolah dan


madrasah memiliki beberapa fungsi, yaitu :

1. Fungsi Pencegahan
Melalui fungsi ini, pelayanan bimbingan dan konseling
dimaksudkan untuk mencegah timbulnya masalah pada diri siswa
sehingga mereka terhindar dari masalah yang dapat menghambat
perkembangannya.

2. Fungsi Pemahaman
Melalui fungsi ini, pelayanan bimbingan dan konseling
dilaksanakan dalam rangka memberikan pemahaman tentang diri klien
atau siswa beserta permasalahannya dan juga lingkungannya oleh
pihak–pihak yang membantunya (pembimbing).

3. Fungsi Pengentasan
Apabila seorang siswa mengalami suatu permasalahan dan ia tidak
dapat memecahkannya sendiri lalu ia pergi ke pembimbing atau
konselor, maka yang diharapkan oleh siswa yang bersangkutan adalah
teratasinya masalah yang dihadapinya. Siswa yang mengalami masalah
dianggap berada dalam suatu kondisi atau keadaan yang tidak
mengenakkan sehingga perlu diangkat atau dikeluarkan dari kondisi
atau keadaan tersebut. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi
permasalahan melalui pelayanan bimbingan dan konseling, pada
hakikatnya merupakan upaya pengentasan.

8
Ditjen PMPTT Diknas, Bimbingan dan Konseling di sekolah (Direktur Tenaga
Kependidikan 2008), h. 7
7

4. Fungsi Pemeliharaan
Menurut Prayitno dan Erman Amti, fungsi pemeliharaan berarti
memelihara segala sesuatu yang baik (positif) yang ada pada diri
individu (siswa), baik hal itu merupakan pembawaan maupun hasil-
hasil perkembangan yang telah dicapai selama ini.

5. Fungsi Penyaluran
Setiap siswa hendaknya memperoleh kesempatan untuk
mengembangkan diri sesuai dengan keadaan pribadinya masing-
masing yang meliputi bakat, minat, kecakapan, cita-cita, dan lain
sebagainya. Bentuk kegiatan bimbingan dan konseling berkaitan
dengan fungsi ini adalah :
a) Pemilihan sekolah lanjutan,
b) Memperoleh jurusan yang tepat,
c) Penyesuaian program belajar,
d) Pengembangan bakat dan minat,
e) Perencanaan Karier.

6. Fungsi Penyesuaian
Melalui fungsi ini, pelayanan bimbingan dan konseling membantu
terciptanya penyesuaian antara siswa dengan lingkungannya. Dengan
kata lain, melalui fungsi ini pelayanan bimbingan dan konseling
membantu siswa memperoleh penyesuaian diri secara baik dengan
lingkungannya (terutama lingkungan sekolah dan madrasah bagi para
siswa).

7. Fungsi Pengembangan
Melalui fungsi ini, pelayanan bimbingan dan konseling diberikan
kepada para siswa untuk membantu para siswa dalam mengembangkan
keseluruhan potensinya secara lebih terarah.

8. Fungsi Perbaikan
Melalui fungsi ini, pelayanan bimbingan dan konseling diberikan
kepada siswa untuk memecahkan masalah–masalah yang dihadapi
siswa. Bantuan yang diberikan tergantung kepada masalah yang
dihadapi siswa. Dengan perkataan lain, program bimbingan dan
konseling dirumuskan berdasarkan masalah yang terjadi pada siswa.
8

9. Fungsi Advokasi
Layanan bimbingan dan konseling melalui fungsi ini adalah
membantu peserta didik memperoleh pembelaan atas hak atau
kepentingannya yang kurang mendapat perhatian.9

Layanan Bimbingan dan Konseling bagi Konseli pada satuan


pendidikan memiliki fungsi:

1. Pemahaman diri dan lingkungan,


2. Fasilitasi pertumbuhan dan perkembangan,
3. Penyesuaian diri dengan diri sendiri dan lingkungan,
4. Penyaluran pilihan pendidikan, pekerjaan, dan karir ,
5. Pencegahan timbulnya masalah,
6. Perbaikan dan penyembuhan,
7. Pemeliharaan kondisi pribadi dan situasi yang kondusif untuk perkembangan
diri Konseli,
8. Pengembangan potensi optimal,
9. Advokasi diri terhadap perlakuan diskriminatif, dan
10. Membangun adaptasi pendidik dan tenaga kependidikan terhadap program
dan aktivitas pendidikan sesuai dengan latar belakang pendidikan, bakat,
minat, kemampuan, kecepatan belajar, dan kebutuhan Konseli. 10

9
Tohirin, Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah, (Jakarta : Rajawali Pers,
2013), h. 36-47
10
Lahmuddin, Landasan Formal Bimbingan Konseling Di Indonesia, (Bandung:
Citapustaka Media Perintis, 2011) h. 114.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Bimbingan merupakan bantuan yang intergral dari pendidikan


karena pendidikan merupakan sebuah proses dari perubahan-perubahan
yang terjadi pada masing-masing individu untuk dapat mengoptimalkan
potensi yang dimiliki.

Konseling adalah upaya membantu individu melalui proses


interaksi yang bersifat pribadi antara konselor dan konseli agar konseli
mampu memahami diri dan lingkungannya, mampu membuat keputusan
dan menentukan tujuan berdasarkan nilai yang diyakininya sehingga
konseli merasa bahagia dan efektif perilakunya.

Bimbingan dan konseling di sekolah sebagai layanan profesional


yang bertujuan untuk membantu proses perkembangan pribadi dan
mengatasi masalah yang seringkali dihadapi siswa. Bimbingan dan
konseling merupakan kegiatan bersama, semua personel sekolah (guru,
konselor, dan lain-lain) mempunyai peran masing-masing dalam
pelaksanaan program bimbingan dan konseling. Terlepas dari peranan
personel pendidikan lain disekolah, guru mempunyai peranan amat
penting dalam pelaksanaan bimbingan di sekolah. Hal ini disebabkan oleh
posisi guru yang memungkinkannya bergaul lebih banyak dengan siswa
sehingga mempunyai kesempatan tatap muka lebih banyak dibandingkan
dengan personel sekolah lainnya.

B. Saran

Kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan


dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan
pengelaman kami. Untuk itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini dan demi
terciptanya makalah yang lebih baik lagi untuk kedepannya.

9
DAFTAR PUSTAKA

Achmad Juntika Nurihsan, Bimbingan dan Konseling Berbagai Latar Kehidupan,


Bandung : PT Refika Aditama, 2009.

Alip Badrujama, Teori dan Aplikasi Program Bimbingan Konseling. Jakarta: PT


Indeks.

Dewa Kentut Sukardi, Dasar-Dasar Bimbingan dan Penyuluhan di sekolah,


Jakarta: Rineka Cipta.

Ditjen PMPTT Diknas, Bimbingan dan Konseling di sekolah Direktur Tenaga


Kependidikan 2008.

Lahmuddin, Landasan Formal Bimbingan Konseling Di Indonesia, Bandung:


Citapustaka Media Perintis, 2011.

Prayitno dan Erman Amti, Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling, Jakarta:


Rhineka Cipta, 2004.

Soetjipto; Raflis Kosasi.2007.Profesi Keguruan. Jakarta:Rineka Cipta

Tohirin, Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (berbasis intregasi),


PT.RajaGrafindo Persada, Jakarta : 2007.

10

Anda mungkin juga menyukai