Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

“ Pengertian, Tujuan, Fungsi Pelayanan BK dan Kesalahpahaman Terhadap


Pelayanan BK ”

Disusun Untuk Melengkapi Tugas Pada Mata Kuliah

Bimbingan dan Konseling

Disusun Oleh :

Ailsya Regita Ardiningrum

21329045

Dosen Pembimbing :

Drs. Taufik, M.Pd., Kons.

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .......................................................................................... i

KAJIAN TEORITIS ............................................................................. 1

A. Pengertian Bimbingan dan Konseling ........................................ 1


B. Tujuan Bimbingan dan Konseling ............................................. 2
C. Fungsi Pelayanan Bimbingan dan Konseling ............................ 2
D. Kesalahpahaman Terhadap Pelayanan BK ................................ 3

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 4

i
KAJIAN TEORITIS

A. Pengertian Bimbingan dan Konseling


Bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan yang dilakukan
oleh orang ahli kepada seorang individu atau kelompok dengan tujuan agar
setiap individu tersebut dapat memahami dirinya sendiri, mengenal
lingkungan dan merencanakan masa depannya. Bimbingan diberikan
untuk mengatasi berbagai persoalan atau kesulitan yang dihadapi oleh
individu.
Menurut Prayitno (2004), bimbingan dan konseling adalah pelayanan
bantuan untuk peserta didik, baik secara perorangan maupun kelompok agar
mandiri dan bisa berkembang secara optimal, dalam bimbingan pribadi,
sosial, belajar maupun karier melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan
pendukung berdaarkan norma-norma yang berlaku.
Bimbingan dan konseling merupakan upaya proaktif dan sistematik
dalam memfasilitasi individu mencapai tingkat perkembangan yang
optimal, pengembangan perilaku yang efektif, pengembangan lingkungan,
dan peningkatan fungsi atau manfaat individu dalam lingkungannya. Semua
perubahan perilaku tersebut merupakan proses perkembangan individu,
yakni proses interaksi antara individu dengan lingkungan melalui interaksi
yang sehat dan produktif. Bimbingan dan konseling memegang tugas dan
tanggung jawab yang penting untuk mengembangkan lingkungan,
membangun interaksi dinamis antara individu dengan lingkungan,
membelajarkan individu untuk mengembangkan, merubah dan
memperbaiki perilaku.
Bimbingan dan konseling bukanlah kegiatan pembelajaran dalam
konteks adegan mengajar yang layaknya dilakukan guru sebagai
pembelajaran bidang studi, melainkan layanan ahli dalam konteks
memandirikan peserta didik. (ABKIN, 2007).

1
Oleh karena itu, bimbingan dan konseling merupakan layanan ahli
oleh konselor (guru bimbingan dan konseling). Konselor adalah salah satu
kualifikasi pendidikan, yaitu tenaga kependidikan, yaitu tenaga
kependidikan yang memiliki kekhususan pada bidang bimbingan dan
konseling, yang berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan.
Konseling adalah hubungan antara dua orang yaitu konselor
dengan klien, yang bertujuan untuk memberi bantuan untuk
menyelesaikann masalah yang dihadapi oleh klien. Dengan demikian
dapat disimpulkanbahwa bimbingan dan konseling adalah suatu layanan
bantuan yang dilakukan seorang konselor kepada klien atau peserta
didik, agar klien dapat memahami dirinya sendiri, mengambil
keputusan, memahamipotensi yang dimilikinya, mengetahui cara
mengembangkan potensi yang dimilikinya itu serta selalu bertanggung
jawab atas setiap keputusan yang diambilnya.

B. Tujuan Bimbingan dan Konseling


Tujuan dari bimbingan dan konseling yaitu untuk :
1. Membantu setiap individu dalam mengembangkan diri secara
optimal dan sesuai dengan tahap perkembanganb.
2. Mengatasi kesulitan yang dihadapi dalam studi
3. Serta dapat menyesuaikan diri sesuai dengan tuntutan positif
dari lingkungan tempat tinggalnya.

C. Fungsi Pelayanan Bimbingan dan Konseling


Uman Suherman yang dikutip oleh Sudrajat (2008) mengemukakan
sepuluh fungsi bimbingan dan konseling, yaitu :
1. Fungsi pemahaman, yaitu fungsi membantu peserta memahami diri dan
lingkungan

2
2. Fungsi Pencegahan, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik mampu
mencegah atau menghindari diri dari berbagai permasalahan yang dapat
menghambat perkembangan dirinya.
3. Fungsi Pengentasan, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik
mengatasi masalah yang didalamnya.
4. Fungsi Pemeliharaan dan Pengembangan, yaitu fungsi untuk
membantu peserta didik memlihara dan menumbuh kembangkan
berbagai potensi dan kondisi positif yang dimilikinya;
5. Fungsi Advokasi, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik
memperoleh pembelaan atas hak dan atau kepentingannya yang kurang
mendapat perhatian.

D. Kesalahpahaman Terhadap Pelayanan BK


Patterson (dalam Shertzer / Stone, 1980) menjelaskan beberapa isu
tentang pelayanan konseling :
1. Profesi konseling adalah sebuah pekerjaan professional namun menjadi
tidak professional karena pelaksananya.
2. Konseling tidak terlibat dalam proses mendisiplinkan siswa namun
membantu siswa agar mau disiplin.
3. Konseling karir adalah bantuan pelayanan konseling namun tidaklah
menjadi fokus dalam keseluruhan pelayanan oleh konselor.
Andi Mappiare (1984) menjelaskan beberapa kesalahpahaman dalam
bidang bimbingan dan konseling. Yaitu:
1. BK identik dengan pendidikan (pengajaran)
2. BK disamakan dengan usaha menyembuhkan penyakit jiwa
3. BK dalam lingkup sekolah dapat menyaingi kepala sekolah
4. BK merupakan bantuan kepada siswa yang salahsuai
5. BK identik dengan bimbingan jabatan
6. BK untuk siswa sekolah menengah saja
7. BK identik dengan pemberian nasehat

3
8. BK menuntuk kepatuhan pihak yang dibimbing
9. BK identik dengan pendisiplinan siswa

4
DAFTAR PUSTAKA

Evi, T. (2020). Manfaat bimbingan dan konseling bagi siswa SD. Jurnal Pendidikan
Dan Konseling (JPDK), 2(1), 72-75.

Kamaluddin, H. (2011). Bimbingan dan konseling sekolah. Jurnal pendidikan dan


kebudayaan, 17(4), 447-454.

Deliani, N. (2018). Konsepsi (Kesalahpahaman) Bimbingan Dan Konseling Dalam


Pendidikan. Al Irsyad: Jurnal Bimbingan Konseling Islam, 1(2), 111-126.

Kurniati, E. (2018). Bimbingan dan konseling di sekolah; prinsip dan asas.


Ristekdik: Jurnal Bimbingan Dan Konseling, 3(2), 54-60

5
6

Anda mungkin juga menyukai