Anda di halaman 1dari 15

FUNGSI DAN KEGIATAN BIMBINGAN KONSELING KEAGAMAAN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok


Pada Mata Kuliah Bimbingan Konseling Keagamaan
Dosen Pengampu:
Agus Diannor, S.Sos.I, M.M

Disusun Oleh Kelompok 6 :


Rahmi Maulida
19.04.06832
Rifa’atul Hikmah
19.04.06837
Rinayanti
19.04.06838
Syahidah
19.04.06863

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM RASYIDIYAH KHALIDIYAH

AMUNTAI

2021
KATA PENGANTAR

Segala puji kami panjatkan kehadirat Allah Swt. karena berkat limpahan rahmat dan karunia-
Nya lah sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan tepat waktu. Sholawat serta salam
tak lupa pula kami haturkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad Saw. yang mampu
membawa kita dari alam kejahilan menuju alam yang berlimpah ilmu pengetahuan.
Dengan selesainya makalah ini, kami ucapkan terimakasih kepada Bapak Agus Diannor
selaku dosen pengampu mata kuliah Bimbingan Konseling Keagaman, yang telah membimbing
kami.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dan banyak sekali
kekurangannya. Kami berharap, semoga ada pelajaran yang bisa pembeca ambil dari makalah
ini.

Amuntai, Februari 2022


Penyusun

Kelompok 6

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i


DAFTAR ISI ............................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................... 1
A. Latar Belakang Rumusan Masalah .................................................................................. 1
B. Tujuan Masalah ................................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................. 2
A. Fungsi dan Kegiatan Bimbingan KonselingMenjelaskan Fungsi-fungsi Bimbingan
Konseling .......................................................................................................................... 2
B. Menjelaskan Kegiatan-kegiatan Bimbingan Konseling .................................................... 7
BAB III PENUTUP .................................................................................................................... 11
A. Simpulan .......................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Bimbingan dan konseling merupakan dua kata yang erat hubungannya, bahkan sering
diartikan menjadi bimbingan saja. Karena konseling sebenarnya merupakan salah satu
teknik dari bimbingan. Bimbingan dan konseling merupakan sebuah layanan yang ada
pada setiap lembaga pendidikan, yang menyediakan pembimbing bagi para siswa yang
sedang membutuhkan atau sedang mencari solusi dari permasalahan yang mereka miliki.
Tidak sampai situ melihat banyak sekali peran bimbingan dan konseling pada lembaga
pendidikan, maka dari itu kami menggali lebih dalam lagi makna fungsi dan kegiatan-
kegiatan dari adanya bimbingan dan konseling.
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan apa saja fungsi-fungsi bimbingan konseling?
2. Jelaskan apa saja kegiatan-kegiatan bimbingan konseling?
C. Tujuan Makalah
1. Agar dapat mengetahui apa saja fungsi-fungsi bimbingan konseling.
2. Agar dapat mengetahui apa saja kegiatan-kegiatan bimbingan konseling

1
BAB II
PEMBAHASAN
Fungsi dan Kegiatan Bimbingin Konseling
A. Fungsi Bimbingan Konseling
Masalah bimbingan dan konseling adalah masalah yang sangat urgen dalam proses
pendidikan dan pengajaran karena ia merupakan bagian integral dari pendidikan itu
sendiri sehingga pembicaraan mengenai fungsi dan tujuan bimbingan konseling ini tidak
boleh terlepas dari tujuan pendidikan, masalah tujuan akhir dari bimbingan dan konseling
harus berdasar pada tujuan pendidikan. Sehingga pelaksanaan bimbingan dan konseling
sangat penting untuk diterapkan dalam rumah tangga terutama bila anak memasuki masa
transisi disinilah orang tua berperan memberikan nasehat kepada anaknya sebelum
anaknya salah melangkah. Sebagaimana firman Allah Swt dalam surah At-Tahrim (66) :
6 yang artinya : “Wahai orang-orang yang beriman peliharalah dirimu dan keluargamu
dari api neraka.” Untuk itu dapat dikatakan bahwa fungsi bimbingan konseling adalah
membantu individu agar memahami dirinya sendiri baik sebagai makhluk individu,
sosial, maupun sebagai makhluk berkebutuhan dengan segala macam bentuk
kebutuhanya sehingga ia dapat hidup dalam masyarakat secara efektif dan produktif, serta
dapat hidup bersama dengan individu lainnya, sekaligus terciptanya keharmonisan antara
individu dengan kemampuan yang dimilikinya agar mencapai kebahagiaan hidup.1
Fungsi bimbingan konseling ditinjau dari kegunaan atau manfaat yang diperoleh
melalui pelayanan tersebut. Fungsi itu yakni fungsi pemahaman, fungsi pencegahan,
fungsi adaptasi, fungsi pemeliharaan dan pengembangan serta fungsi advokasi.
1. Fungsi pemahaman
Fungsi pemahaman yaitu fungsi bimbingan dan konseling membantu konseli
(siswa atau anak) agar memliki pemahaman terhadap dirinya sendiri (potensinya) dan
lingkungannya (pendidikan, pekerjaan dan norma agama). Berdasarkan pemahaman
ini, konseli diharapkan mampu mengembangkan potensi dirinya secara optimal, dan
menyesuaikan dirinya dengan lingkungan secara dinamis dan konstruktif. Fungsi
pemahaman yang difokuskan disini adalah fungsi pemahaman tentang dua hal, yakni

1
Ismail Suardi Wekke, MA, Ph.D., Peserta Didik dan Guru Bimbingan Konseling Dalam Pembelajaran,
(Yogyakarta : Diandra, 2018) hlm 21-22

2
fokus utama pelayanan bimbingan dan konseling, yaitu klien dengan berbagai
permasalahannya dan tujuan-tujuan konseling. Berkenaan dengan dua hal tersebut,
pemahaman yang perlu diciptakan oleh pelayanan bimbingan dan konseling adalah
pemahaman tentang diri klien beserta permasalahannya oleh klien atau peserta didik
sendiri dan oleh pihak-pihak yang akan membantu klien atau peserta didik, serta
pemahaman tentang lingkungan klien atau peserta didik oleh klien atau peserta didik
tersebut.2
Fungsi pemahaman yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang akan
menghasilkan pemahaman tentang sesuatu oleh pihak-pihak tertentu sesuai dengan
kepentingan pengembangan peserta didik. Fungsi pemahaman ini meliputi :
- Pemahaman tentang diri siswa, terutama oleh diri siswa sendiri, orang tua, guru
pada umumnya, dan guru pembimbing.
- Pemahaman tentang lingkungan siswa, termasuk didalamnya lingkungan keluarga
dan sekolah, terutama oleh siswa sendiri, orang tua, guru pada umumnya dan guru
pembimbing.
- Pemahaman tentang lingkungan yang lebih luas, termasuk didalamnya informasi
pendidikan, informasi jabatan, informasi pekerjaan, informasi budaya atau nilai-
nilai terutama oleh siswa.3
2. Fungsi Pencegahan
Fungsi pencegahan yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang akan
menghasilkan tercegahnya atau terhindarnya individu dari berbagai permasalahan
yang mungkin timbul, yang akan dapat mengganggu, menghambat ataupun
menimbulkan kesulitan dan kerugian-kerugian tertentu dalam proses
perkembangannya.
Menurut Syamsu Yusuf L.N dan A. Juntika Nurikhsan (2008) mengemukakan
bahwa fungsi pencegahan adalah usaha konselor untuk senantiasa mengantisipasi
berbagai masalah yang mungkin terjadi dan berupaya untuk mencegahnya, supaya
tidak dialami oleh klien. Melalui fungsi ini konselor memberikan bimbingan kepada

2
Rukaya, S.Pd, Aku Bimbingan dan Konseling, (GUEPEDIA, 2019) hlm 16
3
Ismail Suardi Wekke, MA, Ph.D., Peserta Didik dan Guru Bimbingan Konseling Dalam Pembelajaran,
(Yogyakarta : Diandra, 2018) hlm 22

3
klien tentang cara menghindari diri dari perbuatan atau kegiatan yang akan
membahayakan dirinya.4
Fungsi pencegahan (preventif), artinya merupakan usaha pencegahan terhadap
timbulnya masalah. Dalam fungsi pencegahan ini layanan yang diberikan berupa
bantuan bantuan bagi para siswa agar terhindar dari berbagai masalah yang dapat
menghambat perkembangannya. Kegiatan yang berfungsi pencegahan dapat berupa
program oreintasi, program bimbingan karier, inventarisasi data dan sebagainya.
Fungsi pencegahan yaitu upaya konselor untuk senantiasa mengantisipasi berbagai
masalah yang mungkin terjadi dan berupaya untuk mencegahnya, supaya tidak
dialami oleh peserta didik. Melalui fungsi ini, konselor memberikan kepada siswa
tentang cara menghindarkan diri dari perbuatan atau kegiatan yang membahayakan
dirinya. Adapun teknik yang dapat digunakan adalah layanan orientasi, informasi, dan
bimbingan kelompok.5
3. Fungsi Perbaikan (penyembuhan)
Fungsi ini berkaitan erat dengan upaya pemberian bantuan kepada siswa yang
telah mengalami masalah, baik menyangkut aspek pribadi, sosial, belajar, maupun
karier. Teknik yang dapat digunakan adalah konseling dan remedial teaching. 6
Menurut Syamsu Yusuf L.N dan A. Juntika Nurikhsan perbaikan
(pengembangan), yaitu fungsi bimbingan yang bersifat kuratif. Fungsi ini berkaitan
dengan upaya pemberian bantuan kepada klien yang telah mengalami masalah.7
4. Fungsi Penyaluran
Fungsi penyaluran, yaitu fungsi bimbingan dalam membantu individu memilih
kegiatan esktrakurikuler, jurusan atau program studi, dan memantapkan penguasaan
karier atau jabatan yang sesuai dengan bakat, minat, keahlian dan ciri-ciri kepribadian
lainnya. Dalam melaksanakan fungsi ini, konselor perlu bekerja sama dengan
pendidik lainnya di dalam maupun di luar lembaga pendidikan.

4
Ahmad Saefullah&Mellyarti Syarif, Model Pendidikan Islam Bagi Pecandu Narkotika, (CV. Budi Utama,
2019) hlm 82
5
Ismail Suardi Wekke, MA, Ph.D., Peserta Didik dan Guru Bimbingan Konseling Dalam Pembelajaran,
(Yogyakarta : Diandra, 2018) hlm 23
6
Ibid hlm 24
7
Ahmad Saefullah&Mellyarti Syarif, Model Pendidikan Islam Bagi Pecandu Narkotika, (CV. Budi Utama,
2019) hlm 82

4
5. Fungsi Adaptasi
Fungsi ini membantu para pelaksana pendidikan khususnya konselor, guru atau
dosen untuk mengadaptasikan program pendidikan terhadap latar belakang
pendidikan, minat, kemampuan, dan kebutuhan individu (siswa). Dengan
menggunakan informasi yang memadai mengenai individu, pembimbing/konselor
dapat membantu para guru atau dosen dalam memperlakukan individu secara tepat,
baik, dalam memilih dan menyusun materi perkuliahan, memilih metode dan proses
perkuliahan, maupun mengadaptasikan bahan perkuliahan sesuai dengan kemampuan
dan kecepatan individu.
6. Fungsi Pemeliharaan dan Pengembangan
Fungsi ini berarti bahwa layanan bimbingan dan konseling yang diberikan dapat
membantu para siswa dalam memelihara dan mengembangkan keseluruhan
pribadinya secara mantab, terarah, dan berkelanjutan. Dengan demikian, siswa dapat
memelihara dan mengembangkan berbagai potensi dan kondisi yang positif dalam
rangka perkembangan dirinya secara mantab dan berkelanjutan. Fungsi pemeliharaan
berarti memelihara segala sesuatu yang baik yang ada pada diri individu, baik hal itu
merupakan pembawaan maupun hasil-hasil perkembangan yang telah dicapai selama
ini. Hal ini dapat dipengaruhi oleh lingkungan, sosial, dan budaya sehingga harus
dipelihara dan sebesar-besarnya dimanfaatkan untuk kepentingan individu dan orang
lain. Jangan sampai rusak ataupun berkurang mutu dan kemanfaatannya.8
Fungsi pemeliharaan berarti memelihara segala sesuatuyang baik yang ada pada
diri individu, baik hal itu merupakan pembawaan maupun hasil-hasil perkembangan
yang telah dicapai selama ini. Intelegensi yang tinggi, bakat yang istimewa, minat
yang menonjol untuk hal-hal yang positif dan produktif, sikap dan kebiasaan yang
telah terbina dalam bertindak dan bertingkah laku sehari-hari, cita-cita yang tinggi
dan cukup realistik, kesehatan dan kebugaran jasmani, hubungan sosial yang
harmonis dan dinamis, dan berbagai aspek positif lainnya dari individu perlu
dipertahankan dan dipelihara. Pemeliharaan yang baik bukanlah sekedar

8
Ismail Suardi Wekke, MA, Ph.D., Peserta Didik dan Guru Bimbingan Konseling Dalam Pembelajaran,
(Yogyakarta : Diandra, 2018) hlm 24-25

5
mempertahankan agar hal-hal yang dimaksudkan tetap utuh, tidak rusak dan tetap
dalam keadaan semula, melainkan juga mengusahakan agar bertambah baik, kalau
dapat lebih indah, lebih menyenangkan, memiliki nilai tambah dari pada waktu-waktu
sebelumnya. Pemeliharaan yang demikian itu adalah pemelihara yang membangun,
pemelihara yang memperkembangkan. Oleh karena itu, fungsi pemelihara dan fungsi
pengembangan tidak dapat dipisahkan. Dalam pelayanan bimbingan dan konseling,
fungsi pemelihara dan pengembangan dilaksanakan melalui berbagai pengetahuan,
kegiatan dan program.
Bimbingan dan konseling dapat berfungsi pemeliharaan dan pengembangan,
artinya layanan yang diberikan dapat membantu para siswa dalam mengembangkan
keseluruhan pribadinya secara lebih terarah dan mantab, terpelihara dan
terkembangkannya berbagai potensi positif peserta didik dalam rangka perkembangan
dirinya secara mantab dan berkelanjutan. Dalam fungsi ini hal-hal yang dipandang
sudah bersifat positif dijaga agar tetap baik dan dimantapkan. Dengan demikian
diharapkan agar siswa dapat mencapai perkembangan kepribadian secara optimal.9
7. Fungsi Advokasi
Fungsi advokasi, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan
pembelaan terhadap peserta didik dalam rangka upaya pengembangan seluruh potensi
secara optimal. Fungsi-fungsi tersebut diwujudkan melalui diselenggarakannya
berbagai jenis layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling untuk mencapai hasil
sebagaimana terkandung di dalam masing-masing setiap fungsi tersebut. Setiap
layanan dan kegiatan bimbingan konseling yang dilaksanakan harus secara langsung
mengacu kepada satu atau lebih fungsi-fungsi tersebut agar hasil-hasil yang hendak
dicapainya jelas dapat diidentifikasi dan dievaluasi.
Secara keseluruhan, jika semua fungsi-fungsi itu telah terlaksana dengan baik,
dapatlah bahwa peserta didik akan mampu berkembang secara wajar dan mantab
menuju aktualisasi diri secara optimal pula, keterpaduan semua fungsi tersebut akan
sangat membantu perkembangan peserta didik secara terpadu pula.10

9
Amti, Erman&Prayitno, Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling, (Jakarta : RINEKA CIPTA, 2004)
10
Ismail Suardi Wekke, MA, Ph.D., Peserta Didik dan Guru Bimbingan Konseling Dalam Pembelajaran,
(Yogyakarta : Diandra, 2018) hlm 26

6
B. Kegiatan-kegiatan Bimbingan Konseling
Kegiatan bimbingan konseling penting dilakukan dengan maksud untuk
menumbuhkan sikap dan perilaku menuju ke arah yang lebih baik dan meminimalisir
terpengaruh oleh hal-hal yang kurang baik. Bimbingan konseling diberikan kepada setiap
individu bukan hanya yang memiliki masalah umum seperti kehidupan sehari-hari tetapi
secara menyeluruh baik dari aspek sosial dan keagamaan. Bisa dikatakan bahwa kegiatan
bimbingan ini bila dilihat dari pandangan Islam merupakan salah satu cara berdakwah.
Dakwah adalah kegiatan keagamaan yang didalamnya terdapat ajakan dan menyeru
kepada umat manusia untuk bersama-sama memerangi keburukan sesuai dengan jalan
Allah SWT. Akibatnya jika tidak memiliki nilai dan norma-norma keagamaan maka
seseorang melakukan hal-hal yang menyimpang dari ajarannya, oleh karena itu
bimbingan sangatlah diperlukan untuk meningkatkan pemahaman keberagamaan atau
religiusitas. Seseorang yang telah dibimbing diharapkan mampu meningkatkan keimanan
dan kepatuhannya terhadap dzat yang Maha Kuasa. Patuh terhadap ketentuan-ketentuan
yang sudah digariskan-Nya.
Bimbingan konseling islami adalah sebuah proses bantuan yang diberikan konselor
kepada konseli, agar konseli dapat hidup dan berkembang secara optimal sesuai dengan
fitrahnya, untuk mencapai kebahagiaan hidup didunia dan akhirat dengan berdasarkan
landasan ajaran islam yang tertuang dalam Al- Qur’an dan hadis.11 Tujuan konseling
islam adalah agar klien dapat mengaktualisasikan apa yang diimaninya lewat perbuatan
sehari-hari, dengan kata lain individu dapat meningkatkan iman, islam dan ikhsan
individu yang dibimbing hingga menjadi pribadi yang utuh hingga pada akhirnya dapat
hidup bahagia didunia dan akhirat. Layanan konseling islami ditujukan untuk membantu
manusia sedapat-dapatnya agar terhindar dari masalah. Andaipun ia menghadapi
masalah, diharapkan ia dapat menerima keadaan dirinya sebagaimana adanya, sebagai
ketetapan dan anugrah dari Allah. Dapat diketahui bahwa konseling islam bertujuan
menanamkan kebesaran hati dalamdiri klien agar benar-benar menyadari bahwa ia telah
memiliki kemampuan memecahkan dan menyelesaikan masalah.12 Konseling islam
memilki jenis layanan tersendiri, seperti:

11
Tarmizi, Bimbingan Konseling Islam (Medan: Perdana Publishing, 2018), hlm. 33.
12
M. Fuad Anwar, Landasan Bimbingan dan Konseling Islam (Yogyakarta: Deepublish, 2019), hlm. 89-90,

7
Bentuk-bentuk kegiatan bimbingan keagamaan sebagai berikut.
1. Membantu individu mengetahui, mengenal dan mamahami keadaan dirinya sesuai
dengan hakekatnya, atau memahami kembali keadaan dirinya.
‫اس ََل‬ِ َّ‫الديْه ْالََيِم َو لل ِِ َّه اَ َْْ َ َر الن‬
ِ َ‫ّٰللاِ ۗ لٰذلِك‬
‫ق ه‬ ِ ‫اس َعلَ ْي َه ۗا ََل تَ ْب ِد ْي َل ِلخ َْل‬ َ َ‫ّٰللاِ الَّتِ ْي ف‬
َ َّ‫ط َر الن‬ ْ ِ‫فَاَقِ ْم َوجْ َهكَ ِل ِلدي ِْه َحنِ ْيفً ۗا ف‬
‫ط َرتَ ه‬
َ‫يَ ْع َلم ْىن‬
Artinya: Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Islam); (sesuai)
fitrah Allah disebabkan Dia telah menciptakan manusia menurut (fitrah) itu. Tidak
ada perubahan pada ciptaan Allah. (Itulah) agama yang lurus, tetapi kebanyakan
manusia tidak mengetahui. (Q.S. Ar-Ruum: 30).
2. Membantu individu menerima keadaan dirinya sebagaimana adanya. Segala nasib
atau takdir yang telah ditetapkan Allah, kita sebagai manusia menyadari dan wajib
untuk berikhtiar. Kelemahan yang ada pada dirinya bukan untuk terus menerus
disesali, dan kekuatan atau kelebihan bukan pula untuk membuatnya lupa diri.
Dengan tawakkal atau berserah diri kepada Allah berarti meyakini bahwa nasib baik-
buruk dirinya itu ada hikmahnya.
Artinya: Diwajibkan atas kamu berperang, padahal itu tidak menyenangkan
bagimu. Tetapi boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu,
dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah
mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. (Q.S. Al-Baqarah: 216).
3. Membantu individu memahami keadaan (situasi dan kondisi) yang dihadapi saat ini.
4. Membantu individu menemukan alternatif pemecahan masalah secara Islami seperti
yang dianjurkan dalam Al-Qur’an yaitu dengan berlaku sabar, membaca dan
memahami Al-Qur’an serta berdzikir mengingat Allah.
5. Membantu individu mengembangkan kemampuan mengantisipasi masa depan,
sehingga mampu memperkirakan kemungkinan-kemungkinan terjadi berdasarkan
keadaan sekarang.13
Konseling islam memilki jenis layanan tersendiri, seperti:
1. Layanan Orientasi Agama

13
Rafida, Metode Bimbingan Keagamaan dalam Meningkatkan Kepercayaan Diri Siswa Tunanetra di Slb-A
Yaketunis Yogyakarta, Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta,
2019, hlm. 23.

8
Layanan orientasi agama adalah layanan yang memungkinkan siswa mengenal
dan memahami lingkungan keberagamaannya dari orang-orang yang dapat
memberikan pengaruh agama untuk mempermudah orang berperan di lingkungan
hidup keberagamaan yang baru dimasukinya misalnya orang yang akan masuk
islam. Sebelum mengucapkan dua kalimaat syahat, adalah sangat hikmat dan
bijaksana , kaalau diperkenalkan lebi hdahulu makna dan hakikatnya dua kalimat
syahadat yang diucaapkan itu. Dengan cara demikian diharapkan orang terjaauh
dari sifat keterpaksaaaan dalam menganut agama islam, dengan demikian orang
mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan keberagamaan. Dan menjadikan
agama sebagai kebutuhan jiwa dan sumber kebahagiaan hidup.
2. Layanan Informasi Agama
Layanan informasi agama adalah jenis layanan yang memungkinkan umat atau
orang yang beragama menerima dan memahami informasi keberagamaan dari
sumber yang layak dipercaya untuk dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan
dalam melakukan amal-amal keagamaan dalammengambil keputusan dan
pertimbangan bagi penentuan sikap dan tingkah laku keberagamaan. Layanan
informasi agama bertujuan membekali umat dengan berbagai hal yang sangat
berguna bagi kehidupan ini.
3. Layanan Penempatan dan Penyaluran Bakat Keberagamaan
Layanan penempatan dan penyaluran bakat keberagamaan adalah layanan
yang memungkinkan umat beragama memperoleh penempatan dan penyaluran
yang tepat dan benar dalam pengembangan hidup keberagamaan sesuai dengan
potensi, minat, bakat, situasi, dan kondisi pribadi manusia beragama yang
bersangkutan.
4. Layanan Bimbingan Pembelajaran/Pengajian Agama Terhadap Anak Didik
Layanan bimbingan pembelajaran/pengajian agama terhadap anak didik adalah
layaanan yang memungkinkan siswa lebih matang dalam beragama,
mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar agama yang baik, materi pengajian
agama yang cocok dengan kecepatan dan kesulitan belajar agama, serta berbagai
aspek tujuan dan kegiatan belajar agama lainnya yang berguna bagi kehidupan
keberagamaan.

9
5. Layanan Konseling Agama Perorangan
Layanan konseling agama perorangan adalah layanan yang memungkinkan
orang beragama mendapatkan layanan langsung tatap muka dengan konselor
agama dalam rangka pengentasan permasalahan agama yang dihadapi klien.
Permasalahan keberagamaan yang dapat dilayani melalui konseling agama
perorangan ini meliputi semua aspek keagamaan. Konselor agama melayani klien
secara individual.
6. Layanan Bimbingan Agama Kelompok
Layanan bimbingan agama kelompok adalah layanan yang memungkinkan
sejumlah (sekelompok) orang yang beragama memperoleh kesempatan bagi
pembahasan dan pengentasan masalah keberagamaan yang mereka alami masing-
masing melalui suasana dan dinamika kelompok.
7. Layanan Konseling Agama Kelompok
Layanan konseling agama kelompok adalah layanan yang dimaksudkan untuk
memungkinkan sejumlah orang yang beragama secara berjamaah memperoleh
bahan dan informasi dari narasumber tertentu tentang masalah hidup
keberagamaan mereka yang dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam
menentukan sikap dan tingkah laku keberagamaan.14

14
M. Khuzaifah, Bidang Layanan Bimbingan Konseling dan Bimbingan Konseling Islam, (Langsa: STAIN
Zawiyah Cotkala,2014), hlm.9-14

10
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Masalah bimbingan dan konseling adalah masalah yang sangat urgen dalam proses
pendidikan dan pengajaran karena ia merupakan bagian integral dari pendidikan itu
sendiri sehingga pembicaraan mengenai fungsi dan tujuan bimbingan konseling ini tidak
boleh terlepas dari tujuan pendidikan, masalah tujuan akhir dari bimbingan dan konseling
harus berdasar pada tujuan pendidikan. Sehingga pelaksanaan bimbingan dan konseling
sangat penting untuk diterapkan dalam rumah tangga terutama bila anak memasuki masa
transisi disinilah orang tua berperan memberikan nasehat kepada anaknya sebelum
anaknya salah melangkah.
a. Fungsi bimbingan konseling ditinjau dari kegunaan atau manfaat yang diperoleh
melalui pelayanan tersebut. Fungsi itu yakni:
- Fungsi pemahaman
- Fungsi pencegahan
- Fungsi perbaikan (penyembuhan)
- Fungsi penyaluran
- Fungsi adaptasi
- Fungsi pemeliharaan dan pengembangan
- Fungsi advokasi
b. Kegiatan-kegiatan bimbingan konseling meliputi:
- Membantu individu mengetahui, mengenal dan mamahami keadaan dirinya sesuai
dengan hakekatnya, atau memahami kembali keadaan dirinya.
- Membantu individu menerima keadaan dirinya sebagaimana adanya.
- Membantu individu menemukan alternatif pemecahan masalah.
- Membantu individu mengembangkan kemampuan mengantisipasi masa depan,
sehingga mampu memperkirakan kemungkinan-kemungkinan terjadi berdasarkan
keadaan sekarang

11
DAFTAR PUSTAKA

Amti, Erman&Prayitno. 2004. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta : RINEKA


CIPTA.

Anwar. M. Fuad. 2019. Landasan Bimbingan dan Konseling Islam. Yogyakarta: Deepublish.

Khuzaifah. M. 2014. Bidang Layanan Bimbingan Konseling dan Bimbingan Konseling Islam.
Langsa. STAIN Zawiyah Cotkala.

Rafida. 2019. 2019. Metode Bimbingan Keagamaan dalam Meningkatkan Kepercayaan Diri
Siswa Tunanetra di Slb-A Yaketunis Yogyakarta. Fakultas Dakwah dan Komunikasi
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Rukaya, S.Pd. 2019. Aku Bimbingan dan Konseling. GUEPEDIA.

Saefullah. Ahmad&Mellyarti Syarif. 2019. Model Pendidikan Islam Bagi Pecandu Narkotika.
CV. Budi Utama.

Suardi. Ismail&Wekke, MA, Ph.D. 2018. Peserta Didik dan Guru Bimbingan Konseling
Dalam Pembelajaran. Yogyakarta : Diandra.

Tarmizi. 2018. Bimbingan Konseling Islam. Medan: Perdana Publishing.

12

Anda mungkin juga menyukai