Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PROFESI KEPENDIDIKAN

“BIMBINGAN DAN KONSELING”

DISUSUN OLEH

1. PITRIA RAMADANI (220404500028)


2. AIS ANANTA BURHAN (220404502025)
3. ALWI TANDIGAU’ (220404502068)

JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN


PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2022

1
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Puja
dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya
kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Bahasa Indonesia yaitu
Kaidah Kebahasaan.

Makalah ilmiah ini telah disusun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.

Terlepas dari itu semua, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan, baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka
penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar dapat dilakukan perbaikan pada
makalah.

Makassar, 6 Desember 2022

ii
DAFTAR ISI

BAB 1 ......................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ...................................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................................... 2
C. Tujuan ............................................................................................................................................. 2
BAB 2 ......................................................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN ......................................................................................................................................... 2
A. Pengertian Bimbingan dan Konseling ............................................................................................. 2
B. Tujuan Bimbingan dan Konseling ................................................................................................... 3
C. Prinsip Bimbingan dan Konseling ................................................................................................... 3
D. Asas-asas Bimbingan dan Konseling .............................................................................................. 5
BAB 3 ......................................................................................................................................................... 8
PENUTUP .................................................................................................................................................. 8
A. Kesimpulan ..................................................................................................................................... 8
B. Saran ............................................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................................................... 9

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bimbingan konseling merupakan bagian yang sangat penting dari pendidikan di
Indonesia dalam upaya membantu siswa agar mencapai perkembangan yang
optimal,sesuai dengan potensinya.oleh karena itu,pelaksanaan bimbingan konseling
disekolah menjadi tanggung jawab bersama antara personel sekolah,yaitu kepala
sekolah,guru,konselor,dan pengawas.

Bimbingan konseling ini lebih menutut kepada”pusat perhatian”untuk siswa


dalam memasuki dunia pendidikan dan guna membantu siswa dalam beradaptasi,dan
sebagai fasilitas untuk kebutuhan siswa dalam menjalankan pendidikannya.bimbingan
konseling ini meliputi,sikap mental,kemandirian,pengarahan dalam pendidikan. Untuk
mengembangkan potensi siswa dan membantu pemecahan masalah yang dihadapinya.,
perlu ada kegiatan layanan bimbingan dan konseling yang terorganisir, terprogram dan
terarah.

Disamping itu, dituntut keahlian dari guru pembimbing ,dan tersediannya dana
serta sarana yang memadai. Perhatian utama sekolah yang biasanya kepada para siswa
yang bermasalah, kini dipusatkan kepada siswa yang normal, tidak bermasalah,
jumlahnya terbanyak dan potensial untuk dikembangkan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian bimbingan dan konseling?
2. Apa saja tujuan bimbingan dan konseling secara umun?
3. Apa saja prinsip bimbingan dan konseling?
4. Apa saja asas-asas bimbingan dan konseling?

1
C. Tujuan
1. Dapat memahami pengertian bimbingan dan konseling
2. Dapat memahami tujuan bimbingan dan konseling
3. Dapat memahami prinsip bimbingan dan konseling
4. Dapat memahami asas-asas bimbingan dan konsling

BAB 2

PEMBAHASAN

A. Pengertian Bimbingan dan Konseling


Bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada individu untuk
mencapai pemahaman diri dan arah diri terutama untuk membuat penyesuaian
maksimalbterhadap sekolah, rumah tangga dan masyarakat umum ( Djumhur dan
Muh. Surya, 1995 :30 ) Bimbingan di sini berarti bahwa bimbingan itu merupakan
bantuan khusus yang diberikan siswa yang bermasalah, agar mereka dapat
memahami, mengerti kesulitannya, dan mampu mengatasinya, sehingga dapat
tercapai tujuan pendidikann yang sesuai dengan tuntutan keadaan lingkungan
sekolah, sekolah dan keluarga dan masyarakat.
Berdasar uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa bimbingan adalah
suatu bantuan atau pertolongan yang diberikan oleh seseorang yang memiliki
kemampuan, kepada setiap individu untuk mengembangkan dirinya, dalam
mencapai kebahagiaan. Konseling dapat diartikan bantuan yang diberikan kepada
individu dalam memecahkan masalah kehidupannya dengan cara interview, cara
yang sesuai dengan keadaan individu yang dihadapi untuk mencapai
kesejahteraan hidupnya melalui konseling individu akhirnya dapat memecahkan
masalah dengan kemampuannya sendiri.

2
Menurut Djumhur dan Muh. Surya ( 1995 : 29 ) konseling lebih identik
dengan psikoterapi yaitu usaha untuk menolong dan menggarap individu yang
mengalami kesukaran dan gangguan psikhis yang serius. Sedangkan menurut
James.F. Adams dalam djumhur dan Muh.Surya (1995 : 29) Konseling adalah
suatu pertalian timbal balik antaradua orang individu dimana yang seorang (
Konselor ) membantu yang lain (konsele), supaya ia lebih baik memahami dirinya
dalam hubungannya dengan masalah – masalah hidup yang dihadapinya pada
waktu itu dan waktu yang akan datang.
Menurut SK Mendikbud No. 025 / 0 / 1995 tentang Petunjuk Tehnik
Ketentuan Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya yang
dimaksud Bimbingan Konseling adalah : Pelayanan bantuan untuk peserta didik,
baik secara perseorangan maupun kelompok agar mampu mandiri dan
berkembang secara optimal dalam bidang bimbingan pribadi, bimbingan sosial,
bimbingan belajar dan bimbingan karier, melalui berbagai jenis layanan dan
kegiatan pendukung berdasarkan norma – norma yang berlaku.

B. Tujuan Bimbingan dan Konseling


Tujuan pelayanan bimbingan dan konseling secara umum yaitu berupaya
membantu konseli konseli dapat:
1. Merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karir serta
kehidupan-nya di masa yang akan datang;
2. Mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimilikinya seoptimal
mungkin;
3. Menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan, lingkungan masyarakat
serta lingkungan kerjanya;
4. Mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam studi, penyesuaian
dengan lingkungan pendidikan, masyarakat, maupun lingkungan kerja.

C. Prinsip Bimbingan dan Konseling


a. Prinsip berkaitan dengan Sasaran Layanan

3
Saran layanan yang dimaksud adalah individu dalam
perkembangan dan kehidupannya dipengaruhi oleh sikap dan tingkah laku
dengan aspek-aspek lingkungan diri yang memicu pedoman dalam
melakukan program layanan BK.Prinsip-prinsip tersebut yaitu:
• BK melayani semua individu,tanpa memandang umur,warna
kulit,kenis kelamin,agama,status dan sosial ekonomi
• BK akan berurusan dengan tingkah laku yang unik dan dinamis
• BK akan memperhatikan perkembangan individu
• BK akan memperhatian perbedaan individual yang akan menjadi
pedoman dalam melakukan layananya.
b. Prinsip berkaitan dengan Masalah Individu
Permasalahan individu baik positif dan negative akan
mempengaruhi 1.perkembangan kemampuan berfikir.Setiap permasalahan
yang dihadapi akan membuat individu terbiasa dalam mengambil sikap
cepat dan tepat.Akan tetapi kemampuan setiap individu berbeda,jadi untuk
itu diperlukan prinsip yang sesuai agar layanan tepat sasaran.Prinsip
tersebut yaitu:
• BK akan berhubungan dengan pengaruh mental dan fisik individu
dalam lingkungan rumah dan lingkungan sekitar serta sosial
ekonomi dan sebalinya pengaruh lingkungan terhadap tingkah
individu tersebut.
• Perhatian utama BK mengarah pada kesenjangan sosial ekonomi
sera kebudayaan dalam pengaruh sikap dan tingkah laku individu.
c. Prinsip berkaitan dengan program Layanan
Prinsip dalam layanan BK,yaitu:
❖ BK adalah bagian dari proses pendidikan dan perkembangan,untuk
itu BK akan dipadukan dengan pendidikan dalam proses
perkembangan
❖ Program BK akn fleksibel sesuai kebutuhan individu
❖ Program akan disusun sesuai jenjang pendidikan,mulai dari
terendah sampai tertinggi.

4
d. Prinsip berkaitan dengan Pelaksanaan Layanan
Pelaksanaan layanan yang baik adalah fleksibel,dimana akan
sesuai dengan kebutuhan individu.Pelayanan akan terprogram untuk
mencapai keputusan dari individu.Pelayanan akan memenuhi tujuan
layanan BK dalam menggali kemampuan berfikir serta psikilogis
individu.Prinsip tersebut yaitu:
❖ BK akan mengarahkan untuk perkembangan individu sehingga
bisa mengambil keputusan dalam permasalahan.
❖ Keputusan yang diambil harus dari diri sendiri bukan paksaan dari
orang lain
❖ Permasalahan yang dihadapi harus sesuai dengan bidang yang
relevan
❖ Kerja sama antar guru dan orangtua untuk mencapai keberhasilan
layanan
❖ Pemgembangan program BK melalui pemamfaatan dari
pengukuran nilai terhadap individu dalam proses pelayanan dan
program bimbingan dan konseling (Hanen,2002).

D. Asas-asas Bimbingan dan Konseling


1. Asas Kerahasiaan
Asas ini berhubungan dengan rahasia klien atau individu bersifat data atau
persoalan yang dihadapi.Dalam hal ini pembimbing akan menjaga rahasia dari
data individu terhadap orang lain dan menjamin rasa aman terhadap
pandangan buruk dari orang lain.Biasanya semua data disimpan ditempat
khusus dan hanya dapat diakses oleh pembimbing tersebut.
2. Asas Kesukarelaan
Asas yang menghendaki individu dalam melakukan layanan Bimbingan
dan Konseling dengan kesukarelaan dalam menjalankan program yang
diberikan.Dalam hal ini konselor akan mengembangkan kesukarelaan tersebut

5
sehingga individu dapat mengeluarkan pemikirannya dalam persoalan yang
sedang dihadapi.
3. Asas Keterbukaan
Asas ini diharapkan kepada individu untuk bersikap terbuka dan tidak
berpura-pura baik dalam data diri maupun persoalan yang akan diberikan
layanan,agar program yang diberikan oleh konselor tepat sasaran.Dalam hal
ini konselor akan mengembangkan sikap terbuka dan menerima lapang dada
hal yang akan dikeluarkan.Hal tersebut juga akan membantu asas kerahasian
untuk kelancaran dalam penyelenggaraan program layanan Bimbingan dan
Konseling.
4. Asas Kegiatan
Asas ini menghendaki individu ikut aktif dan berpartisipasi dalam
program layanan yang diberikan bimbingan.Dalam hal ini konselor akan
mengikutsertakan individu dalam program tersebut,jika tidak ikut serta maka
program yang dijalankan tidak akan berhasil.Sebab program tersebut berguna
untuk menyelesaikan persoalan individu bukan konselor.
5. Asas Kemandirian
Sesuai dengan tujuan umum dari Layanan Bimbingan dan Konseling
dimana individu akan bersikap mandiri dalam menghadapi persoalan baik
dalam diri sendiri maupun lingkungan sekitar.Untuk itu diharapkan dalam
layanan ini tercipta individu yang bersikap mandiri tinggi agar tidak
bergantung kepada orang lain yang membuat individu seperti pengecut dan
manja.
6. Asas Kekinian
Dimana asas ini diharapkan layanan yang diberikan konselor terkait
dengan persoalan sekarang atau masa kini untuk bisa diberikan gambaran
masa lalu dan masa datang sesuai situasi dan kondisinya.Gambaran masa
depan itu akan berpengaruh terhadap keputusan yang diambil masa kini,untuk
itu layanan yang diberikan bisa membantu individu menyelesaikan persoalan
sekarang secara matang agar tidak berpengaruh terhadap masa depan.
7. Asas Kedinamisan

6
Asas ini diharapkan indvidu dalam menerima layanan Bimbingan dan
Konseling bergerak maju dan tidak monoton.Isi yang diharapkan tetap
berkembang selama proses layanan berlangsung agar mencapai sifat mandiri
dan matang dalam mengambil keputusan dengan tanggung jawab yang
tepat.Dalam hal ini konseli akan memantau perkembangan individu dalam
mengatasi persoalan yang dihadapi.
8. Asas Keterpaduan
Asas ini diharapkan individu dalam menerima layanan Bimbingan dan
Konseling baik dari guru atau orang lain bisa diterima secara terpadu.Dalam
hal ini keterkaitan atau keikutsertaan dari pihak lain dalam proses layanan
akan membantu individu lebih bisa mengontrol diri dan siap menghadapi
persoalan lain dengan pemikiran yang logis dan efisien.
9. Asas Kenormatifan
Asas Bimbingan dan Konseling dalam memberikan layanan diharapkan
tidak bertentangan dengan nilai dan norma yang berlaku,yaitu norma
hukum,agama,adat istiadat,ilmu pengetahuan,dan kebiasaan yang
berlaku.Bimbingan dan Konseling terjadi bukan hanya hasil tetapi proses
dalam mendapati hasil tersebut sesuai dengan peraturan yang berlaku.Layanan
yang diberikan seharusnya akan membantu individu untuk meningkatkan nilai
dan norma agar tidak hilang dan dibantah oleh kalangan.
10. Asas Keahlian
Asas Bimbingan dan Konseling diharapkan dalam memberikan layanan
harus ditangani oleh orang yang professional.Dalam hal ini layanan yang
diberikan oleh tenaga yang benar ahli dalam bidangnya,bukan sembarang
orang.Keahlian guru harus bisa dibenarkan dalam memberikan layanan sesuai
dengan kaidah dan prinsip agar tidak terjadi hal yang melenceng.Ahli akan
memberikan layanan sesuai dengan kode etik dan peraturan yang berlaku serta
dengan pengalaman dalam melakukan bimbingan.
11. Asas Alih Tangan
Asas ini berhubungan jika konselor dalam menyelesaikan layanan
Bimbingan dan Konselig terhadap individu tidak menemukan titik temu maka

7
konselor harus mengalihkan ke 7 tangan yang lebih ahli dan
berpengalaman.Guru bisa mengalih tangan kepada keluarga atau konselor lain
dengan memberikan gambaran persoalan individu supaya konselor baru bisa
memahami dan mempersiapkan program layanan yang diharapkan mampu
menemukan titik temu persoalan individu.
12. Asas Tut Wuri Handayani
Asas Bimbingan dan Konseling dalam memberikan layanan diharapkan
dapat mengayomi,memberikan rasa aman dan nyaman,megembangkan
keteladanan,memberikan rangsangan dan kesempatan yang luas kepada
individu untuk bergerak maju.Dalam hal ini konselor akan memberikan
kesempatan terhadap gambaran pemikiran individu untuk melakukan sesuatu
sesuai dengan kehendak tetapi masih dalam batas wajar.

BAB 3

PENUTUP
A. Kesimpulan
Bimbingan konseling ini memberi bantuan kepada siswa untuk mencapai
kemandiriannya dalam pemahaman diri ,sehingga siswa sanggup mengarahkan dirinya
sesuai dengan tuntutan yang ada.bimbingan konseling ini membantu dan memberi layan
bagi siswa seperti layanan pribadi,sosial ,belajar dan karie untuk kedepannya.
Prinsip Bimbingan dan Konseling adalah pedoman atau alat dalam menjalankan
proses program layanan bk agar berjalan sesuai peraturan dan berdampak positif kepada
individu.Prinsip ini akan memberikan dampak positif dan fleksibel dalam
layanannya,dimana program yang diberikan akan sesuai dengan persolana
individu.Layanan BK juga membutuhkan peran dari lingkungan sekitar agar program
berhasil dilakukan dan mencapai solusi yang diharapkan.Setiap individu akan memiliki
sifat yang unik dan dinamis dalam menerima suatu informasi,jadi konseli akan
memberikan arahan dimana individu akan mengenal jati diri sesuai kemampuan dan cara

8
pandangnya.Biasanya konseli akan memberikan suatu gambaran kemudian individu akan
memberikan tanggapan,dari situ konseli akan mengetahui kemampuan berfikir logis dan
analisisnya.Konseli akan mengetahui program yang sesuai jika individu sudah merasakan
rileks dalam melakukan layanan.Prinsip yang dibutuhkan akan memberikan arahan
bagaimana tindakan yang harus dilakukan konseli kepada individu.

B. Saran
Dengan adanya Manajemen Bimbingan dan Konseling diharapkan dapat menuntun
terselenggaranya pelayanan bimbingan konseling dalam mencapai tujuan yang akan dicapai
sesuai tujuan umum dan khusus. Agar proses pelayanan dapat berjalan dengan baik, maka
semua pihak yang terkait dalam bimbingan dan konseling di sekolah harus menjalankan
tugasnya masing-masing.

DAFTAR PUSTAKA
Gunawan, Y. (1992). Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Gramedia.
Deni, F. (2011). Bimbingan konseling. Yogyakarta: Teras.
Kartadinata, S. (2007). Teori bimbingan dan konseling. Seri Landasan dan
Teori Bimbingan dan konseling. Upi. Edu.
Anwar, M. F. (2019). Landasan Bimbingan dan Konseling Islam.
Deepublish.

Anda mungkin juga menyukai