Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

“ORGANISASI OTONOM (ORTOM)


DALAM MUHAMMADIYAH”
Disusun Oleh Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kemuhammadiyaan
Deson Pengampu Dr. Amirah Mawardi, S.Ag., M.Si

KELOMPOK 6
 ANDI DHANI SAFTARI
 ANDI MUH.REZA PAHLEVI
 IYANK
 RAHMANIA

JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING


PENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat taufik dan hidayah-Nya sehingga makalah ini selesai tepat
pada waktunya. Penulisan makalah yang berjudul “Organisasi Otonom(Ortom)
dalam Muhammadiyah “.

Penyusun menyadari bahwa banyak kekurangan dalam penulisan makalah


ini, itu dikarenakan kemampuan penulis yang terbatas. Namun berkat dorongan
dan bimbingan dari berbagai pihak, akhirnya pembuatan makalah ini selesai tepat
pada waktunya.

Penyusun berharap dalam penulisan makalah ini dapat bermanfaat bagi


penulis sendiri dan bagi para pembaca pada umumnya serta semoga dapat menjadi
bahan pertimbangan untuk mengembangkan atau meningkatkan prestasi di masa
yang akan datang.

Makassar, 30 Desember 2022

Kelompok 6

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
ABSTRACT.............................................................................................................1
1. Pendahuluan.........................................................................................................1
a.Latar belakang
b.Rumusan Masalah
c.Tujuan

2. Pembahasan..........................................................................................................3
a.Mengetahui gambaran umum organisasi
Otonom (Ortom)

b.Mengetahui struktur dan kedudukan


Organisasi Otonom (Ortom)

c.Hak dan kewajiban organisasi


Otonom (Ortom)

d.Organisasi Otonom dalam

Muhammadiyah

3. Penutup..............................................................................................................11
Kesimpulan

iii
. BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar belakang
Muhammadiyah adalah gerakan Islam dan dakwah amar ma‟ruf Nahi munkar,
beraqidah Islam dan bersumber pada Al–Qur‟an dan AsSunnah yang didirikan
oleh Kiai H. Ahmad Dahlan. Muhammadiyah Memiliki amal usaha dan organisasi
otonom sebagai ujung tombak Perjuangan. Organisasi otonom (ortom) adalah
organisasi atau badan yang dibentuk oleh Persyarikatan Muhammadiyah yang
dengan bimbingan dan Pengawasan, diberi hak dan kewajiban untuk mengatur
rumah tangga sendiri, membina warga Persyarikatan Muhammadiyah tertentu dan
dalam bidang-bidang tertentu pula dalam mencapai maksud dan tujuan
Persyarikatan Muhammadiyah.Ortom Muhammadiyah ada dua kategori yaitu
ortom khusus dan Ortom umum, yang khusus adalah „Aisyiyah sedangkan ortom
umum Adalah Hizbul Wathan, Pemuda Muhammadiyah, Ikatan Mahasiswa
Muhammadiyah, Ikatan Pelajar Muhammadiyah, Nasyiatul „Aisyiyah, dan Tapak
Suci Putera Muhammadiyah. Ortom yang umum sering disebut Dengan Angkatan
Muda Muhammadiyah yaitu pewaris, penerus, pelopor, Dan penyempurna cita–
cita amal usaha Muhammadiyah.
a.Rumusan masalah
1.) Bagaimana gambaran umum organisasi Otonom
(Ortom)?
2.) Bagaimana struktur dan kedudukan organisasi
Otonom (Ortom)?
3.) Bagaimana hak dan kewajiban organisasi Otonom
(Ortom)?
4.)Apa saja organisasi Otonom dalam persyarikatan
Muhammadiyah?
b.Tujuan
1.)Untuk mengetahui gambaran umum organisasi
Otonom (Ortom)
2.)Untuk mengetahui struktur dan kedudukan
Organisasi Otonom (Ortom)
3.)Untuk mengetahui hak dan kewajiban organisasi

1
Otonom (Ortom)
4.)Untuk mengetahui organisasi Otonom dalam
Muhammadiyah

BAB II
PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum
Organisasi Otonom Muhammadiyah ialah organisasi atau badan yang dibentuk
oleh Persyarikatan Muhammadiyah yang dengan bimbingan dan
Pengawasan ,diberi hak dan kewajiban untuk mengatur rumah tangga sendiri,
membina warga Persyarikatan Muhammadiyah tertentu dan dalam bidang-bidang
tertentu pula dalam rangka mencapai maksud dan tujuan persyarikatan
Muhammadiyah.
B. Struktur dan kedudukan organisasi Otonom
Organisasi Otonom (Ortom) Muhammadiyah sebagai badan yang mempunyai
otonomidalam mengatur rumah tangga sendiri mempunyai jaringan struktur
sebagaimana halnya denganMuhammadiyah, mulai dari tingka pusat, tingkat
propinsi, tingkat kabupaten, tingkat kecamatan,tingkat desa, dan kelompok
kelompok atau jama‟ah- jama”ah.
Ortom Muhammmadiyah dibentuk di lingkungan Persyarikatan
Muhammadiyah jika memenuhi persyaratan sebagai berikut :
1.)Mempunyai fungsi khusus dalam Persyarikatan Muhammadiyah
2.)Mampunyai Potensi dan ruang lingkup nasional
3.)Merupakan kepentingan Persyarikatan Muhammadiyah
Pembentukan Ortom Muhammadiyah ditetapkan oleh Tanwir Muhammadiyah
(Lembaga Permusyawaratan Tertinggi setelah Muktamar Muhammadiyah)
dan dilaksanakan dengan Keputusan Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Adapun
tujuan pembentukan Ortom Muhammadiyah adalah sebagai berikut:
1.) Efisiensi dan efektifitas Persyarikatan Muhammadiyah
2.) Pengembangan Persyarikatan Muhammadiyah
3.) Dinamika Persyarikatan Muhammadiyah
4.) Kaderisasi Persyarikatan Muhammadiyah
C.Hak dan kewajiban

2
Dalam kedudukannya sebagai organisasi otonom yang mempunyai
kewenangan mengatur rumah tangga sendiri, Ortom Muhammadiyah
mempunyai hak dan kewajiban dalam Persyarikatan Muhammadiyah ialah
sebagai berikut :
1.) Melaksanakan Keputusan Persyarikatan Muhammadiyah
2.) Menjaga nama baik Persyarikatan Muhammadiyah
3.) Membina anggota-anggotanya menjadi warga dan anggota Persyarikatan
Muhammadiyah ynag baik
4.) Membina hubungan dan kerjasama yang baik dengan sesama ortom
5.) Melaporkan kegiatan-kegiatannya kepada pimpinan Persyarikatan
Muhammadiyah
6.) Menyalurkan anggota-anggotanya dalam kegiatan gerak dan amal usaha
Persyarikatan Muhammadiyah sesuai dengan bakat, minat dan
kemampuannya
Adapun hak yang dimiliki oleh Ortom Muhammadiyah ialah sebgai berikut :
1.) Mengelola urusan kepentingan, aktivitas dan amal usaha yang dilakukan
organisasi otonomnya
2.) Berhubungan dengan organisasi/ Badan lain di luar Persyarikatan
Muhammadiyah
3.) Memberi saran kepada Persyarikatan Muhammadiyah baik diminta atau
atas kemauan sendiri
4.) Mengusahakan dan mengelola keuangan sendiri
D.Organisasi Otonom dalam Persyarikatan
Muhammadiyah
Ortom dalam Persyarikatan Muhammadiyah mempunyai karakteristik dan
spesifikasi bidang tertentu. Adapun Ortom dalam Persyarikatan
Muhammadiyah yang sudah ada ialah sebagai berikut:
 Aisyiyah
 Pemuda Muhammadiyah
 Nasyiyatul Aisyiyah
 Ikatan Pelajar Muhammadiyah
 Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
 Tapak Suci Putra Muhammadiyah
 Hizbul Wathan
1.)Aisyiyah

3
Aisyiyah secara resmi didirikan pada tanggal 19 Mei 1917 bertepatan dengan 27
Rajab 1335 Hijriyah. Embrio berdirinya ‘Aisyiyah telah dimulai sejak
didirikannya perkumpulan Sapa Tresna di tahun 1914.
Sapa Tresna adalah perkumpulan gadis-gadis terdidik di sekitar kampung
Kauman, Yogyakarta. Nama ‘Aisyiyah terinspirasi dari istri Nabi Muhammad,
yaitu ‘Aisyah yang dikenal cerdas dan mumpuni.
Tujuan didirikannya ‘Aisyiyah adalah tegaknya agama Islam dan terwujudnya
masyarakat Islam yang sebenar-benarnya, dengan misi-misinya. Misi ‘Aisyiyah
diwujudkan dalam bentuk amal usaha, program, dan kegiatan, meliputi:
1. Menanamkan keyakinan, memperdalam dan memperluas pemahaman,
meningkatkan pengamalan serta menyebarluaskan ajaran Islam dalam
segala aspek kehidupan.
2. Meningkatkan harkat dan martabat kaum perempuan sesuai dengan ajaran
Islam.
3. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pengkajian terhadap ajaran Islam.
4. Memperteguh iman, memperkuat dan menggembirakan ibadah, serta
mempertinggi akhlak.
5. Meningkatkan semangat ibadah, jihad, zakat, infaq, shodaqoh, wakaf,
hibah, membangun dan memelihara tempat ibadah serta amal usaha yang
lain.
6. Membina Angkatan Muda Muhammadiyah Puteri untuk menjadi pelopor,
pelangsung, dan penyempurna gerakan ‘Aisyiyah
7. Meningkatkan pendidikan, mengembangkan kebudayaan, memperluas
ilmu pengetahuan dan teknologi, serta menggairahkan penelitian.
8. Memajukan perekonomian dan kewirausahaan ke arah perbaikan hidup
yang berkualitas.
9. Meningkatkan dan mengembangkan kegiatan dalam bidang-bidang sosial,
kesejahteraan masyarakat, kesehatan, dan lingkungan hidup.
10. Meningkatkan dan mengupayakan penegakan hukum, keadilan dan
kebenaran, serta memupuk semangat kesatuan dan persatuan bangsa.
11. Meningkatkan komunikasi, ukhuwah, kerjasama di berbagai bidang dan
kalangan masyarakat baik dalam dan luar negeri.
12. Usaha-usaha lain yang sesuai dengan maksud dan tujuan organisasi
2.)Pemuda Muhammadiyah
Pemuda Muhammadiyah secara resmi didirikan pada tanggal 26 Dzulhijjah 1350
H bertepatan dengan 2 Mei 1932.
Awal berdirinya Pemuda Muhammadiyah secara kronologis dapat dikaitkan
dengan keberadaan Siswo Proyo Priyo (SPP), suatu gerakan yang sejak awal
diharapkan K.H. Ahmad Dahlan dapat melakukan kegiatan pembinaan terhadap
remaja/pemuda Islam.

4
Dalam perkembangannya SPP mengalami kemajuan yang pesat, hingga pada
Konggres Muhammadiyah ke-21 di Makasar pada tahun 1932 diputuskan
berdirinya Muhammadiyah Bagian Pemuda.
Ini merupakan bagian dari organisasi dalam Muhammadiyah yang secara khusus
mengasuh dan mendidik para pemuda keluarga Muhammadiyah.
Visi Pemuda Muhammadiyah adalah Mempersiapkan kader dan generasi muda
Indonesia untuk siap menghadapi tantangan masa depan yang lebih beragam,
penuh dinamika dan berbagai kepentingan datam rangka mencapai maksud dan
tujuan Pemuda Muhammadiyah.
Sedangkan misi Pemuda Muhammadiyah adalah Menjadikan gerakan dakwah
amar ma’ruf nahi mungkar, gerakan keilmuan, gerakan sosialkemasyarakatan dan
gerakan kewirausahaan sebagai tumpuan kegiatan dengan memahami setiap
persoalan yang timbut dan kebutuhan lingkungan dimana Pemuda
Muhammadiyah melakukan amal karya nyatanya.
3.)Nasyiatul ‘Aisyiyah
Nasiyatul ‘Aisyiyah (NA) berdiri tanggal 2 Mei 1932 bertepatan dengan tanggal
26 Dzulhijjah 1350 Hijriyah. Gagasan mendirikan NA sebenarnya bermula dari
ide Somodirdjo, seorang guru Standart School Muhammadiyah.
Dia menekankan bahwa perjuangan Muhammadiyah akan sangat terdorong
dengan adanya peningkatan mutu ilmu pengetahuan yang diajarkan kepada para
muridnya, baik dalam bidang spiritual, intelektual, maupun jasmaninya.
Gagasan Somodirdjo ini digulirkan dalam bentuk menambah pelajaran praktik
kepada para muridnya, dan diwadahi dalam kegiatan bersama.
Dengan bantuan Hadjid, seorang kepala guru agama di Standart School
Muhammadiyah, maka pada tahun 1919 Somodirdjo berhasil mendirikan
perkumpulan yang anggotanya terdiri dari para remaja putra-putri siswa Standart
School Muhammadiyah.
Perkumpulan tersebut diberi nama Siswa Praja (SP). Tujuan dibentuknya Siswa
Praja adalah menanamkan rasa persatuan, memperbaiki akhlak, dan memperdalam
agama.
Pada tahun 1931 dalam Konggres Muhammadiyah ke-20 di Yogyakarta
diputuskan semua nama gerakan dalam Muhammadiyah harus memakai bahasa
Arab atau bahasa Indonesia.
Karena cabang-cabang Muhammadiyah di luar Jawa sudah banyak yang didirikan
(saat itu Muhammadiyah telah mempunyai cabang kurang lebih 400 buah).

5
Dengan adanya keputusan itu, maka nama Siswa Praja Wanita diganti menjadi
Nasyi’atul Aisyiyah (NA) yang masih di bawah koordinasi Aisyiyah.
Tujuan didirikannya Nasyiatul ‘Aisyiyah adalah terbentuknya putri Islam yang
berarti bagi keluarga, bangsa, dan agama menuju terwujudnya masyarakat Islam
yang sebenar-benarnya dengan misi-misinya yaitu:
1. Melaksanakan dakwah Islam amar ma’ruf nahi munkar dalam membina
putri Islam yang berarti bagi agama, bangsa, dan negara menuju
terwujudnya masyarakat yang sebenar-benarnya.
2. Melaksanakan pencerahan dan pemberdayaan perempuan menuju
masyarakat yang menjunjung tinggi harkat, martabat dan nilai-nilai
kemanusiaan yang sesuai dengan ajaran Islam.
3. Menyelenggarakan amal usaha dan meningkatkan peran Nasyiatul
‘Aisyiyah sebagai pelopor, pelangsung dan penyempurna perjuangan
Muhammadiyah.
4.)Ikatan Pelajar Muhammadiyah
Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) berdiri 18 Juli 1961, hampir setengah abad
setelah Muhammadiyah berdiri. Jika dilacak jauh ke belakang, sebenarnya upaya
para pelajar Muhammadiyah untuk mendirikan organisasi pelajar Muhammadiyah
sudah dimulai jauh sebelum lkatan Pelajar Muhammadiyah berdiri pada tahun
1961.
Pada tahun 1919 didirikan Siswo Projo yang merupakan organisasi persatuan
pelajar Muhammadiyah di Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta.
Pada tahun 1926, di Malang dan Surakarta berdiri GKPM (Gabungan Keluarga
Pelajar Muhammadiyah).
Selanjutnya pada tahun 1933 berdiri Hizbul Wathan yang di dalamnya berkumpul
pelajar-pelajar Muhammadiyah. Selengkapnya latar belakang berdirinya Ikatan
Pelajar Muhammadiyah atau IPM dapat dibaca di Muhammadiyah.or.id
Tujuan didirikannya IPM adalah terbentuknya pelajar muslim yang berilmu,
berakhlaq mulia dan terampil dalam rangka menegakkan dan menjunjung tinggi
nilai-nilai ajaran Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-
benarnya.
5.)Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) adalah sebuah Organisasi Gerakan
Mahasiswa Islam, sekaligus Organisasi Otonom Muhammadiyah yang bergerak di
bidang Keagamaan, Kemahasiswaan, dan Kemasyarakatan. IMM berdiri di
Surakarta, tanggal 14 Maret 1964 M / 29 Syawal 1384 H. Tujuan IMM adalah
“mengusahakan terbentuknya Akademisi Islam yang Berakhlak Mulia dalam
rangka mencapai Tujuan Muhammadiyah”

6
6.)Tapak Suci Putera Muhammadiyah
Perguruan Tapak Suci didirikan pada tanggal 31 Juli 1960 sebagai kelanjutan dari
perguruan-perguruan silat yang telah ada sebelumnya dan melebur dalam satu
wadah Tapak Suci Putera Muhammadiyah.
Tujuan didirikannya Tapak Suci adalah mengembankan seni bela diri di
Indonesia, bersih dari ajaran yang tidak sesuai dengan Islam serta membentuk
mental yang kuat dan jasmani yang sehat.
Tapak Suci Putera Muhammadiyah didirikan dengan maksut dan tujuan sebagai
berikut:
1. Mendidik serta membina ketangkasan dan ketrampilan pencak sitat
sebagai seni beladiri Indonesia.
2. Memelihara kemurnian pencak sitat sebagai seni beladiri Indonesia yang
sesuai dan tidak menyimpang dari ajaran Islam sebagai budaya bangsa
yang luhur dan bermoral.
3. Mendidik dan membina anggota untuk menjadi kader Muhammadiyah.
4. Melalui seni beladiri menggembirakan dan mengamalkan dakwah amar
ma’ruf nahi munkar dalam usaha mempertinggi ketahanan Nasional.
7.)Hizbul Wathan
Hizbul Wathan (HW) didirikan pertama kali di Yogyakarta pada 1336 H (1918
M) atas prakarsa KH Ahmad Dahlan, yang merupakan pendiri Muhammadiyah.
Prakarsa itu timbul saat dia selesai memberi pengajian di Solo, dan melihat latihan
Pandu di alun-alun Mangkunegaran.
HW didirikan dengan tujuan untuk menyiapkan, membina anak, remaja dan
pemuda yang memiliki aqidah, mental, fisik berilmu dan berteknologi serta
berakhlaqul kariman dengan tujuan terwujudnya muslim yang sebenar-benarnya,
siap menjadi kader persyarikatan, umat dan bangsa.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Setelah melihat pembahasan tentang Muhammadiyah, maka kita dapati
bahwasannya organisasi ini bergerak dalam banyak bidang untuk kegiatan
da’wah. Sehingga pada realitanya organisasi ini bisa berpengaruh besar dan tetap
eksis di kalangan masyarakat Indonesia.
Organisasi Otonom Muhammadiyah ialah organisasi atau badan yang dibentuk
oleh Persyarikatan Muhammadiyah yang dengan bimbingan dan pengawasan,

7
diberi hak dan kewajiban untuk mengatur rumah tangga sendiri, membina warga
Persyarikatan Muhammadiyah tertentu dan dalam bidang-bidang tertentu pula
dalam rangka mencapai maksud dan tujuan Persyarikatan Muhammadiyah.
Organisasi Otonom (Ortom) Muhammadiyah sebagai badan yang mempunyai
otonomi dalam mengatur rumah tangga sendiri mempunyai jaringan struktur
sebagaimana halnya dengan Muhammadiyah, mulai dari tingkat pusat, tingkat
propinsi, tingkat kabupaten, tingkat kecamatan. Adapun Ortom dalam
Persyarikatan Muhammadiyah yang sudah ada ialah sebagai berikut :Aisyiyah,
Pemuda Muhammadiyah, Nasyiyatul Aisyiyah, Ikatan Pelajar Muhammadiyah,
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, Tapak Suci Putra Muhammadiyah, Hizbul
Wathan.

Anda mungkin juga menyukai