Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH AIK III

” ORGANISASI

OTONOM ( ORTOM)

MUHAMMADIYAH”

DOSEN

PENGAMPUH:NURRAMAD

HANS.Pd.I,M.Pd

DISUSUNOLEH:

Yusra Ulandari
(372022001)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA

INGGRISFAKULTASKEGURUANILMU

PENDIDIKANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

PALEMBANGTAHUN AJARAN2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena telah melimpahkan kita
rahmat kesempatan dan pengetahuan sehingga kami mampu menyelesaikan makalah Aik
III dengan baik dan tepat waktu. Makalah ini disusun berdasarkan tugas dan proses
pembelajaran yang telah kami terima.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menjadi penambah pengetahuan para
pembaca. Kami memahami bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, sehingga kami
mengharapkan kritik serta saran yang membangun demi terciptanya makalah yang lebih
baik lagi.
Akhir kata, kami ucapkan terima kasih untuk semua pihak yang telah membantu
tercapainya makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Palembang, November 2023

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Muhammadiyah adalah gerakan Islam dan dakwah amar ma‟ruf nahi munkar,

beraqidah Islam dan bersumber pada Al–Qur‟an dan As- Sunnah yang didirikan oleh

Kiai H. Ahmad Dahlan. Muhammadiyah memiliki amal usaha dan organisasi otonom

sebagai ujung tombak perjuangan.

Organisasi otonom (ortom) adalah organisasi atau badan yang dibentuk oleh

Persyarikatan Muhammadiyah yang dengan bimbingan dan pengawasan, diberi hak

dan kewajiban untuk mengatur rumah tangga sendiri, membina warga Persyarikatan

Muhammadiyah tertentu dan dalam bidang-bidang tertentu pula dalam mencapai

maksud dan tujuan Persyarikatan Muhammadiyah.

Lembaga pendidikan Muhammadiyah adalah fungsi perkaderan, karena dalam

sejarahnya sekolah atau lembaga pendidikan yang sejak awal dirintis oleh KH Ahmad

Dahlan, selain untuk mencerdaskan anak-anak bangsa juga didesain untuk mencetak

kader-kader Muhammadiyah. Meskipun demikian, dari sekian ribu lembaga

pendidikan dan amal usaha tersebut harus diakui masih memerlukan kerja keras agar

dapat terkalola dengan baik dan menjadi lembaga amal usaha yang unggul atau

bermutu. Tujuan awal didirikannya Muhammadiyah oleh KH Ahmad Dahlan adalah

sebagai mediator pembelajaran agama Islam kepada masyarakat. Tantangan

memikirkan dan mengatasi nasib bangsa yang kian terpuruk menjadi agenda yang

lebih utama.

B. Rumusan masalah

1. Apa pengertian organisasi ortom muhammadiyah ?

2. Apa saja macam-macam organisasi otonom?


3. Apa saja kendala-kendala yang dihadapi oleh organisasi ortom dalam

menjalankan peranya, baik dari internal maupun eksternal organisasi ?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian organisasi ortom muhammadiyah

2. Untuk mengetahui macam-macam organisasi otonom

3. Untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi oleh organisasi ortom dalam

menjalankan peranya, baik dari internal maupun eksternal organisasi


BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian organisasi otonom (ortom) Muhammadiyah

Menurut bahasa "otonom" berasal dari 2 "Auto" yang berarti sendiri dan

"Nomos" yang berarti aturan. sedangkan menurut istilah organisasi otonom ialah

organisasi yang berada dalam organisasi, tetapi memiliki hak uuntuk mengatur

dirinya sendiri. organisasi otonom bisa disingakt menjadi Ortom.

Organisasi Otonom Muhammadiyah memiliki strukur sebagaimana Strukur

Muhammadiyah yaitu mulai dari tingkat pusat, wilayah, daerah, cabang dan

ranting. Maksud dan tujuan Organisasi Otonom ialah dalam rangka efesiensi,

pengembangan dan kaderisasi persyarikatan Muhammadiyah.

Organisasi Otonom Muhammadiyah ialah organisasi atau badan yang dibentuk

oleh Persyarikatan Muhammadiyah yang dengan bimbingan dan pengawasan,

diberi hak dan kewajiban untuk mengatur rumah tangga sendiri, membina warga

Persyarikatan Muhammadiyah tertentu dan dalam bidang-bidang tertentu pula

dalam rangka mencapai maksud dan tujuan Persyarikatan Muhammadiyah.

Organisasi Otonom (Ortom) Muhammadiyah sebagai badan yang mempunyai

otonomi dalam mengatur rumah tangga sendiri mempunyai jaringan struktur

sebagaimana halnya dengan Muhammadiyah, mulai dari tingka pusat, tingkat

propinsi, tingkat kabupaten, tingkat kecamatan.

Ortom Muhammadiyah ditetapkan oleh Tanwir Muhammadiyah (Lembaga

Permusyawaratan Tertinggi setelah Muktamar Muhammadiyah) dan dilaksanakan

dengan Keputusan Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Adapun tujuan pembentukan Ortom Muhammadiyah adalah sebagai berikut:

1. Efisiensi dan efektifitas Persyarikatan Muhammadiyah.


2. Pengembangan Persyarikatan Muhammadiyah.

3. Dinamika Persyarikatan Muhammadiyah.

4. Kaderisasi Persyarikatan Muhammadiyah

 Hak dan kewajiban Ortom

1. Hak Ortom Muhammadiyah:

 Mengelola kepentingan, aktifitas dan amal usaha yang didirikan ortomnya.

 Menjalin hubungan baik dengan organisasi badan lain di luar persyarikatan

Muhammadiyah.

 Memberi saran kepada persyarikatan baik diminta atau atas kemauannya

sendiri.

 Mengusahakan dan mengelola keuangan sendiri.

2. Kewajiban Ortom Muhammadiyah

 Melaksanakan seluruh keputusan persyarikatan

 Menjaga nama baik persyarikatan muhammadiyah

 Membina anggota - anggotanya agar menjadi warga Muhammadiyah yang

baik.

 Membina hubungan dan kerjasama yang baik dengan sesama ortom.

 Melaporkan semua aktifitasnya kepada persyarikatan Muhammadiyah.

 Menyalurkan bakat, minat ataupun kemampuan anggotannya dalam

aktifitas dan amal usaha Muhammadiyah.


2. Macam-macam Organisasi Otonom

Ortom dalam Persyarikatan Muhammadiyah mempunyai karakteristik

dan spesifikasi bidang tertentu. Adapun Ortom dalam Persyarikatan

Muhammadiyah yang sudah ada ialah sebagai berikut :

1) ‘AISYIYAH

‘Aisyiyah adalah organisasi perempuan Persyarikatan Muhammadiyah,

merupakan gerakan Islam, dakwah amar makruf nahi munkar dan tajdid

yang berasas Islam serta bersumber kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah.

2) PEMUDA MUHAMMADIYAH

Awal berdirinya Pemuda Muhammadiyah secara kronologis

dapat dikaitkan dengan keberadaan Siswo Proyo Priyo (SPP), suatu

gerakan yang sejak awal diharapkan KH. Ahmad Dahlan dapat melakukan

kegiatan pembinaan terhadap remaja atau pemuda Islam. Dalam

perkembangannya SPP mengalami kemajuan yang pesat, hingga pada

Konggres Muhammadiyah ke-21 di Makasar pada tahun 1932 diputuskan

berdirinya Muhammadiyah bagian pemuda, yang merupakan bagian dari

organisasi dalam Muhammadiyah yang secara khusus mengasuh dan

mendidik para pemuda keluarga Muhammadiyah. Keputusan

Muhammadiyah tersebut mendapat sambutan luar biasa dari kalangan

pemuda keluarga Muhammadiyah, sehingga dalam waktu relatif singkat

Muhammadiyah Bagian Pemuda telah terbentuk di hampir semua ranting

dan cabang Muhammadiyah.

Dengan demikian pembinaan Pemuda Muhammadiyah menjadi

tanggung jawab pimpinan Muhammadiyah di masing-masing level.


Misalnya, di tingkat Pimpinan Pusat Muhammadiyah tanggung jawab

mengasuh, mendidik dan membimbing Pemuda Muhammadiyah

diserahkan kepada Majelis Pemuda, yaitu lembaga yang menjadi

kepanjangan tangan dan pembantu Pimpinan Pusat yang memimpin

gerakan pemuda.

Selanjutnya dengan persetujuan Majelis Tanwir, Muhammadiyah

Bagian Pemuda dijadikan suatu ortom yang mempunyai kewenangan

mengurusi rumah tangga organisasinya sendiri. Akhirnya pada 26

Dzulhijjah 1350 H bertepatan dengan 2 Mei 1932 secara resmi Pemuda

Muhammadiyah berdiri sebagai ortom.

Pencapaian maksud dan tujuan tersebut dilakukan dengan upaya-upaya sebagai

berikut:

a) Meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah Subhanahu Wa ta'ala.

b) Memperdalam ilmu, memperluas pengetahuan dan meningkatan

kecerdasan serta mengamatkan sesuai dengan ajaran Islam.

c) Memperdalam dan meningkatkan pemahaman Agama Islam.

d) Mengadakan dakwah di kalangan pemuda dan remaja.

e) Meningkatkan fungsi dan peran pemuda Muhammadiyah sebagai kader

Muhammadiyah, kader umat Islam, dan kader bangsa.

f) Memasyarakatkan dan meningkatkan kegiatan olahraga sebagai sarana

dakwah Islamiyah.

g) Menumbuhkan dan mengembangkan seni budaya yang bernafaskan Islam.

h) Menggembirakan beramal yang diridhai Allah dan hidup tolong-

menolong (ta'awun) dalam ukhuwah Islamiyah.


i) Usaha-usaha lain yang tidak menyalahi tujuan.

3. NASYIATUL AISYIYAH

Prinsip Gerakan NasyiatulAisyiyah, sering juga disebut Nasyiah,

adatah organisasi otonom dan kader Muhammadiyah yang merupakan

gerakan putri Islam yang bergerak di bidang keagamaan, kemasyarakatan

dan keputrian. Tujuan organisasi ini ialah membentuk pribadi putri Islam

yang berarti bagi agama, keluarga dan bangsa menuju terwujudnya

masyarakat utama, adil, dan makmur yang diridhai oleh Allah.

Pencapaian tujuan tersebut dilakukan dengan upaya-upaya sebagai berikut:

a) Menanamkan Al-Islam yang bersumber pada Al-Quran dan Hadis sesuai

dengan jiwa Muhammadiyah kepada anggota-anggotanya sebagai dasar

pendidikan putri dan sebagai pedoman berjuang.

b) Mendidik anggota-anggotanya agar memiliki kepribadian putri Islam

c) Mendidik anggota-anggotanya untuk mengembangkan ketrampilan dan

keaktifannya sebagai seorang putri serta mengamalkannya sesuai dengan

tuntunan Islam.

d) Mendidik dan membina kader-kader pimpinan untuk kepentingan agama,

organisasi dan masyarakat.

4. IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah adalah gerakan mahasiswa Islam yang

bergerak di bidang keagamaan, kemasyarakatan, dan kemahasiswaan.

Tujuan IMM adatah mengusahakan terbentuknya akademisi Islam yang

berakhlak mulia dalam rangka mencapai tujuan Muhammadiyah.


Dalam mencapai tujuan tersebut, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah melakukan

beberapa upaya strategis sebagai berikut :

a) Membina para anggota menjadi kader persyarikatan Muhammadiyah,

kader umat, dan kader bangsa, yang senantiasa setia terhadap keyakinan

dan cita-citanya.

b) Membina para anggotanya untuk selalu tertib dalam ibadah, tekun

dalam studi, dan mengamalkan ilmu pengetahuannya untuk

melaksanakan ketaqwaannya dan pengab diannya kepada allah SWT.

c) Membantu para anggota khusus dan mahasiswa pada umumnya dalam

menyelesaikan kepentingannya.

d) Mempergiat, mengefektifkan dan menggembirakan dakwah Islam dan

dakwah amar ma'ruf nahi munkar kepada masyarakat khususnya

masyarakat mahasiswa.

5. IKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAH

Ikatan Pelajar Muhammadiyah sebagai organisasi para pelajar yang

terpanggil pada misi Muhammadiyah dan ingin tampil sebagai pelopor,

pelangsung dam penyempurna perjuangan Muhammadiyah. Upaya dan

keinginan pelajar. Muhammadiyah untuk mendirikan organisasi pelajar

Muhammadiyah telah dirintis sejak tahun 1919. Akan tetapi selalu saja

mendapat halangan dan rintangan dari berbagai pihak, termasuk oleh

Muhammadiyah sendiri.

6. TAPAK SUCI PUTRA MUHAMMADIYAH

Tapak Suci Putera Muhammadiyah adalah organisasi otonom di

lingkungan Muhammadiyah yang beraqidah Islam, bersumber pada Al-Qur'an


dan As-sunnah, berjiwa persaudaraan, dan merupakan perkumputan dan

perguruan seni bela diri.

7. HIZBUL WATHAN

Kepanduan Hizbul Wathan adalah organisasi otonom Persyarikatan

Muhammadiyah yang bergerak dalam bidang pendidikan kepanduan putra

maupun putri, merupakan gerakan Islam dan dakwah amar makruf nahi

munkar, berakidah Islam dan bersumberkan Al-Qur'an dan As-Sunnah.

Organisasi ini didirikan dengan tujuan untuk mewujudkan masyarakat utama,

adil dan makmur yang diridlai Allah dengan jalan menegakkan dan

menjunjung tinggi Agama Islam lewat jalur pendidikan kepanduan.

C. kendala yang dihadapi oleh Organisasi Otonom Muhammadiyah dibagi menjadi

kendala internal dan eksternal

Kendala Internal:

1. Keterbatasan Sumber Daya:* Keterbatasan dana, tenaga, dan

infrastruktur yang dapat membatasi kemampuan organisasi dalam

menjalankan program-programnya.

2. Kesulitan Manajemen Internal:* Mungkin terdapat kendala dalam

manajemen organisasi, seperti perencanaan yang kurang efektif,

koordinasi yang tidak optimal, atau kurangnya pemahaman terhadap

peran masing-masing anggota.

3. Kesulitan Rekrutmen dan Keterlibatan Anggota:* Kesulitan dalam

menarik anggota baru dan menjaga keterlibatan anggota yang ada

sehingga menghambat jalannya program dan aktivitas organisasi.


4. Keterbatasan Kapasitas dan Keterampilan:* Kurangnya pelatihan atau

pembinaan yang memadai bagi anggota dan pengurus organisasi dapat

menjadi kendala dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab mereka.

Kendala Eksternal:

1. Tatanan Sosial dan Budaya:* Norma sosial atau budaya tertentu di masyarakat bisa

menjadi kendala bagi implementasi program-program organisasi, terutama jika

program tersebut dianggap bertentangan dengan nilai-nilai lokal.

2. Tantangan Kebijakan dan Regulasi:* Kebijakan pemerintah atau perubahan

regulasi tertentu yang tidak sesuai dengan kebutuhan organisasi atau bahkan dapat

menghambat kegiatan organisasi.

3. Tingginya Persaingan dengan Organisasi Serupa:* Adanya organisasi lain dengan

visi dan misi yang serupa bisa menjadi kendala bagi Organisasi Otonom

Muhammadiyah untuk mendapatkan perhatian dan dukungan yang cukup dari

masyarakat.

4. Tantangan Teknologi dan Inovasi:* Perkembangan teknologi yang cepat dapat

menjadi kendala jika organisasi tidak mampu mengikuti atau memanfaatkannya

untuk meningkatkan kinerja dan pengaruhnya.

Mengatasi kendala-kendala ini memerlukan strategi yang baik, termasuk

peningkatan koordinasi internal, pengembangan sumber daya manusia, adaptasi

terhadap perubahan eksternal, dan peningkatan keterlibatan masyarakat.


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Organisasi Otonom Muhammadiyah ialah organisasi atau badan yang

dibentuk oleh Persyarikatan Muhammadiyah yang dengan bimbingan dan

pengawasan, diberi hak dan kewajiban untuk mengatur rumah tangga

sendiri, membina warga Persyarikatan Muhammadiyah tertentu dan dalam

bidang-bidang tertentu pula dalam rangka mencapai maksud dan tujuan

Persyarikatan Muhammadiyah.

B. Saran

Dengan adanya pembahasan Tentang organisasi otonom ( ortom)

muhammadiyah, Semoga siswa dapat memahami makalah diatas dengan

baik dan benar

Anda mungkin juga menyukai