Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

AL – ISLAM DAN KEMUHAMMADIYAHAN


DOSEN : TITIN YENNI, S.AG., M.HUM

KELOMPOK IV
ORGANISASI ORTONOM MUHAMMADIYAH

Disusun oleh:
WARDANA AQSHO (NIM.162022039)
VINDY RIZKY PUTRI SAFIRA (NIM. 162022044)
FERRO LUIS JULIANSYAH (NIM. 162022047)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG


FAKULTAS TEKNIK
PROGAM STUDI TEKNOLOGI INFORMASI
TAHUN 2023
Kata Pengantar

Puji syukur ke hadirat Allah SWT, Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "ORGANISASI ORTONOM
MUHAMMADIYAH " dengan tepat waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah AL ISLAM DAN


KEMUHAMMADIYAN Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan
tentang Organisasi Ortonom Muhammadiyah bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Titin Yenni, S.AG., M.HUM
selaku Dosen Mata Kuliah Al Islam Dan Kemuhammadiyahan, Penulis menyadari
makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang
membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Palembang, 24 September 2023

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Dalam perjuangan melaksanakan usahanya menuju terwujudnya masyarakat utama, adil


dan makmur yang diridhai Allah SWT, yang dicerminkan oleh kesejahteraan, kebaikan dan
kebahagiaan yang luas dan merata, Muhammadiyah mendasarkan segala gerak amal usahanya
atas prinsip yang tersimpul dalam muqaddimah Anggaran Dasar, yaitu:Hidup manusia harus
berdasar tauhid, ibadah dan taat kepada Allah. Hidup manusia bermasyarakat. Mematuhi ajaran-
ajaran agama Islam dengan keyakinan bahwa Islam itu satu-satunya landasan dan ketertiban
untuk kebahagiaan dunia akherat. Menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam dalam
masyarakat adalah kewajiban sebagai ibadah kepada Allah dan ikhsan kepada manusia. "Ittiba"
kepada langkah perjuangan Nabi Muhammad SAW. Melancarkan amal usaha dan perjuangan
dengan ketertiban organisasi.
Muhammadiyah dengan inspirasi Al-Qur‘an Surat Ali Imran 104 ingin menghadirkan
Islam bukan sekadar sebagai ajaran “transendensi” yang mengajak pada kesadaran iman dalam
bingkai tauhid semata. Bukan sekadar Islam yang murni, tetapi tidak hirau terhadap kehidup.
Apalagi Islam yang murni itu sekadar dipahami secara parsial. Namun, lebih jauh lagi Islam
ditampilkan sebagai kekuatan dinamis untuk transformasi sosial dalam dunia nyata.

RUMUSAN MASALAH
1. Pengertian (ORTOM) Organisasi Ortonom Muhammadiyah
2. Struktur dan Kedudukan ORTOM
3. Tujuan Pembentukan ORTOM
4. Hak dan Kewajiban ORTOM
5. Macam macam Organisasi Otonom dalam Persyarikatan Muhammadiyah
6. Lambang dan Pengertian Macam macam ORTOM
7. Hubungan Ortom Muhammadiyah Dengan Persyerikatan Muhammadiyah
8. Peran ortom dalam perjuangan muhammadiyah
BAB II
PEMBAHASAN

Pengertian Organisasi Ortonom Muhammadiyah

Organisasi Otonom Muhammadiyah ialah organisasi atau badan yang dibentuk oleh

Persyarikatan Muhammadiyah yang dengan bimbingan dan pengawasan, diberi hak dan kewajiban

untuk mengatur rumah tangga sendiri, membina warga Persyarikatan Muhammadiyah tertentu dan

dalam bidang-bidang tertentu pula dalam rangka mencapai maksud dan tujuan Persyarikatan

Muhammadiyah.

Organisasi otonom Muhammadiyah adalah organisasi yang di bawah naungan dan arahan

Persyarikatan Muhammadiyah yang diberi hak, kewajiban, dan wewenang untuk mengatur rumah

tangga sendiri. Organisasi ini bertugas untuk membina anggota Persyarikatan tertentu dalam rangka

mencapai tujuan Muhammadiyah. Beberapa contoh organisasi otonom (ortom) ini adalah; ’Aisyiyah,

Pemuda Muhammadiyah, Nasyiyatul ’Aisyiyah/NA, Ikatan Pelajar Muhammadiyah/IPM, Ikatan

Mahasiswa Muhammadiyah/IMM, Tapak Suci Putra Muhammadiyah, dan Hizbul Wathan.

1. Struktur dan Kedudukan

Organisasi Otonom (Ortom) Muhammadiyah sebagai badan yang mempunyai


otonomi dalam mengatur rumah tangga sendiri mempunyai jaringan struktur sebagaimana
halnya dengan Muhammadiyah, mulai dari tingka pusat, tingkat propinsi, tingkat kabupaten,
tingkat kecamatan, tingkat desa, dan kelompok-kelompok atau jama’ah – jama’ah.Ortom
Muhammmadiyah dibentuk di lingkungan Persyarikatan Muhammadiyah jika memenuhi
persyaratan sebagai berikut :
1. Mempunyai fungsi khusus dalam Persyarikatan Muhammadiyah
2. Mampunyai Potensi dan ruang lingkup nasional
3. Merupakan kepentingan Persyarikatan Muhammadiyah
Pembentukan Ortom Muhammadiyah ditetapkan oleh Tanwir Muhammadiyah (Lembaga
Permusyawaratan Tertinggi setelah Muktamar Muhammadiyah) dan dilaksanakan dengan Keputusan
Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

3. Tujuan Pembentukan ORTOM

1. Efisiensi dan efektifitas Persyarikatan Muhammadiyah


2. Pengembangan Persyarikatan Muhammadiyah
3. Dinamika Persyarikatan Muhammadiyah
4. Kaderisasi Persyarikatan Muhammadiyah

4. Hak dan Kewajiban ORTOM

Dalam kedudukannya sebagai organisasi otonom yang mempunyai kewenangan mengatur


rumah tangga sendiri, Ortom Muhammadiyah mempunyai hak dan kewajiban dalam Persyarikatan
Muhammadiyah ialah sebagai berikut :

1. Melaksanakan Keputusan Persyarikatan Muhammadiyah


2. Menjaga nama baik Persyarikatan Muhammadiyah
3. Membina anggota-anggotanya menjadi warga dan anggota Persyarikatan
Muhammadiyah ynag baik
4. Membina hubungan dan kerjasama yang baik dengan sesama ortom
5. Melaporkan kegiatan-kegiatannya kepada pimpinan Persyarikatan Muhammadiyah
6. Menyalurkan anggota-anggotanya dalam kegiatan gerak dan amal usaha
Persyarikatan Muhammadiyah sesuai dengan bakat, minat dan kemampuannya

Adapun hak yang dimiliki oleh Ortom Muhammadiyah ialah sebgai berikut :
1. Mengelola urusan kepentingan, aktivitas dan amal usaha yang dilakukan organisasi
otonomnya
2. Berhubungan dengan organisasi/ Badan lain di luar Persyarikatan Muhammadiyah
3. Memberi saran kepada Persyarikatan Muhammadiyah baik diminta atau atas
kemauan sendiri Mengusahakan dan mengelola keuangan sendiri

5. Macam macam Organisasi Otonom dalam Persyarikatan Muhammadiyah

Ortom dalam Persyarikatan Muhammadiyah mempunyai karakteristik dan spesifikasi bidang


tertentu. Adapun Ortom dalam Persyarikatan Muhammadiyah yang sudah ada ialah sebagai berikut :

1. Aisyiyah
2. Pemuda Muhammadiyah
3. Nasyiyatul Aisyiyah
4. Ikatan Pelajar Muhammadiyah
5. Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
6. Tapak Suci Putra Muhammadiyah
7. Hizbul Wathan

6. Lambang dan Pengertian Macam macam ORTOM

1. Aisyiyah

(bahasa Arab: ‫عائشية‬, pengikut Aisyah) adalah salah satu organisasi otonom bagi
wanita Muhammadiyah yang didirikan di Yogyakarta pada 27 Rajab 1335 H
bertepatan dengan 19 Mei 1917 oleh Nyai Ahmad Dahlan.

Sudah satu abad berdiri, Aisyiyah yang merupakan komponen perempuan


Persyarikatan Muhammadiyah telah memberikan corak tersendiri dalam ranah
sosial, pendidikan, kesehatan, dan keagamaan yang selama ini menjadi titik tolak
gerakannya.

Gerakan Aisyiyah dari waktu ke waktu terus berkembang dan memberikan manfaat
bagi peningkatan dan kemajuan harkat dan martabat perempuan Indonesia. Hasil
yang sangat nyata adalah wujud amal usaha yang terdiri atas ribuan taman kanak-
kanak, sekolah dasar, pondok pesantren, hingga perguruan tinggi.

2. Pemuda Muhammadiyah

salah satu organisasi otonom Muhammadiyah, yang merupakan gerakan Islam,


amar makruf nahi mungkar. Pemuda Muhammadiyah didirikan dengan tujuan
menghimpun, membina, dan menggerakkan pemuda Islam serta meningkatkan
perannya sebagai kader untuk mencapai tujuan Muhammadiyah.
3. Nasyiatul Aisyiyah

organisasi remaja putri yang merupakan salah satu organisasi otonom


Muhammadiyah. Organisasi ini berdiri pada tanggal 28 Zulhijah 1345 Hijriyah yang
bertepatan dengan tanggal 16 Mei 1931 Masehi di Kota Yogyakarta.

4. Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM)

organisasi otonom Muhammadiyah yang merupakan gerakan Islam, dakwah


amar ma'ruf nahi munkar di kalangan pelajar, berakidah Islam dan bersumber pada Al-
Qur'an dan As-Sunnah
IPM berasaskan Islam namun sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, dasar negara Indonesia.
IPM memilki maksud dan tujuan:

Terbentuknya pelajar muslim yang berilmu, berakhlaq mulia, dan terampil dalam rangka
menegakkan dan menjunjung tinggi ajaran Islam, sehingga terwujudnya masyarakat
Islam yang sebenar-benarnya.
Latar belakang berdirinya IPM tidak terlepas dari latar belakang berdirinya
Muhammadiyah. Didirikannya IPM diperlukan Muhammadiyah untuk mendukung misi
Muhammadiyah di tengah situasi dan kondisi politik Indonesia masa Orde Lama yang
sedemikian berat dan sulit.

Rintisan pendirian organisasi pelajar Muhammadiyah sebenarnya telah ada sejak tahun
1919, tetapi pada Konferensi Pemuda Muhammadiyah tahun 1958 di Garut ditetapkan
bahwa organisasi Pelajar Muhammadiyah berada dalam pengawasan Pemuda
Muhammadiyah.

5. Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM)

gerakan mahasiswa Islam dan salah satu organisasi otonom Muhammadiyah yang lahir
di Yogyakarta pada 14 Maret 1964 M atau 29 Syawal 1384 H. IMM bertujuan untuk
mengusahakan terbentuknya akademisi Islam yang berakhlak mulia dalam rangka
mencapai tujuan Muhammadiyah, yakni menegakkan dan menjunjung tinggi Agama
Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Menurut Prof.
Soegarda Poerbakawatja (1976), IMM adalah suatu perkumpulan mahasiswa yang
bernaung di bawah perkumpulan sosial Muhammadiyah.

6. Tapak Suci

Tapak Suci Putera Muhammadiyah, atau disingkat Tapak Suci, adalah sebuah aliran,
perguruan, dan organisasi pencak silat yang merupakan anggota Ikatan Pencak Silat
Indonesia (IPSI). Tapak Suci termasuk dalam 10 perguruan historis IPSI, yaitu perguruan
yang menunjang tumbuh dan berkembangnya IPSI sebagai organisasi. Tapak Suci berasas
Islam, bersumber pada Al Qur'an dan As-Sunnah, berjiwa persaudaraan, berada di bawah
naungan Persyarikatan Muhammadiyah sebagai organisasi otonom yang ke-11. Tapak Suci
berdiri pada tanggal 10 Rabiul Awal 1383 H, atau bertepatan dengan tanggal 31 Juli 1963 di
Kauman, Yogyakarta. Tapak Suci memiliki motto "Dengan Iman dan Akhlak saya menjadi
kuat, tanpa Iman dan akhlak saya menjadi lemah". Organisasi Tapak Suci berkiprah sebagai
organisasi pencak silat, berinduk kepada Ikatan Pencak Silat Indonesia, dan dalam bidang
dakwah pergerakan Tapak Suci merupakan pencetak kader dari Muhammadiyah. Pimpinan
Pusat Tapak Suci Putera Muhammadiyah berkedudukan di Kauman, Yogyakarta, dan
memiliki kantor perwakilan di ibu kota negara.
Sebagai bagian Muhammadiyah yang dikelola secara otonom, perguruan pencak silat ini
terbuka untuk keanggotaan tidak hanya umat Islam tetapi untuk siapa saja yang tertarik,
baik di Indonesia maupun di luar negeri.

7. Hizbul Wathan (HW)

Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan, lebih dikenal dengan Hizbul Wathan (disingkat HW)
adalah organisasi otonom (ortom) di lingkungan Persyarikatan Muhammadiyah yang
bergerak di bidang kepanduan.

HW didirikan pertama kali di Yogyakarta pada 1336 H (1918 M) atas prakarsa KH Ahmad
Dahlan, yang merupakan pendiri Muhammadiyah. Prakarsa itu timbul saat dia selesai
memberi pengajian di Solo, dan melihat latihan J.P.O. (Javansche Padvinders Organisatie) di
alun-alun Mangkunegaran Solo. HW ini kemudian meniadakan kegiatan dan bergabung ke
dalam Gerakan Pramuka pada 1961, dan dibangkitkan kembali oleh Pimpinan Pusat
Muhammadiyah dengan SK Nomor 92/SK-PP/VI-B/1.b/1999 tanggal 10 Sya'ban 1420 H (18
November 1999 M) dan dipertegas dengan SK Nomor 10/Kep/I.O/B/2003 tanggal 1
Dzulhijjah 1423 H (2 Februari 2003).

Kader-kader HW yang mempunyai andil besar dalam memperjuangkan dan


mempertahankan Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia, antara lain :
Panglima Besar Jenderal Soedirman, Ki Bagus Hadikusuma, Prof. Abdul Kahar Muzakir, Mr
Kasman Singodimejo, Haji Adam Malik, Kyai Haji M. Yunus Anis, Jenderal Besar TNI M.
Soeharto, Kyai Haji Dimyati, Surono, Sunandar Priyo Sudarmo, dan lain-lain

HW didirikan untuk menyiapkan dan membina anak, remaja, dan pemuda yang memiliki
aqidah, mental dan fisik, berilmu dan berteknologi serta berakhlak karimah dengan tujuan
terwujudnya pribadi muslim yang sebenar-benarnya dan siap menjadi kader persyarikatan,
umat, dan bangsa.

7. Hubungan Ortom Muhammadiyah Dengan Persyerikatan Muhammadiyah


Apabila memperhatikan anggaran dasar di setiap ortom muhammadiyah. maka maksud
dan tujuan masing masing ortom itu semua adalah dalam rangka mencapaictujuan
muhammadiyah. Artinya ortom atau yang sering disebut dengan AMM (Angkatan muda
muhammadiyah) di dalam gerakan tidak boleh keluar dari alur gerakan muhammadiyah
sebagai persyerikatan. namun demikian, muhammadiyah memberi keluasan bagi setiap
ortom untuk mengatur rumah tangganya sendiri atau untuk menyusun dan mengembangkan
langkah gerakan sesuai dengan ciro khususnya masing masing.

8. Peran ortom dalam perjuangan muhammadiyah


untuk mencetak kader pelanjut estafet perjuangan Muhammadiyah. Oleh karenanya,
ortom punya peran penting untuk menyuplai kader terbaiknya untuk aktif di Muhammadiyah
dalam rangka menjalankan tugas amar ma'ruf nahi munkar dan melakukan tajdid.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN

SARAN

Anda mungkin juga menyukai