DOSEN PEMBIMBING
Prahasti Suyaman,M.AG.
DISUSUN OLEH
Haikal Azyumardi Azra
Bagas Kafabi Julianto
Siti Yunia Milanti
Putri Dwi Astika
Rasa syukur kami haturkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat karunianya kami
dapat menyusun makalah ini dengan baik dan selesai tepat pada waktunya. Makalah ini kami beri
judul “Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah “
Terakhir, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu
kami membutuhkan kritik dan saran yang bisa membangun kemampuan kami, agar kedepannya bisa
menulis makalah dengan lebih baik lagi. Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca, dan
bagi kami khususnya sebagai penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................5
1.3 Tujuan....................................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................................6
BAB III PENUTUP............................................................................................................................11
3.1 Kesimpulan................................................................................................................................11
3.2 Saran..........................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1.3.1 Mengetahui apa itu Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM)
1.3.2 Mengetahui bagaimana sejarah terbentuknya IMM
BAB II
PEMBAHASAN
Selanjutnya yang juga termasuk faktor Intern dalam melahirkan IMM adanya motivasi
atas kalangan keluarga Muhammadiyah. Dalam upaya mewujudkan maksud dan tujuan
Muhammadiyah baik yang berada di struktural ataupun diluar dan partisipan, baik yang
berekonomi atasmenengah maupun bawah harus dapat memahami dan mengetahui
Muhammadiyah secara general ataupun secara spesifik sehingga tidak muncul kader-
kader Muhammadiyah yang radikal(berwawasan Sempit). penegasan motivasi etis ini
sebenarnya merupakan interpretasi (pemahaman) dari firman Allah SWT. Dalam QS. Al-
Imran: 104 yang diharapkan kader-kader IMM dapat merealisasikan motivasi etis
diantaranya dengan melakukan dakwah amar ma’ruf nahi mungkar, fastabiqul
khoirot(berlomba-lomba dalam kebajikan dan kebaikan).
Faktor Eksternal , yaitu sebagaimana yang tersebut diatas baik yang terjadi ditubuh
umat islam sendiri maupun yang terjadi dalam sejarah pergolakan bangsa Indonesia. Yang
terjadi di masyarakat Indonesia pada zaman dahulu hingga sekarang adalah sama saja, yaitu
kebanyakan mereka masih mengutamakan budaya nenek moyang yang mencerminkan
aktivitas sekritistik dan bahkan anemistik yang bertolak belakangdengan ajaran islam murni
khususnya dan tidak lagi sesuai dengan perkembangan zaman. Hal semacam ini
menimbulkan signitifitasi(bias) yang begitu besar, utamanya pada kalangan mahasiswa
yang memiliki kebebasan akademik dan seharusnya memiliki pola pikir yang jauh, namun
karena dampak budaya masyarakat yang demikian membumi, mereka akan menjadi jumud
dan mengalami kemunduran.
Pergolakan OKP(organisasi Kemasyarakatan Pemuda) atau organisasi mahasiswa
periode 50 sampai 60-an terlihat menemui jalan buntu untuk mempertahankan independensi
mereka dan partisipasi aktif dalam pasca proklamasi(era kemerdekaan) RI. Hal ini terlihat
sejak pasca kongres Mahasiswa Indonesia pada tanggal 8 Juli 1947 di Malang Jawa Timur,
yang terdiri dari HMI, PMKRI, PMU, PMY, PMJ, PMKH, MMM, SMI, yang kemudian
berfusi( bergabung) menjadi PPMI( Perserikatan Perhimpunan Mahasiswa Indonesia).
PPMI pada mulanya tampak kompak dalam menggalang persatuan dan kesatuan diantara
mahasiswa , namun sejak PPMI menerima anggota baru pada tahun 1958 yaitu CGMI yang
berkiblat dan merupakan anak komunis akhirnya PPMI mengalami keretakan yang
membawa kehancuran. PPMI secara resmi membubarkan diri pada oktober 1965.
Sebenarnya sebelum PPMImembubarkan diri, sekitar 1964-1965 masing-masing
organisasi yang berfusi dalam PPMI itu saling berkompetisi dan sok revolusioner untuk
merebut pengaruh para penguasa waktu itu, termasuk juga bung Karno yang tak luput dari
incaran mereka. Hal ini diakibatkan karena masuknya CGMI dalam PPMI yang seakan
mendapatkan legitimasi dari pihak penguasa waktu itu, sehingga CGMI terlihat besar, HMI
pun saat itu hampir rapuh akibat ulahnya sendiri, karena pada saat itu PKI merupakan partai
terbesar dan pendukunganya selalu meneriakkan agar HMI dibubarkan. HMI yang melihat
kondisinya rawan tidak tinggal diam, dengan segala upayauntuk mengembangkan sayap
dan memperkokohnya, HMI kembali berusaha mendapatkan legitimasi kesana kemari
untuk menangkal serangan dari PKI yang berusaha membubarkannya.
Pada saat HMI terdesak itulah IMM lahir, yaitu pada 14 maret1964. Inilah sebabnya,
ada stereo tape atau persepsi yang muncul ke permukaan bahwa IMM lahir sebagai
penampung anggota-anggota HMI manakala HMI tidak jadi dibubarkan oleh PKI, Maka
IMM tidak perlu lahir, Namun persepsi yang terputar itu tidak rasional dan kurang cerdas
dalam menginterprestasi fakta dan data sejarah.
Interprestasi yang benar dan rasional sesuai dengan data dan fakta sejarah adalah IMM
salah satu faktor historisnya adalah untuk membantu eksistensi HMI agar tidak mempan
atas usaha-usaha yang akan membubarkannya, dan sesuai dengan sifat IMM itu sendiri
yang akan selalu bekerjasama dan saling membantu dengan saudaranya( saudaranya
seakidah islam) dalam upaya beramar ma’ruf nahi mungkar yang merupakan prinsip
perjuangan IMM.
Itulah sekilas kelahiran IMM yang sampai saat ini masih ada oknum-oknum yang
mempersoalkannya(walaupun sudah terbit buku yang menangkal isu tersebut dengan judul”
kelahiran yang dipersoalkan” oleh Farid Fathoni). Dan sekarang kita telah tahu bahwa IMM
lahir memang merupakan suatu kebutuhan Muhammadiyah dalam mengembangkan sayap
dakwahnya dan sekaligus merupakan suatu aset bangsa untuk berpartisipasi aktif dalam
kemerdekaan ini.
Karena IMM merupakan suatu kebutuhan intern dan ekstern itu pulalah, maka tokoh –
tokoh PP Pemuda Muhammadiyah yang berawal dari HMI kembali ke IMM sebagai anak
atau ortom Muhammadiyah. Mereka yang dulu turut mengembangkan HMI disebabkan
karena IMM belum lahir dan keterlibatan mereka ditubuh HMI hanya sebatas
mengembangkan ideologi Muhammadiyah. Dan sampai sekarangpun HM I masih dimasuki
oleh kalangan mahasiswa dari berbagai unsur ormas islam yang pada akhirnya berbeda
dengan orientasi Muhammadiyah. Mungkin, untuk menangkal klaim seperti tersebut PP
Pemuda Muhammadiyah diatas, adalah bahwa para aktifis akan berdirinya IMM dan NA
yang berusaha mengusahakan berdirinya IMM tidak terlibat dalam aktivitas HMI langsung
maupun tidak langsung. Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah benar-benar murni didirikan
oleh pimpinan pusat Muhammadiyah yang diketuai oleh Bapak H.A. Badawi.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) merupakan organisasi otonom yang
memberikan sumbangsih perkaderan bagi persyarikatan Muhammadiyah. IMM berdiri
secara lokal di Yogyakarta, tanggal 14 Maret 1964 M / 29 Syawal 1384 H dan
menasional Tahun 1965. Tujuan IMM adalah "mengusahakan terbentuknya Akademisi
Islam yang Berakhlak Mulia dalam rangka mencapai Tujuan Muhammadiyah".
3.2 Saran
Demikian makalah yang disusun untuk memberikan penambahan refrensi dan
sangat disadari bahwa dalam makalah ini masih memiliki kekurangan maka dari itu
kritik serta saran tetap penulis harpakna dari para pembaca untuk perbaikan
kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA