Anda di halaman 1dari 7

ARTIKEL OPINI TENTANG IMM

Oleh : Fikri Rahman


Mahasiswa baru prodi Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Bandung

Selamat datang untuk kami selaku mahasiswa baru dari setiap sekolah menengah, yang pernah
menjadi mahasiswa, yang sudah menjadi guru, yang sudah memiliki pekerjaan, dsb. Sekali lagi
selamat datang di kampus Universitas Muhammadiyah Bandung yang kita banggakan ini.
Semoga semuanya selalu diberikan kemudahan di segala urusan nya.

Menjadi mahasiswa adalah tanggung jawab moral yang harus di emban, karena tidak semua
dari kita mampu untuk melanjutkan pendidikan sampai ke perguruan tinggi. Betul kan? Ya,
semoga kita bisa melalui lika-liku perjuangan menjadi mahasiswa ini.

Mahasiswa adalah sebutan bagi mereka yang menempuh pendidikan tinggi di sebuah sekolah
tinggi dan yang paling umum adalah Universitas. Mahasiswa merupakan suatu kelompok dalam
masyarakat ilmiah yang memperoleh statusnya karena ada kontrak dengan perguruan tinggi.

Mahasiswa juga merupakan calon intelektual atau cendekiawan muda dan ilmuan muda dalam
suatu lapisan masyarakat. Selama menempuh pendidikannya, mahasiswa memegang hierarkis
pendidikan tertinggi dari struktur pendidikan yang ada di Indonesia.

Sebagai seorang mahasiswa dicetak untuk menjadi sarjana yang mempunyai kemampuan tinggi
dalam bidang apapun baik akademis atau non akademis, seperti kemampuan dalam
berorganisasi, intelektual, dan profesional.

Memperoleh nilai moral yang tinggi juga merupakan suatu keharusan untuk menjadi seorang
mahasiswa. Karena generasi yang bisa membangun bangsa menjadi yang lebih baik dimulai dari
memiliki moral yang sehat, serta yang bisa berbaur dengan masyarakat.

Mahasiswa merupakan asset masa depan bangsa, karena merekalah yang paling berpeluang
untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, dimana keduanya menjadi alat penyelesai
utama masalah dalam kehidupan berbangsa masa kini dan masa mendatang, mahasiswa juga
sebagai kelompok strategis yang memiliki peluang untuk mengembangkan idealismenya,
karena dengan idealisme dapat berkembang dengan subur jiwa semangat untuk membangun
solidaritas dan perbuhan secara kolektif dan menjadi saksi atas ketimpangan sosial yang terjadi
di sekitar.

Jika kiranya hidup adalah sebuah skenario panjang yang sedang melakoni peran sebagai teman
yang setia tiap saat. Siaga mendengarkan cerita tentang apapun itu, dari hal yang tidak penting
sampai pada hal yang penting.

Ajakan untuk ikut dalam organisasi adalah hal yang sudah sejak lama telah di populerkan oleh
orang yang lebih dulu menginjakkan kaki di dunia kampus, karena paradigma mereka tentang
organisasi adalah rumah belajar dan ruang yang penuh dengan pengetahuan dan pada
dasarnya organisasi adalah sebuah wadah yang terdiri dari beberapa orang yang mempunyai
tujuan visi dan misi yang sama dalam melakukan perubahan terhadap apa yang terjadi di
lingkungan di sekitar.

Mahasiswa yang aktif berorganisasi secara konsisten semata-mata memiliki pemahaman bahwa
organisasi kemahasiswaan merupakan sebuah sarana yang efektif dalam mengkaderkan dirinya
sendiri untuk ke depan. Sebagian diantaranya masih mempunyai keyakinan pandangan bahwa
kampus merupakan tempat menimba ilmu yang tidak memiliki batas seolah kampus
menyediakan semua pelajaran yg benar-benar dibutuhkan pada realitas sosial.

Dengan bergabung aktif dalam organisasi kemahasiswaan yang bersifat intra maupun ekstra
kampus akan berefek kepada perubahan yang signifikan terhadap wawasan, cara berfikir,
pengetahuan dan ilmu-ilmu sosialisasi, kepemimpinan serta manajemen kepemimpinan yang
lagi-lagi notabenenya tidak diajarkan dalam kurikulum normative Perguruan Tinggi.

Pemahaman arti penting sebuah organisasi dan aktivitas organisasi mahasiswa adalah salah
satu persoalan yang pertama-tama harus diluruskan. Adanya anggapan bahwa berorganisasi
berarti lambat selesai atau berorganisasi khususnya di kampus tidak lebih dari sekedar
membuang sebagian waktu, energi, ajang memamerkan eksistensi dan lain-lain sebagainya
merupakan bukti adanya kesalahpahaman tentang persepsi sebagian mahasiswa tentang
organisasi itu sendiri.

Padahal dengan bergabung dengan satu organisasi atau beberapa organisasi mendapat banyak
manfaat dan pengalaman yang sangat berkesan. Contohnya saja ketika bergabung dengan
suatu organisasi dan anggotanya dari berbagai daerah dan mindset berfikir akan terbangun
bahwa saudara saya ada dimana-mana, karena jika saya ingin keluar kota dan ingin mencari
tempat penginapan, tidak perlu repot-repot untuk mencari penginapan, cukup dengan
menghubungi salah satu teman organisasi akan mendapat penginapan bahkan dia akan
memberinya secara gratis.

Seorang organisator terkadang sering dijadikan sebagai pemimpin dalam suatu forum, karena
mereka percaya bahwa dia mempunyai kemampuan untuk dapat tampil didepan umum dan
berargumen dengan baik.

Organisasi mengajarkan kita untuk menjadi mahasiswa yang aktif, kreatif dan mampu
berkomunikasi dengan siapa saja. Kita dapat belajar dengan siapa saja dalam organisasi
termasuk dengan orang yang baru saja kita kenal.

Organisasi lagi-lagi mengajarkan kepada mahasiswa apa yang disebut sebagai pengawalan
kebijakan korporasi maupun birokrasi, ketika kebijakan yang di keluarkan tidak sesuai dengan
kebutuhan rakyat kecil maka kebijakan itu harus dilawan. Hal ini sangat relevan dengan apa
yang di katakan oleh Pramoedya ananta Toer bahwa didiklah rakyat dengan organisasi dan
didiklah penguasa dengan perlawanan, karena sejatinya mahasiswa memiliki peran ganda
sebagai kaum terpelajar dan kaum penyambung lidah masyarakat, agen perubahan, dan
pengontrolan sosial.

Teruntuk IMM..
Ini merupakan wadah dari segala aspirasi mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Bandung
tercinta ini. Maka, manakala seorang mahasiswa, dua orang mahasiswa, tiga orang mahasiswa,
sepuluh orang mahasiswa, seratus orang mahasiswa, seribu orang mahasiswa, sepuluh ribu
orang mahasiswa sampai berjuta-juta mahasiswa, wadah IMM harus tetap tumbuh dan kokoh
dalam menampung aspirasi itu semua.

Bayangkan, jika hal ini dapat menjadi sesuatu hal yang besar, maka IMM akan menjadi wadah
pertama pemuda pemudi yang akan memajukan bangsa negara. Dan kemuadian, bayangkan,
jika IMM telah menjadi sesuatu yang besar di Indonesia, maka bisa jadi wadah ini akan terbang
memenuhi langit dunia.

Lakukan semua hal dalam IMM ini berdasarkan naungan Al-Qur'an dan As-sunah. Seperti
namanya "Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah" yang berarti ikatan mahasiswa atau orang-orang
yang memiliki intelektual tinggi yang menjadi pengikut Nabi Muhammad Shalallahu'alayhi
wasallam. As-sunah merupakan salah satu penjelas dari Al-Qur'an. Maka, kita tidak semena-
mena menafsirkan ayat Alquran sesuai dengan kemauan otak mahasiswa sendiri. Harus
berdasarkan as-sunah dan ijtihad-ijtihad para ulama dan zu'ama. Maka, ketika IMM sudah
mendarah daging dan mengakar pada Al-Qur'an dan As-Sunnah, bukan hanya individu yang
sukses dunia akhirat, bukan hanya kampus yang sukses dunia akhirat, bukan hanya Indonesia
yang sukses dunia akhirat, melainkan dunia yang sukses dan selamat dunia akhirat.

Dengan berbagai harapan dan cita-cita, mungkin semua ikatan mahasiswa islam sedunia pun
sama-sama mengharapkan kebaikan. Tetapi, bukan soal kesamaan, IMM ini harus memiliki
differensiasi keunggulan, yaitu terus berjuang dalam ranah pengembangan karakter anak muda,
sehingga masa muda mereka yang menjadi mahasiswa, akan dinaungi oleh payung keislaman.

Teruntuk Kita yang menjadi atau akan menjadi bagian dari IMM..

Selama ini kita mengenal bahwa pendiri IMM adalah Moh. Djasman Al-Kindi tetapi yang benar,
Moh. Djasman, adalah hanya seorang koordinator dan sekaligus ketua pertama. Sedangkan
pendirinya, dalam pimpinan pusat Muhammadiyah atas desakan atau usulan kongres
Mahasiswa Muhamadiyah yang dilaksanakan oleh pimpinan pusat Pemuda Muhamadiyah yang
saat itu ketua umum M. Fachurazi dan sekretaris Umum Moh Djasman. Kemudian Moh
Djasman sebagai koordinator bersama anggota-anggotanya sebagaimana tersebut di atas itulah
yang menggiring Ikatan Mahasiswa Muhamadiyah (IMM) melaksankan Munas (mu'tamar) I
tanggal 1-5 Mei 1965, yang menelorkan Deklarasi Kota Barat (Solo) 1965 yang isi deklarasi
tersebut yaitu :

1. IMM adalah gerakan mahasiswa Islam


2. Kepribadian Muhamdiyah, adalah landasan perjuangan muhamadiyah
3. Fungsi IMM, adalah sebagai gerakan eksponen mahasiswa dalam Muhammadiyah
(stabilisator dan dinamisator)
4.  Ilmu, adalah amaliyah IMM dan amal adalah ilmiyah IMM
5. IMM adalah organisasi yang sah mengindakan segala hukum, undang-undang, peraturan
dan falsafah negara yang berlaku
6. Amal IMM, dilahirkan dan diabadikan untuk kepentingan agama, Nusa dan bangsa.
(Sumber :
https://www.kompasiana.com/dedemaharani/5cbb0598a8bc1534ef5fde82/peran-
gerakan-intelektualitas-ikatan-mahasiswa-muhammadiyah)

Mahasiswa adalah golongan generasi muda yang menuntut ilmu di perguruan tinggi yang
mempunyai identitas diri. Identitas diri mahasiswa terbangun oleh citra diri sebagai insan
religius, insan dinamis, insan sosial, dan insan mandiri. Dari identitas mahasiswa tersebut
terpantul tanggung jawab keagamaan, intelektual, sosial kemasyarakatan, dan tanggung jawab
individual baik sebagai hamba Tuhan maupun sebagai warga bangsa dan negara.

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah harus menjadi pelopor pembaharuan kearah yang positif
dalam era Globalisasi saat ini, baik di dalam kampus maupun diluar kampus. IMM yang
notabene adalah mahasiswa harus mengembalikan dan menyadarkan tugas Mahasiswa kearah
yang ideal yaitu berada di tengah tengah antara masyarakat dan pemerintah, dalam arti bahwa
mahasiswa harus berani mengkritisi kebijakan pemerintah yang salah dan mendukung
kebijakan pemerintah yang benar. Mahasiswa dan IMM tidak terkonsolidasi oleh pemerintah,
keluar dari jalur nyaman dan kembali hidup dari mati surinya yang lama. Mahasiswa harus
sadar memegang tampuk pimpinan umat nantinya, bahwa mahsiswalah sebagai agen
perubahan dan kader masa depan bangsa. Jangan pernah terlena dengan kenyamanan di era
Globalisasi.

IMM juga perlu memahami kembali prinsip-prinsip kebijakan organisasi, yang meliputi:

1. Prinsip Tujuan dan pengkadern: program senantiasa sesuai dengan tujuan IMM untuk
membentuk akademisi Islam yang berakhlak mulia dengan lahirnya kader-kader yang
berkualitas.
2. Prinsip Dakwah: bahwa IMM senantiasa istiqomah dengan dawah Islam amar maruf
nahi mungkar.
3. Prinsip Kebersamaan dan keseimbangan: kegiatan merupakan kesepakatan bersama
yang seimbang dalam pengembangan masalah keagamaan, keilmuan dan
kemasyarakatan.
4. Prinsip Kemajuan atau Progresifitas: semua kegiatan harus membuat IMM menjadi lebih
baik, lebih progresif dan mencerahkan bagi persyarikatan, umat dan bangsa.

Untuk kalian yang takut atau tidak ada keinginan sama sekali bergabung dengan organisasi
terutama IMM, cobalah untuk bergabung, jangan merasa takut dengan hal yang baru. Rasa
takut hanya akan terus menghantuimu saja dan akan menghambat kemampuan berkarya
maupun berekspresi. Berkreasilah jangan menyimpan atau menyembunyikan karyamu,
berkaryalah untuk bangsa, tunjukkan pada bangsa bahwa kita mampu untuk menjadi yang
terbaik dan berekspresi lah bahwa dunia ini tidak hanya numpang ketawa, tapi ada peran dan
tanggung jawab yang harus diselesaikan sebagai mahluk sosial atau mahluk yang saling
membutuhkan antara satu sama lain. Karena kita bergerak dalam kemajuan umat islam, bukan
hanya negara Indonesia yang berjaya, melainkan agama Islam tetap menjadi darah dan daging
kita. Itu berarti, secara tidak langsung kita sedang memperjuangkan agama Islam agar tetap
berdiri kokoh sebagaimana mestinya. Allahu Akbar!..
Sekian, terimakasih..

Anda mungkin juga menyukai