AVICENNA
Kausalitas IMM terhadap Era Modern
Kausalitas imm terhadap era modern adalah sebab-sebab
berdirinya IMM di era modern dan perbedaan peran
IMM dengan peran organisasi lain serta peran dan
kontribusi IMM dalam berbagai bidang kehidupan dan
dengan berlandaskan 3 pilar IMM(tri kompetensi)
sebagai sebuah implementasi di era modern ini dan tetap
berpedoman pada Al-Qur’an dan As-sunnah. Pengertian
lain dari kausalitas imm sendiri ialah solusi terhadap
permasalahan yang terjadi di kalangan umat serta
menjadi Intelektual muda muhammadiyah yang mampu
menjaga cita-cita perjuangan Muhammadiyah.
Perlukah Muhammadiyah Terjun di Era Modern?
perlu, mau nggak mau suka atau tidak IMM harus terjun,
karena IMM juga termasuk persyarikatan
Muhammadiyah , yang Muhammadiyah sendiri itu
dakwahnya ialah secara Islam yang berkemajuan.
iya , perlu terjun sebab im harus mengikuti suatu
perkembangan zaman dan harus tetap maju dengan tidak
meninggalkan pedoman Islam (Alquran dan as-sunnah)
iya IMM perlu ikut terjun, Muhammadiyah itu sendiri
adalah gerakan pembaharuan. sebagai mahasiswa juga
harus kritis dan memahami situasi dan kondisi dengan
mengikuti perkembangan tapi juga tidak terbawa arus.
Realitas Peran IMM
Media/komunikasi
seperti membuat video edukasi pendek pamflet-pamflet di media,
edukasi-edukasi yang bermanfaat bagi masyarakat Indonesia.
Ijma’
meliputi kajian isu terkini dan kritis dalam mencari permasalahan untuk
menemukan penyebab dari suatu masalah dan menemukan solusinya.
Cak nun berpesan "semakin modern orang semakin nggak punya hati"
Maka bidang ijma' ini biasanya dipegang oleh bidang hikmah.
SOSBUDMAS (sosial budaya kemasyarakatan)
meliputi hal-hal yang berkaitan tentang kesosialan, kebudayaan, dan
kemasyarakatan untuk mencapai kesejahteraan bersama. Sementara
dalam bidang dakwah sendiri meliputi semua lini bidang tersebut serta
dalam lini kehidupan lain.
IMM sebagai anak dari organisasi Muhamadiyah memiliki realisasi
untuk melanjutkan perjuangan dari organisasi Muhammadiyah itu
sendiri yang diibaratkan sebagai ayah/orang tua organisasi ini.
Dengan bentuk realisasinya tersebut kelak akan bisa diwujudkan
dalam berbagai bidang kehidupan.
Bagaimana metode komunikasi yang tepat dan efektif kepada kaum
milenial di era modern ini? Komunikasi yang baik merupakan salah
satu syarat supaya kita menjadi kader imm yang utuh. Pada dasarnya
aktivis atau anak organisasi mahasiswa tidak selalu pintar bahkan
skill komunikasinya buruk atau tidak punya skill komunikasi. Akan
tetapi, komunikasi yang baik pada dasarnya bukan siapa yang paling
banyak berbicara melainkan menghadapi berbagai cara permasalahan
di depan umum dengan enjoy tertata dan terlihat mengontrol diri.
Ada 2 kunci yang harus dikuasai supaya dapat berkomunikasi dengan baik yang pertama
ialah komunikasi non verbal. Komunikasi nonverbal merupakan cara berkomunikasi tanpa
menggunakan suara melainkan menggunakan attitude atau perilaku. Kebanyakan orang
hanya suka banyak berbicara saja namun tidak mau mendengarkan. Padahal yang
dibutuhkan ketika berdebat atau berdiskusi, adalah harus saling melengkapi dan
menghargai satu sama lain. Jadi komunikasi tidak harus melalui suara akan tetapi
menggunakan attitude itulah yang dinamakan komunikasi non verbal. Yang kedua ialah
komunikasi verbal, bisa secara kolektif yaitu semua orang bebas berbicara menyampaikan
pendapat. Setiap orang mempunyai kesempatan dan hak yang sama untuk bersuara. Tidak
ada sistem senioritas yang menentukan siapa yang paling senior maka dialah yang banyak
berbicara. Jika kita sudah mempunyai dan menguasai 2 kunci tersebut, maka dapat
ditambahkan melalui media sosial atau teknologi. Bisa dituangkan dalam bentuk tulisan,
video, ulasan yang bisa digunakan atau ditujukan untuk orang banyak. Akan tetapi, jika
targetnya hanya sedikit maka lebih baik menggunakan komunikasi verbal dan nonverbal.
Perlu diketahui bahwa komunikasi verbal, skill-nya bisa bertambah seiring banyaknya
pengalaman dan usia. Sedangkan untuk komunikasi non verbal, usia maupun pengalaman
tidak dapat menjamin, karena attitude yang dapat mengontrol adalah diri kita sendiri dan
belajarnya adalah dari niat diri kita sendiri.
Pertanyaan
Kaderisasi sebagai Langkah Awal dalam berMuhammadiyah
Kader istilah dalam organisasi adalah anggota - anggota seperti di muhammadiyah
seperti kader imm, kader adalah orang - orang individu yang terpilih untuk suatu
organisasi mencapai tujuan tersebut, contohnya seperti kader imm mencapai tujuan
imm. Tujuan kader memiliki peran yg strategis, diwujudkan oleh kader - kadernya,
kader training subjek yang aktif, pengkaderan adalah program yg terencana untuk
mencapai tujuannya, program atau proses untuk melahirkan kader.
Fungsi :
Ideology organisasi - organisasi
Sebagai mewariskan ilmu dan nilai
Pengembangan kualitas, disesuaikan dengan latar belakang organisasinya
Kaderisasi adalah usaha pembentukan kader dalam organisasi Terjadi kaderisasi yaitu
pelaksnaan prosesnya hanya di satu lingkup terjadi setuhan langsung trainer dan
training
Adalah pengkaderan yang utama dan khas dalam sistem pengkaderan Muhammadiyah
yang bertujuan untuk membentuk cara berfikir dan sikap kader yang kritis, terbuka serta
penuh komitmen terhadap Muhammadiyah. Darul Arqam diselenggarakan oleh Pimpinan
Pusat, Wilayah serta amal usaha Muhammadiyah. Darul Arqam dari masing-masing
penyelenggaran tersebut mempunyai perbedaan mengenai waktu, cakupan materi,
segmentasi dan kualifikasi peserta. Darul Arqam Pusat selama satu minggu, Wilayah lima
hari dan pimpinan AUM empat hari. Peserta Darul Arqam diprioritaskan untuk pimpinan
persyarikatan, unsur pembantu pimpinan, dan pimpinan puncak AUM
b. Baitul Arqam
Baitul Arqom merupakan modifikasi atau
penyederhanaan dari Darul Arqam dan diselenggarakan
untuk tingkat Pimpinan Daerah, Cabang, Ranting serta
AUM. Sasarannya adalah simpatisan, anggota, pimpinan
Muhammadiyah, pimpinan ortom, pimpinan serta
karyawan AUM. Penyederhanaan dilakukan dari sisi
waktu penyelenggaraan dan kurikulumnya.
Penyelenggaraan hanya berlangsung selama tiga dan
kurikulum lebih sederhana.
2. Pengkaderan Fungsional
Adalah kaderisasi yang terstruktur namun tidak ditetapkan standar kurikulumnya secara baku untuk mencukupi
kebutuhan dan fungsi tertentu dari majelis atau lembaga. Pengkaderan fungsional dilaksanakan sebagai pendukung
perkaderan utama dan dilaksanakan dalam bentuk pendidikan, pelatihan, kursus dan kajian intensif. Kurikulumnya
dapat dikembangkan secara fleksibel sesuai jenis, kebutuhan dan kreatifitas masing-masing penyelenggara.
Ketika kita beramar makruf nahi munkar maka Allah memujinya dengan Kalian
adalah umat terbaik. Kemudian Allah memberikan peringatan kepada kita yaitu
ukhrijat yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang
makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah.
Kemudian ayat berikutnya adalah al ahzab ayat 21, yg menjadi sebuah pondasi
kita menjadi seorang kader, sebuah pondasi bagaimana sikap, akhlak, attitude kita
sebagai pemimpin, golongan, kader dalam masyarakat agar tercipta sebuah masa,
zaman yg tidak ada keterbelakangan2
خر َو َذك َر الل ّ ٰ َه ك َ ِثيْر ۗا
ِ ٰ َان ير ُجوا الل ّ ٰ َه َوال ْيو َم الْا
َ َان لَك ُم ِفي رسو ِل الل ّ ٰ ِه اُسو ٌة َحسن َ ٌة لِّم ْن ك
َ ل َ َق ْد ك
ً َ َ َْ َْ َ َ َ ْ ْ ُ َ ْ ْ
Dalam ayat ini terdapat sebuah penekanan seperti ali Imran ayat 110, Sungguh,
telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu. Bagaimana kita
mencontoh akhlak, adab rasululllah ketika berdakwah, ketika mengajak berbuat
kebajiakn melarang sebuah kemungkaran. Menciptakan seorang maupun
sekelompok kader yang menjadi jantung atau inti dari tujuan muhammadiyyah perlu
adanya kaderisasi. Kaderisasi adalah usaha pembentukan seorang kader secara
terstruktur dalam organisasi mengikuti aturan yang berlaku di organisasi tersebut.
Jika kita melihat kebelakang, Bagaiamana Rasulullah berhasil menyebarkan
islam selama 23 tahun, adalah keberhasilan beliau dalam bidang kaderisasi pemuda.
Mereka dibidik, dikembangkan, bahkan disiapkan media untuk pengembangan diri.
Tidak berlebihan jika beliau pernah berdabda, “Sebaik-baik generasi adalah pada
masaku”. (HR. Bukhari)
Suatu masa gemilang yang kebanyakan diisi oleh pemuda-pemuda cemerlang
dan brilian yang berkontribusi besar dalam suksesi dakwah Islam ke seantero
alam.
Dan kalau kita lihat hasil kaderisasi rasululullah banyak didapati diberbagai
bidang dan banyak memberikan hasil yang memuasakan.
Dalam bidang kepemimpinan setingkat kepala negara, ada sosok Abu Bakar,
Umar, Utsman, dan Ali. Pasca meninggalnya nabi, semuanya secara berurutan
menjadi Khalifah bagi umat Islam. Di bawah kepemimpinan keempat khilafah
ini, Islam bukan saja semakin tersebar luas dan disegani, tapi juga menjadi
embrio bagi peradaban Islam yang akan menjadi teladan bagi peradaban dunia.
Dalam bidang keulamaan, yang paling banyak meriwayatkan hadits misalnya:
Abu Hurairah (5374 hadits), Ibnu Umar (2630), Anas bin Malik (2286), Aisyah
(2210), Ibnu Abbas (16160) dan Jabir bin Abdullah (1540). Rata-rata ulama
hadits ini selain Abu Hurairah- ketika masuk Islam masih berusia muda.
Sedangkan sahabat yang diakui dan dikenal sebagai ahli
hukum sehingga banyak mengeluarkan fatwa adalah: Umar
bin Khattab, Ali bin Abi Thalib, Ubay bin Kaab, Zaid bin
Tsabit, Abu Darda, Ibnu Masud. Kebanyakan dari mereka
pun, tatkala masuk Islam masih berusia muda.
Pada bidang militer, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi
wasallam juga sangat perhatian terhadap potensi pemuda.
Contohnya seperti Muadz bin Amru bin Jamuh (berusia 13
tahun) dan Mu’awwidz bin ‘Afra (berusia 14 tahun).
Dalam bidang ekonomi misalnya, ada sosok seperti Utsman
bin Affan (masuk Islam pada usia 28) dan Abdurrahman bin
Auf (masuk Islam pada usia 30 tahun).
Dalam Kaderisasi Muhammadiyah, seorang kader harus bisa
menjawab segala tudingan dan tantangan dakwah Muhammadiyah
kedepannya. Bagaimana kita menghadirkan ulama-ulama Tarjih
Muhammadiyah yang dinilai kian terkikis akibat hadirnya para
cendikiawan-cendikiawan yang lahir dari perguruan tinggi
muhammadiyah dan para kader yang melakukan studi diluar ilmu
keislaman. Sedangkan untuk gerakan kemasyarakatan, bagaimana
para kader Muhammadiyah harus bisa mengoptimalkan lembaga2
masyarakat muhammadiyyah dalam bidang ekonomi, kesehatan,
keamanan dan lainnya seperti Lazismu, MDMC dan lain sebagainya
bagaiamna kita dapat menjadi sebuah solusi dan pandangan baik bagi
masyarakat yang kemudian fdari hal tersebut, tujuan Muhammadiyah
yg dirancang kh ahmad dahlan mejadi kenyataan dan bahkan
melebihi tujuan itu sendiri.
Pertanyaan :