Anda di halaman 1dari 31

KAJIAN FOLLOW UP DAD

AVICENNA
Kausalitas IMM terhadap Era Modern
Kausalitas imm terhadap era modern adalah sebab-sebab
berdirinya IMM di era modern dan perbedaan peran
IMM dengan peran organisasi lain serta peran dan
kontribusi IMM dalam berbagai bidang kehidupan dan
dengan berlandaskan 3 pilar IMM(tri kompetensi)
sebagai sebuah implementasi di era modern ini dan tetap
berpedoman pada Al-Qur’an dan As-sunnah. Pengertian
lain dari kausalitas imm sendiri ialah solusi terhadap
permasalahan yang terjadi di kalangan umat serta
menjadi Intelektual muda muhammadiyah yang mampu
menjaga cita-cita perjuangan Muhammadiyah.
Perlukah Muhammadiyah Terjun di Era Modern?
perlu, mau nggak mau suka atau tidak IMM harus terjun,
karena IMM juga termasuk persyarikatan
Muhammadiyah , yang Muhammadiyah sendiri itu
dakwahnya ialah secara Islam yang berkemajuan.
iya , perlu terjun sebab im harus mengikuti suatu
perkembangan zaman dan harus tetap maju dengan tidak
meninggalkan pedoman Islam (Alquran dan as-sunnah)
iya IMM perlu ikut terjun, Muhammadiyah itu sendiri
adalah gerakan pembaharuan. sebagai mahasiswa juga
harus kritis dan memahami situasi dan kondisi dengan
mengikuti perkembangan tapi juga tidak terbawa arus.
Realitas Peran IMM

Peranan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah sebagai organisasi


otonom Muhammadiyah memiliki dampak positif untuk
melakukan pembinaan karakter islami mahasiswa. Karena
menurut perspektif Islam karakter islami berasal dari akidah yang
lurus dan kuat akan mendorong seorang muslim melaksanakan
syariah yang ditujukan kepada Allah SWT sehingga tergambar
akhlak (karakter) mulia dalam setiap individu.
Pada peran inilah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM)
memiliki kontribusi nyata sesuai tujuannya yaitu untuk
mengusahakan terbentuknya akdemisi islam yang berakhlak
mulia. Berbagai program keagamaan, kajian, serta kebiasaan
pergaulan islami di IMM dapat menjadi hal yang positif untuk
membentuk mahasiswa yang berkarakter Islami.
IMM sebagai Organisasi dakwah. Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
sebagai organisasi dakwah selalu berusaha menginternalisasikan dan
menyiarkan dakwah islam ke segenap dimensi kehidupannya,
menyadarkan dan meyakinkan kadernya, bahwa mereka berada
dalam kaitan dan tanggung jawab sebagai khalifatul fil ard,
pengemban misi rabbani, dimana dalam gerakannya IMM bergerak
di bidang keagamaan, kemahasiswaan dan kemasyarakatan.
peranan secara nyata semisal dilingkup masjid dengan menjadi
muadzin, turut meramaikan masjid dan memakmurkannya, menjadi
imam dan khotib, mengelola rumah binaan untuk mencegah arus
modernitas yang toxic dan buruk, menggalang dana bagi yang
membutuhkan, melakukan aksi untuk kesejahteraan umat, dan lain
sebagainya yang meliputi berbagai lini kehidupan.
Dalam menghadapi tantangan zaman IMM berupaya untuk berhenti mengajak
dirinya sendiri artinya tidak hanya mengajak anggota kelompok tersendiri tetapi
harus dilakukan secara menyeluruh, IMM harus keluar dari rumahnya dimana
ajaran yang telah diajarkan harus disebarluaskan secara menyeluruh, IMM harus
berani menertibkan kadernya dalam berbagai bidang agar apa yang telah
diajarkan dapat tercerminkan dengan baik, IMM tidak boleh kaku artinya dalam
menghadap zaman saat ini IMM harus dapat berbaur dengan budaya yang ada
namun tidak ikut dalam arus yang buruk dengan bergabungnya IMM dengan
organisasi-organisasi lain dalam mengahadapi era modern ini untuk mengawali
berkembangnya bangsa Indonesia menjadi bangsa yang lebih baik dan axis,
sebagai kader harus mempunyai pola pikir yang kritis dan terbuka; agar dapat
memecahkan masalah dengan analisis dan mengamati untuk memecahkan
problem yang ada dan mengetahui perbedaan zaman sekarang dan terdahulu
agar informasi penting tidak tertinggal dan dapat menilai sesuatu secara objektif
sehingga dapat membuat keputusan secara tepat dan benar.
Beda Peran IMM dengan Organisasi Lain
Gerakan mahasiswa berbasis Islam secara umum muncul sebagai respon
terhadap sebuah realitas sosial. Sejarah mencatat bahwa gerakan-gerakan Islam
kampus muncul sebagai respon pemuda dan mahasiswa Muslim atas kondisi
sosial-keagamaan dan politik yang berlaku. Gerakan-gerakan Islam di berbagai
perguruan tinggi di Indonesia berdiri dan berkembang karena disebabkan oleh
beberapa faktor yaitu, faktor ideologis, faktor politik, faktor globalisasi, faktor
Political Opportunity Structure. Memasuki Indonesia merdeka, gerakan
mahasiswa Islam ditandai dengan berdirinya sejumlah organisasi dengan basis
massa di kampus. Terdapat tiga organisasi berdiri dalam perkembangan Islam
Indonesia, yaitu: Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Pergerakan Mahasiswa
Islam Indonesia (PMII), dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM). Setelah
munculnya tiga gerakan mahasiswa Islam pada masa Indonesia merdeka,
memasuki masa reformasi Indonesia menyaksikan munculnya gerakan
mahasiswa Islam yang secara ideologis beredar dari tiga organisasi gerakan
mahasiswa, yaitu Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) yang
terbentuk dalam acara Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah Kampus (FSLDK).
Di indonesia sendiri terdapat banyak organisasi-organisasi islam selain IMM seperti ada HMI,
PMII dll. Apakah IMM pernah melakukan kontribusi dengan organisasi-organisasi lain selain
dengan ortom yang ada di Muhammadiyah? Faktanya IMM jarang melakukan kontribusi
dengan organisasi lainnya, pernah beberapa kali itu hanya dalam hal kemasyarakatan
(humanitas) dan jarang bahkan tidak pernah dalam hal religius dan intelektual. Pada lingkup
humanitas sendiri IMM biasanya melakukan kontribusi dengan organisasi seperti HMI unair
dan Darul Tauhid yang dimiliki oleh Aagym. Dalam lingkup kampus IMM UMSurabaya sering
dilakukan kegiatan-kegiatan bakti sosial yang biasanya berkoordinasi dengan lab. diagnostik
Parahita.
Setiap organisasi memiliki visi dan misi yang berbeda walaupun beberapa hal mungkin
memiliki kesamaan. Contohnya sendiri adalah IMM, HMI, PMII, dan GMNI. Diantara keempat
organisasi tersebut memiliki kesamaan dan perbedaan. IMM sendiri adalah organisasi yang
lebih bergerak pada aksi nyata dengan menggunakan dakwah amar ma'ruf nahi mungkar. HMI
sendiri adalah organisasi mahasiswa tertua yang bergerak lebih ke ranah politik. PMII sendiri
adalah organisasi yang anggotanya kebanyakan dari mahasiswa Nadhatul Ulama (NU), bersifat
klasik, jarang ikut andil dalam aksi sosial, lebih kuat dan berfokus pada keilmuan Islam,
kebanyakana nggotanya adalah alumni dari pondok dan kebanyakan anggotanya dari berasal
dari universitas islam. Sedangkan GMNI sendiri adalah organisasi yang lebih bersifat nasionalis
dimana anggotanya dari seluruh agama.
IMM sebagai bentuk perjuangan yang bertujuan mengusahakan terbentuknya
akademisi islam yang berakhlak mulia dalam rangka mencapai tujuan
muhammadiyah. Maksud dari kata berakhlak mulia dipahami menjadi dua macam.
Pertama sebagai tindakan praksis, karena dalam akhlak yang merupakan sikap yang
terlihat serta terbaca oleh manusia. Akhlak mencerminkan perilaku dari seseorang
dalam menyikapi berbagai persoalan yang terjadi pada realitas sosial. Yang kedua
adalah tindakan transenden pada tuhan, yang merupakan cerminan dari pengetahuan
yang berdialektika dengan agama, dalam rangka meningkatkan ibadah kepada Allah.
Dan yang terpenting IMM memiliki tanggung jawab untuk membentuk kader yang
mampu berdakwah amar maruf nahi mungkar. Untuk mewujudkan hal tersebut,
kegiatan dan perkaderan di IMM harus diarahkan pada usaha untuk membentuk
kader yang berkarakter islami. Adanya kontribusi IMM dengan organisasi lain
dalam berbagai bidang seperti: diadakannya kajian (bidang religius dan intelektual),
adanya baksos, bantuan sosisal seperti mengumpulkan dana ketika bencana yang
berkerjasama dengan HMI (bidang humanitas). Beberapa bentuk kontribusi IMM
tersebut merupakan bentuk perjuangan dalam mencapai tujuan dari IMM.
Peran IMM

Media/komunikasi
seperti membuat video edukasi pendek pamflet-pamflet di media,
edukasi-edukasi yang bermanfaat bagi masyarakat Indonesia.
Ijma’
meliputi kajian isu terkini dan kritis dalam mencari permasalahan untuk
menemukan penyebab dari suatu masalah dan menemukan solusinya.
Cak nun berpesan "semakin modern orang semakin nggak punya hati"
Maka bidang ijma' ini biasanya dipegang oleh bidang hikmah.
SOSBUDMAS (sosial budaya kemasyarakatan)
meliputi hal-hal yang berkaitan tentang kesosialan, kebudayaan, dan
kemasyarakatan untuk mencapai kesejahteraan bersama. Sementara
dalam bidang dakwah sendiri meliputi semua lini bidang tersebut serta
dalam lini kehidupan lain.
IMM sebagai anak dari organisasi Muhamadiyah memiliki realisasi
untuk melanjutkan perjuangan dari organisasi Muhammadiyah itu
sendiri yang diibaratkan sebagai ayah/orang tua organisasi ini.
Dengan bentuk realisasinya tersebut kelak akan bisa diwujudkan
dalam berbagai bidang kehidupan.
Bagaimana metode komunikasi yang tepat dan efektif kepada kaum
milenial di era modern ini? Komunikasi yang baik merupakan salah
satu syarat supaya kita menjadi kader imm yang utuh. Pada dasarnya
aktivis atau anak organisasi mahasiswa tidak selalu pintar bahkan
skill komunikasinya buruk atau tidak punya skill komunikasi. Akan
tetapi, komunikasi yang baik pada dasarnya bukan siapa yang paling
banyak berbicara melainkan menghadapi berbagai cara permasalahan
di depan umum dengan enjoy tertata dan terlihat mengontrol diri.
Ada 2 kunci yang harus dikuasai supaya dapat berkomunikasi dengan baik yang pertama
ialah komunikasi non verbal. Komunikasi nonverbal merupakan cara berkomunikasi tanpa
menggunakan suara melainkan menggunakan attitude atau perilaku. Kebanyakan orang
hanya suka banyak berbicara saja namun tidak mau mendengarkan. Padahal yang
dibutuhkan ketika berdebat atau berdiskusi, adalah harus saling melengkapi dan
menghargai satu sama lain. Jadi komunikasi tidak harus melalui suara akan tetapi
menggunakan attitude itulah yang dinamakan komunikasi non verbal. Yang kedua ialah
komunikasi verbal, bisa secara kolektif yaitu semua orang bebas berbicara menyampaikan
pendapat. Setiap orang mempunyai kesempatan dan hak yang sama untuk bersuara. Tidak
ada sistem senioritas yang menentukan siapa yang paling senior maka dialah yang banyak
berbicara. Jika kita sudah mempunyai dan menguasai 2 kunci tersebut, maka dapat
ditambahkan melalui media sosial atau teknologi. Bisa dituangkan dalam bentuk tulisan,
video, ulasan yang bisa digunakan atau ditujukan untuk orang banyak. Akan tetapi, jika
targetnya hanya sedikit maka lebih baik menggunakan komunikasi verbal dan nonverbal.
Perlu diketahui bahwa komunikasi verbal, skill-nya bisa bertambah seiring banyaknya
pengalaman dan usia. Sedangkan untuk komunikasi non verbal, usia maupun pengalaman
tidak dapat menjamin, karena attitude yang dapat mengontrol adalah diri kita sendiri dan
belajarnya adalah dari niat diri kita sendiri.
Pertanyaan
Kaderisasi sebagai Langkah Awal dalam berMuhammadiyah
Kader istilah dalam organisasi adalah anggota - anggota seperti di muhammadiyah
seperti kader imm, kader adalah orang - orang individu yang terpilih untuk suatu
organisasi mencapai tujuan tersebut, contohnya seperti kader imm mencapai tujuan
imm. Tujuan kader memiliki peran yg strategis, diwujudkan oleh kader - kadernya,
kader training subjek yang aktif, pengkaderan adalah program yg terencana untuk
mencapai tujuannya, program atau proses untuk melahirkan kader.
Fungsi :
Ideology organisasi - organisasi
Sebagai mewariskan ilmu dan nilai
Pengembangan kualitas, disesuaikan dengan latar belakang organisasinya
Kaderisasi adalah usaha pembentukan kader dalam organisasi Terjadi kaderisasi yaitu
pelaksnaan prosesnya hanya di satu lingkup terjadi setuhan langsung trainer dan
training

Point inti perkarderan muhammadiyah : dibedakan menjadi 2 yaitu utama dan


fungsional
Pengkaderan Utama
dibagi darul arqom dan baitul arqom yang wajib diikuti bertujuan
untuk membentuk pola berfikir kader yang kritis diselenggarakan
oleh pimpinan pusat, wilayah serta amal usaha muhammadiyah.
Setiap warga muhammadiyah dimulai dari ketua cabang dan
seterusnya diharuskan mengikuti pelatihan sebelum menjadi
kader tetap. Contoh dibidang ekonomi seperti panti asuhan dll
Pengkaderan Fungsional;
Struktur dari kaderisasi namun tidak wajib diikuti untuk fungsi
disuatu lembaga tertentu. Contoh: sekolah kader, pengajian,
diklat khusus, pelatihan instruktur menyesuaikan situasi .
Menjadi seorang kader harus mengikuti kegiatan keduanya
Sifat dan sikap kader

Pada muktamar 30 muhammadiyah di Jakarta menghasilkan suatu


diskusi yang lebih condong ke pribadian diri yaitu:
Beramal dan berjuang demi kesejahteraan
Merawat utuwah islam
Memiliki Pandangan luas dan teguh islam
Bersifat keagamaan
Aktif di perkembangan masyrakat
Memiliki kerjasama dgn islam
Membela kepetingan islam
Membantu pemerintah
Bersifat adil dan bijaksana
Di otonomi lain seperti imm pelatihan dasar, pel kwu
Pengkader : Amar ma’ruf nahi mungkar beramal ilmu sennantiasa menjadi kader muhammadiyah,
berani memeranginya yang mungkar
Tantangan kedepan yang harus kita perangi kemungkaran dan menegahnya. Tentunya sebagai
kader muhammadiyah harus mengimplementasikan kepada hidup
Setiap kader harus diamalkan hendaknya memiliki wawasan yang luas dan memiliki kepribadian
yang sifat tekun belajar untuk menanmbah wawasan,mengindahkan suatu peraturan di
masyarakat, Aktif membangun islam peran penting yaitu ranah pendidikan, social membangun
sesuai islam
Kader muhammadiyah berperan aktif wajib ikut serta melalui amal usaha-usaha yang perlu kita
miliki dan penting yaitu memelihara dan membangun keadaan yang adil dan makmur’
muhammadiyah dalam berbangsa dan bernergara bertujuan mewujudkan Negara yg baik dan
tharibharus memiliki sifat dan sikap kader muhammadiyah.
Aplikasi dalam kehidupan dalma bidang pengkaderan memiliki tujuan / pembagian kearah sesuai
umat, perserikatan, dan bangsa. Dalam pengarahan maka memiliki suatu passion / kemampuan
diri mengarah kepada keumatan memaksimalkan potensi senantiasa aktif untuk keumatan dan
memaksimalkannya seperti di kedokteran berada di masyarakat. Contoh teman2 avicenna
kegiiatan bakti soasial di berikan edukasi kesehatan. Melihat tentang nilai2 pengkaderan di imm /
muhammadiyah potensi untuk terjun di masyarakat sesuai tujuan namun ditekankan sesuai
Jenis dan Bentuk Pengkaderan di Muhammadiyah
1. Pengkaderan Utama
Yaitu kegiatan kaderisasi pokok yang dilaksanakan dalam bentuk pendidikan/pelatihan
yang menyatukan visi dan pemahaman nilai ideologis serta aksi gerakan yang
diselenggarakan oleh MPK dan AUM. Pengkaderan ini dilaksanakan dengan standar
kurikulum baku dan standar operasional yang telah ditetapkan serta terdiri dari dua
macam yaitu Baitul Arqam dan Darul Arqam.
a. Darul Arqam

Adalah pengkaderan yang utama dan khas dalam sistem pengkaderan Muhammadiyah
yang bertujuan untuk membentuk cara berfikir dan sikap kader yang kritis, terbuka serta
penuh komitmen terhadap Muhammadiyah. Darul Arqam diselenggarakan oleh Pimpinan
Pusat, Wilayah serta amal usaha Muhammadiyah. Darul Arqam dari masing-masing
penyelenggaran tersebut mempunyai perbedaan mengenai waktu, cakupan materi,
segmentasi dan kualifikasi peserta. Darul Arqam Pusat selama satu minggu, Wilayah lima
hari dan pimpinan AUM empat hari. Peserta Darul Arqam diprioritaskan untuk pimpinan
persyarikatan, unsur pembantu pimpinan, dan pimpinan puncak AUM
b. Baitul Arqam
Baitul Arqom merupakan modifikasi atau
penyederhanaan dari Darul Arqam dan diselenggarakan
untuk tingkat Pimpinan Daerah, Cabang, Ranting serta
AUM. Sasarannya adalah simpatisan, anggota, pimpinan
Muhammadiyah, pimpinan ortom, pimpinan serta
karyawan AUM. Penyederhanaan dilakukan dari sisi
waktu penyelenggaraan dan kurikulumnya.
Penyelenggaraan hanya berlangsung selama tiga dan
kurikulum lebih sederhana.
2. Pengkaderan Fungsional
Adalah kaderisasi yang terstruktur namun tidak ditetapkan standar kurikulumnya secara baku untuk mencukupi
kebutuhan dan fungsi tertentu dari majelis atau lembaga. Pengkaderan fungsional dilaksanakan sebagai pendukung
perkaderan utama dan dilaksanakan dalam bentuk pendidikan, pelatihan, kursus dan kajian intensif. Kurikulumnya
dapat dikembangkan secara fleksibel sesuai jenis, kebutuhan dan kreatifitas masing-masing penyelenggara.

a. Pelatihan Instruktur


Merupakan salah satu bentuk kaderisasi pendukung yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan kader
persyarikatan sebagai pelatih (instruktur) dalam mengelola dan melaksanakan berbagai bentuk kaderisasi di
lingkungan Persyarikatan.

b. Pelatihan yang diselenggarakan majelis dan lembaga


Pelatihan-pelatihan di lingkup unsur pembantu pimpinan Muhammadiyah antara lain : pelatihan kader muballigh,
kader hisab dan falak, kewirausahaan, kader politik dan lain-lain.

c. Pengajian Pimpinan


Merupakan kegiatan terbatas bagi pengembangan wawasan dan pendalaman terhadap nilai-nilai ideologi gerakan
Muhammadiyah yang diikuti pimpinan persyarikatan dan ortom serta ditambah orang-orang tertentu yang
dipandang perlu. Pengajian pimpinan diselenggarakan secara rutin dan disertaia dengan kurikulum yang terstruktur
dan berkesinambungan.
d. Pengajian Khusus
Bentuk pengajian ini dirangcang dan diselenggarakan secara khusus sebagai media
internalisasi dan peneguhan pahan agama dan iedologi gerakan Muhammadiyah bagi
segenap warga persyarikatan di lingkungan masing-masing.
e. Pelatihan Tata Kelola Organisasi
Dilaksanakan untuk memberi bekal kemampuan manajerial dan administratif bagi
pimpinan Persyarikatan serta pengelola amal usaha agar dapat menjalankan amanah
secara profesional, dinamis dengan tetap berpijak pada visi misi Muhammadiyah.
f. Diklat Khusus
Pendidikan dan pelatihan (diklat) berorientasi pada pengembangan sumber daya
kader dan pemekaran potensinya sehingga bisa mendukung peran-perannya diluar
persyarikatan. Contoh diklat khusus pelatihan jurnalistik, outbond training. Sebagian
materi ini dikutip dari buku : Pendidikan Kemuhammadiyahan SMA/K/MA
Muhammadiyah terbitan Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Pusat
Muhammadiyah. Penulis : Siti Khoiriyah, S.Pd.I dan Ardhi Kurniawan.
KADER DAN KADERISASI

Berbicara mengenai kader tentu kita akan beerbicara mengenai


sebuah kelompok atau kumpulan yang menjadi sebuah
penggerak dalam kumpulna tersebut bagaimana memberikan
kemanfaatan kepada anggota kelompoknya kumpulanyya
maupun masyarakat sekitarnya. Sebagaiamana didirikannya
muhammadiyyah oleh kh ahmad dahan adalah ketika itu banyak
terjadi pada masyarakat problem2 seperti kesehatan yg
memeburuk, ekonomi dan Pendidikan yg keterbelakangan,
dangkalnya ilmuagama. Maka muhammadiyyah hadir melalui
kader2nya untuk menghilangkan dan memulihkan
keterbelakangan2 tersebut.
Sebagaimana asas terbentuknya mihammadiyah di surat ali
Imran 104
Sebagaimana asas terbentuknya mihammadiyah di surat ali Imran 104

ْ ُ ‫ع ِن ال ْمنْك َِر ۗ َواُول ٰۤىِٕ َك ُهم ال ْمفْ ِل‬


‫حو َن‬
ُ ُ ُ ْ َ ُ َ ُُ َ ْ ّ ّ ْ ّ ِ ‫عو َن اِل َى ال َْخيْ ِر َويْأمر ْو َن ِبال ْم ْعر ْو‬
َ ‫ف َوين ْ َهو َن‬ ُ ‫َولْتَك ُْن ِمنْك ُم ا ُ َم ٌة ي َ ْد‬
Dan hendaklah di antara kamu , kata wal takun pada ayat ini memiliki sebuah ta’kid atau
penekanan karena terdapat lam amr pada kata takun, yg kalua diartikan secara detail artinya
dan hendaklah wajib, harus ada diantara kalian. segolongan orang atau ummat, kata umat
menurut syaikh Muhammad syinqithi memiliki 4 artian , pertama adalah seorang pemimpin
yang mana jika dikaitkan dengan kader muhammadiyyah adalah bagaimana seorang kader
menjadi sebuah pemimpin yang beramar makruf nahi munkar, kemudian kedua aadalah
bermakana sebuah golongan kaitannya adalah bagaimana kita menjadi sebuah kumpulna,
kelompok organisasi yg bermanfaat bagi masyarakat, ketiga adalah sebuah jalan bagaimana
kita memberikan sebuah jalan atau solusi untuk mengurangi bahkan menghapus
keterbelakangan2 masyarakat yang menjadi faktor didirikannya Muhammadiyah, terakhir yg
keempat adalah sebuah masa atau zaman bagaimana kita ketika menjadi kader, kita
membuat sebuah waktu, masa, zaman untuk menghilangkan keterbelkangan2 masyarakat
tersebut sekarang maupun kedepannya. Dan ketika kita sudah menjadi keempatnya, maka
kita diberi kabar gembira dari Allah yaitu sebuah janji wa ulaika humul muflihun mereka
itulah orang-orang yang beruntung.
ASAS berikutnya adalah pada surat ali Imran 110, sebenarnya memiliki isi yg
sama seperti surat ali Imran 104, tetapi pada ayat 110 ini Allah memberikan
sebuah pujian, dan peringatan
‫ن ا َ ْه ُل‬ َ ‫ع ِن ال ُْمنْك َِر َوتُْؤ ِمن ُ ْو َن ِبالل ّ ٰ ِه ۗ َول َْو ا ٰ َم‬ ِ ‫ت لِلن ّ َِاس تَْأ ُم ُر ْو َن ِبال َْم ْع ُر ْو‬
َ ‫ف َوتَن ْ َه ْو َن‬ ْ ُ ‫خيْ َر ا ُ ّ َم ٍة ا‬
ْ ‫خ ِر َج‬ َ ‫كُنْتُ ْم‬
‫َان َخيْ ًرا ل َّ ُه ْم ۗ ِمن ْ ُه ُم ال ُْمْؤ ِمن ُ ْو َن َواَكْثَ ُر ُه ُم ال ْ ٰف ِس ُق ْو َن‬
َ ‫ال ْ ِكتٰ ِب لَك‬

Ketika kita beramar makruf nahi munkar maka Allah memujinya dengan Kalian
adalah umat terbaik. Kemudian Allah memberikan peringatan kepada kita yaitu
ukhrijat yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang
makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah.

Kemudian ayat berikutnya adalah al ahzab ayat 21, yg menjadi sebuah pondasi
kita menjadi seorang kader, sebuah pondasi bagaimana sikap, akhlak, attitude kita
sebagai pemimpin, golongan, kader dalam masyarakat agar tercipta sebuah masa,
zaman yg tidak ada keterbelakangan2
‫خر َو َذك َر الل ّ ٰ َه ك َ ِثيْر ۗا‬
ِ ٰ ‫َان ير ُجوا الل ّ ٰ َه َوال ْيو َم الْا‬
َ ‫َان لَك ُم ِفي رسو ِل الل ّ ٰ ِه اُسو ٌة َحسن َ ٌة لِّم ْن ك‬
َ ‫ل َ َق ْد ك‬
ً َ َ َْ َْ َ َ َ ْ ْ ُ َ ْ ْ

Dalam ayat ini terdapat sebuah penekanan seperti ali Imran ayat 110, Sungguh,
telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu. Bagaimana kita
mencontoh akhlak, adab rasululllah ketika berdakwah, ketika mengajak berbuat
kebajiakn melarang sebuah kemungkaran. Menciptakan seorang maupun
sekelompok kader yang menjadi jantung atau inti dari tujuan muhammadiyyah perlu
adanya kaderisasi. Kaderisasi adalah usaha pembentukan seorang kader secara
terstruktur dalam organisasi mengikuti aturan yang berlaku di organisasi tersebut.
Jika kita melihat kebelakang, Bagaiamana Rasulullah berhasil menyebarkan
islam selama 23 tahun, adalah keberhasilan beliau dalam bidang kaderisasi pemuda.
Mereka dibidik, dikembangkan, bahkan disiapkan media untuk pengembangan diri.
Tidak berlebihan jika beliau pernah berdabda, “Sebaik-baik generasi adalah pada
masaku”. (HR. Bukhari)
Suatu masa gemilang yang kebanyakan diisi oleh pemuda-pemuda cemerlang
dan brilian yang berkontribusi besar dalam suksesi dakwah Islam ke seantero
alam.
Dan kalau kita lihat hasil kaderisasi rasululullah banyak didapati diberbagai
bidang dan banyak memberikan hasil yang memuasakan.
Dalam bidang kepemimpinan setingkat kepala negara, ada sosok Abu Bakar,
Umar, Utsman, dan Ali. Pasca meninggalnya nabi, semuanya secara berurutan
menjadi Khalifah bagi umat Islam. Di bawah kepemimpinan keempat khilafah
ini, Islam bukan saja semakin tersebar luas dan disegani, tapi juga menjadi
embrio bagi peradaban Islam yang akan menjadi teladan bagi peradaban dunia.
Dalam bidang keulamaan, yang paling banyak meriwayatkan hadits misalnya:
Abu Hurairah (5374 hadits), Ibnu Umar (2630), Anas bin Malik (2286), Aisyah
(2210), Ibnu Abbas (16160) dan Jabir bin Abdullah (1540). Rata-rata ulama
hadits ini selain Abu Hurairah- ketika masuk Islam masih berusia muda.
Sedangkan sahabat yang diakui dan dikenal sebagai ahli
hukum sehingga banyak mengeluarkan fatwa adalah: Umar
bin Khattab, Ali bin Abi Thalib, Ubay bin Kaab, Zaid bin
Tsabit, Abu Darda, Ibnu Masud. Kebanyakan dari mereka
pun, tatkala masuk Islam masih berusia muda.
Pada bidang militer, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi
wasallam juga sangat perhatian terhadap potensi pemuda.
Contohnya seperti Muadz bin Amru bin Jamuh (berusia 13
tahun) dan Mu’awwidz bin ‘Afra (berusia 14 tahun).
Dalam bidang ekonomi misalnya, ada sosok seperti Utsman
bin Affan (masuk Islam pada usia 28) dan Abdurrahman bin
Auf (masuk Islam pada usia 30 tahun).
Dalam Kaderisasi Muhammadiyah, seorang kader harus bisa
menjawab segala tudingan dan tantangan dakwah Muhammadiyah
kedepannya. Bagaimana kita menghadirkan ulama-ulama Tarjih
Muhammadiyah yang dinilai kian terkikis akibat hadirnya para
cendikiawan-cendikiawan yang lahir dari perguruan tinggi
muhammadiyah dan para kader yang melakukan studi diluar ilmu
keislaman. Sedangkan untuk gerakan kemasyarakatan, bagaimana
para kader Muhammadiyah harus bisa mengoptimalkan lembaga2
masyarakat muhammadiyyah dalam bidang ekonomi, kesehatan,
keamanan dan lainnya seperti Lazismu, MDMC dan lain sebagainya
bagaiamna kita dapat menjadi sebuah solusi dan pandangan baik bagi
masyarakat yang kemudian fdari hal tersebut, tujuan Muhammadiyah
yg dirancang kh ahmad dahlan mejadi kenyataan dan bahkan
melebihi tujuan itu sendiri.
Pertanyaan :

Anda mungkin juga menyukai