DI SUSUN OLEH
HENDRA
UTUSAN
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Swt, Tuhan yang Maha Esa yang telah
memadukan hati para aktivis muda dalam kecintaan pada Republik ini. Ia
mempertemukan mereka yang senantiasa mengokohkan janji setia dalam
membela bangsa dan Negara ini. Semoga kita merupakan bagian dari golongan
yang tertulis namanya dengan tinta emas dalam sejarah. Amin..
Makalah yang singkat ini berjudul “Covid-19 dan Tantangan Perkaderan IMM”
semoga bisa bermanfaat bagi kita sekalian. Analisis dan kebijakan publik
merupakan suatu diskursus yang hangat di perbincangkan di kalangan aktivis dan
organisatoris, sebab menjadi bahan kajian dan aktualisasi. Maka melalui
kesempatan ini saya menyajikan makalah yang sederhana ini untuk di suguhkan
oleh pembaca budiman sekalian.
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................1
A. Latar Belakang.........................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................1
C. Tujuan......................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................3
A. Pengertian IMM.......................................................................................3
B. IMM Sebagai Bonus Demogarfi...............................................................
C. Tantangan Dakwah IMM........................................................................5
D. Instruktur dan Masa Depan Perkaderan..................................................6
A. Kesimpulan............................................................................................11
B. Saran......................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
C. TUJUAN
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN IMM
Sebuah gerakan yang mengemban misi dakwah yang sangat besar yaitu
mencapai tujuan Muhammadiyah untuk menegakkan dan menjunjung tinggi
Agama Islam sehingga terbentuk masyarakat Islam yang sebenar-benarnya sesuai
dengan ajaran Rasul SAW. Muhammadiyah sendiri ialah gerakan Islam,dakwah
amar makruf nahi mungkar, dan tajdid bersumber pada Al-Quran dan As-
Sunnah.Dengan identitas Islam itu,Muhammadiyah dan orang-orang
muhammadiyah tidak hanya menjadikan Islam sebagai simbol dan atribut
diri,tetapi sekaligus mengemban misi dakwah dan menjadi gerakan
pembaharuan,sehingga Islam terwujud dalam kehidupan.
3
IMM berdiri di Jogjakarta tanggal 14 Maret 1964 M / 29 Syawal 1384 H.
4
B. IMM SEBAGAI BONUS DEMOGRAFI
Prasyarat yang harus dipenuhi oleh suatu negara apabila ingin memperoleh
manfaat besar dari bonus demografi yaitu sumber daya manusia yang berkualitas.
Karena dengan adanya masyarakat yang berkualitas dapat meningkatkan
pendapatan perkapita suatu negara apabila ada kesempatan kerja yang produktif.
Yang kedua, terserapnya tenaga kerja menjadi faktor penting dalam
memanfaatkan bonus demografi karena dengan banyak dibutuhkannya tenaga
kerja, maka pengangguran akan berkurang dan kesejahteraan akan meningkat
pesat. Yang ketiga, meningkatkan tabungan di tingkat rumah tangga. Setiap
rumah tangga memiliki potensi untuk membuka suatu usaha yang akan memberi
lapangan pekerjaan untuk orang lain sehingga angka pengangguran menurun. Dan
yang terakhir, peran perempuan yang masuk ke dalam pasar kerja akan membantu
peningkatan pendapatan dan akan lebih banyak lagi penduduk usia produktif
menjadi benar-benar produktif.
Banyaknya kualitas sumber daya manusia yang tinggi disuatu negara akan
sangat mempengaruhi perkembangan dari negara tersebut. Indonesia merupakan
negara dengan SDM yang berkesempatan untuk menjadi negara maju. Contohnya
di negara Jepang yang mengalami bonus demografi pada tahun 1950 membuat
Jepang melesat menjadi negara dengan kekuatan ekomoni tertinggi ke-3 di dunia
pada dekade 70-an, setelah Amerika Serikat dan Uni Soviet. Indonesia juga
sampai saat ini memiliki modal SDM yang sama dengan Jepang pada tahun 1950.
Bahkan SDM di Indonesia bisa diprediksi akan meningkat pesat hingga pada
tahun 2035. Namun, yang menjadi masalah adalah banyaknya SDM tidak di
imbangi dengan kualitas yang memadai.
Namun berkah ini bisa berbalik menjadi bencana jika bonus ini tidak
dipersiapkan kedatangannya. Bonus Demografi tidak serta merta datang dengan
sendirinya. Tetapi, untuk mewujudkan potensi nasional, perlu dipersiapkan dan
selanjutnya dimanfaatkan dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi dan
kesejahteraan masyarakat. Olehnya itu kader IMM sebagai kaum muda yang rata-
rata berada pada usia milenial apakah mampu menjadi pelopor membangun
peradaban bangsa menuju Indonesia emas pada masa mendatang ataukah hanya
akan menjadi beban bagi Negara. IMM sebagai organisasi nasional uang
mempunyai rekam jejak yang sangat bagus di republic ini, di butuhkan semangat
baru dalam menghadapi tantang zaman kedepan.
Terlebih ditengah arus global dan pandemi covid-19 yang melanda semua
dituntut serba cepat, efektif, solutif. IMM harus hadir di tengah era yang sangat
maju dan berkembang dalam segala bidang sosial-ekonomi, hukum, industri ini,
membuat persaingan nasional-global yang sangat kompetitif. Maka, peran IMM
6
harus menjadi garda terdepan dalam merespons, dan memaksimalkan perannya
untuk menjawab berbagai polemik, isu, dampak modernisasi, serta menjawab
tantangan pandemic covid-19.
Di sisi lain, bentuk konkret dari gerakan Al Maun ini adalah sikap
Altruisme, yang artinya sikap perhatian kepedulian terhadap sesama manusia
dilingkungan sekitar kita, tidak acuh tak acuh. Sehingga, menjadikan manusia
yang bermanfaat bagi manusia yang lain. Sikap ikhlas untuk ummat dan
menenggelamkan sikap egoistik. Nalar yang digunakan dan dirawat Kyai Dahlan
dan Generasi Muhammadiyah al awalun adalah nalar altruisme. (Tanjung dkk,
2015: 239)
Aspek yang bersifat pengorbanan ini sangatlah cocok dan bagus jika
diterapkan dalam individu hingga kolektif. Artinya, disini sebagai kader IMM
mesti menggelorakan gerakan dakwah amar ma’ruf nahi munkar (Q.S. Ali Imran:
104), yaitu gerakan yang menyeru kepada kebaikan, dan mencegah hal-hal yang
mungkar. Seperti pada gerakan Filantropi (sikap kedermawanan kepada sesama).
Selain itu, membumikan spirit untuk kader IMM untuk berproses sebagai
cendekiawan berpribadi. Cendekiawan berpribadi menjadi corak khas IMM.
Kecendekiawanan IMM harus ditampilkan dengan baik oleh kader. Melalui apa?
Baca:Amirullah dkk, IMM untuk kemanusiaan, (Jakarta : CV Mediatama Indonesia, 2016) Hal.225 7
untuk berproses dalam rangka mewujudkan masyarakat ilmu, dan masyarakat
berkemajuan.
Garis perjuangan dakwah IMM dalam hal ini, menjadi komitmen dan
konsisten dalam pelaksanaannya. Sebagaimana tertuang dalam Trilogi IMM,
salahsatunya kemasyarakatan. IMM bergerak dalam ranah kemasyarakatan
sebagai respons persoalan kemanusiaan yang hadir hingga kini. Persoalan di tahun
2019 ini semakin kompleks, dan sebagai kader IMM seyogianya berupaya untuk
kemudian merespons persoalan dengan arif.
8
bersih, hingga pandemic covid-19 kian terasa dan lain sebagainya. Itu mungkin
sebagian berbagai persoalan kesenjangan yang menjangkiti bangsa ini.
Maka dari itu, ini catatan kritis ini sebagai organisasi yang memiliki sisi
kemanusiaan sudah sepatutnya memperhatikan dan sedikit demi sedikit mulai
bergerak maju secara massif, berkelanjutan, dan membumi agar Muhammadiyah
dan ortom nya, yakni yang dimaksud IMM mampu dirasakan oleh masyarakat.
Wajah nya toleran, santun, dan memasyarakat, dan selalu memberikan solusi di
tengah masyarakat.
Baca : Bahan Lokal Karya Perkaderan (DPD IMM Sultra) Hal. 135
9
pandemic covid-19 sehingga berimbas pada jalanya proses perkaderan IMM,
karena ketika proses perkaderan tak jalan maka akan menghambat organisasi,
mbah Dahlan pernah mengatakan untuk mematikan muhammadiyah yaitu
hentikan pengajian dan perkaderan. Itu merupakan kata yang singkat namun
sangat mendalam untuk di renungi. Olehnya itu, untuk proses perkaderan dalam
menghadapi tantangan zaman instruktur harus lebih kreatif dan menjadi lokomotif
dalam ikatan untuk diaspora kader di setiap lini menuju indoneia emas 2045.
10
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN
Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran tentang
pembahasan makalah di atas.
11
DAFTAR PUSTAKA
Baca Jurnal : https://www.idntimes.com/news/indonesia/vanny,
ikhtiar membangun gerakan, Bahan Lokal Karya Perkaderan (DPD IMM Sultra)
12