- PARADISE
Sebuah organisasi yang berbasis dan terfokus dalam pembelajaran
peradilan semu
- PARALEGAL
Sebuah organisasi yang dibentuk untuk membantu pemecahan masalah
secara nyata yang ada di masyarakat
- WAMI
Sebuah organisasi yang dibentuk dengan landasan dan pendalaman
kerohani an dan spritual mahasiswa islam.
- MAHUPALA
Organisasi yang dibentuk dengan fokus kebersamaan ,kemandirian yang
berhubungan dengan kecintaan terhadap islam
- CNW
Sebuah organisasi yang berfokus dalam pembelajaran anti korupsi dan
narkotika
- HML
Himpunan Mahasiswa Islam merupakan organisasi mahasiswa yang di
himpun oleh mahasiswa yang beragama islam
3. Analisis permasalahan mahasiswa saat ini dalam menghadapi era
distrupsi 4.0
Jawab :
Era Disrupsi dan Revolusi Industri 4.0, Tantangan Mahasiswa Masa Kini
Untuk menjadi mahasiswa yang siap dan matang untuk menghadapi revolusi
industri keempat ini, mahasiswa tidak boleh hanya menyerap ilmu dari dosen
secara mentah di perkuliahan saja namun mahasiswa juga perlu memiliki
keterampilan lebih diluar kegiatan akademik seperti keterampilan
berkomunikasi, public speaking, berorganisasi, dan lainnya.
4. Peran dan Fungsi Mahasiswa dalam Masyarakat serta
implementasinya
Menurut Sarwono
Mahasiswa ialah setiap orang yang secara terdaftar untuk mengikuti pelajaran di
sebuah perguruan tinggi dengan batasan umur sekitar 18 – 30 tahun. Mahasiswa
merupakan suatu kelompok dalam masyarakat yang memperoleh statusnya, karena
adanya ikatan dengan suatu perguruan tinggi.
Menurut KBBI
Mahasiswa ialah pelajar yang belajar di perguruan tinggi. Mahasiswa pada struktur
pendidikan Indonesia menduduki suatu jenjang tertinggi di antara yang lainnya.
Peran dan Fungsi Mahasiswa dalam Masyarakat
Peran dan fungsi mahasiswa dalam masyarakat yang pertama yaitu sebagai agent
of change (agen perubahan). Sesuai namanya, mahasiswa diharuskan untuk
bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu agar dapat mengaplikasikan ilmu
tersebut di kehidupan bermasyarakat.
Bukan sekadar gelar saja yang menempel. Sebab, di dalam gelar tersebut ada
harapan untuk perubahan bangsa yang lebih baik lagi. Mahasiswa diharapkan dapat
menjadi penggerak perubahan ke arah yang lebih baik lagi.
Perlu diingat, kata kunci dari agent of change yaitu adanya tekad untuk maju dan
bergerak lebih baik.
Nilai-nilai luhur seperti kejujuran, empati, gotong royong, serta keadilan harus selalu
dijaga. Sebagai guardian of value, mahasiswa tentu harus menyadari bahwa nilai-
nilai luhur harus selalu ditegakkan, dan apabila ada yang berani menggoyangkan
nilai-nilai tersebut, maka mahasiswa akan menjadi garda terdepan untuk
melindunginya.
Peran dan fungsi mahasiswa dalam masyarakat yang ketiga yaitu sebagai iron
stock. Sebagai seorang mahasiswa, Anda diharapkan dapat menjadi sosok yang
berkepribadian baik dan berakhlak mulia. Hal ini karena Anda berperan sebagai
penerus bangsa.
Memiliki generasi muda yang berkepribadian baik, berakhlak mulia, serta berkualitas
baik, tentu akan membuat masa depan bangsa lebih cerah. Dengan peran penting
tersebut, mahasiswa sudah seharusnya sadar dan mempersiapkan diri sebaik
mungkin.
Sebagai Kekuatan Penjaga Moral
Peran dan fungsi mahasiswa dalam masyarakat yang keempat yaitu sebagai
kekuatan penjaga moral (moral force). Mahasiswa memiliki peran penting dalam
menjaga nilai-nail baik dalam masyarakat.
Sebagai seorang mahasiswa, Anda harus memiliki acuan dasar dalam berperilaku.
Terlebih di era sekarang, banyak nilai-nilai luar yang mudah masuk ke dalam negeri.
Nilai-nilai yang tak sesuai dengan kepribadian bangsa sudah seharusnya ditangkal.
Di sinilah peran dan fungsi mahasiswa sebagai kekuatan penjaga moral. Jati diri
bangsa Indonesia sudah seharusnya dijaga bersama-sama, termasuk oleh
mahasiswa.
Sebagai Pengontrol Kehidupan Sosial
Peran dan fungsi mahasiswa dalam masyarakat yang kelima yaitu sebagai
pengontrol kehidupan sosial (social control). Dalam peran dan fungsi ini, mahasiswa
menjadi jembatan antara masyarakat dan pemerintah.
Saat ada hal yang tak sesuai dengan cita-cita serta nilai luhur bangsa, maka
mahasiswa dapat mewakili masyarakat untuk memberikan kritikan, saran dan solusi.
Dengan demikian, diharapkan arah kebijakan pemimpin tidak sampai melenceng
dan dapat sesuai dengan cita-cita serta nilai luhur bangsa.
5. Pengertian Tri Dharma Perguruan Tinggi : Makna
Implementasinya dan contoh
Awalnya mungkin kita masih asing dengan istilah Tri Dharma Perguruan
Tinggi. Saat proses penerimaan dan penyambutan mahasiswa baru, kita baru
pertama kali mendengar istilah ini. Mahasiswa baru diperkenalkan tentang
istilah yang punya filosofi di dalamnya ini.
Kira-kira kamu masih ingat nggak tiga poin penting dalam Tri Dharma
Perguruan Tinggi?
Tiga poin ini dapat dikatakan sebagai tiga pilar pola pikir menjadi kewajiban
mahasiswa maupun sivitas akademika di kampus. Artinya, siapapun yang
menjadi bagian dari sivitas akademika harus menanamkan dan menerapkan tiga
pilar tersebut.
Tri Dharma berasal dari Bahasa Sansekerta. Tri berarti tiga dan Dharma berarti
kewajiban.
Maka Tri Dharma adalah tiga kewajiban yang ada dalam perguruan tinggi. Tiga
kewajiban yang dimaksud adalah pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat.
Hal ini diperkuat dengan adanya Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional. Undang-Undang ini berbunyi: perguruan tinggi
berkewajiban menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat.
Tri Dharma Perguruan Tinggi juga dapat didefinisikan sebagai tujuan yang
harus dicapai perguruan tinggi.
Simak penjelasannya dengan baik di bawah ini. Sebagai mahasiswa, kamu harus
tahu Tri Dharma beserta makna yang terkandung di dalamnya.
Seperti yang telah disinggung sedikit. 3 poin dalam Tri Dharma Perguruan
Tinggi adalah sebagai berikut.
Selain itu, penelitian juga bisa digunakan untuk menjawab persoalan atau
masalah yang ada di masyarakat selama ini karena penelitian selalu dipengaruhi
oleh adanya kebutuhan dalam proses pembangunan. Untuk itu, mahasiswa dan
dosen didorong untuk menumbuhkan semangat dalam meneliti. Selalu merasa
ingin tahu dan menciptakan hal baru.
Ada dua jenis penelitian yaitu penelitian terapan dan penelitian terhadap ilmu-
ilmu dasar. Penelitian dasar bertujuan untuk mengatasi masalah yang sedang
terjadi. Sedangkan penelitian ilmu-ilmu dasar bertujuan untuk menjawab
kebutuhan di masa depan.
Poin yang terakhir. Kamu pasti sering bukan mendengar pengabdian kepada
masyarakat? Program-program pengabdian kepada masyarakat sangat mudah
ditemukan di lingkungan kampus. Program ini tidak hanya digagas oleh dosen
tapi juga mahasiswa.
Di lain sisi, sivitas akademika juga mampu memahami permasalahan sosial dan
kebutuhan masyarakat. Sehingga terjalin komunikasi dua arah secara langsung
di antara keduanya.
Lantas bagaimana kondisi implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi saat ini?
Dalam tulisan ini, Sri menemukan data empirik yang menunjukkan persoalan
yang menjadi penghambat keberhasilan perguruan tinggi dalam melaksanakan
Tri Dharma Perguruan Tinggi.