Anda di halaman 1dari 6

PERANAN DAN FUNGSI

MAHASISWA

Mahasiswa memiliki peran serta fungsinya di dalam masyarakat. Peran serta fungsi yang
dimiliki oleh mahasiswa ini tentunya sangat penting. Mahasiswa sendiri ialah seseorang yang
sedang menempuh pendidikan pada perguruan tinggi. Selain belajar di perguruan tinggi atau
universitas, mahasiswa juga memiliki peranan dan fungsi dalam masyarakat.

Pada dasarnya, mahasiswa memiliki lima peran dalam masyarakat di antaranya ialah agent of
change, iron stock, penjaga nilai, kekuatan moral, dan sebagai pengontrol dalam kehidupan
sosial di masyarakat. Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
Pengertian Mahasiswa
Siapa sih sebenarnya seorang mahasiswa itu? Agar lebih jelas, Grameds bisa menyimak
mengenai pengertian dari mahasiswa secara umum serta menurut para ahli.

Secara umum, mahasiswa adalah sebutan yang ditujukan bagi seseorang yang tengah
menempuh atau tengah menjalani pendidikannya di sebuah perguruan tinddi, akademi,
maupun universitas.

Mahasiswa juga dapat didefinisikan sebagai seorang individu yang belajar di perguruan
tinggi dan ia terdaftar sebagai seorang murid di perguruan tinggi tersebut. Namun, definisi
mahasiswa memiliki pengertian yang lebih dari sekadar seseorang yang belajar di perguruan
tinggi.

Secara etimologis, mahasiswa berasal dari maha yang artinya ialah paling serta kata siswa
yang memiliki makna pelajar. Sehingga, mahasiswa dapat diartikan sebagai seseorang yang
paling terpelajar.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, mahasiswa merupakan seseorang yang
belajar di perguruan tinggi dan berada di dalam struktur pendidikan di Indonesia, mahasiswa
juga memegang status pendidikan yang paling tinggi di antara yang lainnya.

Sedangkan menurut Knopfelmacher, ia mendefinisikan mahasiswa sebagai insan yang akan


menjadi calon dengan gelar sarjana dan memiliki keterkaitan pada sebuah perguruan tinggi,
mahasiswa dididik sekaligus diharapkan untuk menjadi calon individu yang intelektual.

Menurut Sarwono, mahasiswa merupakan seseorang yang terdaftar untuk mengikuti sesuatu
pelajaran pada sebuah perguruan tinggi dengan batasan umur yaitu berkisar 18 hingga 30
tahun. Sarwono juga mendefinisikan mahasiswa sebagai suatu kelompok yang ada dalam
masyarakat untuk memperoleh status, sebab mahasiswa memiliki ikatan dengan sebuah
perguruan tinggi.
Menurut guardian of value, mahasiswa merupakan seorang pelajar yang memiliki tingkat
tinggi serta peran tungau sebagai seorang penjaga bagi nilai yang ada di masyarakat dan
kebenarannya adalah mutlak, yaitu untuk menjunjung tinggi kejujuran, gotong royong,
keadilan, empati, integritas serta sifat-sifat lain yang dibutuhkan dalam masyarakat.

Pengertian mahasiswa menurut perannya sebagai agent of change ialah seseorang yang


mampu bertindak sebagai penggerak serta mampu mengajak seluruh masyarakat untuk
bergerak melakukan perubahan-perubahan yang menjadi lebih baik, dengan beberapa
pertimbangan dari berbagai ilmu, pengetahuan serta gagasan yang dimiliki oleh mahasiswa
tersebut.

Sedangkan menurut peranan mahasiswa sebagai moral of force, mahasiswa dapat


didefinisikan sebagai seseorang yang memiliki tingkat pendidikan paling tinggi. Sehingga ia
memiliki kewajiban untuk memiliki moral yang baik. Tingkat intelektual yang dimiliki oleh
seorang mahasiswa, akan disejajarkan dengan tingkat moralitas yang ia miliki dalam
kehidupan. Hal tersebutlah yang membuat mahasiswa memiliki peran sebagai moral of
force bagi suatu bangsa dan bahkan diharapkan untuk menjadi contoh yang baik sebagai
penggerak agar masyarakat mampu memperbaiki moral ke arah yang lebih baik.

Selain memiliki tugas untuk belajar serta berprestasi di bidang akademik ketika mengenyam
pendidikan di perguruan tinggi, mahasiswa juga memiliki peran serta fungsi lainnya di
lingkungan masyarakat.

Mahasiswa memiliki pengertian yang lebih dalam, sesuai dengan apa yang dirumuskan oleh
para ahli dan lebih dari sekadar seorang individu atau kelompok yang belajar di perguruan
tinggi. Oleh karena itu, mahasiswa diharapkan mampu menjalankan perannya dan menjadi
sosok mahasiswa yang menginspirasi. Buku berjudul “Langkah Nyata Mahasiswa
Menginspirasi” yang ditulis oleh Azmul Pawzi ini, dapat menjadi buku rujukan, bagi
mahasiswa yang ingin bergerak secara real untuk mewujudkan peranannya sebagai
mahasiswa dalam masyarakat dan menjadi sosok yang inspiratif.

Peran dan Fungsi Mahasiswa


Ada beberapa peran serta fungsi yang dimiliki oleh seorang mahasiswa. Secara umum,
mahasiswa memiliki lima peran dan fungsi sekaligus label yang dimiliki oleh seorang
mahasiswa. Berikut penjelasannya.

 Direct of Change, maksudnya ialah mahasiswa mampu melakukan bentuk-


bentuk perubahan secara langsung, karena adanya Sumber Daya Manusia yang
banyak dan cukup.
 Agent of Change, ialah mahasiswa diharapkan mampu menjadi sosok dari agen
perubahan dan menjadi Sumber Daya Manusia yang mampu membawa
perubahan.
 Iron Stock, maksudnya ialah bahwa seorang mahasiswa adalah Sumber Daya
Manusia yang tidak akan pernah habis.
 Moral of Force, diartikan bahwa mahasiswa adalah kumpulan dari banyak orang
yang diharapkan memiliki moral yang baik, karena memiliki pendidikan,
pengetahuan maupun ilmu yang tinggi.
 Social Control, merupakan peran dan label yang disematkan pada mahasiswa
karena diharapkan akan menjadi pengontrol dalam kehidupan sosial di
masyarakat.

Akan tetapi, secara garis besar mahasiswa setidaknya memiliki tiga peranan serta fungsi yang
dinilai penting bagi mahasiswa maupun masyarakat umum.

 Peran pertama ialah peranan moral. Dalam dunia kampus atau universitas, setiap
mahasiswa dapat bebas untuk memilih kehidupan seperti apa yang mereka
inginkan. Karena hal tersebutlah, mahasiswa kemudian dituntut untuk
bertanggung jawab terhadap moral dari diri masing-masing sebagai seorang
individu yang memiliki ilmu dan wawasan, agar mampu menjalankan kehidupan
dengan bertanggung jawab serta sesuai dengan moral yang ada dan hidup di
dalam masyarakat.
 Peran kedua mahasiswa adalah peranan sosial. Selain bertanggung jawab atas
dirinya sendiri, mahasiswa memiliki peran sosial, artinya bahwa kehadiran
mahasiswa serta segala sesuatu yang diperbuat dapat membawa manfaat bagi
lingkungan di sekitarnya, masyarakat sekitar dan tidak hanya membawa manfaat
untuk dirinya sendiri saja.
 Peran yang ketiga dan terakhir ialah peranan intelektual. Artinya mahasiswa
adalah seseorang yang disebut sebagai insan yang intelek dan harus mampu
mewujudkan status yang tersemat dalam diri mahasiswa di kehidupan nyata.
Mahasiswa diharapkan dapat mampu menyadari fungsi yang sebenarnya dan
dasar ketika menjadi seorang mahasiswa, yaitu mendalami ilmu pengetahuan
serta memberikan pengetahuan yang ia miliki untuk membuat perubahan ke arah
yang lebih baik dengan menggunakan intelektualitas atau kecerdasan yang ia
peroleh selama mengenyam pendidikan di universitas.
Selain tiga peranan mahasiswa, mahasiswa juga memiliki fungsi-fungsi yang telah
dikelompokan menjadi berikut ini.
1) Social Control
Fungsi pertama seorang mahasiswa adalah sebagai social control. Mahasiswa dengan ilmu
pengetahuan yang dimiliki, kemampuan intelektual, kepekaan sosial serta sikap kritis yang
dimiliki, diharapkan dapat mampu menjadi sosok pengontrol sosial dalam kehidupan
bermasyarakat.
Sebagai kontrol sosial, mahasiswa dapat memberikan kritik maupun saran serta solusi bagi
permasalahan yang hadir di lingkungan masyarakat. Fungsi pertama mahasiswa
sebagai social control, akan terlihat ketika ada hal yang dirasa tidak benar dalam masyarakat.
Sehingga mahasiswa dianggap dan diharapkan mampu untuk mengubah keganjilan tersebut.
Lalu, mahasiswa yang tidak aktif atau acuh terhadap permasalahan yang hadir di lingkungan
sekitarnya, maka akan dianggap bahwa tidak ada harapan bagi sebuah bangsa, karena
mahasiswa sebagai iron stock justru enggan berperan sebagai social control.
Selain sebagai social control, mahasiswa adalah bagian dari masyarakat yang tentunya patut
peduli dengan apa yang terjadi di lingkungan sekitarnya. Kepedulian tersebut, tidak hanya
dapat diwujudkan dalam bentuk demo saja. Akan tetapi, dapat diwujudkan dengan pemikiran,
diskusi maupun bantuan moril dan materil yang dapat diberikan oleh mahasiswa kepada
masyarakat.
2) Agent of Change
Mahasiswa memiliki fungsi dan peran sebagai agen perubahan. Artinya bahwa mahasiswa
tidak hanya berperan sebagai penggagas dari perubahan. Akan tetapi ia juga memiliki peran
sebagai objek atau pelaku dari perubahan yang ia gagas tersebut.
Sikap kritis serta positif, pada dasarnya harus dimiliki oleh seorang mahasiswa sebagai agent
of change. Kedua sikap tersebut, diharapkan mampu membuat perubahan yang baik ketika
terjadi kejanggalan dalam lingkungan sosial. Sehingga masyarakat pun akan menjadi lebih
waspada, cerdas dan tidak mudah dibodohi, ketika ada hal janggal terjadi.
Sikap kritis serta positif, pada dasarnya harus dimiliki oleh seorang mahasiswa sebagai agent
of change. Kedua sikap tersebut, diharapkan mampu membuat perubahan yang baik ketika
terjadi kejanggalan dalam lingkungan sosial. Sehingga masyarakat pun akan menjadi lebih
waspada, cerdas dan tidak mudah dibodohi, ketika ada hal janggal terjadi.
Mahasiswa dianggap sebagai sekelompok individu yang harus berada di barisan paling
depan, ketika akan menggerakan sebuah perubahan positif. Melalui kacamata atau pandangan
mahasiswa yang masih netral, maka mahasiswa dianggap mampu melihat kesalahan-
kesalahan yang diperbuat oleh negaranya
Contohnya adalah ketika mahasiswa melakukan aksi sebagai agen perubahan pada tahun
1998, yaitu ketika mahasiswa menumbangkan orde baru dan terjadi perubahan setelahnya.
Demo tersebut, kemudian menjadi aksi demo terbesar yang pernah terjadi di Indonesia dan
digerakan oleh mahasiswa, agar terjadi suatu perubahan yang lebih baik demi Indonesia.
3) Iron Stock
Mahasiswa memiliki peran sebagai generasi penerus bangsa serta diharapkan untuk memiliki
kemampuan, akhlak yang mulia serta keterampilan untuk mampu menjadi calon pemimpin di
masa depan demi bangsa.

Mahasiswa dianggap sebagai aset, cadangan sekaligus harapan untuk bangsa di masa depan.
Tidak dapat dipungkiri, bahwa banyak organisasi yang akan memiliki sifat mengalir, dan
ditandai oleh pergantian kekuasan dari golongan tua pada golongan muda. Oleh sebab itu,
kaderisasi pun akan dilakukan secara berulang, terus menerus.
Begitu pula dalam kehidupan di universitas atau dalam berbangsa dan bernegara. Kaderisasi
pada golongan muda, seperti mahasiswa harus terus dilakukan, sebab di tangan golongan
muda lah, perubahan yang besar dapat terjadi, hingga membuat kondisi dari suatu bangsa
menjadi lebih baik.
Sebagai iron stock, mahasiswa dapat memperkaya diri sendiri dengan ilmu pengetahuan dan
turut mempelajari kesalahan yang sebelumnya pernah terjadi pada generasi tua atau generasi
sebelumnya.
4) Moral Force
Mahasiswa dituntut untuk memiliki akhlak baik, sebab mahasiswa memiliki peran serta
fungsi sebagai moral of force atau suri tauladan bagi masyarakat. Segala perilaku maupun
keputusan yang dibuat oleh mahasiswa, maka akan diamati serta dinilai oleh masyarakat
sekitarnya. Oleh karena itu, mahasiswa diharapkan pintar-pintar dalam memilih di mana ia
akan menempatkan dirinya dalam masyarakat, serta kemampuannya untuk mampu hidup
berdampingan dengan masyarakat lainnya.
Selain itu, di era globalisasi saat ini, di mana semakin mudah budaya luar untuk masuk ke
Indonesia, mahasiswa memiliki peran untuk menjaga nilai-nilai buday yang asli milik
Indonesia. Sehingga, budaya Indonesia pun tidak akan hilang terkikis oleh budaya baru milik
luar. Mahasiswa diharapkan mampu untuk mencerminkan nilai serta karakter terbaik, sesuai
dengan tingkatan intelektual yang ia miliki dan telah diperoleh di perguruan tinggi.
5) Guardian of Value
Fungsi mahasiswa yang kelima ialah sebagai guardian of value atau penjaga nilai. Seperti
halnya moral of force, saat ini banyak budaya asing yang mulai masuk ke Indonesia.
Sehingga, dikhawatirkan bahwa budaya-budaya asli milik Indonesia akan terkikis dan hilang.

Oleh karena itu, mahasiswa berperan sebagai penjaga nilai-nilai yang luhur serta mulia milik
Indonesia yang harus dilindungi. Mahasiswa sebagai penjaga nilai, diharapkan akan berada
dalam garda paling depan untuk menjaga nilai-nilai baik tersebut. Contohnya seperti gotong
royong, keadilan, empati serta kejujuran. Sebagai guardian of value, mahasiswa harus sadar,
bahwa tidak akan ada bangsa yang sejahtera apabila nilai luhur tidak ditegakan oleh golongan
muda maupun golongan tua.

Langkah-Langkah Mewujudkan Peran Mahasiswa Secara Nyata


Setelah mengetahui peranan serta fungsi yang dimiliki oleh mahasiswa dalam kehidupan
sosial di masyarakat, mahasiswa pun harus mengetahui bagaimana cara atau langkah nyata
untuk mewujudkan peranan serta fungsi yang telah melekat pada diri mahasiswa.

Ada beberapa langkah yang dapat diikuti, apabila Grameds ingin mewujudkan peranan serta
fungsi mahasiswa dalam masyarakat secara nyata. Berikut penjelasannya.

 Mahasiswa perlu sadar akan kondisi politik serta kehidupan dalam berbangsa dan
bernegara. Sebab, mahasiswa sebagai bagian dari masyarakat memiliki
kepentingan untuk membela masyarakat dan apa yang terjadi dalam lingkungan
sekitar tidak boleh diabaikan.
 Mahasiswa dapat memilih gerakan-gerakan yang sesuai dengan visi serta
misinya. Gerakan yang dimaksud ialah gerakan intelektual, yaitu sebagai salah
satu cara di mana mahasiswa dapat bergerak menyalurkan pendapat atau passion
yang dimiliki melalui kegiatan ilmiah, diskusi, aksi yang dilakukan dengan
mematuhi hukum, audiensi dan lainnya.
 Langkah ketiga untuk mewujudkan peranan serta fungsi mahasiswa dengan
nyata, ialah dengan turut terlibat dalam organisasi serta gerakan mahasiswa yang
berjalan dengan membawa visi misi yang baik dan tidak mengabaikan tugas atau
keperluan kuliah.
 Tak kalah penting, mahasiswa dapat mewujudkan peranan serta fungsi
mahasiswa dalam masyarakat dengan memiliki manajemen waktu yang baik.
Sehingga mahasiswa mampu menjalankan perannya di lingkungan sosial di
masyarakat dan tetap bertanggung jawab pada diri sendiri, studi sekaligus
keluarganya.
 Memperluas wawasan dengan membaca buku. Agar mampu menjalankan peran
mahasiswa dengan baik dan nyata, mahasiswa haruslah memiliki wawasan yang
luas. Salah satu caranya ialah dengan membaca buku yang beragam. Sehingga,
mahasiswa akan mendapatkan ilmu pengetahuan, perspektif atau cara pandang
yang luas melalui buku-buku yang ia baca. Selain buku, mahasiswa juga dapat
memperluas wawasan dengan rajin membaca jurnal, koran maupun e-book yang
saat ini semakin mudah untuk ditemui.
Itulah penjelasan mengenai peran mahasiswa serta fungsi-fungsinya dan dilengkapi pula
dengan penjelasan cara mewujudkan peran dan fungsi mahasiswa secara nyata.

Anda mungkin juga menyukai