Anda di halaman 1dari 2

IDENTITAS MAHASISWA

1.
a.

b.

c.
2.

3.
a.

b.

c.

1.

Mahasiswa merupakan orang-orang yang menempuh pendidikan di sbuah perguruan


tinggi apakah itu perguruan tinggi negeri ataupun perguruan tinggi swasta.
Mahasiswa tentunya sangat jauh berbeda dengan siswa, seperti pada waktu SMA
siswa memiliki sifat manja, kekanak-kanakan, serba di atur, sedangkan mahasiswa itu bersifat
kritis, mandiri, pembaharu, cerdas, dan lain-lain. Mahasiswa merupakan satatus lanjutan dari
siswa. Dengan dilengkapi dengan kata maha di depan kata siswa ini menandakan bahwa
seseorang yang memiliki status sebagai mahasiswa tersebut memiliki suatu hal yang melebihi
siswa baik itu dalam potensi yang dimilikinya, posisi di kehidupan bermasyarakat, maupun
peranannya dalam masyarakat. Sehingga pengertian identitas mahasiswa adalah ciri khas
yang dimiliki seseorang berstatus mahasiswa dengan ciri khasnya yang memiliki kapasitas
lebih dari sekedar siswa.
Identitas mahasiswa terdiri atas :
Potensi
Secara garis besar mahasiswa memiliki potensi sebagai berikut
Hard Skill
Hard skill merupakan suatu kemampuan yang di dapatkan seorang mahasiswa selama di
dalam bangku perkuliahan berupa keahlian pada suatu bidang yang di tekuninya dan di
dapatkan dengan cara menerima materi dari dosen, melakukan paraktikum di laboratorium,
dan mengikuti kuliah paraktik.
Soft Skill
Soft skill merupakan kemampuan dalam memimpin, berkomunikasi, manajerial, dan public
speaking. Sebuah kemampuan yang didapatkan dengan cara tidak instan melainkan melalui
berbagai proses yang harus dilalui. Soft skill tidak diperoleh dalam bangku perkuliahan,
melainkan didapatkan dalam suatu organisasi. Soft skill ini merupakan hal yang sangat
penting karena berkaitan dengan modal mahasiswa saat menghadapi dunia kerja yang
tentunya tidak bisa hanya mengandalkan Hard Skill.
Idealisme
Idealisme merupakan suatu paham yang ia pegang sehingga dapat menganalisis suatu
permasalahan berdasarkan kebenaran ilmiah.
Posisi
Posisi mahasiswa dalam masyarakat yaitu sebagai masyarakat sipil. Di dalam lapisan
masyarakat sipil, mahasiswa termasuk ke dalam akademia, yaitu orang-orang yang terlibat
dalam pendidikan tinggi.
Peran
Peran mahasiswa yaitu
Peran Moral
Peran moral adalah bahwa mahasiswa memiliki hak untuk menentukan sendiri kehidupannya.
Disinilah dituntut rasa tanggung jawab kepada diri sendiri atas konsekuensi dari apa yang
telah menjadi pilihannya.
Peran Sosial
Peran sosial adalah bahwa setiap perilaku dan tindakan yang dilakukan mahasiswa tentunya
memberikan pengaruh terhadap lingkungan sekitarnya. Maka selain pada diri sendiri,
mahasiswa juga dituntut untuk mampu mempertanggungjawabkan perbuatannya kepada
lingkungan masyarakat sekitar.
Peran Intelektual
Peran Intelektual adalah bahwa mahasiswa sebagai kaum terdidik dituntut untuk dapat
mengaplikasikan ilmunya ke dalam kehidupan masyarakat secara nyata.
Mahasiswa juaga disebut sebagai Agent Of Change, Social Control, dan Moral Force
Agent Of Change (Agen Perubahan)

Mahasiswa kerap digadang-gadangkan sebagai agen perubahan. Tentu saja bukan atribut
tanpa makna. Gelar yang di sandang mahasiswa ini membawa konsekuensi yang serius dalam
kehidupan bermasyarakat. Mahasiswa dalam perspektif masyarakat adalah kaum terdidik
yang mampu menjadi penggagas sekaligus penggerak perubahan dalam kehidupan sosial
masyarakat. Maka dengan demikian, pengharapan masyarakat akan kontribusi nyata
mahasiswa begitu beasar.
Menyoal kontribusi mahasiswa dalam masyarakat, mahasiswa mengenal mengenai apa yang
disebut sebagai Tri Dharma Perguruan Tinggi yang terdiri dari pembelajaran, penelitian, dan
pengabdian masyarakat. Pembelajaran memang menjadi konsekuensi logis dari seorang
mahasiswa. Sementara penelitian dilakukan untuk melengkapi proses pembelajaran itu
sendiri. Sedangkan pengabdian masyarakat adalah akumulasi dari proses pembelajaran dan
penelitian yang bersifat aplikatif.
2. Social Control
Peran mahasiswa sebagai Social control terjadi ketika ada yang tidak beres atau ganjil dalam
masyarakat dan pemerintah. Saat ini di Indonesia, masyarakat merasakan bahwa pemerintah
hanya memikirkan dirinya sendiri dalam bertindak. Pemerintah acap kali tidak menepati
janjinya yang pernah diutarakan. Kasus hukum, korupsi, merajalela dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara. Inilah cerminan mengapa mahasiswa yang notabenenya sebagai
anak bangsa harus bertindak dengan ilmu dan kelebihan yang dimilikinya.
Mahasiswa sudah sepatutnya memperjuangkan hak-hak masyarakat itu sendiri. Bergerak
untuk menjaga dan memperbaiki norma sosial yang ada dalam masyarakat. Perbuatan
mahasiswa bukan hanya turun ke jalan, tetapi juga kegiatan berdiskusi. Dengan di dukungnya
pokok-pokok pikiran yang di dapatkan melalui diskusi, mahasiswa akan menjadi lebih bijak
dalam mengubah hal yang tidak beres dalam masyarakat maupun pemrintah.
3. Moral Force
Moral force atau kekuatan moral adalah fungsi yang utama dalam peran mahasiswa dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara. Lalu mengapa harus moral force? Mahasiswa dalam
kehidupannya dituntut untuk dapat memberikan contoh dan teladan yang baik bagi
masyarakat. Hal ini menjadi beralasan karena mahasiswa adalah bagian dari masyarakat
sebagai kaum terpelajar yang memiliki keberuntungan untuk menempuh pendidikan yang
lebih tinggi. Kini, peran mahasiswa yang satu ini telah banyak ditinggalkan, banyak kegiatan
mahasiswa yang berorientasi pada kehidupan hedonisme. Amanat dan tanggung jawab yang
telah dipegang oleh mahasiswa sebagai kaum terpelajar telah ditinggalkan begitu saja. Jika
ini terjadi, kegiatan mahasiswa bukan lagi berorientasi pada rakyat, hal ini pasti akan
menyebabkan generasi pengganti hilang. Maka dari itu, peranmoral force sangat
dibutuhkan bagi mahasiswa Indonesia yang secara garis besar memiliki goal menjadikan
negara dan bangsa ini lebih baik.
Proses belajar diantara sekat ruang kuliah saja dirasa tidak cukup mampu untuk
menggali besarnya potensi mahasiswa. Perlu pengembangan potensi diri diluar ranah
akademis yang disebut dengan soft skill. Keberadaan organisasi kampus menjadi sangat
penting dalam pengembangan diri.

Anda mungkin juga menyukai