Anda di halaman 1dari 4

 SEJARAH SINGKAT DAN PERAN HIMPUNAN PELAJAR MAHASISWA SULA (

HPMS ) DALAM PERJUANGAN PEMEKARAN KABUPATEN KEPULAUAN SULA


( Disampaikan pada Perayaan Peringatan HUT Kabupaten Kep. Sula XV, oleh HPMS Cab.
Makassar pada tanggal 2 Juni 2017 di Gedung Stasion RRI Makassar )

Pada masa kondisi yang mulai tenang setelah berlalunya masa yang tidak
menentu pada awal dan pertengahan tahun 50 an akibat pemberontakan yang ingin
memerdekakan diri dari Republik Indonesia dan khususnya didaerah Maluku .
maka beberapa orang masyarakat sula ( mata pia ) mulai bertebaran keluar daerah
( merantau ) dalam rangka mencari pekerjaan dan sebagian diantaranya adalah
untuk melanjutkan pendidikan/sekolah, ada yang ke Ambon, Ternate, Makassar,
Surabaya, Malang bahkan sampai ke Jakarta dan beberapa tempat lainnya di Pulau
Jawa dan Sumatra. Dalam perantauannya timbul beberapa pemikiran bahwa
ternyata daerah Kepulauan Sula masih sangat tertinggal dibandingkan dengan
beberapa daerah lainnya misalnya di Sulawesi dan Pulau Jawa, untuk itu
diharapkan bahwa hanya orang Sula sendirilah yang harus berbuat dalam proses
pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kep. Sula,.
Idealisme-Idealisme ini berhasil dihimpun dan dibahas dalam beberapa pertemuan
Mahasiswa, Pelajar dan Masyarakat Sula di Makassar yang berkesimpulan bahwa
untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Kep. Sula maka ada 2 (dua) cara utama /
strategi yang harus segera dilakukan yaitu ;

1. Sektor pendidikan harus mendapat perhatian utama karena sangat berkaitan


dengan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia ( SDM ) Sula sebagai
pelaku pembangunan, dan
2. Untuk mempercepat dan lebih terarahnya proses pembangunan di Kep Sula,
sudah waktunya perlu adanya pemekaran wilayah di Maluku, khususnya di
Kepulauan Sula menjadi suatu daerah otonom / kabupaten sebagai suatu
langkah untuk membuka keterisoliran daerah, mempercepat proses
pembangunan dan mempersempit rentang kendali pembangunan semua sektor
khususnya di Kep. Sula.

Guna mewujudkan pelaksanaan strategi tersebut maka perlu dibentuk sebuah


wadah berkumpul / berhimpun bagi masyarakat Sula dan sekaligus sebagai suatu
wadah perjuangan, pengkaderan dan pemersatu bagi masyarakat Sula, akhirnya
dibentuklah suatu organisasi yang bernama “Himpunan Pelajar Mahasiswa Sula
(HPMS)” pada tanggal 20 September 1959 di Makassar, adapun Jenjang Struktur
Organisasinya yaitu Pimpinan/Pengurus Pusatnya berkedudukan di Makassar,
dengan Pengurus Cabang nya sekarang berada di Makassar, Surabaya, Jakarta,
Ambon, Sanana ( Kep.Sula ), Namlea ( P.Buru ) Ternate, Manado, dan Jogyakarta.
Dalam perjalanannya organisasi HPMS selain melaksanan program pengembangan
organisasi dan pengkaderan anggota/masyarakat Sula, Program pengembangan
sektor pendidikan antara lain dengan pendirian SMA pertama (SMA Sehati) di
Sanana pada tahun 1960 sekaligus pengerahan anggota HPMS selama 3 tahun
untuk tenaga gurunya, yang selanjutnya diusulkan untuk dinegerikan, dan sejak
tahun 1963 sudah berstatus SMA negeri, sekarang lebih dikenal dengan nama SMA
Negeri 1 Sanana, serta pendirian beberapa SMP dan SMEA lainnya, semuanya ini
adalah sebagai contoh penghela dan pendorong sektor pendidikan.

Selanjutnya khusus tentang ide pemekaran Kabupaten, maka telah ditempuh


beberapa langkah antara lain :

1. Setelah HPMS ini dibentuk, dilaksanakanlah sosialisasi idealisme pemekaran


sampai ke Kep. Sula guna menyatukan pemikiran dan langkah perjuangan yang
harus dilakukan secara terpadu dan mendapat dukungan positf dari dan oleh
semua elemen masyarakat Sula;
2. Keseriusan perjuangan masyarakat Sula dapat terlihat jelas ketika
pembangunan 15 rumah yang diperuntukan untuk pegawai. Yang dikenal
dengan kompleks perumahan daerah di Sanana. Pembangunan ini secara
politis guna mendukung kebijakan pemekaran Maluku Utara dimana
didalamnya Kepulauan Sula termasuk rancangan pemekaran dengan tingkat II
Maluku Utara yang tertuang dalam SK Gubernur Maluku tanggal 6 Desember
1966. No; Des 15/3/66
3. Sebagai tindak lanjut perjuangan pemekaran Kabupaten Sula, maka pada
tanggal 14 Desember 1971 di Sanana diadakanlah Musyawarah bersama
Parpol/Golkar. Ormas dan HPMS sehingga melahirkan Resolusi Rakyat Sula
tanggal 28 Desember 1971 yang ditandatangani oleh 7 Pimpinan Parpol/Golkar
atas nama Rakyat Sula, yaitu Mendesak Pemerintah untuk segera merealisir
Dati II se Maluku Utara, Khususnya Dati II Sula Kepulauan. dan sekaligus
memberikan Kuasa/Mandat kepada Pimpinan Pusat Himpunan Pelajar
Mahasiswa Sula yang berkedudukan di Ujung Pandang sebagai wadah yang
dipercaya oleh rakyat Sula untuk Mendukung Resolusi Rakyat Sula tentang
tuntutan Dati II Sula Kepulauan dan Memperjuangkan/meneruskan segera
tercapainya cita-cita luhur hati nurani rakyat Sula Kepulauan tentang status
daerah Sula Kepulauan dari status Kecamatan menjadi Daerah Tingkat ( DATI )
II dan selanjutnya diperkuat kembali dengan Pernyataan Masyarakat Sula dan
Partai Partai Politik Kep. Sula tanggal 16 September 1999 tentang Resolusi
Rakyat dan Mandat kepada PP HPMS dan jajarannya
4. Dengan Resolusi dan Mandat Rakyat Sula ini maka Sejak Awal Tahun 1972
dimulailah era perjuangan terbuka untuk tujuan pemekaran Kab. Sula
Kepulauan yang dipelopori oleh PP HPMS dan seluruh Pengurus Cabangnya
yaitu dengan menempuh langkah :
a. Memperjuangkan, menyampaikan dan membahas tuntutan Aspirasi Rakyat
Sula ke DPRD tk. I Maluku dan Gubernur Maluku, Menteri Dalam Negeri dan
DPR RI.
b. Perjuangan tuntutan aspirasi rakyat ini terus disampaikan dan dibahas
sampai dengan di awal dekade tahun 2000 an, melalui suatu proses yang
panjang ditingkat DPRD Kabupaten Maluku Utara dan DPRD Provinsi
Maluku Utara serta pembahasan di tingkat Komisi dan Paripurna DPR RI.
Maka akhirnya Presiden RI mengesahkan Undang-Undang No. 1 Tahun
2003 tanggal 25 Februari 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Halmahera
Utara, Kabupaten Halmahera Selatan, Kabupaten Kepulauan Sula,
Kabupaten Halmahera Timur, dan Kota Tidore Kepulauan

Demikian sejarah singkat peran HPMS dalam memperjuangkan aspirasi Rakyat


Sula tentang pemekaran Kabupaten Sula di Propinsi Maluku Utara.
Pertanyaannya sekarang adalah bagaimana kita semua berperan mengisi dan
mengembangkan daerah Kabupaten ini hingga dapat meningkatkan kesejahteraan
masyarakatnya dalam situasi kehidupan yang tenang dan damai.

Sanohi do pia matua


Bo Sua, Mangon do Taliab

Bomena maga betti ik i

Tabajuang
Bal hai do yafai

Skarang ne tadahi pel


Sua igeliditti

Koi maga dahi bala


Bia hai do yafai

Mai takem sas e


Koi mapaina lal e
Yana ta yana
Hai kau gatel i

Kutipan dari lagu “ Hai Kau Gatel “ Ciptaan : Drs. Usman Drakel, M.Si
dan awalnya di nyanyikan oleh Loela Drakel

Anda mungkin juga menyukai