Anda di halaman 1dari 48

Page 1 of 47

DINAMIC SYSTIM

Dalam satu target dari basic training adalah penekanan dalam aspek afektif (sikap),
maka Dynamic Sistim merupakan salah satu piranti yang signifikan untuk mewujudkan
target suatu perkaderan Basic Training (Latihan Kader I). Ada persepsi yang keliru yang
mengidentikkan Dynamic Sistim dengan dengan pola OSPEK/OPDIK sebagaimana yang
dipraktikkan di perguruan tinggi. Dynamic Sistim merupakan suatu metode dalam
mempola suatu sikap yang searah dengan nilai-nilai ke-Islaman yang menjadi dasar pijakan
bagi HMI. Untuk itu ada beberapa metode yang diterapkan dalam materi ini, sebelum
memasuki training.
Seorang instruktur harus lebih dahulu mengetahui:
1. Biodata peserta
2. Kecendrungan umum dari peserta
3. Perkembangan dari training yang sedang berlangsung

Persepsi Umum Tentang Peserta (trainers)


1. Traners yang memiliki kemampuan intelektual akan tetapi
memiliki sikap arogan
2. Trainers yang tidak memiliki kemampuan intelektual akan
tetapi menampilkan sikap arogan
3. Trainers yang memiliki sikap intelektual akan tetapi tidak
mampu mengaktualisasikan dirinya
4. Trainers yang tidak memiliki kemampuan intelektual akan
tetapi tidak mampu untuk mengaktualisasikan dirinya

Target
1. Menghilangkan superioritas dan inferioritas
2. Dapat menyumbangkan kemampuan dengan dengan pola sikap

A. Prosesi Dyinamic Sistim Dapat Dibagi Dalam Tiga Tahap:

1. Identifikasi Peserta
2. Tujuan Umum
 Mengungkap sikap mental perindividu (karakter pribadi)
 Membuka debat mengenai sejauh mana sikap mental pribadi
 Yang diinginkan mengaktualisasikan sikap yang permanen
 Mengungkap tingkat responsibilitas peserta terhadap lingkungan
3. Peran Instruktur
 Memberikan simulasi terhadap karakter individu
 Menempatkan tanggapan terhadap sesama peserta hingga menampilkan
sikap aslinya (permanen karakter).
 Menentukan sikap arogansi peserta jika ia memberi implikasi terhadap
peserta lain
 Memberikan keyakinan dan motivasi peserta terhadap peserta yang kurang
berani mengaktualisasikan diri

Materi Basic Training (LK I); Lembaga Pengelola Latihan


Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Baturaja; Maret ‘ 2004
Page 2 of 47

B. Komitmen Perkaderan (Training)

a. Tujuan Umum
 Memupus tradisi lama yang bertentangan dengan konsep kemanusiaan secara
universal dan keislaman
 Membuka individu pada usulan kemungkinan perubahan perilaku pada masing-
masing individu
 Mengarahkan kembali pada sikap mental dan keyakinan
 Membentuk paradigma baru dalam berbuat, bertindak dan berpikir

b. Peran Instruktur
 Berupaya mempropaganda peserta untuk mengarahkan pada konsep ideal
 Memberikan sebuah keyakinan dalam perubahan tingkah laku
 Mentransformasi nilai-nilai keislaman dalam membentuk kepribadian
 Mewujudkan totalitas etika dan moral

C. Komitmen Keislaman dan Ke-HMI-an

a. Tujuan Umum
 Komitmen perubahan dari permanen karakter
 Komitmen terhadap nilai-nilai keislaman dan perjuangan islam
 Komitmen terhadap nilai-nilai perjuangan hmi

b. Peran Instruktur
 Menanamkan nilai-nilai keislaman terhadap peserta (NDP)
 Menanamkan momitmen ke-HMI-an

Persentase Waktu Dalam Forum

Tahap 75 % Forum diberikan kepada peserta dan


Identifikasi 25 % untuk Instruktur
peserta
Tahap Harus ada keseimbangan waktu antara
Komitmen instruktur dan peserta. Dalam artian 50 %
Perkaderan untuk instruktur dan 50 % untuk peserta

Tahap 75 % forum didominasi oleh instruktur


Komitmen dan 25 % untuk peserta
Keislaman dan
Ke-HMI-an

Materi Basic Training (LK I); Lembaga Pengelola Latihan


Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Baturaja; Maret ‘ 2004
Page 3 of 47

SEJARAH HMI

Sejarah adalah peristiwa masa lalu, ilmu sejarah adalah ilmu yang mempelajari dan
mengungkap tentang peristiwa/kejadi yang terjadi di masa lalu. Mempelajari sejarah
penting artinya dalam rangka mengambil hikmah dari sebuah proses yang telah
berlangsung agar dapat diketahui hal-hal apa saja masih dapat diterapkan unutk saat ini dan
kedepan, serta hal-hal apa saja yang tidak boleh diulangi lagi sebagai suatu pengalaman
dari sebuah dinamika kehidupan.

I. Latar Belakang Lahirnya HMI

A. Situasi dunia Internasional

Jatuhnya kerajaan Romawi maka muncullah sistim Feodal dari masyarakat dan
muncullah negara-negara kecil. Paham feodal hancur setelah ada revolusi industri di
Inggris, Prancis, dan revolusi Amerika memunculkan paham sekularisme berupa
liberalisme (demokrasi) dan marxisme (komunis).
Awal abad ke-20 merupakan momentum ummat Islam dalam membebaskan diri dari
penjajahan, dan merupakan jalan untuk melepaskan diri dari lingkungan kolonialisme barat.
Dengan kata lain hampir semua negara islam pada awal abad ke-20 menghadapi realitas
adanya tarik menarik antara kepentingan memperjuangkan islam sebagai prinsip negaranya.
Sesuai perang Dunia II seluruh negara di dunia terlibat dalam perang idiologi yang
sangat besar di mana setiap negara berusaha untuk mempengaruhi dan merubah keyakinan
negara-negara lain menurut keyakinan dan kepercayaan mereka. Perang idiologi ini disebut
juga dengan perang dingin antara blok barat dan blok timur yaitu idiologi orientalis yang di
anut negara-negara kolonial (liberalisme) dan idiologi sosialisme yang di anut negara-
negara jajahan yang baru merdeka (Blok timur).

B. Aspek situasi negara RI sebelum lahirnya HMI

Sejak tahun 1599 Indonesia dijajah oleh Belanda, penjajahan itu disertai dengan
misi dan zending, membawa peradaban barat dengan ciri sekularisme, liberalisme, yang
sangat mempengaruhi perkembangan masyarakat Indonesia. Sesuai dengan arus gelombang
pergerakan kemerdekaan 17 agustus 1945 maka seluruh potensi, biaya, dan perhatian
dikerahkan untuk membebaskan diri dari penjajahan guna memproklamasikan
kemerdekaan Indonesia.

C. Kondisi ummat islam waktu itu

1. Ortodok/konservatif/fundamentalis yaitu mencontoh secara utuh segala perilaku


pembawa agama.
2. Golongan sufi yang terlalu membenci kehidupan duniawi
3. Kelompok mayoritas yaitu 90%

Adanya percampuran adat istiadat, dan budaya antara penduduk pribumi dan
kebudayaan baru yang berasal dari tempat dan agama lain menimbulkan polemik tersendiri
bagi ummat islam, maka lahirlah beberapa organisasi dan aliran agama islam, seperti SDI
Materi Basic Training (LK I); Lembaga Pengelola Latihan
Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Baturaja; Maret ‘ 2004
Page 4 of 47

(Sarikat Dagang Islam), Muhammadiyah, PERSIS (Persatuan Islam), PUI (Persatuan


Ummat Islam), karena kondisi bangsa yang masih dalam keadaan perang maka ummat
islam sebagai mayoritas penduduk harus menjadi tulang punggung kemerdekaan, dengan
dikeluarkan pengumuman pemerintah Nomor: IX tanggal 3 November 1945, yang
membawa berdirinya partai-partai, maka bertempat di madrasah Muslimah
Muhammadiyah Jl. Taman Sari (S. Parman, no 65 Yogyakarta tanggal 7 November 1945
didirikan Masyumi (Majelis Syuro Muslimin Indonesia), sebagai hasil ummat islam
muktamar I setelah merdeka, keputusannya adalah:
 Mendirikan masyumi sebagai satu-satunya partai politik islam dan tidak
boleh lagi mendirikan partai politik islam lain kecuali masyumi
 Masyumi-lah yang akan memperjuangkan nasib ummat islam di bidang
politik
 Organisasi sosial seperti Muhammadiyah, PUI PERSIS, NU, Al Jamiyatul
Wasliyah, dll menjadi anggota istimewa masyumi.

Sebelum MASYUMI berdiri, sebulan sebelumnya di balai muslimin Indonesia


Kramat Jakarta Pusat oleh mahasiswa-mahasiswi STI didirikan GPII pada tanggal 2
oktober 1945. Dengan keputusan presiden no: 1200 tanggal 17 Agustus 1960 dan dengan
Kepres no: 139/1963 GPII dibubarkan.

D. Kondisi perguruan tinggi dan kemahasiswaan yaitu adanya sekularisasi


pemikiran dikalangan masyarakat kampus, yang mengeyampingkan pendidikan
agama.

Perguruan tinggi di pengaruhi oleh sistem pendidikan barat yang mengarah kepada
sekularisme yang meningalkan agama dalam setiap aspek kehidupan ummat manusia. Dari
hal tersebut muncul dua golongan masyarakat yaitu satu bersifat ke barat dan yang lain
bersifat ke Islam. Di Yogyakarta sudah berdiri PMY (Pergerakan Mahasiswa Yogyakarta)
yang bersifat non agama dan non politik dengan pimpinan I adalah Widono Ahmad. PMY
adalah anderbauw dari Partai Sosialis Indonesia (PSI) yang berhaluan Komonis.
Dengan adanya pengaruh sekularisme di kalangan Perguruan Tinggi dan
Kemahasiswaan, hal ini menyebabkan krisis keseimbangan antara dunia dan akhirat, dan
dalam persepsi pada waktu itu kalau tidak bisa dansa, belum bisa di katakan mahasiswa.
Dengan melihat kondisi di atas Gagasan untuk mendirikan HMI sudah timbul pada
bulan November 1946 yang di gerakan oleh Lafran Pane (Mahasiswa tingkat I STI). Sudah
beberapa kali diadakan pertemuan antara mahasiswa tapi belum didirikan masih ada yang
menentang untuk mendirikan HMI walaupun sudah ada yang menerima.
Pada hari rabu pon 1878 tanggal 5 Februari 1947 M, 14 Robiul Awal 1366 H sudah
diprakarsai baik AD, nama organisasi dan tanggal yang telah di rencanakan. Kebetulan
mahasiswa-mahasiswa yang menolak berdirinya Organisasi Mahasiswa Islam ini tidak
mengikuti kuliah, Lapran Pane dari Sekolah Tinggi Agama Islam Yogyakarta mencoba
menyampaikan ide kepada Rektor (waktu itu A. Kahar Muzakar dan Dekan yaitu Husein
Yahya), ternyata ide ini disetujui oleh keduanya. Pada saat kuliah dari Bapak Husein Yahya
oleh pemrakarsa jam kuliah tersebut diminta untuk digunakan rapat dan di perbolehkan.
Pada, 5 Februari 1947 di jalan Setyodiningratan No. 5 didirikan HMI dengan
tujuan:
1. Mempertahankan dan mempertinggi derajat rakyat Indonesia.
2. Menegakan dan mengembangkan ajaran islam.

Materi Basic Training (LK I); Lembaga Pengelola Latihan


Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Baturaja; Maret ‘ 2004
Page 5 of 47

AD/ART dibuat kemudian, dengan susunan kepengurusan sebagai berikut:


Ketua : Lafran Pane
Wakil Ketua : Asmin Nasurion
Penulis I : Anton Timur Jailani
Penulis II : Karnoto Zakarsyi
Bendahara I : Dahlan Hussin
Bendahara II : Maisaroh Hilal
Anggota : Suwali, Yusdi Ghazali dan Mansyur.
Pemrakarsa pendiri HMI adalah Lafran Pane
Pendiri-pendiri HMI adalah; Lafran Pane, Karnoto Zarkasyi, Dahlan Hussin,
Maisaroh Hilal, Suwali, Yusdi Ghozali, Mansyur, Siti Zairah, M. Anwar, Hasan Basri,
Marwan, Tayeb Razak, Toha Mashudi, Bidron Hadi. Pengurus pertama HMI di bentuk
tanggal 5 Februari 1947. Pelanjut pengurus yaitu pengurus besar HMI pilihan kongres I
HMI.

Ada 2 peristiwa besar yang mengikuti lahirnya HMI:


1. Maulid nabi Muhammad SAW
2. Ditandatanganinya perjanjian Linggarjati

Tujuan HMI waktu itu:


1. Mempertahankan kemerdekaan negara dan meninggikan derajat bangsa Indonesia
(Wawasan Kebangsaan)
2. Mensyiarkan Islam (Wawasan Keislaman)

Tujuan ini dikuatkan oleh Jenderal Soedirman pada pidatonya saat Dies Natalis
HMI tanggal 5 Februari 1948, bahwa HMI bukan hanya untuk ummat islam tetapi adalah
harapan bangsa Indonesia.
Dalam penjabaran tujuan HMI di atas dititik beratkan pada aspek
1. Aspek politik
Bangsa Indonesia tidak akan pernah berhasil meraih cita-citanya tanpa ada
kemerdekaan
2. Aspek Ekonomi
Adanya motivasi untuk pengembangan ekonomi dalam rangka meninggikan derajat
bangsa Indonesia
3. Aspek Pendidikan
(berhubungan dengan wawasan nasional/nusantara)
4. Aspek Kebudayaan
Membersihkan ajaran islam dari unsur-unsur budaya non islam
5. Aspek Agama
Meninggikan syiar islam

II. Tanggapan Terhadap Lahirnya HMI

Pada tanggal 7 November 1945 diadakan musyawarah ummat islam Indonesia


untuk membentuk Masyumi, musyawarah ini menghasilkan 3 putusan:
1. Masyumi sebagai satu-satunya partai politik Islam
2. Tidak membenarkan partai politik islam selain masyumi
3. Partai generasi muda ummat islam menjadi anggota kehormatan partai masyumi
Materi Basic Training (LK I); Lembaga Pengelola Latihan
Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Baturaja; Maret ‘ 2004
Page 6 of 47

Partai islam menuduh HMI sebagai pemecah belah persatuan ummat, ini dituduhkan
oleh masyumi dan GPII (Gerakan Pemuda Islam Indonesia) yang terbentuk pada bulan
September 1945. Pada tahun 1948 terjadi pemberontakan PKI di Madiun, HMI terlibat
langsung dalam proses penumpasannya dengan membentuk Corps Mahasiswa dibawah
pimpinan Ahmad Tirtosudiro (Ketua Umum PB HMI), dan HMI sebagai pasukan Inti
(Pati).

Reaksi-reaksi terhadap kelahiran HMI


1. Dari Perserikatan Mahasiswa Yogyakarta (PMY)
Reaksi dari PMY adalah bersifat idiologis HMI di anggap saingan ketat kehilangan
pengaruh serta kekurangan anggota. Mereka memproganda bahwa HMI akan bubar dan
mati tapi kenyataannya mereka yang mati dan bubar.

2. Dari GPII (Gerakan Pemuda Islam Indonesia)


Reaksi dari GPII bukan bersifat idiologis tapi kurang pengertian. GPII merasa
dirugikan. Dikatakan bahwa mahasiswa juga pelajar/pemuda karena GPII ada sekolah
pelajar karena itu tidak perlu didirikan organisasi mahasiswa. Sekolah pelajar ini dilepas
dan di Yogyakarta didirikan PII (Pelajar Islam Indonesia) tanggal 4 Mei 1947.

3. Dari Pelajar Islam Indonesia (PII)


Di kalangan PII banyak terdapat anggota GPII, maka reaksi terdapat kelahiran HMI
terdengar dikalangan PII. Dalam kongres I PII di Surakarta tanggal 14 s/d 16 Juli 1947
Lafran Pane hadir walaupun tidak diundang dan duduk di bagian belakang, tidak di
perkenankan berbicara atas nama PB HMI, karena PII menganggap HMI tidak ada. Dan
Waktu Konferensi Besar PII di Ponorogo tanggal 4 s/d 6 Nopember 1947. Lafran Pane
selaku Wakil Ketua PB HMI dapat hadir walaupun tidak di undang. Masalah HMI telah di
tetapkan dalam suatu konferensi dan Lafran Fane di minta untuk menjelaskan.

III. Fase Perjuangan HMI

1. Fase Pengokohan (5 Februari – 30 Nopember 1947)


2. Fase pergerakan senjata (1947-1948)
3. Fase pertumbuhan dan pengembangan (1949-1963)
4. Fase Tantangan (1963-1965)
5. Fase ORBA (1965-1968)
6. Fase pembangunan (1969 sampai sekarang)

A. Fase Pengokohan (5 Februari – 30 Nopember 1947)


Fase ini adalah untuk mengkokohkan eksistensi HMI, maka di adakan aktivitas
untuk popularisasi organisasi dengan mengadakan cerama, rekreasi, malam kesenian,
mendirikan cabang-cabang baru, diantaranya Cabang Klaten, Solo, Malang, dan
Yogyakarta. Pengurus terbentuk 5 februari 1947 otomatis menjadi PB HMI dan merangkap
pengurus cabang Yogyakarta. Pada tanggal 22 Agustus 1947 diadakan resufhufle Pengurus,
MS Mintareja menjadi Ketua PB HMI dan Lafran Pane jadi wakil, 30 Nopember 1947 di
adakan kongres HMI.

B. Fase Perjuangan Bersenjata (1947 - 1948)


Materi Basic Training (LK I); Lembaga Pengelola Latihan
Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Baturaja; Maret ‘ 2004
Page 7 of 47

Semua kekuatan HMI pada fase ini dikerahkan untuk membantu pemerintah ikut
aktif dalam perang kemerdekaan baik langsung memegang senjata atau sebagai setaf
penghubung. Untuk menghadapi pemberontakan PKI di Madiun 18 september 1948 Wakil
Ketua PB HMI Ahmad Tirtosudiro membentuk Corps Mahasiswa (CM) dengan komandan
Hartono, Wakil Ahmad Tirtosudiro ikut menumpas PKI dengan mengerahkan anggota pergi
kegunung-gunung untuk membantu pasukan pemerintah. Pada tanggal 6 Februari 1948
diadakan resepsi peringatan dies natalis HMI. Panglima Besar Angkatan Perang Jenderal
Soedirman, ketika memberikan sambutan dalam acara tersebut, di samping diartikan
sebagai Himpunan Mahasiswa Islam juga di artikan Harapan Masyarakat Indonesia.
Pada fase ini perlu dicatat peristiwa bersejarah yaitu di gedung seni Sono
Yogyakarta diadakan kongres Muslim Indonesia II yaitu tanggal 20 – 25 Desember 1949
dengan keputusan:
1. Mendirikan badan penghubung, pengkoordinir kerja sama antar segala
organisasi islam, politik, ekonomi, sosial dan kebudayaan.
2. Menyatakan organisasi pelajar islam bernama Pelajar Islam Idonesia.
3. Hanya satu organisasi mahasiswa islam yaitu HMI.

C. Fase pertumbuhan dan pengembangan ( 1949-1963)


Karena akibat ikut terjunnya anggota HMI kegolongan medan pertempuran, maka
terjadi kefakuman dalam tubuh HMI. Setelah adanya penyerahan kedaulatan rakyat maka
mahasiswa-mahasiswa yamg berminat melanjutkan kuliahnya mulai muncul. Pada tahun
1951 PB HMI pindah dari Yogyakarta ke Jakarta. Yang selalu menggoyang HMI adalah
organisasi yang merupakan kaki tangan PKI:
1. CGMI (Central Gerakan Mahasiswa Indonesia)
2. PNI Asih dan 3. IPMI

Sejak tahun 1960 diusahakan mengadakan konsolidasi dan bulan Juli 1961 PB HMI
dipindahkan dari Jogyakarta ke Jakarta. Dalam Fase ini diadakan kegiatan sebagai berikut:
1. Pembentukan cabang-cabang baru.
2. Menerbitkan mass media, ceritorium, cerdas, sejak 1 agustus 1954
3. Tujuh kali konggres, delapan kali perubahan AD/ART
4. Pengesahan atribut-atribut HMI ( lambang, bendera, mars, hyimne HMI.)
5. Merumuskan tafsir asasHMI.
6. Pembentukan Badko.
7. Menetapkan Metode Training HMI.
8. Pembentukan lembaga-lembaga HMI.

Menghadapi pemilu 1955, penegakan Independensi HMI, mendesak pemerintah


agar mengeluarkan UU Perguruan Tinggi, pelaksanaan pelajaran agama dan mengeluarkan
pernyataan bahwa komunisme bertentangan dengan islam dan mengeluarkan konsep
peranan agama dalam pembangunan.

D. Fase Tantangan (1963 –1965)


Pada fase tantangan 1963-1965 HMI ikut berpolitik praktis dengan mempelopori
KAMI dan KAPPI, tokoh HMI yang turun langsung diantaranya:
1. Abdul Gafur
2. Akbar Tanjung
3. Arif Rahman Hakim (yang gugur pada peristiwa KAMI)

Materi Basic Training (LK I); Lembaga Pengelola Latihan


Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Baturaja; Maret ‘ 2004
Page 8 of 47

Dendam kusumat PKI timbul sejak pemberontakan PKI Madiun, setelah Masyumi
dan GPII di berhasil di paksa bubar oleh PKI, HMI dianggap sebagai kekuatan Ke tiga dari
ummat islam.Tujuan pembubaran HMI oleh PKI adalah untuk memotong kader-kader umat
islam yang di cetak oleh HMI. Dalih yang di buat oleh PKI untuk membubarkan HMI oleh
PKI adalah dengan mengatakan bahwa HMI anti UUD 1945, Pancasila, dan Bungkarno,
HMI terlibat PRRI/PERMESTA.
Barisan pengganyang yaitu PKI, PARTINDO, dan PNI beserta anderbauwnya. Di
tambah organisasi lain, media masa dan kantor berita ANTARA untuk membuat Publik
Opini. Dekan Fakultas Hukum Universitas Brawijaya melarang HMI di Fakultas tersebut.
Memecat HMI dari Perhimpunan Perserikatan Mahasiswa Islam, Menyingkirkan Alumni
dari berbagai Instansi, Menuduh HMI membikin onar di mana-mana. Reaksi positif
membela HMI, Dewan pertimbangan Agung tidak melarang, Rektor UNBRA mengatakan
pelarangan bukan wewenang Universitas. Umat Islam Jember, Presiden merestui HMI,,
PSII. HMI bukan Anderbauw MASYUMI. GEMUIS seluruh daerah membela HMI sampai
titik darah terakhir. Dalam aksi tuntutan pembubaran HMI barisan PKI membentuk Panitia
Aksi Pembubaran HMI, dan Generasi Muda Islam membentuk Panitia Solidaritas
Pembelaan HMI. Ketua CC PKI dianugrahi Bintang Mahaputra oleh Presiden Soekarno dan
pada hari yang sama GEMUIS mengadakan apel untuk membela HMI dengan membawa
sepanduk berbunyi Langkahi Mayat Kami Sebelum Menganyang HMI. Tanggal 15
September 1965 HMI dinyatakan jalan terus.
Pada waktu penutupan II CGMI DN Aidit menghasut masa CGMI dengan
mengatakan bahwa soal HMI adalah soal kecil kalau laki-laki tidak bisa membubarkan
HMI lebih baik pakai kain saja. CGMI menuntut kepada Bungkarno supaya membubarkan
HMI, namun HMI tidak di bubarkan. Tujuan PKI untuk membubarkan HMI tidak tercapai
sebelum GESTAPU.

E. Fase HMI Sebagai Pelopor ORBA (1965 – 1968)


Tanggal 1 Oktober 1965 di pagi hari PB HMI menemui Pangdam V Jaya yang
menyampaikan pemberontakan itu di lakukan oleh PKI dan HMI siap memberikan bantuan
apa saja yang di minta untuk menumpas PKI. Tanggal 25 Oktober 1965 KAMI (Kesatuan
Aksi Mahasiswa Indonesia) didirikan atas inisiatif walik Ketua Umum PB HMI Mar’i
Muhammad. Tanggal 10 Januari 1966 Tri Tura dicetuskan, Tanggal 11 Maret 1966 PKI dan
seluruh organisasi massanya di Indonesia di bubarkan dan di nyatakan sebagai organisasi
terlarang. Presiden Soekarno di turunkan dari tahta kepresidenan dan di ganti oleh Soeharto
sebagai presiden pada tanggal 12 Maret 1967.

F. Fase Pembangunan Nasional (1968 – Sampai Sekarang)


Partisipasi HMI dalam pembangunan:
1. Partisipasi dalam pembentukan situasi dan Iklim
2. Partisipasi Hmi dalam pemberian Konsep-Konsep
3. Partisipasi dalam bentuk pelaksanaan-pelaksanan

Perkembangan HMI dari periode ke periode:


1. Periode I ( 5 Februari sampai 30 Nopember 1947)
Pengurusnya Lafran Pane, MS Menfareja, Asmin Nasution)
Ketua : Lafran Pane
Wakil Ketua : Asmin Nasution
Penulis I : Anton Timur Jailani
Penulis II : Karnoto Zakarsyi
Materi Basic Training (LK I); Lembaga Pengelola Latihan
Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Baturaja; Maret ‘ 2004
Page 9 of 47

Bendahara I : Dahlan Hussin


Bendahara II : Maisaroh Hilal
Anggota : Suwali, Yusdi Ghazali dan Mansyur.
2. Periode II (1947 –1951)
Pengurusnya MS Menfareja, Ushuliddin Hutagalung, bulan Agustus di ambil aleh
oleh Ahmad Tirto Sudiro. Bulan Juli 1948 dipegang Lafran Pane dan sekretarisnya Ahmad
dahlan Ranuiharjo. Bulan Juni 1951 PB HMI di pindahkan ke Jakarta di pegang oleh
Luknan E. Hakim dan Mutiar Sebagai Sekjen. Bulan Oktober 1951 Ketua Umumnya A.
Dahlan Ranuiharjo dan Suyono sebagai Sekjen. Tanggal 15 Desember 1951 di Yogyakarta
diadakan kongres darurat yang kemudian dikukuhkan sebagai kongres II hadir empat
Cabang, terpilih Ketua Umum Periode 1951 – 1953 adalah A. Dahlan Ranuiharjo.

3. Periode III (1951 – 1953)


Ketua Umum A. Dahlan Ranuiharjo dan Sekjennya MR. Nasution, yang merupakan
hasil konggres II.

4. Periode IV (1953 – 1955)


Deliar Nur sebagai Ketua Umum dan D. Gumanirja sebagai sekjen.
Lambang HMI di ciptakan oleh Ahmat Sadali.

IV. PROSES KELAHIRAN HMI CABANG BATURAJA

HMI Cabang Baturaja yang memiliki wilayah koordinatif ditingkatan daerah


kabupaten yang tengah dipersiapkan dan sedang menunggu pengesahannya untuk
disempitkan wilayah geografisnya karena pemecahan wilayah menjadi tiga kabupaten.
Dalam kondisi seperti ini dan kedepan nantinya, keadaan tersebut sangat strategis bagi
pengembanan misi organisasi, baik dalam peran fungsi sebagai warga kampus, warga sosial
kemasyarakatan, bagian dari ummat dan warga negara selaku generasi muda terdidik yang
memiliki kapasitas yang sangat diperhitungkan dalam melakukan perubahan-perubahan.

Perkaderan
Pada hari sabtu sore tanggal 4 Maret 2000 M, berangkat 17 orang mahasiswa dari
Fakultas Pertanian Universitas Baturaja dengan menggunakan Kereta Api untuk pertama
kali mengikuti Basic Training HMI yang diselenggarakan oleh Komisariat FKIP
Universitas Sriwijaya pada hari Senin s/d sabtu tanggal 6 s/d 11 Maret 2000 yang bertempat
di gedung YPU (Yayasan Pembangunan Ummat) sekretariat HMI Cabang Palembang di
jalan Radial, namun yang bertahan mengikuti pentrainingan dan dinyatakan lulus hanya 3
(tiga) orang, yaitu HARMAN SYAHRI, SALMAN HADI, dan VERAWATI.
Basic Training kedua diikuti oleh KAMALUDIN (Pertanian), SHARLI MERYADI
(Teknik), dan MARHELIYANA (Pertanian). Basic Training ketiga diikuti oleh ANDI
SETIWAN (Pertanian), IBRAHIM HARTONO (FKIP), MISRA AINI (FKIP), dan
HERAWATI (FKIP).
Pada hari senin s/d sabtu tanggl 29 Agustus s/d 3 September 2000, HMI Cabang
Palembang menyelenggarakan Intermediate Training bertempat di gedung YPU sekretriat
HMI di jalan Radial, yang diikuti oleh utusan HMI dari Cabang-Cabang se-Sumatera, dari

Materi Basic Training (LK I); Lembaga Pengelola Latihan


Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Baturaja; Maret ‘ 2004
Page 10 of 47

Baturaja diikuti oleh HARMAN SYAHRI, yang kemudian detetapkan sebagai peserta
terbaik dengan predikat kelulusan Istimewa.
Pada tanggal 2 April 2001 M bertepatan denga 8 Muharam 1422 H, Pengurus
BADKO (Badan Koordinasi) hmi Sumatera Bagian Selatan memberikan kepercayaan
kepada HARMAN SYAHRI untuk menjadi pengurus BADKO pada Departemen Perguruan
Tinggi Kemahasiswaan dan Kepemudaan, yang ditetapkan dengan Surat Keputusan
Formateur/Pejabat Ketua Umum BADKO SUMBAGSEL No: 02/KPTS/A/F/01/1422,
Tentang Reshuffle Pengurus BADKO HMI SUMBAGSEL.
Pada hari jum’at s/d senin tanggal 1 s/d 5 Juni 2001 bertepatan dengan tanggal 9 s/d
14 Rabiul Awal 1422 HBADKO HMI SUMBAGSEL menyelenggarakan Rapat Kerja
Daerah yang sekaligus dirangkai dengan pelaksanaan Basic Training yang pertama kali di
Baturaja. Pada penyelenggaraan Basic Training diikuti oleh 17 orang peserta, akan tetapi
yang dinyatakan lulus berjumlah 7 (Tujuh) orang yaitu JHONI ANIMAN (Ekonomi),
ASMARI (Ekonomi), AHMAD QOSASI (Pertanian), AKHYAR YULIANTO (Teknik),
DARWIN (Teknik), BUYUNG DARMANSYAH (Pertanian), dan YENI MARLINA
(Pertanian). Salah satu dari hasil Rapat Kerja BADKO adalah untuk membentuk HMI
Cabang Persiapan Baturaja, dengan, memberikan mandat kepada HARMAN SYAHRI,
JHONI ANIMAN, dan VERAWATI untuk melakukan penyelenggaraan Musyawarah
Cabang.
Pengiriman utusan untuk mengikuti Basic Training di Palembang terus dilakukan
secara berkelanjutan, dan dalam rangka realisasi dari hasil Rapat Kerja Badko maka
kemudian dilakukan Musyawarah Cabang I HMI Cabang Persiapan Baturaja, myang
mengamanatkan kepada HARMAN SYAHRI untuk menjadi KETUA UMUM, lalu disusun
kepengurusan HMI Cabang Baturaja dengan Surat Keputusan Formateur/Ketua Umum,
Nomor: 01/A/F-MF/07/1422 Tentang Kepengurusan, maka selanjutnya dikuatkan oleh
Surat Keputusan BADKO HMI SUMBAGSEL, Nomor: 16/ KPTS/A/07/1422, Tentang
Pengesahan Susunan Pengurus HMI Cabang Persiapan Baturaja, dengan struktur
kepengurusan sebagai berikut:

KETUA UMUM : HARMAN SYAHRI


SEKRETARIS UMUM : VERAWATI
BENDAHARA UMUM : JHONI ANIMAN

Pada tanggal 9 s/d 11 November 2002 utusan HMI Cabang Persiapan Baturaja yaitu
HARMAN SYAHRI, KAMALUDIN, SALMAN HADI, dan VERWATI, mengikuti sidang
Pleno II BADKO HMI SUMBAGSEL yang diselenggarakan di BANGKA, dan mengikuti
Kongres XXII HMI di Balik Papan Kalimantan Timur pada tanggal 22 s/d 31 April 2002,
sejumlah 5 (Lima) orang yaitu HARMAN SYAHRI, JHONI ANIMAN, SALMAN HADI,
KAMALUDIN, dan VERAWATI
Sebagai organisasi kader, rekrutmen, dan pembinaan merupakan ikhtiar organisasi
dalam penyiapan-penyiapan kader dengan pompaan nilai-nilai yang hidup didalam tubuh
HMI terus berjalan dengan berbagai kombinasi yang menjadi corak warna berdasarkan
kondisi daerah perguruan tinggi dan kemampuan cabang. Training Formal: Basic Training
(LK I) telah dilaksanakan sedang frekwensinya berdasarkan kapasitas cabang dan jumlah
mahasiswa di perguruan tinggi di daerah, selain itu dilakukan pula pengiriman utusan ke
cabang lain (HMI Cab Palembang) untuk mengikuti LK I guna mempercepat proses
rekrutmen, dan sekaligus sebagai bahan perbandingan evaluasi dari efisiensi dan efektifitas
perkaderan, sedang masa Perkenalan Calon Anggota telah pula dilaksanakan sebelum

Materi Basic Training (LK I); Lembaga Pengelola Latihan


Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Baturaja; Maret ‘ 2004
Page 11 of 47

menyelenggarakan Basic Training (LK I), pengiriman utusan untuk mengikuti LK II


(Intermediet Training) dan LK III (Advance Training).
Pada tanggal 9 September 2003 bertepatan dengan 12 Rajab 1424 H Pengurus
Besar Himpunan Mahasiswa Islam menetapkan bahwa HMI Cabang Baturaja telah
berstatus sebagai CABANG PENUH, yang ditandai dengan pengesahan SK Reshuffle
Pengurus HMI Cabang Baturaja, dengan Surat Keputusan PB HMI Nomor:
164/KPTS/A/07/1424 Tentang Pengesahan Pengurus HMI Cabang Baturaja Periode 2003 –
2004.

KETUA UMUM : HARMAN SYAHRI


SEKRETARIS UMUM : ASMARI
BENDAHARA UMUM : JHONI ANIMAN

Pada Kongres HMI XXIII di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta yang dilaksanakan
pada 23 s/d 30 Oktober 2003, dari HMI Cabang Baturaja berangkat sejumlah 23 orang
dengan meminjan kendaraan dinas (BUS) Pemerintah Kabupaten OKU, yaitu sebagian
besar pengurus cabang dan 3 orang senior yang berjasa pada HMI Cabang Baturaja yaitu
kanda ASPIHANI, ALWI SURYONO, dan SOLAHUDIN AL AYUBI.

Sekretariat
Pada awalnya secretariat HMI Cabang Bbaturaja bertempat tidak jauh dari kampus
A Universitas Baturaja, yaitu pada salah satu bangunan milik Kanda H. IBNU HAJAR, BA
selama sekitar 1 tahun, kemudian pindah di jalan lintas sumatera yaitu Jl. Dr. M. Hatta No
586 C Perumahan Guru Baturaja, telpon 0735-322410.

Materi Basic Training (LK I); Lembaga Pengelola Latihan


Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Baturaja; Maret ‘ 2004
Page 12 of 47

KONSTITUSI HMI

I. Pengertian
Bentuk peraturan perundangan tertinggi yang menjadi dasar dan sumber bagi semua
peraturan perundangan dibawahnya dalam suatu negara/organisasi.
Konstitusi = aturan pokok
Hukum-hukum pokok:
Alquran dan hadist  Islam
Pancasila dan UUD 1945  Indonesia
AD / ART  Organisasi

Syarat yang harus dimiliki agar konstitusi menjadi penentu arah tindakan dan
program (sebagai dasar pijakan). Bentuknya merupakan naskah tertulis yang merupakan
peraturan perundangan tertinggi yang berlaku dalam satu negara/organisasi. Isinya
merupakan aturan yang bersifat fundamental, artinya tidak semua masalah yang penting
harus dibuat, melainkan hal-hal yang bersipat pokok, dasar atau azaz-azaznya saja. Sifat-
sifat konstitusi adalah universal, fleksibel, dan luwes.

II. Ruang Lingkup Konstitusi


a. Mukadimah Anggaran Dasar

Prinsip-prinsip umum atau pokok-pokok pikiran


1. Monoteisme; konsep tauhid terdapat pada mukadimah, pasal 22, 23, 42, dan akhir pasal
47
2. Persatuan dan kesatuan; terdapat pada pasal 1, 15, 17, 25, dan 37.
3. Persamaan dan keadilan ; terdapat pada pasal 13, 15, 16, 22, 24, 37, 40
4. Kebebasan beragama; terdapat pada pasal 25
5. Bela negara; tersirat dalam pasal 24, 37, 38, dan 44
6. Pelestarian adat yang baik; terdapat pada pasal 2-10, adat yang dipertahankan seperti
gotong royong dalam pembayaran diat, dan tebusan tawanan.
7. Mukadimah AD HMI

Alinea I
1. Islam agama yang haq dan sempurna (Ali Imran 19)
2. Fitrah manusia; Hanif/cenderung kepada kebenaran (Al ‘Ara 172)
‘Ketika ditanya oleh Allah siapa Tuhan-mu, bukankah Aku’
‘Betul engkau tuhan kami, kami menjadi saksi’
Hadist nabi:
Setiap manusia dilahirkan dalam keadaan suci (fitrah, siap menerima kebenaran) islam
3. Khalifah fil ardl (Al Basqarah 30)
4. Pengabdian diri (Az Zariat 56)

Alinea II
1. Azaz keseimbangan (Al Qasas 77)
Materi Basic Training (LK I); Lembaga Pengelola Latihan
Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Baturaja; Maret ‘ 2004
Page 13 of 47

2. Duniawi – ukhrowi, individu – social, iman, ilmu, dan amal

Hadist nabi
Beramalah kamu seolah-olah kamu akan mati besok pagi, dan berusahalah kamu
seolah-olah kamu hidup selamanya
Alinea III
1. Kemerdekaan merupakan rahmat Allah SWT
At Taubah 41, Al Baqarah 105, Yunus 25
2. Ummat islam wajib mengisi kemerdekaan (fungsi ummat islam)
Al Anfal 61, Ar Raad 11,
3. Adil dan makmur

Alinea IV
1. fungsi generasi muda Islam
2. Orientasi pengabdian kepada Allah SWT (Az Zariat 56).

b. Masalah keanggotaan

Anggota Hmi adalah mahasiswa Islam yang terdaftar pada perguruan tinggi dan
atau sederajat yang ditetapkan oleh Pengurus Cabang/Pengurus Besar HMI. Masa
keanggotaan adalah terhitung sejak seseorang dinyatakan lulus Basic Training dan berakhir
maksimum 5 (lima ) tahun kemudian untuk program S0 dan 7 (tujuh) tahun untuk S1.
Anggota terbagi atas Anggota muda yaitu orang yang telah ikut MAPERCA, anggota Biasa
yaitu orang yng talah lulus Basic Training, anggota kehormatan yaitu orang yang berjasa
yang telah ditetapkan oleh Pengurus Cabang atau Pengurus Besar HMI. Status keanggotan
dapat dinyatakan habis apabila telah habis masa keanggotaanya, meninggal dunia,
mengundurkan diri atas permintaan sendiri, dan diberhentikan atau dipecat. Seseorang
dapat dipecat apaila bertindak bertentangan dengan ketentuan yang telah ditetapkan di HMI
dan atau merugikan/mencemarkan nama baik organisasi.

c. Struktur Organisasi

Kekuasaan dipegang oleh Kongres, Konfercab atau Muscab, dan Rapat Anggota
Komisariat. Kepemimpinan dipegang oleh Pengurus Besar HMI, Pengurus HMI Cabang,
dan Pengurus Komisariat, untuk membantu PB HMI dibentuk Badan Koordinasi, untuk
membantu cabang dibentuk Koordinator Komisariat.

d. Struktur Kepemimpinan

Kepemimpinan organisasi adalah berjenjang yaitu Ketua Umum sebagai top leader,
dibawahnya adalah para ketua bidang, sekretaris jenderal/sekretaris umum, dan bendahara
umum, dibawahnya lagi ada wakil sekretaris umum dan wakil bendahara umum,
selanjutnya ada departemen-departemen ditiap-tiap bidang.

III. Pedoman dasar organisasi

Pedoman atribut oraganisasi, pedoman perkaderan, pedoman lembaga kekaryaan,


pedoman kohati, GPPO dan PKN.

Materi Basic Training (LK I); Lembaga Pengelola Latihan


Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Baturaja; Maret ‘ 2004
Page 14 of 47

Atribut tetap bagi HMI yaitu bendera, stempel, muts (peci), kartu anggota, papan
nama HMI, gordon (selempang) HMI, dan baret HMI, serta lagu-lagu terutama lagu
HYMNE HMI.
Makna dari lambang HMI adalah
a. Bentuk alif
Sebagai huruf hidup, lambang optimisme kehidupan HMI, hurup alif merupakan angka
1 (satu) lambang tauhid, dasar/semangat HMI
b. Bentuk perisai
Lambang kepeloporan HMI
c. Bentuk jantung
Jantung adalah pusat kehidupan manusia. Lambang pungsi perkenalan HMI
d. Bentuk pena
Melambangkan bahwa HMI adalah organisasi mahasiswa yang haus akan ilmu
pengetahuan
e. Gambar bulan bintang
Lambang keimanan/kejayaan ummat islam seluruh dunia
f. Warna hijau
Lambang keimanan dan kemakmuran
g. Warna hitam
Lambang ilmu pengetahuan yang tidak terbatas
h. Keseimbangan warna hijau dan hitam
Lambang esensi keseimbangan kepribadian HMI
i. Warna putih
Lambang kemurnian dan kesucian perjuangan HMI
j. Puncak tiga
Lambang islam, iman, dan ikhsan, lambang iman, ilmu, dan amal
k. Tulisan HMI
Singkatan dari Himpunan Mahasiswa Islam

Materi Basic Training (LK I); Lembaga Pengelola Latihan


Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Baturaja; Maret ‘ 2004
Page 15 of 47

MISSION HMI

I. Pengertian

Pengertian Mission: Tugas dan tanggung jawab diemban. Pengertian Mission HMI:
tugas dan tanggung jawab yang di emban oleh Kader HMI.

Mission HMI: dua ide dasar kelahiran HMI (dua komitmen asasi) yakni :
1. Mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia dan mempertinggi derajat rakyat
Indonesia
2. Mensyiarkan agama islam

Ide Pertama yaitu komitmen dan wawasan kebangsaan dan ide kedua yaitu
komitmen dan wawasan keislaman. Kesatuan dari kedua wawasan ini disebut wawasan
integralistik, yakni cara pandang yang utuh melihat bangsa indonesia terhadap tugas dan
tanggung jawab yang harus dilakukan sebagai warga negara dan umat islam Indonesia.
Rumusan mission HMI tergambar dalam tujuan HMI `` Terbinanya insan akademis
pencipta, pengabdi yang bernafaskan islam dan bertanggung jawab atas terwujudnya
masyarakat adil makmur yang dirido`hi Allah SWT (pasal 4 AD HMI).
Dan tujuan diatas dapat dirumuskan dalam 5 kualitas insan cita :
1. Kualitas insan cita Akademis
2. Kualitas insan cita pencipta
3. Kualitas insan cita pengabdi
4. Kualitas insan cita bernafaskan islam
5. Kualitas insan cita yang bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur
yang di ridoi`hi Allah SWT.

1. Kualitas insan cita Akademis


Berpendidikan tinggi, berpengetahuan luas, mampu berfikir rasional, objektif dan
kritis. Memiliki kemampuan teoritis, mampu merformulasikan apa yang diketahui dan apa
yang dirahasiakan dan dia menghadapi suasana disekelilingnya dengan penuh kesadaran.
Sanggup berdiri sendiri dengan ilmu yang ia miliki sesuai dengan jurusan ilmu yang
dipilihnya baik secara teoritis maupun teknis dan sanggup berkerja secara ilmiah yaitu
secara bertahap, teratur, mengarah pada tujuan sesuai dengan prinsip-prinsip perkembangan

2. Kualitas insan cita Pencipta


Sanggup melihat kemungkinan-kemungkinan lain yang lebih dari sekedar yang ada
dan bergairah besar untuk menciptakan bentuk-bentuk imbang lebih baik dan bermanfaat
dengan bertolak dari apa yang ada. Berjiwa penuh dengan gagasan-gagasan kemajuan
selalu mencari perbaikan dan pembaharuan.
Bersifat indefenden dan terbuka tidak isolatif, insan yang menyadari dengan sikap
demikian fotensi kreatifnya dapat dikembangkan dan menumbuhkan bentuk yang indah-
indah. Dengan ditopang kemampuan akademis ia mampu melaksanakan kerja kemanusiaan
yang disemangati ajaran islam.
Materi Basic Training (LK I); Lembaga Pengelola Latihan
Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Baturaja; Maret ‘ 2004
Page 16 of 47

3. Kualitas insan cita Pengabdi


Ikhlas dan sanggub berkarya demi kepentingan orang banyak atau sesama umat
manusia. Sadar membawa tugas insan pengabdi bukan hanya membuat dirinya baik tetapi
membuat keadaan disekelilingnya jadi baik. Insan akademis pencipta pengabdi adalah
insan yang pasra cita-citanya yang ikhlas mengamalkan ilmunya untuk kepentingan
sesamanya.

4. Kualitas insan cita bernafaskan Islam


Islam telah menjiwai dan memberi pedoman pola pikir dan pola lakunya tanpa
memakai merek islam, insan akan jadi pedoman dalam berkarya dan mencipta sejalan
dengan mission Islam dengan demikian islam telah manifestasi dan menjiwai karya-
karyanya.
Ajaran islam telah membentuk unity of personality dalam dirinya, namun islam
telah membentuk pribadi yang utuh tercegah dari split personality tidak pernah ada delima
antara dirinya sebagai warga negara dan dirinya sebagai muslim insan ini telah
mengintegrasikan masalah suksesnya pembangunan nasional bangsa kedalam suksesnya
perjuangan ummat islam Indonesia dan sebaliknya.

6. Kualitas insan cita yang bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil
makmur yang diridoi`hi Allah SWT .
Berwatak sanggup memikul akibat-akibat dari perbuatannya sadar bahwa menurut
arah jalan yang benar diperlukan adanya keberanian moral. Spontan dalam menghadapi
tugas responsif dalam menghadapi permasalahan-permasalahan jauh dari sikap apatis.
Rasa tanggung jawab dan rasa taqwa kepada Allah SWT, yang menggugah untuk
mengambil peran akif dalam suatu bidang dalam mewujudkan masyarakat adil makmur
yang dirido`hi Allah SWT. Kreatif dan responsif terhadap setiap langka yang berlawanan
dengan usaha mewujudkan masyarakat adil makmur.
Percaya pada diri sendiri dan sadar akan kedudukanya sebagai Kholifah Fil`ard
yang harus melaksanakan tugas-tugas kemanusiaan.

Hakekat Keberadaan HMI.


HMI sebagai organisasi mahasiswa (Pasal 8 AD HMI). Maka HMI sebagai
organisasi mahasiswa adalah organisasi yang menghimpun mahasiswa yang menurut ilmu
pengetahuan diperguruan tinggi (Akademi, Universitas, Institut, Sekolah Tinggi) atau yang
sederajat.
Menurut ciri-ciri kemahasiswaan. Ciri-ciri mahasiswa adalah :
1. Ikhtiar
2. Kritis dan analitis
3. Rasional dan objektif
4. Sistematis
HMI sebagai organisasi yang berazaskan islam (pasal .. AD HMI), maka HMI
sebagai organisasi yang berazaskan Islam adalah organisasi yang menghimpun mahasiswa
yang beragama islam yang secara individu dan organisasi memiliki ciri-ciri ke-Islaman dan
menjadikan Al-quran sebagai sumber norma, sumber nilai, sumber inspirasi dan setiap
aktivitas dan dinamika organisasi.
HMI sebagai organisasi yang bersifat Independen, maka Hmi yang bersifat
Independen adalah watak organisasi yang selalu tunduk dan berorientasi kepada kebenaran,
sehingga setiap kiprah individu dan dinamika organisasi dalam bermasyarakat, berbangsa
Materi Basic Training (LK I); Lembaga Pengelola Latihan
Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Baturaja; Maret ‘ 2004
Page 17 of 47

dan bernegara mempunyai pola pikir, pola sikap dan pola prilaku tidak terikat dan
mengikatkan diri secara organisatoris dengan kepentingan atau organisasi apapun, sesuatu
yang dilakukan tidak atas kehendak dan paksaan dari pihak lain.

II. Independensi HMI dapat dilihat dari dua dimensi

Independensi Etis: Sikap dan watak HMI termanifestasikan secara individu dan
organisasi dalam dinamika berfikir, bersikap, dan berprilaku baik dalam Habluminaallah
(hubungan dengan Allah) dan Habluminannas (hubungan sesama manusia) sesuai dengan
fitrah kemanusiaanya yakni: tunduk dan patuh kepada kebenaran (hanif).
Independensi organisatoris: Watak HMI yang teraktualisasi secara organisasi
didalam kiprah dinamika intern organisasi maupun dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara dalam keutuhan kehidupan nasional melakukan partisipasi aktif,
konstruktif secara konstitusional terhadap perjuangan bangsa bagi pencapaian cita-cita
nasional, hanya komitmen dan tunduk pada kebenaran dan tidak tunduk dan komitmen
kepada kepentingan atau organisasi manapun.

III. Prinsip-prinsip Independensi HMI dalam Implementasi

Anggota HMI terutama aktivitasnya dalam melakukan tugas dan tanggung


jawabnya organisasi harus tunduk kepada ketentuan-ketentuan organisasi dalam
melaksanakan program-program organisasi, oleh karena itu tidak di perkenankan
melakukan kegiatan-kegiatan dengan membawa nama organisasi atas kehendak luar
manapun juga.
Anggota HMI terutama aktifitasnya tidak dibenarkan mengadakan komitmen dalam
bentuk apapun dengan pihak luar selain segala sesuatu yang telah di tetapkan dan
diputuskan secara organisatoris.
Alumni HMI senantiasa diharapkan untuk aktif berjuang meneruskan dan
mengembangkan watak independensi etis dimanapun mereka berada dan berfungsi sesuai
dengan minat dan profesinya dalam rangka membawa hakekat missi HMI. Menganjurkan
serta mendorong Alumni untuk menyalurkan aspirasinya secara tepat melalui semua jalur
pengabdian baik jalur organisasi profesi, kewiraswastaan, lembaga-lembaga pemerintah,
wadah aspirasi politik, lembaga-lembaga sosial dan jalur-jalur lain yang semata-mata
karena hak dan tanggung jawab dalam rangka merealisasi kehidupan masyarakat adil
makmur yang di ridoi Allah SWT.
Aplikasi dan dinamika berfikir, bersikap, dan berprilaku secara keseluruhan dari
watak azasi kader HMI terumus dalam bentuk kepribadian:
1. Cenderung kepada kebenaran
2. Bebas, merdeka, dan terbuka
3. Objektif, rasional, dan kritis
4. Progresif dan dinamis
5. Demokratis, jujur, dan adil.

IV. Fungsi dan Peran Hmi:

Materi Basic Training (LK I); Lembaga Pengelola Latihan


Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Baturaja; Maret ‘ 2004
Page 18 of 47

HMI berfungsi sebagai organisasi kader (Pasal 8 AD HMI). Makna HMI sebagai
organisasi yang berfungsi perkaderan adalah organisasi Mahasiswa yang beridentitaskan
Islam yang melakukan perkaderan, dimana seluruh aktivitas yang dilakukan berorientasi
kepada proses kaderisasi, sehinga HMI berfungsi hanya dan selalu membentuk kader-kader
Muslim, Intelektual yang Profesional.
HMI berperan sebagai sumber Insani Pembangunan (pasal 9 ADHMI), maka HMI
berperan sebagai Insani Pembangunan bangsa adalah dengan fungsinya sebagai organisasi
kader, selalu melakukan dan membentuk kader bangsa yang muslim, Intelektual, dan
profesional, karena seluruh kader HMI di tujukan untuk kepentingan bangsa secara
keseluruhan, sehingga para insan Kader HMI siap dan dapat di manfaatkan oleh seluruh
golongan yang ada di tengah-tengah masyarakat selagi tujuannya tidak bertentangan
dengan mission HMI .

V. Hubungan Mission secara Integral

Hubungan antara identitas, azas, tujuan, sifat, status, fungsi dan peran HMI secara
Integral adalah dimaksudkan dalam pencapaian dan memperjuangkan Mission HMI secara
utuh dan menyeluruh satu sama lain bersifat saling berpengaruh dan menentukan yang tidak
di paksa-paksakan.
Dalam diri seseorang Anggota HMI yang bernuansa Independen harus:
1. Senantiasa memperdalam hidup kerohanian agar menjadi luhur dan bertaqwa kepada
Allah SWT.
2. Selalu tidak puas dan berkemauan keras untuk mencari kebenaran, karena HMI hanya
komit dengan kebenaran.
3. Jujur pada dirinya dan pada orang lain dan tidak mengingkari hati nuraninya.
4. Teguh dalam pendirian dan objektif rasional jika berhadapan dengan orang yang
berpendirian berbeda.
5. Bersifat kritis, berfikir bebas dan kreatif.

Materi Basic Training (LK I); Lembaga Pengelola Latihan


Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Baturaja; Maret ‘ 2004
Page 19 of 47

NILAI DASAR PERJUANGAN

I. Sejarah Perumusan NDP

Sampai pada fase pertumbuhan pedoman perjuangan HMI yang mendasar dan
sistimatis belum ada, setelah fase berikutnya baru disusun NDP (Nilai-Nilai Dasar
Perjuangan) dan pada kongres XVI HMI Padang NDP dirubah menjadi NIK (Nilai Identitas
Kader) lalu pada kongres XXII di Jambi dirubah lagi menjadi NDP. Pada prinsipnya tidak
ada yang berubah hanya namanya saja yang dirubah, ini dilakukan atas pertimbangan
politik yakni setelah keluarnya Undang-Undang no: 5 tahun 1985 yang menyatakan bahwa
Pancasila adalah satu-satunya azaz atas organsasi kemasyarakatan, kemudian seiring
dengan perjalanan reformasi di negeri ini Undang-Undang no: 5 tahun 1985 dicabut, maka
pada tahun 2000 saat konres XXII di Jambi NIK kembali dirubah menjadi NDP.
Kronologis lahirnya NDP dilatarbelakangi oleh:
1. Keadaan negara
2. Keadaan ummat islam
3. Antek-antek PKI mempunyai buku pedoman yang baik
4. Literatur yang tersedia belum memuaskan

A. Keadaan negara
Awal tahun 1966-1968 Indonesia sedang melakukan perbaikan infrastruktur dan
suprastruktur, karena baru saja dilanda penghianatan PKI

B. Keadaan ummat islam


Nurcholis majid dalam bukunya HMI menjawab tantangan zaman mengungkapkan
bahwa muslim Indonesia adalah yang paling sedikit ‘terarabkan’. Pemahaman terhadap
islam masih dangkal sehingga masih ada persoalan yaitu tentang bagaimana menghayati
nilai nilai islam itu sendiri.
Antek-antek PKI mempunyai buku pedoman yang baik. Untuk memudahkan
memahami ke-komunis-an PKI pada masa jayanya (1966-1968) memiliki buku saku yang
dapat dibawa dan dibaca dimanapun dan kapanpun, melihat keadaan ini timbullah
keinginan Cak Nur untuk menyususn dasar-dasar nilai keislaman melalui kerangka yang
sistematis yang kemudian beliau beri nama NDI (Nilai Dasar Islam), dengan tujuan agar
NDI dapat dijadikan sebuah pemahan global tentang islam

C. Literatur yang tersedia belum memuaskan


Pada waktu itu para kader HMI masih jarang sekali yang menuangkan ide-ide
mereka dalam bentuk tulisan, salah satu penyebanya adalah kesibukan melawan PKI secara
fisik. Pada masa kepengurusan Nurcholis majid HMI mencoba membuat pedoman
perjuangan, dan pada kongres X, di Palembang ditetapkan menjadi Nilai Dasar Perjuangan.
Ahmad wahib dalam bukunya yang kontroversial ‘pergolakan pemikiran islam’ menuliskan
bahwa penulisan NDI tersebut dipengaruhi oleh perjalanan Nurcholis majid ke universitas-
universitas di Amerika atas undangan pemerintah Amerika tahun 1960, hal ini dibantah
Materi Basic Training (LK I); Lembaga Pengelola Latihan
Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Baturaja; Maret ‘ 2004
Page 20 of 47

oleh Nurcholis Majid dalam bukunya HMI menjawab tantangan zaman bahwa sebenarnya
perjalanan ke Amerika tidak berpengaruh banyak terhadap dirinya.
Setelah perjalanan ke Amerika Cak Nur melanjutkan perjalannanya ke timur tengah,
dengan menggunakan uang pesangaon yang dihematnya selama di Amerika. Di timur
tengah perjalanan dimulai dari Damaskus, Kuwait, kemudian ke Saudi Arabia, Turki,
Lebanon, dan Mesir. Di Riyad Cak Nur bertemu dengan Dr. Farid Mustafa dan mendapat
banyak hal dengannya, selama di timur tengah Cak Nur sering mengadakan diskusi-diskusi
kritis tentang berbagai hal keislaman.
Sepulangnya Cak Nur dari melakukan ibadah haji atas undangan menteri
pendidikan Arab Saudi (Syaikh Hasan bi Abdullah Ali sekitar bulan april 1969
keinginannya untuk menulis NDI semakin mengebu-gebu dan dicurahkannya selama bulan
April 1969.

Kedudukan NDP dalam batang tubuh HMI.


NDP merupakan landasan perjuangan HMI dan ini perlu disosialisasikan pada
setiap kader HMI, tujuan NDP dalam HMI merupakan alat untuk mencapai missi HMI.
NDP merupakan rumusan idiologi bagi perjuangan HMI yang mempunyai ciri-ciri sebagai
berikut:
1. Merupakan aspek universal dari islam
2. Fundamental value (nilai dasar)
3. Kosmologis (merupakan kajian)
4. Tersusun secara global dan intelektual

 Nilai 
Manusia  Kebutuhan Berbuat   Kebenaran
 Alquran
 Iman

Dalam kehidupan manusia membutuhklan nilai-nilai, dan nilai-nilai itu didapat dari
kebenaran, bagi ummat islam sumber kebenaran adalah alquran, untuk meyakini kebenaran
alquran ini diperlukan iman. Tanpa keimanan manusia itu tidak akan bisa memperoleh
nilai-nilai kebenaran.

1. Substansi islam dan substansi pancasila


Secara terminology islam berarti keselamatan, kata sipat islam adalah tunduk dan
patuh, hidup adalah masalah sedangkan fungsi manusia adalah menyelesaikan masalah,
manusia yang manusia adalah yang mampu menyelesaikan maslahnya sesuai fitrahnya
sebagai manusia. Fitrah yaitu keinginan yang cenderung kepada kebenaran. Setelah seorang
kader HMI mempelajari, memahami, dan menghayati nilai dasar perjuangan maka
diharapkan terbentuk dalam dirinya tata cara berfikir, bersikap dan bertingkah laku yang
khas sebagai kader HMI.
Ciri-ciri khas sebagai kader HMI:
1. Terbuka, hanya berpihak kepada kebenaran
2. Dinamis, kreatif dan progresif menuju ridho Allah
3. Jujur, adil, ikhlas, dan ikhsan dalam beramal.
4. Tekun, ulet, teliti, disiplin, dan bertanggung jawab dalam bekerja.
5. Solider, toleran, dan istiqomah dalam kehidupan kemasyarakatan

Materi Basic Training (LK I); Lembaga Pengelola Latihan


Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Baturaja; Maret ‘ 2004
Page 21 of 47

II. Garis Besar Materi NDP

1. Hakekat Kehidupan
Hakekat adalah ungkapan yang menyatakan suatu yang haq atau kebenaran
kehidupan yang berasal dari kata hidup yang berarti perpaduan antara jiwa dan raga, jadi
hakikat kehidupan menurut islam adalah berlangsungnya perpaduan antara jiwa dan raga
selama berada di dunia dalam mengemban amanah sebagai khalipah di muka bumi.

a. Analisis kebutuhan manusia

Pasangan psikoanalitik
Aliran ini menganggap bahwa manusia pada dasarnya digerakkan oleh dorongan
dari dalam dirinya yang bersifat instruktuf; tingkah laku dapat ditentukan dan dikontrol
oleh kekuatan fsikologisnya sendiri.

Pandanfgan Humanisak
Aliran ini berpendapat bahwa manusia mempunyai dorongan yang dapat
menggerakkanya ke tujuan posistif, manusia itu rasional, tersosialisasi, dan dapat
menentukan nasibnya sendiri, pandangan ini mengungkapkan bahwa manusia memiliki
kemampuan untuk mengarahkan, mengatur, dan mengontrol dirinya sendiri.

Pandangan Martin Buber


Matin Buber berpendapat bahwa manusia itu baik atau jahat, tetapi manusia itu
mengandung keadaan kemungkinan untuk berb0uat baik atau jahat

Pandangan Bahavioristik
Menurut Bahavioristik bahwa manusia itu lahir sebagai makhluk relatif yang
tingkah lakunya dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya.

Pandangan islam
Ajaran islam menganggap bahwa manusia adalah makhluk yang memiliki
kecenderungan bertuhan yang dikenalka dengan istilah fitrah, dengan demikian hakikat
manusia itu adalah:
1. Sebagai makhluk tuhan yang memiki kebutuhan dan keharusan untuk bertaqwa kepada-
Nya
2. Sebagai makhluk sosial yang membutuhkan lingkungan untuk berkelompok dan
mengenbangkan diri
3. Sebagai individu yang mempunyai potensi yang dapat dikembangkan, yang
membutuhkan materi dan spiritual. Dapat dan harus dididik serta dapat mendidik diri
sendiri.

b. Mencari kebenaran sebagai kebutuhan dasar manusia.


Dalam kehidupan manusia membutuhkan sesuatu yang dianggapnya benar untuk
menuntun hidupnya kejalan yang lurus, hal ini disebabkan karena pada dasarnya manusia
Materi Basic Training (LK I); Lembaga Pengelola Latihan
Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Baturaja; Maret ‘ 2004
Page 22 of 47

itu diciptakan oleh-Nya dengan bekal kecenderungan kepada kebaikan (hanif) (QS Surat 6
ayat 79).

c. Islam sebagai sumber kebenaran


Dalam alquran selalu diajarkan tentang nilai-nilai kebenaran yang menyangkut
seluruh aspek-aspek kehidupan sehingga tiada segi kehidupan yang tidak disinggung dalam
islam. Islam merupakan sumber kebenaran, kebenaran itu didapat apabila telah mencapai
derajat taqwa.

2. Konsep tauhid La ila Ha Illallah


Islam adalah monotheisme, Allah itu esa (satu), tidak beranak dan tidak pula
diperanakkan, tidak ada sesuatu apapun yang sama dengan-Nya, dan Ia maha segalanya.
Alqur’an tersarikan dalam Al Fatikha, Fatikha tersari dalam kata La ila Ha Illallah, dan kata
syahadat ini berintikana kata ALLAH. Kata La ila Ha Illallah merupakan dua rangkaian
kata yaitu peniadaan atas segala sesuatu (Tuhan), lalu diikuti kata pengeculian.

3. Hakikat penciptaan alam semesta


Alam hanya bersipat sementara, tidak ada yang kekal di alam ini, semua mengalami
perubahan. Alam diciptakan untuk untuk dimanpaatkan dan dilestarikan, didalamnya
terdapat banyak proses hidup dan kehidupan yang saling membutuhkan, dan
mempengaruhi, kesemuanya itu harus dijadikan sebagai objek/wahana beramal ibadah
untuk membuktikan tingkat keimanan, sebagai wujud rasa syukur dan pengabdian kepada
Allah.

4. Hakikat penciptaan manusia


Manusia adalah makhluk terbaik, yang diciptakan hanya untuk mengabdi kepada
Allah, manusia karena perbuatannya dapat menjadi lebih mulia daripada malaikat, tetapi
dapat pula menjadi lebih terkutuk daripada iblis. Hidup adalah masalah, dan manusia
diciptakan sebagai kholifah yang harus menyelesaikan masalah, dengan cara
memanpaatkan, dan melestarikan semua potensi yang ada di alam.
Manusia berasal dari roh suci yang akan kembali pula kepada yang suci, dalam proses
aktivitas di alam ini manusia diberikan kebebasan untuk berbuat tapi tentunya dengan
tuntutan pertanggungjawaban atas perbuatan tersebut, meskipun hanya seberat biji zarah.

5. Hakikat masyarakat
Masyarakat adalah komunitas dari populasi manusia, yang didalamnya terdapat
interaksi sosial yang demikian kompleksnya, untuk itu harus ada aturan yang mengatur tata
nilai yang berlaku dalam masyarakat itu (Alqur’an dan Hadist). Dengan demikian barulah
akan ada keadilan sesuai proporsinya, dan ada tahapan proses yang sesuai dengan
prosedurnya, yang akan bermuara pada kedilan dan kemakmuran, sehingga masyarakat
akan adil dalam kemakmuran dan makmur dalam keadilan. Dalam proses untuki
menuju/menggapai dan memelihara agar hal itu dapat senantiasa terwujut maka pemimpin
dan kepemimpinan menjadi suatu hal mutlak di dalam masyarakat, yang merupakan
pelayan, pengayom, dan pelindung bagi masyarakatnya.

6. Hakikat ilmu

Materi Basic Training (LK I); Lembaga Pengelola Latihan


Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Baturaja; Maret ‘ 2004
Page 23 of 47

Ilmu itu adalah jalan, tapi bila salah mengamalkan dapat menjadi lawan. Kebenaran
dapat diketahui denga ilmu. Banyak aliran dan bidang ilmu, semakin tinggi ilmu seseorang
bila ia salah berbuat maka semakin besar daya rusaknya. Dengan ilmu hidup jadi lebih
mudah, dengan iman hidup jadi terarah. Ilmu tanpa iman tidaklah berkat (tiada barokah),
iman tanpa ilmu tidak bermanpaat (tidak berbekas), itulah simpul kehidupan berilmu,
beriman, dan beramal yang sejalan dengan bezikir, berfikir, dan berkarir.
KEPEMIMPINAN

Manusia di muka bumi ini sebagai kholifah (Al-Baqarah ayat 30), Prinsip yang
harus dikembangankan oleh seorang kholifah adalah dapat menjaga hubungan manusia
dengan Tuhan, dan hubungan manusia dengan manusia. Pemimpin merupakan salah satu
faktor penentu dalam menciptakan keadaan masyarakat.

A. Pengertian

Pengertian pemimpin menurut beberapa ahli:

G.R.Terry, pemimpin adalah kegiatan untuk mempengaruhi orang agar mampu


bekerjasama dan bekerja secara sukarela untuk mencapai tujuan.
Haword W. Hoyt, pemimpin adalah seni untuk mempengaruhi tingkah laku
manusia, kemampuan untuk membimbing orang-orang.
H. A. Simon, pemimpin adalah seseorang yang dapat mempersatukan dalam
mengejar tujuan.
Prof. DR. H. Arifin Abu Rahman, pemimpin adalah seseorang yang dapat
menggerakan orang-orang yang ada disekelilingnya untuk mengikuti jejak pemimpin.
Jadi kepemimpinan adalah cara atau gaya pemimpin orang yang melaksanakangaya
tersebut.

Pengertian Kepemimpinan menurut para Ahli:

Yaitu suatu kegiatan untuk mempengaruhi perilaku orang-orang agar mau bekerja
sama menuju kearah suatu tujuan tertentu yang mereka inginkan bersama. (Sondang P.
Siagian MPA. Pg. D.)
Yaitu kemampuan dari seseorang untuk mempengaruhi orang lain bertingkah laku
sebagaimana di kehendaki. (Soejono Soekanto).
Yaitu kegiatan untuk mempengaruhi orang lain agar dapat diarahkan untuk
mencapai tujuan organisasi/kadang-kadang pribadi. Seorang pemimpin harus berprinsip
bahwa kami berbuat sebelum orang lain memikirkan.

Unsur-unsur kepemimpinan yaitu:


1. Ada orang yang mempengaruhi (Pemimpin)
2. Ada orang yang di pengaruhi (Bawahan)
3. Pengaruh yang di berikan berupa pengarahan untuk mencapai tujuan tertentu.

Pendekatan kepemimpinan:

Pendekatan Tradisional

Materi Basic Training (LK I); Lembaga Pengelola Latihan


Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Baturaja; Maret ‘ 2004
Page 24 of 47

Menurut pendekatan ini, memimpin berarti mendikte bawahan atas apa yang
dikehendakinya dalam usaha mencapai tujuan.

Pendekatan berdasarkan sifat


Pendekatan ini menguraikan kepemimpinan dari sudut sifat atau perangai dari
seorang pemimpin.

Pendekatan prilaku
Keberhasilan pemimpin dipengaruhi oleh sifat pemimpin, karakter pengikut, sifat-
sifat pekerjaan yang dilaksanakan, struktur dan sifat organisasi, serta sifat-sifat
lingkungannya.

Pendekatan aktivitas sosial


Pendekatan ini berdasarkan pada pendapat bahwa gejala kepemimpinan selalu
terdapat dalam masyarakat.

Tipe dan gaya kepemimpinan yaitu pola tingkah laku yang di rancang untuk
mengintegrasikan tujuan organisasi dan tujuan individu untuk mencapi tujuan bersama.

B. Gaya-gaya Kepemimpinan

1. Gaya otoriter
2. Gaya pathernalistik
3. Kharismatik
4. Gaya Lissoz Faire
5. Gaya demokratis.
Gaya pemimpin dengan manajer yaitu kalau pimpinan hanya mengelolah SDM saja,
sedangakan manajer labih dari itu.

C. Tujuan Kepemimpinan

Tujuan kepemimpinan adalah memudahkan usaha dalam pencapaian tujuan


bersama, menganalisa efesiensi kegiatan serta mempersatukan arah dari sebuah kegiatan.

D. Fungsi kepemimpinan

Adapun tugas kepemimpinan yaitu:


1. Pemimpin berfungsi sebagai Perencana (Konseptor)
2. Pemimpin sebagai Organisator
3. Pemimpin sebagai Dinamisator
4. Pemimpin sebagai Decession meking
5. Pemimpin sebagai Pemberi wewenang
6. Pemimpin sebagai Penanggung jawab
7. Pemimpin sebagai Pendidik
8. Pemimpin sebagai Komunikator

E. Teori-teori Kepemimpinan

1. Tradisional
Materi Basic Training (LK I); Lembaga Pengelola Latihan
Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Baturaja; Maret ‘ 2004
Page 25 of 47

The Greatmen Theory (Dia terlahir sebagai pemimpin)


The Trait Theory (Dalam diri manusia itu punya sifat-sifat untuk memimpin)
2. Modern
Ada tiga variabel yang saling interdependensi:
1. Pimipin sendiri
2. Lingkungan
3. Perilaku pemimpin
Ini dapat dikatakan kepemimpinan situasional yaitu ada pemimpin, bawahan, dan
situasi.

F. Kepemimpinan Dalam Persfektif Islam

Tugas yang dipercayakan kepada manusia, yang terlebih dahulu ditawarkan kepada
gunung, bumi, dan langit, namun ketiganya menolak: (QS. 33:21 dan 72, QS. 2:30,31 dan
34, QS. 3:104 dan 110, QS. 4:53. Qs. 11:61, QS. 21:107, QS. 22:41, QS. 26:38, QS. 61:4).

G. Syarat-syarat Pemimpin

Sebelum seorang dipilih jadi pemimpin atau sebelum muncul sebagai seorang
pemimpin maka dia harus memenuhi satu persaratan yaitu seorang pemimpin merupakan
seorang pejuang. Setelah syarat itu maka harus memenuhi syarat sebagai berikut:
1. Mempunyai Integritas, yaitu Orangnya jujur, bersih dan dapat dipercaya
2. Bersikap Hidup, yaitu hidup – Berjuang.
3. Menguasai Persoalan, Yaitu Idiologis, Organisatoris, Strategi-taktik. Orang yang tahu,
dan tahu bahwa dia tahu.
4. Bertanggung jawab, yaitu berani memikul resiko.
5. Berwibawa dan tidak berperangai jelek, disegani dan ditaati.

MANAJEMEN

A. Arti Pentingnya Manajemen

Manajemen merupakan alat bantu manusia dalam usaha memenuhi kebutuhannya.


Jika manusia ini mempergunakan manajemen dalam setiap kegiatan pencapaian tujuan,
niscaya akan memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan tanpa manajemen (dengan
cara mencoba dan salah atau rial and error). Karena itu kita harus menguasai manajemen
dan menerapkannya bagi setiap kegiatan kita agar tujuan tercapai dengan efektif dan
efisien.

B. Pengertian Manajemen

Yaitu proses pelaksanaan pencapaian tujuan tertentu yang diselengarakan dengan


pengawasan (Encyclopodia of Social Scionco). Pencapaian tujuan yang sudah ditentukan
sebelumnya dengan mempergunakan bantuan orang lain (Goorge, R. Terry).

Materi Basic Training (LK I); Lembaga Pengelola Latihan


Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Baturaja; Maret ‘ 2004
Page 26 of 47

Seni dan Ilmu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, dan


pengontrolan dari pada manusia dan barang-barang untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan terlebih dahulu.
Fungsi-fungsi menajemen:
1. Menurut Hendry Fayol
 Perencanaan
 Pengorganisasian
 Pemberian Komando-Perintah
 Pengkoordiasian
 Pengawasan
2. Menurut G.Terry
 Perencanaan
 Pengorganisasian
 Pelaksanaan
 Pengawasan
3. Menurut L Galick
 Perencanaan
 Pengorganisasian
 Penyusunan pegawai
 Pengarahan
 Pengkoordinisian
 Pembuatan Laporan
 Pengawasan

Untuk suatu usaha menentukan kegiatan yang akan dilakukan di masa mendatang
guna mencapai tujuan yang telah di tetapkan.
Urutan penyusunan rencana yaitu:
1. Menetapkan tujuan atau permasalahan yang akan di pecahkan dengan rencana tersebut.
2. Mengumpulkan data yang relevan dengan masalahnya.
3. Menganalisa data yang telah di kumpulkan
4. Menetukan alternatif-alternatif keputusan sebagai hasil analisis data.
5. Memilih alternatif yang paling menguntungkan untuk dijadikan keputusan atau rencana
pencapaian tujuan.

Karakteristik rencana yang baik yaitu rencana yang diprektikkan atau yang dapat
dilaksanakan, sederhana, jelas dan mudah di mengerti oleh para pelaksana, serta luwes atau
fleksibel dalam menghadapi perubahan dalam menghadapi perubahan situasi.
Syarat-syarat rencana yang efektif antara lain:
1. Kegunaannya, apabila rencana itu berguna untuk mencapai tujuan yang telah di
tetapkan.
2. Ketepatan waktu, apabila rencana tersebut mempu nenjamin ketetapan waktu
pelaksanaannya.
3. Biaya, rencana yang di susun dan pelaksanaannya tidak memerlukan biaya yang tinggi
atau tidak melebihi hasil yang akan dicapai dengan rencana tersebut.
4. Stabilitas, artinya rencana tersebut tidak diubah-ubah sampai jangka waktu tertentu.
5. Objektif, artinya rencana tersebut mengandung unsur-unsur objektivitas yang tinggi dan
tidak didasari subjektivitas.
6. Lengkap, terpadu dan konsisten yaitu lengkap dalam isi, terpadu dalam koordinasi dan
konsisten dalam perencanaannya.
Materi Basic Training (LK I); Lembaga Pengelola Latihan
Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Baturaja; Maret ‘ 2004
Page 27 of 47

7. Tanggung jawab pelaksanaan dan implementasinya. Yaitu rencana yang pelaksanaannya


dan implementasinya dapat di pertanggungjawabkan.

C. Fungsi Pengorganisasian

Orgasisasi yaitu suatu usaha bersama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih
untuk mencapai tujuan bersama.
Pengorganisasian yaitu suatu kegiatan mencapai tujuan dalam suatu kelompok
orang melalui cara-cara mengelompokkan kegiatan, menentukan siapa yang akan
memimpin kelompok tersebut.

D. Fungsi Penggerakan (Actuating)

Fungsi penggerakan yaitu kegiatan mendorong semangat kerja bawahan,


mengarahkan aktivitas bawahan, mengkoordinasikan berbagai aktivitas bawahan sesuai
dengan rencana yang telah di tetapkan sebelumnya.
Aktivitas penggerakan yaitu:
1. Pengarahan (diacting)
2. Pengkoordinasian (coordinating)
3. Pengambilan keputusan (decession making)

Prinsip-prinsip perintah yang baik:


1. Harus jelas
2. Diberikan satu-persatu
3. Harus positif
4. Diberikan orang yang tepat
5. Dihubungkan dengan motivasi
6. Merupakan aspek komunikasi.

E. Komonikasi

Yaitu proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan atau informasi dari
seseorang kepada orang lain.
Tahapan proses komunikasi:
1. Pencetusan ide.
2. Perumusan ide kedalam simbol-simbol yang dapat berupa gerakan, gambar, tulisan,
kata-kata dan lain-lain.
3. Pengiriman simbol-simbol ide-ide melalui alat komunikasi seperti percakapan, surat,
telepon.
4. Penerimaan simbol-simbol ide.
5. Menganalisis atau menguraikan simbol-simbol ide.
6. Pemberian respon atau jawaban atas ide yang di terima.

Komonikasi dikatakan berhasil bila ide dan responnya sama. Faktor-faktor yang
mempengaruhi dalam proses komonikasi:
1. Faktor persepsi
Persepsi yaitu suatu proses pemahaman atas peristiwa-peristiwa dan memasukan
pengertian-pengertian kedalam pengalaman seseorang.
Materi Basic Training (LK I); Lembaga Pengelola Latihan
Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Baturaja; Maret ‘ 2004
Page 28 of 47

2. Faktor pendengaran
Mendengar yaitu usaha memperoleh kesadaran melalui indera pendengaran.

Macam-macam komunikasi dapat diberikan:


1. Lisan dan tertulis
2. Verbal dan non verbal
3. Horizontal dan vertikal
4. Formal dan informal
5. Satu arah dan dua arah

Macam-macam hambatan dalam dalam komunikasi:


1. Hambatan teknis
2. Kesalahan teknis pelaksanaan komunikasi
3. Hambatan semantik
4. Kurang mampu memahami bahasa
5. Hambatan manusiawi
6. Adanya kelemahan pihak yang berkomunikasi

Pedoman-pedoman komunikasi yang baik:


1. Carilah kesalahan yang dikomunikasikan.
2. Telitilah tujuan komonikasi tersebut.
3. Pertimbangkan keadaan pisik pihak-pihak yang berkomunikasi.
4. Konsolidasikan dengan pihak lain dalam merencanakan komunikasi.
5. Perhatikan penekanan dan ekspresi gagasan yang dikemukakan.
6. Pergunakan kesempatan sebaik mungkin untuk memperoleh umpan balik.
7. Memonitor komunikasi yang sedang dan sudah berjalan.
8. Komunikasi harus konsiten.
9. Tindaklan dan perbuatan yang dilakukan harus di arahkan pada keberhasilan
komunikasi.
10. Jadilah pendengar yang baik.

F. Fungsi Pengawasan

Pengawasan yaitu aktivitas yang mengusahakan agar pekerjaan-pekerjaan


terlaksana sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan atau hasil yang di kehendaki.
Prinsip-prinsip pengawasan yaitu ada rencana dan ada instruksi-instruksi atau pemberian
wewenang kepada bawahan.
Langkah-langkah pengawasan:
1. Menentukan ukuran atau pedoman buku atau standar.
2. Mengadakan penelitian atau pengukuran terhadap pekerjaan yang sudah dikerjakan.
3. Membandingkan antara pelaksanaan dengan pedoman yang telah ditetapkan.
4. Mengadakan perbaikan atas penyimpangan yang terjadi.

KEORGANISASIAN

A. Organisasi dapat di definisikan

Materi Basic Training (LK I); Lembaga Pengelola Latihan


Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Baturaja; Maret ‘ 2004
Page 29 of 47

Suatu proses perencanaan yang meliputi penyusunan, pengembangan dan


pemeliharaan struktur atau pola-pola hubungan kerja dari orang-orang dalam suatu
kelompok kerja.
Oraganisasi merupakan orang-orang yang masing-masing diberi peranan tertentu
dalam suatu sistem kerja dan pembagian kerja dimana pekerjaan itu terinci menjadi tugas-
tugas yang dibagikan di antara pemegang peranan dan kemudian digabungkan menjadi
dalam beberapa bentuk hasil. Suatu proses tersusun dimana orang-orang didalam untuk
mencapai tujuan.
Organisasi merupakan kumpulan dari perjanjian dan hubungan serta tanggung
jawab yang jelas dan tetap yang paling tidak dalam jangka waktu pendek.
Organisasi tidak hanya mengatur orang-orang tetapi juga struktur di mana tersusun
tugas-tugas tersebut.
Beberapa struktur organisasi:
1. Organisasi garis
2. Organisasi garis dan stap
3. Organisasi fungsional
4. Kombinasi organisasi garis dan fungsional
5. Organisasi garis, stap dan fungsional

Prinsip:
1. Adanya tujuan yang jelas
 Tujuan organisasi harus dipahami oleh setiap orang di dalamnya
 Tujuan harus diterima setiap orang didalamnya
2. Adanya perumusan dan tugas yang jelas
 Prinsip pembagian habis tugas
 Prinsip fungsianolis
 Prinsip koordinasi
 Prinsip kontiyuitas
 Prinsip kesederhanaan
 Prinsip pleksibilitas (mudah menyesuaikan diri dengan perubahan).
 Prinsif pedelegasian wewenang secara jelas
 Prinsif pengelompokan tugas sehomogen mungkin
3. Adanya kesatuan perintah dari seorang atasan
4. Adanya kesatuan arah dalam mencapai tujuan
5. Adanya keseimbangan antara wewenang dan tanggung jawab
6. Distribusi tugas pekerjaan
7. Pola dasar organisasi relatif permanen

B. Tahapan-tahap Organisasi

1. Menentukan tujuan yang akan di capai


2. Menyususun rencana dan kebijakan yang akan di capai atau dipergunakan yang
telah tetap
3. Menentukan kegiatan yang akan dipergunakan untuk melaksanakan kegiatan
tersebut diatas.
4. Menghitung dan mengaplikasikan kegiatan-kegiatan yang ada
5. mengelompokan kegiatan yang sama atau hampir sama dalam satu kegiatan
6. Memberikan tugas dan wewenang untuk melakukan kegiatan untuk masing-masing
kelompok kegiatan.
Materi Basic Training (LK I); Lembaga Pengelola Latihan
Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Baturaja; Maret ‘ 2004
Page 30 of 47

Beberapa Teori Organisasi antara lain:


1. Teori klasik
2. Teori Neo Klasik
3. Teori Fungsi
4. Teori Disfungsi
5. Teori Kualitatif
Fungsi Stafling Yaitu usaha untuk mengisi dan memenuhi kebutuhan tenaga kerja
manusia dalam suatu organisasi.
Kegiatan-kegiatan Stafling:
1. Penentuan kegiatan tenaga kerja yang baik dalam jumlah maupun mutu tenaga kerja
yang di butuhkan.
2. Penentuan sumber-sumber tenaga kerja yang akan ditarik memenuhi kebutuhan.
3. Hubungan baik terhadap pelamar.
4. Melatih tenaga kerja yang memiliki keterampilan yang diinginkan.
5. Memberikan pangkat dan lain-lain.
6. Memanfaatkan tenaga kerja yang ada dalam organisasi sebaik mungkin.

Materi Basic Training (LK I); Lembaga Pengelola Latihan


Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Baturaja; Maret ‘ 2004
Page 31 of 47

TEKNIK PERSIDANGAN.

Metode persidangan dengan segala aspek merupakan bentuk pengetahuan yang


diketahui oleh para aktivis dan fungsionaris mempelajari seluk beluk persidangan yang baik
tentunya merupakan suatu upaya mewujudkan suatu sistim persidangan yang baik dan
benar karena merupakan tanggung jawab bagi aktivis untuk mengetahui dan memperlajari
lebih mendalam.

A. Pengertian sidang

Sidang adalah pertemuan formal diantara beberapa orang guna membicarakan suatu
permasalahan dan berusaha memecahkan permasalah serta memformulasikan/input yang
berkembang melahirkan keputusan yang konkrit.

Macam-macam sidang ditinjau dari perserta


1. Sidang Pleno
2. Sidang Komisi
3. Sidang Sub Komisi

Dari segi Keputusan


1. Kongres/Muktamar/Munas
2. Konferensi/Muscab
3. Musda
4. Rapat Anggota

Dari segi Jabatan


1. Rapat Presidium
2. Rapat Pengurus
3. Rapat Pleno
4. Rapat Bagian/Seksi/Bidang
5. Rapim

Unsur-unsur persidangan
1. Tempat/Ruang sidang
2. Perlengkapan sidang
3. Waktu sidang
4. Peserta sidang
5. Pimpinan sidang
6. Sekretaris/Notulen sidang
7. Keputusan sidang
8. Acara sidang
9. Tata tertib sidang

Materi Basic Training (LK I); Lembaga Pengelola Latihan


Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Baturaja; Maret ‘ 2004
Page 32 of 47

Ad 1 tempat dan ruang sidang adalah suatu tempat pertemuan tertentu yang formal
dilihat dari segala asfek guna kelangsungan sidang dengan baik untuk mencapai
keberhasilan yang diinginkan.
Syarat-syarat tempat sidang :
1. Tempat luas dapat menampung 100 – 1000 peserta
2. Ruang bersih dan sehat (Higienis)
3. Dilengkapi dengan tempat sholat
4. Terdapat kamar mandi dan WC
5. Keamanan terjamin
6. Pentilasi baik
7. Terdapat sidang ruang komisi
8. Terdapat ruang istirahat

Ad 2. Perlengkapan sidang harus di keluarkan saat sidang berlangsung


1. Kursi dan meja
2. Penerangan/lampu
3. Palu sidang
4. Papan tulis dan spidol
5. Podium
6. Sound sistem
7. Alat tulis menulis
8. Dekorasi/spanduk

Ad 3 Dalam menentukan waktu persidangan harus diperhatikan hal-hal sebagai


berikut:
1. Memperhitungkan kesempatan peserta untuk hadir
2. Jangan menggangu waktu sholat
3. Jadwal sidang disesuaikan dengan besar masalah
4. Penyampaian makalah waktunya seefisien mungkin
5. Hendaknya diperhitungkan waktu istirahat.
6. Waktu berakhir persidangan dapat ditentukan.
7. Peserta diberitahu untuk memperhatikan waktu khususnya SC forum

ad 4. Peserta sidang
Unsur paling pokok dalam waktu persidangan adalah perserta sidang, peserta sidang
adalah mereka yang telah berhak mengikuti sidang/diundang. Hendaknya didalam
persidangan peserta sidang mematuhi aturan sebagai berikut.
1. Diundang penyelenggara
2. Dalam pembicaraan memecahkan masalah
3. Jangan emosional dalam menanggapi persoalan

ad 5. Tugas dan kewajiban pimpinan sidang


1. Mengarahkan sidang untuk menyelesaikan masalah
2. Meminta persetujuan dalam menyusun acara
3. Menjelaskan masalah yang akan dibahas
4. Menjaga kelancaran dan ketertiban
5. Menyalurkan pendapat peserta dan mengarahkan pembicaraan peserta
6. Menyimpulkan hasil pembicaraan dan menjelaskan kembali
7. Usahakan mendapat kesepakatan dan keputusan
Materi Basic Training (LK I); Lembaga Pengelola Latihan
Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Baturaja; Maret ‘ 2004
Page 33 of 47

Syarat-syarat pimpinan sidang:


1. Mempunyai jiwa leadershif
2. Berpengetahuan dan berpengalaman luas
3. Paham dengan tata cara sidang

Sikap dan pimpinan sidang


1. Sopan dan hormat dalam setiap perkataan dan perbuatan
2. Memiliki vitalitas tinggi
3. Disiplin dan sabar
4. Menghargai pendapat orang lain
5. Bersikap adil terhadap semua
6. Simpatik dan menarik

Sebab-sebab orang menjadi pimpinan sidang


1. Dipilih peserta sidang
2. Karena jabatan dan kedudukan
3. Ditunjuk oleh atasan
4. Diminta secara spontan oleh peserta

ad 6 Sekretaris dan notulen


Setiap persidangan hendaknya mempunyai notulen sidang yang bertugas mencatat
masalah persidangan (jalan dan peristiwa sidang) guna sebagai bukti bila keputusan untuk
ditinjau kembali.

Ad 7 Keputusan sidang
Keputusan sidang merupakan hasil dari persidangan baik itu pendapat maupun
kesepakatan. (Keputusan sidang merupakan the final solution dari suatu persidangan)
Proses persidangan :
1. Kualifikasi (menyatakan pendapat masing-masing)
2. Enterfretasi (penapsiran pendapat untuk pengertian yang jelas)
3. Defrensiasi (terdapat perbedaan pendapat secara perseorangan)
4. Motifikasi (motif yang sama dikumpulkan sehingga diperoleh gambaran agak jelas)
5. Polarisasi (pendapat yang sama dikumpulkan sehingga diperoleh gambaran sama yang
agak jelas)
6. Kontradiksi (terjadi konflik akibat perbedaan pendapat yang menajam)
7. Integrasi (pernyatan semua pendapat yang merupakan kesimpulan yang dapat diterima
oleh semua peserta)

Ad 8 acara sidang
Setiap acara sidang harus disiapkan oleh penyelenggara semaksimal mungkin.
Acara sidang sudah barang tentu membicarakan masalah politik yang akan dibahas dalam
persidangan. Konsep atau rancangan acara sidang disodorkan oleh pimpinan sidang kepada
peserta untuk diperoleh persetujuannya. Adapun pembahasan yang diketengahkan sesuai
dengan aspirasi yang berkembang.

Ad 9 Tata tertib Sidang


Dalam suatu hal yang akan dilaksanakan harus ada aturan main yang mengaturnya
tanpa adanya suatu aturan maka hal tersebut akan rancu dan kacau. Utuk itulah guna
Materi Basic Training (LK I); Lembaga Pengelola Latihan
Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Baturaja; Maret ‘ 2004
Page 34 of 47

kelancaran dan ketertiban suatu sidang harus ada aturan yang mengatur, selain etika dan
kebiasaan sidang harus disusun sesempurna mungkin.

Cara Pemukulan Palu sidang Yang Benar

1. Satu kali ketuk


 Untuk sekor dan buka
 Untuk memberi perhatian atau peringatan peserta
 Untuk sekor 1 x 15 menit atau 1 x 30 menit
 Untuk mengambil keputusan sementara
 Untuk ganti pimpinan sidang
2. Dua kali ketuk
 Untuk skor 2 x 15 menit atau 2 x 30 menit
 Untuk membuka dan mencabut skor
3. Tiga kali ketuk
 Untuk membuka dan menutup sidang secara resmi
 Untuk membuka acara resmi
 Untuk menutup acara resmi
 Untuk mengesahkan keputusan akhir atau prinsip

Bentuk tempat Persidangan


 Tapal kuda
 Lingkaran
 Segi empat

Istilah Dalam sidang


a. Scorsing :
adalah menghentikan sidang sementara waktu guna menyegarkan suasana sidang
untuk istirahat, yang biasa dilakukan minimal 15 menit atau 2 kali 24 jam untuk maksimal.

b. Lobbying:
adalah mengehentikan persidangan dalam tempo singkat untuk mencari persesuaian
paham guna mencari kesepakatan yang tidak dapat diambail dalam persidangan.

c. Interupsi adalah pemotongan persidangan/pembicaraan atau menyela dari seseorang


peserta lain.

Jenis-jenis intrupsi:
Point of order yaitu pemotongan pembicaraan oleh seseorang peserta terhadap
peserta lainnya karena orang yang diinterupsi melakukan pembicaraan menyimpang dari
permasalahan yang sedang dibicarakan.
Point of information yaitu pemotongan pembicaraan oleh seseorang peserta
terhadap peserta lainnya karena ingin menambahkan informasi tentang hal yang
disampaikan oleh orang yang diintrupsi.

Materi Basic Training (LK I); Lembaga Pengelola Latihan


Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Baturaja; Maret ‘ 2004
Page 35 of 47

Point of personal privilage yaitu pemotongan pembicaraan oleh seseorang peserta


terhadap peserta lainnya karena telah menyinggung martabat seseorang, ini dilakukan agar
pimpinan sidang menghentikan pembicaraanya.
Point of klarifikation yaitu pemotongan pembicaraan oleh seseorang peserta
terhadap peserta lainnya untuk menyelesaikan masalah agar tidak terjadi perbedaan
pendapat yang menajam karena adanya perbedaan pendapat antara dua orang atau lebih
didalam forum sidang.

POKOK-POKOK PERSIAPAN
PELAKSAAN KEPROTOKOLAN

1. Manajemen serta fungsi-fungsinya


 Perencanaan
 Koordinasi
 Pelaksanaan
 Pengawasan

2. Titik kegiatan protokol


 Upacara
 Kegiatan pokok
 Jenis kegiatan
 Tempat dan waktu
 Susunan acara (prasasti, sirine)
 Pengaturan tata tempat
 Pelaku-pelaku utama
 Irup
 Pelapor/penyambut
 Pembawa acara
 Rohaniawan
 Saksi
 Petugas protokol

3. Undangan
 Pejabat yang diundang
 Pembuatan undangan (bentuk, redaksi, pakaian)
 Penyampaian undangan
 Pengecekan kehadiran pejabat

4. Perlengkapan acara
 Perlengkapan tempat (kursi, meja,dll)
 Sound systim
 Karpet/loper
 Dekorasi
 Konsumsi
 Jenis menu
 Cara pelayanan
 Waktu penyajian
 Penerima tamu/tugas khusus
 Jumlah tenaga yang diperlukan
Materi Basic Training (LK I); Lembaga Pengelola Latihan
Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Baturaja; Maret ‘ 2004
Page 36 of 47

 Pengaturan kegiatan
 Pakaian yang dipakai
 Kesenian
 Jenis pertunjukan
 Urutan dan waktu pertunjukan
 Protokol sebagai penanggung jawab/koordinasi dilapangan (hari h)

5. Akomodasi
 Nama tampat penyimpanan/hotel
 Jumlah kamar yang tersedia/jenisnya
 Kelengkapan
 Biaya
 Letaknya
 Angkutan
 Jumlah mobil yang diperlukan
 Jenisnya
 Pengaturan penggunaan
 Apabila menyankut pejabat negara/ pimpinan negara
 Pengamanan khusus
 Konvoi
 Unit pendukung dalam sebuah kegiatan
 Sekretariat
 Perlengkapan
 Rumah tangga

6. Dokumentasi dan pers


7. Bidang keamanan
8. Akomodasi
9. Khusus (dekorasi, kesenian, konsumsi, kesehatan, dll)
a. Organisasi
 Ketatausahaan
 Masalah arsip
 Pengecekan administrasi
 Surat menyurat
 Pengetikan
b. Perlengkapan peralatan
 Paspor
 Tiket
 Suvenir
 Label
 Transportasi
 Penghubung dengan semua unit pendukung

Materi Basic Training (LK I); Lembaga Pengelola Latihan


Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Baturaja; Maret ‘ 2004
Page 37 of 47

RENUNGAN UNTUK MENCARI JATI DIRI

Referensi : Allah SWT


Rasulullah SAW
QS Al a’raaf 178-179

APABILA ENGKAU INGIN SELAMAT DARI KEHINAAN


KEHORMATANMU TERJAGA
DAN DOSAMU DIAMPUNI
MAKA…………
JANGAN SEKALI-KALI MULUTMU
MEMBUKA AIB ORANG LAIN
INGATLAH !!!
MASING-MASING KAMU PUNYA AIB
DAN SETIAP ORANG PUNYA MULUT
(IMAM SYAFI’I)

Sebelum kita mulai silahkan dibacakan dulu ayat Alquran

Adikku… ketahuilah….
Dikeheningan malam ini nan terasa menyayat, hening, dingin., dan semakin larut,
ketika semua orang masih terbuai dengan mimpi-mimpi panjang, terlelap dengan ayunan
sang waktu. Kita masih duduk-duduk bertahan melawan dan berperang dengan rasa
kantuk, demi satu tujuan dan niat baik. Mudah-mudahan semua ini menjadi langkah awal
dari langkah kita mencari dan mengenali sebuah jati diri yang selama ini kita tidak pernah
berusaha untuk mencari dan bertanya.
Hidup adalah perjuangan yang panjang nan penuh liku. Sewaktu-waktu kita akan
menemukan tanjakan, bahkan turunan. Setiap persimpangan mesti menumbuhkan
keraguan. Terkadang kita harus terkecoh oleh mulusnya jalan. Memang itulah hidup. Dan
itulah dinamika kehidupan dunia.
Dalam perjalanan kehidupan ini tidak satupun orang yang berhasil tanpa
perjuangan, karena setiap perubahan perlu perjuangan, setiap perjuangan butuh
pengorbanan, dan setiap pengobanan itu menuntut adanya keikhlasan.
Hidup adalah masalah, Orang terkadang ragu dan takut menghadapi kenyataan,
apalagi bila kenyataan itu adalah sebuah persoalan, harus diingat bahwa lari dari sebuh
persoalan tidak akan dapat menyelesaikan sebuah masalah, melainkan dapat menimbulkan
masalah baru yang lebih sulit, tidak bisa menyelesaikan masalah dilakukan dengan
menghadirkan masalah baru, jangan pernah untuk berapologi (menutupi kesalahan diri
dengan kesalahan orang lain), hiduplah dengan damai, karena damai itu indah.

Materi Basic Training (LK I); Lembaga Pengelola Latihan


Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Baturaja; Maret ‘ 2004
Page 38 of 47

Jangan pernah ragu dan malu untuk mengakui kesalahan dan kekurangan diri,
karena sportivitas dan kejujuran itu sangat mahal harganya. Siapkanlah diri untuk mampu
menerima kenyataan, karena tak selamanya apa yang kita pikirkan dapat kita lakukan, dan
tidak semua yang kita harapkan dapat kita wujutkan, karena itu bersiaplah menantikan
harapan dengan penuh kecemasan menunggu hadirnya kenyataan, yang terkadang sangat
menyakitkan jika kita menggunakan perasaan.

Sobatku…..
Senantiasa berusahalah untuk selalu sportif dan berjiwa besar dalam menghadapi
dan menyelesaikan setiap persoalan, karena secara filosopi setiap orang besar pasti punya
masalah besar, masalah kecil untuk orang yang berkaliber (tingkatan) bawahan, setiap
kepusingan pasti ada dikepala, dan rasa mual ada di perut, karena Allah tidak akan
memberikan ujian atau apapun yang tidak seimbang dengan kemampuan kita.
Bersikaplah optimis, yakin usaha sampai, dan senantiasa berpikir
positip/berprasangka baik, jangan pernah apatis, jangan pernah berprasangka buruk, karena
sebagian besar dari prasangka buruk itu adalah dosa yang hanya akan merusak kedamaian.
Jangan pernah menghina atau memperolok-olok orang lain atau golongan lain, karena boleh
jadi yang diperolok-olok lebih baik dari pada yang memperolok-olok.

Kawan-kawan………
Awal dari kelahiran kita sebagai manusia. Jerit tangis penuhi seluruh rongga alam
dan sejukkan sebongkah hati yang merindukan hadirnya sebuah hati. Paduan dari cinta dan
kasih sayang yang selama ini terjalin. Namun apakah kita tahu hakikatnya tangisan ?
apakah jerit tangis ketakutan pada dunia yang terasa asing, ataukah jerit kebahagiaan semu
…. ? Sementara bagi orang tua, jerit tangis sebagai pengobat segala duka, penawar jerih
payah, dan keringkan keringat kerinduan yang sekian lama tertahan dalam nurani nan
paling dalam, berjuang antara hidup dan mati, tersenyum diantara ketakutan dan air mata
kebahagiaan. Itulah perjuangan sang ibu disela-sela kehidupan dan kematian yang tak
pernah tahu kapankah akan berakhir.
Semua orang dilahirkan sama, tidak ada yang berbaju, tidak ada yang langsung
berlari, semua terlahir dengan menangis, karena manusia memang diciptakan dari satu
sumber yaitu tanah, yang kemudian tersarikan dalam bentuk air yang hina, lalu berubah
menjadi segumpal daging dan diikuti pula dengan munculnya tulang belulang, jadi semua
manusia sama, tinggal kita masing-masing yang akan menentukan arah perjalanan hidup
kita, untuk itu kenali dan gunakanlah potensi yang ada didirimu. Sesungguhnya Allah akan
meninggikan derajat orang-orang yang berilmu dan beriman beberapa tingkatan.
Saat ini, saya ajak semuanya untuk merenungkan sebuah sejarah perjalanan hidup
yang selama ini telah dilalui dengan penuh rintangan dan halangan. Terkadang kita sangat
menyadari bahwa cobaan demi cobaan telah menghantarkan kita pada jurang keputus
asaan, namun satu hal yang kita lupakan bahwa semua itu merupakan batu lompatan untuk
mematangkan rasa iman yang ada dalam diri kita masing-masing. Terkadang juga
kesenangan-kesenagan yang kita peroleh selama ini hampir saja menuntun kita untuk jatuh
kedalam kekafiran, karena kebanyakan kita lengah bahwa itu adalah sebuah ujian. Untuk
itu dengan segenap hati yang paling dalam kita tundukkan kepala nan satu. Kita tujukan
perhatian kita pada rentetan peristiwa-peristiwa kusam dan dosa yang pernah kita perbuat
seraya berserah diri kepada Yang Maha Kuasa dengan mengucapkan astaghfirullahal ajim.

Adikku…

Materi Basic Training (LK I); Lembaga Pengelola Latihan


Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Baturaja; Maret ‘ 2004
Page 39 of 47

Berbicara tentang dunia, dunia yang oleh beberapa orang disebut tua. Tua oleh
kebahagiaan, kesedihan, kemenangan, kebathilan, bahkan keangkara murkaan. Tapi dunia
akan tetap menjadi dunia Qodratnya. Semua yang ditampilkan adalah fatamorgana. Realitas
maya dan semu pasti akan meliputi jiwa manusia. Perasaan adalah perwakilan dari
realitasnya maya yang dimaksud. Maka tidak boleh perasaan mengalahkan analisa. Analisa
adalah kejujuran dan kesejatian. Jadikanlah akal sebagai panglima, dan perasaan sebagai
senjata. Namum manusia harus tetap manusia dengan segala fitrah yang masih melekat
padanya.
Manusia harus dewasa, namun keharusan ini butuh proses yang panjang. Jatuh
bangun demi kedewasaan adalah hal yang biasa untuk menuju kematangan emosional.
Tetapi jangan terjebak dengan, kebiasaan. Akal harus pintar, perasaan harus lentur dan
manusia harus tegar. Jangan terpaku dipersimpangan. Ambillah keputusan dan segeralah
berjalan. Sekali lagi, janganlah jadikan perasaan sebagai raja, jadikanlah akal sebagai
panglima, jadikanlah agama sebagai raja diraja.

Adikku…
Jangan dirimu jatuh hanya karena kerikil. Jangan cengeng dan segeralah bangkit.
Susunlah kerikil penyandung, dan jadikanlah dasar pijakan menuju masa depan yang kau
cita-citakan. Tidak ada alasan menjadikan sesuatu menjadi musuh. Semua tersebab pada
kelalaian, kenaifan, dan kecerobohan, ambil manfaat dari segala sesuatu, tanya kenapa
masih ada apa-apa.
Intropeksilah
Pada hakikatnya tiada musuh selain rasa takut. Kembalilah pada filosof bangsa kita
“berani karena benar, takut karena salah”

Adikku.…
Sejenak kita bicara tentang sebuah kebenaran. Agama mengajarkan kepada kita
bahwa kebenaran mutlak itu adalah hanya ada ditangan Allah SWT. Demikianlah
pengejawantahan nilai tauhid yang sering kita dendangkan setiap saat, hanya saja kita
sedang meraba-raba menuju suatu kebenaran/ tetapi kita tetap punya parameter kebenaran,
selama kita masih menikmati apa yang kita lakukan. Orang lainpun menyukainya, maka
itulah kebenaran.

Adikku…
Silang sengketa menuju kebenaran adalah hal yang biasa. Tetapi jangan biasakan
diri dengan silang sengketa.
Kebenaran dapat menyadarkan orang yang bebal, tetapi kebebalan tidak akan dapat
menguasai manusia. Tentunya selama manusia masih mendengarkan kebenaran dari
saudaranya, atau mungkin dari musuhnya. Ketahuilah, manusia yang bebal itu adalah
manusia yang bertahan pada kondisi egois pribadi, kelompok, atau golongan.

Saudaraku sekalian…
Ada satu karakter yang sangat tidak baik, yaitu karakter orang munafik, jangan
pernah kita menjadi orang munafik. Orang-orang seperti ini dapat kita ketahui dari
perilakunya yang bila berkata ia bohong, bila berjanji ia ingkar, dan jika dipercaya ia
khianat, astagfirullahaladziim 3X.
Semoga Allah senantiasa memberikan barokah dan ridho-Nya kepada kita semua.
Amin.

Materi Basic Training (LK I); Lembaga Pengelola Latihan


Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Baturaja; Maret ‘ 2004
Page 40 of 47

Manusia adalah tampatnya salah dan dosa, tidak ada orang yang tidak punya dosa.
Orang yang baik bukanlah yang tidak pernah melakukan kesalahan, tetapi orang yang baik
adalah orang menyadari kesalahannya dan bertekad untuk memperbaiki diri agar tidak
terjadi lagi kesalahan yang sama, lebih baik pernah salah karena pernah mencoba, dari pada
tidak pernah salah karena tidak pernah mencoba. Ingatlah fakta sejarah bahwa
khalfarrosyidin sayyidina UMAR itu adalah bangsawan Quraisy yang sangat kejam, ia
pernah membunuh anak kandungnya sendiri tetapi bukanlah suatu penghalang baginya
untuk menjadi satu diantara orang terdekat dengan Rasulullah, tetapi tentunya ia harus
bertobat dahulu, ini berarti sebesar apapun kesalahan kita, masih akan diampuni oleh Allah
asalakan kita mau memohon ampun. Sesungguhnya Allah itu maha pengasih lagi maha
penyayang.
Untuk itu bertobatlah, karena apapun alasanya lebih baik terlambat dari pada tidak
sama sekali, tetapi jangan pernah menunda-nunda, mulai dari diri sendiri, mulailah dari
yang paling kecil, dan mulailah sejak saat ini juga, jangan sia-siakan waktu dan
kesempatan, jangan menjadi orang yang merugi, karena sesungguh orang yang paling mulia
disisi Allah adalah yang paling taqwa.
Ingatlah bahwa yang tersulit dalam hidup ini adalah istiqomah, karena siapapun
dapat saja berzikir 100.000 kali sehari, sholat sunat 100 kali sehari, tapi sanggupkah ia
melakukannya setiap hari..? islam menuntut keikhlasan yang terus menerus, pengabdian
yang tiada henti, itulah istiqomah, karena tidak cukup hanya sekali. Jadilah insan kamil
mukamil yang membawa rahmatan lilalamin yaitu insan yang bercirikan siddiq, tabliqh,
amanah, dan fathonah, serta selalu istiqomah.
Rasullah Muhammad SAW telah menyampaikan kepada kita bahwa ketaqwaan itu
tidak cukup hanya diucapkan dilidah, melainkan harus ditanamkan dihati, dan diaplikasikan
dalam sikap dan prilaku, untuk itu pula telah diajarkannya bagaiman cara bertobat, yaitu
dengan mengakui segala kesalahan yang telah diperbuat, lalu berjanji tidak akan
mengulanginya lagi, diikuti dengan sikap dan prilaku berupa meminta maaf terhadap orang-
orang yang telah disakiti atau dirugikan, kemudian mengembalikan apa yang bukan haknya
kepada orang yang berhak, dan memperbaiki segala dampak / akibat buruk yang merusak
akibat kesalahannya itu, dan memberitahukan kepada orang lain untuk tidak mengulangi
kesalahan yang sama, yang pernah dilakukannya.
Untuk itu apa yang kita lakukan malam ini adalah awal dari rangkaian prosesi untuk
bertobat, jadi tulislah segala perbuatan yang pernah kalian lakukan selama hidup kalian
yang kalian anggap merupakan dosa, sembari mengucap istiqfar didalam hati setiap kali
kalian mengingat dan menulisnya, semoga takkan terulang lagi.
Yakinlah bahwa kerahasiaan dari apa yang kalian tulis, karena tidak akan ada yang
tahu selain diri kalian sendiri dan Allah. Kertasnya tidak perlu diberi nama, dan dalam
pengambilannya nanti akan diacak, serta saya yakinkan bahwa tidak akan ada temanmu
yang membacanya, karena setelah ini nanti akan saya bakar, dengan harapan semoga
seiring dengan itu akan sirna pulalah semua hal buruk yang telah, sedang, dan akan
menimpa kita semua. Amin ya robbal’alamin.

Materi Basic Training (LK I); Lembaga Pengelola Latihan


Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Baturaja; Maret ‘ 2004
Page 41 of 47

MUHASABAH

SHOLAT SUNAT WUDLU’ 2 RAKAAT


SHOLAT SUNAT TAUBAT 2 RAKAAT

ASTAGHFIRULLAHHALADZIIM ….. 33X


ASHADUAN LAILAHA ILALLAH
WA ASHADUANNA MUHAMMADARROSULULLAH

LURUSKAN SYAHADAT KALIAN……………!


ASHADUAN LAILAHA ILALLAH
WA ASHADUANNA MUHAMMADARROSULULLAH

ULANGI…………..!
ASHADUAN LAILAHA ILALLAH
WA ASHADUANNA MUHAMMADARROSULULLAH 3X

MARI KITA NYANYIKAN LAGU SHALAWAT (DIULANG 2 X)

WAHAI TUHAN KU TAK LAYAK KE SYORGA-MU


AMUN TAK PULA AKU SANGGUP KE NERAKA-MU
AMPUNKAN DOSA-KU TERIMALAH TAUBATKU SESUNGGUHNYA
ENGAKULAH PENGAMPUN DOSA-DOSA BESAR
DOSA-DOSA-KU BAGAIKAN PEPASIR DI PANTAI
DENGAN RAHMAT-MU AMPUNKAN DAKU OH TUHAN-KU
KAMI TAKUT KAMI HARAP KEPADA-MU
SELAMATKAN KAMI DARI KEJAHATAN DAN KECELAKAAN
KAMILAH HAMBA YANG MENGHARAP BELAS KASIH-MU

Tentang Ciri-ciri Orang Beriman


1. Q. S. Al-Anpal ayat 02-04, Artinya:
Sesungguhnya orang–orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut
nama Allah gemetaran hati mereka, dan apa bila dibacakan ayat-ayat allah
bertambahlah iman mereka, dan kepada tuhanlah mereka bertawakal.
Yaitu orang-orang yang mendirikan sholat dan yang menafkahkan sebagian rizki
yang kami berikan padanya.

Materi Basic Training (LK I); Lembaga Pengelola Latihan


Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Baturaja; Maret ‘ 2004
Page 42 of 47

Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya. Mereka akan


memperoleh beberapa derajat ketinggian di sisi Tuhannya dan ampunan serta rezki
yang mulia.
2. Q.S. As-Shaff ayat 2-4, Artinya:
Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu
perbuat ?.
Amat besar kebencian di Sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak
kamu kerjakan.
Sesunguhnya Allah menyukai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam
barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun
kokoh.
Adik-adik sekalian;
Kalian dengar ayat-ayat Alquran tadi, jelas sekali bahwa orang–orang yang beriman
itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetaran hati mereka, dan apa bila
dibacakan ayat-ayat Allah bertambahlah iman mereka, dan kepada Tuhanlah mereka
bertawakal. Coba rasakan dihati/qolbu-mu adakah getaran itu, adakah perasaaan yang
menyentuh hingga kealam atas sadar dan bawah sadar-mu, resapilah dalam jiwa, karena
sungguh sangat indah dan mendalam rasanya jika kamu dapat merasakan getaran nur Ilahi
itu meresap dalam diri-mu. Tapi sungguh aneh ternyata tidak banyak orang merasa bergetar
hatinya, apakah hati kalian telah membatu, dan telah buta mata hati, hingga tidak dapat
menerima kebenaran Tuhan. Mengapa kalian tidak bergeming, mengapa hanya terpaku,
tidakkah kalian mempunyai mata, mempunyai telinga, mempunyai, hati, dan jiwa, cobalah
untuk sejenak berkonsentrasi menginggat dan sekaligus menyebut nama Tuhan-mu di
dalam lubuk hati yang paling dalam, tidak perlu bersuara tetapi terasa getarnya dijiwa.
Rasakan, rasakan, dan resapilah dengan penuh keikhlasan.

Ya Allah, ya rabb,
Megapa kalian sering lalai mendirikan sholat dan menafkahkan sebagian rizki yang
kamu terima dijalan yang halal. Kalian lebih senang berhura-hura, bermain, dan hanya
mebuang-buang waktu, padahal sholat itu hanya lima kali sehari semalam, hanya butuh
waktu lima menit dari 24 jam waktu yang kau miliki selama sehari semalam. Tapi
sepertinya tanganmu kaku, kakimu patah, lidah bertulang, sehingga kau hampir-hampir
tidak pernah sholat seumur hidup-mu. Hidupmu hanya tidur sepanjang hari, malam kau
tertidur, siangpun engkau tidur, sedang belajar engkau megantuk, luar biasa lebih separuh
usiamu hanya kau habiskan di tempat tidur, tanpa ada kejelasan apa yang telah engkau
karyakan, apa yang telah engkau perbuat, apa yang telah kau lakukan utuk kemajuanmu,
keluargamu, atau untuk orang-orang yang kau istimewakan. Apa dan apa………….?
Sungguh hidupmu berlumur dosa, yang hitam pekat, dan tebal, yang lebih banyak dari pada
pasir di pantai, sungguh hina, dan penuh derita, tiada ketenangan dalam hidupmu, yang ada
cuma iri dengki, kebencian, dan dendam yang kau hadirkan hanya untuk menutupi
kebodohan dan ketidakmampuanmu, sungguh kau sangat pengecut, ya inilah sang
pengecut, yang hanya bisa merengek dan meminta belaskasihan dari orang lain.

Ya Allah, ya rabb,
Kalian tidak ubahnya seperti orang-orang munafik, hanya bisa berkata tapi tidak
pernah berbuat, kalian merasa bahwa kalian adalah orang-orang yang cerdas dan cerdik
oandai dalam berfikir, padahal kalian hanya menyadur hasil pemikiran orang lain, kalian
merasa bangga dengan semua yang kalian miliki, padahal itu semua hanyalah pemberian
Materi Basic Training (LK I); Lembaga Pengelola Latihan
Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Baturaja; Maret ‘ 2004
Page 43 of 47

atau pinjaman dari orang tua-mu, bukan dari buah karya tangan dan kaki-mu. Kalian
hanyalah penjilat, yang Cuma mau ikut menang, dan enaknya saja, tapi kalian tidak pernah
mau tahu betapa sulitnya mengarungi lautan kehidupan ini, karena kalian memang sangat
brengsek, yang tidak mampu merasakan getaran kebenaran dari Tuhan-mu yang sangat
pengasih dan penyayang.
Maka mulai sekarang bangkitlah, satukan tekad, satukan hati, satukan langkah, mari
kita berperang di jalan- Allah dalam barisan yang teratur seakan-akan seperti suatu
bangunan yang tersusun kokoh. Dan yang pertama yang harus kamu perangi yang sekaligus
adalah musuh terbesar-mu adalah hawa napsumu sendiri, belajarlah untuk mampu
mengendalikan diri, belajarlah untuk berani menghadapi kenyataan, belajarlah untuk
berkarya, ingat biar jelek yang penting karya sendiri, tak ada orang yang bisa tanpa belajar.

Tentang Asal Mula Kejadian Manusia


1. Q.S. Al-Mukminun ayat 12-14, Artinya:
Dan sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati yang berasal
dari tanah, kemudian kami jadikan saripati itu air mani (yang di simpan) dalam
tempat yang kokoh (rahim).
Kemudian air mani itu kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu kami
jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu kami jadikan tulang belulang,
lalu tulang belulang itu kami bungkus dengan daging. Kemudian kami jadikan dia
makhluk yang (berbentuk) lain. Maka maha sucilah Allah, pencipta yang paling
baik.
2. Al-Quran Surat As-Sajdah ayat 8-9, artinya:
Kemudia Dia (Allah) menjadikan keturunannya dari saripati air yang hina (air
mani).
Kemudian Dia (Allah) menyempurnakan dan meniupkan kedalam tubuhnya roh-
Nya (bagian dari zat Allah yang sangat suci) dan Dia menjadikan bagi kamu
pendengaran, penglihatan dan hati, (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur.

Adik-adik sekalian;
Jelas sekali telah kita dengar ayat-ayat Alquran tadi, bahwa manusia itu adalah
sesosok makhluk yang sangat hina dan tidak ada apa-apanya, tidak ada yang istimewah,
melainkan hanyalah berasal dari saripati tanah, dan sari pati itu kemudian diwujutkan
dalam bentuk tetesan air yang hina. Semua manusia berasal dari sumber yang sama, yaitu
air mani kemudian dijadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu dijadikan segumpal
daging, dan segumpal daging itu dijadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu
dibungkus dengan daging, lalu menjadi sesosok makhluk yang disebut manusia, jadi tidak
ada yang dapat dibanggakan antara manusia satu dan yang lainnya, karena semua adalah
sama.

Ya Allah, ya rabb,
Manusia, ya…. manusia. Sangat jelas bahwa Allah telah meniupkan ruh-Nya,
sehingga kamu dapat mendengar, dapat melihat, dan dapat merasakan (punya hati),
mamang manusia sangat tidak pandai bersyukur, mengapa mkalian masih sering melalaikan
perintah-Nya, dan selalu merasa lebih hebat dari yang lain..? Padahal, kalian semua adalah
sama, dan tidak ada yang dapat kalian sombongkan, ingatlah ini baik-baik hai para makhluk
yang dibuat dari tetesan air yang hina. Tapi sungguh aneh ternyata tidak banyak orang
merasa sadar siapakah sesungguhnya dirinya itu, apakah kalian tidak pernah tahu dan tidak
Materi Basic Training (LK I); Lembaga Pengelola Latihan
Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Baturaja; Maret ‘ 2004
Page 44 of 47

pernah mau untuk mengetahuinya, karena sipat pengecut yang tidak berani untuk menerima
kenyataan dan kebenaran….? Padahal kalian pasti telah pernah mendengar tentang hal ini,
tetapi mengapa masih saja seakan-akan tidak pernah mendengar, ataukah kalian telah
berubah sipat menjadi seperti Iblis, yang tidak mau tunduk kepada Allah, jika begitu berarti
kalian tidak lebih daripada syetan yang berwujut manusia, makhluk terlaknat dan
terjahanam dari segala makhluk, yang hanya bisa menebar iri, dengki, dan permusuhan,
serta selalu membawa kejahatan, kecelakaan dan kerusakan bagi lingkungan disekitarnya.
Kalian tidak pernah bisa mengendalikan hawa napsu, kalian sangat serakah, sangat
egois, kalian sangat sedikit sekali bersyukur atas semua nikmat yang telah didapatkan.
Makhluk seperti kalian tidak pernah bisa menerima dan puas terhadap apa yang telah
diberikan sebelum nafasmu berakhir. Sungguh sangat menjijikkan, tidak ubahnya seperti
binatang jalang yang perilaku hidupnya hanya dihabiskan untuk makan, tidur, dan berzina.
NYANYIKAN LAGU SHALAWAT

Tentang Penghuni Neraka dan Kerugian Manusia


1. Q.S. Al-‘Araaf ayat 178-179, artinya:
Barang siapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk;
dan barang siapa yang disesatkan oleh Allah, maka merekalah orang-orang yang
merugi.
Dan sesunguhnya kami jadikan untuk isi neraka Jahannam kebanyakan dari jin dan
manusia, mereka mempunyai hati, tapi tidak dipergunakannya untuk memahami
(Ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak di pergunakannya
untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telingga
(tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (Ayat-ayat Allah).
Mereka itu seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. mereka itulah
orang-orang yang lalai.
2. Q.S. Al-‘Ashr ayat 1-3, artinya:
Demi masa
Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian,
Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat-
menasihati supaya menaati kebenaran dan nasihat-menasihati supaya menepati
kesabaran.

Telah kalian dengar bahwa isi neraka Jahannam itu kebanyakan adalah jin dan
manusia, karena mereka adalah orang-orang yang sesat, yaitu tidak mendapatkan petunjuk,
ini terjadi karena kesalahan mereka sendiri, sebab mereka mempunyai hati, tapi tidak
dipergunakannya untuk memahami (Ayat-ayat Allah), melainkan mereka hanya asyik
berhura-hura melakukan kegiatan yang sisa-sia atau mubazir, mereka mempunyai mata
(tetapi) tidak di pergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), melainkan
mereka gunakan untuk memandangi hal-hal yang cuma membangkitkan napsu dan
syahwatnya, mereka mempunyai telingga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar
(Ayat-ayat Allah), malainkan mereka mendengarkan bisikan syetan yang membawanya
terjerumus pada kegiatan yang dilakukan sesuka hatinya. Sadar atau tidak sadar ternyata
karakteristik manusia seperti ini juga ada pada diri kalian, ini berarti kalianpun tidak ada
bedanya dengan mereka, maka bersiaplah untuk masuk kedalam neraka jahannam.
Mengapa kalian selalu berkata bahwa kalian tidak mau masuk neraka, tetapi perbuatan
kalian selalu mengarahkan langkah menuju neraka, kalian selalu berkata bahwa kalian takut
kepada Allah tetapi mengapa kalian selalu melanggar perintah-Nya, apapun yang kalian

Materi Basic Training (LK I); Lembaga Pengelola Latihan


Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Baturaja; Maret ‘ 2004
Page 45 of 47

perbuat ternyata tida sama dengan apa yang telah kalian ucapkan, sungguh lidah mu tidak
bertulang, lentur sekali hingga dapat berbolak-balik setiap hari, jika begitu maka kalian
adalah orang-orang yang sangat merugi, maka bersiaplah untuk jadi penghuni neraka.

Ya Allah, ya rabb,
Manusia selalu berada dalam keadaan yang merugi, selalu terjerumus pada dosa,
kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat-menasihati
supaya menaati kebenaran dan nasihat-menasihati supaya menepati kesabaran. Apakah
yang telah kalian perbuat selama ini…..? Jangankan untuk beriman, jangankan untuk
beramal saleh, pengertian iman dan amal saleh saja kalian tidak paham, bagaimana
mungkin kalian dapat melakukan sesuatu yang tidak kalian pahami. Jangankan untuk saling
menasehati untuk selalu dalam kebenaran, dan selalu dalam kesabaran, karena ucapan,
perbuatan, hidup dan mati kalian tidak ubahnya seperti binatang jalang, yang tidak pernah
mengenal, tidak pernah mau tahu tentang sekelilingnya. Tuhan kalian hanyalah harta, dan
tahta, kalian cuma mau berbuat jika ada uangnya, tanpa perduli haram, halal, makruh,
sunah, ataupun mubah, yang penting hanyalah mendapatkan kekayaan dan jabatan.
Pernakah kalian berbuat dengan ikhlas…..? tanpa mengharapkan balasan apapun
kecuali ridho dari Allah, dan pernakah kalian berusaha untuk senantiasa dekat dengan-
Nya…..? Ketahuilah bahwa segala yang engkau lakukan baik ataupun buruk selalu dicatat
dan dibukukan oleh para malaikat Allah, meskipun aktivitas mu itu pengaruhnya hanyalah
sebesar dan seberat biji zharah, jangan pernah kalian kira bahwa kalian dapat berbuat
sesuka hati tanpa akan mendapatkan balasan. Ingatlah pilihan ada ditangan mu langkah ada
dikaki mu, terserah kamu mau ke syorga ataukah neraka, yang pasti hanya ada satu pilihan
diantara keduanya, semoga kalian menjadi orang yang beruntung dan diberi petunjuk.

Tentang Perzinaan dan Jilbab


1. Q. S. Al-Isro’ ayat 32, Artinya
Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah sesuatu
perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.
2. Q.S. Al-Ahzab ayat 59, Atinya
Hai nabi katakanlah kepada istri-istri kamu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri
orang mu’min hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka.
Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk di kenal, karena itu mereka
tidak di ganggu dan Allah adalah maha pengampun lagi maha penyayang.

Camkanlah dalam hatimu, jangan pernah untuk bersikap apalagi melakukan hal-hal
yang dapat menimbulkan peluang terjadinya perzinaan, jika demikian halnya sudah pasti
orang yang melakukan perzinaan adalah sangat hina, karena zina adalah perbuatan yang
keji dan diharamkan agama, sehingga para pelaku zina dapat dihukum rajam. Hidup hanya
sekali, masa muda tak akan terulang lagi, tapi jika disaat mudamu telah tak berharga lagi
maka dimasa tua mu akan terasa bahwa hidup tidak lebih baik dari pada mati, karena itu
jagalah kehormatanmu dengan baik, sebab apapun alasannya menikah itu jauh lebih baik,
dan dapat mendatangkan barokah dari Allah. Dengarkan baik-baik untuk kalian para
perempuan, hendaklah kalian mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh. Yang demikian itu
supaya lebih mudah untuk di kenal, dan agar tidak di ganggu, namun sepertinya kalian
masih sangat suka memamerkan tubuh, berbusana sesuka hati sehingga membuat orang
yang melihat menjadi berfikiran maksiat. Apa untungnya kalian menampakkan sebagian
Materi Basic Training (LK I); Lembaga Pengelola Latihan
Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Baturaja; Maret ‘ 2004
Page 46 of 47

atau seluruh tubuhmu….? Lupakah kalian dengan proses asal mula kejadian manusia ….?
Kau pikir ada yang istimewah dari tubuh mu …! Tidakkah kau sadari bahwa kemanapun
dan dimanapun engkau berada hanyalah sibuk membawa kotora yaitu najis mu sendiri.
Tidak terpikirkah oleh mu bahwa tubuh mu tiu hanyalah seonggok daging yang berasal dari
tetesan air yang hina.
Ya Allah, Ya Rabb
Tidak akan ada yang didapat melainkan hanyalah mendatangkan niat dan peluang
bagi orang lain untuk terjebak dalam dosa, kalian merasa bangga dengan busana yang
seperti kekurangan dasar kain, kalian seaakan tersenyum mengundang datangnya sang
pecundang, kalian berlenggok menggiring syahwat semakin naik tinggi, yang kemudian
menjadikan dirimu bagaikan umpan bagi ikan-ikan, bagaikan ikan bagi seekor kucing.
Banyak pilihan pakaian dan busana, banyak pilihan mode dan gaya, mengapa tidak kalian
pilih yang memberikan ketenangan saat memakainya dan kedamaian hati bagi orang yang
memandangnya,….? Sungguh auratmu itu mengundang napsu, karena manusia sangat
mudah tergoda, janganlah kau hadirkan niat dan kesempatan itu secara bersamaan, agar
engkau selalu dapat menjaga kehormatan. Banyak sudah perempuan yang telah terlanjur
jatuh dalam jurang kehinaan ini, banyak sudah laki-laki yang berubah menjadi lebih ganas
dari binatang buas, banyak sudah rintihan tangisan dan penyesalan yang terjadi, janganlah
kau menjadi salah satu dari orang-orang itu, karena jika terjadi hal buruk kalian tidak dapat
berbuat apa-apa melainkan hanya menangis dan menyesal dalam hati tanpa ada yang
perduli terhadap apa yang kau alami.

NYANYIKAN LAGU SHALAWAT

Tentang Keharusan Berbakti Kepada Orang Tua


1. Q.S. Luqman ayat 14, artinya:
Dan kami perintahkan kepada manusia terhadap kedua ibu bapaknya; ibunya.
Bersukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepadakulah
kembalimu.
2. Q.S. Al-Isra’ ayat 23-24, artinya:
Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya jangan menyembah selain Dia dan
hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah
seorang diantara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam
pemeliharaanmu, maka janganlah sekali-kali kamu mengatakan kepada keduanya
perkataan “Ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada
mereka perkataan yang mulia.
Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kasih sayang dan
ucapkanlah “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka berdua, sebagai mana mereka
berdua telah mendidik aku waktu kecil”.

Tentunya kalian masih ingat dari mana kalian berasal, yang telah mengandung
dalam keadaan lemah yang bertambah lemah, dan menyusui mu dalam dua tahun
sesungguhnya ridho Allah itu diatas ridho kedua orang tua, hendaklah kamu berbuat baik
pada ibu bapak mu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang diantara keduanya atau
kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaan mu, maka janganlah sekali-kali
kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “Ah” dan janganlah kamu membentak
mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah diri mu
Materi Basic Training (LK I); Lembaga Pengelola Latihan
Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Baturaja; Maret ‘ 2004
Page 47 of 47

terhadap mereka berdua dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah “Wahai Tuhan kami,
kasihilah mereka berdua, sebagai mana mereka berdua telah mendidik kami diwaktu kecil”.
Sadarkah kalian apa yang sedang dialami dan dikerjakan oleh kedua orang tuamu
saat ini, hari-hari mereka selalu bekerja keras, membanting tulang mencucurkan keringat,
sampai tubuh dan tulang mereka terbungkuk hanya untuk memenuhi tuntutan kalian yang
mau kuliah, hingga adik-adik mu pun ikut menanggung beban karena mu. Kalian selalu
meminta agar apa yang kalian kehendaki dapat terpenuhi tanpa pernah terpikirkan betapa
sulit dan sakitnya orang tua mu hanya untuk memenuhi kebutuhan mu, yang tak jarang
membuatnya harus menanggung hutang. Sementara itu kalian hanya bersantai, kuliah
bermalas malasan, bahkan nilai kalianpun tak karuan, kalian selalu berhura-hura, meminta
uang banyak, meminta busana dan pakaian baru, meminta kendaraan, dan segalanya,
hingga kebutuhan itu terkadang tidak perlu dan bukan perioritas dalam perkuliahan mu.
Kalian berprilaku seakan-akan menjadi raja, dan orang tua seperti pembantu atau bahkan
seperti budak mu yang harus senantiasa memenuhi segala permintaan dan perintah mu.
Pernakah kau bayangkan bahwa suatu saat orang tua mu akan dipanggil Allah untuk
berpulang kesisinya, dan alangkah terkejutnya kalain jika ternyata malam ini, di fajar ini
disaat kalian baru akan sadar ternyata kedua orang tua mu telah tiada dan meninggalkan mu
untuk selama-lamanya. Satu diantaranya atau keduanya telah terbujur kaku tak bernyawa,
tinggallah jasadnya semata, terbaring tak berdaya karena tidak kuat lagi menahan beban
yang dideritanya akibat ulah perbuatan mu, yang selalu menjadikannya bagaikan budak,
tapi apa boleh buat nasi telah menjadi bubur ajal telah menjemput jiwa, tidak sedetikpun
dapat ditunda, sedangkan kalian hanya bisa menagis tersedu dan menyesal, sungguh
ketahuilah tidak ada gunanya penyesalan mu itu, akan lebih baik jika kamu segera
mendatangi keduanya sebelum terlambat dan segerah meminta maap kepada keduanya,
jangan pernah menjadi orang yang cengeng, yang merengek dan tersedu-sedu.

NYANYIKAN LAGU SHALAWAT

Tentang Tobat
1. Q.S. Al-Baqarah 208, artinya:
Hai orang-orang yang beriman masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan
(jasmani dan rohani/zhahir dan bathin)
2. Q.S. Al-Fajr 27-30, artinya:
Hai nafsu (jiwa) yang tenang, kembalilah kepada tuhanmu,
Dengan (hati) ridah dan diridha-I (tuhan)
Maka masuklah kamu dalam golongan hamba-hamba-Ku
Dan masuklah kamu ke dalam syorga-Ku.

3. Q.S. Al-Ahzab 21, artinya:


Sesungguhnya bagimu sudah ada pada diri rasulullah ikutan yang baik (pemimpin
diri jasmani dan rohani), yaitu bagi orang-orang yang mengharap (ridho) Allah dan
hari kemudian, dan bagi orang yang banyak mengingat Allah (dzikir).

Adik-adik sekalian Islam adalah agama yang sempurna, masuklah kedalamnya


secara keseluruhan (jasmani dan rohani/zhahir dan bathin), jangan setengah-setengah, jika
engkau senantiasa manjaga dan membersihkan jasmani mu, mak janganlah lupa menjaga
dan membersihkan rohani mu. Sesungguhnya hanyalah jiwa yang lunak dan tenang yang

Materi Basic Training (LK I); Lembaga Pengelola Latihan


Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Baturaja; Maret ‘ 2004
Page 48 of 47

dapat menerima keagungan nur Ilahi, jika telah demikian adanya maka dengan sendirinya
kamu akan masuk syorga. Untuk itu ingatlah bahwa sudah ada pada diri rasulullah ikutan
yang baik (pemimpin diri jasmani dan rohani), yaitu bagi orang-orang yang mengharap
(ridho) Allah dan hari kemudian, dan bagi orang yang banyak mengingat Allah (dzikir).
Ingatlah selalu karena dengan mengingat Allah hati akan menjadi tenang.

SELANJUTNYA SHOLAT SUBUH BERJAMAAH, DILANJUTKAN DENGAN


PEMBERIAN NAMA ANGKATAN DAN PEMILIHAN KETUANYA

08882389975 DULHADI WWW.fsikologi.net


Fsikologi trainer

Materi Basic Training (LK I); Lembaga Pengelola Latihan


Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Baturaja; Maret ‘ 2004

Anda mungkin juga menyukai