Anda di halaman 1dari 18

IMPLEMENTASI KONSEP KEPEMIMPINAN DALAM PARADIGMA

HMI DAN KOHATI DI ERA DIGITALISASI

Kode Jurnal : L
Disusun Oleh : RIFKY AMALIA ANNISA

HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM


CABANG MALANG
1443 H / 2022 M
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim, segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam yang


senantiasa memberi rahmat, taufik dan hidayah-Nya sekalian sehingga kita dapat
beraktivitas dan senantiasa menebar kebermanfaatan bagi sesama. Shalawat serta
salam selalu tercurahkan pada nabi kita Muhammad SAW. serta keluarga dan para
sahabat beliau yang mengantarkan kita semua dalam nikmat berislam dan
beriman.
Terlepas dari itu kami menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan
dalam jurnal ini baik dari segi kalimat maupun tata bahasa. Oleh karena itu kami
menerima dengan tangan terbuka segala saran dan kritik dari pembaca. Akhir kata
kami berharap semoga jurnal LKK dengan judul “Implementasi Konsep
Kepemimpinan dalam Paradigma HMI dan KOHATI di Era Digital” dapat
memberi manfaat serta menginspirasi pembaca.

Malang, 22 Juni 2022

Penulis
ABSTRAK

Kepemimpinan sebagai bagian fundamental dalam sebuah tatanan hidup


bermasyarakat. dalam setiap aspek kehidupan tidak lepas dari yang namanya
sebuah kepemimpinan. Pada era Digitalisasi kepemimpinan dituntut menjadi lebih
efektif dan efisien dalam hal koordinasi antar sektor yang tidak lagi menemui
kendala waktu, jarak, dan lain-lain. Kepemimpinan pada masa digitalisasi yang
memanfaatkan teknologi dan informasi juga menjadi bukti bahwasannya
perkembangan IPTEK yang ada tidak lain dibangun demi kemaslahatan umat dan
bangsa yang muaranya terletak pada perkembangan peradaban yang lebih baik.
Peran Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) sebagai organisasi perkaderan dengan
membawa misi perjuangan, yakni terbinanya insan akademis, pencipta, pengabdi
yang bernafaskan islam serta bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat
adil dan makmur yang diridhoi Allah, seyogyanya mencetak kader berwawasan
keislaman, keindonesiaan, berpikiran kritis dan komprehensif serta konseptual
sesuai dengan 5 kualitas insan cita dengan cita-cita kemajuan dan kesejahteraan
bangsa Indonesia. Dengan ini proses perkaderan HMI dapat menjawab tantangan
zaman tentang bagaimana kepemimpinan dalam era digital dewasa ini.

Kata Kunci: Kepemimpinan, Era Digital, E-Government, Paradigma HMI

ABSTRACT

Leadership as a fundamental part in a social order. in every aspect of life can not
be separated from the name of a leadership. In the era of digitalization,
leadership is required to be more effective and efficient in terms of coordination
between sectors which no longer encounters time, distance, and other constraints.
Leadership in the digitalization era that utilizes technology and information is
also proof that the existing science and technology development is nothing but
built for the benefit of the people and the nation whose estuary lies in the
development of a better civilization. The role of the Islamic Student Association
(HMI) as a cadre organization with a mission of struggle, namely the formation
of academic people, creators, servants who breathe Islam and are responsible for
the realization of a just and prosperous society that is blessed by Allah, should
produce cadres with Islamic, Indonesian, critical thinking and comprehensive and
conceptual in accordance with the 5 qualities of ideal people with the ideals of
progress and prosperity of the Indonesian nation. With this, the HMI cadre
process can answer the challenges of the times about how to lead in today's
digital era.

Keywords: Leadership, Digital Era, E-Government, HMI’s Paradigm

A. PENDAHULUAN kepemimpinan dalam dinamika


1. Latar Belakang kehidupan sosial politik bernegara.
Permasalahan kepemimpinan di Mosi krisis kepemimpinan ini
Indonesia masih menjadi mosi diperkuat dengan survei yang
favorit bagi masyarakat. Adanya dilaksanakan oleh Lembaga Survei
konsepsi pemimpin ideal dalam Indonesia tahun 2013 terhadap
dinamika politik dan bernegara kerap kepemimpinan presiden Republik
memunculkan golongan afirmasi dan Indonesia era SBY. Hasil survei
oposisi. Konsep ideal seorang tersebut mengatakan bahwa
pemimpin yang digambarkan sebagai kepuasan masyarakat terhadap
sosok yang mumpuni dalam kepemimpinan presiden Susilo
memberikan kemaslahatan dan Bambang Yudhoyono tercatat hanya
menumbuhkan kepercayaan di 35,91%.1 Dewasa ini, penggunaan
tengah masyarakat masih menjadi teknologi informasi dan komunikasi
fenomena langka untuk dicapai. menjadi satu bagian krusial dalam
Dapat disimpulkan dari
1 Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam,
permasalahan tersebut Indonesia Hasil-Hasil Kongres XXXI Surabaya 2021
Himpunan Mahasiswa Islam, Tema: Merajut
berada pada kondisi krisis Persatuan untuk Indonesia Berdaulat dan
Berkeadilan(Jakarta: PB HMI, 2018), hlm.61.
badan organisasi, baik organisasi Government. Namun sebelum
yang memiliki orientasi pada profit memasuki ranah sistem
maupun organisasi kemasyarakatan. pemerintahan berbasis teknologi E-
pendayagunaan teknologi informasi Government, pengembangan sumber
dan komunikasi ini tidak jarang daya manusia dalam artian pemimpin
menjadi problematika bagi pimpinan dalam suatu sistem itu sendiri
organisasi. Pemimpin dalam suatu haruslah sudah mencapai kapabilitas
organisasi seharusnya sadar bahwa yang memadai dalam ilmu
penting mengimplementasikan pengetahuan dan teknologi supaya
teknologi informasi dan komunikasi dapat melahirkan pemimpin-
guna mencapai sistem kerja yang pemimpin yang sesuai pada
lebih baik dalam sebuah organisasi zamannya sehingga mengurangi
agar dapat bersaing dalam lingkup krisis kepemimpinan yang terjadi
global di era digitalisasi ini. Dengan dikarenakan ketidaksesuaian dalam
hal ini keterlibatan aktif teknologi memimpin di era digitalisasi.
informasi dan komunikasi akan Himpunan Mahasiswa Islam
menjadi tonggak perkembangan merupakan sebuah wadah berhimpun
kehidupan bangsa sesuai pada bagi para mahasiswa yang dapat
zamannya. Aktualisasi peran dikatakan memiliki peran aktif dalam
teknologi telah memasuki banyak berbagai bidang secara komprehensif
ruang dalam kehidupan seperti sejak masa awal pendiriannya pada
bidang pertahanan dan keamanan, tahun 1947. HMI yang juga turut
kesehatan, pendidikan, dan lain-lain. tangan dalam menjaga iklim
Mengingat pentingnya integrasi demokrasi pasca reformasi tahun
teknologi dalam setiap bidang yang 1998 bukan hanya mempunyai
dapat memberikan berbagai benefit peranan sebagai organisasi
berupa kemudahan dalam perjuangan. telah tertulis dalam pasal
berkomunikasi serta transparansi 9 Bab IV Anggaran Dasar (AD) HMI
informasi maka hal ini menjadi tentang fungsi organisasi; HMI
faktor pendorong dalam sektor berfungsi sebagai organisasi kader. 2
pemerintah untuk menciptakan E- 2 JurnalJurnal Sosio-Humaniora Vol. Sosio-
Humaniora Vol. 5 No. 1., No. 1., Mei 2014 ISSN.
dipastikan dengan amanah yang ada 1. Kepemimpinan
pada konstitusi HMI tersebut Menurut Bennis (1959:256) konsep
menciptakan HMI sebagai tempat kepemimpinan; “selalu tampaknya,
perkaderan yang berorientasi pada konsep kepemimpinan menjauh dari
pengembangan dan pencetak kita atau muncul dalam bentuk lain
pemimpin dan kaum intelektual yang lagi-lagi mengejek kita dengan
negeri yang mampu menjawab kelicinan dan kompleksitasnya.
tantangan zaman. Dengan demikian kita mendapatkan
2. Rumusan Masalah suatu proliferasi dari istilah-istilah
Secara Eksplisit ada 2 pokok permasalahan yang tak habisnya harus dihadapi dan
yang akan dibahas dalam jurnal konsep tersebut tetap tidak
penelitian ini; didefinisikan dengan memuaskan”.
1. Bagaimana paradigma Himpunan Menurut Garry Yukl (1994:2)
Mahasiswa Islam tentang konsep menyimpulkan definisi yang
kepemimpinan? mewakili dari kepemimpinan adalah
2. Bagaimana implementasi konsep sebagai berikut;
kepemimpinan Himpunan Mahasiswa Perilaku dari setiap individu yang
Islam di era digitalisasi? memimpin aktivitas-aktivitas suatu
3. Tujuan kelompok ke suatu tujuan yang ingin
Tujuan yang ingin dicapai oleh dicapai bersama (shared goals)
penulis; (Hemhill & Coons, 1957:7)
● Menganalisis konsep kepemimpinan Pengaruh antar pribadi yang
dalam paradigma Himpunan dijalankan dalam suatu situasi
Mahasiswa Islam (HMI). tertentu dan diarahkan dalam sebuah
● Menganalisis pengaruh implementasi proses komunikasi, ke arah satu atau
konsep kepemimpinan Himpunan beberapa tujuan tertentu
Mahasiswa Islam (HMI) pada era (Tannenbaum, Weschler & Massarik,
digitalisasi. 1961:24)
DASAR TEORI ● Kepemimpinan adalah pembentukan
Hasil ini menurun dibandingkan dengan hasil awal serta pemeliharaan struktur dalam
survei. Oleh : Handrix Chr survei. Oleh : Handrix
Chrisharyanto, Tia Rahmania isharyanto, Tia
Rahmania dan Fatchiah E Kertamuda.
harapan dan interaksi (Stogdil, hubungan di dalam sebuah kelompok
1974:441) atau organisasi.
● Kepemimpinan berarti meletakkan ● Kepemimpinan adalah suatu kegiatan
pengaruh sedikit demi sedikit pada dan untuk mempengaruhi perilaku orang
berada diatas kepatuhan mekanis untuk bekerja sama untuk menuju
terhadap pengarahan rutin organisasi kepada suatu tujuan tertentu yang
(Katz & Kahn, 1978:528) diinginkan bersama.
● Kepemimpinan adalah proses 2. Paradigma
mempengaruhi aktivitas sebuah Pengertian paradigma menurut Ritzer
kelompok yang diorganisasi ke arah yaitu pandangan mendasar ilmuwan
pencapaian tujuan (Rauch & Behling, tentang apa yang menjadi pokok
1984:46) persoalan yang seharusnya dipelajari
● Kepemimpinan adalah suatu proses oleh suatu cabang ilmu pengetahuan.
memberi arti (Pengarahan yang berarti) Berdasarkan pengertian tersebut
terhadap usaha kolektif dan yang mengandung maksud bahwa dalam
mengakibatkan kesediaan untuk satu paradigma tertentu memiliki
melakukan usaha yang diinginkan untuk kesamaan pandangan tentang apa
mencapai sasaran (Jacob & Jacques, yang menjadi persoalan, metode,
1990:281) instrumen yang digunakan sebagai
● Para pemimpin yang secara konsisten alat analisis dalam cabang ilmu.
memberi kontribusi yang efektif Menurut Guba, paradigma dalam
terhadap orde sosial dan yang ilmu pengetahuan mempunyai
diharapkan dan dipersepsikan definisi ‘seperangkat keyakinan
melakukannya (Hosking, 1988:153) mendasar yang memandu tindakan-
● Kepemimpinan sebagai sebuah tindakan manusia dalam keseharian
proses pengaruh sosial yang dalam maupun dalam penyelidikan ilmiah’.
hal ini pengaruh yang sengaja Ahimsa Putra mendefinisikan
dijalankan oleh seseorang terhadap paradigma ‘sebagai seperangkat
orang lain untuk menstruktur konsep yang berhubungan satu sama
aktivitas-aktivitas serta hubungan- lain secara logis membentuk sebuah
kerangka pemikiran yang berfungsi
untuk memahami, menafsirkan dan memiliki karakteristik serta
menjelaskan kenyataan dan/ atau memegang teguh nilai-nilai
masalah yang dihadapi’. Beberapa keislaman sesuai dengan Al-Quran
konsep lain dengan makna yang dan Hadist. Hal-hal tersebut haruslah
kurang lebih sama dengan melekat pada diri kader sebagai
paradigma, antara lain: kerangka wujud implementasi dari Nilai Dasar
teoritis (theoretical framework), Perjuangan (NDP) HMI yang
kerangka konseptual (conceptual dijadikan sebagai landasan ideologis
framework), kerangka pemikiran organisasi.4 Peran HMI dan
(frame of thinking), orientasi teoritis KOHATI sebagai organisasi
(theoretical orientation), sudut kemahasiswaan yang masif dalam
pandang (perspektif), atau melakukan perkaderan melalui
pendekatan (approach). Misal, dalam proses kaderisasi, yang mana proses
ilmu pengetahuan telah berkembang tersebut harus benar-benar mencetak
paradigma: (1) positivisme, (2) agen-agen perubahan (agent of
postpositivisme, (3) teori kritis atau change) yang memiliki lima kualitas
critical theory, dan (4) insan cita, yaitu insan akademis,
konstruktivisme.3 pencipta, pengabdi, insan islami, dan
3. HMI dan KOHATI insan yang bertanggung jawab atas
Himpunan Mahasiswa Islam terbentuknya masyarakat adil dan
(HMI) dan badan khusus Korps makmur yang diridhoi Allah SWT.
HMI-Wati (KOHATI) menggunakan Menurut Agussalim Sitompul, kader
islam sebagai landasan teologis ideal yang sanggup menjadi
dalam berorganisasi, hal ini memiliki pemimpin adalah kader yang
tujuan guna mencetak sumber daya memiliki lima kualitas insan cita,
manusia yang memiliki kemampuan yaitu muslim intelektual profesional.5
akademis mumpuni, menjadi 4. Teknologi Digital
pemimpin yang aktif dalam
4 Suwandi Simangunsong, dkk , JURNAL
pergerakan bermasyarakat yang PEMBERDAYAAN MASYARAKAT, Volume 7 No.
2 Tahun 2019, hlm. 145.
5 Agussalim Sitompul, 44 Indikator Kemunduran
3 H. Mohammad Adib. Filsafat Ilmu: Ontologi, HMI Suatu Kritik dan Koreksi untuk Kebangkitan
Epistemologi, dan Logika Pengetahuan. Kembali HMI, (Jakarta: CV Misaka Galiza, cetakan
Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011. pertama 2005) hlm. 14.
Era digital bukanlah digitalisasi D. PEMBAHASAN
konten media ke bit, tetapi 1. Hakikat Kepemimpinan
kehidupan yang dinamis dari “new Dalam Kamus Besar Bahasa
media” isi dan hubungan interaktif Indonesia (KBBI) kepemimpinan
dengan konsumen media itu sendiri memiliki asal kata ‘pimpin’ yang
sebagaimana digambarkan Lev berarti ‘dibimbing’. Sedangkan
Monovich. Perkembangan teknologi pemimpin memiliki makna orang
informasi dengan segala yang membimbing atau menjalankan
konsekuensinya sedang tumbuh dan kepemimpinan. Dapat disimpulkan
berkembang sangat deras. Peradaban bahwa kepemimpinan adalah metode
ini, menurut Toffler (1980), yang ditempuh atau cara yang
membawa gaya baru terhadap digunakan dalam memimpin.6
hampir semua aspek kehidupan Sedangkan jika ditinjau dari bahasa
manusia. Peradaban itu telah dan inggris, kepemimpinan berarti
akan mengubah cara kerja, cara leadership, yang memiliki asal kata
bergaul, bahkan cara berorganisasi to lead yang berupa kata kerja berarti
dan bernegara, dan sebagainya pada memimpin. Maka dapat disimpulkan
semua lapisan masyarakat. bahwa memimpin merupakan suatu
Indonesia, diakui atau tidak, telah tindakan seorang (pemimpin) tentang
terbawa oleh arus peradaban mengarahkan atau mempekerjakan
informasi itu. orang lain secara langsung.7
METODE PENELITIAN Para ahli memiliki definisi hakikat
Penelitian ini dilakukan dengan kepemimpinan secara terminologi
metode tinjauan pustaka artinya yang berbeda, seperti mengutip pada
sumber data yang dipakai dalam pendapat Malayau S.P Hasibuan
penelitian ini bersumber dari mengatakan bahwa kepemimpinan
kepustakaan baik primer maupun adalah cara seseorang mempengaruhi
sekunder, yaitu berupa buku fisik, perilaku orang yang dipimpin,
jurnal ilmiah, artikel ilmiah, dan lain-
6 Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia,
lain yang mampu menunjang jurnal (Jakarta: Balai Pustaka,1994), cet. ke-4,hlm. 967.
7 Ambar Teguh Sulistiyani, Kepemimpinan
ini. Profesional Pendekatan Leadership Model,
(Yogyakarta: Gava Media, 2008), hlm. 9.
supaya orang tersebut dapat bekerja kesuksesan organisasi dimana
sama dan bergerak produktif untuk mereka merupakan anggotanya’.10
mencapai tujuan dari sebuah Dalam arti yang lebih luas
organisasi.8 Tidak jauh berbeda dari kepemimpinan dapat dilaksanakan
pandangan sebelumnya mengenai oleh semua orang dan tidak terbatas
kepemimpinan, dalam pandangan M dalam lingkup organisasi atau kantor
E. Mulyasa, kepemimpinan tertentu. Seperti yang telah
memiliki makna sebagai suatu dikemukakan sebelumnya hal ini
kegiatan mempengaruhi orang-orang dapat menjadi suatu kesimpulan
terhadap tercapainya sebuah tujuan bahwa kepemimpinan adalah suatu
organisasi.9 Menurut A Robert kegiatan dalam rangka
Baron, definisi kepemimpinan mempengaruhi perilaku orang lain,
adalah proses dimana individu atau dapat dikatakan sebagai seni
melakukan penyebaran pengaruh mempengaruhi perilaku manusia
pada anggota kelompok lain tentang baik dalam cakupan individu
pencapaian suatu tujuan yang telah maupun kelompok.11 Dalam
diputuskan oleh kelompok atau praktiknya kepemimpinan tidak
organisasi tersebut. ‘Leadership is harus dibatasi oleh tata krama
the process whereby one individual birokrasi ataupun tidak harus berada
influences or her group members dalam ruang lingkup organisasi
toward the attainment of defined tertentu agar seseorang bisa
group or organizational goals’. menyebarkan pengaruh kepada orang
Sedangkan menurut Mc Shane lain, melainkan dimanapun
menerangkan bahwa ‘kepemimpinan tempatnya asalkan seseorang tersebut
adalah kemampuan untuk memberi menunjukkan kemampuannya untuk
dampak, mendorong dan memberikan pengaruh terhadap
memungkinkan orang lain agar orang-orang disekitarnya untuk
berkontribusi pada keefektifan dan bergerak ke arah tujuan yang sudah
8 Baharudin dan Umiarso, Kepemimpinan
Pendidikan Islam; Antara Teori dan Praktek, 10 Usep Deden Suherman, PENTINGNYA
(Yogyakarta: Ar Ruzz Media, 2012), hlm. 434. KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI,( Volume
9 E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah; I/ Nomor 02/ Juli 2019), hlm.262.
Konsep, Strategi dan Implementasi, (Bandung: 11 8 Miftah Thoha, Kepemimpinan dalam
PT. Remaja Rosdakarya, 2004), hlm. 107. Manajemen,.......,hlm.9.
ditentukan. Seperti contoh orang Membahas masalah kepemimpinan
yang ahli dalam bidang agama tidak akan pernah lepas dari istilah
(ulama’) yang mempunyai pengaruh pemimpin, mengingat bahwa
besar di masyarakat sekitarnya akan kepemimpinan adalah sebuah relasi
tetap mampu menyebarkan pengaruh antara pemimpin dengan orang yang
tersebut meskipun ulama’ ini tidak dipimpin. Kepemimpinan dapat
punya kedudukan atau jabatan dalam muncul karena adanya interaksi
sistem birokrasi di masyarakatnya, interpersonal antara pemimpin atau
bahkan yang terjadi bisa sebaliknya seorang yang berkuasa untuk
ulama’ yang pengaruhnya kuat akan mempengaruhi, mengajak,
dapat mampu memasuki ranah menggerakkan orang lain guna
perpolitikan dan mempengaruhi pola melakukan hal-hal tertentu dengan
kepemimpinan dalam sebuah tujuan tertentu, dari hal inilah proses
birokrasi tanpa langsung terlibat kepemimpinan berfungsi.
didalamnya. Dari gambaran diatas Keberadaan pemimpin yang muncul
maka dapat ditarik kesimpulan karena interaksi sosial menjadikan
bahwa tidak harus ada organisasi seorang pemimpin ada karena
tertentu dalam menyebarkan suatu eksistensinya di tengah-tengah
pengaruh. Selain itu, hal ini juga komuni atau organisasi. Keberadaan
tidak dibatasi oleh jalur komunikasi pemimpin itu selalu ada ditengah-
struktural, melainkan dapat melalui tengah kelompoknya ( anak buah,
jalur networking yang meluas bawahan, rakyat).13
melebihi jalur struktural. Ketika Dari apa yang telah dikemukakan
suatu kepemimpinan dibatasi oleh oleh para ahli diatas dapat ditarik
jalur birokrasi atau menggunakan kesimpulan bahwa kepemimpinan
tata nilai keorganisasian yang merupakan salah satu aspek
terstruktur maka hal tersebut dapat manajerial yang menjadi kunci
dikatakan sebagai manajemen.12 dalam sebuah organisasi, yang mana
kehadiran seorang pemimpin yang

13 Kartini Kartono, Pemimpin dan


12 Miftah Thoha, Kepemimpinan dalam Kepemimpinan,(Jakarta: Rajawali Pers, 2014),
Manajemen,....,hlm.9. cet20, hlm.6.
berpengaruh dapat membawa pola yang dipimpin selalu harus
dan iklim baik dalam berorganisasi dibimbing karena merupakan
dan kepemimpinan berperan sebagai individu yang dianggap belum
penyelaras dalam proses kerja sama mampu mengerjakan sesuatu.
antar manusia dan organisasinya. Pemimpin dalam tipe kepemimpinan
Paternal sangat sulit untuk
2. Tipe-tipe Kepemimpinan memberikan tugas dan tanggung
Tipe kepemimpinan dapat disebut jawab ke orang lain sehingga orang
juga sebagai gaya atau pola yang dipimpin akan dibatasi dalam
kepemimpinan yang mengandung segi inovasi dan kreativitas dalam
implementasi dari perilaku seorang pekerjaannya.
pemimpin dalam melaksanakan ● Tipe Karismatik
kepemimpinannya, terdapat 6 pokok Karisma dapat didefinisikan sebagai
tipe kepemimpinan; perpaduan antara daya tarik dan
● Tipe Otokratis pesona pribadi yang dimiliki seorang
Tipe kepemimpinan ini menganut pemimpin dan dapat membantu
sistem bahwa seorang pemimpin dirinya pada kemampuan
merupakan satu-satunya individu mempengaruhi orang lain
yang memegang kendali atas semua menjalankan visi & misi yang
keputusan yang diambil dalam suatu dimiliki seorang pemimpin serta
organisasi, dalam kata lain pemimpin memiliki semangat
disini bertindak sebagai penguasa mempromosikannya. Tipe
tunggal dan otoritas tertinggi terletak kepemimpinan ini dapat melahirkan
pada pemimpin.14 Tipe pengikut yang sangat besar
kepemimpinan ini menyempurnakan jumlahnya dan bisa dipercaya sebab
otokrasi. didasari oleh energi dan daya tarik
● Tipe Paternal oleh pemimpin tersebut.15
Tipe ini menggambarkan seorang ● Tipe Militeristik
pemimpin yang menganggap orang Tipe kepemimpinan ini
menganut sistem komando mutlak,
14 Veithzal Rivai, Dedy Mulyadi, Kepemimpinan
dan Perilaku Organisasi, (Jakarta: Rajawali Pers, 15 Veithzal Rivai, Dedy Mulyadi, Kepemimpinan
2011), Cet. ke-3, hlm.36. dan Perilaku Organisasi,.......,hlm.37.
menghendaki kepatuhan terhadap dalam tubuh organisasi. Pemimpin
seorang pemimpin dan menjunjung menempatkan dirinya hanya sebagai
formalitas. Tipe ini tidak sebuah simbol kepemimpinan.17
menghendaki saran, usul, sugesti, 4. Kepemimpinan Dalam Paradigma
dan anti kritik. HMI dan KOHATI
● Tipe Demokratik Pemimpin secara etimologis, dapat
Tipe kepemimpinan ini dipahami sebagai seorang yang
menempatkan sumber daya manusia berada di depan. Dalam sudut
sebagai komponen penting dalam pandang keislaman setiap manusia
jalannya organisasi. Pemimpin adalah seorang pemimpin, dan setiap
dengan gaya kepemimpinan pemimpin akan bertanggung jawab
demokratik akan menilai orang- atas apa yang dipimpin.18 Dalam
orang lain sebagai subjek yang Islam sendiri terdapat tokoh yang
memiliki kepribadian dan karakter menjadi suri tauladan kepemimpinan
serta pemikiran individu yang yakni Nabi Muhammad SAW. Islam
beragam. Kemauan, kehendak, memiliki konsep menyeluruh untuk
kemampuan, buah pikiran, pendapat, mengatur segala tata kehidupan
kreativitas, inisiatif yang berbeda- manusia. Termasuk konsep
beda akan dihargai dan diaplikasikan kepemimpinan telah diatur
secara wajar.16 sedemikian komprehensif dalam Al-
● Tipe Laissez Faire Quran dan Hadist juga dari berbagai
Kepemimpinan ini dijalankan ijtihad para ulama’ karena islam
dengan memberikan kebebasan adalah agama universal.
mengambil keputusan dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI)
melakukan kegiatan pada masing- menggunakan islam itu sendiri
masing individu yang dipimpin sebagai landasan teologis
sesuai dengan kehendak dan berorganisasi dan tertuang dalam
kebutuhan masing-masing, baik pasal 3 BAB II Anggaran Dasar
perorangan maupun kelompok-
kelompok kecil yang terbentuk di 17 Veithzal Rivai, Dedy Mulyadi, Kepemimpinan
dan Perilaku Organisasi,........,hlm.36.
16 Sutarto Wijono, Kepemimpinan Dalam 18 Sarbini MA, Konsep Kepemimpinan Dalam
Perspektif Organisasi,........,hlm.95. Perspektif Islam,...........,hlm.20.
(AD), HMI berasaskan Islam.19 bernafaskan islam dan bertanggung
Dalam Islam seorang pemimpin jawab atas terwujudnya masyarakat
harus setidaknya mumpuni di enam adil dan makmur yang diridhoi oleh
persyaratan20; Allah SWT. oleh karena itu peran
● Memiliki kekuatan, berupa HMI adalah mencetak kader-kader
kapabilitas serta kecerdasan calon pemimpin yang independen,
dalam melaksanakan tugas - berkualitas dan berwawasan
tugas kepemimpinannya. keislaman, keindonesiaan serta
● Amanah, yakni dapat kemahasiswaan sesuai dengan 5
dipercaya, jujur dan memiliki kualitas insan cita.
kontrol yang baik. Korps HMI-Wati (KOHATI) juga
● Memiliki kepekaan terhadap memiliki tujuan mencetak kader
masalah di sekitarnya HMI terkhususnya kader perempuan
sehingga mampu melihat sesuai dengan 5 kualitas insan cita,
situasi dan kondisi apabila terbinanya muslimah berkualitas
terjadi ketidakadilan, dsb. insan cita.21 Tercantum dalam pasal
● Menjunjung profesionalitas 4 BAB III Pedoman Dasar KOHATI
dan ketekunan dalam (PDK) usaha-usaha yang ditempuh
mengerjakan tanggung jawab. KOHATI dalam mencetak kader
● Bukan seorang yang muslimah yang memiliki kapabilitas
oportunis atau memanfaatkan kepemimpinan di masyarakat, hal-
jabatan untuk hal-hal yang hal tersebut adalah:
diluar kebenaran. ● Membina kepribadian serta
Himpunan Mahasiswa Islam karakteristik seorang
memiliki tujuan membina insan muslimah untuk mencapai
akademis, pencipta, pengabdi yang akhlakul karimah atau
memiliki pribadi yang baik.
19 Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam,
Hasil-Hasil Kongres XXXI Surabaya 2021 ● Membina HMI-Wati menjadi
Himpunan Mahasiswa Islam, Tema: Merajut
Persatuan untuk Indonesia Berdaulat dan pribadi yang mandiri.
Berkeadilan(Jakarta: PB HMI, 2021), hlm.60.

20 Khatib Pahlawan Kayo, Kepemimpinan Islam


dan Dakwah, (Jakarta: Amzah,2019), cet-2, 21 Kohati PB HMI, Hasil Musyawarah Nasional
hlm.75. XXIV Surabaya………hal.41.
● Memajukan HMI-Wati dalam Government atau dalam tatanan
mengimplementasikan agama bahasa Indonesia Pemerintahan
islam dalam kehidupan Elektronik merupakan pemanfaatan
pribadi, bermasyarakat, internet dalam aktivitas pelayanan
berbangsa, dan bernegara. pemerintah dan penyebaran
● Memperkuat Ukhuwah informasi kepada masyarakat
Islamiyah atau rasa persatuan maupun pihak swasta sebagai upaya
atas dasar keislaman antar mempermudah alur komunikasi,
muslimah. memperkuat nilai transparansi, dan
Dengan hal ini HMI dan KOHATI menghindari kesalahan penyampaian
menunjukkan keberpihakan pada (miss communication), "The
pengembangan pemikiran secara employment of the Internet and the
transformatif dan upaya untuk terus world-wide-web for delivering
bergerak dan berevolusi menuju government information and services
perubahan peradaban yang lebih baik to the citizens" (United Nations,
dalam hal berbangsa dan bernegara 2006). Upaya transformasi tersebut
termasuk dalam menghadirkan sosok dilakukan agar meningkatkan
pemimpin yang berkarakter sekaligus partisipasi masyarakat secara massif
adaptif sesuai zamannya.22 sebagai bentuk dari sistem
5. Implementasi E-Government pemerintahan demokrasi.
dalam Kepemimpinan Era Digital Keterlibatan massif masyarakat
Digitalisasi hari ini sudah diperlukan dalam pengambilan
memasuki ranah-ranah sektor sosial keputusan kenegaraan. melalui
sampai pada sistem birokrasi teknologi digital model penyampaian
pemerintah. Transformasi berbagai informasi dua arah menjadi lebih
bidang menjadi terintegrasi teknologi mudah, baik dari pemerintah ke
mendorong perubahan pemerintahan masyarakat(Government-to-
dari pemerintahan konvensional ke Citizen/G2C), pemerintah ke pihak
digital atau yang dikenal dengan swasta (Government-to-
istilah E-Government. E- Business/G2B) atau antar pihak di
22 Solichin, HMI Candradimuka pemerintahan (Government-to-
Mahasiswa,..........., hlm. 23.
Government/G2G). Hal ini dengan demikian pemerintah
menunjukkan adanya inovasi yang harus memfasilitasi
tujuannya adalah meningkatkan partisipasi dan dialog publik
peran dan fungsi dari pemerintahan. dalam perumusan kebijakan
Manfaat daripada adanya negara.
pemerintahan berbasis teknologi
Bentuk E-Government adalah situs-
digital ini adalah meningkatkan
situs online resmi yang disediakan
efisiensi, kenyamanan, serta
oleh pemerintah untuk layanan
aksesibilitas yang lebih mudah dalam
pengaduan dan layanan masyarakat
masyarakat memperoleh pelayanan
lain.
publik. Pemerintahan berbasis
teknologi atau E-Government ini Untuk membantu menciptakan

diharapkan menjadi refleksi keselarasan antara kepemimpinan

sinergitas antar masyarakat dan dan zaman yang sedang dipengaruhi

pemerintahan di era digital. Dalam teknologi tentunya dibutuhkan

praktiknya hal tersebut bahkan sudah sumber daya yang memadai, dalam

ditetapkan secara konstitusional artian pemimpin pada era digital

dalam Instruksi Presiden No. 3 tahun yang duduk di kursi kepemimpinan

2003 Tentang Kebijakan dan Strategi haruslah cerdas dan profesional

Nasional dalam Pengembangan E- dalam pengolahan dan penggunaan

Government, yaitu: teknologi digital. Pribadi pemimpin

1. Masyarakat menuntut yang mampu beradaptasi pada era

pelayanan publik yang digital sehingga kebermanfaatan dari

memenuhi kepentingan teknologi dapat dirasakan dan

masyarakat luas di seluruh mampu mewujudkan keadilan dan

wilayah negara, dapat kemakmuran di tengah masyarakat.

diandalkan dan terpercaya, Pengembangan sumber daya manusia

serta mudah dijangkau secara demi menciptakan pemimpin yang

interaktif. intelek dan adaptif serta revolusioner

2. Masyarakat menginginkan merupakan hal yang krusial hari ini

agar aspirasi mereka didengar


agar tidak terjadi krisi kepemimpinan pemerintahan pun bukan suatu hal
di Indonesia. yang dapat dielakkan melainkan
harus dibangun demi terciptanya
KESIMPULAN
sinergitas antara pemerintah dan
Hakikat kepemimpinan adalah masyarakat demi terpenuhinya fungsi
menuju pada perkembangan dan tugas pemerintah dalam
peradaban yang lebih baik. pelayanan terhadap masyarakatnya.
Pemimpin ialah orang yang mampu Teknologi memberi banyak manfaat
bertanggung jawab atas apa yang dan kemudahan jika bijaksana dalam
dipimpinnya. Pemimpin yang penggunaannya. kebijaksanaan
memiliki kemampuan memimpin tersebut dapat diraih dengan
mampu mengantarkan yang intelektualitas dalam diri seseorang.
dipimpinnya pada keadilan dan Oleh karena itu penting
kesejahteraan. mempersiapkan pemimpin yang

Himpunan Mahasiswa Islam dan mampu mengimbangi dan adaptif

KOHATI sebagai bidang khusus terhadap perubahan tatanan

dalam tubuh HMI memiliki usaha- kehidupan di era digital.

usaha perkaderan yang tujuannya


mencetak pemimpin intelek dalam
diri kader yang sesuai dengan nilai
keislaman, keindonesiaan, demi
terwujudnya kepemimpinan Islamis,
Intelektual dan Profesional yang
implementatif di segala zaman.

Zaman kini, teknologi mulai


mengintegrasi segala tatanan hidup
manusia. Digitalisasi dalam tatanan

DAFTAR PUSTAKA
Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam, Hasil-Hasil Kongres XXXI
Himpunan Mahasiswa Islam, Tema: Merajut Persatuan untuk Indonesia
Berdaulat dan Berkeadilan(Jakarta: PB HMI, 2021).2021.

Sitompul, Agussalim, 44 Indikator Kemunduran HMI Suatu Kritik dan Koreksi


untuk Kebangkitan Kembali HMI, Jakarta: CV Misaka Galiza, 2005.

Baharudin, & Umiarso, Kepemimpinan Pendididkan Islam; Antara Teori dan


Praktek, Yogyakarta: Ar Ruzz Media, 2012.

Solichin, HMI Chandradimuka Mahasiswa, Jakarta: Sinergi Persadatama


Foundation, 2010.

Pahlawan Kayo, Khatib, Kepemimpinan Islam dan Dakwah, Jakarta:


Amzah,2019.

Shihab, M. Quraish, “Mebumikan” Al-Quran: Fungsi dan Peran Wahyu dalam


Kehidupan Masyarakat, Bandung: Mizan, 1992, hlm 211

Jurnal Paradigma, Vol. 2 No.1, April 2013: 174-201 ISSN: 2252-4266, Studi
Analisis Konsep E-Government: Universitas Mulawarman Oleh: Bambang
Irawan.

Anda mungkin juga menyukai