Anda di halaman 1dari 17

SINDIKAT MISSION

HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI)

Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Sebagai Peserta


Senior Course (SC) Tingkat Nasional Badan Pengelola Latihan (BPL)
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Palangkaraya

Disusun Oleh :
Ahmad Supriandi

HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM


CABANG PERSIAPAN PANGKALAN BUN
2023
KATA PENGANTAR

Maha suci Allah yang telah menakdirkan kita hidup di dunia, puji syukur atas
kehadirat Allah SWT karena karunia-Nyalah akhirnya sindikat Mission HMI ini
selesai dibuat. Dalam penulisan sindikat makalah ini, penulis tidak luput dari
kesulitan, hambatan dan tantangan, untuk itu saya sebagai penulis menyadari
bahwa dalam penulisan dan penyajian karya tulis ilmiah ini masih jauh dari
kesempurnaan, keadaan ini semata-mata karena keterbatasan kemampuan yang
ada pada diri saya sebagai penulis. Sehingga saya mengharapkan saran dan
kritikan yang sifatnya membangun sehingga ada perbaikan dan kebaikan yang
bisa kita petik secara bersama. Dalam mewujudkan sindikat makalah ini, penulis
banyak memperoleh bantuan dan dorongan moril maupun bimbingan dari
berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Maka sudah
sepantasnyalah apabila pada kesempatan ini penulis mengucapkan rasa terima
kasih yang tulus dan sedalam - dalamnya kepada:
1. Kedua orang tua saya yang selalu memberikan support kepada saya serta
doadoanya yang tidak pernah putus kepada saya.
2. Semua pengurus HMI komisariat Eksakta Umrah terkhusus Kakanda
Mahmud
Hidayaturahmat, Kakanda Ardi Pratama Syahputra yang bersedia menjadi
pembimbing dalam pembuatan sindikat ini, serta kawan-kawan yang tidak dapat
penulis sebutkan satu-persatu yang telah membantu dalam menyelesaikan karya
tulis ilmiah ini.
Pangkalan Bun, 03 Februari 2023

Penulis
JENJANG : MATERI : ALOKASI WAKTU :

LATIHAN KADER I MISSION HMI 5 JAM (300 MENIT)


KOMISARIAT
EKONOMI UNTAMA

I. TARGET PEMBELAJARAN UMUM


Peserta dapat memahami Mission HMI dan hubungannya dengan status, sifat,
asas, tujuan, fungsi dan peran organisasi HMI secara intergral.
II. TARGET PEMBELAJARAN KHUSUS
1. Peserta dapat memahami fungsi dan perannya sebagai mahasiswa
2. Peserta dapat memahami hakikat keberadaan HMI
3. Peserta dapat memahami dan mendeskripsikan tafsir tujuan HMI
4. Peserta dapat memahami fungsi dan peran HMI
5. Peserta dapat memahami hubungan mission HMI secara integral
III. POKOK BAHASAN/SUB BAHASAN
1. Mission
 Pengertian Mission
 Pengertian, ciri-ciri, peran dan fungsi mahasiswa
 Mission HMI
2. Hakekat keberadaan HMI
 HMI sebagai organisasi mahasiswa
 HMI sebagai organisasi yang berasaskan islam
 HMI sebagai organisasi yang bersifat independen
3. Tujuan HMI
 Tujuan HMI (pasal 4 AD HMI)
 Kualitas inca cita
4. Fungsi dan Peran HMI
 HMI berfungsi sebagai organisasi kader
 HMI berperan sebagai organisasi perjuangan
5. Hubungan mission secara integral
 Hubungan antara asas, tujuan, sifat, status, fungsi dan peran HMI
secara integral
IV. ALOKASI WAKTU
5 Jam (300 menit)
 Ice Breaking 40 menit – 1 jam
 Ceramah 3 – 4 jam
 Tanya jawab & resume (20 menit)
V. METODE TRAINING
1. Ceramah
2. Ice breaking
3. Tanya jawab
4. Resume
VI. ALAT DAN BAHAN
1. White board
2. Spidol
3. Power point
4. Proyektor
5. Alat tulis
6. Kertas buram/folio bergaris
VII. ICE BREAKING
Permainan sederhana ini meminta peserta untuk membagikan tiga pernyataan
tentang diri mereka sendiri, yang terdiri dari dua kebenaran dan satu yang
salah.
Kemudian, semua peserta lain akan mencoba menebak mana pernyataan yang
bohong dengan mengajukan pertanyaan. Instruktur sebisa mungkin untuk
mencari tahu detail tentang pernyataan tersebut dan perhatikan reaksi peserta
dengan cermat. Ice breaking ini akan membantu peserta untuk belajar tentang
satu sama lain dan memberikan kesempatan yang sama bagi semua peserta
untuk mengungkapkan diri mereka dan mengetahui asumsi orang lain.
VIII. CERAMAH
1. Mission
a. Pengertian Mission
Secara harfiyah Mission adalah tugas, perutusan, utusan, tanggung
jawab, atau bila digabungkan menjadi tugas dan tanggung jawab yang
diemban. Dan secara terminologi, Mission adalah tugas dan tanggung
jawab yang diemban oleh setiap manusia dalam menjalani kehidupan
di dunia ini sebagai wujud manifestasi manusia sebagai makhluk
Tuhan Yang Maha Esa.
b. Pengertian, ciri-ciri, peran dan fungsi Mahasiswa
 Pengertian Mahasiswa
Mahasiswa adalah peserta didik pada jenjang pendidikan tinggi.
Sebelum menjadi seorang mahasiswa, seseorang telah
menuntaskan pendidikan di tingkat dasar (SD), menenegah
(SMP), dan atas (SMA/sederajat) terlebih dahulu, yang kemudian
dilanjutkan ke pendidikan tinggi.
 Ciri-ciri Mahasiswa
Ciri-ciri mahasiswa ideal disingkat RAKUSO yang merupaka
kepanjangan dari Rasional, Analisis, Kritis, Universal, Sistematis,
dan Objektif.
- Rasional, rasional berarti berbicara dan bertindak menurut
pikiran dan pertimbangan logis yang masuk akal
- Analisis, analisa atau analisis adalah kajian yang dilaksanakan
terhadap sebuah bahasa guna meneliti struktur bahasa tersebut
secara mendalam. Sedangkan pada kegiatan yang dilakukan di
laboratorium, kata analisa atau analisis dapat juga berarti
kegiatan yang dilakukan di laboratorium untuk memeriksa
kandungan suatu zat dalam cuplikan. Namun, dalam
perkembangannya penggunaan kata analisa atau analisis
mendapat sorotan dari kalangan akademisi, terutama kalangan
ahli bahasa. Penggunaan yang seharusnya adalah kata analisis,
hal ini dikarenakan kata analisis merupakan kata serapan dari
bahasa asing (inggris) yaitu analysis. Dari akhiran kata –ysis
ini bila diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi –isis. Jadi
sudah seharusnya bagi kita untuk meluruskan penggunaan
setiap bahasa agar tercipta praktik kebahasaan yang baik dan
benar demi tatanan Indonesia yang semakin baik.
- Kritis, artinya tajam dalam menganalisa suatu permasalahan
sehingga dapat menemukan suatu kesalahan atau kekeleriuan.
Seorang mahasiswa dituntut untuk bisa berpikir kritis yang
berarti mahasiswa harus memiliki kemampuan berpikir yang
kompleks dengan menggunakan proses analisis dan juga
evaluasi terhadap suatu informasi yang diterima maupun
dalam menyelesaikan suatu masalah.
- Universal, secara harfiah universal dapat diartikan bersifat
umum. Dalam hal ini universal diindetikan sebagai bagian
dari sikap seorang intelektual. Dan sebagai intelektual
mahasiswa memliki tanggung jawab yang meliputi personal,
masyarakat, nasional, dan internasional.
- Sistematis, menurut KBBI sistematis adalah memakai sistem;
dengan cara yang diatur baik-baik, sistematis juga dapat
diartikan segala usaha untuk menguraikan sesuatu dalam
hubungan yang teratur dan logis sehingga membentuk suatu
system yang utuh menyeluruh, terpadu, dan mampu
menjelaskan rangkaian sebab akibat menyangkut objeknya.
Dalam proses berpikir seorang mahasiswa harus sistematis,
terutama dalam menyikapi suatu permasalahan, mahasiswa
sangat ditekankan kepada proses berpikir yang sistematis
dalam setiap langkah yang diambil.
- Objektif, Objektif adalah kerangka berpikir yang
berkonsentrasi pada hal-hal sebagai objek tanpa perasaan atau
emosi. Objektif merupakan sudut pandang yang penting untuk
menggeneralisasi temuan. Fungsi dan peran mahasiswa bisa
lebih mengena pada hal-hal dasar tanpa muatan politik atau
kelompok tertentu, karena mahasiswa sebagai warga
perguruan tinggi harus selalu mengedepankan objektivitas dan
intelektualitas dalam menyikapi masalah.
 Peran dan Fungsi Mahasiswa
Peran mahasiswa adalah :
- Peran pertama ialah peranan moral. Dalam dunia kampus
atau universitas, setiap mahasiswa dapat bebas untuk memilih
kehidupan seperti apa yang mereka inginkan. Karena hal
tersebutlah, mahasiswa kemudian dituntut untuk bertanggung
jawab terhadap moral dari diri masing-masing sebagai
seorang individu yang memiliki ilmu dan wawasan, agar
mampu menjalankan kehidupan dengan bertanggung jawab
serta sesuai dengan moral yang ada dan hidup di dalam
masyarakat.
- Peran kedua mahasiswa adalah peranan sosial. Selain
bertanggung jawab atas dirinya sendiri, mahasiswa memiliki
peran sosial, artinya bahwa kehadiran mahasiswa serta segala
sesuatu yang diperbuat dapat membawa manfaat bagi
lingkungan di sekitarnya, masyarakat sekitar dan tidak hanya
membawa manfaat untuk dirinya sendiri saja.
- Peran yang ketiga dan terakhir ialah peranan intelektual.
Artinya mahasiswa adalah seseorang yang disebut sebagai
insan yang intelek dan harus mampu mewujudkan status yang
tersemat dalam diri mahasiswa di kehidupan nyata.
Mahasiswa diharapkan dapat mampu menyadari fungsi yang
sebenarnya dan dasar ketika menjadi seorang mahasiswa,
yaitu mendalami ilmu pengetahuan serta memberikan
pengetahuan yang ia miliki untuk membuat perubahan ke arah
yang lebih baik dengan menggunakan intelektualitas atau
kecerdasan yang ia peroleh selama mengenyam pendidikan di
universitas.

Fungsi mahasiswa adalah :

- Social Control, Fungsi pertama seorang mahasiswa adalah


sebagai social control. Mahasiswa dengan ilmu pengetahuan
yang dimiliki, kemampuan intelektual, kepekaan sosial serta
sikap kritis yang dimiliki, diharapkan dapat mampu menjadi
sosok pengontrol sosial dalam kehidupan bermasyarakat.
Selain sebagai social control, mahasiswa adalah bagian dari
masyarakat yang tentunya patut peduli dengan apa yang
terjadi di lingkungan sekitarnya. Kepedulian tersebut, tidak
hanya dapat diwujudkan dalam bentuk demo saja. Akan
tetapi, dapat diwujudkan dengan pemikiran, diskusi maupun
bantuan moril dan materil yang dapat diberikan oleh
mahasiswa kepada masyarakat.
- Agent of Change, Mahasiswa memiliki fungsi dan peran
sebagai agen perubahan. Artinya bahwa mahasiswa tidak
hanya berperan sebagai penggagas dari perubahan. Akan
tetapi ia juga memiliki peran sebagai objek atau pelaku dari
perubahan yang ia gagas tersebut. Contohnya adalah ketika
mahasiswa melakukan aksi sebagai agen perubahan pada
tahun 1998, yaitu ketika mahasiswa menumbangkan orde baru
dan terjadi perubahan setelahnya. Demo tersebut, kemudian
menjadi aksi demo terbesar yang pernah terjadi di Indonesia
dan digerakan oleh mahasiswa, agar terjadi suatu perubahan
yang lebih baik demi Indonesia.
- Iron Stock, Mahasiswa memiliki peran sebagai generasi
penerus bangsa serta diharapkan untuk memiliki kemampuan,
akhlak yang mulia serta keterampilan untuk mampu menjadi
calon pemimpin di masa depan demi bangsa. Mahasiswa
dianggap sebagai aset, cadangan sekaligus harapan untuk
bangsa di masa depan.
Sebagai iron stock, mahasiswa dapat memperkaya diri sendiri
dengan ilmu pengetahuan dan turut mempelajari kesalahan
yang sebelumnya pernah terjadi pada generasi tua atau
generasi sebelumnya.
- Moral Force, Mahasiswa dituntut untuk memiliki akhlak
baik, sebab mahasiswa memiliki peran serta fungsi sebagai
moral of force atau suri tauladan bagi masyarakat. Segala
perilaku maupun keputusan yang dibuat oleh mahasiswa,
maka akan diamati serta dinilai oleh masyarakat sekitarnya.
Oleh karena itu, mahasiswa diharapkan pintar-pintar dalam
memilih di mana ia akan menempatkan dirinya dalam
masyarakat, serta kemampuannya untuk mampu hidup
berdampingan dengan masyarakat lainnya.
- Guardian of Value, Fungsi mahasiswa yang kelima ialah
sebagai guardian of value atau penjaga nilai. Seperti halnya
moral of force, saat ini banyak budaya asing yang mulai
masuk ke Indonesia. Sehingga, dikhawatirkan bahwa budaya-
budaya asli milik Indonesia akan terkikis dan hilang.
Oleh karena itu, mahasiswa berperan sebagai penjaga nilai-
nilai yang luhur serta mulia milik Indonesia yang harus
dilindungi. Mahasiswa sebagai penjaga nilai, diharapkan akan
berada dalam garda paling depan untuk menjaga nilai-nilai
baik tersebut. Contohnya seperti gotong royong, keadilan,
empati serta kejujuran. Sebagai guardian of value, mahasiswa
harus sadar, bahwa tidak akan ada bangsa yang sejahtera
apabila nilai luhur tidak ditegakan oleh golongan muda
maupun golongan tua.
c. Mission HMI
Seperti yang dijelaskan sebelumnya Mission merupakan suatu
tanggung jawab atau tugas yang diemban, sehingga mission HMI dapat
diartikan sebagai tugas dan tanggung jawab yang diemban oleh kader
HMI. Bagi setiap kader HMI wajib hukumnya untuk mempunyai
mission masing - masing dan tentunya tak lepas dari 2 komitmen asasi
yang ada di mission itu sendiri. Dua Komitmen asasi ini adalah (1)
Mempertahankan Negara Republik Indonesia dan mempertinggi
derajat bangsa indonesia, yang dikenal dengan komitmen kebangsaan,
dan (2) Menegakkan dan mengembangkan ajaran islam, yang dikenal
dengan wawasan keislaman/keummatan.
Adapun misi HMI itu adalah 1) menegakan dan mengembangkan
agama islam yang bersumber pada Al Qur’an dan As Sunnah, untuk
tegaknya keyakinan tauhid dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara yang majemuk, dengan melakukan dakwah
ammar ma’ruf nahi munkar, 2) berperan dan berpartisipasi aktif,
konstruktif pro aktif, inklusif, integratif, bersama-sama Pemerintah
Republik Indonesia serta seluruh kekuatan bangsa, guna meningkatkan
harkat dan martabat serta peradaban bangsa Indonesia dalam bidang
kehidupan beragama, pendidikan, ekonomi, kebudayaan, sosial,
politik, kemasyarakatan, dan dimensi kehidupan lainnya, dan hidup
berdampingan dengan bangsa-bangsa lain di dunia, untuk mencapai
masyarakat adil makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, yang
diridhoi Allah SWT, 3) berusaha menguasai dan mengembangkan ilmu
pengetahuan dan teknologi dalam rangka membangun masa depan
bangsa, 4) membina kader-kader intelektual dan pejuang bangsa yang
berwawasan keislaman, keindonesiaan, keilmuan, dan independen
sebagai calon pemimpin bangsa di masa mendatang untuk mengisi
kemerdekaan, 5) membendung dan memberantas bahaya laten
paham/ajaran komunis dalam segala bentuk manifestasinya, serta
paham-paham lain yang bertentangan dengan islam dan Pacasila, 6)
senantiasa mengusahakan persatuan dan kesatuan umat Islam dan
bangsa Indonesia yang majemuk, serta keutuhan Negara kesatuan
Republik Indonesia dari Sabang sampai Merauke, sebagai syarat
mutlak tercapainya cita-cita umat Islam dan bangsa Indonesia yang
besar dan luhur dalam hidup berdampingan dengan bangsa-bangsa lain
di dunia (Solichin : 2010).
2. Hakekat Keberadaan HMI
 HMI sebagai Organisasi Mahasiswa (pasal 7 AD HMI),
Makna HMI sebagai organisasi mahasiswa adalah organisasi yang
menghimpun mahasiswa yang menuntut ilmu pengetahuan di
perguruan tinggi (Universitas/Akademi/Institut/Sekolah Tinggi)
atau yang sederajat, dan memilki ciri-ciri kemahasiswaan.
Adapun ciri-ciri kemahasiswaan tersebut adalah ilmiah, kritis dan
analitis, rasional, obyektif, serta sistematis.
 HMI sebagai Organisasi berasaskan Islam (pasal 3 AD HMI),
HMI sebagai organisasi berasaskan Islam maksudnya adalah
organisasi yang menghimpun mahasiswa yang beragama Islam,
dimana secara individu dan organisatoris memiliki ciri-ciri
keislaman, menjadikan Al-Qur’an dan As-Sunnah sebagai sumber
norma, sumber nilai, sumber inspirasi, dan sumber aspirasi dalam
setiap aktivitas dan dinamika organisasi.
 HMI sebagai Organisasi yang Bersifat Independen (pasal 6
AD HMI), HMI yang bersifat independen adalah watak
organisasi yang selalu tunduk dan berorientasi pada kebenaran
(hanif), sehingga kiprah setiap individu dan dinamika organisasi
dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara mempunyai pola
pikir, pola sikap, dan pola tindak tidak terikat dan tidak
mengikatkan diri secara organisatoris dengan kepentingan atau
organisasi mana pun, segala sesuatu tidak didasarkan atas
kehendak atau paksaan pihak lain.
Independensi dilihat dari dua dimensi, yakni :
1) Indepndensi Etis
Sikap dan watak HMI yang termanifestasikan secara individu dan
organisasi dalam dinamika berfikir, bersikap, dan bertindak, baik
dalam hubungan terhadap Sang Rab, ataupun hubungan terhadap
sesama, sesuai dengan fitrah kemanusiaannya, yakni tunduk dan
patuh kepada kebenaran (hanif).
2) Independensi Organisatoris
Sikap dan watak HMI yang teraktualisasikan secara organisatoris
di dalam kiprah dinamika intern organisasi maupun dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dalam
keutuhan kehidupan nasional melakukan partisipasi aktif,
konstruktif secara konstitusional terhadap perjuangan bangsa dan
pencapaian cita-cita nasional, hanya komit kepada kebenaran, dan
tidak tunduk atau komit terhadap kepentingan atau organisasi
tertentu.
3. Tujuan HMI
 Tujuan HMI (Pasal 4 AD), Dalam perjalanannaya, gerakan
mahasiswa begitu dimanis, mengikuti perkembangan jaman dan
selalu eksis dalam setiap momen penting kebangsaan.
Kekonsistenan itu harus diiringi oleh pegangan yang teguh
terhadap idealisme dan menjaga sikap hanif sehingga kehadiran
mahasiswa sebagai kaum intelektual yang dalam tatanan sosial
masyarakat mendapat tempat yang penting sebagai embun
penyejuk. Untuk itulah HMI sebagai organisasi mahasiswa harus
mampu menetaskan kader-kader yang berkualitas insan cita
sebagaimana yang tersurat dalam tujuan HMI “Terbinanya insan
akademis, pencipta, pengabdi yang bernafaskan islam, dan
bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur
yang diridhoi Allah SWT” (pasal 4 AD HMI).
 Kualitas Insan Cita
Kualitas insan cita HMI adalah merupakan dunia cita yang
terwujud oleh HMI di dalam pribadi seorang manusia yang
beriman dan berilmu pengetahuan serta mampu melaksanakan
tugas kerja kemanusiaan. Kualitas tersebut sebagaimana dalam
pasal tujuan (pasal 4 AD HMI) adalah sebagai berikut :
1) Kualitas Insan Akademis
- Berpendidikan Tinggi, berpengetahuan luas, berfikir rasional,
obyektif, dan kritis.
- Memiliki kemampuan teoritis, mampu memformulasikan apa
yang diketahui dan dirahasiakan. Dia selalu berlaku dan
menghadapi suasana sekelilingnya dengan kesadaran.
- Sanggung berdiri sendiri dengan lapangan ilmu pengetahuan
sesuai dengan ilmu pilihannya, baik secara teoritis maupun
tekhnis dan sanggup bekerja secara ilmiah yaitu secara
bertahap, teratur, mengarah pada tujuan sesuai dengan
prinsip-prinsip perkembangan.

2) Kualitas Insan Pencipta : Insan Akademis, Pencipta


- Sanggup melihat kemungkinan-kemungkinan lain yang lebih
dari sekedar yang ada dan bergairah besar untuk menciptakan
bentuk-bentuk baru yang lebih baik dan bersikap dengan
bertolak dari apa yang ada (yaitu Allah). Berjiwa penuh
dengan gagasan-gagasan kemajuan, selalu mencari perbaikan
dan pembaharuan.
- Bersifat independen dan terbuka, tidak isolatif, insan yang
menyadari dengan sikap demikian potensi, kreatifnya dapat
berkembang dan menentukan bentuk yang indah-indah.
- Dengan ditopang kemampuan akademisnya dia mampu
melaksanakan kerja kemanusiaan yang disemangati ajaran
islam.
3) Kualitas Insan Pengabdi : Insan Akdemis, Pencipta,
Pengabdi
- Ikhlas dan sanggup berkarya demi kepentingan orang banyak
atau untuk sesama umat.
- Sadar membawa tugas insan pengabdi, bukannya hanya
membuat dirinya baik tetapi juga membuat kondisi
sekelilingnya menajdi baik.
- Insan akdemis, pencipta dan mengabdi adalah yang
bersungguh-sungguh mewujudkan cita-cita dan ikhlas
mengamalkan ilmunya untuk kepentingan sesamanya.
4) Kualitas Insan yang bernafaskan islam : Insan Akademis,
pencipta dan pengabdi yang bernafaskan Islam
- Islam yang telah menjiwai dan memberi pedoman pola fikir
dan pola lakunya tanpa memakai merk Islam. Islam akan
menajdi pedoman dalam berkarya dan mencipta sejalan
dengan nilai-nilai universal Islam. Dengan demikian Islam
telah menapasi dan menjiwai karyanya.
- Ajaran Islam telah berhasil membentuk “unity personality”
dalam dirinya. Nafas Islam telah membentuk pribadinya yang
utuh tercegah dari split personality tidak pernah ada dilema
pada dirinya sebagai warga negara dan dirinya sebagai
muslim insan ini telah mengintegrasikan masalah suksesnya
dalam pembangunan nasional bangsa kedalam suksesnya
perjuangan umat islam Indonesia dan sebaliknya.
5) Kualitas Insan bertanggung jawab atas terwujudnya
masyarakat adil makmur yang diridhoi oleh Allah SWT :
- Insan akademis, pencipta dan pengabdi yang ber nafaskan
islam dan bertanggungjawab atas terwujudnya masyarakat
adil makmur yang diridhoi oleh Allah SWT.
- Berwatak, sanggup memikul akibat-akibat yang dari
perbuatannya sadar bahwa menempuh jalan yang benar
diperlukan adanya keberanian moral.
- Spontan dalam menghadapi tugas, responsip dalam
menghadapi persoalan-persoalan dan jauh dari sikap apatis.
- Rasa tanggungjawab, takwa kepada Allah SWT, yang
menggugah untuk mengambil peran aktif dalam suatu bidang
dalam me wujudkan masyarakat adil dan makmur yang
diridhoi Allah SWT.
- Korektif terhadap setiap langkah yang berlawanan dengan
usaha mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur.
- Percaya pada diri sendiri dan sadar akan kedudukannya
sebagai “khallifah fil ard” yang harus melaksanakan tugas-
tugas kemanusiaan.
4. Fungsi dan Peran HMI
 HMI berfungsi sebagai Organisasi Kader (pasal 8 AD HMI),
HMI sebagai organisasi kader adalah organisasi mahasiswa yang
berorientasikan Islam yang melakukan perkaderan, dimana seluruh
aktivitas yang dilakukan pada dasarnya merupakan proses
kaderisasi, sehingga HMI berfungsi dan hanya selalu membentuk
kader-kader muslim intelektual yang professional.
 HMI berperan sebagai Organisasi Perjuangan (pasal 9 AD
HMI), HMI berperan sebagai organisasi perjuangan adalah
organisasi yang selalu berjuang melakukan dan membentuk kader
bangsa yang muslim, intelektual, dan profesional dimana
outputnya ditujukan untuk kepentingan bangsa secara keseluruhan,
sehingga insan HMI siap dan dapat bermanfaat bagi seluruh
golongan yang ada di masyarakat selama tidak bertentangan
dengan koridor misi HMI.
5. Hubungan Mission Secara Integral
Hubungan antara asas, tujuan, sifat, status, fungsi dan peran HMI secara
integral adalah dalam pencapaian dan memperjuangkan mission HMI
harus dilakukan secara utuh dan menyeluruh, dan satu sama lain saling
mempengaruhi, dan menentukan sehingga tidak bisa ditinjau secara
parsial.
Dalam diri kader HMI harus :
 Senantiasa memperdalam kehidupan rohani agar menjadi luhur
dan bertaqwa pada Allah SWT
 Selalu tidak puas dan berkemauan keras untuk mencari kebenaran,
HMI hanya komit pada kebenaran
 Jujur pada dirinya dan pada orang lain dan tidak mengingkari hati
nuraninya
 Teguh dalam pendirian dan obyektif rasional jika berhadapan
dengan orang yang berbeda pendirian
 Bersikap kritis dan berfikir bebas kreatif.
IX. Tanya Jawab
Sesi tanya dijawab dilontarkan ke peserta training dari apa yang telah di bahas
oleh instruktur selama training dengan cara tatap muka dan menunjuk
beberapa peserta training untuk menjelaskan pertanyaan yang diberikan
instruktur.
X. Resume
Instruktur akan memberikan selembar kertas kepada peserta training untuk
meresume materi yang telah dibahas. Selanjutnya akan dikumpul ke
intstruktur sebagai bahan evaluasi peserta.
DAFTAR PUSTAKA

Ali Mukti,A.A. 2012. Pergolakan Pemikiran Islam : Catatn Harian Ahmad


Wahib. Jakarta : Democracy Project.

Cahyono. 2019. De Banten Bode : Jurnal Pengabdian Masyarakat Setiabudhi.


Peran Mahasiswa Di Masyarakat 1 (ISSN. 2686-6315) : 35-40.
Hadijaya, Y. 2015. Organisasi kemahasiswaan dan kompetensi manajerial
mahasiswa. Medan : Perdana Publishing.
Istichomaharani, I. S., & Habibah, S. S. (2016). Mewujudkan peran mahasiswa
sebagai agent of change, social control, dan iron stock. In Prosiding
Seminar Nasional dan Call For Paper ke (Vol. 2, pp. 1-6).
Munirudin Said. 2014. Bintang Arasy : Tafsir Filosofi Gnostik Tujuan HMI.
Aceh : Syiah Kuala University Press
Shariati Ali. 1993. Ideologi Kaum Intelektual : Suatu Wawasan Islam. Houston :
Free Islamic Literatures Inc.
Solichin. 2010. Candradimuka Mahasiswa. Jakarta : Sinergi Persadama
Foundation
Tarigan, A. A. 2007. Islam mazhab HMI: tafsir tema besar nilai dasar
perjuangan (NDP). Cipayung : Kultura GP Press Group.

Anda mungkin juga menyukai