A. Pengertian Organisasi
Secara terminology perkataan organisasi bersasal dari organum (latin)
artinya adalah: alat, bagian, anggota ataupun badan. Pengertian organisasi
dewasa ini Nampak beraneka ragam, tergantung dari sudut pandang orang
akan menalaahnya.
Beberapa pendapat dari para ahli tentang organisasi:
James D.Mooney menyatakan organisasi adalah bentuk setiap perikatan
manusia untuk mencapai tujuan bersama.
Chester I.Bernard memberikan pengertian organisasi adalah suatu system
dari pada aktivitas kerja sama yang di lakukan dua orang atau lebih.
Dan menurut Ernest Dale dan L C Michelon (1906), bahwa organisasi dapat
disebut suatu system “komunikasi” dan juga pernah didefinisikan sebagai
“koordinasi”
Sementara itu Manullang mengemukakan pendapat mengenai beberapa cirri
dari suatu organisasi pada umumnya menyebutkan ada tiga cirri dari
organisasi yaitu:
1. Adanya sekolompok orang
2. Adanya hubungan kerja sama yang harmonis
3. Kerja sama di dasarkan atas hak, kewajiban atas tanggung jawab
masing-masing orang untuk mencapai tujuan.
Ditinjau dari sudut sosiologis memang manusia pada dasarnya sebagai
mahluk sosial, suka berkelompok atau bermasyarakat, di samping ia suka
berorganisasi, karena manusia mempunyai kepentingan hidup yang
dipenuhi, dan ia akan lebih cepat dapat dipenuhi jika melalui suatu
kerjasama dengan pihak lain, yaitu dengan berorganisasi.
B. Tujuan Organisasi
Tujuan adalah suatu akhir, titik akhir, atau segala sesuatu yang akan dicapai.
“misi dan tujuan organisasi”
Sebelum organisasi menentukan tujuan-tujuan terlebih dahulu menetapkan
visi dan misi serta maksud organisasi.
Misi adalah suatu pernyataan umum dan abadi maksud khas (unik) dalam
mengidentifikasikan ruang lingkup operasi (misi dasar ditetapkan, tujuan,
strategi,program,kebijaksanaan, dan rencana)
Visi adalah pandangan masa depan yang lebih baik atau bayangan yang
ideal.
C. Pengorganisasian Organisasi
Pengorganisasian merupakan suatu proses untuk merancang struktur formal,
mengelompokkan dan mengatur serta membagikan tugas-tugas atau
pekerjaan diantara para anggota organisasi, agar tujuan organisasi dapat
dicapai dengan efisien.
Ada tiga langkah pengorganisasian sebagai berikut:
1. Pemerincian seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk mencapai
tujuan organisasi
2. Pembagian beban pekerjaan total menjadi kegiatan yang secara logika
dapat dilaksanakan oleh satu orang
3. Pengadaan dan pengembangan suatu mekanisme untuk
mengkordinasikan pekerjaan para anggota organisasi menjadi kesatuan
yang terpadu dan harmonis
Organisasi Formal dan Organisasi Informal
Organisasi formal adalah organisasi yang ada diatas kertas dengan relasi-
relasi logis berdasar peraturan, konvensi dan kebijakan/policy dari
organisasi, dengan pembagian tugas pekerjaan dan hirarki kerja.
Cirri-ciri organisasi formal
Bersifat impersonal dan zake lijk- objektif
Kedudukan setiap individu berdasar fungsi masing-masing
Ada relasi formal atau status resmi dalam organisasi
Suasana kerja dan komunikasi berlandaskan pada kompetisi/
persaingan dan efisien.
Organisasi informal (kelompo primeratau “face group”)
Organisasi informal adalah system interelasi manusiawi berdasar rasa suka
dan tidak suka dengan iklim psikis yang intim, kontak muka berhadapan
muka serta moral tinggi
Cirri-ciri organisasi informal antara lain:
Terintegrasi dengan baik
Di luar kelompok primer atau informal ini terdapat kelompok yang
lebih besar, yaitu kelompok formal atau sekunder
Setiap anggota secara individual mengadakan interalasi berupa
jaringan perikatan yang pribadi
Terdapat iklim psikis “suka dan tidak suka” atau “acih dan tidak
acuh”
Sedikit atau banyak setiap anggota mempunyai sikap yang pasti
terhadap anggota-anggota lain dan dimuati afeksi serta emosi-emosi
tertentu
Unsur-unsur organisasi
Secara garis besar ada tujuh unsur pokok organisasi yaitu:
1. Manusia (human factor)
Organisasi baru ada jika ada unsur manusia yang bekerja sama
2. Sasaran (target)
Organisasi baru ada jika ada tujuan yang ingin dicapai
3. Tempat (place)
Organisasi baru ada jika ada tempat kedudukannya
4. Pekerjaan (jobs)
Organisasi baru ada jika ada pekerjaan yang akan dikerjakan
5. Teknologi
6. Struktur
7. Lingkungan (Environment External Social System)
Teori-teori Organisasi
1. Pendekatan Klasik
Pendekatan ini sangat memperhatikan pembagian kerja spesialisasi dan
standar dalam mendesain organisasi, sehingga organisasi yang dibentuk
dapat efektif dan efisien. Salah satu alirani adalah time on motion study
2. Pendekatan hubungan Manusia
Pendekatan ini memperhitungkan aspek manusia secara utuh dalam
merancang suatu struktur organisasi. C.Argyris menyebutkan tiga
kebutuhan yakni badaniah, keamanan dan perwujudan diri (Integratting
the individual and the organization).
3. Pendekatan system
Pendekatan system ini melihat organisasi dalam kaitan dengan
lingkungannya. System yang membantu tercapainya tujuan organisasi
menganalisa kegiatan, menganalisa keputusan, dan menganalisa
hubungan.
Fungsi-fungsi Manajemen
1. Planning
Dalam proses ini dituntut untuk mempersiapkan misi atau tujuan yang
ingin dicapai
2. Organizing
Menetapkan sumber daya manusai yang ada menggunakan prinsip The
right man on the right place
3. Actuating
Mampu mengekspresikan kemampuan yang dimiliki dengan maksimal
4. Controlling
Mengadakan pengendalian agar tidak terjadi penyimpangan dalam
pelaksanaan rencana yang telah ditetapkan
Bentuk-bentuk organisasi
Organisasi tradisional dan modern
Organisasi intra dan ektra kampus
Organisasi laba dan nirlaba
Organisasi kader dan massa
KEINDONESIAAN
A. Ideologi
1. Liberalisme
Istilah liberalism berasal dari bahasa latin libertas atau dari bahasa inggris
disebut liberty yang artinya kebebasan. Liberalisme adalah suatu paham
yang menghendaki adanya kebebasan untuk bertempat tinggal,
kemerdekaan pribadi, hak untuk menentang penindasan, serta hak untuk
mendapatkan perlindungan pribadi dan hak milik.
2. Sosialisme
Berasal dari kata socius yang artinya masyarakat. Sosialisme adalah paham
yang bertujuan untuk membentuk kemakmuran yang kolektif dan
produktif dan membatasi hak milik perorangan. Cirri utama sosialisme
adalah pemerataan kemakmuran dan penghapusan kemiskinan.
3. Pan-Islamisme
Pan-Islamisme adalah paham yang bertujuan untuk menyatukan umat
islam sedunia. Paham ini berasal dari gagasan jamalludin al afgani (1839-
1897)
4. Demokrasi
Berasal dari bahasa yunani, yaitu demos yang berarti rakyat dan kratos
yang berarti kekuasaaan. Demokrasi berarti pemerintahan dari rakyat oleh
rakyat dan untuk rakyat. System pemerintahan demokratis adalah suatu
system pemerintahan yang mengakui hak rakyat untuk ikut serta dalam
kehidupan politi.
5. Nasionalisme
Paham nasionalisme berasal dari eropa barat kemudian menyebar
keseluruh eropa pada abad ke 19. Pada abad ke 20 paham tersebut
menyebar keberbagai penjuru. Bahkan nasionalisme merupakan paham
yang penting dalam mendasari pergerakan kemerdekaan khususnya di Asia
dan Afrika.
B. Pertumbuhan Dan Perkembangan Pergerakan Nasional Indonesia
(Organisasi-Organisasi Pergerakan Nasional)
1. Budi utomo
melalui semboyan hendak meningkatkan martabat rakyat, mas Ngabehi
Wahidin Sudirohusodo, seorang dokter jawa dan termasuk seorang priayi
rendahan, dalam tahun 1906-1907 mulai mengadakan kampanye
dikalangan priayi di pulau jawa. Di dalam perjalanan kampanye itu pada
akhir 1907, dr. Wahidin bertemu dengan Sutomo, pelajar STOVIA, di
Batavia. Pertemuan tersebut ternyata mendapat tanggapan serius dari dr.
Sutomo karena diskusi-diskusi mengenai nasib rakyat sudah tersebar luas
dikalangan pelaja STOVIA. Dalam pembicaraan dr. Wahidin, Sutomo dan
kawan-kawannya diputuskan untuk mengubah tujuan pendiriandana
belajar agar lebih luas jangkauannya. Pada hari rabu tanggal 20 mei 1908
di gedung STOVIA pelajar-pelajar tersebut mendirikan organisasi yang
diberi nama Budi Utomo, selanjutnya menunjuk Sutomo sebagai ketuanya.
2. Sarekat Islam
Ide emansipasi lahir karena ada kegelisahan terhadap pola hidup yang
masih penuh ikatan tradisional, sedangkan ide kemampuan muncul karena
adanya keterbelakangan dan diskriminasi rasial yang menimbulkan
keresahan sosial. Penyebaran kedua ide terbatas pada kalangan terpelajar
yang belum memiliki ideology sebagai dasar solidaritas bersama. Dalam
keadaan itulah sarekat islam muncul seperti banjir besar yang dapat
memobilisimassa secara serentak dan besar-besaran.sarekat islam
merupakan gerakan total yang mencakup ekonomi, sosial, politik, dan
kebudayaan dengan islam sebagai ideologinya. SI berdiri di Solo tiga
tahun setelah Budi Utomo lahir. Apabila dilihat dari anggaran dasarnya,
tujuan pendirian SI adalah:
a. Mengembangkan jiwa dagang
b. Memberikan bantuan kepada anggota-anggota yang menderita kesulitan
c. Mengajukan pengajaran dan semua yang mempercepat naiknya derajat
bumiputera
d. Menentang pendapat-pendapat yang keliru tentang agama islam.
3. Indische Partij
Organisasi ini berdiri di Bandung pada tanggal 25 Desember 1912.
Organisasi ini juga dimaksudkan menggantikan organisasi Indische Bond
sebagai organisasi kaum indo dan eropa di Indonesia yang sudah didirikan
pada tahun 1898. Indische Partij merupakan organisasi pergerakan
nasioanl yang bersifat politis murni dengan semangat nasionalisme
modern. Tiga serangkai pendiri Indische Partij adalah Cipto
Mangunkusumo, Suwardi Suryaningrat, Douwes Dekker. Indische Partij
beridiri atas dasar nasionalisme yang luas menuju kemerdekaan Indonesia.
Sehubungan dengan itu pemerintah colonial bertindak tegas terhadap
Indische Partij. Permohonan yang diajukan kepada gubernur Jendral untuk
pengakuan sebagai badan hukum, di tolak pada tanggal 4 maret 1913
dengan alas an organisasi ini berdasarkan politik dan mengancam serta
hendak merusak keamanan umum.
4. Perhimpunan Indonesia
Perhimpunan Indonesia didirikan pada tahun 1908 oleh orang-orang
Indonesia yang belajar di Belanda, diantaranya adalah Sutan kesayangan
dan R. N. Suroto. Tujuannya adalah untuk memajukan kepentingan-
kepentingan bersama dari orang-orang pribumi dan non-pribumi bukan
Eropa di Negeri Belanda. Meningkatnya kegiatan kearah politik PI
terutama sejak kedatangan dua orang mahasiswa Indonesia yang belajar di
Negeri Belanda, yaitu Ahmad Subardjo pada tahun 1919 dan moh. Hatta
pada tahun 1921, yang keduanya kemudian hari pernah duduk sebagai
ketua PI.
5. Partai Komunis Indonesia
Benih-benih paham marxisme datang dan ditanamkan dibumi Indonesia
pada masa sebelum perang dunia I, yaitu saat datangnya seorang
pemimpin buruh negeri Belanda bernama H.J.F.M Sneevliet. Ia adalah
anggota Social Democratische Arbeiderspartij (SDAP) atau partai buruh
sosial sosial democrat. Sebagai pemimpin sosialis yang berpengalaman,
dalam waktu singkat Sneevliet berhasil membawa VSTP kearah yang lebih
radikal. Sasaran lalu diarahkan kepada Sarekat Islam yang pada saat itu
telah memiliki anggota ratusan ribu orang dan merupakan gerakan raksasa
di dalam pergerakan Nasional Indonesia. Seoarang tokoh yang dikirimkan
oleh Komitren Adlah Musso yang pada bulan april 1935 mendarat di
Surabaya. Atas bantuan Joko Sujono, Pamuji, dan Achmad Sumadi ia
membentuk organisasi yang diberi nama PKI Ilegal.
6. Partai Nasional Indonesia
Setelah PKI dinyatakan sebagai organisasi terlarang oleh pemerintah
colonial sebagai organisasi terlarang oleh pemerintah colonial sehubungan
dengan pemberontakannya pada tahun 1926-1927, dirasakan perlunya
suatu waduh baru untuk menyalurkan harapan dan aspirasi rakyat yang
tidak mungkin ditampung pada organisasi manapun pada waktu itu. Di
dalam pengurus besar PNI Ir. Sukarno ditunjuk sebagai ketuanya, Iskaq
sebagai sekretaris/bendahara dan Dr. Samsi sebagai komisaris.
Adapun dua macam cara yang dilakukan oleh PNI untuk memperkuat diri
dan pengaruhnya di dalam masyarakat, yaitu usaha ke dalam dan keluar.
a. Usaha ke dalam, yaitu usaha-usaha terhadap lingkungan sendiri, antara
lain mengadakan kursus-kursus, mendirikan sekolah-sekolah dan bank-
bank.
b. Usaha keluar memperkuat opini public terhadap tujuan PNI, antara lain
melalui rapat-rapat umum dan menerbitkan surat kabar Banteng
Priangan di bandung dan persatuan Indonesia di Batavia.
WAWASAN KAMPUS
Pada saat itu sarana dan prasarana pendidikan masih sangat terbatas.
Tempat perkuliahan pernah memakai gedung Fakultas Hukum cabang UNSRI di
Teluk Betung dan di Masjid Al-Fur‟qon Lungsir Teluk Betung. Setelah itu
kemudian para inisiator melakukan upaya-upaya agar status kedua fakultas
tersebut berubah dari swasta ke negeri. Upaya tersebut membuahkan hasil
sehingga pada tanggal 13 Oktober 1964 terbitlah surat Keputusan Menteri Agama
R.I. No. 86 /1964 yang isinya perubahan status Fakultas Tarbiyah Yayasan
Kesejahteraan Islam Lampung ( YKIL) menjadi Instansi Pemerintah (Negeri)
yaitu : sebagai cabang Fakultas Tarbiyah IAIN Raden Fattah Palembang di Teluk
Betung. Sementara Yayasan Kesejahteraan Islam Lampung masih membina
Fakultas Syari‟ah.
Pada periode keenam yang menjadi Rektor adalah Drs. H. Pranoto Tahrir
Fatoni seorang birokrat Departemen Agama Jakarta yang menjabat dari tahun
1989 s.d. 1993. Pada periode ini, diadakan penyempurnaan administrasi umum,
akademik dan kemahasiswaan, dan terutama administrasi keuangan, serta
pembangunan gedung perpustakaan berlantai dua di Sukarame.
Periode ketujuh, IAIN Raden Intan dipimpin oleh seorang putra daerah
Ranau, Drs. H.M. Ghozi Badrie yang berlangsung dari tahun 1993 s.d. 1998. Pada
masa ini berhasil dibangun ruang perkuliahan Fakultas Syari‟ah beserta gedung
perkantorannya, sehingga pada periode ini seluruh aktivitas perkuliahan sudah
dipindahkan ke kampus Sukarame.
Pada periode kedelapan, terpilihlah Prof. DR. H.M. Damrah Khair, M.A.
untuk memimpin IAIN Raden Intan dari tahun 1997 s.d. 2002. Pada masa ini
berhasil dibangun gedung Fakultas Dakwah, gedung rektorat berlantai tiga serta
pembangunan Gedung Serba Guna (GSG).
Pada periode kesembilan, IAIN dipimpin oleh Prof. DR. H.S. Noor Chozin
Sufri putra Jawa Timur dan seorang tokoh MUI Lampung, yang menjabat sejak
tahun 2002 s.d. 2006. Masa kepemimpinannya disebut masa kebangkitan IAIN
Raden Intan dilihat dari melonjaknya jumlah pendaftar calon mahasiswa,
dikembangkannya beberapa jurusan baru dan sarana prasarana kampus,
disepakatinya berbagai kerjasama baik dalam negeri maupun luar negeri, juga
berhasil dibangun beberapa gedung baru diantaranya gedung Kantor Pascasarjana,
gedung perpustakaan berlantai tiga, ruang Dosen Fakultas Tarbiyah dan ruang
Dosen Fakultas Syari`ah. Namun dia berhalangan tetap (meninggal dunia 17
Januari 2006) maka sebagai penganti sementara adalah Drs. H. Mahmud Yusuf,
MA. Hal ini sesuai SK Menteri Agama RI No. B.II/2/0271/2006, Tanggal 8 Maret
2006, sampai pelantikan Rektor baru yang definitif.
Selanjutnya, terbit Surat Keputusan Menteri Agama RI nomor :
B.II/3/0847/2006 tanggal 21 Juli 2006 ditetapkan Prof. Dr. H.M. Ridwan Lubis
sebagai Pgs. Rektor. Kemudian berdasarkan Surat Keputusan Presiden RI
Nomor : 143/M/2006 tanggal 12 Desember 2006 dilantik Prof. Dr.H. Musa Sueb,
MA sebagai Rektor IAIN Raden Intan periode 2006 - 2010.
Rektor
Fakultas
Fakultas Ushuluddin
Fakultas Adab
Pascasarjana
Tim pendiri:
Tarbiyah : Virman Ardana, Zul‟ Ardi, Aan Arizandi, Ryan Hidayat,
Rangga Nur Ibrahim.
Syari’ah : Hervin YP, Husni Mubarok.
Ushuluddin : Tesar Adi Irawan, dan Abdul Aziz.
Dakwah : Prananda DM, Ma Silmi, Saeb Nurhadi, Agus Sutrisno
Dkk
Anggaran Dasar
(UKM PUSKIMA)
BAB I
Pasal 1
NAMA
Organisasi Unit Kegiatan Mahasiswa ini bernama Pusat Kajian Ilmiah Mahasiswa
disingkat PUSKIMA
Pasal 2
TEMPAT
BAB II
Pasal 5
ASAS
Pasal 6
PRINSIP
Pasal 7
SIFAT
Pasal 8
Tujuan
“Menciptakan Kader Intelektual Organik Mewujudkan Organisasi berbasis
Kajian Ilmiah Serta Usaha Konsisten Menumbuhkan Masyarakat
Berpengetahuan”.
Pasal 9
FUNGSI
Pasal 10
PERANGKAT ORGANISASI