Anda di halaman 1dari 59

KE-BANGSA-AN

A. Pengertian Bangsa
Istilah bangsa berasal dari bahasa latin aitu natio yang berarti sesuatu
telah lahir. Kata tersebut bermakna keturunan, kelompok orang yang berada
dalam satu garis keturunan. Dalam bahasa Inggris bangsa disebut dengan
kata nation.
Dalam masyarakat, istilah Bangsa adalah suatu kelompok manusia yang
dianggap Nasional memiliki identitas bersama, dan mempunyai kesamaan
bahasa, agama, ideologi, budaya, dan sejarah. Mereka umumnya dianggap
memiliki asal usul keturunan yang sama.
Untuk memperdalam pemahaman anda mengenai pengertian bangsa,
berikut ada beberapa definisi bangsa dari para ahli :
1. Ernet Renan
Bangsa adalah sekelompok manusia yang berada dalam suatu ikatan batin
yang dipersatukan karena memiliki persamaan sejarah, serta cita-cita yang
sama.
2. Hans Kohn
Bangsa itu terjadi karena adanya persamaan ras, bahasa, adat istiadat dan
Agama yang menjadi pembeda antara bangsa satu dan bangsa lain.
3). Otto Bauer
Bangsa merupakan sekelompok manusia yang memiliki persamaan karakter
karena persamaan nasib dan pengalaman sejarah budaya yang tumbuh
berkembang bersama dengan tumbuh kembangnya bangsa.
4). G.A. Jacobsen dan M.H. Lipman
Bangsa merupakan suatu kesatuan budaya dan kesatuan politik.
5) Ir. Soekarno
Bangsa merupakan segerombolan manusia yang besar, keras (mempunyai
persamaan watak/karakter), mempunyai keinginan untuk bersatu dan hidup
di atas suatu wilayah satu unit yang nyata.
B. Ciri-Ciri Suatu Bangsa
Berdasarkan penjelasan-penjelasan beberapa poin sebelumnya, maka
dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri suatu bangsa adalah sebagai berikut :

• Mempunyai wilayah kekuasaan


• Mempunyai kedaulatan/pemerintahan
• Mempunyai Lembaga pemerintahan
• Mempunyai sistem peraturan dan hukum
• Mempunyai penduduk dan budaya

Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Pinrang 2017-2018


C. Faktor-Faktor Terbentuknya Bangsa
Faktor-faktor pembentukan suatu bangsa sangat berkaitan dengan
identitas yang menyatukan masyarakat. Faktor tersebut antara lain sebagai
berikut :

• Primordial yang termasuk dalam faktor ini yaitu ikatan kekerabatan,


kesamaan suku bangsa, daerah, bahasa dan adat istiadat.
• Tokoh menjadi salah satu faktor pembentuk bangsa karena bagi
masyarakat, tokoh dijadikan sebagai panutan untuk mewujudkan misi-
misi bangsa.
• Sejarah merupakan salah satu faktor pembentukan bangsa karena sejarah
dan pengalaman masa lalu seperti penderitaan akan melahirkan solidaritas
sehingga memungkinkan untuk membentuk satu tekad dan satu tujuan
antar kelompok masyarakat.
• Sakral dalam faktor ini yaitu adanya kesamaan agama yang dianut oleh
masyarakat dan dalam hal ini agama dapat membentuk suatu ideologi
doktrin yang kuat dalam masyarakat, sehingga keterkaitannya dapat
menimbulkan bangsa.
• Perkembangan Ekonomi dikatakan sebagai faktor pembentukan bangsa
karena semakin meningkatnya perkembangan ekonomi semakin beragam
pula kebutuhan masyarakat sehingga membuat masyarakat semakin
ketergantungan satu sama lain dan secara tidak langsung akan membuat
masyarakat ingin membentuk satu kesatuan yaitu bangsa sebagai jalan
untuk memenuhi kebutuhan satu sama lain

D. Unsur Terbentuknya Suatu Bangsa


Berikut ini unsur-unsur penting bagi terbentuknya suatu bangsa :

• Berada dalam suatu wilayah tertentu.


• Adanya kelompok manusia yang memiliki kemauan untuk bersatu
• Secara psikologis, merasa senasip, sepenanggungan, setujuan, atau
memiliki cita-cita yang sama.
• Adanya keinginan untuk membentuk sistem pemerintahan dan bersedia
mengikuti sistem tersebut.
• Memiliki kesamaan karakter, identitas, budaya, bahasa, ciri fisik ataupun
kesamaan lainnya sehingga dapat dibedakan dari bangsa lain.

Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Pinrang 2017-2018


E. Proses Terbentuknya Suatu Bangsa
Adapun proses terbentuknya bangsa (dalam arti politis) meliputi 2 model
sebagai berikut :
1). Model Ortodoks
Menurut model ortodoks, sebuah bangsa terbentuk lebih dahulu, kemudian
baru bangsa tersebut membentuk negara sendiri. Contohnya bangsa yahudi
yang berusaha mendirikan negara israel.

Ciri-ciri bangsa dengan model ortodoks adalah sebagai berikut :

• Tidak terjadi perubahan unsur dalam masyarakat karena mereka telah


berhubungan sejak lama sebelum negara terbentuk.
• Partisipasi dan kesadaran politik dalam masyarakatnya tidak terlalu kuat
karena tidak ada banyak perbedaan setelah negara terbentuk.
• Tidak membutuhkan waktu yang lama, karena mereka hanya perlu untuk
membentuk sistem pemerintahan yang baru, sedangkan identitas bangsa
tersebut sudah ada sejak lama.

2). Model Mutakhir


Menurut model mutakhir, sebuah bangsa terbentuk setelah suatu negara
terbentuk. Artinya negara terbentuk lebih dulu melalui poroses tersendiri,
kemudian barulah terbentuk bangsa dari negara tersebut. Contohnya adalah
negara Amerika Serikat yang kemudian melahirkan bangsa amerika di
dalamnya.

Ciri – ciri bangsa dengan model mutakhir adalah sebagai berikut :

• Memiliki perubahan unsur bangsa karena terbentuk dari penyatuan


beberapa kelompok orang yang tinggal dalam suatu negara.
• Partisipasi dan kesadaran politik bangsanya sangat besar karena banyak
perbedaan yang timbul dalam proses terbentuknya bangsa dengan satu
kesatuan.
• Membutuhkan waktu yang lama hingga terbentuknya identitas bangsa
tersebut karena beberapa kelompok yang bersatu memerlukan waktu
untuk beradaptasi satu sama lain.

Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Pinrang 2017-2018


F. TEORI TERBENTUKNYA NEGARA

1. Teori asal mula terjadinya negara


1. Teori Ketuhanan, menurut teori ini negara terbentuk atas kehendak
Tuhan.
2. Teori Perjanjian, teori ini berpendapat, bahwa negara terbentuk karena
antara sekelompok manusia yang tadinya masing-masing hidup sendiri-
sendiri, diadakan suatu perjanjian untuk mengadakan suatu organisasi
yang dapat menyelenggarakan kehidupan bersama.
3. Teori Kekuasaan, kekuasaan adalah ciptaan mereka-mereka yang paling
kuat dan berkuasa
4. Teori Kedaulatan, setelah asal usul negara itu jelas maka orang-orang
tertentu didaulat menjadi penguasa (pemerintah). Teori kedaulatan ini
meliputi:
2. Pengertian negara menurut ahli hukum tata negara :

1. Plato,Negara ialah suatu tubuh yang senantiasa maju ,berafiliasi yang


terdiri dari individu/orang.
2. Hans kelsen,Negara ialah suatu ketertiban dari kaedah/norma yang
terdapat dalam masyarakat serta mempunyai sifat memaksa.
3. Soenarko,Negara ialah Organisasi masyarakat yang mempunyai
wilayah/daerah tertentu ,dimana kekuasaan didalam negara tersebut
berlaku sepenuhnya sebagai kekuasaan tertinggi.

3. Pengertian negara dalam arti formil dan materil

1. Negara dalam arti formil ialah suatu saja sehingga tidak dapat
diterapkan di negara secara khusus .yang artinya ialah bahwa negara
mempunyai kewenangan untuk menjalankan kekuasaan dan
pemaksaan secara fisik namun sah menurut ketentuan hukum yang
berlaku.jadi negara dalam arti formil sama dengan negara ditinjau dari
aspek kekuasaan.
2. Negara dalam arti materil ialah persekutuan hidup dari individu-
individu sebagai anggota masyarakat.

4. Asal mula negara

Asal mula negara secara garis besar dapat dilihat berdasarkan :

Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Pinrang 2017-2018


1. Berdasarkan kenyataan sejarah.
2. Segi teori.

Asal mula Negara berdasarkan kenyataan sejarah

Negara terjadi berdasarkan kenyataan sejarah terjadi karena :

1. Terdapat suatu daerah yang belum ada yang menguasainya ,kemudian


datang penduduk secara bergantian dan akhirnya mereka mendirikan
negara tersebut,contohnya : Liberia yang diproklamasikan
kemerdekaannya tahun 1847.
2. Terdapat adanya suatu daerah yang semula merupakan bagian dari
wilayah negara tertentu kemudian melepaskan diri dari negara
induknya dan menyatakan dirinya merdeka,contohnya : Malaysia yang
memisahkan diri dari Singapura kemudian menyatakan merdeka.
3. Beberapa negara bagian yang ada dalam suatu negara ,kemudian
mereka memisahkan diri serta melebur (fusi) menjadi suatu negara
baru.

Asal mula negara dari segi teori

Asal mula negara dilihat dari segi teori yaitu :

1.Teori spekulatif yang meliputi :

• Teori perjanjian bermasyarakat


• Teori theokratis/teori ketuhanan
• Teori kekuatan (Match theory)

2.Teori historis (Evolosionistis) yang dimulai dari :

• Zaman Yunani kuno


• Zaman Romawi
• Zaman abad pertengahan (sebelum adanya perang salib dan sesudah
perang salib).
• Zaman Reneisance.
• Zaman berkembangnya aliran hukum alam.
• Zaman berkembangnya theori kekuasaan/kekuatan.

Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Pinrang 2017-2018


• Zaman berkembangnya teori positifisme.
• Zaman modern.

Teori perjanjian bermasyarakat tersebut pada dasarnya merupakan suatu teori


yang tertua dan bersifat universal,karena teori tersebut berkembang di dunia
barat maupun di dunia timur dan diakui oleh para sarjana .berdasarkan teori
tersebut bahwa timbulnya negara ialah dikarenakan adanya perjanjian yang
dibuat diantara anggota masyarakat itu sendiri.

Dalam ilmu negara ,Zaman Yunani sebagai titik tolak pembahasan karena pada
Zaman Yunani tersebut pertama sekali negara memberikan suatu kebebasan
kepada warga negaranya untuk berfikir secara bebas dan kritis terhadap hal-hal
yang berkenaan dengan hukum dan masalah kenegaraan,sedangkan kebebasan
berpikir tersebut itulah merupakan syarat utama untuk berkembangnya suatu
ilmu pengetahuan.

MENGAPA DIBERI NAMA "INDONESIA" ?


Istilah Indonesia untuk pertama kalinya dikemukakan oleh seseorang
bernama James Richardson Logan di tahun 1850 dalam ilmu bumi , ia adalah
seorang ahli etnologi yang berasal dari Inggris . ia menggunakan nama
indonesia sebagai seuatu nama ilmiah dalam ilmu bumi untuk kepulauan yang
ada di samudera hindia yaitu kepulauan negara kita.
Kata Indonesia digunakan oleh Logan dengan mengcu pada bahasa Latin.
Kata indonesia berasal dari kata Latin indus yang berarti Hindia dan kata
Yunani nesos yang berarti pulau, nesioi (jamak) berarti pulau-pulau. Dengan
demikian, kata Indonesia berarti pulau-pulau Hindia. Jadi, jelaslah bahwa
negara kita di beri nama indonesia karena letak geografis negara kita yang
berbentuk kepulauan dan terletak di dekat samudera hindia.
Pada tahun 1862 istilah Indonesia juga digunakan oleh orang
berkebangsaan Inggris bemama Maxwell dalam karangannya berjudul The
Island of Indonesia (Kepulauan Indonesia) dalam hubungannya dengan ilmu
bumi.
Istilah Indonesia juga dipakai oleh G.W. Earl . ia menyebutkan dalam
karangan nya bahwa kepulauan negara kita bisa di diberi nama Indunesia atau
Malayunesia. Earl sendiri lebih memilih nama Malayunesia karena sebagian
besar masyarakat di kepulauan negara kita adalah bangsa melayu. Namun,

Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Pinrang 2017-2018


orang-orang indonesia pada waktu itu lebih memilih nama Indunesia dengan
mengganti huruf “U” dengan “O” agar pengucapan nya lebih mudah.
Bangsa Indonesia pertama kali menggunakan nama Indonesia secara
politis. Istilah Indonesia untuk pertama kalinya digunakan oleh Perhimpunan
Indonesia, yaitu organisasi yang didirikan oleh pelajar-pelajar Indonesia di
Negeri Belanda pada tahun 1908. Organisasi tersebut pertama kali bemama
Indische Vereeniging. Kemudian nama itu diganti menjadi Indonesische
Vereeniging pada tahun 1922. Selanjutnya pada tahun 1922 juga namanya
diganti Perhimpunan Indonesia.
Pada tahun 1928 Kongres Pemuda II di Jakarta akhirnya menggunakan
istilah Indonesia dalam Kongres Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928
menghasilkan Sumpah Pemuda yang di dalamnya tercantum nama Indonesia
sebagai nama bangsa dan nama bahasa kita. Dan kemudian di susul Istilah
Indonesia secara resmi digunakan sebagai nama negara kita pada tanggal 17
Agustus 1945 dengan proklamasi kemerdekaan Indonesia dengan nama resmi
Republik Indonesia.

Trias Politika dalam Pemerintahan di Indonesia


Pemisahan kekuasaan yang dengan istilah trias politika adalah sebuah ide
bahwa suatu pemerintahan berdaulat harus dipisahkan antara dua atau lebih
kekuasaan yang independen dan bebas untuk mencegah satu orang atau
kelompok mendapatkan kekuasaan yang terlalu besar.
Pemisahan kekuasaan merupakan suatu cara pembagian dalam tubuh
pemerintahan agar tidak ada penyalahgunaan kekuasaan, antara legislatif,
eksekutif dan yudikatif. Pemisahan kekuasaan juga merupakan suatu prinsip
normatif bahwa kekuasaan-kekuasaan itu sebaiknya tidak diserahkan kepada
orang yang sama, untuk mencegah penyalahgunaan kekuasaan oleh pihak yang
berkuasa. Indonesia merupakan Negara yang menganut paham trias politica
yaitu suatu paham yang menyatakan bahwa cabang pemerintahan dibagi atas 3
kekuasaan yaitu Pertama: Kekuasaan legislatif: Kekuasaan legislative adalah
kekuasaan membentuk Undang-undang yaitu MPR, DPR dan DPD
kedua: Kekuasaan eksekutif; Kekuasaan eksekutif adalah kekuasaan untuk
menjalankan undang-undang yaitu Presiden, Bank Sentral, BPK, dan Dewan
Pertimbangan Presiden (Wantimpres)Ketiga adalah kekuasaan
yudikatif; Kekuasaan Yudikatif adalah kekuasaan peradilan atau kehakiman
yaitu Mahkamah Konstitusi, Komisi Yudisial dan Mahkamah Agung
Trias politica yang dipakai Indonesia saat sekarang ini adalah pemisahan
kekuasaan. Salah satu buktinya dalam hal membentuk undang-undang. Sebelum

Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Pinrang 2017-2018


perubahan undang-undang dibentuk oleh presiden, namun setelah perubahan
undang-undang dibentuk oleh DPR. Undang-undang diubah satu kali dalam
empat tahap. Saat ini presiden dapat mengajukan rancangan undang-undang.
DPR selain memegang kekuasaan membentuk undang-undang, dalam
melakukan pengawasan memiliki: 1. Hak angket yaitu menanyakan kepada
presiden mengenai hal-hal yang mengganggu kepentingan nasional; 2. Hak
Interperelasi yaitu untuk melakukan penyelidikan.
Dalam menjalankan fungsi eksekutif, presiden dibantu oleh wakil presiden
beserta mentri-mentri. Presiden sebagai kepala negara, memiliki kewenangan
untuk:
1. Mengangkat duta dan konsul;
2. Menempatkan duta negara lain;
3. Pemberian grasi dan rehabilitasi;
4. Pemberian amnesty dan abolisi;
5. Member gelar dan tanda jasa.
Dalam Sistem presidensil di Indonesia setelah amandemen Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 lebih mempertegas sistem
presidensial Indonesia yaitu dengan adanya kepastian mengenai masa jabatan
presiden, Presiden selain sebagai kepala negara juga sebagai kepala
pemerintahan, adanya mekanisme saling mengawasi dan mengimbangi (check
and balances), adanya mekanisme impeachment/ pemakzulan.
Presiden berhak mengajukan Rancangan Undang-undang kepada DPR dan
juga berwenang menjalankan Undang-undang melalui Peraturan Pemerintah
(PP) yang dibuat oleh presiden untuk melaksanakan undang-undang, jadi suatu
UU tanpa PP belum bisa dilaksanakan. Sedangkan Perpu dibuat dalam hal
ikhwal kegentingan Negara.
Kekuasaan Yudikatif atau Kekuasaan Pengadilan dipegang oleh Mahkamah
Konstitusi dan Mahkamah Agung. MK&MA memegang kekuasaan kehakiman
yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan
keadilan. Kekuasaan kehakiman diatur pada pasal 24, 24A, 24B, 24C, 25 UU
NKRI 1945 dan UU No.4 tahun 2004 tentang kekuasaan kehakiman. Yang
dimaksud dengan kekuasaan kehakiman yang merdeka adalah bebas dari
intervensi ekstra yudisial. Tugas hakim yaitu menegakkan hukum dan keadilan
berdasarkan Pancasila dalam rangka mewujudkan keadilan bagi seluruh rakyat
Indonesia.

Pengertian orde

Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Pinrang 2017-2018


Orde berasal dari kata Latin “ordo” : deretan, susunan, atau kelas,
kemudian berarti aturan, serta ketertiban. Pengertian asasi orde dapat
dirumuskan demikian : adanya banyak unsur; bagian/anggota, yang diatur
menurut suatu prinsip/hukum/ide tertentu. Prinsip itu yang menentukan tempat
dan fungsi setiap unsur dalam hubungannya dengan unsur-unsur lain, sehingga
timbul suatu kesatuan yang tersusun baik, misalnya bagian-bagian rumah,
tersusun menurut ide si arsitek, atau suatu organisme yang tersusun menurut
prinsip hidup yaitu jiwanya.

1 . Masa Orde Lama Periode 1945-1950

Pada masa periode ini, penerapan dari Pancasila sebagai dasar negara dan
untuk pandangan hidup sedang menghadapi berbagai masalah. Terdapat upaya-
upaya untuk mengganti dasar Negara pada waktu itu yaitu Pancasila dan
mengganti pandangan hidup bangsa.
Upaya-upaya tersebut dapat terlihat dari munculnya berbagai gerakan-
gerakan dari pemberontak yang tujuannya untuk dapat menganti Pancasila
dengan ideologi lainnya dari pemikiran berbeda. Ada dua kejadian
pemberontakan yang terjadi pada masa periode ini yaitu:
· Pemberontakan oleh Partai Komunis Indonesia (PKI)
Pemberontakan oleh Partai Komunis Indonesia (PKI) di Madiun yang
terjadi pada tanggal 18 September 1948. Pemberontakan ini telah dipimpin oleh
Muso. Tujuan dari pembentukan PKI itu utamanya adalah untuk dapat
mendirikan Negara Soviet Indonesia yang berideologi tentang komunis. Dengan
kata lain, aksi pemberontakan tersebut direncanakan untuk dapat mengganti
Pancasila dengan suatu paham komunis. Tapi kemudian aksi pemberontakan ini
pada akhirnya bisa digagalkan.
· Pemberontakan oleh Darul Islam/Tentara Islam Indonesia
Pemberontakan oleh Darul Islam/Tentara Islam Indonesia yang dipimpin
Sekarmaji Marijan Kartosuwiryo. Aksi dari pemberontakan ini ditandai dengan
pendirian kelompok Negara Islam Indonesia (NII) yang di bentuk oleh
Kartosuwiryo pada tanggal 17 Agustus 1949.
Tujuan utama dari pendirian Negara Islam Indonesia (NII) adalah
untuk dapat mengganti Pancasila yang sebagai dasar negara dengan dasar
Negara yang mengikuti syari’at Islam. Upaya-upaya penumpasan
pemberontakan ini telah memakan waktu yang cukup lama. Kemudian pada
tanggal 4 Juni 1962, Kartosuwiryo dan para pengikutnya baru dapat ditangkap.

Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Pinrang 2017-2018


2. Masa Orde Lama Periode 1950-1959

Pada periode ini, dasar Negara yang diterapkan masih tetap Pancasila, akan
tetapi didalam penerapan sehari-hari lebih diarahkan seperti pada ideologi
liberal. Hal tersebut dapat dilihat dan diketahui didalam penerapan sila keempat
Pancasila yang sudah tidak lagi berjiwa musyawarah dan mufakat, melainkan
sudah menerapkan suara terbanyak (voting).
Didalam periode ini, bentuk persatuan dan kesatuan sedang mendapatkan
tantangan yang berat dengan munculnya berbagai aksi pemberontakan, yang
pertama adalah Republik Maluku Selatan (RMS), kemudian Pemerintah
Revolusioner Republik Indonesia (PRRI), dan yang terakhir adalah Perjuangan
Rakyat Semesta (Permesta) yang mempunyai tujuan agar dapat melepaskan diri
dari naungan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Pada bidang politik, sikap demokrasi berjalan lebih baik karena sudah
terlaksananya pemilu pada tahun 1955 yang dianggap paling bersikap
demokratis. Tetapi kemudian anggota Konstituante hasil pemilu tersebut tidak
dapat menyusun sesuai Undang-Undang Dasar seperti yang diharapkan.
Hal itulah yang telah menimbulkan terjadinya krisis politik, krisis ekonomi,
dan juga krisis keamanan, yang akhirnya pemerintah segera
mengeluarkan Dekrit Presiden 1959.

3. Masa Orde Lama Periode 1956-1965

Periode ini juga dikenal sebagai bentuk periode demokrasi yang terpimpin
karena pada masa ini demokrasi bukan berada pada kekuasaan yang dipegang
rakyat sehingga yang memimpin demokrasi adalah nilai-nilai dari Pancasila
tetapi tetap berada pada kekuasaan pribadi Presiden Soekarno.
Kemudian terjadilah beberapa penyimpangan penafsiran terhadap dasar
Negara Pancasila didalam konstitusi. Akibatnya Presiden Soekarno menjadi
otoriter yaitu mengangkat diri menjadi presiden seumur hidup, kemudian
menggabungkan Nasionalis, Agama, serta Komunis, yang pada akhirnya tidak
cocok bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Kebenaran itu terbukti dengan adanya kemerosotan moral pada sebagian
masyarakat yang sudah tidak lagi hidup dengan bersendikan nilai-nilai
Pancasila, serta berusaha untuk dapat menggantikan Pancasila dengan paham
ideologi lain.

Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Pinrang 2017-2018


Didalam periode ini juga terjadi suatu Pemberontakan oleh Partai
komunis Indonesia (PKI) yang terjadi pada tanggal 30 September 1965 yang
dipimpin oleh D.N Aidit. Tujuan dari aksi pemberontakan ini adalah untuk
dapat kembali mendirikan Negara Soviet di Indonesia kemudian dapat
mengganti Pancasila dengan suatu paham komunis. Pada akhirnya,
pemberontakan ini bisa digagalkan dan semua pelaku yang tergabung pada
Partai Komunis Indonesia (PKI) berhasil ditangkap kemudian mereka dijatuhi
hukuman yang sesuai dengan perbuatannya tersebut.

Penjelasan dan Sejarah Masa Orde Baru

Pada era demokrasi yang terpimpin di bawah kepimpinan Presiden


Soekarno sudah mendapat banyak tamparan yang sangat keras ketika terjadinya
suatu peristiwa pada tanggal 30 September 1965, yang dapat disinyalir bahwa
didalangi oleh Partai Komunis Indonesia (PKI). Pemberontakan yang didalangi
PKI tersebut telah membawa akibat yang sangat fatal bagi Partai Komunis
Indonesia (PKI), yakni dengan tersisihkannya partai tersebut dari satu arena
perpolitikan yang ada di Indonesia.
Begitu juga dengan kepemimpinan Presiden Soekarno yang pada saat itu
berkedudukan di Indonesia sebagai Pimpinan Besar Revolusi dan Panglima
Angkatan Perang Indonesia yang secara pasti sedikit demi sedikit dari
kekuasaannya akan dikurangi bahkan akan dilengserkan dari jabatan sebagai
seorang Presiden pada tahun 1967, kemudian sampai pada akhirnya ia dapat
tersingkir dari arena perpolitikan nasional Indonesia.
Era yang baru didalam pemerintahan Indonesia dimulai setelah melalui
masa ketransisian yang singkat yaitu antara tahun 1966-1968, ketika seorang
Jenderal Soeharto dapat dipilih menjadi seorang Presiden Republik Indonesia.
Era tersebut kemudian dikenal sebagai Orde Baru dengan suatu konsep yaitu
Demokrasi Pancasila.

Visi utama dari pemerintahan Orde Baru


Visi utama dari pemerintahan Orde Baru ini adalah untuk dapat
melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan dapat konsekuen
didalam setiap aspek kehidupan bermasyarakat di Indonesia.
Dengan kehadiran visi tersebut, Orde Baru dapat memberikan sebuah
harapan bagi semua rakyat Indonesia, terutama yang telah berkaitan dengan
suatu perubahan politik, dari yang mempunyai sifat otoriter yang terjadi pada
masa demokrasi terpimpin di bawah kepemimpinan Presiden Soekarno agar

Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Pinrang 2017-2018


menjadi lebih demokratis. Harapan dari rakyat tersebut tentu saja mempunyai
dasar.
Presiden Soeharto yang dianggap sebagai tokoh utama masa Orde
Baru ini dipandang rakyat sebagai sesosok manusia yang dapat mampu
mengeluarkan sebuah bangsa ini agar dapat keluar dari keterpurukan. Hal ini
dapat dianggap tersebut dikarenakan beliau sudah dapat berhasil membubarkan
kelompok komunis yaitu PKI, yang pada waktu itu telah dijadikan musuh utama
di negeri ini.
Selain itu, beliau juga telah berhasil menciptakan keadaan stabilitas
keamanan di negeri ini pasca pemberontakan Partai Komunis Indonesia
(PKI) dengan waktu yang relatif singkat. Itulah yang menyebabkan beberapa
anggapan yang telah menjadi dasar kepercayaan rakyat Indonesia terhadap
pemerintahan Orde Baru ini di bawah kepimpinan Presiden Soeharto.
Tetapi kemudian harapan rakyat tersebut tidak sepenuhnya dapat terwujud.
Karena apabila dilihat dan dirasakan sebenarnya di dalam negeri ini tidak ada
perubahan yang substantif dari suatu kehidupan politik di Indonesia. Antara
masa Orde Baru maupun masa Orde Lama sebenarnya sama-sama otoriter. Di
dalam perjalanan politik dari pemerintahan Orde Baru, kekuasaan dari Presiden
merupakan semua pusat dari seluruh proses perpolitikan di Indonesia.
Lembaga Kepresidenan juga merupakan pengontrol yang utama dari
lembaga negara lainnya baik itu yang bersifat suprastruktur (DPR, MPR, DPA,
BPK dan MA) maupun yang bersifat infrastruktur (LSM, Partai Politik, dan
sebagainya). Selain itu, Presiden Soeharto juga mempunyai sejumlah legalitas
yang tidak dapat dimiliki oleh siapapun seperti Pengemban Supersemar,
Mandataris MPR, Bapak Pembangunan, maupun Panglima Tertinggi dari
Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI).

Penjelasan dan Sejarah Masa Reformasi

Didalam masa reformasi, penerapan dari Pancasila yang sebagai dasar


negara dan menjadi pandangan hidup bangsa secara terus menerus menghadapi
berbagai macam tantangan. Penerapan dari Pancasila tidak lagi dihadapkan
kepada ancaman dari aksi pemberontakan yang bertujuan mengganti Pancasila
dengan ideologi lainnya, akan tetapi lebih dititik beratkan pada kondisi
kehidupan dari masyarakat yang diwarnai dengan kehidupan yang serba bebas
tanpa adanya pengaturan.

· Kebebasan Masyarakat Pada Masa Reformasi

Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Pinrang 2017-2018


Kebebasan yang telah menghiasi kehidupan masyarakat Indonesia pada saat
itu dan sekarang dapat meliputi berbagai macam bentuk, mulai dari kebebasan
di dalam berbicara, berorganisasi, mengekspresikan diri, menyampaikan
pendapat, dan sebagainya. Kebebasan-kebebasaan tersebut pastinya akan
menimbulkan berbagai dampak dari hal yang paling kecil hingga hal yangpaling
besar baik itu dampak negatif maupun positifnya.

Dampak Negatif dan Positif Terjadinya Masa Reformasi


Masa Reformasi dari dulu hingga sekarang pasti ada damaak negatif dan
positifnya. Di satu sisi mempunyai dampak yang positif karena masyarakat
dapat bebas mengeluarkan pemikiran-pemikiran yang ada, tetapi di satu sisi
juga mempunyai dampak negatif yang dapat merugikan bangsa Indonesia
sendiri.

Banyak dari hal negatif yang timbul akibat dari penerapan konsep
kebebasan tersebut yang tanpa batas, contoh dari hal negatif terjadinya masa
reformasi tersebut seperti munculnya pergaulan kehidupan yang bebas, pola
komunikasi yang tidak mempunyai etika bahkan dapat memicu terjadinya suatu
perpecahan antara individu dengan individu lainya, kelompok satu dengan
kelompok lainya, dan banyak hal negatif yang sebagainya.

Tantangan dan Contoh Kejadian Adanya Masa Reformasi


Tantangan yang terdapat didalam penerapan Pancasila di era reformasi ini
adalah dapat menurunnya rasa persatuan dan kesatuan diantara sesama warga
bangsa Indonesia saat ini, serta menurunya rasa kemanusiaan yang terdapat
didalam diri setiap individu. Contoh yang dapat kita jumpai saat ini yaitu :
tawuran antar sesama pelajar, tindak kekerasan yang akhirnya dijadikan sebagai
alat untuk dapat menyelesaikan sebuah permasalahan, saling merendahkan dan
menjebak sesama individu, dan lain sebagainya.
Peristiwa-peristiwa tersebut sangat sering terjadi dan telah menelan banyak
korban jiwa antar sesama warga Indonesia didalam kehidupan bermasyarakat,
seolah-olah wawasan dari kebangsaan yang dilandasi dengan nilai-nilai moral
Pancasila yang sangat lebih mengutamakan kerukunan antar individu atau
masyarakat telah hilang dan sirna dari kehidupan bermasyarakat di Indonesia.

Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Pinrang 2017-2018


Materi Sejarah Hmi
A. Sejarah

1. Pengertian sejarah
Makna sejarah dapat dipahami dengan baik dengan membuka pengertian
perbahasaan (etimologis) dan peristilahan (terminologis). Dengan cara
demikian, akan memudahkan untuk memaparkan sekaligus menunjukkan
secara relatif makna dari sebuah kata. Secara etimologis, kata sejarah
berasal dari Bahasa Arab “syajaratun” yang memiliki arti pohon atau
silsilah.i Istilah sejarah dalam Bangsa Arab dikenal dengan tarikh yang
berarti menulis atau mencatat; catatan tentang waktu dan peristiwa.ii
Sedangkan di dunia Barat (Eropa), sejarah sering disebut dengan istilah
history atau dalam Bahasa Yunani historia yang artinya masa lampau
manusia.iii Hal ini mengartikan bahwa pembahasan sejarah sepenuhnya
mengarah kepada peristiwa-peristiwa yang benar-benar terjadi atau bisa
disebut sesuai realita. Sebagaimana dalam KBBI online, sejarah mempunya
arti asal-usul silsilah; kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada
masa lampau; pengetahuan atau uraian tentang peristiwa dan kejadian yang
benar- benar terjadi dalam masa lampau. Dari beberapa uraian di atas dapat
ditarik kesimpulan bahwa sejarah merupakan rangkaian peristiwa yang
benar-benar terjadi di masa lampau serta mempengaruhi masa sekarang dan
masa yang akan datang.
B. Sejarah Pra Islam dan Masa Islam

1. Masyarakat Arab pra Islam


Sebelum masuknya Islam ke dalam masyarakat Arab mereka disebut
masyarakat jahiliyyah, karena mereka hidup dengan keterbelakangan
budaya, krisis moral sosial maupun peradaban. Hal demikian yang membuat
orang-orang men- justice bahwa masyarakat Arab pra Islam memang begitu
jahiliyah, dengan kebiasan menyembah berhala, kemudian mengubur anak
perempuannya hidup-hidup karena anggapan mereka bahwa anak
perempuan adalah pembawa sial, dan hanya merugikan keluarganya saja,
terlebih lagi perbudakan pada zaman itu sungguh tidak ber-pri-
kemanusiaan, yang mana budak perempuan diperlakukan sebagai benda
bergerak yang menyenangkan untuk di pakai dan terus dibuang, dan yang
lelaki diperas keringatnya tanpa ada imbalan sedikitpun. Akan tetapi ada
sebagian yang menjadi kebanggaan masyarakat Arab pada saat itu, yaitu
syair-syair puisi memang diakui pada saat itu sampai syair manapuntak

Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Pinrang 2017-2018


dapat mengalahkan syair-syair orang Arab pada masa itu. Selain itu
masyarakat Arab pra Islam hidup dalam perpecahan klan (keluarga Besar),
karena yang menjadi kebanggaan mereka adalah tingginya egoisme
kekuasaan (kabilah), tidak adanya altruistik antar sesama umat manusia, dan
saling memamerkan hartanya kepada orang-orang disekelilingnya.Halini
yang menyebabkan berperangan klan-klan yang ada di masyarakat Arab,
sehingga dimata negara-negara lainpun bangsa Arab adalah bangsa yang
lemah dan mudah terpecah belah.
2. Masa Islam

a) Fase Makkah
Muhammad lahir di Makkah pada masa keadaan masyarakat yang
disintegrasi bangsa (bisa dikatakan buruk untuk masa kini). Muhammad
lahir pada tanggal 12 Rabiul Awal tahun gajah, bertetapan dengan tanggal
20 April 571 M. Muhammad adalah putra tunggal dari pasangan Abdullah
dan Aminah yang mana ketika lahir pun beliau sudah menjadi yatim piatu.
Sejak kecil Muhammad memilki sifat yang terpuji sehingga kemudian ia di
juluki “al-amin” atau orang yang dipercaya. Pada usia yang ke-25
Muhammad menikah dengan seorang janda kaya yang bernama Khadijah.
Dalam masa pernikahannya ini Muhammad sering melakukan kontemplasi
atau menyendiri di luar Makkah, tepatnya di sebuah Gua yang bernama
Hira. Entah apa yang di pikirkannya yang pastinya saat itu Muhammad
mengalami kejumudan tingkat tinggi.
Pada saat Muhammad mendekati usia 40 tahun, beliau makin sering
gelisah, sehingga pelariannya dengan menyepi di gua Hira semakin
sering kualitas maupun kuantitasnya. Suatu malam di bulan Ramadhan
tepatnya 17 Ramadhan yang bertetapan pada tanggal 6 Agustus 610 M,
datanglah malaikat Jibril. Malaikat itu mendekap Muhammad sehingga
membuatnya susah bernafas. Kemudian ia dilepas dan dikatakatan
kepadanya "bacalah!", kemudian ia menjawab "aku tak bisa membaca".
Perintah tersebut disampaikan tiga kali hingga akhirnya malaikat Jibril
membacakan dengan lengkap.
b) Fase Madinah
Fase ini dimulai sejak berpindahnya atau hijrahnya Nabi dan para
sahabatnya ke Yastrib (sekarang Madinah). Peristiwa hijrah tersebut
dilatarbelakangi oleh sikap para kabilah dan kaum Quraiys masa itu. Mereka
mengusir Nabi beserta pendukungnya karena dianggap mengajarkan agama
yang sesat. Sehingga Nabi pun harus pergi dari kota kelahiranya. Tetapi

Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Pinrang 2017-2018


setelah hijrahnya Nabi Muhammad meneruskan dakwahnya sehingga
masyarakat di Yastrib pun tertarik dengan beliau dan ikut masuk Islam.
Sampai kemudian masyarakat Yastrib satu persatu masuk Islam dan
bersumpah setia kepada Nabi.
Nabi mempersaudarakan di antara kaum muslimin, yaitu antara
kaum Muhajirin dan kaum Anshar. Persaudaraan ini terjadi lebih kuat
daripada persaudaraan yang berdasarkan keturunan. Dengan persaudaraan
ini, Nabi Muhammad telah menciptakan sebuah kesatuan yang
berdasarkan agama sebagai pengganti dari persatuan yang berdasarkan
kabilah.x
Dengan perkembangan Islam yang semakin pesat ini, kaum muslimin
dianggap oleh bangsa Qurasy sebagai ancaman bagi kelompok lainnya
karena pastinya kelompok lain akan ikut oleh pengikutnya Nabi
Muhammad SAW, maka kemudian bangsa Quraisy mengajak perang
kepada umat Islam pertama kali dan disebut perang Badar dan
dimenangkan oleh Umat Islam dan selanjutnya perang-perang dalam
menaklukan Makkah seperti Uhud, Ahzab, Khandaq. Pada prinsip
peperangan yang terjadi bagi kaum muslimin peperangan ini adalah
upaya defensif idealisme dalam rangka menegakkan kalimat Tauhid.
Nabi Muhammad SAW wafat pada tanggal 12 Rabiul Awal 11 H
bertepatan pada tanggal 8 Juni 632 M. Saat itu Nabi berusia 63 tahun dan
dimakamkan di madinah.
C. Sejarah Perjuangan HMI

1. Latar belakang berdirinya HMI

a. Situasi dunia internasional


Berbagai argumen telah diungkapkan sebab-sebab kemunduran ummat
Islam. Tetapi hanya satu hal yang mendekati kebenaran, yaitu bahwa
kemunduran ummat Islam diawali dengan kemunduran berpikir, bahkan sama
sekali menutup kesempatan untuk berpikir. Ketika ummat Islam terlena
dengan kebesaran dan keagungan masa lalu maka pada saat itu pula
kemunduran diundang datang.

Akibat dari keterbelakangan ummat Islam , maka munculah gerakan


untuk menentang keterbatasan seseorang melaksanakan ajaran Islam secara
benar dan utuh (kaffah).Gerakan ini disebut Gerakan Pembaharuan. Gerakan
Pembaharuan ini ingin mengembalikan ajaran Islam kepada ajaran yang
totalitas, dimana disadari oleh kelompok ini, bahwa Islam bukan hanya

Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Pinrang 2017-2018


terbatas kepada hal-hal yang sakral saja, melainkan juga merupakan pola
kehidupan manusia secara keseluruhan. Untuk itu sasaran Gerakan
Pembaharuan atau reformasi adalah ingin mengembalikan ajaran Islam
kepada proporsi yang sebenarnya, yang berpedoman kepada Al Qur'an dan
Hadist Rassullulah SAW.
Dengan timbulnya ide pembaharuan itu, maka Gerakan Pem-baharuan
di dunia Islam bermunculan, seperti di Turki (1720), Mesir (1807). Begitu
juga penganjurnya seperti Rifaah Badawi Ath Tahtawi (1801-1873),
Muhammad Abduh (1849-1905), Muhammad Ibnu Abdul Wahab
(Wahabisme) di Saudi Arabia (1703-1787), Sayyid Ahmad Khan di India
(1817-1898), Muhammad Iqbal di Pakistan (1876-1938) dan lain-lain.
b. Situasi NKRI

Tahun 1596 Cornrlis de Houtman mendarat di Banten. Maka sejak itu


pulalah Indonesia dijajah Belanda. Imprealisme Barat selama ± 350 tahun
membawa paling tidak 3 (tiga) hal:
1) Penjajahan itu sendiri dengan segala bentuk implikasinyaLatar
belakang berdirinya HMI
2) Missi dan Zending agama Kristiani

3) Peradaban Barat dengan ciri sekulerisme dan liberalisme.

Setelah melalui perjuangan secara terus menerus dan atas rahmat Allah
SWT maka pada tanggal 17 Agustus 1945, Soekarno-Hatta Sang Dwi Tunggal
Proklamasi atas nama bangsa Indonesia mengumandangkan kemerdekaannya.

c. Kondisi mikrobiologis umat Islam Indonesia


Kondisi ummat Islam sebelum berdirinya HMI dapat dikategorikan
menjadi 4 (empat) golongan, yaitu :
Pertama : Sebagian besar yang melakukan ajaran Islam itu hanya sebagai
kewajiban yang diadatkan seperti dalam upacara perkawinan,
kematian serta kelahiran.
Kedua : Golongan alim ulama dan pengikut-pengikutnya yang mengenal dan
mempraktekkan ajaran Islam sesuai yang dilakukan oleh Nabi
Muhammad SAW.
Ketiga : Golongan alim ulama dan pengikut-pengikutnya yang terpengaruh
oleh mistikisme yang menyebabkan mereka berpendirian bahwa
hidup ini adalah untuk kepentingan akhirat saja.

Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Pinrang 2017-2018


Keempat:Golongan kecil yang mencoba menyesuaikan diri dengan kemajuan
jaman, selaras dengan wujud dan hakekat agama Islam. Mereka
berusaha supaya agama Islam itu benar-benar dapat dipraktekkan
dalam masyarakat Indonesia.
d. Kondisi Perguruan Tinggi dan dunia kemahasiswaan
Ada dua faktor yang sangat dominan yang mewarnai Perguruan Tinggi
(PT) dan dunia kemahasiswaan sebelum HMI berdiri. Pertama: sistem yang
diterapkan dalam dunia pendidikan umumnya dan PT khususnya adalah
sistem pendidikan barat, yang mengarah kepada sekulerisme yang
"mendangkalkan agama disetiap aspek kehidupan manusia".
Kedua : adanya Perserikatan Mahasiswa Yogyakarta (PMY) dan Serikat
Mahasiswa Indonesia (SMI) di Surakarta dimana kedua organisasi ini
dibawah pengaruh Komunis. Bergabungnya dua faham ini (Sekuler dan
Komunis), melanda dunia PT dan Kemahasiswaan, menyebabkan timbulnya
"Krisis Keseimbangan" yang sangat tajam, yakni tidak adanya keselarasan
antara akal dan kalbu, jasmani dan rohani, serta pemenuhan antara kebutuhan
dunia dan akhirat.
2. Berdirinya HMI

a. Latar belakang pemikiran


Berdirinya Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) diprakasai oleh Lafran
Pane, seorang mahasiswa STI (Sekolah Tinggi Islam), kini UII (Universitas
Islam Indonesia) yang masih duduk ditingkat I. Tentang sosok Lafran Pane,
dapat diceritakan secara garis besarnya antara lain bahwa Pemuda Lafran
Pane anak keenam dari Sultan Pangurabaan Pane, yang lahir di Padang
Sidempuan pada tanggal 5 Februari 1922. Pemuda Lafran Pane yang tumbuh
dalam lingkungan nasionalis-muslim pernah menganyam pendidikan di
Pesantren, Ibtidaiyah, Wusta dan sekolah Muhammadiyah.
Adapun latar belakang pemikirannya dalam pendirian HMI adalah:
"Melihat dan menyadari keadaan kehidupan mahasiswa yang beragama Islam
pada waktu itu, yang pada umumnya belum memahami dan mengamalkan
ajaran agamanya. Keadaan yang demikian adalah akibat dari sistem
pendidikan dan kondisi masyarakat pada waktu itu. Karena itu perlu dibentuk
organisasi untuk merubah keadaan tersebut. Organisasi mahasiswa ini harus
mempunyai kemampuan untuk mengikuti alam pikiran mahasiswa yang selalu
menginginkan inovasi atau pembaharuan dalam segala bidang, termasuk
pemahaman dan penghayatan ajaran agamanya, yaitu agama Islam. Tujuan

Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Pinrang 2017-2018


tersebut tidak akan terlaksana kalau NKRI tidak merdeka, rakyatnya melarat.
Maka organisasi ini harus turut mempertahankan Negara Republik Indonesia
kedalam dan keluar, serta ikut memperhatikan dan mengusahakan
kemakmuran rakyat.

b. Peristiwa 5 Februari 1947


Setelah beberapa kali mengadakan pertemuan yang berakhir dengan
kegagalan. Lafran Pane mengadakan rapat tanpa undangan, yaitu dengan
mengadakan pertemuan secara mendadak yang mempergunakan jam kuliah
Tafsir. Ketika itu hari Rabu tanggal 14 Rabiul Awal 1366 H, bertepatan
dengan 5 Februari 1947, disalah satu ruangan kuliah STI di Jalan
Setiodiningratan (sekarang Panembahan Senopati), masuklah mahasiswa
Lafran Pane yang dalam prakatanya dalam memimpin rapat antara lain
mengatakan "Hari ini adalah pembentukan organisasi Mahasiswa Islam,
karena persiapan yang diperlukan sudah beres. Yang mau menerima HMI
sajalah yang diajak untuk mendirikan HMI, dan yang menentang biarlah
terus menentang, toh tanpa mereka organisasi ini bisa berdiri dan berjalan".

Sementara tokoh-tokoh pemula/ pendiri (Founding Father) HMI antara lain:

1) Lafran Pane (Yogyakarta)


2) Karnoto Zarkasyi (Ambarawa)
3) Dahlan Husein (Palembang)
4) Siti Zainah (Palembang)
5) Maisaroh Hilal (Singapura)
6) Soewali (Jember)
7) Yusdi Ghozali (Semarang)
8) M. Anwar (Malang)
9) Hasan Basri (Surakarta)
10) Marwan (Bengkulu)
11) Tayeb Razak (Jakarta)
12) Toha Mashudi (Malang)
13) Bidron Hadi (Kauman-Yogyakarta)
14) Zulkarnaen (Bengkulu)
15) Mansyur
Faktor Pendukung Berdirinya HMI

1. Posisi dan arti kota Yogyakarta


1. Yogyakarta sebagai Ibukota NKRI dan Kota Perjuangan

Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Pinrang 2017-2018


2. Pusat Gerakan Islam
3. Kota Universitas/ Kota Pelajar
4. Pusat Kebudayaan
5. Terletak di Central of Java
6. Kebutuhan Penghayatan dan Keagamaan Mahasiswa
7. Adanya tuntutan perang kemerdekaan bangsa Indonesia
8. Adanya STI (Sekolah Tinggi Islam), BPT (Balai Perguruan Tinggi)
9. Gajah Mada, STT (Sekolah Tinggi Teknik).
10. Adanya dukungan Presiden (Rektor) STI Prof. Abdul Kahar Muzakir
11. Ummat Islam Indonesia mayoritas

Faktor Penghambat Berdirinya HMI Munculnya reaksi-reaksi dari :

a. Perserikatan Mahasiswa Yogyakarta (PMY)


b. Gerakan Pemuda Islam (GPII)
c. Pelajar Islam Indonesia (PII)
Fase-Fase Perjuangan HMI

1. Fase Konsolidasi Spiritual (1946-1947)


Bermula dari latar belakang munculnya pemkiran dan berdirinya HMI
serta kondisi objektif yang mendorongnya, maka rintisan untuk mendirikan
HMI muncul di bilan november 1946. Permasalahan yang dapat diangkat
darilatar belakang berdirinya HMI merupakan suatu kenyataan yang harus
diantisipasi dan dijawab secara cepat dan kongkrit serta menunjukan apa
sebenarnya islam itu. Maka pembaharuan pemikiran dikalangan umat islam
bangsa indonesia suatu keniscayaan.
2. Fase Pengokohan (5 Februari 1947 - 30 November 1947)
Selama lebih kurang 9 (sembilan) bulan, reaksi-reaksi terhadap
kelahiran HMI barulah berakhir. Masa sembilan bulan itu dipergunakan
untuk menjawab berbagai reaksi dan tantangan yang datang silih berganti,
yang kesemuanya itu semakin mengokohkan eksistensi HMI sehingga
dapat berdiri tegak dan kokoh.
3. Fase Perjuangan Fisik / Bersenjata (1947 - 1949)
Seiring dengan tujuan HMI yang digariskan sejak awal berdirinya,
maka konsekuensinya dalam masa perang kemerdekaan, HMI terjun
kegelanggang pertempuran melawan agresi yang dilakukan oleh Belanda,
membantu Pemerintah, baik langsung memegang senjata bedil dan bambu
runcing, sebagai staff, penerangan, penghubung. Untuk menghadapi

Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Pinrang 2017-2018


pemberontakkan PKI di Madiun 18 September 1948, Ketua PPMI/ Wakil
Ketua PB HMI Ahmad Tirtosudiro membentuk Corps Mahasiswa (CM),
dengan Komandan Hartono dan wakil Komandan Ahmad Tirtosudiro, ikut
membantu Pemerintah menumpas pemberontakkan PKI di Madiun, dengan
mengerahkan anggota CM ke gunung-gunung, memperkuat aparat
pemerintah. Sejak itulah dendam kesumat PKI terhadap HMI tertanam.
Dendam disertai benci itu nampak sangat menonjol pada tahun '64-'65,
disaat-saat menjelang meletusnya G30S/PKI.
4. Fase Pertumbuhan dan Perkembangan HMI (1950-1963)
Selama para kader HMI banyak yang terjun ke gelanggang
pertempuran melawan pihak-pihak agresor, selama itu pula pembinaan
organisasi terabaikan. Namun hal itu dilakukan secara sadar, karena itu
semua untuk merealisir tujuan dari HMI sendiri, serta dwi tugasnya yakni
tugas Agama dan tugas Bangsa. Maka dengan adanya penyerahan
kedaulatan Rakyat tanggal 27 Desember 1949, mahasiswa yang berniat
untuk melanjutkan kuliahnya bermunculan di Yogyakarta. Sejak tahun
1950 dilaksankanlah tugas-tugas konsolidasi internal organisasi. Disadari
bahwa konsolidasi organisasi adalah masalah besar sepanjang masa. Bulan
Juli 1951 PB HMI dipindahkan dari Yogyakarta ke Jakarta.
5. Fase Tantangan (1964 - 1965)
Dendam sejarah PKI kepada HMI merupakan sebuah tantangan
tersendiri bagi HMI. Setelah agitasi-agitasinya berhasil membubarkan
Masyumi dan GPII, PKI menganggap HMI adalah kekuatan ketiga ummat
Islam. Begitu bersemangatnya PKI dan simpatisannya dalam membubarkan
HMI, terlihat dalam segala aksi-aksinya, Mulai dari hasutan, fitnah,
propaganda hingga aksi-aksi riil berupa penculikan yang disebut. Usaha-
usaha yang gigih dari kaum komunis dalam membubarkan HMI ternyata
tidak menjadi kenyataan, dan sejarahpun telah membeberkan dengan jelas
siapa yang kontra revolusi, PKI dengan puncak aksi pada tanggal 30
September 1965 telah membuatnya sebagai salah satu organisasi terlarang.

6. Fase Kebangkitan HMI dalam transisi Orde Lama ke Orde Baru


(1966 - 1968)
HMI sebagai sumber insani bangsa turut mempelopori tegaknya Orde
Baru untuk menghapuskan orde lama yang sarat dengan ketotaliterannya.
Usaha-usaha itu tampak antara lain HMI melalui Wakil Ketua PB Mari'ie
Muhammad memprakasai Kesatuan Aksi Mahasiswa (KAMI) 25 Oktober
1965 yang bertugas antara lain : 1) Mengamankan Pancasila.

Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Pinrang 2017-2018


2) Memperkuat bantuan kepada ABRI dalam penumpasan Gestapu/ PKI
sampai ke akar-akarnya. Masa aksi KAMI yang pertama berupa Rapat
Umum dilaksanakan tanggal 3 Nopember 1965 di halaman Fakultas
Kedokteran UI Salemba Jakarta, dimana barisan HMI menunjukan
superioitasnya dengan massanya yang terbesar. Puncak aksi KAMI terjadi
pada tanggal 10 Januari 1966 yang mengumandangkan tuntutan rakyat
dalam bentuk Tritura yang terkenal itu. Tuntutan tersebut ternyata
mendapat perlakuan yang represif dari aparat keamanan sehingga tidak
sedikit dari pihak mahasiswa menjadi korban. Diantaranya antara lain : Arif
Rahman Hakim, Zubaidah di Jakarta, Aris Munandar, Margono yang gugur
di Yogyakarta, Hasannudin di Banjarmasin, Muhammad Syarif al-Kadri di
Makasar, kesemuanya merupakan pahlawan-pahlawan ampera yang
berjuang tanpa pamrih dan semata-mata demi kemaslahatan ummat serta
keselamatan bangsa serta negara. Akhirnya puncak tututan tersebut berbuah
hasil yang diharap-harapkan dengan keluarnya Supersemar sebagai tonggak
sejarah berdirinya Orde Baru.
7. Fase Pembangunan dan Modernisasi Bangsa (1969 - 1970)
Setelah Orde Baru mantap, Pancasila dilaksanakan secara murni serta
konsekuen (meski hal ini perlu kajian lagi secara mendalam), maka sejak
tanggal 1 April 1969 dimulailah Rencana Pembangunan Lima Tahun
(Repelita). HMI pun sesuai dengan 5 aspek pemikirannya turut pula
memberikan sumbangan serta partisipasinya dalam era awal pembagunan.
Bentuk-bentuk partisipasi HMI baik anggotanya maupun yang telah
menjadi alumni meliputi diantaranya : 1) partisipasi dalam pembentukan
suasana, situasi dan iklim yang memungkinkan dilaksanakannya
pembangunan, 2) partisipasi dalam pemberian konsep-konsep dalam
berbagai aspek pemikiran 3) partisipasi dalam bentuk pelaksana langsung
dari pembangunan.

8. Fase Pergolakan dan Pembaharuan Pemikiran (1970 - sekarang )


Suatu ciri khas yang dibina oleh HMI, diantaranya adalah kebebasan
berpikir dikalangan anggotanya, karena pada hakikatnya timbulnya
pembaharuan karena adanya pemikiran yang bersifat dinamis dari masing-
masing individu. Disebutkan bahwa fase pergolakan pemikiran ini muncul
pada tahun 1970, tetapi geja-gejalanya telah nampak pada tahun 1968.
Namun klimaksnya memang terjadi pada tahun 1970 di mana secara relatif
masalah- masalah intern organisasi yang rutin telah terselesaikan.

Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Pinrang 2017-2018


Sementara di sisi lain, persoalan ekstern muncul menghadang dengan
segudang problema.

9. Fase tumbangnya Orde Baru dan Kemunculan Reformasi (Mei 1998)


Mahasiswa adalah inti kekuatan perubahan, ditengah berkuasanya
rezim orde baru dengan soeharto sebagai icon besarnya yang menunjukkan
kekuatan negeri ini (The Power Of State) dengan represif, hegemonik dan
atoriterianisme. HMI kembali bersama-sama dengan elemen mahasiswa
lainnya menjadi bagian dari kekuatan yang mampu menumbangkan rezim
tersebut.

Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Pinrang 2017-2018


KE-ILMU-AN
Ontologi filsafat membicarakan hakikat filsafat, yaitu apa pengetahuan
filsafat itu sebenarnya. Struktur filsafat dibahas juga disini. Yang dimaksud
struktur filsafat disini ialah cabang-cabang filsafat serta isi (yaitu teori) dalam
setiap cabang itu. Yang dibicarakan disini hanyalah cabang-cabang saja, itupun
hanya sebagian. Dalam hakikat pengetahuan filsafat, Hatta mengatakan bahwa
pengertian filsafat lebih baik tidak dibicarakan lebih dulu, nanti bila orang telah
banyak mempelajari filsafat orang itu akan mengerti dengan sendirinya apa
filsafat itu (Hatta, Alam Pikiran Yunani, 1966, I:3). Langeveld juga berpendapat
seperti itu. Katanya, setelah orang berfilsafat sendiri, barulah ia maklum apa
filsafat itu, makin dalam ia berfilsafat akan semakin mengerti ia apa filsafat itu
(Langeveld, Menuju ke Pemikiran Filsafat, 1961:9). Filsafat terdiri atas tiga
cabang besar yaitu: ontologi, epistimologi, dan aksiologi. Ketiga cabang itu
sebenarnya merupakan satu kesatuan :
a. Ontologi membicarakan hakikat (segala sesuatu), ini berupa pengetahuan
tentang hakikat segala sesuatu.
b. Epistimologi membicarakan cara memperoleh pengetahuan itu.
c. Aksiologi membicarakan guna pengetahuan itu.

Ontologi mencakup banyak sekali filsafat, mungkin semua filsafat masuk


disini, misalnya Logika, Metafisika, Kosmologi, Teologi, Antropologi, Etika,
Estetika, Filsafat Pendidikan, Filsafat Hukum dan lain-lain.

Epistimologi hanya mencakup satu bidang saja yang disebut epistimologi


yang membicarakan cara memperoleh pengetahuan filsafat. Ini berlaku bagi
setiap cabang filsafat. Sedangkan Aksiologi hanya mencakup satu bidang
filsafat yaitu aksiologi yang membicarakan guna pengetahuan filsafat. Ini
berlaku bagi semua cabang filsafat. Inilah kerangka struktur filsafat.
Pengetahuan filsafat ialah pengetahuan yang logis tidak empiris. Pernyataan ini
menjelaskan bahwa ukuran kebenaran filsafat itu ialah logis tidaknya
pengetahuan itu. Bila logis berarti benar dan bila tidak logis berarti salah. Ada
hal yang patut diingat. Kita tidak boleh menuntut bukti empiris untuk
membuktukan kebenaran filsafat. Pengetahuan filsafat ialah pengetahuan yang
logis dan tidak empiris. Bila logis dan tidak empiris itu adalah pengetahuan
sains. Kebenaran teori filsafat ditentukan oleh logis dan tidaknya teori itu.
Ukuran logis dan tidaknya tersebut akan terlihat pada argumen yang
menghasilkan kesimpulan teori itu.

Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Pinrang 2017-2018


Ontologi Pengetahuan Filsafat

Ontologi filsafat membicarakan hakikat filsafat, yaitu apa


pengetahuan filsafat itu sebenarnya. Struktur filsafat dibahas juga disini.
Yang dimaksud struktur filsafat disini ialah cabang-cabang filsafat serta
isi (yaitu teori) dalam setiap cabang itu. Yang dibicarakan disini hanyalah
cabang-cabang saja, itupun hanya sebagian. Teori dalam setiap cabang
tentu sangat banyak dan itu tidak dibicarakan disini. Struktur dalam arti
cabang-cabang filsafat sering juga disebut sistematika filsafat. Ontologi
merupakan salah satu di antara lapangan penyelidikan kefilsafatan yang
paling kuno. Jadi ontology adalah the theory of being qua being (teori
tentang keberadaan sebagai keberadaan).

Sedangkan Ontologi filsafat membicarakan hakikat filsafat, yaitu


apa pengetahuan filsafat itu sebenarnya. Struktur filsafat dibahas juga
disini. Yang dimaksud struktur filsafat disini ialah cabang-cabang filsafat
serta isi (yaitu teori) dalam setiap cabang itu. Yang dibicarakan disini
hanyalah cabang-cabang saja, itupun hanya sebagian. Teori dalam setiap
cabang tentu sangat banyak dan itu tidak dibicarakan disini. Struktur

Epistimologi Pengetahuan Filsafat

Epistimologi filsafat membicarakan tiga hal, yaitu objek filsafat (yaitu


yang dipikirkan), cara memperoleh pengetahuan filsafat dan ukuran kebenaran
(pengetahuan) filsafat. Istilah Epistemologi di dalam bahasa inggris di kenal
dengan istilah “Theory of knowledge”. Epistemologi berasal dari asal kata
“episteme” dan ”logos”. Epistime berarti pengetahuan, dan logos berarti teori.
Dalam rumusan yang lebih rinci di sebutkan bahwa epistemologi merupakan
salah satu cabang filsafat yang mengkaji secara mendalan dan radikal tentang
asal mula pengetahuan, structure, metode, dan validitas pengetahuan.

Di samping itu terdapat beberapa istilah yang maksudnya sama dengan


epistemologi ialah:

1.Gnosiolog

2. Logikal material

Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Pinrang 2017-2018


3. Criteriologi

Keseluruhan istilah tersebut di atas di dalam bahasa Indonesia pada


umumnya disebut filsafat pengetahuan. Dalam rumusan lain di sdebutkan
bahwa epistemologi adalah cabang filsafat yang mempelajari soal tentang
watak,batas –batas dan berlakunyailmu pengetahuan: demikian rumusan yang di
ajukan oleh J.A.N. Mulder. Sebenarnya banyak ahli filsafat (filosof) maupun
sarjana filsafat yang merumuskan tentang epistemologi atau filsafat
pengetahuan. Apabila keseluruhan rumusan tersebut di renungkan maka dapat
di fahami bahwa prinsipnya epistemologi adalah bagian filsafat yang
membicarakan tentang terjadinya pengetahuan, sumber pengetahuan, asal mula
pengetahuan, batas – batas, sifat metode dan keahlian pengetahuan. Oleh karena
itu sistematika penulisan epitemologi adalah terjadinya pengetahuan,teori
kebenaran, metode – metode ilmiah dan aliran – aliran teori pengetahuan.

a. Terjadinya Pengetahuan

Proses terjadinya pengetahuan menjadi masalah mendasar dalam


epistemologi sebab hal ini akan mewarnai pemikiran kefilsafatannya.
Pandangan yang sederhana dalam memikirkan proses terjadinya pengetahuan
yaitu dalam sifatnya baik a priori maupun a posteriori. Pengetahuan a priori
adalah pengetahuan yang terjadi tanpa adanya atau melalui pengalaman, baik
pengalaman indra maupun pengalaman batin. Sedangkan a posteriori adalah
pengetahuan yang terjadi karena adanya pengalaman. Di dalam mengetahui
memerlukan alat yaitu: pengalaman indra (sence experience); nalar (reason);
otoritas (authority); intuisi (intitution); wahyu (revelation); dan keyakinan
(faith). Sepanjang sejarah kefilsafatan alat – alat untuk mengetahui tersebut
memiliki peranan masing – masing baik secara sendiri – sendiri maupun
berpasangan satu sama lain tergantung kepada filosof atau faham yang di
anutnya. Dalam hal ini dapat di lihat bukti – bukti sebagai berikut :

Pengetahuan di dapatkan dari pengamatan. Di dalam pengamatan indrawi


tidak dapat di tetapkan apa yang subjektif dan apa yang objektif. Jika kesan–
kesan subjektif di anggap sebagai kebenaran, hal itu mengakibatkan adanya
gambaran–gambaran yang kacau di dalam imajinasi.

Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Pinrang 2017-2018


Pengalaman dengan akal hanya mempunyai fungsi mekanisme semata –
mata sebab pengenalan dengan akal mewujudkan suatu proses penjumlahan dan
pengurangan. Pengenalan dengan akal mukai dengan memakai kata–kata (
pengertian–pengertian), yang hanya mewujudkan tanda–tanda yang menurut
adat saja, dan menjadikan roh manusia dapat memiliki gambaran dari hal – hal
yang di ucapkan dengan kata–kata itu. Pengertian–pengertian umum hanyalah
nama saja, yaitu nama–nama bagi gambaran–ganbaran ingatan tersebut, bukan
nama–nama bendanya.

Pengetahuan adalah hasil dari tahu. Awalnya manusia tidak mengetahui


apapun mengenai alam semesta pada saat lahir. Selama menjalani hidup di
dunia, manusia terus mencari pengetahuan mengenai alam sekitarnya. Setiap
kali memperoleh pengetahuan baru, maka wilayah gelap ketidaktahuan telah
berubah menjadi pengetahuan.
Pengetahuan dapat dibagi menjadi beberapa macam. Menurut
Poedjawijatna (1998: 22-23), pengetahuan mempunyai dua tingkatan yaitu
pengetahuan biasa dan ilmu. Pengetahuan biasa adalah pengetahuan yang
diperoleh manusia dalam hidupnya sehari-hari tanpa mengetahui seluk-beluk
yang sedalam-dalamnya dan seluas-luasnya, misalnya tahu bahwa air akan
mendidih kalau dipanaskan. Ilmu adalah pengetahuan yang diperoleh melalui
cara yang lebih sistematis dan mendalam, misalnya: tidak puas dengan
mengetahui bahwa air yang dipanaskan akan mendidih maka manusia
mempelajari sifat air, unsur air, syarat mendidih dan sebagainya.
Pengetahuan manusia meningkat menjadi ilmu ketika manusia tidak puas
dengan hanya sekedar tahu, tetapi memuaskan rasa ingin tahunya dengan
menelusuri masalah secara mendalam. Menurut Poedjawijatna (1998: 24-26),
pengetahuan yang meningkat menjadi ilmu harus mempunyai beberapa sifat
ilmiah yaitu:
1. Ilmu harus sesuai dengan objeknya.
Pengetahuan harus sesuai dengan aspek yang diketahui. Tujuan ilmu adalah
mencapai kebenaran sehingga ilmu harus objektif.
2. Ilmu harus bermetode.
Ilmu harus bermetode. Metode adalah jalan tertentu untuk mencapai kebenaran.
3. Ilmu haruslah universal.
Ilmu harus merupakan pengetahuan umum. Pengetahuan yang khusus bukanlah
ilmu.

Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Pinrang 2017-2018


4. Ilmu haruslah bersistem.
Ilmu harus bersistem. Ilmu yang umum haruslah merupakan susunan dari hal
yang ada hubungannya satu sama lain.

Ilmu secara garis besar dapat dibagi menjadi dua, yaitu ilmu alam dan
ilmu sosial. Ilmu alam adalah ilmu yang berobjek fakta alam, misalnya ilmu
falak, fisika dan biologi. Ilmu pasti termasuk dalam kelompok ilmu alam, sebab
ilmu pasti mempunyai objekbejupa benda-benda. Namun benda-benda itu
dilucuti sifat kebendaannya kecuali jumlah, ruang, sudut atau bidang.
Keseluruhan hasil diukur secara eksak sehingga disebut ilmu eksakta. Ilmu
sosial menyelidiki fenomena yang terjadinya dipengaruhi oleh perilaku
manusia, misalnya pendidikan, psikologi, ekonomi, hukum, politik dan
sebagainya. Oleh karena berhubungan dengan manusia maka ilmu sosial kadang
disebut sebagai ilmu budaya (humaniora).
Ilmu sosial merupakan sebuah disiplin yang berusaha memahami cara
manusia bertingkah laku dalam masyarakat, baik dalam lapangan ekonomi,
politik, hukum, pendidikan, dan sebagainya. Perilaku itu timbul dalam interaksi
manusia dengan lingkungan baik alam maupun manusia lain (human
relationship). Manusia adalah makhluk sosial yang secara naluriah mempunyai
dorongan untuk bergaul dan bekerja sama dengan sesama. Pilihan menjadi
anggota masyarakat menjadikan manusia sebagai bagian dari organisasi sosial.
Manusia dibekali kemampuan ini karena misinya untuk terus menyempurnakan
dirinya menjadi makhluk yang berbudaya dan membudayakan alam sekitarnya.
Manusia mampu bertindak di luar ikatannya dengan alam sehingga kegiatannya
diarahkan pada tujuan tertentu yang nilainya telah diakui menurut akalnya.
Campur tangan akal telah mengubah alam (nature) menjadi kebudayaan
(culture) (Daldjoeni, 1985:22). Kebutuhan akan keinginan mempelajari perilaku
manusia telah menimbulkan keinginan untuk mengkaji ilmu sosial.
Perkembangan ilmu sosial tidak dapat mencapai derajad yang bisa
dicapai oleh ilmu alam. Menurut Dalen, hal itu disebabkan oleh objek
penelaahan gejala sosial yang kompleks, kesukaran dalam pengamatan, objek
pengamatan tidak berulang dan adanya motif dalam objek yang diteliti
(Suriasumantri, 2001: 134-139). Makin dekat bidang ilmu dengan pengalaman
manusia maka makin besar kesatuan subjek dengan objek dan makin besar
peranan subjek dalam kesatuan itu (Verhaak dan Imam, 1989: 118).
Kesukaran-kesukaran dalam ilmu sosial menyebabkan minimumnya
konsensus (interagreement) yang dapat dicapai di antara para ilmuwan sosral,

Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Pinrang 2017-2018


baik dalam konsep maupun metode keilmuan. Perbedaan dalam metode
keilmuan berhubungan dengan perbedaan pemahaman mengenai kebenaran
ilmu pengetahuan. Akibatnya, munculah tiga kelompok teori tentang kebenaran
(Verhaak dan Imam, 1989) yaitu:
1. Kesesuaian antara si pengenal dengan apa yang dikenal.
Kebenaran adalah kesesuaian antara si pengenal dengan apa yang dikenal
(correspondence theory of truth). Pandangan ini menghargai pengamatan dan
pemeriksaan empiris serta memuji cara kerja aposteriori. Ide berpangkal pada
adanya dualitas antara si pengenal dan apa yang dikenal. Mereka menciptakan
agar apa yang terdapat dalam pengetahun si pengenal bersesuaian dengan
kenyataan yang ada di luarnya. Tokoh dalam kelompok pandangan ini adalah
Herakleitos, Aristoteles, Thomas Aquinas, dan para filsuf Inggris abad
pertengahan.
2. Keteguhan.
Kebenaran adalah keteguhan (coherence theory of truth). Tidak ada sikap
empiris dalam mendekati pengetahuan. Pengetahuan memerlukan kerangka kuat
yang dibangun secara apriori. Tokoh dalam pandangan ini adalah Phytagoras,
Parmeides, Spinoza dan Hegel.
3. Teori kebenaran dalam praktek ilmu.
Ilmu dan agama hanya benar apabila hasil materialnya berdaya guna. Tokoh
dalam kelompok ini adalah Charles S Pierce, William James dan John Dewey.

Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Pinrang 2017-2018


KE-ISLAM-AN
A. Pengertian Agama
Secara etimologi, kata “agama” bukan berasal dari bahasa Arab, melainkan
diambil dari istilah bahasa Sansekerta yang menunjuk pada sistem kepercayaan
dalam Hinduisme dan Budhisme di India. Agama terdiri dari kata “a” yang
berarti “tidak”, dan “gama” berarti kacau. Dengan demikian, agama adalah
sejenis peraturan yang menghindarkan manusia dari kekacauan, serta
mengantarkan menusia menuju keteraturan dan ketertiban.

Dasar pertama agama (din) adalah mengenal-Nya."


Perkataan di atas sangat tepat dan pada tempatnya, mengingat banyak orang
yang beragama, tetapi tidak mengenal agamanya dengan baik. Padahal,
mengenai agama seharusnya berada pada tahapan awal sebelum mengamalkan
ajarannya. Tetapi secara realita, keberagamaan sebagian besar dari mereka tidak
sebagaimana mestinya. Nah, dalam kesempatan ini kami akan memberikan
penjelasan tentang mengapa kita beragama dan bagaimana seharusnya kita
beragama. Sehingga kita beragama atas dasar bashirah (pengetahuan,
pengertian, dan bukti).

Allah Ta’ala berfirman : "Katakanlah (wahai Muhammad). Inilah jalan-Ku.


Aku mengajak kepada Allah dengan bashirah (hujjah yang nyata)" (QS Yusuf,
12 :108).
Namun sebelum menjawab dua pertanyaan di atas, ada baiknya kami
terlebih dulu membicarakan tentang din itu sendiri.

Apa itu Din ?


Din berasal dari bahasa Arab dan dalam Alquran disebutkan sebanyak 92
kali. Menurut arti bahasa (etimologi), din diartikan sebagai balasan dan
ketaatan. Dalam arti balasan, Alquran menyebutkan kata dindalam surat Al-
Fatihah ayat 4, Maliki Yaumiddin (Dialah Pemilik (Raja) Hari Pembalasan)."
Demikian pula dalam sebuah hadis, din diartikan sebagai ketaatan. Rasulullah
Saww bersabda : "Ad-diinu nashiihah (agama adalah ketaatan)." Sedangkan
menurut terminologi teologi, din diartikan sebagai : "sekumpulan keyakinan,
hukum, norma yang akan mengantarkan seseorang kepada kebahagiaan
manusia, baik di dunia maupun akhirat."

Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Pinrang 2017-2018


Berdasarkan hal di atas, din mencakup tiga dimensi :
(1) keyakinan (akidah);
(2) hukum (syariat); dan
(3) norma (akhlak).
Ketiga dimensi tersebut dikemas sedemikian rupa sehingga satu sama
lain lain saling berkaitan, dan tidak bisa dipisahkan antara satu dengan yang
lainnya. Dengan menjalankan din, kebahagiaan, kedamaian, dan ketenangan
akan teraih di dunia dan di akhirat.
Seseorang dikatakan mutadayyin(ber-din dengan baik), jika dia dapat
melengkapi dirinya dengan tiga dimensi agama tersebut secara proporsional,
maka dia pasti berbahagia.

Dalam dimensi keyakinan atau akidah, seseorang harus meyakini dan


mengimani beberapa perkara dengan kokoh dan kuat, sehingga keyakinannya
tersebut tidak dapat digoyahkan lagi. Keyakinan seperti itu akan diperoleh
seseorang dengan argumentasi (dalil aqli) yang dapat dipertahankan. Keyakinan
ini pada intinya berkisar kepada Allah dan Hari Akhirat.

Adapun syariat adalah konsekuensi logis dan praktis dari keyakinan.


Mengamalkan syariat merupakan representasi dari keyakinan. Sehingga sulit
dipercaya jika seseorang mengaku beriman kepada Allah dan Hari Akhirat,
tetapi tidak mengindahkan syariat-Nya. Karena syariat merupakan kewajiban
dan larangan yang datang dari-Nya
.
Sedangkan akhlak adalah tuntunan akal budi (aqal amali) yang mendorong
seseorang untuk mengindahkan norma-norma dan meninggalkan keburukan-
keburukan. Seseorang belum bisa dikatakan mutadayyinselagi tidak
berakhlak, la diina liman la akhlaqa lahu. Demikian pula, keliru sekali jika
seseorang terlalu mementingkan akhlak daripada syariat.

Dari ketiga dimensi din tersebut, akidah menduduki posisi yang paling
prinsip dan menentukan. Dalam pengertian bahwa yang menentukan seseorang
itu mutadayyin atau tidak adalah akidahnya. Dengan kata lain, yang
memisahkan seseorang yang beragama dari yang tidak beragama (ateis) adalah
akidahnya. Lebih khusus lagi, bahwa akidahlah yang menjadikan orang itu
disebut Muslim, Kristiani, Yahudi atau yang lainnya.

Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Pinrang 2017-2018


Mengapa Kita Beragama ?
Marilah kita kembali pada pertanyaan semula : "mengapa kita beragama
?"
Manusia adalah satu spesies makhluk yang unik dan istimewa dibanding
makhluk-makhluk lainnya, termasuk malaikat. Karena, manusia dicipta dari
unsur yang berbeda, yaitu unsur hewani/materi dan unsur ruhani/immateri.
Memang dari unsur hewani manusia tidak lebih dari binatang, bahkan lebih
lemah darinya. Bukankah banyak di antara binatang yang lebih kuat secara fisik
dari manusia ? Bukankah ada binatang yang memiliki ketajaman mata yang
melebihi mata manusia ? Bukankah ada pula binatang yang penciumannya lebih
peka dan lebih tajam dari penciuman manusia ? Dan sejumlah kelebihan-
kelebihan lainnya yang dimiliki selain manusia.

Sehubungan ini Allah Swt berfirman : "Dan manusia diciptakan dalam


keadaan lemah" (QS An-Nisa, 4 : 28); "Allah telah menciptakan kalian lemah,
kemudian menjadi kuat, lalu setelah kuat kalian menjadi lemah dan tua." (QS
Rum : 54). Masih banyak ayat lainnya yang menjelaskan hal serupa.
Karena itu, sangatlah tidak pantas bagi manusia berbangga dengan
penampilan fisiknya, di samping itu penampilan fisik adalah wahbi sifatnya
(semata-mata penberian dari Allah, bukan hasil usahanya).

Kelebihan manusia terletak pada unsur ruhani (mencakup hati dan akal,
keduanya bukan materi). Dengan akalnya, manusia yang lemah secara fisik
dapat menguasai dunia dan mengatur segala yang ada di atasnya. Karena unsur
inilah Allah menciptakan segala yang ada di langit dan di bumi untuk manusia
(lihat surat Luqman ayat 20). Dalam salah satu ayat Alquran ditegaskan :
"Sungguh telah Kami muliakan anak-anak, Kami berikan kekuasaan kepada
mereka di darat dan di laut, serta Kami anugerahi mereka rezeki. Dan
sungguh Kami utamakan mereka di atas kebanyakan makhluk Kami lainnya."
(QS Al-Isra, 17 : 70).
Unsur akal pada manusia, awalnya masih berupa potensi (bilquwwah)
yang perlu difaktualkan (bilfi’li) dan ditampakkan. Oleh karena itu, jika
sebagian manusia lebih utama dari sebagian lainnya, maka hal itu semata-mata
karena hasil usahanya sendirinya. Karenanya, dia berhak bangga atas yang
lainnya. Sebagian mereka ada pula yang tidak berusaha memfaktualkan dan
menampakkan potensinya itu, atau memfaktualkannya hanya untuk memuaskan

Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Pinrang 2017-2018


tuntutan hewaninya, maka orang itu sama dengan binatang, bahkan lebih hina
dari binatang (QS Al-A’raf, 7 : 170; Al-Furqan : 42).

Termasuk ke dalam unsur ruhan adalah fitrah. Manusia memiliki fitrah yang
merupakan modal terbesar manusia untuk maju dan sempurna. Din adalah
bagian dari fitrah manusia.

Dalam kitab Fitrat (edisi bahasa Parsi), Syahid Muthahhari menyebutkan


adanya lima macam fitrah (kecenderungan) dalam diri manusia yaitu mencari
kebenaran (hakikat), condong kepada kebaikan, condong kepada keindahan,
berkarya (berkreasi), dan cinta (isyq) atau menyembah (beragama). Sedangkan
menurut Syeikh Ja’far Subhani, terdapat empat macam kecenderungan pada
manusia, dengan tanpa memasukkan kecenderungan berkarya seperti pendapat
Syahid Muthahhari (kitab Al-Ilahiyyat, juz 1).

Teori-teori Kemunculan Agama

Kaum materialis memiliki sejumlah teori tentang kemunculan agama, antara


lain:

1. Agama muncul karena kebodohan manusia

Sebagian mereka berpendapat, bahwa agama muncul karena kebodohan


manusia. August Comte—peletak dasar aliran positivisme—menyebutkan,
bahwa perkembangan pemikiran manusia dimulai dari kebodohan manusia
tentang rahasia alam atau ekosistem jagat raya. Pada mulanya—periode
primitif—karena manusia tidak mengetahui rahasia alam, maka mereka
menyandarkan segala fenomena alam kepada Dzat yang ghaib.
2. Agama muncul karena kelemahan jiwa (takut)
Teori ini mengatakan, bahwa munculnya agama karena perasaan takut
terhadap Tuhan dan akhir kehidupan. Namun, bagi orang-orang yang berani
keyakinan seperti itu tidak akan muncul. Teori ini dipelopori oleh Bertnart
Russel. Jadi, menurut teori ini agama adalah indikasi dari rasa takut. Memang
takut kepada Tuhan dan hari akhirat, merupakan ciri orang yang beragama.
Tetapi agama muncul bukan karena faktor ini, sebab seseorang merasa takut
kepada Tuhan setelah ia meyakini adanya Tuhan. Jadi,takut merupakan akibat
dari meyakini adanya Tuhan (baca: beragama).

Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Pinrang 2017-2018


3. Agama adalah produk penguasa

Karl Marx—bapak aliran komunis-sosialis—mengatakan, bahwa agama


merupakan produk para penguasa yang diberlakukan atas rakyat yang tertindas,
sebagai upaya agar mereka tidak berontak dan menerima keberadaan sosial-
ekonomi. Mereka (rakyat tertindas) diharapkan terhibur dengan doktrin-doktrin
agama, seperti harus sabar, menerima takdir, jangan marah dan lainnya.
Namun, ketika tatanan masyarakat berubah menjadi masyarakat sosial yang
tidak mengenal perbedaan kelas sosial dan ekonomi, sehingga tidak ada lagi
(perbedaan antara) penguasa dan rakyat yang tertindas dan tidak ada lagi
(perbedaan antara) si kaya dan si miskin, maka agama dengan sendirinya akan
hilang. Kenyataannya, teori di atas gagal. Terbukti bahwa negara komunis-
sosialis sebesar Uni Soviet pun tidak berhasil menghapus agama dari para
pemeluknya, sekalipun dengan cara kekerasan.

4. Agama adalah produk orang-orang lemah

Teori ini berseberangan dengan teori-teori sebelumnya. Teori ini mengatakan,


bahwa agama hanyalah suatu perisai yang diciptakan oleh orang-orang lemah
untuk membatasi kekuasaan orang-orang kuat. Norma-norma kemanusiaan
seperti kedermawanan, belas kasih, kesatriaan, keadilan dan lainnya sengaja
disebarkan oleh orang-orang lemah untuk menipu orang-orang kuat, sehingga
mereka terpaksa mengurangi pengaruh kekuatan dan kekuasaannya. Teori ini
diperoleh Nietzche, seorang filsuf Jerman.
Perbedaan kaum agamawan dengan mereka, adalah bahwa kaum
agamawan mendapatkan kesempurnaan yang mutlak hanya pada Tuhan. Jadi,
sebenarnya mereka (kaum Atheis) beragama dengan pikiran mereka sendiri.
Atau dengan kata lain, mereka mempertuhankan diri mereka.
DefinisiIslam
Islam menurut bahasa, kata Islam berasal dari kata aslama yang berakar
dari kata salama. Kata Islam merupakan bentuk mashdar (infinitif) dari kata
aslama ini.
Ditinjau dari segi bahasanya, yang dikaitkan dengan asal katanya
(etimologis), Islam memiliki beberapa pengertian, sebagai berikut:
1. Islam berasal dari kata ‘salm’ (‫س ْلم‬ َّ ‫ )ال‬yang berarti damai atau
kedamaian.“Dan jika mereka condong kepada perdamaian (lis salm), maka

Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Pinrang 2017-2018


condonglah kepadanya dan bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya
Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. 8:61).

Kata ‘salm’ dalam ayat di atas memiliki arti damai atau perdamaian. Ini
merupakan salah satu makna dan ciri dari Islam, yaitu bahwa Islam merupakan
agama yang mengajarkan umatnya untuk cinta damai atau senantiasa
memperjuangkan perdamaian, bukan peperangan atau konflik dan kekacauan.
2. Islam Berasal dari kata ‘aslama’ (‫سلم أ‬ ْ ) yang berarti berserah diri atau
pasrah.
Penyerahan diri seperti ini ditandai dengan pelaksanaan terhadap apa
yang Allah perintahkan serta menjauhi segala larangan-Nya.

“Dan siapakah yang lebih baik agamanya daripada orang yang ikhlas
menyerahkan dirinya (aslama wajhahu) kepada Allah, sedang diapun
mengerjakan kebaikan, dan ia mengikuti agama Ibrahim yang lurus? Dan Allah
mengambil Ibrahim menjadi kesayanganNya.” (QS. 4 : 125)

Sebagai seorang muslim, sesungguhnya kita diminta Allah untuk menyerahkan


seluruh jiwa dan raga kita hanya kepada-Nya.

“Katakanlah: “Sesungguhnya shalatku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah


untuk Allah, Tuhan semesta alam.” (QS. 6 : 162)

Karena sesungguhnya jika kita renungkan, bahwa seluruh makhluk Allah baik
yang ada di bumi maupun di langit, mereka semua memasrahkan dirinya kepada
Allah SWT, dengan mengikuti sunnatullah-Nya.

“Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah, padahal
kepada-Nya-lah berserah diri segala apa yang di langit dan di bumi, baik
dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allahlah mereka
dikembalikan.” (QS. 3 : 83)

3. Islam Berasal dari kata istaslama–mustaslimun : penyerahan total kepada


Allah SWT.

“Bahkan mereka pada hari itu menyerah diri.” (QS 37 : 26)


Makna ini sebenarnya sebagai penguat makna di atas (poin kedua). Seorang
Muslim atau pemeluk agama Islam diperintahkan untuk secara total

Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Pinrang 2017-2018


menyerahkan seluruh jiwa dan raga serta harta atau apa pun yang dimiliki hanya
kepada Allah SWT.

"Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara


keseluruhannya, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan.
Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.” (QS. 2 : 208).
Islam sebagai agama sempurna
Misi kedatangan Islam bermula ketika agama-agama sebelumnya tidak mampu
lagi menjawab kebutuhan manusia akan aktualiasi kebutuhan spiritual terhadap
kekuatan ghoib. Islam hadir dengan menawarkan konsep-konsep
penyempurnaan terhadap agama sebelumnya. Konsep-konsep tersebut berupa
jawaban terhadap kebutuhan manusia. Manusia memiliki sebuah fitrah yang
telah ada sejak proses penciptaan[2]. Sebab fitrah merupakan bawaan alami
yang melekat dalam diri manusia.
Berdasarkan bentuknya agama terbagi atas agama samawi dan agama ardhi[3].
Agama samawi adalah agama wahyu, agama langit, agama yang dibawa melalui
perantaraan nabi/rasulnya. Sedangkan agama ardhi adalah agama bumi, agama
budaya, agama filsafat, agama ra’yu, agama yang ciptakan manusia itu sendiri.
Berdasarkan kedua bentuk agama tersebut maka kita dihadapkan untuk memilih
agama, apakah agama samawi (Yahudi, Nasrani, dan Islam) ataukah agama
ardhi (Hindu, Budha, Kong Hu Cu, Shintu dan termasuk aliran kepercayaan).
Setelah pembahasan tersebut, selanjutnya manusia dihadapkan pada pilihan
untuk memilih satu agama, apakah agama samawi ataukah agama ardhi. Untuk
menjawab pertanyaan tersebut manusia perlu melalui proses panjang, proses
yang berliku-liku sebab pencarian terhadap agama hakiki tak sama
perbandingannya dengan pencarian dengan sebuah organisasi mahasiswa.

Untuk menentukan agama mana yang perlu dimiliki oleh manusia,


manusia perlu mengetahui dulu alasan untuk beragama. Agama samawi sebagai
agama wahyu yang datangnya dari Allah yang disampaikan kepada ummat
manusia melalui perantaran utusannya. Agama wahyu pada esensinya adalah
agama yang penuh dengan kasih sayang (Ar-Rahman – Ar-Rahim) dari Allah
kepada seluruh ummatnya agar manusia memiliki pedoman keselamatan dalam
mengarungi segala aktivitas kehidupan duniawi dan ukhrawi. Berdasarkan urian
singkat diatas maka kita bisa mengambil kesimpulan bahwa untuk selamat
dalam menjalani kehidupan maka manusia diharuskan untuk berpedoman pada

Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Pinrang 2017-2018


agama samawi. Sebab agama samawi adalah agama yang diwahyukan kepada
manusia melalui para Nabi/Rasul-Nya.
Kita perlu membedakan juga ajaran para nabi dan rasul yang bersifat
loka-historis dan ajaran yang bersifat normative-universal[4]. Ajaran Nabi Musa
tentang cara penyembahan Allah SWT tentu berbeda dengan ajaran agama yang
dibawa oleh Nabi Isa. Ajaran penyembahan kepada Allah yang dibawa oleh
Nabi Isa tentu sangat jauh perbedaannya dengan ajaran yang dibawa oleh
Muhammad itu sendiri. Perbedaan tersebut didasarkan pada kondisi social-
kemasyarakatan, historiscal-demografi yang menghasilkan tipologi ritual yang
berbeda-berbeda dari setiap nabi. Ajaran agama hadir untuk memperbaiki
kondisi-kondisi tersebut. Sedangkan ajaran yang sifatnya universal tersebut
adalah ajaran untuk tunduk dan pasrah kepada Allah.
Islam dalam makna generiknya adalah sikap pasrah dan tunduk (al-
inqiyad wa al-khudu)[5] Islam sebagai agama sempurna menyempurnakan
segala kekurangan dari ajaran-ajaran nabi sebelum Muhammad.
Penyempurnaan tersebut tidak hanya dari segi aqidah tetapi juga dari segala
bentuk ibadah dan akhlak. Termasuk yang disempurnakan juga adalah kondisi
kehidupan sosial, ekonomi, politik bangsa arab pada saat itu.
Jadi pada dasarnya semua agama sama yang menyembah satu Tuhan.
Semua ajaran agama mengajarkan untuk tunduk dan pasrah pada ketentuan
Tuhan. Ajaran-ajaran agama hanya berbeda pada soal ketentuan syariat. Khusus
pada ajaran Agama Islam, Islam yang hadir belakangan bertujuan untuk
memperbaiki setiap perbedaan tersebut. Hanya saja pengikut-pengikut ajaran
terdahulu tidak terima dengan kehadiran Islam yang dibawa oleh Muhammad.
Pembahasan yang menjelaskan bahwa Islam sebagai ajaran agama
sempurna dengan beberapa penjelasan dalam Kitab Suci ummat Islam. Ada
beberapa ayat yang menjelaskan hal tersebut diantaranya surah Al-Maidah ayat
3. Dalam artinya dikatakan demikian
“… pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, dan telah Aku
cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridai Islam sebagai agamamu…”
Dalam surah Al-Imran ayat 19. Artinya kira-kira begini
“sesungguhnya agama (yang diridhoi) disisi Allah hanyalah Islam. tiada
berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang
pengetahuan kepada mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah
maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisabnya”.
Ayat tersebut mendeskripsikan bahwa ajaran agama Islam-lah yang
diridhoi oleh Allah, sebelum Islam kita mengenal banyak ajaran agama yang

Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Pinrang 2017-2018


ada pada bangsa arab pada saat itu. Muhammad datang untuk menyempurnakan
ajaran-ajaran Ibrahim yang terdahulu dengan Kitab Suci Al-Quran dan Hadist.
Islam bukan sebuah nama agama yang dibawa oleh Muhammad, melainkan
Islam merupakan ajaran Tuhan yang universal.
Akmal Tarigan yang mengutip pernyataan Murtdha Muthahhari
mengatakan; Al-Quran menyebut agama Tuhan itu Islam, dan
menggambarkannya sebagai suatu proses berkelanjutan sejak Adam AS hingga
nabi terakhir Muhammad. Ini tidak berarti bahwa agama Allah itu selalu dikenal
dengan Islam (sikap tunduk dan pasrah). Maksudnya adalah bahwa Islam
merupakan kata yang paling tepat untuk menggambarkan karakter agama ini[6].
Penjelasaannya adalah dari ayat tersebut dan pernyataan Muthahhari, Islam
memang hadir dalam rangka memperbaiki kondisi arab pada saat itu tidak
hanya memperbaiki masalah hukum yang berkaitan dengan syar’i tetapi
mencakup keseluruhan sendi kehidupan. Memperbaiki kondisi bergaul dengan
macam suku, bahasa, dan ras yang ada di arab pada saat tersebut yang lebih
dikenal dengan Piagam Madinah
Keistimewaan Islam merupakan bentuk dari pernyataan bahwa Islam
adalah agama hakiki. Keistimewaan Islam tidak terlepas dari sumber ajaran
agama Islam itu sendiri yaitu Al-Quran dan As-Sunnah. Kedua sumber ajaran
Islam itu memiliki keaslian otentik yang tidak pernah berubah-ubah.
Keistimewaan lain dari ajaran Islam adalah awal mula Islam yang terlahir dalam
kondisi masyarakat majemuk arab. Masyarakat arab pada saat kedatangan Islam
terdiri dari bermacam-macam suku/kabilah, bermacam-macam aliran
kepercayaan, bermacam-macam ras dari bangsa arab pada saat itu. Maka dari itu
Islam memiliki ajaran yang universal. Islam mengajarkan kepada setiap
ummatnya untuk selalu hidup dalam prinsip kasih sayang, nilai-nilai toleransi
dan pluralisme yang diyakini setiap ummatnya sebagai ajaran Islam yang
Rahmatan Lil Alamin.

Islam adalah agama sempurna maka pada saat itu diputuskan bahwa asas dari
organisasi tersebut berasaskan asas Islam[7]. Kesempurnaan Islam menjadi
bagian dalam semangat perjuangan HMI. Arah dan gerak HMI setia pada ajaran
agama Islam. Islam dalam HMI adalah Islam yang bersumber pada ajaran Al-
Quran dan As-Sunnah. Ke-Islaman, ke-Indonesian dan Keintelektualan adalah
ciri dari organisasi yang selalu diperjuangan oleh setiap kader HMI.
Namun belakangan banyak kalangan yang mengganggap bahwa
HMI adalah Islam liberal[8]. HMI adalah Islamnya kebarat-baratan. Anggapan

Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Pinrang 2017-2018


tersebut akan selalu menjadi tantangan tersendiri oleh setiap kader HMI. Kader
HMI mesti menjawab anggapan tersebut dengan cara setiap kader HMI dalam
pola ucap dan pola tindaknya menonjolkan kepribadian dengan nilai-nilai yang
bersumber pada Al-Quran dan As-Sunnah. Kegiatan-kegiatan dakwah HMI
perlu dihidupkan kembali dalam dunia perkuliahan. Aktivitas dari setiap kader
HMI dikembalikan lagi dalam ranah-ranah aktuliasasi mesjid-mesjid kampus.
Keislaman pada organisasi HMI itu dijabarkan secara lengkap pada materi
Nilai-Nilai Dasar Perjuangan (NDP) yang nantinya NDP pada HMI ini
dijadikan sebagai sebuah ideologi. Nilai –Nilai Dasar Perjuangan (NDP) HMI
dikenal sebagai tafsir asas Islam[9]. Tafsir asas tersebutlah yang dijadikan
sebagai pedoman dasar perkaderan. NDP ditafsirkan sebagai metodologi dalam
memahami Islam secara kaffah baik dalam pola pikir dan maupun dalam pola
tindak sehingga nantinya bisa diterjemahkan dalam dimensi ruang dan waktu.
NDP HMI merupakan konsep yang memuat nilai-nilai ajaran Al-Quran yang
bersifat universal, diajarkan kepada kader dengan sekumpulan nilai. Ajaran
NDP tidak memuat hal-hal yang sifatnya teknis fiqhiyyah dan hal tersebut tidak
diajarkan kepada kader. Melainkan diberikan keleluasaan kepada kader apakah
ia pengikut mazhab Syafi’i, Hanafi, Syiah, Muhammadiyah, NU, Persis, dan
sebagainya terserah kepada pribadi kader masing-masing[10] Tantangan
terbesar hari ini adalah memberikan pemahaman yang jelas terkait penerapan
nilai-nilai dasar perjuangan.
Iman dan Persoalan Keyakinan Umat Manusia
Masalah keyakinan kini sering menjadi pertanyaan masyarakat.
Keyakinan kini sering dipertanyakan sebab banyak bentuk keyakinan yang tidak
berdasar ke-tauhidan. Ke-tauhidan kini perlu diperjalaskan kepada setiap
masyarakat sebab banyaknya masalah perbedaan keyakinan menjadi salah satu
pemicu konflik. Maka dari itu gerakan perbaikan keyakinan perlu dilakukan
oleh setiap masyarakat muslim. Iman dan keyakinan perlu di update setiap
harinya agar kehidupan lebih berwarna.
Perkara keimanan bukan hanya sekedar sikap percaya kepada Tuhan.
Sikap beriman akan menjadikan manusia memandang Tuhan sebagai tempat
menyandarkan diri dan menjadikan sebagai tempat menggantungkan harapan
sehingga konsistensi iman merupakan perwujudan dari sikap berbaik
sangka (khusnu zhan) kepada Tuhan. Keimanan sering juga dikatakan sebagai
sikap hidup/gaya hidup yang dipercaya dalam bentuk melaksanakan perintah-
perintah agama.

Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Pinrang 2017-2018


Masalah keimanan adalah masalah hati yang sangat privat[11]. Menurut
para ulama ketika ditanyakan tentang dimana letaknya iman?, para ulama
menjawabnya dengan mengatakan tempatnya ada didalam hati setiap
manusia (mahalluha fi al-qalb) yang pada esensinya adalah kehidupan sehari-
hari cenderung takut berbuat kesalahan karena memiliki keimanan. Sikap
beriman berarti pula memiliki konsekuensi yang tinggi. Pertama; kesedian
untuk tunduk dan pasrah hanya kepada Allah. Kedua; kesedian untuk mematuhi
segala perintahnya dan menjauhi segala perintahnya sehingga nantinya terwujud
sikap positif, berperilaku kreati progresif yang akan menciptakan peradaban
baru.
Manusia harus yakin bahwa hanya ada satu Tuhan yang
Universal (monoteisme) bukan politeisme. Keyakinan akan Tuhan nantinya
menjadi gairah dalam setiap penyembahan. Ketika manusia sudah benar-benar
yakin akan adanya Tuhan dengan segala kuasanya maka segala aktivitas
kehidupan akan selalu siap untuk dpertanggunjawabkan dipengadilan Tuhan,
yaitu hari Akhirat nantinya.
Universalisme Islam
Mengutip pernyataan Mahaguru kita Cak Nur, yang mengatakan
bahwa “Al-Islam shalih li kulli zaman wa makan”[12]. Dalam terjemahan
Indonesianya dikatakan bahwa Islam sesuai dengan segala zaman dan tempat.
Hal itu kita ketahui bersama bahwa Islambukanlah sebuah sekte atau agama
budaya melainkan Islam merupakan ajaran yang sifatnya universal. Agama
yang tidak hanya hadir dalam bangsa arab tetapi juga Islam bisa diterima
dinegara-negara barat dan negara-negara bagian timur karena kekhasan
ajarannya yang mudah diterima oleh setiap masyarakat. Dan juga Islam
merupakan agama yang paling banyak mencakup berbagai macam suku,
budaya, serta ras dari setiap pemeluk agama Islam sangat berbeda-beda.
Bangsa arab tidak bisa memonopoli bahwa Islam merupakan agama yang hanya
diperuntukkan oleh bangsa arab. Ajaran agama Islam juga berlaku untuk bangsa
non arab dan perlu diketahui bahwa tidak semua bangsa arab beragama Islam.
Pada dasarnya Islam diperuntukkan untuk seluruh umat manusia. Muhammad
merupakan utusan terakhir yang diberi amanah untuk menyebarkan ajaran yang
universal yaitu Islam. Hal ini membuktikan bahwa ajaran Islam itu berlaku bagi
bangsa arab dan juga berlaku untuk bangsa-bangsa bukan arab. Keuniversalan
Islam tidak bergantung pada suatu bahasa, tempat, ataupun kelompok manusia.
Pokok pembahasan ajaran Islam yang universal dapat ditinjau dari pengertian
Islam itu sendiri. Islam dalam makna generiknya mengajarkan bahwa Islam

Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Pinrang 2017-2018


adalah sikap pasrah kepada Tuhan yang diajarkan kepada manusia dan juga
diajarkan kepada seluruh alam raya. Dalam kitab suci Al-Quran kita mendapati
penegasan bahwasanya ajaran agama para nabi terdahulu sebelum Muhammad
adalah semuanya al-islam. Maksudnya adalah mengajarkan sikap patuh dan
pasrah kepada setiap umatnya.
Dalam surah al-baqarah ayat 131 yang terjemahannya sebagai berikut :
Ingatlah ketika Tuhannya (yakni Tuhan nabi Ibrahim) berfirman kepadanya,
“berserah dirilah!’ dia menjawab, “aku berserah diri kepada Tuhan seluruh
alam”.
Karena merupakan inti semua agama yang benar itu al-islam atau pasrah
kepada Tuhan adalah pangkal adanya hidayah Ilahi kepada seseorang. Maka al-
islam menjadi landasan universal kehidupan manusia berlaku untuk setiap
orang, disetiap tempat dan waktu[13].
Dari tulisan sangat singkat ini, penulis memohon maaf apabila ada kekeliruan
pemahaman terhadap Islam. Mari kita mendiskusikannya…

Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Pinrang 2017-2018


KEPEMIMPINAN, MANAJEMEN,ORGANISASI

A. DEFINISI
“Kegiatan mempengaruhi orang lain untuk bekerja keras dalam
mencapai tujuanbersama”.
1. Seni utk menciptakan kesesuaian paham.
2. Bentuk persuasi dan inspirasi.
3. Kepribadian yg memiliki pengaruh.
4. Tindakan dan perilaku.
5. Titik sentral proses kegiatan kelompok.
6. Hubungan kekuatan / kekuasaan.
7. Sarana pencapaian tujuan.
8. Hasil dari interaksi.
9. Peranan yang dipolakan.
10. Inisiasi struktur.

B. FUNGSI – FUNGSI KEPEMIMPINAN


1. Penentu, pembangun, pemandu, pengawas dari arah usaha pencapaian tujuan.
2. Wakil dan juru bicara organisasi dalam berhubungan dengan pihak luar.
3. Communicator yang efektif.
4. Mediator handal, terutama dlm menangani konflik.
5. Integrator efektif, rasional, objektif, dan netral.
6. Fact Finding: menemukan visi dan misi.
7. Aligning: Menselaraskan orang utk mencapai tujuan organisasi.
8. Empowering: Memberdayakan orang utk mencapai cita2nya.

C. SIFAT-SIFAT YANG HARUS DIMILIKI PEMIMPIN


1. Akhlak yang baik.
2. Memiliki daya imajinasi.
3. Berfikir menurut fungsinya.
4. Mampu bersikap adil kepada semua.
5. Memiliki banyak minat.
6. Bersikap sebagai pendidik.
7. Memiliki emosional yang matang.
8. Bersikap sebagai perencana.
9. Mampu menghormati diri dan orang lain.
10. Teguh, tegas, mampu mengorganisir dengan rapi.

Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Pinrang 2017-2018


11. Bersemangat, energik, bersifat sebagai pelatih.
12. Ekspresif (berbicara dan menulis).
13. Logis, berpikir selalu tajam dan selalu siap.
14. Bertanggungjawab, kreatif dan pekerja keras.
15. Setia kepada semua kepentingan.

D. KEPEMIMPINAN YANG EFEKTIF


1. Menciptakan wawasan untuk masa depan dengan mempertimbangkan
kepentingan jangka panjang organisasi.
2. Mengembangkan strategi yang rasional untuk menuju ke arah wawasan
tersebut.
3. Memperoleh dukungan dari pusat kekuasaan dan seluruh anggota.
4. Memberi motivasi yang kuat kepada kelompok inti dan seluruh anggota untuk
mencpai tujuan organisasi.

E. TIPE-TIPE PEMIMPIN
1. Tipe Otokratik
a) Karakteristik negative, egois.
b) Memutarbalikkan fakta.
c) Sumber segala sesuatu dlm organisasi.
d) Tujuan organisasi identik dg tujuan pribadi.
e) Pembenaran segala cara dlm mencapai tujuan.
f) Memperlakukan bawahan sama rendah.
g) Mengutamkaan pelaksanaan dan penyelesaian tugas.
h) Pengabaian peranan bawahan dlm decision making.
i) Tdk mau menerima saran dan pandangan bawahan.
j) Menonjolkan kekuasaan formal.
k) Menuntut keta’atan penuh dari bawahan.
l) Menegakkan dsiplin dengan kaku.
m) Memberikan perintah / instruksi dg keras.
n) Menggunakan pendekatan punitip jika bawahan salah.
2. Tipe Paternalistik
a) Umumnya terdpt pd masyarakat tradisional.
b) Popularitas disebabkan:
- Kuatnya ikatan primordial.
- Extended family system.
- Kehidupan masyarakat komunal.

Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Pinrang 2017-2018


- Peranan adat istiadat yg kuat.
- Memungkinkan hubungan pribadi yg intim.
c) Legitimasi kepemimpinan utk mendominasi.
d) Mengutamakan kebersamaan.
e) Seolah2 ia tau segala sesuatu – “Guru”.
f) Pemusatan pengambilan keputusan pd dirinya.
g) Berperan sbg: pelindung, bapak, pemberi petunjuk.
3. Tipe Kharismatik
a) Daya tariknya sangat memikat.
b) Mampu memperoleh pengikut yg besar.
c) Pengikutnya tdk selalu dpt menjelaskan mengapa ia dikagumi.
d) Tidak dipersoalkan nilai, sikap, prilaku dan gayanya.
4. Tipe Laissez Faire
a) Anggapan bahwa anggota taat pada aturan.
b) Pasif; membiarkan orang berjalan menurut alurnya.
c) Prinsipnya: manusia memiliki solidaritas, kesetiaan, taat norma, dan
bertanggungjawab.
d) Hubungan tasan-bawahan saling mempercayai.
e) Sikapnya cenderung permisif.
f) Memperlakukan bawahan sbg akibat adanya struktur & hirarki organisasi.
g) Gaya kepemimpinannya:
- pendelegasian wewenang secara extensive.
- Decision making diserahkan pada pejabat lebih rendah.
- Status quo organisasi tdk terganggu.
- Berfikir dan bertindak inovatif / kreatif diserahkan pada anggota.
- Intervensi pemimpin dalam perjalanan organisasi minim.
5. Tipe Demokratik
a) Perannya selaku coordinator dan integrator.
b) Pendekatan fungsi kepemimpinannya: holistic dan integralistik.
c) Organisasi menggambarkan dengan jelas tugas mencapai tujuan.
d) Perbedaan adalah kenyataan hidup, harus terjamin kebersamaan.
e) Menjunjung tinggi harkat, martabat manusia.
f) Menindak pelanggar disiplin / etika kerja, korektif dan edukatif.
g) Mendorong bawahan untuk inovatif dan kreatif.
h) Penghargaan kepada bawahan yang berprestasi tinggi.
i) Sumber daya dan dana hanya digunakan oleh manusia dlm organisasi
untuk pencapaian tujuan.

Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Pinrang 2017-2018


j) Selalu mendelegasikan wewenang yang praktis dan realistic.
k) Bawahan dilibatkan aktif dalam proses decision making.
l) Pengakuan diri didasari kemampuan dalam memimpin.

F. MACAM TUGAS PEMIMPIN


1. Bekerja tulus – ikhlas karena Allah.
2. Amanah, fathanah, tabligh, dan siddiq.
3. Mendidik anggota secara serius dan menyiapkan regenerasi.
4. Kasih sayang merata kepada seluruh anggota.
5. Merencanakan program secara tepat, menetukan tahapan strategi, dan sumber
dana.
6. Mengelola orang sesuai kemampuan masing-masing.
7. Membangun iklim saling percaya dan berbaik sangka.
8. Bersungguh-sungguh menyalakan cita-cita, mengukuhkan tekad dan
membangkitkan harapan dalam tim.

II. MANAJEMEN

A. DEFINISI
“ Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya
– sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah
ditetapkan”.

B. FUNGSI – FUNGSI MANAJEMEN


Sering disederhanakan dengan POAC:
1. Planning (Perencanaan)
Adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki.
Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara
keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer mengevaluasi
berbagai rencana alternatif sebelum mengambil tindakan dan kemudian melihat
apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi tujuan
perusahaan. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi
manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tak dapat berjalan.
2. Organising (Pengorganisasian)
Dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-
kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam

Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Pinrang 2017-2018


melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk
melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian
dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa
yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan,
siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, pada tingkatan mana
keputusan harus diambil.
3. Actuating (Pengarahan)
Adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok
berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan
usaha
4. Controlling (Pengawasan)
Controlling atau pengawasan, sering juga disebut pengendalian adalah salah
satu fungsi manajemen yang berupa mengadakan penilaian, bila perlu
mengadakan koreksi sehingga apa yang dilakukan bawahan dapat diarahkan ke
jalan yang benar dengan maksud dengan tujuan yang telah digariskan semula.

C. Unsur-unsur manajemen
1. Man (manusia)
Man merujuk pada sumber daya manusia yang dimiliki oleh organisasi. Dalam
manajemen, faktor manusia adalah yang paling menentukan. Manusia yang
membuat tujuan dan manusia pula yang melakukan proses untuk mencapai
tujuan. Tanpa ada manusia tidak ada proses kerja, sebab pada dasarnya manusia
adalah makhluk kerja. Oleh karena itu, manajemen timbul karena adanya orang-
orang yang berkerja sama untuk mencapai tujuan.
2. Material (bahan)
Material terdiri dari bahan setengah jadi (raw material) dan bahan jadi. Dalam
dunia usaha untuk mencapai hasil yang lebih baik, selain manusia yang ahli
dalam bidangnya juga harus dapat menggunakan bahan/materi-materi sebagai
salah satu sarana. Sebab materi dan manusia tidaki dapat dipisahkan, tanpa
materi tidak akan tercapai hasil yang dikehendaki.
3. Machine (mesin / alat)
Machine atau Mesin digunakan untuk memberi kemudahan atau menghasilkan
keuntungan yang lebih besar serta menciptakan efesiensi kerja.
4. Methods (tata kerja)
Metode adalah suatu tata cara kerja yang memperlancar jalannya pekerjaan
manajer. Sebuah metode daat dinyatakan sebagai penetapan cara pelaksanaan

Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Pinrang 2017-2018


kerja suatu tugas dengan memberikan berbagai pertimbangan-pertimbangan
kepada sasaran, fasilitas-fasilitas yang tersedia dan penggunaan waktu, serta
uang dan kegiatan usaha. Perlu diingat meskipun metode baik, sedangkan orang
yang melaksanakannya tidak mengerti atau tidak mempunyai pengalaman maka
hasilnya tidak akan memuaskan. Dengan demikian, peranan utama dalam
manajemen tetap manusianya sendiri.
5. Money (uang)
Money atau Uang merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan. Uang
merupakan alat tukar dan alat pengukur nilai. Besar-kecilnya hasil kegiatan
dapat diukur dari jumlah uang yang beredar dalam perusahaan. Oleh karena itu
uang merupakan alat (tools) yang penting untuk mencapai tujuan karena segala
sesuatu harus diperhitungkan secara rasional. Hal ini akan berhubungan dengan
berapa uang yang harus disediakan untuk membiayai gaji tenaga kerja, alat-alat
yang dibutuhkan dan harus dibeli serta berapa hasil yang akan dicapai dari suatu
organisasi.
6. Market (pasar)
Market atau pasar adalah tempat di mana organisasi menyebarluaskan
(memasarkan) produknya. Memasarkan produk sudah barang tentu sangat
penting sebab bila barang yang diproduksi tidak laku, maka proses produksi
barang akan berhenti. Artinya, proses kerja tidak akan berlangsung. Oleh sebab
itu, penguasaan pasar dalam arti menyebarkan hasil produksi merupakan faktor
menentukan dalam perusahaan. Agar pasar dapat dikuasai maka kualitas dan
harga barang harus sesuai dengan selera konsumen dan daya beli (kemampuan)
konsumen.

III. ORGANISASI

A. DEFINISI
“Organisasi adalah wadah serta proses kerjasama sejumlah manusia yang terkait
dalam hubungan formal dalam rangkaian hirarki untuk mencapai tujuan yang
telah ditentukan”.

B. CIRI–CIRI ORGANISASI
1. Melambangkan identitas / tujuan / arah sendiri.
2. Mempunyai hierarki / tingkat autoritas / struktur.
3. Terdapat pembagian kerja.
4. Memiliki asset: software (SDM) dan hardware.

Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Pinrang 2017-2018


5. System pengawasan dan penyelarasan melalui peraturan dasar, prosedur,
nilai, budaya dan system hubungan.

C. FUNGSI-FUNGSI ORGANISASI
1. Mengatur tugas dan kegiatan kerjasama sebaik-baiknya.
2. Mencegah kelambatan-kelambatan kerja serta kesulitan yang dihadapi.
3. Mencegah kesimpangan kerja.
4. Menentukan pedoman-pedoman kerja.

D. KEUNTUNGAN-KEUNTUNGAN ORGANISASI
1. Setiap orang akan mengerti tugasnya masing-masing.
2. Memperjelas hubungan kerja para anggota organisasi.
3. Terdapat koordinasi yang tepat antar unit kerja.
4. Menggunakan tenaga kerja sesuai dengan kemampuan dan minat.
5. Agar kegiatan administrasi dan manajemen dapat dilakuakn secara efektif dan
efisien.

E. TIPE-TIPE ORGANISASI
1. Bentuk Lini
Yang pertama ini sering pula dinamakan :bentuk lurus”, “bentuk jalur” dan
“bentuk militer”. Bentuk lini ini mula-mula diperkenalkan oleh seorang ahli
adminstrasi berkebangsaan Perancis, Henry Fayol. Bentuk lini dipandang
sebagai bentuk yang paling tua dan dipergunakan secara luas pada masa
perkembangan industri pertama. Organisasi ini banyak dipergunakan di
lingkungan militer dan perusahaan-perusahaan kecil.
Ciri-cirinya :
a) Garis komando langsung dari atasan ke bawahan atau dari pimpinan tertinggi
ke berbagai tingkat operasional.
b) Masing-masing pekerja bertanggungjawab penuh terhadap semua
kegiatannya.
c) Otoritas dan tangungjawab tertinggi pada puncak makin lama makin
berkurang menurut jenjang.
d) Organisasinya kecil, begitu pula karyawannya sedikit.
e) Hubungan kerja antara pimpinan dan bawahan bersifat langsung.
f) Tujuan, alat-alat yang digunakan dan struktur organisasinya masih sederhana.
g) Pemilik organisasi biasanya menjadi pimpinan tertinggi.
Keuntungan organisasi yang berbentuk lini :

Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Pinrang 2017-2018


a) Kekuasaan dan tanggungjawab dapat ditetapkan secara definitif.
b) Orang yang mempunyai kekuasaan dan tanggungjawab diketahui oleh semua
pihak.
c) Proses pengambilan keputusan berjalan dengan cepat, karena jumlah orang
yang perlu diajak berembuk tidak begitu banyak.
d) Disiplin mudah dipertahankan.
e) Solidaritas para anggota masih besar, karena masih saling kenal mengenal.
f) Tersedianya kesempatan yang baik bagi pimpinan organisasi untuk
mengembangkan bakat-bakat pemimpin.

2. Bentuk Lini dan Staf


Di dalam organisasi-organisasi kecil, semua karyawan supervisor adalah
merupakan orang-orang lini (line personnel). Tetapi ketika organisasi mulai
membesar, maka semakin terasa pentingnya penyediaan tenaga spesialis mampu
memberikan nasihat-nasihat teknis dan memberikan jasa-jasa kepada unit-unit
operasional lainnya. Orang-orang inilah yang biasanya disebut “staf personnel”
(orang-orang staf yang melaksanakan fungsi-fungsi staf). Dan orang-orang staf
ini dapat digolongkan menjadi dua macam, yaitu : (1) para penasihat dan (2)
“auxilliary personnel”, bertugas melakukan kegiatan-kegiatan penunjang demi
lancarnya meknisme organisasi.
Ciri-ciri Pokok :
a) Organisasinya besar dan kompleks.
b) Jumlah karyawannya banyak.
c) Terdapat dua kelompok karyawan (lini dan staf) sebagaimana dijelaskan di
atas.
d) Karena organisasi sudah semakin besar / kompleks, maka hubungan langsung
di sini sudah tidak mungkin lagi terjadi antar anggota maupun antara pemimpin
dan bawahan.
e) Nampak adanya spesialisasi yang dikembangkangkan dan dipergunakan
secara optimal.
Kebaikan-kebaikannya :
a) Adanya pembagian tugas yang jelas antara kelompok lini yang melaksanakan
tugas pokok organisasi, dan kelompok staf yang melaksanakan kegiatan
penunjang.
b) Asas spesialisasi dapat dijalankan, menurut bakat bawahan yang berbeda-
beda.
c) Prinsip “the right man in the right place” dapat diterapkan dengan mudah.

Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Pinrang 2017-2018


d) Koordinasi mudah dijalankan dalam setiap unit kegiatan.
e) Tipe organisasi demikian dapat dipergunakan oleh organisasi-organisasiyang
lebih besar / kompleks.
Keburukannya :
a) Pemimpin lini sering mengabaikan advis staf.
b) Pimpinan staf sering mengabaikan gagasan-gagasan.
c) Ada kemungkinan pimpinan staf melampaui kewenangan stafnya.
d) Perintah-perintah lini, nasihat-nasihat dan perintah-perintah staf sering agak
membingungkan anggota. Hal ini dapat terjadi, karena kedua jenis hirarki ini
tidak selalu seirama dalam memandang sesuatu.

3. Bentuk Fungsional
Organisasi Fungsional adalah suatu organisasi dimana kekuasaan dari pimpinan
dilimpahkan kepada para pejabat yang memimpin satuan-satuan dibawahnya
dalam suatu bidang pekerjaan tertentu. Tiap-tiap kepala dari satuan ini
mempunyai kekuasaan untuk memerintah semua pejabat bawahan sepanjang
mengenai bidangnya (The Liang Gie, dkk., 1981, hal. 136). Ciri lain dari
organisasi demikian adalah bahwa didalam organisasi tidak terlalu menekankan
pada hirarki struktural, akan lebih banyak didasarkan pada sifat dan macam
fungsi yang harus dijalankan. Sebenarnya bentuk ini tidak populer, dan
kebanyakan hanya dipergunakan dalam lingkungan usaha swasta seperti toko
serba ada, dan yang sejenisnya.
Kebaikan-kebaikannya :
a) Ada pembagian yang tegas antara kerja pikir dan fisik.
b) Dapat dicapai spesialisasi yang baik.
c) Solidaritas antara orang-orang yang menjalankan fungsi yang sama pada
umumnya tinggi.
d) Moral serta disiplin kerja tinggi.
e) Koordinasi antara orang-orang yang ada dalam satu fungsi mudah dijalankan.
Kelemahannya :
a) Sulit mengadakan pertukaran tugas, karena terlalu menspesialisasikan diri
dalam satu bidang saja.
b) Koordinasi yang bersifat menyeluruh sukar diadakan, karena orang-orang
yang bergerak dalam satu bidang mementingkan fungsi saja.
c) Inisiatif perorangan mudah tertekan, karena sudah dibatasi pada suatu fungsi.

4. Tipe Panitia

Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Pinrang 2017-2018


Bentuk organisasi ini adalah suatu tipe di mana pimpinan dan para pelaksana
dibentuk dalam kelompok-kelompok yang bersifat panitia. Maksudnya, pada
tingkat pimpinan, keseluruhan unsur pimpinan menjadi panitia dan para
pelaksana dibagi ke dalam kelompok-kelompok yang disebut “task force” atau
satuan tugas.
Ciri-cirinya :
a) Struktur organisasinya tidak begitu kompleks. Biasanya hanya terdiri dari
ketua, sekretaris, bendahara, ketua seksi dan para petugas.
b) Struktur organisasinya secaa relatif tidak permanen. Organisasi tipe panitia
hanya dipakai sewaktu-waktu ada kegiatan khusus (proyek-proyek tertentu),
dan setelah kegiatan-kegiatan itu selesai dikerjakan, maka panitia dibubarkan.
c) Tugas kepemimpinan dilaksanakan secara kolektif.
d) Semua anggota pimpinan mempunyai hak, wewenang dan tanggungjawab
yang sama.
e) Para pelaksana dikelompokkan menurut tugas-tugas tertentu dalam bentuk
satuan tugas (task force).
Keuntungan Tipe Panitia :
a) Keputusan yang diambil selalu berhasil dengan baik dan tepat, karena sudah
dibicarakan secara kolektif.
b) Kemungkinan penggunaan kekuasaan secara berlebihan dari pimpinan kecil
sekali.
c) Usaha kerjasama bawahan mudah digalang.

Kelemahannya :
a) Proses pengambilan keputusan agak lambat karena segala sesuatunya harus
dibicarakan lebih dulu dengan para anggota organisasi.
b) Apabila ada kemacetan kerja, tak seorang pun yang mau diminta pertanggung
jawabannya melebihi dari yang lain.
c) Para pelaksana sering bingung karena perintah tidak datang dari satu orang
pimpinan saja.
d) Kreativitas nampaknya sukar dikembangka, karena pelaksanaan didasarkan
pada kolektifitas.

F. SIKLUS HIDUP ORGANISASI


1. FORMING
Organisasi terbentuk, mencari tugas, peran, metode, masih tergantung pada
pemimpin.

Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Pinrang 2017-2018


2. STORMING
Mulai terbangun conflict internal.
3. NORMING
Conflict telah terjadi, kerjasama terbangun, saling berbagi pandangan, standar2
baru tercipta.
4. PERFORMING
Team work terbentuk, peran menjadi flexible, solusi2 ditemukan dan
diimplementasikan.
5. ADJOURING
Tugas telah selesai.

IV. KEPEMIPINAN, MANAJEMEN DAN ORGANISASI


A. DEFINISI
1. KEPEMIMPINAN (Orang)
“Kemampuan Mempengaruhi Orang”.
2. MANAJEMEN (Alat)
“Kemampuan Mendayagunakan Sumber daya yang ada”.
3. ORGANISASI (Wadah)
“Proses Kerjasama untuk Mencapai tujuan”.

Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Pinrang 2017-2018


KE-MAHASISWA-AN

A.Definisi Mahasiswa

Secara Etimologi Definisi Mahasiswa didasarkan atas dua pemaknaan


kata, yakni Maha, yang berarti Ter/Paling dan Siswa, yang berarti Pelajar. Jadi
ketika digabungkan dapat bermakna Identitas yang menyandang status
Terpelajar dalam sebuah komunitas yang bernuansa ilmiah.

Secara Terminologi Mahasiswa berarti Orang yang terdaftar pada


perguruan tinggi baik negeri maupun swasta yang terdaftar pada semester
berjalan dan sadar akan hak dan kewajibannya.

B.Ciri - Ciri Mahasiswa

Ciri - Ciri Mahasiswa dibagi Menjadi 2 :

1. Formal:

A. Memiliki Kartu Mahasiswa

B. Memiliki Jas Almamater

C. Memiliki Bukti Registrasi, Dll.

2. Non - Formal:

a. Rasional

Sesuai Kamus Besar Bahasa Indonesia, Rasional : Menurut pikiran dan


pertimbangan yang logis. Maksudnya di sini mahasiswa dalam menyikap suatu
permasalahan harus dengan sikap yang rasional. Bahkan dalam kehidupan
sehari-hari seorang mahasiswa dalam bertindak harus mengedepankan nilai-
nilai rasionalitas. Karena mahasiswa adalah pelajar yang mengedepankan akal
pikirannya atau biasa kita katakana bahwa mahasiswa adalah calon intelektual.

b. Analitis

Sesuai Kamus Besar Bahasa Indonesia, Analitis : Penyelidikan terhadap suatu


peristiwa untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya. Maksudnya kajian yang
dilaksanakan terhadap sebuah bahasa guna meneliti struktur bahasa tersebut
secara mendalam. Jadi mahasiswa di sini adalah pelajar yang memiliki
kemampuan untuk menyelidiki secara mendalam terhadap suatu permasalahan

Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Pinrang 2017-2018


atau kasus tertentu yang terjadi disekitarnya sesuai dengan pengetahuan yang
dimilikinya.

c. Kritis

Sesuai Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kritis : Keadaan yang berbahaya, dalam
hal ini kritis selalu diidentikan sebagai bagian dari sikap seorang intelektual.
Karena sikap kritis disini memiliki tujuan untuk melakukan control dan
perubahan kearah yang ideal (seharusnya). Mahasiswa sebagai bagian dari
masyarakat selalu dituntut untuk mampu bersikap kritis terhadap keadaan
disekitarnya.

d. Universal

Sesuai Kamus Besar Bahasa Indonesia, Universal : Umum ; Berlaku untuk


semua orang atau seluruh dunia. Dalam hal ini universal diidentikkan sebagai
bagian dari sikap seorang intelektual. dan sebagai tanggung jawab mahasiswa
melingkupi personal, masyarakat, nasional dan intelnasional sesuai sifat dasar
universal itu sendiri.

e. Sistematis

Sesuai Kamus Besar Bahasa Indonesia, Sistematis : Memakai sistem; dengan


cara yang diatur baik-baik. Dalam proses berpikir seorang mahasiswa harus
sistematis, terutama dalam hal langkah yang diambil. Bahkan dalam menyikapi
suatu permasalahan, mahasiswa sangat ditekankan kepada proses berpikir yang
sistematis dalam menemukan dan menentukan solusi yang ada.

C. Tipe-Tipe Mahasiswa

1. Tipe Akademis, yaitu mahasiswa yang selalu menyibukkan dirinya hanya


untuk kepentingan akademiknya saja. Tanpa ingin menyibukkan dirinya dalam
kegiatan-kegiatan sosial.

2. Tipe Organisatoris, yaitu mahasiswa yang selalu menyibukkan dirinya dalam


ranah organisasi serta perduli terhadap lingkungan sosialnya. Namun
mahasiswa tipe ini cenderung mengabaikan tanggung jawab akademiknya.

3. Tipe Apatis, yaitu mahasiswa yang tidak perduli terhadap kegiatan akademik
maupun organisasi. Biasanya Mahasiswa jenis ini dalam kehidupan sehari-

Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Pinrang 2017-2018


harinya hanya menjadi kupu-kupu (kuliah-pulang, kuliah-pulang) dan
menghiraukan kehidupan akademik maupun kehidupan sosial organisasinya.

4. Tipe Aktivis, yaitu mahasiswa yang selalu aktif dalam setiap kegiatan
organisasi namun tidak serta merta meninggalkan kewajibannya dalam bidang
akademik. Mahasiswa tipe ini dapat membagi waktunya kapan ia harus fokus
terhadap organisasi dan kapan ia harus fokus terhadap akademik, sehingga
kewajibannya sebagai akademisi dan organisator dapat dilaksanakannya dengan
baik.

D.Sejarah Pergerakan Mahasiswa


Mahasiswa merupakan salah satu elemen penting dalam setiap episode
panjang perjalanan bangsa ini. Hal ini tentu saja sangat beralasan mengingat
bagaimana pentingnya peran mahasiswa yang selalu menjadi aktor perubahan
dalam setiap momen - momen bersejarah di Indonesia. Sejarah telah banyak
mencatat, dari mulai munculnya Kebangkitan Nasional hingga Tragedi 1998,
mahasiswa selalu menjadi garda terdepan. Beberapa tahun belakangan ini telah
banyak tercatat bahwa sudah beberapa kali mahasiswa menancapkan taji
intelektualitasnya secara aplikatif dalam memajukan peradaban bangsa ini dari
masa penjajahan Belanda, Masa Penjajahan Jepang, Masa Pemberontakan PKI,
Masa Orde Lama, Hingga Masa orde baru, peran mahasiswa tidak pernah absen
dalam catatan peristiwa penting tersebut.
1908
Dalam Sejarah peradaban bangsa Indonesia, ada beberapa catatan
peristiwa yang layak kita pandang sebagai awal mula pergerakan mahasiswa di
tanah air. Pergerakan tersebut bermula pada tahun 1908. Pada masa
itu,mahasiswa - mahasiswa dari lembaga pendidikan STOVIA mendirikan
sebuah wadah pergerakan pertama di Indonesia yang bernama Boedi Oetomo,
dimana organisasi ini didirikan di Jakarta pada tanggal 20 Mei 1908. Wadah ini
merupakan bentuk sikap kritis mahasiswa tersebut terhadap sistem kolonialisme
Belanda yang menurut mereka sudah selayaknya dilawan dan rakyat harus
dibebaskan dari bentuk penguasaan terhadap sumber daya alam yang dilakukan
oleh penjajah terhadap bangsa ini, walaupun terkesan gerakan yang mereka
lakukan masih menunjukkan sifat primordialisme Jawa. Organisasi ini berdiri
berawal dari kegiatan akademis berupa diskusi rutin di perpustakaan STOVIA
yang dilakukan oleh beberapa mahasiswa Indonesia yang belajar di STOVIA
antara lain Soetomo, Goenawan Mangoenkoesoemo, Goembrek, Saleh, dan
Soeleman.

Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Pinrang 2017-2018


Melalui diskusi itulah mahasiswa - mahasiswa tersebut mulai memikirkan
nasib masyarakat Indonesia yang makin memprihatinkan ditengah kondisi
penjajahan dan selalu dianggap bodoh oleh Belanda, disamping itu diperparah
dengan kondisi para pejabat pemerintahan pada saat itu dari kalangan pribumi
(pangreh praja) yang justru makin menindas rakyatnya demi kepentingan
pribadi dan kelanggengan jabatannya, seperti menarik pajak yang tingi terhadap
rakyat untuk menarik simpati atasan dan pemerintahan Belanda.
Selain itu, pada tahun 1908 ini juga, mahasiswa Indonesia yang sedang
menuntut ilmu di perguruan tinggi di Belanda yaitu Drs. Mhd. Hatta mendirikan
organisasi Indische Vereeninging yang kemudian berubah nama menjadi
Indonesische Vereeninging pada tahun 1922. Organisasi ini awalnya merupakan
suatu wadah kelompok diskusi mahasiswa yang kemudian orientasi
pergerakannya lebih jelas dalam hal politik.
Termasuk dalam majalah tersebut memuat tulisan yang disebut manifesto
1925 yang isinya antara lain:
1. Rakyat Indonesia sewajarnya diperintah oleh pemerintah yang dipilih mereka
sendiri;
2. Dalam memperjuangkan pemerintahan sendiri itu tidak diperlukan bantuan
dari pihak mana pun dan;
3. Tanpa persatuan kukuh dari pelbagai unsur rakyat tujuan perjuangan itu sulit
dicapai.

1928
Sejarah berlanjut pada periode berikutnya di tahun 1928. Pada awalnya,
mahasiswa di Surabaya yang bernama Soetomo pada tanggal 19 oktober 1924
mendirikan Kelompok Studi Indonesia (Indonesische Studie-club). Di tempat
yang berbeda, oleh Soekarno dan kawan - kawannya dari Sekoleah Tinggi
Teknik (ITB) di Bandung beriniisiatif untuk mendirikan Kelompok Studi
Umum (Algemeene Studi Club) pada tanggal 11 Juli 1925. Pembentukan kedua
kelompok diskusi ini merupakan bentuk kekecewaan mereka terhadap
perkembangan pergerakan politik mahasiswa yang semakin tumpul pada masa
itu.

Kemudian pada tahun 1926, terbentuklah organisasi Perhimpunan Pelajar


Pelajar Indonesia (PPPI) yang merupakan organisasi yang berusaha untuk
menghimpun seluruh mahasiswa di Indonesia dan lebih menyuarakan yang
namanya wawasan kebangsaan dalam diri mahasiswa. Hal tersebut lah yang

Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Pinrang 2017-2018


kemudian mereka realisasikan dengan menyelenggarakan sebuah kongres
paling bersejarah dalam dunia kepemudaan mahasiswa di tanah air. Yaitu
Kongres Pemuda II yang berlangsung di Jakarta pada 26-28 Oktober 1928 yang
kemudian menghasilkan sumpah pemuda yang sangat bersejarah tersebut.
1945
Periode ini merupakan periode yang sangat penting dalam sejarah bangsa
Indonesia, peran pemuda mahasiswa juga tidak lepas dan terlihat sangat vital
dalam mewujudkan suatu misi besar bangsa Indonesia pada saat itu yaitu
melepaskan diri dari belenggu pejajahan atau merebut kemerdekaan. Kondisi
pergerakan mahasiswa pada saat itu tidak semudah pada periode - perode
sebelumnya. Secara umum kondisi pendidikan maupun kehidupan politik pada
zaman pemerintahan Jepang jauh lebih represif dibandingkan dengan kolonial
Belanda, antara lain dengan melakukan pelarangan terhadap segala kegiatan
yang berbau politik, dan hal ini ditindak lanjuti dengan membubarkan segala
organisasi pelajar dan mahasiswa, termasuk partai politik, serta insiden kecil di
Sekolah Tinggi Kedokteran Jakarta yang mengakibatkan mahasiswa dipecat dan
dipenjarakan. Dan secara praktis, akhirnya mahasiswa - mahasiswa pada saat itu
mulai menurunkan intensitas pergerakannya dan lebih mengerucutkannya dalam
bentuk kelompok diskusi.
Melalui diskusi di asrama inilah kemudian lahir tokoh - tokoh yang
nantinya bakal menjadi motor penggerak penting munculnya kemerdekaan
bangsa Indonesia. Tokoh - tokoh tersebut secara radikal dan melalui pergerakan
bawah tanah melakukan desakan kepada Soekarno dan Hatta untuk segera
memproklamasikan kemerdekaan setelah melalui radio mereka mendengar
bahwa telah terjadi insiden bom atom di Jepang, dan mereka berpikir bahwa
inilah saat yang tepat untuk mendeklarasikan kemerdekaan Indonesia.
Mahasiswa - mahasiswa yang terdiri dari Soekarni dan Chairul Saleh inilah
yang akhirnya terpaksa menculik tokoh proklamator tersebut sampai ke
Rengasdengklok agar lebih memberikan tekanan kepada mereka untuk lebih
cepat dalam memproklamasikan kemerdekaan. Peristiwa inilah yang kemudian
tercatat dalam sejarah sebagai peristiwa Rengasdengklok.
1966
Pada masa setelah kemerdekaan, mulai bermunculan secara bersamaan
organisasi - organisasi mahasiswa di berbagai kampus. Berawal dari munculnya
organisasi mahasiswa yang dibentuk oleh beberapa mahasiswa di Sekolah
Tinggi Islam (STI) di Yogyakarta, yang dimotori oleh Lafran Pane dengan
mendirikan organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) pada tanggal 5

Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Pinrang 2017-2018


Februari 1947. Organisasi ini dibentuk sebagai wadah pergerakan mahasiswa
yang dilatarbelakangi oleh 4 faktor utama yang meliputi Situasi Dunia
Internasional, Situasi NKRI, Kondisi Mikrobiologis Ummat Islam di Indonesia,
Kondisi Perguruan Tinggi dan Dunia Kemahasiswaan. Selain itu pada tahun
yang sama, dibentuk pulalah Perserikatan Perhimpunan Mahasiswa Indonesia
(PPMI) yang didirikan melalui kongres mahasiswa di Malang. Lalu pada waktu

1974

Periode ini sangat berbeda sekali dengan periode sebelumnya di tahun


1966, dimana pada masa pergerakan mahasiswa tahun 1966 mahasiswa
melakukan afiliasi dengan pihak militer dalam menumpas PKI. Pada periode
1974 ini, mahasiswa justru berkonfrontasi dengan pihak militer yang mereka
anggap telah menjadi alat penindas bagi rakyat. Gelombang perlawanan
bermula sejak dinaikkannya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang dianggap
meneyengsarakan rakyat. Selain itu, isu pemberantasan korupsi juga dengan
lantang digalakkan oleh mahasiswa yang mendesak agar pemerintah lebih tegas
dalam menjerat koruptor yang terdiri dari pejabat - pejabat pemerintahan saat
itu. Melalui pergerakan inilah muncul suatu gerakan yang disebut "Mahasiswa
Menggugat" yang dimotori oleh Arif Budiman dan Hariman Siregar yang
menyuarakan isu korupsi dan kenaikan BBM. Menyusul pergerakan mahasiswa
yang terus meluas, secara inisisatif mahasiswa membentuk Komite Anti

1998
Namun pengekangan terhadap mahasiswa melalui NKK/BKK tidak
bertahan lama. Gejolak krisis moneter di seluruh dunia telah membuat kondisi
perekonomian di Indonesia terguncang hebat. Hal tersebut ditandai dengan
menaiknya angka tukar rupiah terhadap dolar yang menembus Rp 17.000/Dolar.
Hal ini tentu saja sangat mengejutkan masyarakat Indonesia, khususnya
mahasiswa yang akhirnya animo pergerakannya mulai bangkit setelah
sebelumnya mengalami mati suri yang cukup panjang. Dimulai ketika pada saat
20 mahasiswa UI yang mendatangi gedung MPR/DPR RI denga tegas menolak
pidato pertanggungjawaban presiden yang disampaikan melalui sidang umum
MPR dan menyerahkan agenda reformasi nasional kepada MPR.

HIDUP MAHASISWA!!!

Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Pinrang 2017-2018


Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Pinrang 2017-2018

Anda mungkin juga menyukai