Anda di halaman 1dari 32

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

MINGGU KE 2
Bahan Kajian : Konsep bangsa, negara dan negara
bangsa serta teori terbentuknya negara

Sub-CPMK :
Mampu menjelaskan perbedaan konsep bangsa dan Negara,
konsep negara bangsa dan teori terbentuknya negara bangsa

Oleh :
Tim Dosen Kewarganegaraan

04/21/2024 1
Pengertian Bangsa
Berikut ini pendapat pakar kenegaraan mengenai bangsa :
a. Menurut Hans Kohn (Jerman), bangsa adalah buah hasil
karya atau tenaga hidup manusia. Pada umumnya bangsa
memiliki faktor-faktor objektif tertentu yang
membedakannya dengan bangsa lain, di antaranya
persamaan keturunan, wilayah, bahasa, adat-istiadat,
kesamaan politik, perasaan, dan keyakinan (agama).
b. Menurut F. Ratzel (Jerman), bangsa terbentuk karena adanya
hasrat tertentu atau adanya keinginan yang sama. Hasrat
tersebut timbul karena adanya rasa kesatuan antara sesama
manusia dan tempat tinggal.
Pengertian Bangsa
Berikut ini pendapat pakar kenegaraan mengenai bangsa :
c. Menurut Otto Bauer (Jerman), bangsa adalah kelompok
manusia yang mempunyai persamaan karakter. Karakter
tersebut tumbuh karena adanya persamaan senasib dan
sepenanggungan
d. Ir. Soekarno (Indonesia), Bangsa adalah segerombolan
manusia yang besar, keras ia mem- punyai keinginan
bersatu, le desir d’etre ensemble, keras ia mempunyai
character gemeinschaft, persamaan watak, tetapi yang
hidup di atas satu wilayah yang nyata satu unit.
Pengertian Bangsa
Pengertian bangsa juga dapat dikaji secara sosiologis dan antropologis, hukum,
serta politis.
• Bangsa dalam pengertian sosiologis antropologis adalah persekutuan hidup
masyarakat yang berdiri sendiri yang masing-masing anggota persekutuan
hidup tersebut merasa satu kesatuan sejarah, bahasa, tradisi, keturunan,
kepecayaan, budaya dan ras.. Ikatan demikian disebut ikatan primordial.
Dengan ikatan itu kita bisa membedakan antara Suku Bangsa Batak dan Suku
Bangsa Jawa atau Sunda. Persekutuan hidup masyarakat semacam ini dalam
suatu Negara dapat merupakan persekutuan hidup yang mayoritas dan dapat
pula persekutuan hidup minoritas. Contoh : amerika serikat terdiri dari bangsa
Negro, bangsa Indian, bangsa Cina, bangsa Yahudi, dan lain-lain.
Persekutuan hidup, artinya perkumpulan orang-orang yang saling membutuhkan
dan bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama dalam suatu wilayah tertentu.
Persekutuan hidup itu dapat berupa persekutuan hidup mayoritas dan minoritas.
Pengertian Bangsa
Pengertian bangsa juga dapat dikaji secara sosiologis dan
antropologis, hukum, serta politis.
• Bangsa dalam pengertian politik adalah suatu masyarakat
dalam suatu daerah yang sama dan mereka tunduk pada
kedaulatan negaranya sebagai suatu kekuasaan tertinggi keluar
dan kedalam, diikat oleh sebuah organisasi kekuasaan/ politik,
yaitu negara beserta pemerintahnya, serta di ikat oleh satu
kesatuan wilayah nasional, hukum, perundang-undangan yang
berlaku.. Jadi mereka diikat oleh kekuasaan politik yaitu
Negara. Misalnya bangsa Moro, bangsa Yahudi, bangsa Kurdi,
dan bangsa Tamil.
Pengertian Bangsa
Pengertian bangsa juga dapat dikaji secara sosiologis dan
antropologis, hukum, serta politis.
• Secara hukum, bangsa adalah rakyat (orang-orang) yang
berada di suatu masyarakat hukum yang terorganisasi. Bangsa
pada umumnya menempati wilayah tertentu, mempunyai
bahasa tersendiri, sejarah, kebiasaan, dan kebudayaan yang
sama dalam pemerintahan yang berdaulat.
• Adapun menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, bangsa
adalah orang- orang yang bersamaan asal keturunan, adat,
bahasa, dan sejarahnya serta berpemerintahan sendiri. Bangsa
adalah kumpulan manusia yang terikat karena kesatuan
bahasa dan wilayah tertentu di muka bumi.
Unsur Bangsa
Freidrich Hertz dalam bukunya Nationality in History and Politic
mengemukakan bahwa ada empat unsur yang berpengaruh dalam
terbentuknya suatu bangsa, yaitu :
1. Keinginan untuk mencapai kesatuan nasional yang terdiri atas
kesatuan sosial, politik, ekonomi, agama, kebudayaan,
komunikasi, dan solidaritas.
2. Keinginan untuk mencapai kemerdekaan dan kebebasan nasional
sepenuhnya, yaitu bebas dari dominasi dan campur tangan
bangsa asing terhadap urusan dalam negerinya.
3. Keinginan akan kemandirian, keunggulan, individualitas, dan
keaslian atau kekhasan. Contohnya menjunjung tinggi bahasa
nasional yang mandiri.
4. Keinginan untuk menonjol (unggul) di antara bangsa-bangsa
dalam mengejar kehormatan, pengaruh, dan prestise.
Sedangkan pandangan umum tentang
unsur terbentuknya bangsa adalah:
1. Ada sekelompok manusia yang mempunyai kemauan
untuk bersatu.
2. Berada dalam satu wilayah tertentu.
3. Ada kehendak untuk membentuk atau berada di bawah
pemerintahan yang dibuatnya sendiri.
4. Secara psikologis merasa senasib, sepenanggungan,
setujuan, dan secita-cita
5. Ada kesamaan karakter, identitas, budaya, bahasa
sehingga dapat dibedakan dengan bangsa lain.
Dasar Pembentukan Bangsa
• Sebuah bangsa akan terbentuk jika terdapat persamaan-
persamaan yang menyatukan sebuah kelompok
masyarakat. Sebuah bangsa pada zaman modern selalu
mengacu pada empat persamaan sebagai berikut.
1. Persamaan wilayah tempat tinggal.
2. Persamaan bahasa atau alat komunikasi yang diterima
semua anggota.
3. Persamaan kondisi sosial ekonomi.
4. Persamaan kondisi sosial psikologis yang terbentuk
pada masa proses pembentukan bangsa itu. Hal ini
ditandai oleh represi atau tantangan bersama untuk
bertahan hidup.
Dasar Pembentukan Bangsa
• Pada umumnya bangsa terbentuk karena adanya
faktor-faktor objektif tertentu yang membedakannya
dengan bangsa lain. Faktor- faktor tersebut adalah:
1. kesamaan keturunan,
2. wilayah,
3. bahasa,
4. adat istiadat,
5. kesamaan politik,
6. perasaan, dan
7. agama.
Teori Terbentunya Negara
1. Teori hukum alam adalah teori awal tentang terbentuknya suatu negara. Teori
ini menurut sejarah ada pada zaman Plato dan Aristoteles. Menurut teori ini,
terjadinya negara adalah hal yang natural atau alami. Segala sesuatu terjadi
sesuai dengan hukum alam, begitupun dengan negara. Teori pembentukan
negara ini juga didasari atas kecenderungan manusia untuk selalu bersosial,
berkumul dan saling berhubungan untuk mencapai kebutuhan hidupnya.
2. Teori ketuhanan adalah teori yang ada saat agama agama besar telah tersebar
ke dunia ini contohnya Islam dan Kristen. Teori ini sesuai namanya tentu saja
dipengaruhi oleh paham keagamaan. Dan berdasarkan itulah, teori ketuhanan
terbentuknya negara didasari anggapan bahwa negara terbentuk atas dasar
keinginan Tuhan. Paham dan teori ini diajukan oleh beberapa ahli seperti
Freidericch Julius Stahl, Thomas Aquinas, dan Agustinus. Paham ini, sesuai
dengan ketentuannya, Tuhan yang menciptakan negara sehingga negara
dianggap penjelmaan kekuasaan Tuhan. Hal ini mengakibatkan paham bahwa
raja atau penguasa adalah pilihan Tuhan untuk memerintah sehingga raja
memiliki kekuasaan mutlak pada suatu negara atau kerajaan, contohnya saja
Inggris Raya pada zaman kerajaan.
Teori Terbentunya Negara
1. Teori perjanjian ada atas reaksi terhadap kedua teori
sebelumnya. Atas dasar apa? Atas dasar kedua teori yang ada
sebelumnya tidak mampu menjelaskan asal dan bagaimana
terbentuknya negara. Selain itu, teori ini merupakan bentuk
perlawanan atas kekuasaan raja ataupun penguasa yang
menganggap memiliki kekuasaan mutlak akibat kepercayaan
sebagai titisan Tuhan. Teori perjanjian ini ada dimasa abad
pencerahan dan dipelopori oleh ahli ahli seperti Thomas
Hobbes, John Locke, J.J. Rousseau, dan Montesquieu.
Berdasarkan teori perjanjian, negara ada semata mata akibat
perjanjian antarmanusia. Menurut teori ini, negara merupakan
wujud perjanjian masyarakat sebelum bernegara dan kemudian
menjadi masyarakat bernegara. Hal ini senada dengan
pengertian negara oleh Jean Bodin bahwa negara adalah
bentuk persekutuan keluarga dengan segala kepentingannya.
Terjadinya Negara di Zaman
Modern
1. Penaklukan atau occupatie
2. Peleburan atau fusi
3. Pemecahan
4. Pemisahan Diri
5. Perjuangan
6. Penyerahan atau pemberian
7. Pendudukan atas wilayah yang belum ada
pemerintahan sebelumnya
1. Penaklukan atau occupatie
• Yaitu suatu daerah yang tidak dipertuan kemudian
diambil alih dan didirikan negara diwilayah itu.
• Misalnya: Liberia adalah daerah kosong yang
dijadikan negara oleh para budak Negro yang
dimerdekakan oleh Amerika. Liberia dimerdekakan
pada tahun 1847.
2.Peleburan atau fusi
• Yaitu suatu penggabungan dari dua atau lebih
negara menjadi satu negara baru.
• Misalnya: Jerman Barat dan Jerman Timur yang
bergabun menjadi negara Jerman.
3. Pemecahan
• Yaitu terbentuknya negara-negara baru akibat terpecahnya
negara lama sehingga negara sebelumnya menjadi tidak ada
lagi.
• Misalnya: Negara Yugoslavia yang terpecah menjadi
Negara Slovenia, Kroasia, Macedonia, Serbia, Boznia-
Harzegovina, Kosovo dan Montenegro.
• Negara Uni Sovyet yang terpecah menjadi banyak negara-
negara baru seperti Armenia, Azerbaijan, Belarus, Estonia,
Georgia, Kazakhstan, Kirgiztan, Latvia, Lituania, Moldova,
Rusia, Tajikistan, Turkmenistan, Ukraina, dan Uzbekistan.
• Cekoslovakia yang terpecah menjadi negara Ceko dan
Slovakia.
4. Pemisahan Diri
• Yaitu memisahnya suatu bagian wilayah negara
kemudian terbentuk negara baru.
• Misalnya: Wilayah India yang kemudian terpecah
membentuk negara India, Pakistan dan
Bangladesh.
• Timor Leste yang memisahkan diri dari Indonesia
5. Perjuangan
• Yaitu hasil dari rakyat suatu wilayah yang umumnya
dijajah negara lain kemudian memerdekakan diri.
• Misalnya: Indonesia yang melakukan perjuangan
revolusi sehingga mampu membentuk negara
merdeka.
• Kebanyakan kemerdekaan yang diperoleh negara
Asia-Afrika setelah Perang Dunia II adalah hasil
perjuangan rakyatnya.
6. Penyerahan atau pemberian
• Yaitu pemberian kemerdekaan kepada suatu koloni
oleh negara lain yang umumnya adalah bekas
jajahannya.
• Misalnya: Inggris dan Perancis yang memiliki
wilayah jajahan di Afrika, banyak memberikan
kemerdekaan kepada bangsa didaerah itu,
contohnya Kongo yang dimerdekakan oleh
Perancis.
7. Pendudukan atas wilayah yang
belum ada pemerintahan sebelumnya
• Yaitu pendudukan yang terjadi pada wilayah yang
sudah ada penduduknya tetapi tidak memiliki
pemerintahan.
• Misalnya: Australia merupakan daerah baru yang
ditemukan Inggris meskipun disana telah terdapat
suku Aborigin. Daerah Australia selanjutnya dibuat
koloni-koloni dimana penduduknya didatangkan dari
daratan Eropa. Australia dimerdekakan pada tahun
1901.
Faktor-faktor penting bagi pembentukan
bangsa Indonesia sebagai berikut
1. Adanya persamaan nasib , yaitu penderitaan
bersama dibawah penjajahan bangsa asing lebih
kurang selama 350 tahun
2. Adanya keinginan bersama untuk merdeka ,
melepaskan diri dari belenggu penjajahan
3. Adanya kesatuan tempat tinggal , yaitu wilayah
nusantara yang membentang dari Sabang sampai
Merauke
4. Adanya cita-cita, tujuan dan visi bersama untuk
mencapai kemakmuran dan keadilan sebagai suatu
Proses Terjadinya Negara Indonesia
1. Terjadinya negara tidak sekedar dimulai dari proklamasi,
tetapi adanya pengakuan akan hak setiap bangsa untuk
memerdekakan dirinya. Bangsa indonesia memiliki tekad
kuat untuk menghapus segala penindasan dan penjajahan
suatu bangsa atas bangsa lain (Alinea I Pembukaan UUD
1945 ).
2. Adanya perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajahan.
Perjuangan panjang bangsa Indonesia menghasilkan
proklamasi. Proklamasi barulah menghantarkan kepintu
gerbang kemerdekaan. Negara yang kita cita-citakan adalah
negara yang menuju pada keadaan merdeka, bersatu,
berdaulat, adil, dan makmur (Alinea II Pembukaan UUD
1945).
Proses Terjadinya Negara
Indonesia
3. Terjadinya negara Indonesia adalah kehendak
bersama seluruh bangsa Indonesia, sebagai suatu
keinginan luhur bersama. Di samping itu adalah
kehendak atas rahmat Allah Yang Maha Kuasa. Inilah
yang membuktikan bangsa Indonesia adalah bangsa
yang religius dan mengakui adanya motivasi spiritual
(Alinea III Pembukaan UUD 1945).
4. Negara Indonesia perlu menyusun alat-alat
kelengkapan negara meliputi tujuan negara, bentuk
negara, sistem pemerintahan negara, UUD negara,
dan dasar negara. Dengan demikian, semakin
sempurna proses terjadinya negara Indonesia (Alinea
IV Pembukaan UUD 1945).
Tujuan Negara Kesatuan
Republik Indonesia
(Tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
terdapat dalam Pembukaan Undang Undang Dasar
1945 alinea keempat)
a. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia;
b. Memajukan kesejahteraan umum;
c. Mencerdaskan kehidupan bangsa;
d. Ikut serta melaksanakan ketertiban dunia
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan
keadilan social.
Faktor-Faktor Pembentukan Bangsa
Menurut Dasar Identitas adalah sebagai
berikut:
1. Primordial yang termasuk dalam faktor ini yaitu ikatan kekerabatan, kesamaan
suku bangsa, daerah, bahasa dan adat istiadat.
2. Sakral dalam faktor ini yaitu adanya kesamaan agama yang dianut oleh
masyarakat dan dalam hal ini agama dapat membentuk suatu ideologi doktrin
yang kuat dalam masyarakat, sehingga keterkaitannya dapat menimbulkan
bangsa
3. Tokoh menjadi salah satu faktor pembentuk bangsa karena bagi masyarakat,
tokoh dijadikan sebagai panutan untuk mewujudkan misi-misi bangsa.
4. Sejarah merupakan salah satu faktor pembentukan bangsa karena sejarah dan
pengalaman masa lalu seperti penderitaan akan melahirkan solidaritas
sehingga memungkinkan untuk membentuk satu tekad dan satu tujuan antar
kelompok masyarakat.
5. Perkembangan Ekonomi dikatakan sebagai faktor pembentukan bangsa karena
semakin meningkatnya perkembangan ekonomi semakin beragam pula
kebutuhan masyarakat sehingga membuat masyarakat semakin ketergantungan
satu sama lain dan secara tidak langsung akan membuat masyarakat ingin
membentuk satu kesatuan yaitu bangsa sebagai jalan untuk memenuhi
Proses Pembentukan Bangsa-Negara
Menurut Model Ortodoks.
Model ortodoks yaitu bermula dari adanya suatu bangsa terlebih dahulu,
untuk kemudian bangsa itu membentuk suatu Negara tersendiri. Contoh
bangsa Yahudi berupaya mendirikan negara Israel.
• Ciri-ciri model Ortodoks :
a. Tidak mengalami perubahan unsur karena suatu bangsa membentuk
suatu Negara.
b. Membutuhkan waktu yang singkat saja,yaitu hanya membentuk struktur
pemerintahan, bukan pembentukan identitas kultular baru.
c. Muncul setelah terbentuknya bangsa Negara.
d. Partisipasi politik dianggap sebagai bagian terpisah dari proses integrasi
nasional
Proses Pembentukan Bangsa-Negara
Menurut Model mutakhir
Model mutakhir berawal dari adanya Negara terlebih dahulu yang terbentuk
melalui proses tersendiri, sedangkan penduduk Negara merupakan
sekumpulan suku bangsa dan ras. Contohnya adalah kemunculan Negara
Amerika Serikat pada tahun 1776.
• Ciri-ciri Model Mutakhir:
1. Mengalami perubahan unsur karena dari banyak kelompok suku bangsa
menjadi satu bangsa.
2. Memerlukan waktu yang lama karena harus mencapai kesepakatan
tentang identitas cultural yang baru.
3. Kesadaran politik warga muncul mendahului bahkan menjadi kondisi
awal terbentuknya bangsa Negara.
4. Partisipasi politik dan rezim politik merupakan hal yang tak terpisahkan
dari proses integrasi nasional.
Perbedaan kedua model:
1. Ada tidaknya perubahan unsur dalam penggelompokkan masyarakat
1.1 Model Tidak mengandung perubahan unsur karena suatu bangsa
Ortodoks membentuk satu negara
1.2 Model mengandung perubahan unsur dari banyak kelompok suku
Mutakhir bangsa menjadi satu bangsa baru.

2. Lamanya waktu yang diperlukan dalam proses pembentukan bangsa-negara

2.1 Model Memerlukan waktu yang singkat karena membentuk struktur


Ortodoks kekuasaan saja

2.2 Model Memerlukan waktu yang lebih lama karena harus mencapai
Mutakhir kesepakatan tentang identitas kultural yang baru

BINUS UNIVERSITY 28
3. Kesadaran politik
3.1 Model Muncul setelah terbentuknya bangsa-negara
Ortodoks
3.2 Model Kesadaran politik muncul mendahului dan menjadi
Mutakhir kondisi awal bagi terbentuknya bangsa-negara

4. Derajat pentingnya partisipasi politik dan rezim politik

4.1 Model Partisipasi politik dan rezim politik dianggap sebagai hal
Ortodoks yang terpisah dari proses integrasi nasional

4.2 Model Kedua hal itu merupakan hal-hal yang tidak terpisahkan
Mutakhir dari proses integrasi nasional

BINUS UNIVERSITY 29
Kelemahan dari kedua model diatas
adalah:
• 1) Memandang proses pembentukan bangsa-negara dari
sudut kemajemukan suku bangsa saja. Padahal,
permasalahan integrasi nasional juga dipengaruhi oleh
kemajemukan agama, ras dan ekonomi;
• 2) Faktor historis yang berkaitan dengan pengalaman
penjajahan tidak termasuk dalam kedua model tersebut;
• 3) dan konteks Indonesia SUMPAH PEMUDA
BANGSA NEGARA
INDONESIA
Bangsa Indonesia dalam arti politis, karena itu
membutuhkan:
• Perubahan unsur dari banyak suku bangsa menjadi
satu bangsa; Bangsa Indonesia
• Waktu yang lama untuk mencapai kesepakatan ttng
indentitas kultur yang baru, kultur bangsa Indonesia
• Kesadaran Politik menjadi kondisi awal terbentuknya
bangsa negara
• Partisipasi politik dan rezim politik merupakan bagai
tidak terpisahkan dari proses integras nasional
Bangsa dan Nasionalisme
• Bangsa adalah suatu kelompok manusia yang dianggap
memiliki identitas bersama, dan mempunyai kesamaan
bahasa, agama, ideologi, budaya, dan sejarah. Bahkan
bangsa umumnya dianggap memiliki asal-usul keturunan
yang sama. Konsep bahwa semua manusia dibagi menjadi
kelompok-kelompok bangsa ini merupakan salah satu
doktrin paling berpengaruh dalam sejarah. Doktrin ini
merupakan doktrin etika dan filsafat, dan menjadi awal
dari nasionalisme. Persatuan bahasa mempermudah
perkembangan nasionalisme tetapi tidak mutlak
diperlukan untuk kebangkitan nasionalisme. Dalam hal
nasionalisme, syarat yang mutlak dan utama adalah adanya
kemauan dan tekad bersama.

Anda mungkin juga menyukai