Anda di halaman 1dari 3

Nama: Aura Qhusnul Zahra Shalsabila

Kelas/no.absen: X DG 3/06

Bab 1

Hakikat Bangsa dan Negara

1. Pengertian Bangsa dan Negara


Bangsa adalah suatu kelompok manusia yang dianggap Nasional memiliki identitas bersama, dan
mempunyai kesamaan bahasa, agama, ideologi, budaya, dan sejarah. Dan mereka umumnya di
anggap memiliki asal usul keturunan yang sama. Suatu Bangsa merupakan terjemahan dari
bahasa Inggris yaitu nation. Yang mana berasal dari bahasa latin natio yang artinya adalah
sesuatu telah lahir, bisa di maknai sebagai keturunan. Dan bangsa merupakan sekelompok orang
yang berada dalam satu keturunan
2. Definisi bangsa dari beberapa ahli
a. Pengertian bangsa dikemukakan pertama kali oleh Ernest Renan pada tahun 1882, yang
dimaksud dengan bangsa adalah jiwa, suatu asas kerohanian yang timbul dari :
1) kemuliaan bersama di waktu lampau, yang merupakan aspek histories
2) keinginan untuk hidup bersama (le desir de vivre ensemble) di waktu sekarang yang
merupakan aspek solidaritas, dalam bentuk dan besarnya tetap mempergunakan warisan masa
lampau, baik untuk kini dan yang akan datang.
b. Pengertian Bangsa menurut Otto Bauer yaitu suatu masyarakat ketertiban yang muncul dari
masyarakat yang senasib atau bangsa adalah suatu kesamaan perangai yang timbul karena
senasib.
c. Friederich Ratzel (Paham Geopolitik).
Menurut Friederich Ratzel, bangsa adalah kelompok manusia yang terbentuk karena adanya
hasrat (kemauan) untuk bersatu yang timbul dari adanya rasa kesatuan antara manusia dan
tempat tinggalnya.
d. Hanz Kohn
Menurut Hanz Kohn, bangsa merupakan hasil proses perjuangan sejarah. Bangsa itu merupakan
golongan yang majemuk dan tidak bisa dirumuskan secara esakta. Hal tersebut terbukti dengan
adanya faktor obyektif yang melatarbelakangi dan menjadi ciri khas suatu bangsa, seperti faktor
persamaan ras, bahasa, wilayah, adat istiadat dan agama.
e. G.A.Jacobsen & Lipman
Bangsa ialah kelompok manusia yang lahir karena adanya satu kesatuan budaya “Cultural Unity” dan satu
kesatuan polotik “Polotical Unity”
3. Faktor pembentukan bangsa
a. Faktor primordialisme, yaitu adanya kesamaan pandangan hidup antar daerah Indonesia
yang erat dengan dasar adat istiadat, tradisi dan nilai budaya. Ikatan primordial merupakan
ikatan kekerabatan yang dibawa sejak lahir yang sangat erat kaitannya dengan kekerabatan
dan kelompok.
b. Sakral,Kesamaan agama yang dianut juga merupakan salah satu faktor penting dalam
pembentukan bangsa Indonesia.
Indonesia menganut kepercayaan Ketuhanan yang mengakui 6 agama yaitu Islam,
Protestan, Katolik, Hindu, Buddha dan Khonghucu.
Keenam agama ini memiliki tempatnya tersendiri dalam bangsa Indonesia. Masing-masing
agama hidup berdampingan dibawah payung ideologi bangsa, Pancasila.
c. Tokoh,Terbentuknya bangsa Indonesia tidak terlepas dari peran serta tokoh-tokoh pejuang,
seperti Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, Jend. Sudirman dan banyak lagi. Para-para tokoh ini
yang rela mengorbankan segalanya demi terbentuknya serta mempertahankan bangsa
Indonesia yang merdeka dan bersatu. Adanya tokoh-tokoh atau pemimpin inilah yang
mempersatukan tiap wilayah di Indonesia.
d. Sejarah, Seperti yang tercatat dalam sejarah sebagian besar wilayah Indonesia dari Sabang
sampai Merauke pernah dijajah oleh bangsa asing. Beberapa diantara negara-negara yang
pernah menjajah Indonesia adalah Belanda, Portugis, Inggris, Spanyol, Jepang dan Prancis.
Dengan total masa penjajahan selama 350 tahun. Wajar saja keinginian untuk merdeka,
berdiri diatas kaki sendiri adalah keinginan yang menjadi dambaan masyarakat Indonesia
yang kemudian membentuk persatuan untuk melakukan perjuangan kemerdekaan.
e. Bhineka Tunggal Ika, Walaupun berbeda-beda tetapi tetap satu. Prinsip inilah yang
menjadikan bangsa Indonesia berdiri. Setiap warga negara walaupun memiliki keterikatan
pada identitas kelompoknya masing-masing, lebih memilih untuk bersatu sepakat untuk
hidup bersama dalam kerangka politik dan dibawah payung hukum, menghargai perbedaan
dibawah satu pemerintahan yang sah, Indonesia.
f. Ekonomi, Berkembangnya masyarakat sejalan dengan perkembangan ekonomi yang pada
akhirnya akan melahirkan spesialisasi-spesialisasi pekerjaan sesuai dengan aneka kebutuhan
yang ada di masyarakat.
Semakin tinggi tingkat kualitas dan  variasi kebutuhan dimasyarakat semakin tinggi pula
ketergantungan masyarakat tersebut satu sama lain, yang pada akhirnya akan meningkatkan
solidaritas dan mempererat hubungan antar masyarakat.
g. Faktor kelembagaan tak kalah pentingnya dalam proses pembentukan suatu bangsa.
Kelembagaan akan mempertemukan pemerintah sebagai instansi dengan berbagai
kepentingan masyarakat sehingga terbentuk sebuah kepentingan nasional yang tidak saling
membedakan untuk melayani setiap warga masyarakat. Kehadiran partai politik yang
bersifat umum dan terbuka bagi siapa saja yang ingin bergabung tanpa membedakan
agama, ras dan golongan yang menghimpun kepentingan masyarakat dalam berbagai
wilayah menjadi satu kesatuan. Salah satu contoh kelembagaan lain adalah angkatan
bersenjata yang setiap personilnya dibentuk dari berbagai golongan di masyarakat.
Kehadiran kelembagaan-kelembagaan inilah yang menjadi kontribusi dalam proses
pembentukan sebuah bangsa.
4. Hakikat Negara
1. Secara etimologi : Negara dalam bahasa Inggris (state), staat (Belanda dan Jerman) yang
berasal dari bahasa latin status atau statumyg berarti meletakkan dalam keadaan berdiri
2. Menurut KBBI : Negara adalah organisasi dalam suatu wilayah yang mempunyai kekuasaan
tertinggi yang sah dan ditaati oleh rakyat

Anda mungkin juga menyukai