Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Salah satu unsur mutlak pembentuk negara adalah rakyat atau bangsa. Disini
bangsa atau rakyat merupakan bagian saja dari pengategorian umat manusia. Selain
bangsa, pengategorian manusia juga telah melahirkan berbagai kelompok manusia.
Misalnya dari segi adat istiadat dan bahasa dikenal dengan berbagai kelompok suku
bangsa Jawa, Arab, Melayu dan melanesia. Apabila bangsa dipersoalkan lebih jauh
muncul dua konsep lain dipermukaan, yakni suku bangsa dan ras. Suku bangsa merupakan
pengelompokan masyarakat berdasarkanciri-cirifisik biologis, seperti warna kulit, bentuk
wajah, bentuk rambut dan perawakan. Suatu suku bangsa dapat memiliki lebih dari satu
negara, seperti suku bangsa Arab yang terkelompokkan menjadi lebih dari sepuluh negara
Arab. Demikian juga ras tidak hanya terdiri dari satu negara karena realitas menunjukan
tidak ada satu raspun di dunia yang memiliki satu negara saja. Sebaliknya, suatu negara
juga dapat tidak terdiri atas beberapa satu bangsa dan ras, seperti Indonesia dan
Amerika.
B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian bangsa dan negara?
2. Bagaimana hubunganantarabangsadannasionalisme?
3. Bagaimana proses pembentukannegara-bangsa?
4. Bagaimanafaktor-faktorpembentukanidentitasbersama?
C. Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian bangsa dan negara.
2. Untukmengetahuihubunganantarabangsadannasionalisme.
3. Untukmengetahui proses pembentukannegara-bangsa.
4. Untukmengetahuifaktor-faktorpembentukanidentitasbersama.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Bangsa dan Negara


1. Bangsa
Istilahbangsadalambahasainggrisdisebut “nation”.Kata nation berasaldari kata “natio”
(Latin) yang berarti “lahir”. Nation dapatberartisuatukelahiran, suatuketurunan,
suatusukubangsa yang memilikikesamaanketurunan, orang-orang yang samaketurunan.
Kata “Bangsa” sendiriberasaldaribahasaSansekerta “wangsa” yang berarti orang yang
satuketurunanatausatu “trah” (Jawa). Secaraetimologis, bangsaberasaldari kata
“wangsa” artinya orang-orang yang berasaldarisatuketurunan. Istilah “nation” dan
“wangsa” memilikikesamaanmakna.Berdasarkanhalini,
disimpulkanbangsamenunjukpadapersekutuanhidupdari orang-orang
ataukelompokmanusia yang memilikikesamaanketurunan.

Adapun pengertian bangsa menurut para ahli sebagai berikut:


a. Ernest Renan (1823-1892), bangsa adalah “satu jiwa yang melekat pada sekelompok
manusia yang merasa dirinya bersatu karena mempunyai nasib dan penderitaan yang
sama pada masa lampau dan mempunyai cita-cita yang sama tentang masa depan”.
b. Rothenbucher, bangsa adalah“segolongan manusia yang mempunyai perasaan termasuk
dalam golongan yang sama”.
c. Kranenburg, bangsa adalah “setiap individu anggota masyarakat pada umumnya sadar
berkeinginan untuk mengorganisir secara merdeka, sadar akan perasaan seia-sekata,
dan sadar akan keberatanya untuk hidup bersama dengan golongan lain dalam satu
organisasi atau negara”.
d. Otto Bauer, bangsaadalah “kelompokmanusia yang yangmempunyaikesamaan
karakter, karakteristiktumbuhkarenaadanyanasib”.
Pandangan ini menegaskan bahwa suatu bangsa, pertama-pertama dipersatukan
oleh hal-hal yang bersifat ideal, yaitu persamaan nasib dan cita-cita kemudian hal-hal
yang lebih bersifat psikis yakni perasaan, kesadaran dan kehendak bukan oleh hal-hal
yang bersifat fisikal, seperti ras, agama, suku, bahasa dan adat-istiadat.
Dari penjelasan di atas dapat di ambil contoh dari beberapa negara sebagai
berikut:
a. Amerika serikat yang merasa sebagai satu bangsa walaupun memiliki penduduk
campuran yang begitu heterogen.
b. Swiss yang merasa sebagai satu bangsa meskipun memiliki atau menggunakan bahasa
nasional yang berbeda-beda, yakni bahasa Jerman, Prancis, Italia, dan Romawi.

2
c. Di Indonesia ada berbagai agama, ratusan suku dan adat-istiadat, namun sebagian
penduduknya melihat diri mereka sebagai satu bangsa.
d. Di India ada ratusan bahasa yang dipakai, namun mereka merasa satu bangsa.
e. Penduduk Italia Utara yang pada abad ke-19 hidup di bawah kekuasaan Austria, dan di
anggap sebagai warga negara Austria. Mereka sadar bahwa hal tersebut tidak
dikehendakinya, jadi bukanlah atas kehendak mereka dimasukan ke dalam
kewarganegaraan Austria, kemudian mereka menghendaki hidup bersama orang yang
sebangsa yaitu orang Italia dalam satu negara.
f. Penduduk Polandia yang sebagian hidup di bawah pemerintahaan Austria, sebagian
lagi di bawah Prusia, dan sebagian lagi di bawah Rusia dan secara sadar mereka ingin
hidup bersama di bawah negara Polandia.
Tentang ketidak memadainya secara penuh dari pendekatan persamaan sejarah
dan cita-cita disampaikan oleh Hans Kohn. Ia menyebutkan bahwa
persamaanfisikal, seperti ras, bahasa, adat, dan agama terkadang merupakan faktor
signifikan yang melatarbelakangi pembentukan suatu bangsa, dan sekaligus ciri khas
suatu bangsa yang membedakan dirinya dengan bangsa lain. Misalnya agama Islam
membedakan antara bangsa Pakistan dan bangsa India yang beragama Hindu atau
agama Islam yang membedakan antara bangsa Palestina dan bangsa Israel yang
beragama Yahudi.
Selain pengertian di atas, Konsep bangsa memiliki dua pengertian ( Badri
Yatim,1999),yaitu bangsa dalam pengertian sosiologis antropologis dan bangsa dalam
pengertian politis.

a. Bangsa dalam arti Sosiologis Antropologis

Bangsa dalam pengertian sosiologis antropologis adalah persekutuan hidup masyarakat


yang berdiri sendiri yang masing-masing anggota persekutuan hidup tersebut merasa
satu kesatuan ras, bahasa, agama, dan adat istiadat. Ikatan demikian disebut ikatan
primorbial. Persekutuan hidup masyarakat semacam ini dalam suatu Negara dapat
merupakan persekutuan hidup yang mayoritas dan dapat pula persekutuan hidup
minoritas. Contoh : amerika serikat terdiri dari bangsa Negro, bangsa Indian, bangsa
Cina, bangsa Yahudi, dan lain-lain.

b. Bangsa dalam arti Politis.

Bangsa dalam pengertian politik adalah suatu masyarakat dalam suatu daerah yang
sama dan mereka tunduk pada kedaulatan negaranya sebagai suatu kekuasaan tertinggi
keluar dan kedalam. Jadi mereka diikat oleh kekuasaan politik yaitu Negara. Misalnya
bangsa Moro, bangsa Yahudi, bangsa Kurdi, dan bangsa Tamil.

Dengan berbagai pandangan demikian suatu bangsa dapat diartikan sebagai


“sekelompok manusia yang dipersatukan oleh hal-hal yang bersifatideal, yaitu
persamaan sejarah, penderitaan bersama dan persaman cita-cita oleh hal-hal yang lebih
bersifatpsikis, yakni, perasaan bersama, kesadaran bersama, dan kehendak bersama,

3
serta oleh hal-hal yang bersifat fisikal, seperti persamaan ras, etnik, agma, bahasa, dan
adat istiadat”.

2. Negara
Negara adalah suatu wilayah di permukaan bumi yang kekuasaanya baik politik,
militer, ekonomi, sosial maupun budayanya diatur oleh pemerintahan yang berada di
wilayah tersebut. Negara juga merupakan suatu wilayah yang memiliki suatu sistem
satu aturan yang berlaku bagi semua individu di wilayah tersebut, dan berdiri secara
independent .
Secaraetimologis, istilah “Negara” dalambahasaJermandisebut “staat”
dandalambahasaInggrisdisebut “state”, kedua kata ituberasaldari kata status ataustatum
(Latin) yang berartikeadaantetapdantegak.Sedangkan di Indonesia sendiriistilah“
negara” berasaldarikata “nagariataunagara” (bahasaSansekerta) yang berartiwilayah,
kotaataupenguasa.
Adapunpengertian negara bedasarkan pendapat para ahlisebagaiberikut:
a. Roger F. Soltau, “negara adalah alat atau wewenang yang mengatur atau
mengendalikan persoalan bersama atas nama masyarakat”.

b.Prof. Soenarko, “negara adalah organisasi masyarakat yang mempunyai daerah


tertentu, dimana kekuasaan negara berlaku sepenuhnya sebagai souverien
(kedaulatan)”.
c. Prof. R. Djoko Soetono, S.H, “negara adalah organisasi manusia atau kumpulan
manusia yang berada dibawah pemerintahan yang sama”.
d. Notohamidjojo,“negara adalah organisasi masyarakat yang bertujuan mengatur dan
memelihara masyarakat tertentu dengan kekuasaanya”.
e. GeorgeJelinek, “negaraadalahorganisasikekuasaandansekelompokmanusia yang
mendiamiwilayahtertentu”.

B. BangsadanNasionalisme
Hubunganantarabangsadan rasa nasionalismemerupakanhubungan yang
salingberkaitandantidakdapatdipisahkanantarasatudanlainnya.Jikabangsalebihberhubungan
atauberkenaandengan rasa psikologisakibatperasaan yang sama,
makanasionalismemerupakanjiwaatauruhdaribangsaitusendiri. Denganmunculnya rasa
kebersamaanmakaseiringdenganitumuncullahjiwanasionalisme di dalamnya.
Stenley Benn yang dikutipolehNurcholisMadjid,
menyatakanbahwasetidaknyaadaempatelemenuntukmendefinisikanistilahnasionalismeyait
u:
1. Semangatketaatankepadasuatubangsa (semacampatriotisme);

4
2. Dalamaplikasinyapadapolitik,
nasionalismemenunjukpadakecondonganuntukmengutamakankepentinganbangsasendi
ri, khususnyajikakepentinganituberlawanandengankepentinganbangsalain;
3. Sikap yang melihatamatpentingnyapenonjolancirikhusussuatubangsa. Karenaitu,
doktrin yang memandangperlunyakebudayaanbangsaharusdipertahankan;
4. Nasionalismeadalahsuatuteoripolitikatauteoriantropologiyang
menekankanbahwaumatmanusiasecaraalamiterbagi-bagimenjadibangsa,
danadakriteria yang jelasuntukmengenalisuatubangsabesertaparaanggotabangsaitu.
Sedangkanberdasarkan proses pembentukannya,
nasionalismemenurutNurcholisMadjidmengandungbeberapaprinsipumum, antara lain:
1. Kesatuan (Unity), yang menginformasikanhal-hal yang
polimorfikmenjadimonomorfiksebagaiproduk proses integrasi;
2. Kebebasan (liberty), khususnyabaginegeri-negerijajahan yang
memperjungkanpembebasandarikolonialisme;
3. Kesamaan (equality), sebagaibagianimplisitdarimasyarakatdemokratis yang
merupakanantitesisdarimasyarakatkolonial yang diskriminatifdanotoriter;
4. Kepribadian (identity), yang lenyapkarenanegasikaumkolonial;
5. Prestasiamatdiperlukanuntukmenjadisumberinspirasidankebangganbagiwarganegara.

Rasa nasionalismesendiriterdiridariduaaspekyaituresorgimentodanintegral.
Resorgimento nationalismmengacupadaupayapembebasandaritekanan-
tekanansosialdanpolitik yang
dihadapiolehsuatukelompokmasyarakatatauetnisdalamupayanyamembentukdanmembangu
n rasa kebangsaan.Sedangkanintegral
nationalismmengacupadapembentukandanpembangunanpahamkebangsaan yang
terusberkelanjutandalamsuatunegarabangsa.

Sejatinya, sebelumpahamnasionalismuncul, terlebihdahuluadapahamkosmopolis,


yaknipaham yang mengajarkanbahwamanusiabukanwargasuatunegara,
tetapiwargadunia.Tanah air setiapmanusiaadalahseluruhnya.Sebagaibukti,
misalnyatercermindalam imperium Romawi yang
berdiritidakberdasarkanatasbangsaRomawi,
melainkanataskeperkasaantentaraRomawidanhukum-hukumRomawi yang
meliputihampirseluruhbangsapadawaktuitu.Selanjutnyaseiringdengankemajuanzamandand
inamikakebangsaanmelaluifaserevolusi, reformasi, danpencerahan (aufklarung),
perlahanpahamkosmopolisbergeserdigantikanolehpahamnasionalisme.
Pahamnasionalismeinijugatidakterlepasdarisisipositifdannegatifyang
mengiringinya.Jikakitamengacupadapahamcauvanisme Hitler, maka rasa
nasionalismeyang berlebihanmenyebabkanmemandangremehbangsa lain
danmerasabangsanyaadalah yang paling unggul. Hitler
menyatakanbangsaJermanadalahketurunanbangsa Aria sehinggaberhakmenguasaibangsa-
bangsa lain. DenganmengusungjargoUberallesHitler menjajahbangsa-bangsasekitarnya.

C.Proses Pembentukan Negara-Bangsa

5
Proses pembentukan negara-bangsa biasanya terjadi dalam suatu negara yang
memiliki berbagai suku bangsa dan ras. Ini artinya negara yang memiliki bangsa campuran
atau heterogen cenderung mengalami proses pembentukan negara-bangsa yang dinamis.
Sementara suatu negara yang memiliki bangsa yang homogen cenderung mengalami
proses pembentukan negara-bangsa yang statis.
Pengertian bangsa dalam istilah “suku bangsa” berbeda dengan pengertian bangsa
dalam istilah “negara-bangsa”. Bangsa dalam istilah negara-bangsa mencakup jumlah
kelompok masyarakat (berbagai jumlah suku dan ras) yang lebih luas dari pada bangsa
dalam istilah suku bangsa. Kesamaan identitas kultural dalam suku bangsa lebih sempit
cakupannya dari pada identitas kultural dalam negara-bangsa. Pengertian bangsa dalam
istilah negara-bangsa ini tampaknya persis seperti pengertian bangsa yang di uraikan
sebelumnya. Pengertian “negara” dalam istilah negara-bangsa juga sama dengan
pengertian negara yang di uraikan sebelumnya.
Hubungan negara dan bangsa yang melahirkan istilah negara-bangsa dapat diketahui
dari aspek kesadaran dan hasrat suatu bangsa untuk bernegara. Dr. Friederich Herts
mengemukakan bahwa kesadaran bernegara dari suatu bangsa atau natie mengandung
empat unsur yaitu:
1. Hasrat untuk mencapai kesatuan bangsa.
2. Hasrat untuk mencapai kemerdekaan bangsa.
3. Hasrat untuk mencapai keaslian bangsa.
4. Hasrat untuk mencapai kehormatan bangsa.
Adapun menurut Hirano Ken’ichiro yang
dikutipolehRamlanSurbakti,secaraumumproses pembentukan negara-bangsa ada dua
model utama yaitu:
1. Model ortodoks yang bermula dari adanya suatu bangsa terlebih dahulu untukkemudian
bangsaitu membentuk suatu negara tersendiri. Setelah negara-bangsa ini terbentuk
kemudiansuatu rezim politik (konstitusi) dirumuskan dan ditetapkan dan sesuai
dengan pilihan rezim politik itu, dikembangkan sejumlah bentuk partisipasi politik
wargamasyarakat dalam kehidupan negara-bangsa.Contoh: Madinah di era Nabi
Muhammmad SAW.
2. Model mutakhir yang berawal dari adanya negara terlebih dahulu, yang terbentuk
melalui proses tersendiri, sedangkan penduduknya merupakan kumpulan sejumlah
kelompok suku bangsa dan ras.Contoh: Indonesia yang terdiridariberbagaimacam
suku, agama, danbudaya.
Menurut Ramlan Surbakti, kedua model ini berbeda dalam empat hal yaitu :
1. Ada tidaknya perubahan unsur dalam pengelompokan masyarakat. Model ortodoks
tidak mengandung perubahan unsur karena satu bangsa membentuk suatu negara,

6
SedangkanModel mutakhir mengandung perubahan unsur dari banyak kelompok suku
bangsa menjadi satu bangsa baru.
2. Lamanya waktu yang diperlukan dalam proses pembentukan negara-bangsa. Model
ortodoks membutuhkan waktu singkat karena membentuk struktur kekuasaan saja,
sedangkan Model mutakhir memerlukan waktu lebih lama karena harus mencapai
kesepakatan tentang identitas yang baru.
3. Kesadaran politik dalam Model ortodoks muncul setelah terbentuknya negara-bangsa,
sedangkan dalam Model mutakhir kesadaran politik muncul mendahului dan menjadi
kondisi awal bagi terbentuknya negara-bangsa.
4. Derajat pentingnya partisipasi politik dan rezim politik. Dalam Model ortodoks,
partisipasi politik dan rezim politik di anggap sebagai hal terpisah dari proses integrasi
nasioanl, sedangkan dalam Model mutakhir, kedua hal itu nerupakan hal-hal yang tak
terpisahkan dari proses integrasi nasional (pembentukan negara-bangsa).

D. Faktor-FaktorPembentukanIdentitasBersama
Suatukelompokmasyarakatakanmenjadisuatubangsa yang satuapabilaadaikatan-
ikatankesamaandiantaramereka. Ikatan-ikataninilah yang dapatdisebutjugadenganfaktor-
faktorpembentukidentitasbersamasebagaisatubangsa.Faktor-faktor yang
diperkirakanmenjadiidentitasbersamasuatubangsameliputi: primordial, sakral, tokoh,
bhinnekatunggalika, sejarah, perkembanganekonomi, dankelembagaan (Ramlan
Surbakti,1999)
1. Primordial
Faktor-faktorprimodialinimeliputi: ikatankekerabatan (darahdankeluarga),
kesamaansukubangsa, daerahasal (homeland), bahasa, danadatistiadat. Faktor primordial
merupakanidentitas yang menyatukanmasyarakatsehinggamerekadapatmembentukbangsa-
negara.Kesamaansukudapatmembentukbangsa-negara.Contoh: Bangsa Yahudi membentuk
negara Israel.
2. Sakral
Faktor ini dapat berupa agama atau ideologi yang dianut/diakui oleh
masyarakatbersangkutan. Contoh: Agama Katholik mampu membentuk beberapa negaradi
Amerika Latin, Uni Soviet diikat oleh kesamaan ideologi komunisme, dll.
3. Tokoh
Kepemimpinan para tokoh yang disegani dan dihormati masyarakat (kharis-matik), dapat
menjadi faktor yang menyatukan bangsa-negara.Contoh: Mahat-maGhandidiIndia, Yoseph
Broz Titodi Yugoslavia, Nelson MandeladiAfrika Selatan, dan Dr. Ir. Sukarno(Bung
Karno)di Indonesia.
4. Sejarah

7
Persepsi yang sama tentang pengalaman masa lalu yang menderita akibatpenjajahan
menimbulkan perasaan senasib sepenanggungan dan solidaritaswarga masyarakat, sehingga
melahirkan tekad dan tujuan untuk membentuknegara.Contoh : Indonesia.
5. Bhinneka Tunggal Ika
Kesediaan warga masyarakat untuk bersatu dalam perbedaan (unity in diversity)tanpa
menghilangkan keterikatannya pada suku bangsa, adatistiadat, ras, danagama, dapat
membentuk organisasi besar berupa negara. Contoh : Indonesia.
6. Perkembangan Ekonomi :
Perkembangan ekonomi (industrialisasi) akan melahirkan spesialisasi pekerjaandan profesi
sesuai dengan aneka kebutuhan masyarakat. Semakin tinggi mutudan variasi kebutuhan
masyarakat, semakin saling bergantung di antara jenispekerjaan, dan akan semakin besar
solidaritas dan persatuan dalam masyarakat.Contoh : Negara-negara di Amerika utara dan
Eropa barat.
7. Kelembagaan
Kerja dan perilaku lembaga pemerintahan dan politik yang baik, yangmempertemukan dan
melayani warga tanpa membeda-bedakan asal-usul, suku,agama, ras, dan lain-lain dapat
mempersatukan orang sebagai satu bangsa.

8
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Bangsa merupakansekelompok manusia yang dipersatukan oleh hal-hal yang
bersifatideal, yaitu persamaan sejarah, penderitaan bersama dan persaman cita-cita oleh hal-hal
yang lebih bersifatpsikis, yakni, perasaan bersama, kesadaran bersama, dan kehendak bersama,
serta oleh hal-hal yang bersifat fisikal, seperti persamaan ras, etnik, agma, bahasa, dan adat
istiadat.Hubunganantarabangsadan rasa nasionalismemerupakanhubungan yang
salingberkaitandantidakdapatdipisahkanantarasatudanlainnya.Faktor-
faktorpembentukidentitasbersamasuatubangsameliputi: primordial, sakral, tokoh,
bhinnekatunggalika, sejarah, perkembanganekonomi, dankelembagaan.
Sedangkannegaramerupakansuatu wilayah di permukaan bumi yang kekuasaanya
baik politik, militer, ekonomi, sosial maupun budayanya diatur oleh pemerintahan yang
berada di wilayah tersebut.Proses pembentukan negara-bangsa biasanya terjadi dalam
suatu negara yang memiliki berbagai suku bangsa dan ras.
B. Saran
Semoga dengan adanya makalahtentang Negara dan Bangsaini, menjadikan kita
menjunjung tinggi perbedaan perbedaan yang ada di sekitar kita seperti suku bangsa,
agama, kebudayaan serta bahasa. Menjadikan keberagaman yang ada pada bangsa lebih
bersatu dan menghargai satu dengan yang lainnya.

9
DaftarPustaka

https://siboang.blogspot.com/2015/03/makalah-negaradan-bangsa
Winarno. 2008. ParadigmaBaruPendidikanKewarganegaraan. Jakarta: BumiAksara
Satriawan, Iwan. 2016.Ilmu Negara. Jakarta: PT Raja GrafindoPersada
http://tyazkamaliyyah.blogspot.com/2016/09/makalah-bangsa-dan-negara.html?m=1

http://meijuita.blogspot.com/2015/05/bangsa-dan-negara.html?m=0

10

Anda mungkin juga menyukai