Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Indonesia adalah negara yang mempunyai sumber daya alam yang
melimpah, tetapi kurang maksimal dalam mengolahnya. Ini disebabkan
karena kurangnya sumber daya manusia yang ahli dalam mengolah
kekayaan alam. Akibatnya, banyak perusahaan asing yang beridiri di
Indonesia untuk memanfaatkan sumber daya alam yang dimiliki Indonesia.
Ada keuntungan dan kerugian dari beridirinya perusahaan asing di
Indonesia. Contoh keuntungngannya adalah terciptanya lapangan pekerjaan
dan negara mendapatkan pemasukan karena perusahaan membayar pajak.
Sedangkan contoh dari kerugiannya adalah kita tidak bisa menikmati
sepenuhnya sumber daya alam.
Berdirinya perususahaan asing ini berkaitan dengan geopolotik.
Geopolitik merupakan suatu ilmu yang berkaitan dengan filosofi dasar
hubungan antara manusia dan geografi. Kemudian karena adanya suatu
kasus disekitar kami yaitu perusahaan asing di suatu daerah di Kota
Bandung yang tidak memperbolehkan warga sekitar untuk masuk, membuat
kami penasaran siapa yang mengizinkan didirikannya perusahaan tersebut.
Kami ingin mengetahui apakah perusahaan tersebut memiliki izin atau
tidak.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut.
a. Siapakah yang mengizinkan didirikannya perusahaan asing di Kota
Bandung?
b. Apakah ada peraturan mengenai pendirian perusahaan asing?
c. Bagaimana tata cara perizinan pendirian sebuah perusahaan?

1
1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut.
a. Mengetahui siapa yang mengizinkan didirikannya perusahaan asing di
Kota Bandung.
b. Mengetahui peraturan apa saja yang mengatur pendirian perusahaan
asing.
c. Mengetahui tata cara perizinan dalam pendirian sebuah perusahaan.

1.4 Manfaat
Manfaat dari pembuatan makalah ini adalah untuk menambah
wawasan kita mengenai pendirian dari perusahaan asing dan kita bisa
mengetahui alur dari perizinan didirikannya suatu perusahaan.

2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Geopolitik
Geopolitik berasal dari kata “geo” yang berarti bumi dan “politeia”
yang berarti kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri (negara). Jadi,
geopolitik adalah suatu studi tentang masalah-masalah geografi, sejarah,
dan ilmu social, dengan merujuk kepada percaturan politik internasional.
Dalam geopolitik, kita mempelajari makna strategis dan politik suatu
wilayah geografi yang mencakup lokasi, luas serta sumber daya alam
wilayah tersebut. Geopolitik mempunyai 4 unsur pembangun, yaitu keadaan
geografis, politik dan strategi, hubungan timbal balik antara geografi dan
politik, serta unsur kebijaksanaan.
Dalam perkembangannya, istilah geopolitik diartikan Frederich
Ratzel sebagai ilmu bumi politik (political geography), yang kemudian
diperluas oleh Rudolf Kjellen menjadi geograohical politic dan disingkat
geopolitik. Adapun perbedaan istilah tersebut yaitu terletak pada titik
perhatian dan tekanannya, apakah pada bidang geografi atau bidang politik.
Ilmu bumi politik mempelajari fenomena geografi dari aspek politik,
sedangkan geopolitik memperlajari fenomena politik dari aspek geografi.
Bagi bangsa Indonesia, geopolitik merupakan pandangan baru
dalam mempertimbangkan faktor-faktor geografis wilayah negara untuk
mencapai tujuan nasionalnya. Geopolitik bangsa Indonesia, adalah
kebijakan dalam rangka mencapai tujuan nasional dengan memanfaatkan
keuntungan letak geografis negara berdasarkan pengetahuan ilmiah tentang
kondisi geografis tersebut.

2.2 Wawasan Nusantara


Indonesia merupakan negara kepulauan yang disebut nusantara,
sehingga bisa disebut Benua Maritim Indonesia. Berdasarkan itulah
Indonesia mengembangkan geopolitik nasionalnya, yaitu Wawasan

3
Nusantara. Wawasan Nusantara sebagai Geopolitik Indonesia
dikembangkan sesuai dengan pancasila, oleh sebab itu Wawasan Nusantara
tidak mengandung unsur-unsur ekspansionisme maupun kekerasan.
Geopolitik bagi bangsa Indonesia, hanya merupakan pembenaran dari
kepentingan-kepentingan dan cita-cita nasional.
Wawasan Nusantara dapat diartikan sebagai cara pandang Bangsa
Indonesia tenatang diri dan lingkungannya berdasarkan ide nasionalnya
yang dilandasi pancasila dan UUD 1945, yang merupakan aspirasai Bangsa
Indonesia yang merdeka, berdaulat, dan bermartabat serta menjiwai tata
hidup dan tindak kebijaksanaannya dalam mencapai tujuan nasional.
Wawasan Nusantara memiliki asas keterpaduan yang berciri
manungal, utuh, dan menyeluruh, meliputi:
a. satu kesatuan wilayah nusantara yang mencakup dataran, perairan dan
dirgantara secara terpadu;
b. satu kesatuan politik dalam arti satu UUD dan politik pelaksanaannya
serta satu ideology dan identitas nasional.

4
.
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Metode
Metode yang kami gunakan untuk penelitian ini adalah dengan cara
mewawancarai narasumber.

3.2 Topik Wawancara


Topik wawancara yang kami lakukan adalah mengenai perizinan
didirikannya perusahaan asing di Kota Bandung.

3.3 Waktu dan Tempat Kegiatan


Kegiatan wawancara dilaksanakan pada:
hari/tanggal : Kamis, 23 November 2017
tempat : Dinas Perindustrian dan Perdagangan, BPPT Bandung

3.4 Laporan Hasil Wawancara


Dari wawancara ini, kami mendapatkan hasil sebagai berikut.
a. Narasumber: xxxx
Berdasarkan wawancara dengan narasumber, kami mendapat beberapa
informasi terkait pendirian perusahaan asing di Kota Bandung. Menurut Pak
XXX, Dinas Perdagangan dan Perindustrian sudah tidak mengeluarkan
surat perizinan didirikannya perusahaan asing. Yang sekarang mengurus
perizinan didirikannya perusahaan asing adalah BPPT.
b. Narasumber: xxxx
Berdasarkan wawancara dengan narasumber, kami mendapat beberapa
informasi terkait pendirian perusahaan asing di Kota Bandung. Menurut Ibu
XXXX, yang mengizinkan didirikannya perusahaan asing bukan BPPT,
tetapi pusat (BKPM RI) yang mengizinkannya. BPPT hanya mengurusi
administrasi saja. Untuk saat ini BPPT hanya menerima pengaduan warga

5
jika ada sesuatu yang menyimpang dengan perusahaan asing di sekitar
rumah mereka, sedangkan untuk pengawasan baru akan dilaksanakan mulai
tahun 2018.

6
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

4.2 Saran

Anda mungkin juga menyukai