Anda di halaman 1dari 12

“BANGSA NEGARA DAN KEWARGANEGARAAN ”

Disusun Oleh:
Kelompok: 1

Putra Sanjaya Pasaribu 2250061035


Aulia Fathin Ayu Setia Ragen 2250061047
Ridwanul Hakim 2250061048

PENDIDIKAN KE-ACHMAD YANI-AN


PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI MANUFAKTUR
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
BANDUNG
2022
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebagai makhluk social, setiap manusia mempunyai kecenderungan untuk hidup bersama
dan berkelompok dengan sesamanya, serta mendiami suatu daerah tertentu. Sekelompok manusia
yang hidup bersama disebut masyarakat. Masyarakat-masyarakat yang mempunyai perbedaan
dalam hal ras,suku,watak dan agama akan berkumpul bersama dalam suatu tempat akan
membentuk suatu bangsa.
Tempat ini dari suatu bangsa itu tinggal disebut Negara. Dalam Negara itu juga, perilaku
suatu bangsa harus diatur atau dalam hal ini bangsa harus tunduk pada aturan yang berlaku di
negara yang ditempatinya.
Seperti penjelasan diatas,sebuah bangsa terdiri dari beragam masyarakat. Karena perbedaan ini
pula, tidak jarang terjadi konflik yang memicu perpecahan antar masyarakat dalam bangsaa pada
suatu Negara.
Oleh sebab itu, kami membuat makalah yang berjudul “ BANGSA NEGARA DAN
KEWARGANEGARAAN ”. Hal ini dimaksudkan agar kita lebih bias memahami tentang hakikat
bangsa dan Negara.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan maslah dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apakah makna dari masyarakat, bangsa dan Negara ?
2. Bagaimana proses pembentukan bangsa dan Negara ?
3. Bagaimana proses terbentuknya bangsa ?
4. Bangaimana proses terbentuknya Negara ?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan Penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui makna dari masyarakat, bangsa dan Negara.
2. Untuk mengetahui proses dari pembentukan Bangsa Negara dan Kewarganegaraan.
3. Untuk mengetahui proses terbentuknya bangsa.
4. Unutk mengetahui proses terbentuknya Negara.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Makna masyarakat, Bangsa dan Negara


1. Makna masyarakat
Masyarakat adalah persatuan manusia yang timbul dari kodrat yang sama.
Meraka hidup bersama dalam berbagai hubungan antara individu yang berbeda-beda
tingkatannya.
Kehidupan bersama itu dapat berbentuk desa,kota,daerah dan Negara.
Pada umumnya ada tiga golongan masyarakat,yaitu sebagai berikut :
a. Golongan yang berdasarkan hubungan kekeluargaan, perkumpulan keluarga, suami-isteri
(gemeinschaft)
b. Golongan yang berdasarkan hubungan kepentingan/pekerjaan, perkumpulan ekonomi,
koperasi, serikat kerja, perkumpulan social, perkumpulan kesenian dan olahraga
(gezelschaft)
c. Golongan yang berdasarkan hubungan tujuan/pandangan hidup atau ideology, patrai
politik, perkumpulan agama, bangsa dan Negara.
2. Makna Bangsa
Bangsa adalah orang-orang yang bersamaan asal keturunan, adat, bahasa dan
sejarahnya serta pemerintahan sendiri. Dalam kamus bahasa INDONESIA, pengertian bangsa
adalah kumpulan manusia yang biasanya terikat karena kesatuan bahasa serta wilayah tertentu
dimuka bumi.
Sejarah timbulnya bangsa-bangsa didunia berawal dari benua Eropa. Pada akhir abad
XIX, di benua Eropa timbul berbagai gerakan kebangsaan. Gerakan tersebut mengakibatkan
kerajaan-kerajaan besar di Eropa seperti kerajaan Austria-Hongaria, Turki dan Perancis,
terpecah menjadi Negara-negara kecil. Banyaknya gerakan kebangsaan di Eropa saat itu dan
keberhasilan meraka menjadi bangsa yang merdeka, mempunyai ppengaruh yang besar pada
kehidupan Eropa maupun wilayah lain didunia.

Bangsa adalah sekelompok manusia /orang yang memiliki hal-hal berikut :

a. Cita-cita bersama yang mengikat dan menjadi satu kesatuan


b. Persaan senasib sepenanggungan
c. Karakter yang sama
d. Adat istiadat atau budaya yang sama
e. Satu kasatuan wilayah
f. Terorganisir dalam satu wilayah hukum.
3. Makna Negara
Istilah Negara dari de staat (Belanda),the state (Inggris), I’ etat (Prancis), Io stato
(Italia) dan Der staat (Jerman).
Menurut bahasa Sansekerta, nagari atau Negara,berarti kota, sedangkan menurut bahasa suku-
suku di INDONESIA sering disebut negeri atau Negara, yaitu tempat tinggal. Menurut kamus
umum bahasa INDONESIA Negara adalah persekutuan bangsa yang hidup dalam suatu
wilayah dengan batas-batas tertentu yang diperintah dan diurus oleh suatu badan pemerintah
dengan teratur.
Negara dalam arti sempit sama dengan pemerintahan dalam arti luas (lwmbaga
Legislatif, Eksekutif, Yudikatif) yag merupakan alat untuk mencapai kepentingan bersama,
sedangkan Negara dalam arti luas adalah kesatuan social yang mengatur,memipmpin dan
mengkoordinasi masyarakat supaya dapat hisup wajar dan berkembang terus. Dalam
mengemban tugasnya, Negara memiliki aparatur Negara dan wewenangnaya
B. Proses pembentukan bangsa- Negara
Secara umum dikenal adanya 2 proses pembentukan bangsa Negara, yaitu model Otordoks dan
model Mutakhir.
1. Model Otordoks.
Model Otordoks yaitu bermula dari adanya suatu bangsa terlebih dahulu, untuk kemudian
bangsa itu membentuk suatu Negara tersendiri. Contoh bangsa Yahudi berusaha mendirikan
Negara Israel.
Ciri-ciri model otordoks :
a. Tidak mengalami perubahan unsure karena suatu bangsa membentuk suatu Negara.
b. Membutuhkan waktu yang singkat saja, yaitu hanya membentuk struktur pemerintahan,
bukan pembentukan identitas kultur baru.
c. Partisipasi politik dianggap sebagai bagian terpisah dari proses integrasi nasional.
2. Model Mutakhir
Model mutakhir berawal dari adanya Negara terlebih dahulu yang terbentuk melalui proses
tersendiri, sedangkan penduduk negar merupakn sekumpulan suku bangsa dan ras. Contohnya
adalah kemunculan Negara Amerika Serikat pada tahun 1776.
Ciri-ciri model mutakhir :
a. Mengalami perubahan unsure karena dari banyak kolompok suku bangsa menjadi Satu
bangsa
b. Memerlukan waktu yang lama karena harus mencapai karena harus mencapai kesepakatan
tentang identitas cultural yang baru.
c. Kesadaran politik warga muncul mendahului bahkan mejadi kondisi awal terbentuknya
bangsa Negara.
d. Partisipasi politik dan rezim politik merupakan hal yang tidak bias dipisahkan dari proses
untegrasi nasional.

C. Proses terbentuknya Bangsa


Pengertian bangsa yang dikemukakan secara unik oleh Ben Anderson, dapat ditelaah lebih
Lnjut mengenai proses dan unsure-unsur pembentuknya. Menurut pengamatan Ben Anderson,
ilmuan politik dari Universtas Cornel, bangsa merupakan komunitas politik yang dibayangkan
dalam wilayah yang jelas batasnya dan berdaulat. Mengapa dikatakan seabagai komunitas pilotik
yang dibayangkan ? karena suatu bangsa yang paling kecil sekalipun, setiap individunya tidak
dikenal satu sama lain, begitupula dengan bangsa yang besar sekalipun, yang jumlah anggota atau
poenduduknya hingga ratusan jiwa, mempunyai batas wilayah yang relative jelas. Kekuasaan dan
wewenang suatu bangsa dan wilayah yang berdaulat, merupakan dibawah wewnang kenegaraan
atau Negara yang mempunyai kekuasaan atas seluruh wilayah dan bangsa tersebut.
1. Factor pembentukan bangsa menurut Dasar Identitas.
a. Primordial, yaitu ikatan kekerabatan (darah dan keluarga) dan kesamaan suku bangsa,
dearah, bahasa dan adat istiadat.
b. Sacral, kesamaan agama yang dianut oleh suatu masyarakat menimbulkan ideology
doktriner yang kuat dalam suatu masyarakat, sehingga membentuk bangsa Negara.
c. Tokoh-tokoh yang kharismatik bagi masyarakat akan menjadi panutan untuk mewujudkan
visi misi bangsa
d. Sejarah, sejarah dan pengalama masa lalu seperti penderitaan akibat penjajahan akan
melahirkan solidaritas (senasib dan sepenanggungan)
e. Bhineka Tunggal Ika, yaitu factor kesdaran antar anggota masyarakata mengenai
pentingnya persatuan dn berbagai perbedaan.
f. Perkembangan ekonomi, perkembangan ekonomi yang terspesialisasi sesuai kebutuhan
masyarakat dan meningkatkan mutu dan variasi kebutuhan masyarakat yang lain.
g. Kelembagaan, lembaga-lembaga pemerintahan dan politik mempertemukan berbagai
kepentingan dikalangan masyarakat.
2. Factor pembentukan bangsa menurut segi organisasi.
a. Negara sebagai organisasi kekuasaan
b. Negara sebagai organisasi politik
c. Negara ditinjau dari segi organisasi kesusilaan
d. Negara ditinjau dari segi intergritas antara pemerintah dan rakyat.

D. Proses terbentuknya Negara


Unsure-unsur Negara
Menurut para ahli, Negara antara lain Oppenheim Leuterpacht, Tiga unsure pokok tersebut
adalah sebagai berikut :
a. Rakyat atau masyarakat
Rakyat adalah semua orang yang berdiam di dalam suatu Negara atau menjadi penghuni
Negara.
Penduduk dan bukan penduduk (berdasarkan hubungannya denga wilayah negara).
Penduduk adalah mereka yang bertempat tinggal tetap atau berdomisili tetap dalam wilayah
Negara, tetapi tidak bermaksud bertempat tinggal di nagara itu. Termasuk dalam golongan
bukan penduduk antara lain wisata asing yang sedang melakukan perjalanan wisata di dalam
wilayah.
Warga Negara dan bukan warga Negara (berdasarkan hubungan dengan pemerintah
negara). Werga Negara adalah mereka ynag berdasarkan hokum merupakan anggota dari
Negara (menurut Undang-undang diakui sebagai Negara). Bukan warga Negara (orang asing)
adalah mereka yang emngakui Negara lain sebagai negaranya.
b. Wilayah/daerah, meliputi udara, darat dan perairan (perairan bukan merupakan syarat mutlak)
Pembatasan wilayah suatu Negara sangat penting sekali karena menangkut pelaksanaan
kedaulatan suatu Negara dalam segala bentuk seperti hal-hal berikut.
a. Berkuasa penuh yerhadap kekayaan yang ada didalmnaya
b. Berkuasa mengusir orsng-orsng yang bukan warga negaaranya dalam wilayah tersebut
bila tidak izin dari Negara itu.
Pembagian wilayah :
c. Daratan
Pembatasan antara Negara dapat berupa hal-hal berikut :
1. Batas alam, Misalnya mengenai sungai,danau, pegunungan dan lembah
2. Batas buatan, Misalnya pagar tenbok, pagar kawat berduri
3. Batas menurut geofisika, misalnya lintang utara/selatan, bujur timur/barat.
d. Lautan
Wilayah laut suatu Negara ialah semua perairan,lautan dan sungai yang berada dalam
batas-batas Negara (laut territorial). Penentuan batas laut harus berpedoman kepada
hokum laut internasional. Masalah laut menjadi masalah internasional karena ada dua
konsepsi yang bertentangan yaitu sebgai berikut
1. Res Nullius, yaitu lautan dapat dimilki oleh Negara kerena tidak ada yang
memilikinya
2. Res Kommunis, yaitu laut merupakan milik bersama masyarakat dunia, oleh kerana
itu tidak dapat dimiki oleh Negara manapun.
e. Udara
Batas wilayah idara menjadi masalah, karena terdapat beberapa aliran pemikiran yang
dikelompokan atas dua bagian yaitu :
Aliran udara bebas,aliran udara ini dilengkapi oleh tiga macam pendapatan yaitu :
1. Kebebasan ruang udara tanpa batas
2. Kebebasan ruang udara yang dilengkapi oleh hak kusus dari Negara kolong.
3. Kebebasan ruang udara dilengkapi zona territorial dari Negara kolong untuk dapat
dialaksanakan..

Aliran kadaulatan atas udara di atas wilayah negaranya,aliran ini terbagi kedalam tiga
pendapat yaitu :

1. Negara kolong berdaulat penuh dalam ketinggian tertentu


2. Negara kolong berdulat penuh dibatasi oleh navigasi asing
3. Nagara kolong berdaulat penuh tanpa batas.
3. Wilayah ekstrateritorial
Berdasarkan ketentuan hukun internasional, yang termasuk wilayah ekstrateritorial adalah
wilayah dimana kapal-kapal laut yang berbendera begara tertentu yang sedang
mengangkasa diatas laut bebas dibawah identitas Negara tertentu dan tempat atau gedung
perwkilan suatu diplomatic suatu nagara tertentu.
c. Pemerintah yang berdaulat
Negara bisa berdiri jika telah memenuhi unsure-unsur Negara tersebut.
Pemerintah yang berdaulat memiliki arti sebagai berikut :
4. Dalam arti luas, merupakan gabungan antara lembaga legislative,eksekutif dan yudikatif.
5. Dalam arti sempit, hanya mencakup lembaga eksekutif.
Pemerintahan yang berkedaulatan yaitu adanya penyelenggara Negara yang memiliki kekuasaan
menyelenggarakan pemerintahan di Negara tersebut. Pemerintah tersebut memiliki kadaulatan
baik kedalam maupun keluar, kedaulatan kedalam bararti Negara memiliki kekuasaan unutk
ditaati oleh rakyatnya, kedaulatan keluar berarti Negara mampu mempertahankan diri dari
seranga nagera lain.

E. Teori terjadinya Negara


1. Teori hokum alam
Teori hokum alam merupakan hasil pemikiran paling awal, yaitu masa Plato dn Aristoteles.
Menurut teori hokum alam, terjadinya Negara adalah suatu yang alamiah, bersumber dari
manusia sebagai makhluk social yang memiliki kecengderungan berkumpul dan saling
berhubungan untuk mencapai kebutuhan hidupnnya.
2. Teori Ketuhanan
Teori ini muncul setelah lahirnya agama-agama besar di dunia yaitu Islam dan Kristen. Menurt
teori ketuhanan terjadinya Negara adlah karena kehendak Tuhan, disadari kepercayaan bahwa
segala sesuatu berasla dari Tuhan dan terjadi atas kehendak Tuhan. Pemimpin dalam suatu
Negara dalah wakil Tuhan. Teori ini dikemukakan oleh Frederich Julius Stahl, Thomas
Aquinas dan Agustinus.
3. Teori perjanjian.
Teori perjanjian muncul sebagai reaksi atas teori hokum alam dan kedaulatan Tuhan. Mereka
menganggap kedua teori tersebut belum mampu menjelaskan dengan baik bagaiman terjadinya
Negara. Teori ini dilahirkan oleh pemikir-pemikir Eropa yaitu : Thomas Hobes, John Locke,
J.J. Rouseau dan Montesquieu.

F. Bentuk-bentuk kenegaraan.
a. Negara kesatuan (Unitarusme)
Negara kesatuan suatu Negara yang merdeka dan berdaulat,hanya ada satu pemeribtah (pusat)
yang mengatur seluruh daerah. Bentuk Negara kesatuan sebagai berikut :
1. Negara kesatuan dengan system sentralisasi, yaitu segala sesuatu dalam Negara itu langsung
diatur dan diurus oleh pemerintah pusat, sedangkan daerah-daerah tinggal melaksanakannya.
2. Negara kesatuan dengan system desentralisasi yaitu, pelimpahan kesempatan dan kekuasaan
kepada daerah untuk mengurus rumah tanggnya sendiri (otonomi daerah) disebut pulau daerh
swantantra.
b. Negara serikat (federal)
Negara serikat (federasi) ad;ah suatu Negara yang merupakan gabungan dari beberapa
Negara bagian dari Negara serikat itu. Artinya suatu Negara yang merdeka dan berdaulat
serta berdiri sendiri kemuudian menggabungkan diri dalam sutu Negara serikat sehingga
menjadi negaara bagian yang melepaskan sebagian kekuasaannya kepada Negara serikat itu.
c. Bentuk kenegaraan lainnya.
Bentuk kenegaraan lainya di dunia antara lain sebagai berikut :
1. Negara Dominion
Negara Dominion adlah suatu Negara yang berada dibawah lindunngan (to proctect=
melindungi) Negara pelindung (suzeren), biasanya soal hubungan luar negeri dan pertahanan.
2. Negara Uni
Negara ini adalah dua atau lebih Negara yang masing-masing merdeka dan berdaulat tetapi
mempunyai satu kepala Negara yang sama.
3. Mandate dan Trust
Bentuk Negara-negara mandate dan trust diatur dan diawasi oleh dewan perwakilan PBB.
Negara bekas jajahan yang kalah perang dalam operang dunia II, kemudian diatur oleh
pemerintah perwalian dengan pengawasan komisi mandate PBB di sebut Negara mandate.
Sedangkan Negara-negara yang pemerintahannya diawasi PBB disebut Negara Trust.

G. Fungsi dan Tujuan Negara.


Fungsi Negara merupakan upaya Negara untuk mencapai tujuannya. Fungsi Negara bias dibilang
sebagai tugas Negara. Negara sebagai organisasi kekuasaan yang dibentuk untuk menjalankan
tugas-tugasnya.
Menurut Montesquieu Negara memiliki tiga fungsi yaitu :
1. Fungsi legislative
2. Fungsi eksekutif
3. Fungsi yudikatif
Ktiga fungsi ini popular dengan sebutan Trial politika.
Sedangkan menurut Mirriam Budharjo, fungsi pokok Negara adlah sebagai berikut :
1. Nagar bertindak sebagai stabilisator. Melaksanakan penertiban untuk mencapai tujuan
bersama dan memcegah pemberontakan dalam masyarakat.
2. Mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat. Fungsi ini dijalankan dengan
melaksanakan pembangunan di segala bidang.
3. Pertahanan. fungsi Negara untuk menjaga kemungkinan serangan dari luar.
4. Menegakan keadilan. Fungsi nagara ini dilaksanakan melalui badan-badan pengadilan.
Berikut ini adalah beberapa tujuan Negara menurut para ahli :
1. Roger H. Soltau.
Tujuan Negara adalah memungkinkan rakyatnya berkembang serta menyelenggarakan daya
ciptanya sebebas mungkin.
2. Harold J. Laksi.
Tujuan Negara ialah menyisahkan keesahan dimana rakyatnya dapat mencapai terkabulnya
keinginan-keinginan secara maksimal.
3. Plato
Tujuan Negara adalah m,emajukan kesusilaan manusia,baik sebagai individu maupun sebagai
makhlik social.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari tujuan pada BAB I, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Dapat mengetahui makna dari masyarakat, bangsa dan Negara.
2. Dapat mengetahui proses dari pembentukan Bangsa Negara dan Kewarganegaraan
3. Dapat mengetahui proses terbentuknya bangsa.
4. Dapat mengetahui proses terbentuknya negara.

B. Kritik dan Saran


Penyusunan materi dalam makalah ini sudah cukup baik,namun masih banyak memiliki
kekurangan khususnya kelengkapan materi. Untuk itu Penulis mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca agar kelak Penulis dapat membuat makalah yang lebih baik.
DAFTAR PUSAKA

Wahab, A. A dan Sapriya. (2011). Teori dan Landasan Pendidikan Kewarganegaraan. Bandung:
Alfabeta.
Wirano. (2009). Kewarganegaraan Indonsia: Dari Sosiologi menuju Yuridis. Bandung: Alfabeta.
Wirano. (2007). Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan: Panduan kuliah di Perguruan Tinggi
(Edisi Kedua). Jakarta: Bumi Aksara.

Anda mungkin juga menyukai