Makalah ini dibuat sebagai salah satu tugas mata kuliah pendidikan kewarga negaraan
DOSEN PENGAMPU :
Disusun Oleh :
Anugrah Amalia
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Bangsa ………………………………………………………
B. Penertian Negara …………………………………………………………
C. Sifat Hakikat Negara …………………………………………………….
D. Terjadinya Negara ……………………………………………………….
E. Unsur Terbentuknya Bangsa …………………………………………….
F. Fungsi dan Tujuan ……………………………………………………….
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai makhluk social, setiap manusia mempunyai kecenderungan untuk hidup
bersama dan berkelompok dengan sesamanya, serta mendiami suatu daerah tertentu.
Sekolompok manusia yang hidup bersama disebut masyarakat. Masyarakat-
masyarakat yang mempunyai perbedaan dalam hal ras,suku, watak dan agama akan
berkumpul bersama dalam tempat tertentu akan membentuk suatu bangsa.
Tempat dari suatu bangsa itu tinggal disebut Negara. Dalam Negara itu juga,
perilaku suatu bangsa harus diatur atau dalam hal ini bangsa harus tunduk pada aturan
yang berlaku di Negara yang ditempatinya. Maka dari itu, sebuah bangsa terdiri dari
beragam masyarakat.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian bangsa ?
2. Apa pengertian Negara ?
3. Bagaimana sifat hakikat Negara ?
C. Tujuan Penulisan Makalah
1. Untuk mengetahui pengertian bangsa
2. Untuk mengetahui pengertian Negara
3. Mengetahui peranan sifat hakikat Negara untuk Negara itu sendiri
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Bangsa
Pengertian bangsa dapat dikaji dari sudut etnik, politik, dan hukum. Ditinjau dari sudut
etnik, bangsa adalah sekelompok orang yang terikat satu sama lain karena cirri-ciri fisik
tertentu yang diturunkan seperti persamaan keturunan, bahasa, kebiasaan-kebiasaan, dan
tradisi-tradisi, dan yakin bahwa mereka adalah satu dan berbeda dari orang lain. Bangsa
adalah komunitas etika yang memiliki ciri ( memiliki nama,wilayah tertentu,leluhur
bersama,kenangan bersama,satu atau budaya yang sama,dan solidaritas tertentu).secara
pengertian sosiologis bangsa adalah kelompok paguyuban yang di takdirkan hidup dan
senasip dalam satu Negara.
Untuk memahami pengertian bangsa dari sudut politik, perlu kiranya diperhatikan
pendapat beberapa ahli sebagaimana tersebut di bawah ini:
1. Ernest Renan (Perancis), berpendapat bahwa nation adalah suatu kesatuan solidaritas,
kesatuan yang terdiri dari orang-orang yang saling merasa setia kawan dengan satu
sama lain. Sehingga dapat disimpulkan nation adalah suatu kesatuan solidaritas yang
besar, tercipta oleh perasaan pengorbanan yang telah dibuat di masa lampau oleh orang-
orang yang bersangkutan di masa depan. Walaupun mempunyai masa lampau, nation
juga melanjutkan dirinya pada masa kini melalui suatu kenyataan yang jelas: yaitu
kesepakatan, keinginan yang dikemukakan dengan nyata untuk terus hidup bersama.
Oleh sebab itu suatu nation tidak tergantung pada persamaan asal ras, suku bangsa,
agama, bahasa, geografi, atau hal-hal yang lain. Akan tetapi kehadiran suatu nation
adalah seolah-olah kesepakatan bersama yang terjadi setiap hari. Atau lebih
singkatnya menurut Ernest Renan adalah bangsa terbentuk karena adanya
keinginan untuk hidup bersama (hasrat bersatu) dengan perasaan setia kawan
yang agung.
2. Otto Bauer (Jerman), berpendapat bahwa bangsa adalah satu persatuan perangai yang
timbul karena satu persatuan nasib.
3. Ben Anderson, berpendapat bahwa bangsa merupakan komunitas politik yang
dibayangkan (imagine political community) dalam wilayah yang jelas batasnya dan
berdaulat. Dikatakan demikian karena bangsa yang paling kecil sekalipun para
anggotanya tidak kenal satu sama lain. Dibayangkan secara terbatas, karena bangsa
yang paling besar sekalipun yang penduduknya ratusan juta mempunyai batas wilayah
yang jelas. Dibayangkan berdaulat karena bangsa ini berada di bawah suatunegara
yang mempunyai kekuasaan atas seluruh wilayah dan bangsa tersebut. Oleh karena itu,
bangsa disebut sebagai komunitas yangdibayangkan karena para anggota bangsa itu
selalu memandang satu sama lain sebagai saudara sebangsa dan setanah air yang
menyebabkan berjuta-juta orang bersedia mati bagi komunitas yang dibayangkan itu.
4. Hans Kohn (Jerman),berpendapat bahwa bangsa adalah buah hasil hidup manusia
dalam sejarah.
5. Moh. Hatta, berpendapat bahwa bangsa sebagai persatuan antara orang yang
ditentukan oleh keinsyafan, sebagai persekutuan yang yang tersusun menjadi satu,
yaitu terbit karena percaya atas persamaan nasib dan tujuan.
Berbeda dari bangsa dilihat dari sudut hukum, adalah ikatan antara Negara dengan orang-
orang pribadi yang karena ikatan itu menimbulkan akibat bahwa orang-orang tersebut jatuh
dibawah lingkungan kuasa pribadi dari Negara yang bersangkutan secara hukum dan
bersangkutan dengan pengertian bangsa secara etnik dan politik. Dalam pengertian ini
mempunyai hak-hak tertentu yang muncul akibat keanggotaannya tadi dan dipandang sebagai
subyek dalam kehidupan Negara.
Berdasarkan uraian diatas tampak bahwa pengertian bangsa yang sangat dengan Negara
bangsa adalah bangsa dalam arti politik dan bangsa dalam arti yuridik. Dari kedua pengertian
itu terdapat perbedaan-perbedaan yang dimiliki oleh warga bangsa yang dibawanya sejak
lahir. Sedangkan persamaan primodial bukanlah halyang harus dipertahankan sepenuhnya.
B. Pengertian Negara
Negara secara etimologi, istilah “Negara” itu sendiri muncul dari terjemahan bahasa asing
staat (Belanda, Jerman) dan state (Inggris).kata staat maupun state berakar dari bahasa latin,
yaitu status atau statum, yang bearti menempatkan dalam keadaan berdiri,membuat berdiri,
dan menempatkan. Sedangkan kata Negara yang lazim digunakan di Indonesia berasal dari
bahasa sansekerta “nagari” yang berarti wilayah, kota atau penguasa. Berikut pengertian
Negara menurut pakar kenegaraan:
1. George Jellinek : Negara adalah organisai kekuasaan dari sekelompok manusia yang
mendiami wilayah tertentu.
2. G.W.F Hegel : Negara adalah organisasi kesusilaan yang muncul sebagai sintesis dari
kemerdekaan individual dan kemerdekaan universal.
3. Logeman : Negara adalah organisasi kemsyarakatan (ikatan kerja) yang mempunyai
tujuan untuk mengatur dan memelihara masyarakat tertentu dengan kekuasaannya.
D. Terjadinnya Negara.
Secara Teoritis,Terjadinnya Negara Adalah :
a. Teori Ketuhanan(F.J.Sthl, Agustinus, Jean Boddin)
Bahwa Negara terjadi atas kehendak Tuhan.
b. Teori Perjanjian (Thomas Hobbesh,John Locke, J.J.Rouseau, Mostesquieu)
Bahwa Negara terbentuk atas perjanjian antar manusia atau masyarakat (du contract
social)
c. Teori Kekuasaan (H.J. Lastki, Leon Duguit, Karl Marx)
Bahwa negara di bentuk oleh kekuasaan yang memaksa,monopoli dan mencakup
semua.
Sedangkan menurut Mirriam Budiardjo, fungsi pokok Negara adalah sebagai berikut: .
1. Roger H.Soltau
2. Harold J.Laski
Tujuan Negara ialah menciptakan keasaan di mana rakyat nya dapat mencapai
terkabulnya keinginan keinginan secara maksimal.
3. Plato