Anda di halaman 1dari 16

Hakikat Bangsa,

Negara, dan Warga


Negara
Oleh:
1.Desy

Windianasari
2.Irfa Ummul Chasanah
3.Aprilia Fitriani

Hakikat Bangsa, Negara, dan


Warga Negara

(12809134046)
(12809134051)
(12809134063)

A. Pengertian Bangsa
Menurut Pakarpakar

Pengertian Bangsa

ilmu antropologi

pengelompokan manusia yang terikat karena ada kesamaan


fisik, bahasa, dan keyakinan.

Politis

Pengelompokan manusia yang keterikatannya dikarenakan


adanya kesamaan nasib dan tujuan.

Kamus besar Bahasa


Indonesia

Kumpulan manusia yang biasanya terikat karena kesatuan


bahasa dan wilayah tertentu di muka bumi.

Ernest Renan

Kesatuan solidaritas orang-orang saling setia. Satu jiwa,


suatu asa spiritual. Solidaritas tercipta oleh suatu perasaan
pengorbanan yang dibuat di masa lampu dan oleh orangorang yang bersedia berbuat untuk masa depan.

Benedict Anderson

Komunitas politik yang tidak selalu sesuai dengan kenyataan.

Otto Bauer

Suatu persatuan perangai yang timbul karena persamaan


nasib.

Bangsa lebih mengandung corak kerohanian dan corak lahiriah, yaitu sekelompok manusia
yang mempunyai keinginan, kehendak, perasaan, pikiran, jiwa, dan semangat untuk bersatu.
Hakikat Bangsa, Negara, dan Warga Negara

B.Pengertian Negara
Ensiklopedia
populer politik
pembangunan
pancasila

Secara etimologis istilah negara berasal dari kata nagari yang


berarti kota, desa, daerah, wilayah, atau tempat tinggal seorang
pangeran. Dalam bahasa inggris disebut state dari bahasa latin
stato, dan pertama kali digunakan Machiaveli untuk menyebut
wilayah negara atau pemerintahan yang dikuasai.

Roger H. Soltau Alat atau wewenang yang mengatur/mengendalikan persoalan


bersama, atas nama masyarakat.
Harold J. Laski

Suatu masyarakat yang diintregasikan karena wewenang yang


bersifat memaksa dan yang secara sah lebih agung dari individu
yang hidup dan bekerja dari masyarakat itu.

Robert M.
Maclver

Asosiasi yang menyelenggarakan penertiban di dalam suatu


masyarakat dalam suatu wilayah dengan berdasar sistem hukum
yang diselenggarakan pemerintah untuk kekuasaan memaksa.

Negara adl suatu organisasi diantara sekelompok/beberapa kelompok manusia yang bersama
mendiami suatu wilayah tertentu dengan mengakui adanya suatu pemerintahan yang
mengurus tata tertib dan keselamatan kelompok manusia tadi. Negara adl organisasi yang
memiliki wilayah, rakyat, dan pemerintahan yang berdaulat serta mempunyai hak istimewa.
Hakikat Bangsa, Negara, dan Warga Negara

C. Tujuan, Sifat, dan Fungsi


Negara sebagai wadah masyarakat memiliki tujuan untuk
negara
mewujudkan keamanan dan kebahagiaan bagi rakyatnya.

Tujuan

negara Republik Indonesia tercantum dalam pembukaan


UUD 1945 alenia ke IV yang mencakup tujuan umum dan tujuan
khusus. Tujuan umum berkenaan dengan pemenuhan kebutuhan
bagi bangsa di dunia dan tujuan khusus berkenaan dengan
pemenuhan kebutuhan bangsa Indonesia, yaitu untuk membentuk
suatu pemerintahan negara Indonesia yang melindungi segenap
bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan pada keTuhanan Yang
maha esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan
Indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan
dalam permusyawaratan perwakilan serta dengan mewujudkan
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Hakikat Bangsa, Negara, dan Warga Negara

Tujuan, Sifat, dan Fungsi negara


(Lanjutan)
Setiap

negara juga mempunyai sifat-sifat khusus yang hanya


terdapat pada negara saja, tidak terdapat pada asosiasi/organisasi
lainnya. (Miriam Budiardjo) Pada umumnya terdapat anggapan bahwa
setiap negara mempunyai sifat, antara lain :
1.Sifat

Memaksa : Supaya Peraturan UU ditaati, dengan demikian


penertiban dalam masyarakat tercapai serta timbulnya anarki dicegah.
2.Sifat Monopoli : suatu aliran kepercayaan, suatu ideologi, aliran
politik tertentu dilarang berkembang/disebarluaskan.
3.Sifat mencakup semua : sebagai contohya keharusan seseorang
untuk membayar pajak, tujuannya untuk menghindari suatu kegagalan
dalam usaha negara untuk mewujudkan upaya cita-cita masyarakat.

Hakikat Bangsa, Negara, dan Warga Negara

Tujuan, Sifat, dan Fungsi negara


(Lanjutan)

Terlepas dari ideologi Miriam Budiardjo, negara menyelenggarakan


fungsi yang mutlak, yaitu :

1.

Melaksanakan penertiban untuk mencapai tujuan bersama dan


mencegah pemberontakan dalam masyarakat.

2.

Mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya.

3.

Menyelenggarakan pertahanan untuk menjaga kemungkinan


serangan dari luar dengan alat pertahanan, dan menegakkan
keadilan.

Hakikat Bangsa, Negara, dan Warga Negara

D. Bentuk dan Susunan


Negara
Mengacu

pada literatur hukum dan politik, pengertian bentuk


negara berkaitan dengan dua pilihan ( kerajaan dan republik).
Pengangkatan

kepala negara dalam negara Kerajaan/Monarki


Melalui garis keturunan , sebutannya bermacam-macam, dan
pergantian keturunan dapat dilakukan dengan bermacam cara
(Inggris, Belanda, Jepang), sedangkan negara Republik Tidak
berdasarkan keturunan, pergantian kepala negara secara
demokratis (RRC, Indonesia).

Hakikat Bangsa, Negara, dan Warga Negara

Bentuk dan Susunan Negara


(Lanjutan)
Susunan

negara ditinjau dari susunan unsur-unsur yang ada


dalam negara mencakup susunan masyarakatnya, susunan
wilayahnya, dan susunan pemerintahannya, dapat dibedakan menjadi :
1.Negara

Kesatuan : negara yang berstatus tunggal, baik dilihat


dari
segi
penduduk,
wilayah,
ataupun
pemerintahannya.
Kekuasaannya menunjukkan adanya kesatuan.
Ciri-ciri negara kesatuan : (a.)ada kesatuan wilayah utuh meski
terdiri atas pulau dan ada kekuasaan pemerintah, (b.)ada satu
pemerintahan pusat yang dijalankan baik secara sentralisasi dan
desentralisasi, (c.)ada kedaulatan eksternal dan internal yang berada
pada satu kendali.
Sistem negara kesatuan : sentralisasi, desentralisasi, dan
dekonsentrasi.
Hakikat Bangsa, Negara, dan Warga Negara

Bentuk dan Susunan Negara


(Lanjutan)
2.

Negara Serikat (Federal) : (oleh Wheare) pembagian kekuasaan


negara antara pemerintah federa/pusat dan pemerintah negara
bagian. Kekuasaan yang menyangkut hubungan luar negeri,
pencetakan uang, dan perjanjian internasional dipegang
pemerintah federal, sedangkan yang menyangkut urusan nasional
diserahkan kepada pemerintah negara-negara bagian.

Terkait dengan susunan organisasi negara, selain negara federal


dan negara kesatuan, ada juga negara konfederasi (merupakan
persekutuan antarnegara yang berdaulat dan independent, karena
kebutuhan tertentu mempersekutukan diri dalam organisasi
kerjasama yg longgar) dan negara superstruktural .

Hakikat Bangsa, Negara, dan Warga Negara

E. Unsur-unsur negara
1.
2.
3.
4.

Wilayah
Penduduk
Pemerintahan
Kedaulatan

F. Warga Negara
Warga negara tidak bisa lepas dari penduduk. Penduduk : orang
yang dengan sah bertempat tinggal dalam suatu negara. Orang
asing yang tinggal di suatu negara dilindungi
oleh hukum
internasional. Mendapat perlakuan sama dengan warga negara.
Warga negara : pengertian yuridis yang menyangkut keanggotaan
dari suatu negara tertentu.

Hakikat Bangsa, Negara, dan Warga Negara

1. UU Kewarganegaraan

UU yang mengatur tentang kewarganegaraan adalah UU no.12 tahun 2006


tentang kewarganegaraan RI.

Asas
yang
dianut
dalam
UU
No.12
th
2006
adalah
1. asas ius sanguinis : asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang
berdasarkan keturunan.
2. Asas ius soli (secara terbatas) : asas yang menentukan kewarganegaraan
seseorang berdasar tempat lahir.
3. Asas kewarganegaraan tunggal : asas yang menentukan satu
kewarganegaraan bagi setiap orang.
4. asas kewarganegaraan ganda terbatas : asasyang menetukan
kewarganegaraan ganda bagi anak-anak sesuai dengan ketentuan yang
diatur dalam UU ini.

Hakikat Bangsa, Negara, dan Warga Negara

2. Perkembangan Pengaturan
Kewarganegaraan
Mulanya hukum yang berkenaan dengan kewarganegaraan masih
terkait dengan peraturan yang berlaku di zaman Hindia Belanda.
Sebagai ukuran untuk menentukan kewarganegaraan dipakai UU 3
Mei 1851 dan pasal 5 WB belanda tahun 1838. Pengaturan hukum
kewarganegaraan ini terus mengalami perubahan sesuai dengan
kebutuhan, yaitu dengan terbitnya UU 10 Februari 1910 dan UU 10
Juni 1927. Berdasar UU kewarganegaraan Hindia Belanda 10 Juni
1927, Penduduk Indonesia dibedakan menjadi golongan Eropa,
golongan Timur Asing, dan golongan Bumi Putera.

Disamping itu masih banyak lagi peraturan lain sampai menjelang


kemerdekaan. Sejak merdeka semua peraturan tersebut berubah
karena sejak Indonesia merdeka dan berdaulat pengertian tentang
warga negara dan kewarganegaraan Indonesia harus disesuaikan
dengan rezim hukum baru berdasarkan UUD 1945 sebagai
konstitusi proklamasi.

Hakikat Bangsa, Negara, dan Warga Negara

G. Nasionalisme
1. Pengertian Nasionalisme
Nasionalisme adalah formalisasi dan rasionalisasi dari kesadaran
nasional.
Nasionalisme adalah semacam etnosentrisme atau pandangan yang
berpusat pada bangsanya, yaitu gejala seperti semangat nasional
dan kebanggaan nasional sebagai gejala umum untuk
mensolidaritaskan diri dengan suatu kelompok yang senasib
(ensiklopedi Politik dan Pembangunan, 1988: 219)
Paham nasionalisme mengajarkan bahwa suatu bangsa bernegara
dapat dibangun dari masyarakat yang majemuk, jika warga
masyarakat tersebut benar-benar bertekad kuat untuk membangun
masa depan bersama, terlepas prbedaan agama, ras, etnik, atau
ikatan primodial lainnya.
Nasionalisme adalah suatu visi atau persepsi dan bangsa yang
dibangun berdasarkan visi ini adalah suatu imagined community atau
sebuah komunitas yang dibayangkan.
Hakikat Bangsa, Negara, dan Warga Negara

2. Sejarah Nasionalisme

Bermula pada masa Kekaisaran Romawi sekitar tahun 400 tahun


Sebelum Masehi istilah nasionalisme muncul dengan makna
negatif. Abad 18 pada masa revolusi Prancis nasionalisme memiliki
makna positif. Rasa Nasionalisme pada waktu itu berkobar-kobar
bahkan sengaja dikobarkan sampai negara-negara bersatu dan
merdeka dicapai pada akhir abad 19.

Dalam usaha menciptakan basis ideologis untuk perjuangan


nasional tidak jarang perlu dikembangkan bahasa nasional dan
diambil ide-ide dan cara hidup yang baru dari bangsa yang sudah
membentuk negara nasional.

Sesudah nasionalis mencapai tujuannya, yaitu negara bersatu dan


merdeka serta tidak perlu terancam lagi, tidak jarang nasionalisme
menjadi melemah, berubah bentuknya.

Hakikat Bangsa, Negara, dan Warga Negara

H. Partisipasi dalam Pembelaan


Negara
Bangsa Indonesia merupakan negara yang memiliki kumpulan suku

paling heterogen sedunia. Sekitar 300 suku, 300 bahasa daerah,


punya pulau sekitar 17.508 pulau.

Untuk itu, perlu adanya usaha yng serius dan sungguh-sungguh


dengan memanfatkan seluruh potensi yang ada untuk
mempertahankan kelangsungan hidup bangsa dan negara
Indonesia.

Usaha untuk menyelamatkan bangsa dan seluruh tumpah darah


Indonesia merupakan bagian dari hak dan kewajiban seluruh
masyarakat Indonesia yang dikenal dengan istilah bela negara.

Hakikat Bangsa, Negara, dan Warga Negara

Sekian presentasi dari kelompok kami..


Apabila ada kesalahan kami mohon
maaf..
Akhir kata,,
Wassalamualaikum Wr. Wb...

Hakikat Bangsa, Negara, dan Warga Negara

Anda mungkin juga menyukai