Anda di halaman 1dari 38

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

MINGGU KE 3
Bahan Kajian : Konsep identitas nasional, hakikat, sifat
dan fungsi pokok negara serta integrasi nasional

Sub-CPMK :
Mampu menjelaskan konsep identitas nasional suatu bangsa,
hakikat, unsur, sifat-sifat, dan fungsi pokok negara serta
integrasi nasional

Oleh :
Tim Dosen Kewarganegaraan

11/14/2023 1
PENGERTIAN IDENTITAS N
ASIONAL
• Identitas nasional secara terminologis adalah
suatu ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa yang secar
a filosofis membedakan bangsa tersebut dengan ba
ngsa yang lain.
• Maka dari itu setiap bangsa didunia ini memili ident
itas sendiri-sendiri sesuai dengan
keunikan, sifat, ciri- ciri serta karakter bangsa
tersebut
PENGERTIAN IDENTITAS NASIONA
L
• Identitas berasal dari bahasa Inggris “identity,” yang berarti ciri, tanda,
atau jati diri, yang melekat pada seseorang, kelompok, atau sesuatu, yang m
embedakannya dengan yang lain.
• Nasional yaitu merujuk pada konsep kebangsaan. Jadi,

• identitas nasional adalah ciri, tanda,


atau jatidiri bangsa yang berbeda dengan bangsa lain.
Identitas nasional lebih merujuk pada identitas bangsa
dalam pengertian politik (political unity). Identitas
nasional Indonesia yang Membedakannya dengan bangsa-
bangsa lain salah satu di antaranya adalah adanya Ideology Pancasila sebaga
i dasar filsafat, pandangan hidup,
kepribadian,dan dasar negara. Dalam pembentukan
Identitas Nasional factor menjadi salah satu penting dalam
terciptanya Identitas Nasional
identity atau identitas atau jati diri juga dapat memiliki
dua arti
1. Identitas atau jati diri yang menunjuk pada ciri-ciri
yang melekat pada diri seseorang atau sebuah
benda.
2. Identitas ata jati diri dapat berupa surat keterangan
yang menjelaskan pribadi sesorang dan riwayat hidp
seseorang.
Faktor Pembentuk Identitas
Nasional
• Primordial: ras, bahasa, adat istiadat
• Sakral: kesamaan agama (islam), ideologi
doktriner (Uni Soviet)
• Tokoh: kepemimpinan seorang tokoh menyatukan
negara-bangsa: Soekarno, Ghandi, Tito,
• Bhineka Tunggal Ika: kesedian warga bangsa
bersatu dalam perbedaaan,
• Perkembangan ekonomi: industrialisasi
melahirkan spesialisasi pekerjaan dan profesi.
Saling bergantung dalam memenuhi kebutuhan
membentuk identitas bersama, solidaritas
organis (Emile Durkheim),
• Kelembagaan: lembaga politik: birokrasi, militer,
parpol, pengadilan melayani dan mempersatukan
warga tanpa membedakan asal-usul,
Hakikat Negara
Hakikat Negara
• Miriam Budiardjo:
• negara adalah suatu daerah teritorial yang rakyatnya
diperintah sejumlah pejabat dan yang berhasil
menuntut dari warganya ketaatan perundangan
melalui penguasaan kontrol dari kekuasaan yang sama
Hakikat Negara
• Hans Kelsen: negara ialah suatu susunan pergaulan
hidup bersama dengan tata paksa (dalam Rudolf
Aladar: 1969).
• Legemann: negara ialah suatu organisasi
kemasyarakatan yang bertujuan dengan
kekuasaannya mengatur serta menyelenggarakan
sesuatu masyarakat (1985).
• Jean Bodin: negara ialah suatu persekutuan dari
berbagai keluarga dengan segala kepentigannya yang
dipimpin oleh atau dari suatu lembaga yang
berdaulat (1999).
Hakikat Negara
• Franz Magnis-Suseno: negara merupakan satu
kesatuan masyarakat politik. Fungsinya ialah membuat,
menerapkan, serta menjamin berlakunya norma
kelakuan untuk seluruh masyarakat. Norma ini berlaku
dengan pasti, artinya negara tidak membiarkan aturan-
aturannya dilanggar. Bila dilanggar, pelanggarnya
ditindak serta dikenai sanksi. Sanksi tersebut kalau
perlu dengan menggunakan paksaan fisik (1988).
• Prof. Miriam Budiardjo: negara ialah organisasi dalam
dalam suatu wilayah yang mempunyai kekuasaan
tertinggi yang sah serta ditaati oleh rakyatnya (1993).
Unsur- unsur pembentuk identitas
nasional yang meliputi :
1. Suku Bangsa merupakan salah satu dari unsur
pembentuk identitas nasional. Golongan sosial yang
khusus yang bersifat askriptif atau ada sejak lahir, dimana
sama coraknya dengan golongan umur dan jenis kelamin.
Di Indonesia khususnya, terdapat banyak sekali suku
bangsa atau kelompok etnis dengan tidak kurang tiga
ratus dialek bahasa.
2. Agama merupakan salah satu dari unsur pembentuk
identitas nasional. Bangsa Indonesia dikenal sebagai
masyarakat yang agamis (didasarkan pada nilai agama).
Agama-agama yang tumbuh dan berkembang di
nusantara yaitu agama islam, katholik, kristen, hindu,
budha dan kong hu cu.
Unsur- unsur pembentuk identitas nasional
yang meliputi :
3. Kebudayaan merupakan salah satu dari unsur pembentuk identitas
nasional. Pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang isinya
adalah perangkat-perangkat atau model-model pengetahuan yang
secara kolektif digunakan oleh pendukung-pendukung untuk
menafsirkan dan memahami lingkungan yang dihadapi dan
digunakan sebagai rujukan atau pedoman untuk bertindak (dalam
bentuk kelakukan dan benda-benda kebudayaan) sesuai dengan
lingkungan yang dihadapi.
4. Bahasa merupakan salah satu dari unsur pembentuk identitas
nasional. Dalam hal ini, bahasa dipahami sebagai sistem perlambang
yang secara arbiter dibentuk atas unsur-unsur bunyi ucapan
manusia dan digunakan sebagai sarana berinteraksi antarmanusia.
• unsur unsur identitas nasional di atas,
dapat dirumuskan pembagiannya
menjadi tiga bagian yaitu :
1. Identitas Fundamental, yaitu pancasila sebagai falsafat
bangsa, dasar negara dan ideologi negara.
2. Identitas Instrumental, yaitu berisi UUD 1945 dan tata
perundang-undangannya. Dalam hal ini, bahasa yang
digunakan bahasa Indonesia, bendera negara
Indonesia, lambang negara Indonesia, lagu kebangsaan
Indonesia yaitu Indonesia Raya.
3. Identitas Alamiah, yaitu meliputi negara kepulauan dan
pluralisme dalam suku, budaya, bahasa dan agama serta
kepercayaan. Identitas primer dan identitas sekunder:
Contoh Identitas Nasinal Bangsa
Indonesia
• 1. Bahasa Nasional atau bahasa persatuan yaitu Bahasa Indonesia
• 2. Bendera Negara yaitu Bendera sang merah putih
• 3. Lgu kebangsaan yaitu Indonesia Raya
• 4. Lambang Negara yaitu Garuda Pancasila
• 5. Semboyan Negara yaitu Bhieneka Tunggal Ika
• 6. Dasar Falsafah negara yaitu Pancasila
• 7. Konstitusi (Dasar Hukum) negara yaitu UUD 1945
• 8. Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berkedaulatan
rakyat
• 9. Konsepsi wawasan nusantara
• 10. Kebudayaan daerah yang diterima sebaga kebudayaan nasional.
Contoh Identitas Nasinal Bangsa
Indonesia
1. Bahasa Nasional atau bahasa persatuan yaitu
Bahasa Indonesia
2. Bendera Negara yaitu Bendera sang merah putih
3. Lagu kebangsaan yaitu Indonesia Raya
4. Lambang Negara yaitu Pancasila
5. Semboyan Negara yaitu Bhieneka Tunggal Ika
Contoh Identitas Nasinal Bangsa
Indonesia
6. Dasar Falsafah negara yaitu Pancasila
7. Konstitusi (Dasar Hukum) negara yaitu UUD 1945
8. Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
berkedaulatan rakyat
9. Konsepsi wawasan nusantara
10. Kebudayaan daerah yang diterima sebaga
kebudayaan nasional.
Sifat - Sifat Negara
• Sifat Memaksa : Sifat memaksa dalam negara
berarti mempunyai kekuatan fisik secara legal.
Sarana untuk melakukan pemaksaan adalah adanya
tentara, politik dan alat penegak/penjamin hukum
lainnya. Tujuan dari sifat memaksa adalah agar
semua peraturan perundang-undangan yang
berlaku ditaati sehingga kemanan dan ketertiban
dalam suatu negara tercapai. Bagi yang tidak
menaati segala peraturan akan diberi sanksi baik
berupa hukuman penjara maupun hukum yang
bersifat kebendaan/materi, seperti berupa denda.
Sifat - Sifat Negara
• Sifat Monopoli : Sifat monopoli dalam negara adalah
untuk menetapkan tujuan bersama masyarakat. Seperti
negara dapat mengatakan bahwa aliran kepercayaan
atau partai politik tertentu dilarang hidup dan
disebarluaskan karena dianggap bertentangan dengan
tujuan masyarakat dan negara.
• Sifat Mencakup Semua: Semua peraturan
perundangan-undangan berlaku untuk semua orang
tanpa kecuali. Jadi, tidak ada seorang pun yang kebal
dengan hukum. Hal ini perlu untuk menjaga
kewibawaan hukum dan tujuan negara yang dicita-
citakan masyarakat dapat dicapai.
Teori Terbentuknya Negara
1. Teori Hukum Alam: negara terjadi secara
alamiah seturut hukum alam. Hukum alam:
lahir, berkembang, puncak, layu, mati. Manusia
sbg mahluk sosial (Aristoteles).
2. Teori Ketuhanan: negara terbentuk karena
kehendak Tuhan (St.Agustinus, Thomas Aquinas
Stahl )
3. Teori perjanjian: Negara terjadi karena
perjanjian: Thomas Hobbes, JJ Rousseau
4. Indonesia ?
Tujuan Negara RI
1. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia,
2. Memajukan kesejahteraan umum,
3. mencerdaskan kehidupan bangsa,
4. Ikut melaksanakan keteriban dunia
Identitas Nasional Indonesia
1. Bahasa nasional: bhs Indonesia,
2. Bendera negara: sang merah putih,
3. Lagu kebangsaan: Indonesia Raya,
4. Lambang negara: garuda Pancasila,
5. Semboyan negara: Bhineka Tunggal Ika
6. Dasar falsafah negara: Pancasila,
7. Konstitusi negara: UUD 1945
8. Bentuk negara kesatuan RI,
9. Konsepsi Wawasan Nusantara,
10. Kebudayan daerah yang diterima sebagai
kebudayaan nasional.
Fungsi Negara
• Fungsi keamanan dan ketertiban : Negara memiliki
fungsi kemanan dan ketertiban yang mengandung
maksud bahwa negara menjaga kemanan dan
ketentraman dalam masyarakat, serta mencegah
bentrokan antarkelompok atau antarindividu.
• Fungsi kesejahteraan dan kemakmuran
rakyatnya : Fungsi ini sngat penting, yakni
mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran
rakyat yang pada hakikatnya merupakan tujuan
negara itu sendiri.
Fungsi Negara
• Fungsi pertahanan : Hal ini mengandung maksud
bahwa negara berfungsi untuk menjaga
kemungkinan serangan dari luar. Oleh karena itu,
negara perlu memiliki alat-alat pertahanan yang
kuat dan canggih.
• Fungsi keadilan : Hal ini mengandung maksud
bahwa negara memperlakukan setiap orang secara
adil sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
Fungsi negara menurut teori
para ahli
• a. Trias Politika
• b. Teori dari John Locke
• c. Teori Caturpraja
• d. Teori Dwipraja
a. Trias Politika
• Teori Trias Politika dikemukakan oleh Monstesquieu. Teori ini
dibagi menjadi tiga fungsi antara lain sebagai berikut..
1. Fungsi legislatif (membuat undang-undang)
2. Fungsi eksekutif (melaksanakan undang-undang)
3. Fungsi yudikatif (mengadili pelanggaran terhadap undang-
undang)
• Setiap fungsi tersebut terpisah satu dengan lainnya. Maksud
pemisahan fungsi tersebut adalah sebagai berikut..
agar kekuasaan pemerintahan tidak terpusat pada satu tangan
saja (raja)
• untuk mencegah tindakan sewenang-wenang
• untuk menjamin adanya kebebasan berpolitik
b. Teori dari John Locke
John Locke membagi fungsi negara menjadi tiga
antara lain sebagai berikut..
1. Fungsi legislatif (membuat peraturan)
2. Fungsi eksekutif (melaksanakan peraturan dan
mengadili perkara)
3. Fungsi federatif (mengurusi hubungan luar negeri
dan urusan yang tidak termasuk dalam fungsi
legislatif ataupun eksekutif).
c. Teori Caturpraja
Teori caturpraja yang dikemukakan oleh Van
Vollenhoven ini terbagi dalam empat fungsi pokok
antara lain sebagai berikut..
1. regelling (fungsi perundang-undangan)
2. bestuur (fungsi pemerintahan)
3. rechtspraak (fungsi kehakiman/mengadili)
4. politie (fungsi kepolisian/ketertiban dan
keamanan)
d. Teori Dwipraja
Teori dwipraja dikemukakan oleh Goodnow. Teori ini
terbagi menjadi dua fungsi negara antara lain sebagai
berikut..
1. Policy making (fungsi pembentukan haluan
negara)
2. Policy executing (fungsi pelaksanaannya dalam
mencapai policy making)
INTEGRASI NASIONAL
• Ramlan Surbakti: proses penyatuan berbagai
kelompok sosial budaya dalam satu kesatuan
wilayah dan dalam satu identitas nasional.
• Jenis integrasi nasional (Myron Weiner):
• Integrasi bangsa
• Integrasi wilayah
• Integrasi elit massa
• Integrasi nilai
• Integrasi tingkah laku (tingkah laku integratif)
Integrasi Nasional
• Integrasi bangsa:
• menunjuk pada proses penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial dalam
satu kesatuan wilayah dan dalam satu pembentukan identitas nasional
• Integrasi wilayah:
• Menunjuk pada masalah pembentukan wewenang kekuasaan nasional pusat di
atas unit-init sosial yang lebih kecil yang beranggotakan kelompok-kelompok sosial
buadaya masyarakat tertentu.
• Integrasi elit massa:
• Menunjuk pada masalah pada penghubungan antara pemerintah dan yang
diperintah. Mendekatkan perbedaan-perbedaan mengenasi aspirasi dan nilai
pada kelompok elit dan massa.
• Integrasi nilai:
• Menunjuk pada adanya konsensus terhadap nilai minimum yang diperlukan
dalam memelihara tertib sosial.
• Integrasi tingkah laku( perilaku integratif):
• Menunjuk pada pencipataan tingkah laku yang terintegrasi yang diterima demi
mencapai tujuan bersama
Integrasi nasional
• Pembagian yang lain:
• Integrasi politik : vertikal dan horisontal.
• Vertikal: menyangkut hubungan elit dan massa baik antara elit politik dan
massa pengikut, maupun antara pemerintah dan rakyat guna
menjembatani perbedaan pendapat ttg pengembangan proses politik yang
partisipatif
• Horisontal: menyangkut hubungan yang bersifat teritorial yaitu antara
daerah, antara suku, agama dan golongan dalam masyarakat
• Integrasi ekonomi: adanya saling ketergantungan antara satu
daerah dengan daerah lain dalam memenuhi kebutuhan hidup
rakyat. Menciptakan keterpaduan dalam bidang ekonomi sehingga
terjadi sinergisitas antara daerah.
• Integrasi sosial budaya : proses penyesuaian unsur-unsur yang
berbeda dalam masyarakat sehingga menjadi satu kesatuan.
Kesedian hidup bersatu dalam kelompok sosial yang berbeda-beda.
Integrasi Nasional
• Pentingnya integrasi nasional:
• Penting karena tujuan suatu negara hanya akan tercapai
apabila pemerintah diterima oleh masyarakat dan bersatu
bersama rakyat menggerakkan potensi-potensi yang ada serta
bekerjasama meraih tujuan negara.
• Bagi Indonesia penting karena:
• Pemerintah kolonial Belanda tidak memikirkan membangun
kesetian nasional dan semangat kebangsaan (divide et impera)
• Bagi negara2 baru tuntutan integrasi merupakan masalah pelik
karena keanekaragaman bangsa Indonesia. Membangun rasa
persatuan dan kesatuan dalam keanekaragaman merupakan
masalah pelik hingga saat ini. misalnya, masalah ideologi,
gerakan separatis dll
Integrasi Nasional
• Aspek historis:
• Model integrasi imperium Majapahit
• Model integrasi kolonial
• Model integrasi nasional Indonesia
• Masa perintis
• Masa penegas
• Masa percobaan
• Masa pendobrak
• Pengembangan integrasi nasional:
• Adanya ancaman dari luar
• Gaya politik kepemimpinan
• Kekuatan lembaga-lembaga politik
• Ideologi nasional
• Kesempatan pembangunan ekonomi
Integrasi Nasional
• Sunyoto Usman: suatu kelompok masyarakat dapat
terintegrasi apabila:
• Masyarakat dapat menemukan dan menyepakati nilai-nilai
fundamental yang dapat dijadikan rujukan bersama
• Masyarakat terhimpun dalam unit sosial sekaligus memiliki
cross cutting afiliation sehingga menghasilkan cross cutting
loyality. Mis. Menjadi anggota organisasi yang sama, maka
mereka dapat bersatu.
• Masyarakat di atas memiliki sifat saling ketergantungan di
antara unit-unit sosial yang terhimpun dalam memenuhi
kebutuhan ekonomi. Bila saling membutuhkan dan saling
bergantung dalam bidang ekonomi maka mereka akan
bersatu.
Integrasi nasional
• Pengembangan integrasi di Indonesia:
• Adanya ancaman dari luar,
• Gaya politik kepemimpinan
• Kekuatan lembaga-lembaga politik
• Ideologi nasional
• Kesempatan pembangunan
• Sunyoto Usman: masyarakat dapat terintegrasi karena:
• Menemukan dan menyepakati nilai-nilai fundamental yang dapat
dijadikan rujukan
• Masyarakat terhimpun dalam unit sosial sekaligus, memiliki cross cutting
afiliation sehingga menghasilkan cross cutting loyality
• Masyarakat berada di atas memiliki sifat saling ketergantungan di antara
unit-unit sosial yang terhimpun di dalamnya dalam memenuhi kebutuhan
ekonomi. Apabila saling membutuhkan dan saling bergantung satu sama
lain maka mereka akan bersatu.
Fungsi negara di Indonesia
• Fungsi negara di
Indonesia menggunakna teori Tria
Politika. Dalam pengertian
pembagian (distribution of power),
bukan pemisahan kekuasaan
(separation of power) seperti
sebagai berikut..
Fungsi negara di Indonesia
• Presiden (eksekutif), mengajukan rancangan undang-undang
ke pada Dewan Perwakilan Rakyat (Legislatif), termasuk
Rancangan Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara
• Presiden (eksekutif), memberi grasi dan rehabilitasi dengan
memperhatikan pertimbangan Mahkamah Agung (yudikatif).
• Presiden (eksekutif), memberi amnesti dan abolisi (yudikatif)
dengan memperlihatkan pertimbangan Dewan Perwakilan
Rakyat (legislatif).
• Presiden (eksekutif) menyatakan perang dengan persetujuan
Dewan Perwakilan Rakyat (legislatif)

Anda mungkin juga menyukai