Anda di halaman 1dari 10

Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan

Kewarganegaraan
Segala hal ihwal yang berhubungan dengan warga negara (UU No.12 Tahun 2006 Pasal
1 Ayat 2). Pendidikan kewarganegaraan dimaksudkan untuk membentuk peserta didik
menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air (UU No.20 Tahun
2003, Penjelasan Pasal 37). Mata kuliah kewarganegaraan adalah pendidikan yang
mencakup :
1. Pancasila
2. UUD 1945
3. NKRI
4. Bhinneka tunggal ika
Pengertian lain :
1. Secara politis : Pendidikan kewarganegaraan mulai dikenal dalam pendidikan
sekolah teridentifikasi dari pernyataan Somantri (1972), bahwa pada orde lama
mulai dikenal istilah kewarganegaraan (1957) isi pelajaran membahas cara
memperoleh dan kehilangan kewarganegaraan, civics (1962) lebih banyak
membaha tentang sejarah kebangkitan nasional, UUD, pidato-pidato politik
kenegaraan yang terutama diarahkan untuk “nation and character building”
bangsa Indonesia, pendidikan kewarganegaraan (1968). Pada masa orde lama
sekitar 1957. Pkn terus mengalami perubahan sejalan dengan perubahan sistem
ketatanegaraan dan pemerintahan, terutama perubahan konstitusi. Pkn
Indonesia lahir karena tuntutan konstitusi atau UUD 1945 dan sejumlah
kebijakan pemerintah yang berkuasa sesuai masanya.
2. Secara historis, Pkn di Indonesia senantiasa mengalami perubahan baik istilah
atau substansi sesuai dengan perkembangan peraturan perundangan, iptek,
perubahan masyarakat dan tantangan global. Pkn di Indonesia awalnya
diselenggarakan oleh organisasi pergerakan yang bertujuan untuk membangun
rasa kebangsaan dan cita-cita Indonesia merdeka.
3. Secara sosiologis, Pkn mengalami perubahan mengikuti perubahan yang terjadi
di masyarakat. Pkn Indonesia dilakukan pada tataran sosial kultural oleh para
pemimpin di masyarakat yang mengajak untuk mencintai tanah air dan bangsa
Indonesia.
4. Secara etimologis, pendidikan kewarganegaraan adalah program pendiidkan
yang berintikan demokrasi politik, diperluas dengan sumber pengetahuan
lainnya: pengaruh positif dari pendidikan sekolah, masyarakat dan orang tua.
Pendidikan kewarganegaraan berasal dari kata “pendidikan” dan
“kewarganegaraan”. Pendidikan berarti usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya. Sedangkan kewarganegaraan adalah
segala hal yang berhubungan dengan warga negara.
5. Secara yuridis, bertujuan membentuk peserta didik menjadi manusia yang
memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air.

1|Kewarganegaraan
Standar kompetensi yang wajib dikuasai mahasiswa adalam mahasiswa memiliki
pengetahuan tentang kewarganegaraan demokratis dan mampu menerapkan
pengetahuan, nilai-nilai dan keterampilan tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Memiliki kepribadian yang mantapp, berpikir kritis, bersikap rasional, etis, etetis
dan dinamis, berpandangan luas dan bersikap demokratis berkeadaban.

Identitas Nasional
Karakteristik identitas nasional dan proses berbangsa dan bernegara.

Identitas Nasional
Identitas : identity (keadaan, ciri-ciri khusus)
Nasional : nation (kelahiran, suku bangsa)
Identitas nasional Indonesia adalah ciri khusus yang dimiliki oleh bangsa Indonesia
sehingga dapat dibedakan dengan ciri khusus bangsa lain. Pembentuk jati diri bangsa
Indonesia antara lain : suku bangsa, agama, bahasa, budaya nasional, wilayah nusantara
dan ideologi pancasila.
Identitas nasional memiliki fungsi sebagai pedoman, pegangan dalam interaksi dalam
kehidupan bangsa yang pluralis begitu juga dengan bangsa-bangsa lain di dunia dalam
hal pola pikir, sikap, perilaku, menampakan perbedaan dengan bangsa-bangsa lain di
muka bumi.
Identitas bangsa Indonesia dapat diidentifikasi melalui beberapa hal berikut :
1. Negara pancasila
2. Negara konstitusional
3. Identitas lain dalam UUD 1945
a. Pasal 35 (bendera)
b. Pasal 36 (bahasa negara)
c. Pasal 36A (lambang dan semboyan)
d. Pasal 36B (lagu kebangsaan)
4. Negara kepulauan yang berciri nusantara
5. Budaya nasional pasal 32
Bangsa
Suatu komunitas etnik yang memiliki ciri-ciri : memiliki nama, wilayah tertentu, mitos
leluhur bersama, kenangan bersama, satu atau beberapa budaya sama dan solideritas
tertentu.
1. Secara sosiologis bangsa termasuk “kelompok paguyuban” yang secara kodrati
ditakdirkan untuk hidup bersama dan senasib sepenanggungan di dalam suatu
negara. Sekelompok orang dalam satu negara. Persekutuan hidup masyarakat
yang berdiri sendiri yang masing-masing anggota persekutuan tersebut merasa
mempunyai satu kesatuan ras, bahasa, agama dan adat istiadat.
2. Secara politis, bangsa merupakan sekelompok orang dalam suatu negara. Suatu
masyarakat dalam suatu daerah yang sama dan mereka tunduk kepada

2|Kewarganegaraan
kedaulatan negaranya sebagai kekuasaan tertinggi keluar dan kedalam. Bangsa
yang sudah bernegara.
3. Menurut Hans Kohn (Jerman), bangsa adalah hasil tenaga hidup manusia dalam
sejarah. Suatu bangsa adalah golongan yang beraneka ragam dan tidak bisa
dirumuskan secara eksak.

1. Identitas fundamental adalam Pancasila sebagai falsafah bansa, dasar negara dan
ideologi negara
2. Identitas instrumental adalah UUD 1945 dan tata peraturan perundangannya,
bangsa Indonesia, lambang negara, bendera negara dan lagu Indonesia Raya.
3. Identitas alamiah ialah ruang hidup bangsa sebagai negara kepulauan yang
pluralis dalam suku, bahasa, agama dan kepercayaan serta adat budaya, nilai
ideologis dan falsafah dalam proses berbangsa dan bernegara.

1. Model ortodoks, bermula dari adanya suatu bangsa kemudian bangsa itu
membentuk suatu negara, seperti Israel.
2. Model muktahir, berawal dari adanya negara terlebih dahulu yang terbentuk
melalui proses tersendiri seperti Amerika Serikat.
Proses berbangsa : NKRI merupakan negara berkebangsaan modern, negara yang
pembentukannya didasarkan pada semangat kabangsaan/nasionalisme, adanya tekad
suatu masyarakat untuk membangun masa depan bersama di bawah suatu negara yang
sama walaupun warga masyarakat tersebut memiliki keanekaragaman.

1. Bangsa Indonesia memiliki tekad kuat untuk menghapus segala penindasan dan
penjajahan suatu bangsa atas bangsa lain
2. Adanya perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajahan. Negara yang dicita-
citakan adalah menuju pada kemerdekaan, bersatu, berdaulat, adil dan
makmur.
3. Terjadinya negara Indonesia adalah adanya kehendak bersama atas rahmat
Allah
4. Negara Indonesia menyusun alat-alat kelengkapan negara, tujuan, sistem
pemerintahan
Negara
Kata negara berasal dari : state (Inggris), staat (belanda dan Jerman), etat (Perancis),
statum (Latin) yang berarti keadaan yang tegak dan tetap.
Negara adalah organisasi yang didalamnya terdapat rakyat, wilayah yang permanen dan
pemerintah yang berdaulat (baik ke dalam maupun ke luar). Dalam arti luas, negara
merupakan kesatuan sosial (masyakarat) yang diatur secara konstitusional untuk
mewujudkan kepentingan bersama. Menurut George Jellinek, negara adalah organisasi
kekuasaan dari sekelompok manusia yang telah berkediaman di wilayah tertentu.
Menurut SR. Djokosoetono, negara adalah suatu organisasi masyarakat atau kumpulan
manusia yang berada di bawah suatu pemerintahan yang sama.

3|Kewarganegaraan
1. Unsur-unsur negara kosntitutif : rakyat, wilayah dan pemerintahan yang
berdaulat
2. Unsur-unsur negara deklaratif : pengakuan dari negara lain
3. Proses terjadinya negara : penaklukan, peleburan, pemecahan, pemisahan diri,
pendudukan, penyerahan, perjuangan.

Berbangsa adalah manusia yang berjiwa dengan landasan etika, rukun, berbudi,
berakhlaq mulia dalam menjalankan hati nurani sebagai suatu gerakan dalam
mewujudkan makna sosial dan adil.
Bernegara adalah keinginan ysng berlandaskan niat untuk bersatu secara emosional dan
rasional dalam membangun rasa nasionalisme secara elektis kedalam sikap dan perilaku
antar yang berbeda ras dan agama.
Indonesia adalah wilayah kepulauan terintegrasi secara nasional dari daerah daratan dan
lautan ke dalam organisasi berbentuk negara kesatuan untuk melaksanakan
pembangunan ekonomi dalam mewujudkan masyarakat sejahtera sebagai realisasi yang
diamanatkna UUD 1945.
Aktualisasi Budaya Berbangsa Bernegara Indonesia (B3I) yang hendak
di capai :
1. Menjadi pedoman sebagai aturan yang harus dipatuhi dan dijalankan sebagai
komitmen yang datang dari diri sendiri dalam bersikap dan berperilaku
2. Dengan pedoman yang diformalkan dan dapat diterima oleh warga Indonesia
diharapkan dapat menuntun dalam menjalankan peran yang dibebankan
kepadanya
3. Dengan pedoman itu pula mendorong kepada setiap warga untuk mampu
membangun kebiasaan yang produktif
4. Menjadi pedoman dalam merumuskan budaya kerja kedalam masing-masing
unit kerja sesuai dengan bidangnya.
5. Menjadi pedoman bagi setiap orang yang akan merasakan arti penting untuk
terus meningkatkan kompetensi agar dapat berperan dalam dimensi
pembangunan.
Proses berbangsa dan bernegara
Revitalisasi pancasila adalah pemberdayaan kembali kedudukan, fungsi dan peranan
pancasila sebagai dasar negara, pandangan hidup, ideologi dan sumber nilai-nilai bangsa
Indonesia.
Penyelenggaraan MPK hendaknya dikaitkan dengan wawasan :
1. Spiritual (landasan etik, moral, religius)
2. Akademis (kualitas SDM)
3. Kebangsaan (respek terhadap bangsanya, nasionalisme)
4. Mondial (kesadaran manusia untuk siap menghadapi perkembangan)
Tantangan globalisasi. Globalisasi adalah suatu era atau jaman yang ditandai dengan
perubahan tatanan kehidupan dunia akibat kemajuan iptek. Lunturnya tata nilai
diakibatkan oleh sikap individualisme dan matrealistis.

4|Kewarganegaraan
Masalah Identitas Nasional
Keunggulan pelaksanaan Kekurangan berhasilan Alasan kurang
unsur-unsur identitas pelaksanaan unsur-unsur berhasilnya pelaksanaan
nasional identitas nasional identitas nasional
1. Identitas Baru dihayati pada tataran Para pemimpin tidak bisa
fundamental : tetap kognitif menjadi contoh yang baik
tercantum dalam Implementasinya tidak bagi rakyat
UUD 1945 konsisten
walaupun sudah di
amandemen
2. Identitas Bangsa Indonesia belum Promordial yang masih
instrumental : menggunakan dengan baik tinggi
Bahasa Indonesia dan benar
sebagai bahasa
persatuan
Indonesia
3. Identitas alamiah : Belum bisa Kualitas SDM yang
kekayaan alam yang mengoptimalkan kekayaan rendah
melimpah alam yang ada

Kasus yang pernah terjadi di Indonesia


Nama dan waktu kasus Tokoh / Latar Akibat kasus Alternatif
pimpinna belakang tersebut pemecahan
khusus
1. ORLA Ir. Perebutan Kehilangan Meningkatkan
konfrontasi Soekarno wilayah sebagian kerjasama
dengan Malaysa Kalimantan bilateral dan
Utara ints
2. ORBA Aidit Pancasila Gugurnya Memperkuat
pemberontakan menjadi pahlawan nilai-nilai
PKI komunis revolusi ideologi
3. Reformasi B.J Tuntutan Kehilangan Konflik dalam
lepasnya tim Habibie referendum tim tim negeri jangan
tim diintervensi
pihak asing

Upaya penanaman nilai identitas nasional sebagai karakter bangsa :


1. Pada diri sendiri
2. Membangun ketahanan dalam keluarga
3. Pembangunan karakter dalam masyarakat
4. Dalam dunia pendidikan (UU No.20 Tahun 2003)

5|Kewarganegaraan
Integritas Nasional
Integritas Nasional
Berasal dari dua suku kata, yaitu “integritas” dalam bahasa Inggris disebut integrate yang
berarti menyatupadukan, menggabungkan. Dalam kamus bahasa Indonesia, integrasi
artinya pembauran hingga menjadi satu kesatuan yang bulat dan utuh. dan “Nasional”
berasal dari bahasa Inggris, nation yang artinya bangsa
1. Secara etimologi : integritas nasioal berarti mempelajari asal-usul kata
pembentuk istilah tersebut. Konsep integritas nasional dihubungkan dengan
konteks tertentu dan umunya dikemukakan oleh para ahlinya.
2. Saafroedin Bahar (1996) : Upaya menyatukan seluruh unsur suatu bangsa
dengan pemerintahan dan wilayahnya
3. Riza Noer Arfani (2001) : Pembentukan suatu identitas nasional dan penyatuan
berbagai kelompok social dan budaya kedalam suatu kesatuan wilayah
4. Djuliati Suroyo (2002) : Bersatunya suatu bangsa yang menempati wilayah
tertentu dalam sebuah negara yang berdaulat
5. Ramlan Surbakti (2010) : Proses penyatuan berbagai kelompok soal budaya
dalam satu kesatuan wilayah dan dalam suatu identitas nasional.
Jenis Integrasi
Integrasi nasional dapat dilihat pada tiga aspek yakni, aspek politik, ekonomi dan sosial
budaya. Aspek ekonomi yakni saling ketergantungan ekonomi antar daerah yang
bekerjasama secara sinergi. Aspek sosial budaya yakni hubungan antara suku, lapisan
dan golongan.
1. Integrasi Politik
Dalam tataran integrasi politik terdapat dimensi vertical dan horizontal. Dimensi
yang bersifat vertical menyangkut hubungan elit dan masa, baik antara elit politik
dengan masa pengikut atau antara penguasa dan rakyat guna menhembatani cela
perbedaan dalam rangka pengembangan proses politik yang partisipatif.
Dimensi horizontal menyangkut hubungan yang berkaitan dengan masalah
territorial antar daerah, suku, umat beragama dan golongan masyarakat.
2. Integrasi Ekonomi
Penghapusan atau pencabutan hambatan-hambatan antar daerah yang
memungkinkan ketidaklancaran hubungan antar keduanya. Misal peraturan,
norma dan prosedur dan pembuatan aturan bersama yang mampu
memnciptakan keterpaduan di bidang ekonomi.
3. Integrasu Sosial Budaya
Proses penyesuaian unsur-unsur yang berbeda dalam masyarakat sehingga
menjadi satu kesatuan unsur-unsur yang berbeda meliputi ras, etnis, agama,
bahasa, kebiasaan, sistem nilai dan lainnya.

Integrasi diperlukan guna menciptakan kesetian baru terhadap identitas-identitas baru


yang diciptakan seperti bahasa Indonesia, simbol negara, semboyan nasional, ideologi
nasional dan sebagainya. Kebalikan dari integritas adalah disintegrasi, jika integrasi
berarti penyatuan, keterpaduan antar elemen atau unsur yang ada di dalamnya.
6|Kewarganegaraan
Disintegrasi dapat diartikan ketidakpaduan, keterpecahan diantara unsur-unsur yang
ada.
Perkembangan Sejarah Integrasi Indonesia
Suroyo (2002), sejarah menjelaskan bahwa bangsa kita sudah mengalami pembangunan
integrasi sebelum bernegara Indonesia yang merdeka. Menurutnya ada 3 model
integrasi dalam sejarah perkembangan integrasi di Indonesia, yaitu :
1. Model Integritas Imperium Majapahit
Mode integrasi pertama ini bersifat kemaharajaan (imperium) majapahit.
Struktur kemaharajaan yang begitu luas ini berstruktur konsentris. Dimulai
dengan konsentris pertama yaitu wilayah inti kerajaan (nagara agung) contoh:
pulau jawa dan madura yang diperintahkan langsung oelh raja dan saudara-
saudaranya. Konsentrasi kedua adalah wilayah diluar Jawa yang merupakan
kerajaan-kerajaan otonom.
2. Model Integrasi Kolonial
Integrasi atas wilayah baru sepenuhnya dicapai pada awal abad XX dengan
wilayah dari Sabang sampai Merauke.
3. Model Integrasi Nasional Indonesia
Proses berintegrasi bangsa Indonesia sejak bernegara merdeka tahun 1945,
dimaksudkan untuk membentuk kesatuan yang baru yakni bangsa Indonesia
yang merdeka, memiliki semangat kebangsaan yang baru atau kesadaran
kebangsaan yang baru. Dalam sejarah, penumbuhan kesadaran berbangsa
dilalui dengan tahapan-tahapan sebagai berikut :
a. Masa Perintis adalah masa mulai dirintisnya semangat kebangsaan
melalui pembentukan organisasi-organisasi pergerakan.
b. Masa Penegas adalah masa mulai ditegaskannya semangat kebangsaan
pada diri bangsa Indonesia yang ditandai dengan peristiwa sumpah
pemuda pada tanggal 28 oktober 1928.
c. Masa Percobaaan, melalui organisasi pergerakan mencoba meminta
kemerdekaan dari belanda. Organisasi-organisasi pergerakan yang
tergabung dalam GAPI (gabungan politik Indonesia) tahun 1938
mengusulkan indonesia berparlemen.
d. Masa Pendobrak, pada masa tersebut semangat dan pergerakan
kebangsaan Indonesia telah berhasil mendorong belenggu penjajahan
dan menghasilkan kemerdekaan.

1. Adanya ancaman dari luar


Adanya ancaman dari luar dapat menciptakan integrasi masyarakat. Masyarakat
akan bersatu, meskipun berbeda suku, agama dan ras ketika menghadapi musuh
Bersama. Contoh, ketika penjajah belanda ingin kembali ke Indonesia,
masyarakat Indonesia bersatu padu melawannya.
2. Gaya politik kepemimpinan
Gaya politik para pemimpin bangsa dapat menyatukan atau mengintegrasikan
masyarakat bangsa tersebut. Pemimpin yang karismatik, dicintai rakyatnya dan
memliki jasa-jasa besar umumnya mampu menyatukan bangsanya yang
sebelumnya tercerai berai.

7|Kewarganegaraan
3. Kekuatan lembaga-lembaga politik
Birokrasi yang satu dan padu dapat menciptakan sistem pelayanan yang sangat
baik, dan diterima oleh masyarakat yang beragam.
4. Ideologi nasional
Jika suatu masyarakat meskipun berbeda-beda tetapi menerima satu ideologi
yang sama maka memungkinkan masyarakat tersebut bersatu.
5. Kesempatan pembangunan ekonomi
Jika pembangunan ekonomi berhasil dan menciptakan keadlian, maka
masyarakat bangsa tersebut bisa menerima sebagai satu kesatuan. Namun jika
ekonmi menghasilkan ketidakadilan, maka muncul kesenjangan atau
ketimpangan.
Dinamika Integrasi Nasional di Indonesia
Dinamika integrasi sejalan dengan tantangan zaman waktu itu. Dinamika itu bisa
dicontohkan peristiwa integrasi berdasar lima jenis integrasi sebagia berikut :
1. Integrasi Bangsa.
Pemerintah Indonesia berhasil secara damai mengajak gerakan aceh merdeka
(GAM) untuk kembali bergabung dan setia memegang teguh kedaulatan
Bersama negara kesatuan republik Indonesia (NKRI).
2. Integrasi Wilayah.
Pemerintah Indonesia mengumumkan kedaulatan wilayah Indonesia yakni
lebar laut territorial seluas 12 MIL dikukur dari garis yang menghubungkan titik-
titik ujung yang terluar pada pulau-pulau negara Indonesia.
3. Integrasi Nilai.
Melalui kegiatan Pendidikan Pancasila baik dengan mata kuliah di perguruan
tinggi dan mata pelajaran di sekolah. Melalui kurikulum 1975, mulai
diberikannya mata pelajaran Pendidikan moral Pancasila (PMP) di sekolah.
4. Integrasi Elit-Masa
Ditandai dengan seringnya pemimpin mendekati rakyatnya melalui berbagai
kegiatan. Misalnya, kunjungan ke daerah, temu kadar PKK, dan kotak pos
presiden.
Tantangan dalam Membangun Integrasi
Dalam upaya mewujudkan integrasi nasional Indonesia, tantangan yang dihadapi datang
dari dimensi horizontal dan vertikal. Dalam dimensi horizontal, tantangan yang ada
berkenaan dengan pembelahan horizontal yang berakar pada perbedaan suku, agama,
ras, dan geografi. Sedangkan dalam dimensi vertikal, tantangan yang ada adalah berupa
celah perbedaan antara elit dan massa, dimana latar belakang Di sisi lain, tantangan
integrasi juga dapat dikaitkan dengan aspek-aspek lain dalam integrasi,yakni aspek
politik, ekonomi, dan sosial budaya.
Mendeskripsikan Esensi dan Urgensi Integrasi Nasional
Masyarakat yang berintegrasi dengan baik merupakan harapan bagi setiap negara. Sebab
integrasi masyarakat merupakan kondisi yang sangat diperlukan bagi negara untuk
membangun kejayaan nasional demi mencapai tujuan yang diharapkan. Integrasi
masyarakat yang sepenuhnya memang sesuatu yang tidak mungkin diwujudkan, karena
setiap masyarakat disamping membawa potensi integrasi juga meyimpan potensi konflik
atau pertentangan.

8|Kewarganegaraan
Persamaan kepentingan, kebutuhan untuk bekerjasama, serta consensus tentang nilai-
nilai tertentu dalam masyarakat, merupakan potensi yang mengintegrasikan. Sebaliknya,
perbedaan-perbedaan yang ada dalam masyarakat seperti perbedaan suku, perbedaan
agama, perbedaan budaya, perbedaan kepentingan menyimpan potensi politik, terlebih
apabila perbedaan-perbedaan itu tidak dikelola dan disikapi dengan cara dan sikap yang
tepat.

Konstitusi dan Negara


Constitution/Constitutie/Constituer artinya membentuk, menyatakan dan menyusun.
Konstitusi menggambarkan keseluruhan sistem ketatanegaraan suatu negara baik
berupa kumpulan peraturan untuk membentuk, mnegatur/ memerintah suatu negara.
Dalam arti luas (Bolingbroke) keseluruhan dari ketentuan hukum dasar, baik tertulis,
tidak tertulis atau campuran. Dalam arti sempit (Lord Bryce) beupa piagam dasar yaitu
dokumen lengkap mengenai peraturan-peraturan dasar negara.

Substansi Konstitusi UUD 1945


Mengatur kekuasaan dan fungsi lembaga-lembaga negara, hubungan di antara mereka,
dasar negara, HAM dan kewajiban warga negara. Empat pokok pikiran yang terkandung
dalam pembukaan UUD 1945 :
1. Negara melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia
2. Negara hendak meweujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
3. Negara Indonesia adalah negara yang berkedaulatan rakyat berdasarkan
kerakyatan dan permusywaratan perweakilan
4. Negara berdasarkan ketuhanan YME menurut dasar kemanusiaan yang adil dan
beradab
Materi / isi pokok konstitusi
1. Adanya jaminan terhadap hak-hak asasi manusia dan warga negaranya
2. Membatasi kekuasaan pemerintah / penguasa agar tidak bertindak sewenang-
wenang terhadap warganya
3. Adanya pembagian dan pembatasan tugas ketatanegaraan yang juga fundamental
Periodisasi sejarah konstitusi di Indonesia :
a. UUD 1945 (18 Agustus 1945 - 27 Desember 1949)
b. Konstitusi RIS (27 Desember 2949 - 17 Agustus 1950)
c. UUDS 1950 (17 Agustus 1950- 5 Juli 1959)
d. Kembali ke UUD 1945 ( 5 Juli 1959 – 19 Oktober 1999)
e. UUD 1945 Amandemen ( 1999 - 2002)
No. Sebelum UUD 1945 diamandemen Setelah UUD 1945 diamandemen
1 MPR merupaka lembaga tertinggi MPR bagian dari lembaga legislatif
negara
2 DPR merupakan lembaga legislatif DPR, DPD, dan MPR lembaga
legislatif

9|Kewarganegaraan
3 DPA sebagai lembaga pertimbangan DPA dihapuskan
presiden
4 Presiden sebagai lembaga eksekutif Presiden dan waores sebagai lembaga
eksekutif
5 MA sebagai lembaga yudikatif MK, MA, KY sebagai lembaga yudikatif

Persamaan UUD 1945 setelah amandemen dengan sistem pemerintahan presidensial


Amerika Serikat :
1. Adanya pemilihan langsung presiden dan wapres
2. Presiden sebagai kepala pemerintahan dan kepala negara
3. Check and balance
4. Pengakuan terhadap hak-hak dasar warga negara
5. Sistem pemilu reguler
6. Judicial review
7. Impeachment
Struktur ketenegaraan Indonesia setelah amandemen UUD 1945
1. UUD 1945
2. BPK (eksaminatif)
3. MPR, DPR dan DPD (Legislatif)
4. Presiden, wapres dan menteri (eksekutif)
5. Kekuasaan kehakiman : MA, MK, KY (yudikatif)

Sistem Politik dan Ketatanegaraan Indonesia


1. Ide kedaulatan rakyat (pasal 1 ayat 2)
2. Negara berdasar atas hukum (Pasal 1 ayat 3)
3. Berbentuk republik ( Pasal 1 ayat 1)
4. Pemerintahan berdasarkan konstitusi ( Pasal 4 ayat 1 )
5. Pemerintahan yang bertanggung jawab
6. Sistem perwakilan
7. Sistem pemerintahan presidensial
Sistem politik adalah mekanisme / cara kerja seperangkat fungsi/peranan dalam struktur
yang berhubungan satu sama lain dan menunjukkan suatu proses yang langgeng (Rusadi
Kantaprawira). Sistem politik adalah pelembagaan dari hubungan antar manusia yang
dilembangakan dalam bermacam-macam badan politik, baik suprastruktur dan
infrastruktur politik (Sri Soemantri).
a. Supratruktur : legislatif, eksekutif, yudikatif
b. Infrastruktur : Partai politik, kelompok kepentingan/interest group, kelompok
penekan/pressure group, alat komunikasi politik, tokoh politik.
1945 – 1967 : orde lama
1967 – 1999 : Orde baru
1999 – sekarang : reformasi

10 | K e w a r g a n e g a r a a n

Anda mungkin juga menyukai