Anda di halaman 1dari 8

IDENTITAS NASIONAL DAN MASYARAKAT MADANI

Dosen Pengampu : Edi Suryadi,S.E, M.Pd

Disusun oleh :
Alpian

PJKR 2

STKIP BINA MUTIARA PALABUHANRATU


TAHUN AJARAN 2022/2023
IDENTITAS NASIONAL DAN MASYARAKAT MADANI
( Pengertian, Karakteristik dan unsur-unsur)

Pengertian Identitas Nasional


Identitas Nasional merupakan istilah yang terdiri dari dua kata yaitu identitas dan nasional.
Secara harfiah, identitas adalah ciri-ciri, jati diri atau tanda yang melekat pada seseorang atau
sesuatu yang berguna untuk membedakannya dengan sesuatu yang lain.
Kata nasional adalah identitas yang melekat pada kelompok-kelompok yang terikat karena
kesamaan, baik kesamaan budaya, agama, fisik, keinginan, atau cita-cita.
Identitas nasional adalah kepribadian nasional atau jati diri nasional yang dimiliki suatu
bangsa yang membedakan bangsa satu dengan bangsa yang lainnya.
Berdasarkan hal itu, setiap bangsa yang ada saat ini memiliki identitasnya masing-masing
sesuai dengan keunikan, sifat dan karakter dari suatu bangsa. Hal ini tergantung dari
bagaimana suatu bangsa terbentuk secara historis. Identitas nasional yang dimiliki oleh suatu
bangsa tidak bisa dipisahkan dengan jati diri suatu bangsa.
Identitas nasional mencerminkan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat di suatu negara, hal
itu merupakan suatu yang terus menerus berkembang dan bersifat terbuka.
Identitas nasional dalam kosteks bangsa cenderung mengecu pada kebudayaan, adat istiadat,
serta karakter khas suatu negara. Seperti bahasa daerah, tarian daerah, musik-musik daerah,
dan lain sebagainya.
Sedangkan identitas nasional dalam konteks negara tercermin dalam simbol-simbol
kenegaraan seperti: Pancasila, Bendera Merah Putih, Bahasa Nasional yaitu Bahasa
Indonesia, Semboyan Negara yaitu Bhinneka Tunggal Ika, Dasar Falsafah negara yaitu
Pancasila, Konstitusi (Hukum Dasar) negara yaitu UUD 1945 serta Bentuk Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat, pahlawan – pahlawan rakyat pada masa
perjuangan nasional seperti Pattimura, Hasanudin, Pangeran Antasari dan lain – lain.
Pengertian identitas nasional menurut beberapa ahli:
1. Koenta Wibisono
Identitas nasional adalah manifestasi seluruh nilai budaya yang tumbuh dan berkembang
dalam setiap aspek kehidupan bangsa tersebut serta memiliki ciri khas tersendiri, yang
membuatnya berbeda dengan kehidupan bangsa lain.
2. Dean A Mix dan Sandra M Hawley
Identitas nasional adalah suatu bangsa yang memiliki bangunan politik. Misalnya:
pemeritahan yang berdaulat, ketentuan-ketentuan perbatasan teritorial pemerintah yang
sah, pengakuan dari negara lain, dan lain sebagainya.
3. Koerniatmante Soepraptowiro
Peraturan mengenai kewarganegaraan secara hukum merupakan sebuah konsekuensi dari
perkembangan nasionalisme yang bersifat langsung.
4. Berger
Dalam bukunya “The Capitalis Revolution”, Berger mengatakan bahwa ideologi kapitalis
yang akan mengusai dunia. Satu persatu masyarakat akan diubah menjadi sistem
internasional oleh karenanya.
Sistem internasional ini lah yang akan menentukan nasib bangsa-bangsa dibidang sosial,
politik, dan kebudayaan.
5. Toyanbee
Lokal genius dalam menghadapi tantangan dan respon, merupakan ciri khas dari suatu
bangsa. Misalkan tantangan besar, sedangkan respon kecil; maka akan punah lah bangsa
tersebut.
Sebaliknya, jika tantangan kecil sedangkan respon besar; maka bangsa tersebut akan terus
berkembang sebagai bangsa yang kreatif.
Karakteristik Identitas Nasional
Karakteristik identitas nasional mengacu pada kebiasaan atau pola hidup yang menjadi ciri
khusus masyarakat yang menempati wilayah tersebut. Negara kita Indonesia, memiliki 8
karakteristik identitas nasional, sebagai berikut:
1. Kesatuan Indonesia
Indonesia merupakan negara kepulauan terluas di dunia, terdiri dari ribuan pulau dari
Sabang hingga Merauke. Dimana setiap pulaunya memiliki adat istiadat, kebudayaan,
serta bahasa yang berbeda satu sama lainnya. Tetapi semuanya bersifat satu.
2. Persamaan Nasib
Melalui sejarah, kita dapat mengetahui bahwa bangsa kita, Indonesia pernah dijajah oleh
bangsa asing dalam kurun waktu yang cukup lama di masa lalu.
Pada masa itu seluruh rakyat Indonesia merasakan pedihnya penjajahan, sehingga muncul
perasaan senasib dan keinginan untuk sama-sama terlepas dari belenggu penjajahan. Hal
ini dicerminkan dalam bahasan mengenai identitas nasional dalam pembukaan UUD 1945.
3. Keinginan Untuk Merdeka
Seperti disebutkan sebelumnya, akibat adanya persamaan nasib muncullah kesamaan
keinginan untuk lepas dari penjajahan. Hal ini mendorong seluruh penduduk Indonesia
untuk sama-sama berjuang untuk merebut kemerdekaan.
Baik kemerdekaan dari penjajahan secara fisik, maupun pencacahan secara mental.
Keinginan bersama ini juga dicantumkan dalam UUD 1945, dituliskan bahwa penjajahan
harus dihapuskan dari atas muka bumi.
Selain tiga hal di atas, masih ada karakteristik identitas nasional lainya seperti memiliki
bahasa umum, memiliki pandangan dan tujuan umum, memiliki kebudayaan umum, dan
Penonjolan Sifat-Sifat Tertentu
Unsur-Unsur Identitas Nasional Indonesia Menurut UUD 1945
Atas kesepakatan para pendiri negara (founding father), Identitas nasional dibuat dan
dilahirkan agar menjadi ciri khas bangsa Indonesia, yang membedakannya dengan bagsa
lainnya.
Unsur – unsur Indentitas Nasional Indonesia ini dimuat secara resmi dalam UUD 45. Yaitu
dalam pasal 35 sampai dengan 36 C, sebagai berikut:
 Pasal 35 UUD 1945: Sang Saka Merah Putih adalah bendera negara Indonesia
 Pasal 36 UUD 1945: Bahasa Indonesia ditegaskan sebagai bahasa nasional Indonesia.
 Pasal 36A UUD 1945: Lambang Garuda Pancasila merupakan lambang Negara
Indonesia. Identitas nasional Indonesia ini tampak gagah, lengkap dengan semboyan
Bhineka tunggal Ika. Yang artinya: walaupun berbeda-beda tetap satu jua.
 Pasal 36 B UUD 1945: Lagu Indonesia Raya ditegaskan sebagai lagu Kebangsaan
Indonesia.
Pengertian Masyarakat Madani
Masyarakat madani adalah sistem sosial yang subur berdasarkan prinsip moral yang
menjamin keseimbangan antara kebebasan individu untuk stabilitas masyarakat. Inisiatif
individu dan masyarakat akan berpikir, seni, pelaksanaan pemerintah oleh hukum dan tidak
nafsu atau keinginan individu.
Pengertian lain dari masyarakat madani adalah masyarakat yang beradab, menjunjung tinggi
nilai-nilai kemanusiaan, yang maju dalam penguasaan ilmu pengetahuan, dan teknologi.
Allah SWT memberikan gambaran dari masyarakat madani dengan firman-Nya dalam Q.S.
Saba’ ayat 15:
Sesungguhnya bagi kaum Saba’ ada tanda (kekuasaan Tuhan) di tempat kediaman mereka
yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri. (kepada mereka dikatakan):
“Makanlah olehmu dari rezki yang (dianugerahkan) Tuhanmu dan bersyukurlah kamu
kepada-Nya. (Negerimu) adalah negeri yang baik dan (Tuhanmu) adalah Tuhan yang Maha
Pengampun”.
Pengertian Masyarakat Madani Menurut Para Ahli
Berikut ini terdapat beberapa pengertian masyarakat madani menurut para ahli, terdiri atas:
1. Mun’im (1994) mendefinisikan istilah civil society sebagai seperangkat gagasan etis
yang mengejawantah dalam berbagai tatanan sosial, dan yang paling penting dari
gagasan ini adalah usahanya untuk menyelaraskan berbagai konflik kepentingan
antarindividu, masyarakat, dan negara.
2. Hefner menyatakan bahwa masyarakat madani adalah masyarakat modern yang
bercirikan demokratisasi dalam beriteraksi di masyarakat yang semakin plural dan
heterogen. Dalam keadan seperti ini masyarakat diharapkan mampu mengorganisasi
dirinya, dan tumbuh kesadaran diri dalam mewujudkan peradaban. Mereka akhirnya
mampu mengatasi dan berpartisipasi dalam kondisi global, kompleks, penuh
persaingan dan perbedaan.
3. Mahasin (1995) menyatakan bahwa masyarakat madani sebagai terjemahan bahasa
Inggris, civil society. Kata civil society sebenarnya berasal dari bahasa Latin yaitu
civitas dei yang artinya kota Illahi dan society yang berarti masyarakat. Dari kata civil
akhirnya membentuk kata civilization yang berarti peradaban. Oleh sebab itu, kata
civil society dapat diartikan sebagai komunitas masyarakat kota yakni masyarakat
yang telah berperadaban maju.
4. Istilah madani menurut Munawir (1997) sebenarnya berasal dari bahasa Arab,
madaniy. Kata madaniy berakar dari kata kerja madana yang berarti mendiami,
tinggal, atau membangun. Kemudian berubah istilah menjadi madaniy yang artinya
beradab, orang kota, orang sipil, dan yang bersifat sipil atau perdata. Dengan
demikian, istilah madaniy dalam bahasa Arabnya mempunyai banyak arti. Konsep
masyarakat madani menurut Madjid (1997) kerapkali dipandang telah berjasa dalam
menghadapi rancangan kekuasaan otoriter dan menentang pemerintahan yang
sewenang-wenang di Amerika Latin, Eropa Selatan, dan Eropa Timur.
5. Hall (1998) mengemukakan bahwa masyarakat madani identik dengan civil society,
artinya suatu ide, angan-angan, bayangan, cita-cita suatu komunitas yang dapat
terjewantahkan dalam kehidupan sosial. Pada masyarakat madani pelaku social akan
berpegang teguh pada peradaban dan kemanusiaan.
Karakteristik Masyarakat Madani
Dilansir dari buku Masyarakat Madani oleh Umari, karakteristik masyarakat madani adalah
sebagai berikut:
1. Ruang Publik
Ruang publik adalah adanya ruang publik yang bebas sebagai sarana mengemukakan
pendapat. Ruang publik ini dapat diartikan sebagai wilayah di mana masyarakat memiliki
akses penuh terhadap setiap kegiatan publik seperti: menyampaikan pendapat, berserikat,
berkumpul, dan membagikan informasi kepada publik.
2. Demokrasi
Demokrasi merupakan persyaratan mutlak dari masyarakat madani. Masyarakat madani
mewajibkan partisipasi rakyat dengan konsep demokrasi dari rakyat, oleh rakyat, dan
untuk rakyat.
3. Pluralisme
Pluralisme merupakan sikap mengakui kemajemukan masyarakat. Setiap individu dalam
masyarakat memiliki karakteristiknya masing-masing. Masyarakat madani mengakui
kemajemukan tersebut sebagai suatu hal yang positif.
4. Toleransi
Pluralisme melahirkan sikap toleransi dalam masyarakat madani. Toleransi diartikan
sebagai sikap saling menghargai dan menghormati aktivitas individu atau kelompok lain
dalam bermasyarakat. Toleransi ini dapat menghindari masyarakat dari diskriminasi.
5. Keadilan Sosial
Keadilan sosial bertujuan untuk menciptakan keseimbangan antara hak dan kewajiban
setiap individu. Hal ini membatasi adanya monopoli dalam suatu kelompok masyarakat.
Setiap anggota masyarakat madani akan memperoleh hak yang sama sesuai dengan
kebijakan yang ditetapkan oleh penguasa.
6. Partisipasi Sosial
Partisipasi sosial yaitu partisipasi masyarakat tanpa rekayasa, intimidasi, atau intervensi
dari pihak luar atau penguasa. Partisipasi ini akan menghadirkan masyarakat yang mandiri
dan bertanggung jawab.
7. Supremasi Hukum
Supremasi hukum adalah upaya untuk memberikan jaminan terciptanya keadilan. Dalam
masyarakat madani, keadilan bersifat netral dan tidak ada pengecualian dalam
memperoleh kebenaran di mata hukum.
unsur-unsur pokok yang dapat membangun masyarakat madani:
1. Wilayah Publik yang Bebas

Wilayah publik yang bebas adalah ruang publik yang bebas sebagai sarana
mengemukakan pendapat. Di ruang publik, semua warga negara memiliki posisi dan
hak yang sama untuk melakukan transaksi sosial atau politik tanpa merasa terancam.
Semua warga negara memiliki akses penuh dalam kegiatan yang bersifat publik.
Hilangnya wilayah publik yang bebas membuat negara dapat mengontrol warga
negara dalam menyalurkan pandangan sosial politiknya.

2. Demokrasi

Demokrasi adalah syarat mutlak bagi keberadaan masyarakat madani yang murni atau
genuine. Tanpa demokrasi, masyarakat madani tidak dapat terwujud. Kembali kepada
hakikat demokrasi di mana tatanan sosial politik bersumber dari rakyat, oleh rakyat,
dan untuk seluruh rakyat.

3. Toleransi

Toleransi adalah sikap saling menghargai dan menghormati perbedaan. Toleranis


menghasilkan adanya tata cara pergaulan yang menyenangkan antara berbagai
kelompok yang berbeda. Toleransi bukan menjadi tuntutan sosial masyarakat saja,
tetapi menjadi bagian penting dalam pelaksanaan ajaran moral. Menciptakan
kehidupan yang berkualitas dan beradab, masyarakat madani menghajatkan sikap
toleransi yaitu kesediaan individu menerima beragam perbedaan pandangan.

4. Kemajemukan

Kemajemukan atau pluralisme tidak hanya mengakui keberagaman sosial saja, tetapi
harus disertai dengan sikap tulus menerima perbedaan sebagai seusatu yang alamiah
dan bernilai positif bagi kehidupan masyarakat. Pluralisme memiliki satu ikatan tak
terbantahkan dengan semboyan bangsa Bhineka Tunggal Ika. Pluralisme menjadi
keharusan bagi kemakmuran rakyat melalui mekanisme pengawasan dan
pengimbangan atau check and balance. Kemajemukan harus dijaga dalam rangka
menguatkan masyarakat madani untuk selalu bisa menyelesaikan masalah publik
secara damai dan demokratis.
5. Keadilan Sosial

Keadilan sosial adalah keseimbangan dan pembagian yang proporsional atas hak dan
kewajiban setiap warga negara. Keadilan sosial mencakup seluruh aspek kehidupan
yaitu ekonomi, politik, pegetahuan, dan kesempatan. Dalam tatanan pemerintahan
yang demokratis, komponen masyarakat madani harus memperoleh peran yang
utama. Berdasarkan prinsip demokrasi bahwa kekuasaan berada di tangan rakyat.
Demikian juga peran sektor swasta guna menjaga keseimbangan kekuasaan dalam tata
pemerintahan. Keseimbangan komponen negara, masyarakat, dan swasta merupakan
kunci terlaksananya demokrasi dan terciptanya masyarakat madani yang utuh .
Kesimpulan

Identitas nasional merupakan sesuatu yang terbuka untuk diberi makna baru agar tetap
relevan dan fungsional dalam kondisi aktuall yang berkembang dalam masyarakat. Serta
Suatu ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa sebagai pembeda antara Negara satu dengan
Negara lain. Proses pembentukan identitas nasional umumnya membutuhkan waktu dan
perjuangan panjang diantara warga atau bangsa yang bersangkutan. Hal ini disebabkan
karena identitas nasional merupakan hasil kesepakatan dari bangsa masyarakat itu sendiri.
Dalam berkehidupan berbangsa dan bernegara, Sangatlah penting bagi suatu Negara untuk
memiliki identitas nasional. Identitas nasional merupakan jati diri bangsa yang bersifat khas
dan menjadi pandangan hidup dalam mencapai cita-cita dan tujuan hidup bersama. Identitas
atau jati diri itu muncul dan ada dalam interaksi. Interaksi adalah kenyataan empiris yang
dilakukan oleh seseorang dengan orang lain atau dengan kelompok lain yang berupa tindakan
para pelaku yang menandakan adanya hubungan antar para pelaku tersebut. Ideologi
memerankan peranan yang penting dalam proses dan memelihara integrasi nasional, terutama
di Negara-negara yang sedang berkembang seperti Indonesia. Secara umum fungsi pancasila
dapat dituliskan: Pancasila sebagai pedoman hidup bangsa dan negara Indonesia, Pancasila
sebagai jiwa bangsa dan negara Indonesia, Pancasila sebagai kepribadian bangsa dan negara
Indonesia, Pancasila sebagai sumber tertib hukum di Indonesia, Pancasila sebagai cita cita
bangsa Integrasi nasional adalah penyatuan bagian-bagian yang berbeda dari suatu
masyarakat menjadi suatu keseluruhan yang lebih utuh, atau memadukan masyarakat-
masyarakat kecil yang banyak jumlahnya menjadi suatu bangsa.

Anda mungkin juga menyukai