Anda di halaman 1dari 16

MATA KULIAH DOSEN PENGAMPU

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN HIKMAH MAHDA, S.H,M.H.

MAKALAH
IDENTITAS NASIONAL

Disusun Oleh:
Kelompok 2
1. Annisa Amani Izzati (12270320427)
2. Anasya Salsabilla Chairani (12270321013)
3. M Raihan Akmal (12270315080)

SI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM
TAHUN 2022/2023
IDENTITAS NASIONAL
1. Identitas Nasional
a. Pengertian identitas nasional
Identitas nasional merupakan istilah yang terdiri dari dua kata yaitu identitas
dan nasional. Secara harfiah, identitas adalah ciri-ciri, jati diri atau tanda yang
melekat pada seseorang atau sesuatu yang berguna untuk membedakannya
dengan sesuatu yang lain. Kata nasional adalah identitas yang melekat pada
kelompok-kelompok yang terikat karena kesamaan, baik kesamaan budaya,
agama, fisik, atau cita-cita. Identittas nasional adalah kepribadian nasional atau
jati diri nasional yang dimiliki suatu bangsa yang membedakan bangsa satu
dengan bangsa yang lainnya.
Menurut Kaelan (2007) identitas nasional pada hakikatnya adalah menifestasi
nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam aspek kehidupan satu
bangsa (nation) dengan ciri-ciri khas dan dengan ciri-ciri yang khas tadi suatu
bangsa berbeda dengan bangsa lain dalam kehidupannya. Identitas nasional
dalam konteks bangsa cendrung mengacu pada pada kebudayaan, adat istiadat,
serta karakter khas suatu negara. Seperti Bahasa daerah, tarian daerah, music-
musik daerah, dan lain sebagainya.
Sedangkan identitas nasional dalam konteks negara tercermin dalam simbol-
simbol kenegaraan seperti, Pancasila, bendera merah putih, Bahasa nasional
yaitu Bahasa Indonesia, semboyan negara yaitu bhinneka tunggal ika, dasar
falsafah negara yaitu Pancasila, konstitusi (hukum dasar) negara yaitu UUD 1945
serta bentuk negara kesatuan republik indonesia yang berkedaulatan rakyat,
pahlawan-pahlawan rakyat pada masa perjuangan nasional seperti pattimura,
hasanuddin, pangeran antasari dan lain-lain.

b. Pembentukan Identitas Nasional Suatu Bangsa


Pembentukan identitas nasional suatu negara tentunya mengalami proses
yang Panjang dan membutuhkan perjuangan yang besar. Hal ini karena identitas
nasional adalah sebuah hasil dari kesepakatan masyarakat bangsa tersebut. Tidak
setujunya masayarakat tentang identitas nasional disebuah negara tentu saja
terjadi. Umumnya setiap kelompok masyarakat menginginkan identitas nya
diangkat menjadi identitas nasional. Hal ini yang menyebabkan sebuah negara
yang baru merdeka akan mengalami perdebatan dan pertikaian yang berlarut-
larut.
Identitas nasional dapat kita artikan sebuah sebuah kesatuan yang dikaitkan
dengan nilai-nilai yang ada di tanah air. Nilai tersebut memperlihatkan ciri khas
yang berbeda dengan bangsa-bangsa lain atau umumnya dikenal dengan
nasioanlisme. Hakikat identitas nasional Indonesia dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara adalah Pancasila yang aktualisasinya tercermin dalam kehidupan
orang Indonesia.
c. Faktor-Faktor Pembentuk Identitas Nasional
1. Faktor objektif
Factor objektif ini meliputi factor gepgrafis dan factor demografis. Kondisi
gepgrafi yang membentuk Indonesia sebagai negara kepulauan yang memiliki
iklim tropis. Indonesia juga terletak di wilayah asia tenggara, hal ini
mempengaruhi adanya perkembangan kehidupan ekonomi, social dan budaya
bangsa Indonesia.
2. Faktor subjektif
Factor subjektif ini meliputi factor social, politik, kebudayaan dan juga sejarah
yang dimiliki bangsa Indonesia. Factor-faktor ini sangat mempengaruhi proses
terbentuknya masyarakat Indonesia dan juga identitas bangsa Indonesia.
3. Factor primer
Factor primer ini meliputi etnis, territorial, Bahasa dan juga agama. Indonesia
sendiri merupakan bangsa yang memiliki berbagai macam budaya, Bahasa
dan agama. Meskipun unsur-unsur tersebut berbeda-beda dan memiliki ciri
khas masing-masing, namun hal tersebut bisa menyatukan masyarakat
menjadi bangsa Indonesia.
4. Factor pendorong
Factor ini meliputi komunikasi dan teknologi, seperti lahirnya Angkatan
bersenjata dalam kehidupan bernegara. Dalam hubungan ini, ilmu
pengetahuan dan teknologi dalam suatu bangsa merupakan identitas
nasional yang dinamis.
5. Factor penarik
Factor penarik ini meliputi Bahasa, birokrasi yang tumbuh dan system
Pendidikan. Bahasa Indonesia merupakan Bahasa yang sudah ditetapkan
menjadi Bahasa nasional dan kesatuan nasional. Masing-masing suku yang
ada di Indonesia masih tetap menggunakan Bahasa dari daerahnya masing-
masing.
6. Factor reaktif
Factor reaktif ini meliputi dominasi, pencarian identitas dan juga penindasan.
Seperti yang sudah diketahui bahwa bangsa Indonesia pernah dijajah beratus-
ratus tahun oleh bangsa asing. Hal ini mewujudkan memori akan perjuangan,
penderitaan dan semangat yang hadir dalam masyarakat untuk
memperjuangkan kemerdekaaan.

d. Jenis-Jenis Identitas Nasional


1. Identitas fundamental
Isrilah fundamental bisa diartikan sebagai hal yang pokok. Hal pokok ini
menjadi penunjang berdirinya sebuah bangunan. Ibarat membangun rumah
tentu hal fundamentalnya harus kokoh, yaitu pondasinya.
Identitas fundamental ini memiliki peran yang sangat penting dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara. Identitas fundamental meliputi dasar
negara, falsfah dan juga ideologi.
Jika merujuk pada falsafah dan dasar negara tentunya menuju pada Pancasila.
Pancasila yang teridiri dari lima sila sudah memuat hal-hal yang fundamental
untuk menjadi pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
2. Identitas instrumental
Istilah instrumental bisa diartikan sebagai sebuah alat atau media. Identitas
instrumental dalam identitas nasional Indonesia adalah UUD 1945. Didalam
UUD 1945 sudah terdapat aturan mengenai instrument lain sebagai identitas
nasional negara Indonesia.
Hal ini meliputi bendera merah putih, garuda Pancasila sebagai lambang
negara, lagu kebangsaan Indonesia raya dan juga semboyan negara bhinneka
tunggal ika. Selain karena sebagai dasar dan ideologi Negra, Pancasila juga
menjadi salah satu dari empat pilar kebangsaan, selain UUD 1945, NKRI, dan
bhinneka tunggal ika.
3. Identitas alamiah
Selain identitas fundamental dan instrumental, ada juga identitas alamiah.
Berbeda dengan kedua identitas sebelumnya, identitas ini merupakan yang
bersifat alami. hal yang alami ini tercipta dari kuasa tuhan yang maha esa.
Identitas alamiah meliputi negara Indonesia yang berbentuk kepulauan
dengaan jumlah ribuan.

e. Fungsi Identitas Nasional


1. Sebagai alat untuk mempersatukan bangsa
Fungsi pertama dari identitas nasional yaitu sebagaia alat untuk
mempersatukan bangsa, sehigga kehidapan social yang diajalni bisa berjalan
dengan aman dan damai. Dengan kata lain, tanpa adanya identitas nasional,
suatu bangsa akan sulit untuk dipersatukan.
2. Sebagai landasan negara
Setiap negara pastinya memiliki landasan negara supaya bisa membuat suatu
negara terus berkembang. Landasan negara itu menjadi fungsi kedua dari
identitas nasional. Adanya landasan negara bisa membuat cita-cita bangsa
dan negara terwujud.
3. Sebagai karakteristik bangsa dan pembeda dari bangsa lain
Fungsi ketiga dari identitas nasional adalah sebagai karakteristik bangsa,
sehingga berbeda dengan negara lain. Dengan begitu, suatu negara tidak
pernah kehilangan jati dirinya dan tetap mempertahankan nilai-nilai
kebudayaannya.

f. Karakteristik Identitas Nasional


1. Memiliki keinginan untuk merdeka
Semua masyarakat Indonesia pastinya mengetahui bahwa bangsa dan negara
Indonesia pernah dijajah oleh bangsa asing. Bahkan penjajahan tersebut
terjadi dalam kurun waktu yang cukup lama, hingga menimbulkan beberapa
perbudakan dan kerja paksa dibanyak tempat.
Dengan alasan untuk merdeka, maka semua bangsa Indonesia berusaha
untuk melawan semua penjajahan yang dilakukan oleh bangsa lain. selain itu,
dengan bangsa indonesia juga ingin bersama-sama lepas dari belenggu para
penjajah. Karena alasan itulah, maka muncul karakteristik identitas nasional.
2. Persatuan dan kesatuan Indonesia
Indonesia adalah negara kepulauan, pulau yang ada di Indonesia sangatlah
bbanyak mulai dari sabang sampai Merauke. Setiap pulau pasti memiliki adat,
kebudayaan, Bahasa, dan tradisinya masing-masing, sehingga setiap
masyarakat indoensia harus saling menghargai setiap perbedaan tersebut.
Oleh sebab itu, karakteristik identitas nasional yang kedua adalah persatuan
dan kesatuan indonesia.

g. Unsur Identitas Nasional Indonesia


1. Bendera merah putih
Pasal 35 UUD 1945 berbunyi “bendera negara Indonesia ialah sang merah
putih”. Merah memiliki narti berani dan putih memiliki arti suci. Lambing
merah putih ini sudah tidak asing lagi sejak masa kerajaan.
Tidak hanya dipakai oleh kerajaan majapahit saja, kerajaan kendiri juga
memakai panji merah putih sebagai lambing kebesarannya. Bendera merah
putih ini pertama kali digunakan dijawa pada oktober 1928, tepatnya hari
sumpah pemuda.
Namun Ketika pemerintahan kolonialisme, bendera merah putih dilarang
untuk dikibarkan. Akhirnya, bendera merah putih menjadi bendera resmi
pada tanggal 17 agustus 1945.
Bendera merah putih bukan sembarang bendera, karena memiliki ukuran
khusus, ukuran bendera merah putih diatur dalam undang-undang nomor 24
tahun 2009 pasal 4 ayat 1 dan 3.
2. Bahasa Indonesia
Pasal 36 UUD 1945 berbunyi “Bahasa negara ialah bahsa Indonesia”. Bahasa
indonesia menjadi bahasa nasional atau Bahasa persatuan. Bahasa Indonesia
berasal dari Bahasa melayu riau.
seiring waktu, Bahasa Indonesia selalu berkembang dan mengalami
perubahan. Bahasa Indonesia diawali sejak sumpah pemuda, 28 oktober
1928. Penggunaaan Bahasa Indonesia merupakan usulan dari Muhammad
yamin.
Pada saat itu ia mengatakan bahwa hanya ada dua Bahasa yang bisa menjadi
Bahasa persatuan, anatar Bahasa jawa dan Bahasa melayu, namun dalam
kedepannya, melayu lah yang akan menjadu Bahasa persatuan.
Bahasa indonesia merupakan Bahasa persatuan, karena bangsa Indonesia
memiliki berbagai jenis Bahasa.
3. Lambang negara Indonesia
Pasal 36 UUD 1945 berbunyi “lambang negara ialah Pancasila dengan
semboyan bhinneka tunggal ika”. Garuda Pancasila dan semboyan bhinneka
tunggal ika dipilih menjadi lambang negara dan semboyan negara.
Burung garuda yang dikenal dari mitologi kuno merupakan kendaraan wishnu.
Burung garuda ini melambangkan bahwa indonesia merupakan bangsa yang
besar dan kuat. Burung garuda sebagai simbol ikatan perstuan dan
menyatunya rakyat Indonesia yang heterogen.
Lambang garyuda Pancasila dirancang oleh panitia lencana negara yang
diketuai sultan Hamid II. Lambang ini akhirnya disempurnakan oleh soekarno
dan diresmikan pertama kali pada tanggal 11 februari 1950.
Didalam burung garuda Pancasila terdapat simbol-simbol untuk setiap sila.
Sial pertama bergambar bintang emas, sila kedua dilambangkan dengan tali
rantai berwarna emas, sila ketiga dilambangkan dengan pohon beringin, sila
keempat dilambangkan dengan kepala banteng, dan untuk sila kelima
dilambangkan dengan oadi dan kapas.
4. Semboyan bangsa Indonesia
Sedangkan semboyan bhinneka tunggal ika memiliki arti “berbeda-beda tapi
tetap satu jua”. Sembiyan negara ini merupakan kutipan dari kitab sutasoma
dari mpu tantular. Semboyan ini dipilih untuk menggambarkan persatuan
negara Indonesia yang memiliki keberagaman suku, ras, agama, budaya dan
bangsa.
5. Lagu kebangsaan Indonesia
Pasal 36B UUD 1945 berbunyi “lagu kebangsaan ialah Indonesia raya”. Lagu
Indonesia raya dipilih menjadi lagu kebangsaan Indonesia. Lagu ini diciptakan
oleh wage Rudolf soepratman, dan diperkenalkan pertama kali pada sumpah
pemuda, 28 oktober 1928.
Lirik lagu Indonesia raya pertama kali dipublikasi disurat kabar sin po. Lagu
kebangsaan Indonesia pertama kali dikumandangkan didepan kongres
pemuda kedua, namun setelah itu pemerintah colonial melarang penyebutan
lagu Indonesia raya. Meski begitu, pemuda Indonesia tidak gentar dan
mereka tetap menyanyikan lagu Indonesia raya.
6. Dasar falsafah negara
Pancasila menjadi dasar falsafah negara. Terdiri dari lima dasar yang menjadi
ideologi negara bangsa Indonesia. Pancasila adalah identitas nasional yang
memiliki kedudukan sebagai ideologi dan dasar negara.
7. Konstitusi negara Indonesia
UUD 1945 menjadi konstitusi atau hukum dasar negara. UUD 1945
merupakan hukum yang tertulis dan memiliki kedudukan tertinggi dalam
peraturan perundangan. UUD 1945 dijadikan sebagai pedoman dalam
kehidupan dan bernegara. UUD 1945 sudah digunakan sejak Indonesia
merdeka. Sehari setelaj proklamasi, atau pada tanggal 18 agustus 1945,
panitia oesiapan kemerdekaan Indonesia (ppki) mengesahkan naskah yang
kini menjadi UUD NKRI.
8. Bentuk negara Indonesia
Bentuk negara Indonesia adalah negara yang berkedaulatan rakyat. Negara
indonesia berbentuk kesatuan dan memiliki bentuk pemerintahan republic.
9. System Indonesia
System pemerintahan yang digunakan di Indonesia adalah system demokrasi,
dengan system yang menjunjung kedaulatan rakyat. Sampai saat ini sudah
disepakati bahwa Indonesia tidak akan melakukan perubahan identitas
sebagai negara kesatuan.
Makna atau arti Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia adalah
kristalisasi pengalaman-pengalaman hidup dalam perjalanan sejarah bangsa
Indonesia yang telah membentuk watak, perilaku, tata nilai, pandangan
filsafat, moral, etika yang telah melahirkannya. Dengan Pancasila sebagai
dasar negara itu pula para pendiri negara dengan genius menyiapkan system
ketatanegaraan NKRI sebagai system sendiri.

h. Contoh Identitas Nasional


1. Pancasila adalah dasar negara Indonesia
2. Bendera merah putih merupakan bendera melambangkan persatuan karena
mempersatukan bangsa Indonesia yang sangat beragam.
3. Lagu Indonesia raya sebagai lagu kebangsaan negara Indonesia
4. Bhinneka tunggal ika merupakan semboyan dari bangsa Indonesia
5. Burung garuda adalah lambang negara Indonesia

NASIONALISME DAN INTEGRITAS NASIONAL


1. Nasionalisme
a. Pengertian Nasionalisme
Nasionalisme adalah faham yang menciptakan dan mempertahankan
kedaulatan sebuah negara (dalam bahasa Inggris nation) dengan mewujudkan
satu konsep identitas bersama untuk sekelompok manusia. Menurut Ernest
Gellenervia, nasionalisme adalah prinsip politik yag beranggapan bahwa unit
asional dan politik seharusnya seimbang.Sedangkan menurut Anderson,
nasionalisme adalah kekuatan dan kontiunitas dari sentimen dan identitas
nasional dengan mementingkan nation. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
nasionalisme adalah kesadaran keanggotaan di suatu bangsa yang secara
potensial atau aktual bersama-sama mencapai, mempertahankan, dan
mengabdikan identitas, integritas, kemakmuran, dan kekuatan bangsa itu. Suatu
doktrin dan/atau ideologi bangsa, baik yang umum maupun yang khusus. Adapun
beberapa bentuk dari nasionalisme berdasarkan pendapat warga negara, etnis,
budaya, keagamaan, dan ideologi dikategorikan sebagai berikut

1. Nasionalisme kewargannegaraan (atau nasionalisme sipil) adalah nasionalisme


dimana warga negara memperoleh kebenarn politik dari penyertaan aktif
rakyat, kehendak rakyat perwakilan rakyat. Teori ini mula-mula dibangun oleh
Jean-Jacques Rousseau dan menjadi bahan-bahan tulisan.

2. Nasionalisme etnis adalah nasionalisme dimana negara memperoleh


kebenaran pilitik dari budaya asal atau etnis sebuah masyarakat.
3. Nasionalisme romantik (nasionalisme orgaik, nasionalisme identitas) adalah
lanjutan dari nasioanlisme etnis yang mana negara memperoleh kebenaran
politik secara semula jadi (organik) hasil dari bangsa atau ras, menurut
semangat romantisme

4. Nasionalisme budaya adala nasionalisme dimana negara memperoleh


kebenaran politik dari budaya bersama dan bukannya sifat keturunan seperti
warna kulit, ras dan sebagainya.

5. Nasionalisme kenegaraan adalah variasi nasionalisme kewarganegaraan, selalu


digabungkan dengan nasionalisme etnis.

6. Nasionalisme agama adalah nasionalisme dimananegara memperoleh


legitimasi politik dari persamaan agama. Walaupun begitu lazimnya
nasionalisme etnis dicampuradukkan dengan nasionalisme keagamaan.
Nasionalisme terbentuk melalui beberapa unsur antara lain:
A. Unsur sejarah
B. Budaya unggul
C. Suku, bangsa dan bahasa
D. Agama

2. Integritas Nasional
a. Pengertian Integritas Nasional
Di Indonesia istilah integrasi masih sering disamakan dengan istilah
pembaruan atau asimilasi, padahal kedua istilah tersebut memiliki
perbedaan.Integrasi diartikan dengan integrasi kebudayaan, integrasisosial,
dan pluralisme sosial.Sementara pembaruan dapat berarti asimilasi dan
amalganasi. Sementara yang dimaksud dengan integrasi nasional adalah
penyatuan bagian-bagian yang berbeda dari suatu masyarakat menjadi suatu
keseluruhan yang lebih utuh atau memadukan masyarakat-masyarakat kecil
yang banyak jumlahnya menjadi suatubangsa. Selain itu dapat pula diartikan
bahwa integrasi bangsa meruapakan kemampuan pemerintah yang semakin
meningkat untuk menerapkan kekuasaannya di seluruhwilayah. Contoh
pendorong integrasi nasional:
a) Adanya rasa keinginanuntukbersatu agar menjadinegara yang
lebihmajudantangguh di masa yang akandatang.
b) Rasa cintatanah air terhadapbangsa Indonesia
c) Adanya rasa untuk tidak ingin terpecah belah, karena untuk mencari
kemerdekaan itu adalah hal yang sangat sulit.
d) Adanya sikap kedewasaan di sebagian pihak, sehingga saat terjadi
pertentangan pihak ini lebih baik mengalah agar tidak terjadi perpecahan
bangsa.
e) Adanya rasa senasibdansepenanggungan
f) Adanya rasa dankeinginanuntukrelaberkorbanbagibangsadannegara demi
terciptanyakedamaian.

b. Faktor-Faktor Pendorong Integrasi Nasional Sebagai Berikut:


1. Faktor sejarah yang menimbulkan rasa senasib dans eperjuangan.
2. Keinginan untuk bersatu di kalangan bangsa Indonesia sebagaimana
dinyatakan dalam Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928.
3. Rasa cinta tanah air di kalangan bangsa Indonesia, sebagaimana
dibuktikan perjuangan merebut, menegakkan, dan mengisikemerdekaan.
4. Rasa rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan Negara, sebagaimana
dibuktikan oleh banyak pahlawan bangsa yang gugur di medan
perjuangan.
5. Kesepakatan atau konsensus nasional dalam perwujudan Proklamasi
Kemerdekaan, Pancasila dan UUD 1945, bendera Merah Putih, lagu
kebangsaan Indonesia Raya, bahasa kesatuan bahasa Indonesia.
6. Adanya simbol kenegaraan dalam bentuk Garuda Pancasila, dengan
semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
7. Pengembangan budaya gotong royong yang merupakan ciri khas
kepribadian bangsa Indonesia secara turun temurun.

c. Faktor-Faktor Penghambat Integrasi Nasional Sebagai Berikut:


1. Masyarakat Indonesia yang heterogen (beranekaragam) dalam faktor-
faktor kesukubangsaan dengan masing-masing kebudayaan
daerahnya, bahasa daerah, agama yang dianut, ras dan sebagainya.
2. Wilayah negara yang begitu luas, terdiri atas ribuan kepulauan yang
dikelilingi oleh lautan luas.
3. Besarnya kemungkinan ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan
yang merongrong keutuhan, kesatuan dan persatuan bangsa, baik
yang berasal dari dalam maupun luar negeri.
4. Masih besarnya ketimpangan dan ketidakmerataan pembangunan dan
hasil-hasil pembangunan menimbulkan berbagai rasa tidak puas dan
keputusasaan di masalah SARA (Suku, Agama, Ras, danAntar-
golongan), gerakan separatis medan ke daerahan, demonstrasi dan
unjuk rasa.
5. Adanya paham “etnosentrisme” di antara beberapa suku bangsa yang
menonjolkan kelebihan-kelebihan budayanya dan menganggap
rendah budaya suku bangsa lain.
6. Lemahnya nilai-nilai budaya bangsa akibat kuatnya pengaruh budaya
asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa, baik melewati
kontak langsung maupun kontak tidak langsung. Kontak langsung,
antara lain melalui unsur-unsur pariwisata, sedangkan kontak tidak
langsung, antara lain melalui media cetak (majalah, tabloid), atau
media elektronik (televisi, radio, film, internet, telepon seluler yang
mempunyai fitur atau fasilitas lengkap).
HAKIKAT BANGSA DAN NEGARA
Pada dasarnya manusia merupakan manusia sebagai makhluk individu dan
makhluk sosial. Sebagai makhluk individu, manusia terdiri atas dua unsur, yaitu unsur
jasmani (raga) dan unsur rohani (jiwa). Manusia diberi potensi berupa akal, pikiran,
perasaan, dan keyakinan sehingga sanggup berdiri sendiri dan bertanggung jawab atas
dirinya. Sedangkan manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat hidup sendirian,
manusia selalu membutuhkan bantuan manusia lainnya. Aristoteles menyebutkan
manusia sebagai makhluk “Zoon Politicon”, yaitu makhluk yang pada dasarnya selalu
ingin bergaul dan berkumpul dengan yang lainnya. Secara kodrati manusia dapat
hidup berdampingan/ berkelompok dengan manusia lainnya karena didorong oleh
kebutuhan biologis.

A. Pengertian Bangsa dan Unsur Bangsa


Bangsa menurut KBBI adalah suatu kelompok manusia yang memiliki
identitas bersama, dan mempunyai kesamaan bahasa, ideologi, budaya, sejarah, dan
tujuan. Menurut para ahli bangsa adalah suatu komunitas etnik yang memiliki ciri-ciri
berupa memiliki nama, memiliki wilayah tertentu, memiliki mitos leluhur bangsa,
kenangan bersama, satu atau beberapa budaya yang sama, dan solidaritas tertentu.
Pengertian bangsa yang dikemukakan secara unik oleh Ben Anderson, dapat ditelaah
lebih lanjut mngenai proses dan unsur-unsur pembentuknya. Menurut pengamatan
Ben Anderson, ilmuwan politik dari universitas cornel, bangsa merupakan komunitas
politik yang dibayangkan dalam wilayah yang jelas batsnya dan berdaulat. Freidrich
Hertz dalam bukunya Nationality in History and Politic mengemukakan bahwa ada
empat unsur yang berpengaruh dalam terbentuknya suatu bangsa, yaitu :
1. Keinginan untuk mencapai kesatuan nasional yang terdiri atas kesatuan
sosial, politik, ekonomi, agama, kebudayaan, komunikasi, dan solidaritas.
2. Keinginan untuk mencapai kemerdekaan dan kebebasan nasional
sepenuhnya, yaitu bebas dari dominasi dan campur tangan bangsa asing
terhadap urusan dalam negerinya.
3. Keinginan akan kemandirian, keunggulan, individualitas, dan keaslian atau
kekhasan. Contohnya menjunjung tinggi bahasa nasional yang mandiri.
4. Keinginan untuk menonjol (unggul) di antara bangsa-bangsa dalam mengejar
kehormatan, pengaruh, dan prestise.

B. Proses Terbentuknya Bangsa


a. Faktor Pembentukan Bangsa Menurut Dasar Identitas
1. Primordial, yaitu ikatan kekerabatan (darah dan keluarga) dan kesamaan suku
bangsa, daerah, bahasa, dan adat istiadat.
2. Sakral, kesamaan agama yang dianut oleh suatu masyarakat menimbulkan
ideologi dokttriner yang kuat dalam suatu masyarakat, sehingga
keterkaitannya dapat membentuk bangsa negara.
3. Tokoh, tokoh yang kharismatik bagi masyarakat akan menjadi panutan untuk
mewujudkan misi-misi bangsa.
4. Sejarah, sejarah dan pengalaman masa lalu seperti penderitaan akibat
penjajahan akan melahirkan solidaritas (senasib dan sepenanggungan).
5. Bhinneka Tunggal Ika, yaitu faktor kesadaran antaranggota masyarakat
mengenai pentingnya persatuan dan berbagai perbedaan.
6. Perkembangan Ekonomi, perkembangan ekonomi yang terspesialisasi sesuai
kebutuhan masyarakat akan meningkatkan mutu dan variasi kebutuhan
masyarakat yang lain.
7. Kelembagaan, lembaga-lembaga pemerintahan dan politik mempertemukan
berbagai kepentingan di kalangan masyarakat.

b. Faktor Pembentuk Bangsa Menurut Segi Organisasi


1) Negara sebagai Organisasi Kekuasaan
2) Negara sebagai Organisasi Politik
3) Negara Ditinjau dari Segi Organisasi Kesusilaan
4) Negara Ditinjau dari Segi Integritas antara Pemerintah dan Rakyat

C. Pengertian dan Asal Mula Terjadinya Negara


Istilah Negara merupakan terjemahan dari de staat (belanda), the state
(inggris), I’etat (prancis), statum (latin), lo stato (Italia), dan der staat (jerman).
Menurut bahasa sansekerta, nagari atau Negara, berarti kota, sedangkan menurut
bahasa suku-suku di Indonesia sering disebut negeri atau Negara, yaitu tempat
tinggal. Menurut kamus umum bhasa Indonesia Negara adalah persekutuan bangsa
yang hidup dalam suatu wilayah dengan batas-batas tertentu yang diperintah dan
diurus oleh suatu badan pemerintha dengan teratur. Negara dalam arti sempit sama
dengan pemerintahan dalam arti luas (lembaga legislative, eksekutif, yudikatif) yang
merupakan alat untuk mencapai kepentingan bersama, sedangkan Negara dalam arti
luas adalah kesatuan social yang mengatur, memimpin, dan mengkoordinasi
masyarakat supaya dapat hidup wajar dan berkembang terus. Dalam mengemban
tugasnya, Negara memliki aparatur Negara dengan wewenangnya. Pendapat
mengenai asal mula Negara :
1) Teori Ketuhanan
Teori ini berpendapat bahwa timbulnya suatu negara tersebut atas
dasar kehendak Tuhan. Pelopor teori ini adalah Agustinus, Julius Stahll, dan
Thomas Aquinas.
2) Teori Perjanjian Masyarakat
Teori ini berpendapat bahwa timbulnya suatu negara tersebut atas
dasar kehendak Tuhan. Pelopor teori ini adalah Agustinus, Julius Stahll, dan
Thomas Aquinas.
3) Teori kekuasaan
Negara terbentuk atas dasar kekuasaan dan kekuasaan adalah ciptaan
mereka yang paling kuat dan berkuasa.
4) Teori kedaulatan
Kedaulatan mempunyai empat sifat, yaitu :
a. Permanen, bahwa kedaulatan tetap ada selama negara tetap berdiri.
b. Asli, bahwa kedaulatan tidak berasal dari kekuasaan lain yang lebih
tinggi.
c. Bulat, bahwa kedaulatan tidak dapat dibagi-bagi, kedaulatan merupakan
satu-satunya kekuasaan yang tertinggi dalam negara.
d. Tidak terbatas, bahwa kedaulatan itu tidak dibatasi oleh siapa pun.
5) Teori hukum alam
Hukum alam bukan buatan negara, melainkan kekuasaan alam yang
berlaku setiap waktu dan tempat, serta bersifat universal dan tidak berubah.

D. Proses Terbentuknya Negara


Ada beberapa syarat minimal yang harus dipenuhi agar suatu wilayah dapat
disebut sebagai negara. Syarat tersebut berlaku umum dan merupakan unsur
penting. Syarat-syarat tersebut digolongkan menjadi dua, yaitu unsur konstitutif dan
unsur deklaratif. Unsur konstitutif meliputi rakyat, wilayah, dan pemerintahan yang
berdaulat. Sedangkan unsur deklaratif, yaitu pengakuan dari negara lain.
a. Rakyat, adalah semua orang yang berdiam di dalam Negara suatu Negara atau
menjadi penghuni Negara. Rakyat merupakan unsur terpenting dari Negara.
Rakyat suatu negara dibedakan menjadi :
1. Penduduk, yaitu orang-orang yang berdomisili secara tetap dalam wilayah
suatu negara untuk jangka waktu yang lama. Penduduk suatu negara dapat
dibedakan lagi menjadi warga negara dan bukan warga negara.
2. Bukan penduduk, yaitu mereka yang ada dalam suatu negara tidak secara
menetap atau tinggal di suatu wilayah negara hanya untuk sementara waktu.
Status kewarganegaraan yang dimiliki, yaitu warga negara asing.
b. Wilayah, Pembatasan wilayah suatu Negara sangat penting sekali karena
menyangkut pelaksanaan kedaulatan suatu Negara dalam segala bentuk seprti
hal-hal berikut :
1. berkuasa penuh terhadap kekayaan yang ada dildalamnya
2. berkuasa mengusir orang-orang yang bukan warga negaranya dalam
wilayah tersebut bila tidak izin dari Negara itu.
Pembagian wilayah :
1) Daratan
Pembatasan antara Negara dapat berupa hal-hal berikut:
1. Batas alam. Misalnya sungai, danau, pegunungan, atau lembah.
2. Batas buatan, misalnya Pagar tembok, pagar kawat berduri.
3. Batas menurut geofisika, misalnya lintang utara / selatan , bujur
timur / barat.
2) Lautan
Wilayah laut suatu Negara ialah semua perairan, lautanh, dan sungai
yang berada dalam batas-batas Negara (laut territorial). Penentuan batas
laut harus berpedoman kepada hukum laut internasional.
3) Udara
Batas wilayah udara menjadi masalah, karena terdapat aliran udara
bebas, aliran ini dilengkapi oleh tiga macam pendapatan, yaitu :
1. Kebebasan ruang udara tanpa batas.
2.Kebebasan ruang udara yang dilengkapi oleh hak khusus dari negara
kolong.
3. Kebebasan ruang udara dilengkapi zona teritorial dari negra kolong
untuk dapat dilaksanakan.
4) Wilayah Ekstrateritorial
Berdasarkan ketentuan hukum internasional, yang termasuk wilayah
ekstrateritorial adalah wilayah di mana kapal-kapal laut yang berbendera
negara tertentu sedang berlayar di lautan bebas, pesawat-pesawat
terbang yang sedang mengangkasa di atas lautan bebas di bawah identitas
negara tertentu dan tempat atau gedung perwakilan diplomatik suatu
negara tertentu.
c. Pemerintahan yang Berkedaulatan
Pemerintahan yang Berkedaulatan yaitu adanya penyelenggara
Negara yang memiliki kekuasaan menyelenggarakan pemerintahan di Negara
tesebut. Pemerintah tersebut memiliki kedaulatan baik ke dalam maupun ke
luar. Kedaulatan ke dalam berarti Negara memiliki kekuasaan untuk ditaati
oleh rakyatnya . kedaulatan ke luar artinya Negara mampu mempertahankan
diri dari serangan Negara lain.
d. Pengakuan dari Negara Lain
Pengakuan dari negara lain merupakan unsur penguat terbentuknya
sebuah negara. Pengakuan dari negara lain merupakan unsur yang
menerangkan bahwa suatu negara telah berdiri, sehingga negara tersebut
dikenal oleh negara-negara lain. Pengakuan dari negara lain terbagi menjadi
dua macam, yaitu :
i. Pengakuan de facto, adalah pengakuan berdasarkan kenyataan yang ada
atau fakta yang sungguh-sungguh nyata tentang berdirinya suatu negara.
ii. Pengakuan de jure, adalah pengakuan berdasarkan pernyataan resmi
menurut hukum internasional.

E. Fungsi dan Tujuan Negara.


Fungsi Negara merupakan upaya Negara untuk mencapai tujuannya. Fungsi
Negara bias dibilang sebagai tugas Negara. Negara sebagai organisasi kekuasaan
yang dibentuk untuk menjalankan tugas-tugasnya. Menurut Montesquieu Negara
memiliki 3 fungsi ( Trias Politika ) yaitu:
a. Fungsi Legislatif (Membuat undang-undang.)
b. Fungsi Eksekutif (Melaksanakan undang-undang.)
c. Fungsi Eksekutif (Melaksanakan undang-undang.)
Sedangkan menurut Mirriam Budiardjo, fungsi pokok Negara adalah sebagai berikut:
a. Negara bertidak sebagai stabilisator.
Melaksanakan penertiban untuk mencapai tujuan bersama dan
mencegah pemberontakan dalami masyarakat.
b. Mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.
Fungsi ini dijalankan dengan melaksanakan pembangunan di segala
bidang.
c. Pertahanan.
Fungsi Negara untuk menjaga kemungkinan serangan dari luar
d. Menegakkan keadilan.
Hal ini dilaksanakan melalui badan-badan pengadilan.

F. Proses Pembentukan Bangsa-Negara


Secara umum dikenal adanya 2 proses pembentukan bangsa-negara, yaitu
model ortodoks dan model mutakhir.
1. Model Ortodoks.
Model ortodoks yaitu bermula dari adanya suatu bangsa terlebih
dahulu, untuk kemudian bangsa itu membentuk suatu Negara tersendiri.
Contoh bangsa Yahudi berupaya mendirikan negara Israel.
2. Model mutakhir.
Model mutakhir berawal dari adanya Negara terlebih dahulu yang
terbentuk melalui proses tersendiri, sedangkan penduduk Negara merupakan
sekumpulan suku bangsa dan ras. Contohnya adalah kemunculan Negara
Amerika Serikat pada tahun 1776.
DAFTAR PUSTAKA

gramedia.com https://www.gramedia.com

detik.com https://www.detik.com

Chikajessica. (2015, Juni 11). Faktor-faktor pendorong dan penghambat integrasi


nasional. Dipetik Februari 2015, 25, dari http://brainly.co.id/tugas/180308

Dedi Rosyada dkk. (2003). Demokrasi & Hak Asasi Manusia & Masyarakat Madani.
Jakarta: Prenada Media.

Dr.Sarbaini, M. (2013). Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan Tinggi.


Banjarmasin: UPT MKU(MPK-MBB) Universitas Lambung Mangkurat.

Hery Susanto dkk. (2004). Menolak Kembalinya Sentralisasi. Jakarta: Komunal.

Ketpratama, M. P. (2012, Oktober 31). MENINGKATKAN NASIONALISME DEMI


TERWUJUDNYA INTEGRASI NASIONAL. Dipetik Februari 25, 2015, dari
http://meddypedrosaketpratama.blogspot.com/2012/10/meningkatkan-
nasionalisme-demi.html

Depdiknas. (2007). Pedoman Penilaian Hasil Belajar. Jakarta: Dirjen Manajemen


Dikdasmen, Dirpom Tk dan SD, BNSP. Buku MEMBANGUN WAWASAN
KEWARGANEGARAAN 1

https://blog.unnes.ac.id/ayukwitantri/2016/02/23/hakikat-bangsa-dan-negara/

http://www.google.co.id/search?q=makalah+hakikat+bangasa+dan+negara&ie=utf-
8&oe=utf-8&aq=t&rls=org.mozilla:en-US:official&client=firefox-a

http://halil-materipkn.blogspot.com/2012/04/bab-1-hakikat-bangsa-dan-
negara.html

http://www.slideshare.net/azizazea2/tugas-makalah-hakikat-bangsa-dan-negara

http://bakhrul-25-rizky.blogspot.com/2012/03/pkn-hakikat-bangsa-dan-negara-
sert.html

Anda mungkin juga menyukai