Anda di halaman 1dari 10

TUGAS PAPER

MATA KULIAH
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Dosen Pengampuh : Ramli Rasyid, S.Sos., M.Pd.

JUDUL PAPER :
DINAMIKA DAN TANTANGAN

IDENTITAS NASIONAL INDONESIA

OLEH
Nama : Fitria Hidayani
NIM : 210201600002
Kelas : 02/B

D4 - TEKNIK SIPIL BANGUNAN GEDUNG


PEND.TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2021
ABSTRAK

Identitas nasional berkaitan dengan nilai-nilai, sejarah, dan cita-cita yang menyatukan suatu
kelompok masyarakat dalam suatu ikatan. Identitas nasional dipahami sebagai suatu kondisi.
Salah satu faktor yang mempengaruhi dinamika identitas nasional adalah globalisasi.
Globalisasi dimaknai sebagai kebebasan masyarakat dunia dalam mengembangkan berbagai
aspek kehidupan seperti ilmu pengetahuan, teknologi, nilai-nilai, dan budaya yang
memungkinkan masuknya budaya luar dan ditakutkan terkikisnya budaya lokal atau bahkan
matinya budaya lokal. Penelitian menggunakan metode studi literatur dengan mengumpulkan
berbagai referensi baik sumber primer dan dan sumber sekunder seperti jurnal, buku, artikel,
laporan penelitian, dan berbagai jenis informasi yang didapatkan dari situs-situs internet. Studi
literatur dilakukan untuk memperkuat permasalahan yang dikaji dan menjadi dasar dalam
memberikan berbagai argumen mengenai mengenal identitas nasional Indonesia dan
menghadapi tantangan identitas nasonal Indonesia dan upaya untuk merawat identitas
nasional di era globalisasi. Terdapat tantangan dalam mempertahankan identitas nasional di
era globalisasi antara lain 1) hedonisme, 2) memudarnya sikap gotong royong, 3) memudarnya
rasa nasionalisme dan patriotism dan 4) memudarnya sikap sopan santun. Adapun upaya
untuk mempertahankan 1) menerapkan nilai-nilai Pancasila, 2) menanamkan rasa cinta tanah
air dan nasionalisme, 3) mengutaman sikap persatuan dan kesatuan dan 4) memanfaatkan situs
jejaring sosial.
BAB I
PENDAHULAN

A. Latar Belakang
Identitas nasional merupakan ciri khas yang dimiliki satu bangsa yang tentunya berbeda
antara satu bangsa, dengan bangsa yang lain. Indonesia adalah salah satu Negara yang
memiliki bermacam identitas nasional yang mengkhaskan dan tentunya berbeda dengan
Negara-negara lainnya. Mayoritas dari masyarakat mengasosiakan identitas nasional
mereka dengan negara dimana mereka dilahirkan. Beragamnnya suku bangsa serta
bahasa di Indonesia, merupakan suatu tantangan besar bagi bangsa ini untuk tetap dapat
mempertahankan identitasnnya. Untuk itu, sebagai generasi muda Indonesia
seharusnnya sudah mengetahui apa itu identitas nasional bangsa kita. Namun pada
kenyataannya masih banyak generasi muda indonesia yang belum tahu tentang apa itu
identitas nasional dan apa saja wujud dari identitas nasional bangsa Indonesia itu
sendiri. Seringkali kita marah ketika aset identitas nasional kita direbut atau ditiru oleh
Negara lain, tapi dalam pengaplikasiannya kita sebagai warga negara Indonesia hanya
bersikap pasif dan enggan untuk menggembangkannya. Identitas Nasional merupakan
pengertian dari jati diri suatu Bangsa dan Negara, Selain itu pembentukan Identitas
Nasional sendiri telah menjadi ketentuan yang telah di sepakati bersama. Menjunjung
tinggi dan mempertahankan apa yang telah ada dan berusaha memperbaiki segala
kesalahan dan kekeliruan di dalam diri suatu Bangsa dan Negara sudah tidak perlu di
tanyakan lagi, Terutama di dalam bidang Hukum.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Identitas Masional?
2. Bagaimana Identitas Negara Indonesia?
3. Apa Dinamika dan Tantangan Identitas Nasional Indonesia?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian identitas nasional
2. Untuk mengetahui identitas Negara Indonesia
3. Untuk mengetahui Dinamika dan Tantangan Identitas Nasional Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Identitas Nasional


Identitas sendiri memiliki arti sebagai ciri yang dimiliki setiap pihak yang dimaksud
sebagai suatu pembeda atau pembanding dengan pihak yang lain. Sedangkan nasional
atau Nasionalisme memiliki arti suatu paham, yang berpendapat bahwa kesetiaan
tertinggi individu harus diserahkan kepada Negara kebangsaan. Identitas nasional
adalah kepribadian nasional atau jati diri nasional yang dimiliki suatu bangsa yang
membedakan bangsa satu dengan bangsa yang lainnya.

Identitas nasional dalam konteks negara tercermin dalam simbolsimbol kenegaraan


seperti: Pancasila, Bendera Merah Putih, Bahasa Nasional yaitu Bahasa Indonesia,
Semboyan Negara yaitu Bhinneka Tunggal Ika, Dasar Falsafah negara yaitu Pancasila,
Konstitusi (Hukum Dasar) negara yaitu UUD 1945 serta Bentuk Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat. Pahlawan – pahlawan rakyat pada masa
perjuangan nasional seperti Pattimura, Hasanudin, Pangeran Antasari dan lain – lain.

Dengan terwujudnya identitas bersama sebagai bangsa dan negara Indonesia dapat
mengikat eksistensinya serta memberikan daya hidup. Sebagai bangsa dan negara yang
merdeka, berdaulat dalam hubungan internasional akan dihargai dan sejajar dengan
bangsa dan negara lain. Identitas bersama itu juga dapat menunjukkan jati diri serta
kepribadiannya Rasa solidaritas sosial, kebersamaan sebagai kelompok dapat
mendukung upaya mengisi kemerdekaan. Dengan identitas bersama itu juga dapat
memberikan motivasi untuk mencapai kejayaan bangsa dan negara di masa depan.

B. Identitas Negara Indonesia


Setelah Indonesia lahir maka dibentuk terkait karakteristik negara Indonesia yang di
dalamnnya berisikan Identitas nasional Indonesia. Setiap negara Indonesia memiliki
identitas untuk melambangkan keagungan suatu negara. Seperti negara Indoenesia yang
memiliki identitas yang dapat menjadi penciri atau pembangun jati diri bangsa
Indonesia. Identitas Indonesia menjadikan bangsa Indonesia sebagai pemersatu dan
simbol kehormatan negara. Selain itu identitas Nasional menjadikan negara Indonesia
yang bermartabat diantara negara-negara lain yang memiliki beragam kebudayaan,
agama dan memiliki jiwa toleransi maupun solidaritas tinggi. Berikut penjelesan
mengenai identitas Negara Indonesia yaitu bendera negara Sang Merah Putih, Bahasa
indonesia, Lambang Negara Indonesia beserta simbol-simbol Pancasila, lagu
kebangsaan dan Hukum.

a. Bendera Negara Sang Merah Putih


Bendera negara diatur dalam Undang-Undang No. 24 Tagun 2009 pasal 4 sampai
24, bendera warna merah putih dikibarkan pertama kali pada tanggal 17 Agustus
1945. Bendera Pusaka Sang Saka Merah Putih disimpan dan dipelihara di
Monumen Nasional Jakarta.

b. Bahasa Negara Indonesia


Bahasa Indonesia sebagai bahasa negara merupakan hasil kesepakatan para pendiri
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Bahasa Indonesia berasal dari
rumpun bahasa melayu yang dipergunakan sebagai bahasa pergaulan (lingua
franca), setelah itu diangkat dan diikrarkan srbagai bahasa persatuan pada kongkres
Pemuda II tanggal 28 oktober 1928. Bangsa Indonesia merupakan bahasa nasional
sekaligus jati diri dan Identitas nasional Indonesia.

c. Lambang Negara Garuda Pancasila dan Simbol-simbol Pancasila


Pada tanggal 13 juli 1945, dalam rapat panitia perancangan Undang-undang Dasar
1945. Salah seorang anggota panitia bernama Parada Harahap mengusulkan tentang
lambang negara . tanggal 16 November 1945 baru dibentuk panita Indonesia Raya,
panitia ini bertugas menyelidiki arti lambang-lambang dalam peradaban bangsa
Indonesia sebagai langkah awal untuk mempersiapkan bahan kajian tentang
lambang negara. Panitia Indonsia Raya diketua oleh Ki Hajar Dewantara dengan
seketaris Muhammad Yamin. Arti dan makna lambang Negara Menurut Kansil dan
Chistine arti dan makna simbolik dari lambang negara ialah Garuda ialah burung
yang dinamakan juga “Sang Raja Wali”, seperti yang disebutkan sdalam cerita
ramayana dan bharatayuda. Adapun makna yang terkandumg dalam simbol-simbol
Pancasila
1. Bintang yang memiliki lima sudut melambangkan sila pertama pancasila, yaitu
Ketuhanan Yang Maha Esa. Bintang melambangkan sebuah cahaya, seperti cahaya
yang dipancarkan oleh Tuhan kepada setiap manusia.
2. Rantai melambangkan sila kedua Pancasila yaitu kemanusian yang adil dan
beradab. Rantai tersebut terdiri atas mata rantai yang berbentuk segi empat dan
lingkaran yang saling berkaitan membentuk lingkaran. Mata rantai segi empat
melambangkan laki-laki, sedangkan yang lingkaran melambaikan perempuan mata
rantai yang saling berkaitpun melambangkan bahwa setiap manusia, laki-laki dan
perempuan, menumbuhkan satu sama lain dan perlu bersatu sehingga menjadi kuat
seperti sebuah rantai
3. Pohon beringin melambangkan sila ketiga, yaitu persatuan Indonesia. Pohon
beringin melambaikan pohon besar yang bisa digunakan oleh banyak orang sebagai
tempat berteduh dibawahnya. Hal ini mewakili keragaman suku bangsa yang
menyatu di Indonesia.
4. Kepala banteng melambangkan sila keempat pancasila, yaitu kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan. Kepala
banteng melambangkan hewan sosial yang suka berkumpul, seperti halnya
musyawarah dimana orang-orang harus berkumpul untuk mendiskusikan sesuatu.
5. Padi dan kapas melambangkan sila kelima pancasila yaitu keadilan sosial bagi
seluruh rakyat indonesia. Padi dan kapas dapat mewakili sila kelima, karena padin
dan kapas merupakan kebutuhan dasar setiap manusia, yakni pangan dan sandang
sebagai syarat utama untuk mencapai kemakmuran.

d. Lagu Kebangsaan Indonesia Raya


Lagu Kebangsaan Indonesia Raya diatur dalam undang-undang No. 24 Tahun 2009
mulai Pasal 58-64, sebagai lagu kebangsaan pertama kali dinyanyikan pada
Kongres pemuda II tanggal 28 Oktober 1928. Selanjutnya menjadi lagu kebangsaan
yang diperdengar pada setiap upacara kenegaraan.

e. Hukum
Negara indonesia adalah negara hukum, demikian bunyi pasal 1 Ayat 3 UUD 1945
setelah diamandemen ketiga disahkan 10 November 2001. Penegasan ketentuan
konstitusi ini bermakna, bahwa segala aspek kehidupan dalam kemasyarakatan,
kenegaraan dan pemerintahan harus senantiasa berdasarkan hukum.
C. Dinamika dan Tantangan Identitas Nasional Indonesia
Dinamika dan Tantangan Identitas Nasional Indonesia Kasus dan peristiwa dalam
kehidupan sehari-hari yang merupakan tantangan dan masalah yang dihadapi terkait
dengan Pancasila, sebagai berikut :
 Lunturnya nilai-nilai luhur dalam praktik kehidupan berbangsa dan bernegara
(contoh: rendahnya semangat gotong royong, kepatuhan hukum, kepatuhan membayar
pajak, kesantunan, kepedulian, dan lainlain)
 Nilai –nilai Pancasila belum menjadi acuan sikap dan perilaku sehari-hari (perilaku
jalan pintas, tindakan serba instan, menyontek, plagiat, tidak disiplin, tidak jujur, malas,
kebiasaan merokok di tempat umum, buang sampah sembarangan, dan lain-lain)
 Rasa nasionalisme dan patriotisme yang luntur dan memudar (lebih menghargai dan
mencintai bangsa asing, lebih mengagungkan prestasi bangsa lain dan tidak bangga
dengan prestasi bangsa sendiri, lebih bangga menggunakan produk asing daripada
produk bangsa sendiri, dan lain-lain)
 Lebih bangga menggunakan bendera asing dari pada bendera merah putih, lebih
bangga menggunakan bahasa asing daripada menggunakan bahasa Indonesia.
 Menyukai simbol-simbol asing daripada lambang/simbol bangsa sendiri, dan lebih
mengapresiasi dan senang menyanyikan lagu-lagu asing daripada mengapresiasi lagu
nasional dan lagu daerah sendiri.

Disadari bahwa rendahnya pemahaman dan menurunnya kesadaran warga negara


dalam bersikap dan berperilaku menggunakan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara khususnya pada era reformasi bangsa Indonesia bagaikan
berada dalam tahap disintegrasi karena tidak ada nilai-nilai yang menjadi pegangan
bersama. Padahal bangsa Indonesia telah memiliki nilainilai luhur yang dapat dijadikan
pegangan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, yakni Pancasila.
Warisan agung yang tak ternilai harganya dari para the founding fathers adalah
Pancasila.

Bangsa Indonesia perlu didorong agar menjadi bangsa yang beretos kerja tinggi, rajin,
tekun, ulet, tidak malas, serta menjunjung tinggi nilai kejujuran. Semua nilai-nilai
tersebut telah tercakup dalam Pancasila sehingga pada akhirnya semua permasalahan
akan terjawab apabila bangsa Indonesia mampu dan berkomitmen untuk mengamalkan
Pancasila.

Pada hakikatnya, semua unsur formal identitas nasional, baik yang langsung maupun
secara tidak langsung diterapkan, perlu dipahami, diamalkan, dan diperlakukan sesuai
dengan peraturan dan perundangan yang berlaku. Permasalahannya terletak pada sejauh
mana warga negara Indonesia memahami dan menyadari dirinya sebagai warga negara
yang baik yang beridentitas sebagai warga negara Indonesia. Oleh karena itu, warga
negara yang baik akan berupaya belajar secara berkelanjutan agar menjadi warga
negara bukan hanya baik tetapi cerdas (to be smart and good citizen).
BAB III
PENUTUP

Tantangan yang lebih besar ialah menghadapi bangsa sendiri daripada melawan
penjajahan. Tantangan tersebut berasal dari masyarakat Indonesia sendiri. Dan pada era
globalisasi, nilai-nilai int egritas dan ident it as nasional Indonesia mengalami
tantangan yang berat baik dari pengaruh eksternal maupun internal, sektor-sektor int egrasi
baik dalam bidang sosial budaya, ekono mi, polit ik dan keamanan ser ingka li
mengalami pasang surut seiring dengan dinamika nasional dan global. Nilai-nilai
identitas nasional dalam dekade belakang-an juga menghadapi erosi dan degradasi yang
begitu serius.

Penerapan tentang identitas nasional harus tercermin pada pola pikir, pola sikap, dan pola
tindak yang senantiasa mendahulukan kepentingan bangsa dan negara dari pada kepentingan
pribadi atau kelompok. Dengan kata lain, identitas nasional menjadi pola yang mendasari cara
berpikir, bersikap, dan bertindak dalam rangka menghadapi berbagai masalah menyangkut
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
DAFTAR PUSTAKA
Hidayani, F. Dinamika dan Tantangan Identitas Nasional Indonesia, Makassar:-,
2022

A. Ubaidillah, dkk. Pendidikan Kewargaan (Civic Education), Jakarta: IAINJakarta


Press, 2000.
Lubis, Maulana Arafat, Pembelajaran PPKn di SD/MI, Yogyakarta: SamudraBiru,
2018.
Nikmah, Azah. “http://nikmahajah.blogspot.co.id/2013/11/proses-berbangsa-dan
Bernegara, diakses pada selasa, 17 september 2017.
Sunarso, dkk. Pendidikan Kewarganegaraan (PKn untuk Perguruan Tinggi),
Yogyakarta: UNY Press, 2013.
Khon, Prof. Hans, Nasionalisme Arti dan Sejarahnya, Jakarta: Erlangga, 1984.

Anda mungkin juga menyukai