DAFTAR ISI
DAFTAR ISI i
1. PENDAHULUAN 1
2. GAGASAN 3
3. KESIMPULAN 6
4. DAFTAR PUSTAKA 7
LAMPIRAN
Lampiran 1.
Biodata Ketua dan Anggota yang ditandatangani
Lampiran 2.
Biodata Dosen Pendamping
Lampiran 3.
Susunan Organisasi Tim Penyusun dan Pembagian Tugas
Lampiran 4.
Surat Pernyataan Ketua Tim
Andika Ramadhan (210201602096)
1. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Kualitas pendidikan di Indonesia saat ini sangat memprihatinkan. Ini
dibuktikan antaralain dengan data UNESCO (2000) tentang peringkat
Indeks Pengembangan Manusia (HumanDevelopment Index), yaitu
komposisi dari peringkat pencapaian pendidikan, kesehatan, dan
penghasilan per kepala yang menunjukkan, bahwa indeks pengembangan
manusia Indonesiamakin menurun. Di antara 174 negara di dunia,
Indonesia menempati urutan ke-102 (1996), ke-99 (1997), ke-105 (1998),
dan ke-109 (1999).
Menurut survei Political and Economic Risk Consultant (PERC), kualitas
pendidikan diIndonesia berada pada urutan ke-12 dari 12 negara di Asia.
Posisi Indonesia berada di bawahVietnam. Data yang dilaporkan The
World Economic Forum Swedia (2000), Indonesiamemiliki daya saing
yang rendah, yaitu hanya menduduki urutan ke-37 dari 57 negara
yangdisurvei di dunia. Dan masih menurut survai dari lembaga yang sama
Indonesia hanya berpredikat sebagai follower bukan sebagai pemimpin
teknologi dari 53 negara di dunia.
Salah satunya adalah memasuki abad ke- 21 gelombang globalisasi
dirasakan kuat danterbuka. Kemajaun teknologi dan perubahan yang
terjadi memberikan kesadaran baru bahwaIndonesia tidak lagi berdiri
sendiri. Indonesia berada di tengah-tengah dunia yang baru, duniaterbuka
sehingga orang bebas membandingkan kehidupan dengan negara lain.
Yang kita rasakan sekarang adalah adanya ketertinggalan didalam mutu
pendidikan.Baik pendidikan formal maupun informal. Dan hasil itu
diperoleh setelah kitamembandingkannya dengan negara lain. Pendidikan
memang telah menjadi penopang dalammeningkatkan sumber daya
manusia Indonesia untuk pembangunan bangsa. Oleh karena itu,kita
seharusnya dapat meningkatkan sumber daya manusia Indonesia yang
tidak kalah bersaingdengan sumber daya manusia di negara-negara lain.
Setelah kita amati, nampak jelas bahwa masalah yang serius dalam
peningkatan mutu pendidikan di Indonesia adalah rendahnya mutu
pendidikan di berbagai jenjang pendidikan, baik pendidikan formal
maupun informal. Dan hal itulah yang menyebabkan rendahnya mutu
pendidikan yang menghambat penyediaan sumber daya menusia yang
mempunyai keahlian danketerampilan untuk memenuhi pembangunan
bangsa di berbagai bidang.
Kualitas pendidikan Indonesia yang rendah itu juga ditunjukkan data
Balitbang (2003) bahwa dari 146.052 SD di Indonesia ternyata hanya
delapan sekolah saja yang mendapat pengakuan dunia dalam kategori The
Primary Years Program (PYP). Dari 20.918 SMP di Indonesia ternyata
juga
Andika Ramadhan (210201602096)
2
2. GAGASAN
Kondisi Terkini
Di Indonesia sekarang sedang dilakukan sistem zonasi untuk penerimaan calon
peserta didik baru pada tingkat SD, SMP, dan SMA Konsep dari sistem zonasi
mengharuskan menghitung jarak terdekat rumah calon peserta didik dengan
keberadaan sekolah mereka. Calon peserta didik dapat memilih 3 sekolah yang
ada di sekitar tempat tinggal mereka Berdasarkan Permendikbud nomor 51/2018
diatur PPDB melalui zonasi. Seleksi calon peserta didik baru dilakukan dengan
memprioritaskan jarak tempat tinggal terdekat ke sckolah dalam zonasi yang
ditetapkan Jarak tempat tinggal terdekat dimaksud adalah dihitung berdasarkan
jarak tempuh dari Kantor Desa / Kelurahan menuju ke sekolah. Jika jarak tempat
tinggal sama, maka yang diprioritaskan adalah calon peserta didik yang mendaftar
lebih awal.
Sistem zonasi dilakukan untuk mencapai beberapa tujuan antara lain (1) para
siswa lebih dekat dengan sekolah mereka sehingga mengurangi angka kecelakaan
Karena di zaman sekarang, banyak pelajar yang mengendarai sepeda motor
dengan seenaknya sendiri, tanpa melihat keadaan yang sedang terjadi disekitar
mereka (2) pemerataan segala aspek pendidikan di Indonesia mulai dari guru,
fasilitas, dan lainnya. (3) menghapus pemikiran masyarakat tentang adanya
sekolah favorit dan tidak favorit Dalam hal ini semua sekolah dianggap memiliki
sistem dan unsur pembelajaran yang sama antara satu dengan yang lain.
Namun sebelum sistem zonasi dilakukan, seharusnya pemerintah menimbang
dampak baik dan buruk yang akan timbul Dampak buruknya harus juga diatasi
sebelum sistem dibuat, agar aturan yang telah ditetapkan dengan keinginan baik
akan terwujud tanpa halangan dari masyarakat Salah satu dampak baik dengan
adanya sistem zonasi adalah semua sekolah dianggap sama tidak ada yang favorit.
Namun kenyataannya meski tidak semua favorit, sekolah satu dengan vang
lainnya memiliki fasilitas (sebagai penunjang pendidikan) yang berbeda. Oleh
karena itu sebaiknya pemerintah melakukan penyamarataan fasilitas sekolah, agar
semua sekolah dirasa sama di mata semua orang dan menganggap bahwa murid
sekolah satu dengan sekolah lain memiliki hak yang sama dalam segala bidang.
Tidak samanya fasilitas sekolah menyebabkan kesenjangan antar sekolah satu
dengan yang lain Salah satunya adalah fasilitas antar sekolah yang berbeda,
dengan contoh sekolah A memiliki lapangan olahraga namun sekolah B tidak
memiliki lapangan olahraga. Dengan hal itu sekolah B harus menyewa agar bisa
menggunakan lapangan olahraga jika digunakan suatu saat nanti Hal itu
Andika Ramadhan (210201602096)
4
Pemerataan
Dapat dipahami maksud dari pemerintah, yaitu untuk pemerataan pendidikan.
Berbicara tentang pemerataan pendidikan berarti berbicara tentang kualitas
pelayanan. Kenyataannya fasilitas lebih menyentuh pada sekolah-sekolah favorit
yang notabene ada di kota. Tidak heran jika para orangtua berharap agar anak-
anak mereka dapat menempuh pendidikan di sekolah favorit agar dapat optimal
dalam mengembangkan potensi mereka.
Banyak orangtua menyesalkan kebijakan zonasi. Sebab mereka terpaksa harus
memupus harapan, anak dapat menempuh pendidikan di sekolah favorit. Bagi
anak-anak sendiri mereka bisa jadi menjadi tidak termotivasi untuk mendapatkan
nilai tinggi, sebab nilai tidak lagi berkontribusi utama untuk dapat diterima di
sekolah favorit.
Fenomena ini dapat dipahami dan dipikirkan solusinya. Mengingat sistem zonasi
yang sebenarnya ditujukan untuk menjadi solusi bagi pemerataan pendidikan
tidak justru menjadi masalah bagi pengembangan diri peserta didik berprestasi.
Bahkan menteri pendidikan telah menyampaikan pada tahun lalu bahwa sistem
zonasi ini akan dibarengi dengan pemerataan fasilitas pendidikan dengan
mengutamakan sekolah-sekolah yang benar-benar kekurangan fasilitas. Selain itu
akan ada pula rotasi guru untuk menjamin terlaksananya pendidikan yang
berkualitas.
Rotasi Guru
Belajar dari pengalaman negara lain, hal ini sudah dilakukan di Jepang, negara
yang disebut sebagai salah satu negara maju. Di negara tersebut rotasi guru
dilakukan dalam satu wilayah prefecture atau provinsi. Sebagai contoh, di
Andika Ramadhan (210201602096)
Nagasaki prefecture, setiap 6 tahun sekali seorang guru akan mengalami rotasi
dari satu
Andika Ramadhan (210201602096)
5
sekolah ke sekolah yang lain dalam prefecture tersebut. Bahkan guru wajib mau
dirotasi ke sekolah yang ada di wilayah kepulauan selama 4 tahun.
Dengan sistem ini, guru harus merasakan mengajar di wilayah lain yang jauh dari
keramaian, tidak melulu mengajar pada sekolah di kota saja. Dengan demikian,
guru dapat memiliki wawasan luas serta kebijaksanaan dan daya juang yang tinggi
dengan pengalaman mengajar di berbagai sekolah dengan segala kelebihan dan
kekurangannya. Bagi peserta didik, mereka dapat merasakan belajar dengan guru
yang berbeda-beda dengan segala kreativitasnya.
UKG
Barangkali hal ini dapat menjadi inspirasi bagi Indonesia untuk merotasi guru
dengan mempertimbangkan hasil uji kompetensi guru (UKG). Dalam konteks
desentralisasi, rotasi dapat dilaksanakan antarkota dalam provinsi. Mengenai
asrama, perlu ada ketentuan baku dengan mempertimbangkan jarak antara sekolah
dengan domisili guru. Kemudian, perlu dipertimbangkan juga besaran angka
kredit untuk kenaikan pangkat sebagai reward bagi guru yang dirotasi. Hal ini
diperlukan sebagai motivasi dan kompensasi. Sebab secara psikologis umumnya
orang enggan berpindah tempat tatkala sudah merasa berada di zona nyaman.
Bagaimanapun kebijakan pemerintah nantinya, harapannya semoga saja sistem
zonasi dalam PPDB, penambahan fasilitas di sekolahsekolah yang memerlukan,
dan rotasi guru, akan dapat mewujudkan pemerataan pendidikan sebagaimana
dicita-citakan.
Andika Ramadhan (210201602096)
6
3. KESIMPULAN
Sistem zonasi yang dilakukan di Indonesia pada saat ini memiliki dampak postif
dan negatif. Adanya dampak negatif perlu dicegah dengan menyamaratakan
semua sarana dan prasarana yang dimiliki oleh sekolah-sekolah yang ada di
Indonesia serta merasa memiliki hak yang sama untuk memperoleh pendidikan
yang diinginkan. Dengan adanya prasarana yang sama, diharapkan semua murid
tidak merasa memiliki kesenjagan sosial, mereka memiliki hak yang sama dalam
segala aspek. Sehingga dengan gerakan itu diharapkan dampak negatif terkurangi
dan semua pihak yang bersangkutan merasa nyaman. Perlakuan yang sama
terhadap semua sekolah juga membuat semua pelajar yang belajar merasa bahwa
diri mereka semua itu sama. Jika dampak sudah berkurang diharapkan semua
tujuann diadakannya sistem zonasi ini segera terwujud dan memberi dampak yang
baik terhadap semua warga negara Indonesia.
Andika Ramadhan (210201602096)
7
4. DAFTAR PUSTAKA
CITATION Nfl17 \l 1057 : , (Nfl, 2017),
3 Program Studi
4 NIM
6 Alamat E-mail
7 Nomor Telepon/HP
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratandalam pengajuan PKM-GT.
Andika Ramadhan (210201602096)
Kota, dd – mm - 2020
Ketua Tim
TTD
(Nama Lengkap)
Andika Ramadhan (210201602096)
9
Biodata Anggota 1
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap
3 Program Studi
4 NIM
6 Alamat E-mail
7 Nomor Telepon/HP
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratandalam pengajuan PKM-GT.
Kota, dd – mm - 2020
Andika Ramadhan (210201602096)
Anggota Tim 1
TTD
(Nama Lengkap)
Andika Ramadhan (210201602096)
10
Biodata Anggota 2
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap
3 Program Studi
4 NIM
6 Alamat E-mail
7 Nomor Telepon/HP
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratandalam pengajuan PKM-GT.
Kota, dd – mm - 2020
Andika Ramadhan (210201602096)
Anggota Tim 2
TTD
(Nama Lengkap)
Andika Ramadhan (210201602096)
11
Nama Institusi
Jurusan/Prodi
Tahun Masuk-Lulus
1.
2.
3.
C.2. Penelitian
1.
2.
3.
1.
2.
Andika Ramadhan (210201602096)
3.
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-GT.
Kota, dd – mm - 2020
Dosen Pendamping
TTD
(Nama Lengkap + Gelar)
Andika Ramadhan (210201602096)
12
3
Andika Ramadhan (210201602096)
13
Dengan ini menyatakan bahwa proposal PKM-GT saya dengan judul (Judul
kegiatan) yang diusulkan untuk tahun anggaran 2021 adalah asli karya kami dan
belum pernah dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.
Kota, dd – mm - 2020
Dosen Pendamping, Yang menyatakan,
Mengetahui,
Ketua Jurusan
NOTE: Print dengan KOP Surat, Kop surat dapat diminta ke PIC PKM
Jurusan/SCAC Setelah dinyatakan Lolos PIMNUS