Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN SURVEY DAN STUDI LITERATUR CAF

(Caf Cocorico ;Caf Hartwood )


Tugas ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Perancangan Arsitektur 1 yang dibina oleh Fajar Ikhwan Harnomo, ST

Penyusun :
NOER AIDHA SUCIATI (21-2012-223)

INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL


FAKULTAS TEKNIK SIPIL & PERENCANAAN
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR

2012-2013

PRAKATA
Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala karunia-Nya sehingga laporan ini dapat diselesaikan
dengantepat waktu. Laporan ini dibuat dengan tujuan untuk mengetahui aspek-aspek arsitektur yang terdapat di sebuah cafe, serta penyusun
mencoba melakukan metoda penilaian deskriptif kualitatif. Dengan membuktikan fakta survey dan pengalaman penyusun.
Penyusun menyadari laporan ini masih belum sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang dapat membangun dan menyempurnakan
laporan ini sangat diharapkan. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi seluruh lapisan masyarakat.

Penyusun
Bandung,26 Maret 2013

BAB I
PENDAHULUAN
I.1 LATAR BELAKANG
Saat ini merupakan era globalisasi yang menuntut masyarakatnya untuk bekerja lebih giat dan keras untuk bertahan hidup. Sehingga
menyebabkan masyarakat memiliki banyak rutinitas yang menyita waktu dan juga menyita tenaga . Sehingga membutuhkan kepraktisan agar
waktu yang mereka miliki bisa digunakan dengan baik untuk berbagai aktifitas. Khususnya bagi masyarakat perkotaan. Masyarakat
perkotaan merasa jenuh apabila harus beristirahat di tempat kerja. Mereka berpikir bagaimana caranya menyelesaikan pekerjaan dengan
suasana yang tidak seperti saat sedang berada dikantor. Oleh karena itu saat ini banyak bermunculan tempat-tempat yang menarik sebagai
salah satu tempat untuk beristirahat ataupun hangout salah satunya ialah caf. Hal ini ditinjau dari gaya hidup masyarakat zaman sekarang
yang cenderung senang bertatap muka, bersantai dan berbincang. Oleh karena itu, dengan adanya caf dimaksudkan untuk merealisasikan
kebutuhan masyarakat tersebut.
Cafe merupakan tempat yang menawarkan berbagai macam makanan dan minuman. Namun, cafe berbeda dengan restoran, Restoran
memiliki kuantitas yang lebih besar dibandingkan cafe. Caf hanya menyediakan menu yang terbatas, seperti kopi dan makanan-makanan
ringan . Karena caf hanya ditujukan untuk bersantai dan mengobrol bukan makan makanan yang besar layaknya seperti di restoran.
Di cafe-cafe lokal di Perancis, seringkali dijadikan sebagai tempat berkumpul untuk bercakap-cakap mendiskusikan sesuatu dan sebagai
tempat pertemuan orang pada saat jam makan. Namun, sekarang fungsi cafe telah berubah seiring berjalannya waktu. Cafe yang sekarang
lebih sering digunakan oleh anak-anak remaja sebagai tempat nongkrong, hang out, dan private party seperti yang sekarang kita rasakan di
ibu kota dan sekitarnya.

Saat ini cafe banyak berkembang dengan memunculkan konsep-konsep yang membuat orang-orang/masyarakat tertarik untuk
mendatangi caf. Konsep-konsep yang mereka munculkan banyak yang terbilang unik, seperti konsep caf yang

I.2 Rumusan Masalah


Dari identifikasi masalah yang telah diuraikan, maka timbul beberapa pertanyaan yang merupakan rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana perkembangan fungsi caf saat ini yang lebih mencakup secara global terhadap keinginan masyarakat dibandingkan fungsi
caf jaman dulu yang hanya berfungsi sebagai tempat makan?
2. Seberapa besar pengaruh letak/lokasi yang ditentukan untuk membangun caf?
3. Bagaimana menciptakan karakter dan ciri khas dari suatu desain bangunan caf agar caf tersebut bisa menarik banyak orang?

I.3 Ruang Lingkup Pembahasan


Dalam melakukan studi, dilakukan pembatasan masalah sebagai berikut:
Fungsi bangunan
Kebutuhan ruang
Fasilitas dan ciri khas yang terdapat di dalam bangunan caf tersebut

I.4 Maksud dan Tujuan


I.4.1 Maksud
Maksud dari survey ini adalah untuk mengetahui fakta,data, dan hal-hal yang berkaitan dengan permasalahan pada perancangan dalam
membangun dan mendesain caf yang mengandung fungsi dan estetika.
I.4.2 Tujuan
Caf dibangun bertujuan sebagai tempat berkumpul dan bersantai masyarakat. Dalam hal ini seorang arsitek sangat berperan dalam
mendesain bangunan caf yang dapat menciptakan Ruang Terbuka Hijau, agar hubungan antara bangunan dengan alam tetap terjaga dan resiko
kerusakan alam karena pembangunan yang sewenang-wenang dapat berkurang.

I.5 Metoda dan Teknik Pengumpulan Data


I.5.1 Metode
Penelitian ini bersifat deskriptif, yaitu medeskripsikan data baik literatur maupun lapangan kemudian dianalisis. Sehubungan dengan itu
metode yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah metode deskriptif analitis dengan pendekatan empiris dan rasional.
I.5.2 Teknik Pengumpulan Data
Pada penelitian kali ini kami memakai teknik pengumpulan data, berupa :
1. Wawancara
2. Observasi

BAB II

PEMBAHASAN
2.1 CAF
2.1.1 Pengertian
Definisi cafe menurut kamus besar bahasa Indonesia :
(1) tempat minum kopi yang pengunjungnya dihibur dengan musik; (2) tempat minum yang pengunjungnya dapat memesan minuman, seperti
kopi, teh, bir, dan kue-kue; kedai kopi.
Kafe dari bahasa Perancis caf. Arti secara harafiah adalah (minuman) kopi, tetapi kemudian menjadi tempat di mana seseorang bisa
minum-minum, tidak hanya kopi, tetapi juga minuman lainnya.
Di Indonesia, kafe berarti semacam tempat sederhana, tetapi cukup menarik di mana seseorang bisa makan makanan ringan. Dengan ini
kafe berbeda dengan warung. Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Kafe
2.1.2 Fungsi
Salah satu fungsi dari cafe adalah tempat untuk mengobrol, rapat, berdiskusi & hangout. Selain itu hal yang diutamakan adalah menu
makanan dan minuman khas dari caf tersebut. Sehingga caf juga berfungsi sebagai tempat makan dan minum. Agar suasana ngobrol, rapat,
hangout terasa nyaman perlu ada alunan musik yang ringan, pelan dan merata, biasanya disebut dengan back sound music (BSM).
Caf dimanfaatkan sebagai tepat nongkrong, bertukarnya informasi dan komunikasi yang dimulai pada tahun 1990 dengan internet cafe atau
hotspot (wi-fi) sampai sekarang bahkan dijadikan sebagai suatu life-style bagi pengunjung kafe.

2.2 STUDI LITERATUR


2.2.1 Antropometri
Dalam proses perancangan harus memahami , bagaimana perbandingan ukuran anggota tubuh manusia satu sama lain dan ruang yang
bagaimana, yang ditempati manusia dalam bermacam-macam posisi dan gerakan (sumber). Dalam perancangan juga harus tau, tempat yang
dibutuhkan manusia diantara dapur, gudang makanan, perpustakaan dan sebagainya, agar pertolongan atau pekerjaan yang diperlukan untuk
mebel ini mudah tanpa pemborosan ruang .
Manusia merupakan makhluk yang berbadan, yang membutuhkan ruang, sisi perasaan juga tidak kurang pentingnya, bagaimana
mengukur ruang, membagi , mengecat, menerangi, memasuki, dan mengatur bagaimana ruang itu dirasakan, hal tersebut adalah penting.
Akhirnya perancang harus tahu, ukuran terkecil yang dipunyai oleh ruang . (D.K CHING, FRANCIS.)
2.2.2 Unsur-unsur Sirkulasi
Jalan masuk ke dalam bangunan
Sebelum memasuki sebuah ruang dalam suatu bangunan merupakan tahap pertama dimana kita dipersiapkan untuk melihat, mengalami,
dan menggunakan ruang-ruang bangunan. Pencapaian langsung (langsung jalan segaris dengan sumbu bangunan ) berkesan terbuka, Tersamar
(Pencapaian yang samar mempertinggi efek perspektif pada fasade depan dan bentuk suatu bangunan ) (D.K CHING, FRANCIS.)

Konfigurasi bentuk jalan


Kegiatan memasuki ruangan pada dasarnya adalah suatu penembusan suatu bidang @ertical, maka dapat ditandai dengan cara yang lebih
halus daripada sekedar melubangi sebuah dinding. Basa dengan cara membuat jalan masuk melalui bidang. Tersamar yang tercipta dengan dua

buah kolom atau ditambah satu ambang atas. Pintu masuk dapat dikelompokkan : rata, menjorok keluar, dan menjorok ke dalam (D.K CHING,
FRANCIS.)
Hubungan ruang dan sirkulasi ruang
Melewati ruang-ruang, integrasi ruang dipertahankan, konfigurasi sirkulasi adaptif terhadap luas ruang, ruang-ruang perantara dapat
dipergunakan untuk menghubungkan jalan dengan ruang-ruang. Menembus ruang-ruang , jalan dapat menembus ruang menurut sumbunya
miring atau sepanjang sisinya. Berakhir dalam ruang , lokasi ruang menentukan jalan, hubungan jalan digunakan untuk mencapai dan memasuki
secara fungsional atau melambangkan ruang ruang yang penting.( D.K CHING, FRANCIS.)
Bentuk dari ruang sirkulasi
Ruang ruang sirkulasi membentuk bagian yang tak dapat dipisahkan dari setiap organisasi bangunan dan memakan tempat yang cukup
besar didalam ruang bangunan. Bentuk ruang sirkulasi bermacam-macam menurut bagaimana batas batas ditentukan, bentukya berkaitan
dengan bentuk ruang-ruang yang dihubungkan , kwalitas cahaya dan pemandangna dipertegas, terbukanya jalan masuk ke dalam , perannya
terhadap perubahan perubahan ketinggian lantai dengan tangga dan tanjakan (rem) (D.K CHING, FRANCIS.)

Pencahayaan Ruang dan Dinding Kaca

Sebuah bukaan dapat diorientasikan untuk menerima cahaya matahari di waktu-waktu tertentu setiap hari. Sinar matahari langsung
memberikan pencahayaan yang sangat tinggi yang khusisnya sangat kuat pada waktu tengah hari .Dinding kaca dapat dimanfaatkan sebagai
jalan masuknya cahaya .(D.K CHING, FRANCIS.)
Organisasi Ruang
Cara penyusunan ruang-ruang dapat menjelaskan tingkat kepentingan dan fungsi ruang ruang tersebut (hirarki ruang) secara relatif atau
peran simolis dalam situasi khusus tergantung dengan permintaan atas program bangunan (fungsional persyaratan ukuran , klasifiaksi hirarki
ruang dan syarat pencapaian, pencahayaan atau pemandangan ) , setiap organisasi ruang didahului oleh bagian karakter bentuk, hubunganhubungan ruang dan tanggapan lingkungannya , ada karakter terpusat ( dominan pengelompokkan sejumlah ruang dihadapkan ), Linear (suatu
urutan linierdari ruang-ruang yang berulang), radial (sebuah ruang pusat yang menjasi acuan organisasi ruang linear berkembang menurut jarijari), cluster (ruang ruang dikelompokkan berdasarkan adanya hubungan ), grid (ruang ruang diorganisir dalam kawasan grid struktural / grid
tiga dimensi lain) (D.K CHING, FRANCIS.)

SSSSS

2.3 STUDI TAPAK (SURVEY LOKASI)

lokasi berada di lahan sekitar Simpang Jalan Aceh dan Jalan Lombok (sekitar stadium siliwangi)

2.3.1 TAMPAK BANGUNAN

Merupakan gambar tampak samping kiri dari


bangunan yang berada di lokasi tapak

Merupakan gambar tampak depan dari bangunan yang


berada di lokasi tapak

3
2

merupakan gambar bangunan yang

berada di depan bangunan.

merupakan gambar vegetasi pohon yang ada di depan bangunan.


2

merupakan gambar utilitas yaitu berupa saluran air (selokan) yang


berada di depan bangunan.
Merupakan gambar vegetasi tanaman eforbia yang berada di depan pagar.

4
1

Merupakan gambar jalan raya yang berada di depan


bangunan

Merupakan gambar pagar bangunan


2

Merupakan gambar banguna yang berada di depan tampak kiri


1
bangunan
Yang berada di lokasi tapak.

2
1

Merupakan gambar utilitas berupa saluran air (selokan) yang


berada
Di depan tampak kiri bangunan yang berada di lokasi tapak.

3
Merupakan gambar utilitas berupa tiang listrik yang berada
didepan

Tampak kiri bangunan yang berada dilokasi tapak.

2.4 STUDI BANDING


2.4.1 CAF COCORICO

Cocorico merupakan sebuah caf yang berada di dago


atas tepatnya di dago pakar Jalan Bukit Pakar Timur
No.19, Bandung. Cocorico merupakan salah satu caf
elit di Bandung seperti The Valley, The Stone caf,
Sierra, sampai Cloud 9. Tempatnya yang berada di
daerah dataran tinggi atau gunung merupakan salah
satu nilai plus dari caf ini. Selain berada di lahan
yang strategis. Caf cocorico juga memiliki keunikan
lainnya yang membuat pelanggannya tertarik untuk
datatang ke sana, yaitu karena bentuk caf yang unik
dan juga karena makannya yang enak dan lezat. Selain
faktor interior juga berpengaruh dalam kenyamanan di
dalam ruangan.

Merupakan gambar tampak bangunan cocorico dilihat dari luar.


cocorico menggunakan konsep bangunan seperti villa. Bangunan
lantai. Yaitu lantai 1 berada di bawah karena cocorico berada
yang miring. Lantai 2 yaitu tempat menerima pengunjung, terdiri
dapur, tempat makan indoor, bar dan toilet. Lantai 3 terdapat
dapur tempat makan indoor dan tempat makan outdoor. Dan
lantai 4 berupa rooftop sebagai tempat bersantai menikmati
pemandangan sekitar cocorico.

merupakan gambar interior ruangan di lantai 2. Kebanyakan


interior diisi dengan mebel sofa agar membuat nyaman
pengunjungnya. Selain itu di lantai 2 merupakan tempat
diadakannya life music pada hari sabtu malam. Oleh karena itu
cocorico menyediakan piano di lantai 2 ini. Material pada lantai 2
kebanyakan diisi oleh material kayu dan kaca. Material kaca
dipakai sebagai jendela. Sedangkan material kayu dipakai sebagai lantai.

Bangunan
ini terdiri dari
dilahan
dari

merupakan gambar tangga dari lantai 2 menuju lantai 1. Menggunakan


material besi sebagai tiang dan juga kerangka dan material kaca sebagai
penutup atapnya.

Merupakan gambar interior pada lantai 2. Jendela kaca


mendominasi lantai ini. Selain itu meja makan
menggunakan material dari kayu. Pada atap lantai 2, diberi
kain yang dipasang secara bergelombang yang membuat
kesan nyaman dan mewah. Selain itu pada lantai 2,
penggunan
lampu diminimalkan. Saat siang hari
lantai
2 menggunakan
cahaya
matahari
sebagai
penerangannya dan baru pada malam hari menggunakan lampu sebagai
penerangan.

merupakan gambar tempat makan outdoor dilantai 3.


Tempat makan outdoor didesain minimalis sehingga
menggunakan lahan yang sempit. Pada lahan outdoor meja
makan hanya sedikit jumlahnya. Tempat makan outdoor ini
didesain agar pelanggan dapat menikmati langsung
suasana sekitar caf.

Merupakan gambar jalan dari tempat makan indoor dilantai 3 menuju


tempat makan outdoor yang juga berada di lantai 3. Material untuk
pagarnya menggunakan material besi dan kayu. Jalan ini hanya cukup
dilewati oleh 2 orang.

Merupakan gambar interior pada lantai 3. Selain terdapt


tempat makan outdoor. Pada tempat makan indoor
sebagian lahan tidak diberi penutu atap.

Merupakan gambar kursi dan meja yang berada di tempat makan outdor.
Kursi ini hanya terdapat 1 buah. Materialnya berasal dari kayu yang dibuat
meja dan kursi.

2.5.1 CAF HARTWOOD

Hartwood caf merupakan caf yang berada

Anda mungkin juga menyukai