Disusun Oleh :
NIM :
19.A1.0070
Dosen Pembimbing :
2022
HALAMAN PENGESAHAN
JUDUL
POLA SIRKULASI RUANG PADA MIXED USED MALL DAN HOTEL TENTREM
BERDASARKAN ASPEK AKSESIBILITAS
NIM : 19.A1.0070
iii
DAFTAR ISI
iv
DAFTAR GAMBAR
v
DAFTAR TABEL
vi
ABSTRAK
Mixed Use Mall dan Hotel merupakan sebuah pengembangan dari sebuah hotel dan mall
yang dikembangkan menjadi satu kesatuan dan memiliki akses yang saling berhubungan
namun tentunya juga ada perbedaan dalam keseluruhan ruangan dan ada pembatas yang
menjadi penanda wilayah masing masing.Kemudian bagian yang kali ini ingin dibahas juga
terbatas kepada sebuah Mall Mixed Use.
Dalam pengamatan tempat ini dihuni oleh banyak pengunjung serta para tenaga kerja
mulai dari security,janitor,spg baju yang berjaga toko dan lain lain.Kompleksitas nya fungsi
bangunan Tentrem ini yang membuat sirkulasi manusia perlu berjalan dengan
lancar,Kelancaran dari sebuah sirkulasi bangunan juga umumnya dipengaruhi oleh
Aksesibiltas bangunan .Aksesibilitas bangunan terdapat faktor yang dikaji diantaranya berupa
Sirkulasi Bangunan dan Aspek Kemudahan Bangunan dan Aspek Kenyamanan yang akan di
kaji bersama untuk mengulik fakta dan kebenaran yang ada selama penelitian tersebut
berlangsung
Bangunan ini telah menjawab daripada berbagai fungsi kelayakan bangunan sebagai
sarana aksesibilitas,seperti penyediaan sarana transportasi bangunan dimana bangunan ini
menyediakan lift bangunan serta escalator hemat energy,sarana prasarana
kebakaran,hydrant dan tangga darurat yang telah disediakan di samping toilet, penghawaan
ruangan yang menggunakan penghawaan buatan yang difungsikan sedemikian rupa karena
merupakan bangunan high rise dan harus berdampingan dengan sebuah hotel hingga
kendala kebisingan jalan yang bisa teredam dengan baik.
Dengan diterapkannya Aksesibilitas manusia yang tertata dan terencana dengan baik
maka sebuah mall tersebut diharapkan dapat menarik banyak pengunjung berhubung kini
Mall sulit untuk memulihkan pengunjung karena Pandemi COVID-19.
Kata Kunci ; Mixed Use,Hotel,Sirkulasi,Aksesibilitas
vii
BAB.I PENDAHULUAN
1.1.LATAR BELAKANG
Mixed use adalah suatu pengembangan kawasan yang terdiri dari produk
perkantoran, tempat tinggal dan komersial yang dikembangkan menjadi satu
kesatuan atau multifungsi yang dibangun dalam satu kesatuan.Pembahasan kali
ini akan membahas mengenai Mixed Use Mall dan Hotel dimana bangunan
tersebut memiliki 2 fungsi yaitu sebagai tempat tinggal sementara untuk hotel dan
sebagai tempat berbelanja berbagai kebutuhan mulai dari kebutuhan makanan
sayur sayuran minuman,pakaian dan berbagai kebutuhan yang bisa ditemukan di
mall serta tempat rekreasi untuk melepas penat.
Bangunan Mixed Use Tentrem ini berlokasi di Gajah Mada 123, Kota
Semarang, Jawa Tengah 50134 dimana bangunan ini terletak dekart dengan
Simpang Lima dan berdekatan juga dengan Masjid Raya Baitturahman dan Mall
Ciputra.Dari hal tersebut penulis tertarik untuk mengulik lebih dalam mengenai
aksesibilitas bangunan tersebut.Hal tersebut dikarenakan dari aspek lokasi
dimana lokasi tersebut rawan macet sehingga sebagai bangunan Mixed Use
bangunan tersebut tentunya tidak boleh mengganggu jalan,
Kemudian bangunan ini bersaing ketat dengan Mall Ciputra dan Hotel Ibis
yang ada di sekitarnya sehingga sebagai kejelasan aspek aksesibilitas bangunan
tersebut haru jelas tentunya,Karena pada umumnya masyarakat di zaman saat ini
jarang suka keluar rumah.Semua hal yang bisa sekiranya di beli online akan dibeli
secara online.Jadi sebagai bangunan Mixed Use terutama memiliki mall harus
memiliki aksesibilitas yang memadai dan tidak rumit agar orang disekitarnya tidak
enggan untuk berkunjung ke Mall tersebut
1
1.2.PERUMUSAN MASALAH
1.3.TUJUAN PENELITIAN
2
1.4.KEASLIAN PENELITIAN
Kajian Efisiensi Desain Sirkulasi pada Fungsi Bangunan Mall Dan Hotel
BTC
Dalam jurnal ini berisi mengenai aspek aspek yang dibahas terkhusus
pada Sirkulasi Bangunan Mixed Use Mall dan Hotel BTC sehingga dari
bahasan tersebut penulis dapat mengambil acuan dari bahasan yang telah
terdapat dalam jurnal tersebut dan saya menemukan teori yang saya jadikan
acuan juga dimana menggunakan teori F.D.K.Ching
3
Pinky, Rajbir Kaur (2018) Tinjauan Yuridis terhadap Pemenuhan Hak
Hak Aksesibilitas dan Pelayanan Publik bagi Kaum Disabilitas
Berdasarkan Undang Undang Nomor 8 Tahun 2016 di Kota Batam
Dengan pernyataan ini penulis telah jujur mengenai hal yang ditemukan
serta materi jurnal yang akan di jadikan acuan dalam penelitian namun hal
tersebut berbeda dari segi lokasi serta subyek yang akan diteliti, aspek
pembahasan serta topik utama penelitian dan proposal yang telah penulis
buat telah dinyatakan asli dari penulis sendiri
4
BAB II.LANDASAN TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA
2.1.LANDASAN TEORI
Sebuah Mixed Use Mall dan Hotel harus memiliki sebuah sirkulasi yang
optimal dimana hal tersebut mendukung aktivitas yang ada didalamnya.Hal
tersebut menjadi tolak ukur karena di dalam bangunan mixed use memiliki
sebuah storyline atau pola pergerakan manusia yang beragam sehingga
aspek tersebut harus diperhatikan mulai dari masuk ruangan hingga keluar
ruangan beserta aspek pendukung sirkulasi yang berupa keandalan
bangunan.Aspek Keandalan bangunan inilah yang nantinya mendukung
bagaimana transportasi dalam bangunan,kenyamanan dan keselamatan yang
menunjang bangunan tersebut
Menurut Francis D.K. Ching dalam bukunya Teori Arsitektur (1993), alur
sirkulasi dapat diartikan sebagai “tali” yang
mengikat ruang-ruang suatu bangunan atau suatu deretan ruang-ruang
dalam maupun luar, menjadi saling berhubungan. Oleh karena itu kita
bergerak dalam waktu melalui suatu tahapan ruang. Kita merasakan ruang
ketika kita berada di dalamnya dan ketika kita menetapkan tempat tujuan.
2.1.1 Sirkulasi Sebagai Penghubung Ruang
Sirkulasi sebagai penghubung ruangan atau sirkulasi pergerakan
manusia dari ruang ke ruang yang harus saling berhubungan satu sama lain
Sirkulasi penghubung ruang adalah pergerakkan atau ruang lingkup gerak
suatu ruang yang saling berhubungan baik dengan fungsi, bentuk dan lain –
lain. Sirkulasi penghubung ruang dibagi menjadi 3 yaitu sirkulasi melewati
ruang, sirkulasi menembus ruang, dan sirkulasi berakhir dalam ruang
5
harus jelas dari keluar masuk menuju ruangan 1 ke yang
lain,sehingga tidak membingungkan untuk pengunjung
Sumber: https://media.neliti.com/media/publications/221003-kajian-
efisiensi-desain-sirkulasi-pada-f.pdf.
2. Zona Fungsi Ruang
Zoning ruangan merupakan perencanaan pembagian areal sifat
kelompok ruangan dalam bangunan yang sesuai dengan fungsi dan
karakteristiknya.Hal tersebut bisa berupa suatu pengarahan dari dari
setiap fungsi bangunan yang ada.Umumnya zoning biasa
direncanakan untuk mengatasi kendala yang timbul dari tapak
sehingga diletakan lah zoning tersebut sesuai dengan fungsi
bangunan yang tepat
3. Pola Sirkulasi Ruang
Pola Sirkulasi Ruang merupakan bentuk dari alur pergerakan manusia
yang ditata sedemikian rupa sehingga dapat mengarahkan
pengunjung dengan membentuk pola yang beragam yang umumnya
hal tersebut untuk menambah estetika dalam denah bangunan.
Selain Untuk estetika pola sirkulasi ruang ini juga dapat
memaksimalkan aktivitas yang ada di bangunan tersebut sesuai
dengan zoning dan bentuk bangunan yang telah dicapai.Sehingga
diperlukannya penentuan konsep pola sirkulasi yang tepat sesuai
dengan konsep bangunan yang telah dimiliki
6
Umumnya sirkulasi bangunan memiliki 5 jenis dinataranya adalah:
Sumber : https://media.neliti.com/media/publications/221003-kajian-
efisiensi-desain-sirkulasi-pada-f.pdf
7
2.1.2 Kerangka Hirarki Keandalan Bangunan
Sumber:
http://jurnalpermukiman.pu.go.id/index.php/JP/article/view/82/pdf
8
Maka dalam upaya mendukung aksesibel tersebut, dikenal beberapa asas
dan prinsip. Asas asas aksesibilitas tersebut ialah :
9
2.2. KERANGKA TEORI
Pada umumnya kerangka teori berisi urutan topic pembahasan yang akan dibahas
tentang hasil dari penelitian yang telah dikaji dengan seksama dalam sebuah
diagram menerus ke bawah,Pada kali ini judul dari penelitian ini adalah “Sirkulasi
dan Aspek Keandalan Bangunan pada Mall Tentrem “ Hal tersebut disusun
berdasarkan Teori Sirkulasi F.D.K.Ching (2008) dan Jurnal Wahyu Wuryanti
(2016)
10
Didalam grafik yang telah ditunjukan tersebut penulis telah merangkum poin dari
apa saja yang akan diteliti dalam penelitian ini .Berangkat dari judul tersebut
penulis menyadari dibalik suatu aksesibilitas bangunan terdapat factor turunan
penunjang aksesibilitas yang harus dikaji seperti halnya sirkulasi bangunan dan
aspek keandalan bangunan, penulis mencari teori yang tepat untuk masing masing
turunan tersebut.Sirkulasi bangunan menggunakan Teori F.D.K.Ching dan Aspek
Keandalan Bangunan dengan Teori Jurnal Permukiman milik Wahyu Wuryanti
pada tahun 2016
Kemudian menentukan pola sirkulasi ruang, hal ini berkaitan dengan pola pola
arah pergerakan pengunjung, dimana arsitek umumnya menentukan storyline dari
bangunan tersebut yang akhirnya dapat membawa pengunjung menuju ke suatu
hal yang akan dipertunjukan atau ruangan yang menjadi ruangan utama dari
bangunan tersebut.
Umumnya sirkulasi tersebut berbentuk dengan Pola Radial yang mana akan
berpusat pada suatu titik yang nantinya ada bebersapa jalur yang memisahkan
alur sirkulasi,Pola Linier yang berarti pola sirkulasi lurus pada satu garis atau tegak
lurus ,Pola Grid yang mana pola tersebut bertumpu pada system grid bangunan
sehingga menciptakan suatu pola ruangan yang berbentuk segi empat Pola spiral
yang merupakan pola alur sirkulasi yang memutar dimana pola tersebut akan
mengelilingi pusat daripada bangunan tersebut
Kemudian menuju ke aspek Keandalan Bangunan dimana penulis memutuskan
untuk mengambil 2 aspek turunan saja sebagai batasan daripada penelitian
tersebut.Hal yang akan dikaji diantaranya Aspek Kenyamanan Ruang serta Aspek
Kemudahan Ruang.
Menurut jurnal Wahyu Wuryanti terdapat poin acuan yang dapat dikaji untuk aspek
Kenyamanan Ruang yaitu berupa Aspek Kenyamanan antar Ruang,Kondisi Udara
dalam Ruang,Kenyamanan Pandang,hingga Kenyamanan Kebisingan .
11
Kemudian Aspek Kemudahan Ruang bangunan terdapat poin yang dapat dikaji
berupa Aksesibilitas yang berada di Luar Gedung Bangunan,Aksesibilitas yang
terdapat di dalam Gedung bangunan hingga kelengkapan sarana prasarana yang
menunjang kemudahan bangunan seperti transportasi bangunan berupa lift dan
elevator, kemudian ramp bila ada kemiringan dalam bangunan.Kemudian Tangga
Darurat yang menunjang kemudahan dalam penyelamatan saat kebakaran hingga
sarana penunjang pengguna disabilitas
12
Berikut merupakan bagan storyline peta konsep penulis menentukan dimana
penulis akan menentukan judul seminarnya yang berkaitan dengan keingintahuan
serta kemampuan dan batasan yang dimiliki penulis. Kemudian setelah itu penulis
akan mencari isu permasalahan apa yang akan diambil berdasarkan judul
tersebut.
Setelah judul tersebut tergambar mengenai isu yang dapat ditelaah dan dapat
diobservasi penulis bersamaan mencari teori yang terkait erat dengan isu
permasalahan dan Menyusun isu permasalahan apa saja secara runtut.Kemudian
penulis akan menentukan studi kasus yang akan menjadi subjek penelitian dan
observasi.Di tempat studi kasus tersebut penulis akan mengumpulkan banyak
data yang nantinya menunjang laporan penelitian
Setelah itu penulis akan membahas temuan permasalahan tersebut dan dikaitkan
dengan teori yang sudah ditetapkan menjadi acuan laporan tersebut dan diuraikan
secara mendalam beserta dengan penjelasan yang runtut.Lalu pada akhir kata
penulis akan mencantumkan mengenai sebuah kesimpulan apa saja yang bisa
diperoleh.
Hal tersebut berupa gagasan atau ilmu baru yang telah penulis dapat kan selama
penelitian berlangsung serta saran yang yang berdasar dari teori acuan yang berisi
sebuah masukan yang membangun kepada studi kasus tersebut yang dirasa
merupakan sebuah solusi dari berbagai permasalahan yang ditemukan selama
berjalannya penelitian.
13
BAB III. METODE PENELITIAN
Tahapan Penelitian
Menurut Portal SPADA Seminar (2021) Dalam penelitian ilmiah, ada
beberapa tahap yang harus dilewati dengan baik. Ada tiga tahapan
penelitian yang akan dibahas dalam pembahasan kali ini. Adapun ketiga
tahap tersebut yaitu: tahap perencanaan, pelaksanaan penelitian dan tahap
laporan penelitian.
1. Tahap Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan diantaranya ialah:
• Mengidentifikasi masalah/Mencari permasalahan: Tahap ini,
peneliti harus terlebih dahulu mencari apa masalah yang hendak
diteliti.
• Merumuskan masalah: di tahap ini penulis akan merumuskan
masalah tersebut mengenai hal yang menjadi permasalahan
utama dari studi kasus tersebut
• Mengadakan studi pendahuluan: berupa pengumpulan sebuah
informasi yang berguna dengan aspek permasalahan yang akan
dikaji .Informasi tersebut dapat berupa informasi dari
internet,membaca jurnal dan buku dan nantinya informasi dari
studi pendahuluan tersebut akan dikaji kebenarannya melalui
sebuah observasi dan penelitian
• Merumuskan hipotesis: hipotesis ini merupakan dugaan
sementara penulis mengenai berbagai kemungkinan yang terjadi
dilapangan yang masih belum terbukti kebenarannya
• Menentukan sampel penelitian: pada titik ini penulis akan
menentukan subjek dari penelitian melalui populasi dan
menentukan 1 diantaranya yang paling mewakili daripada studi
kasus penulis
14
• Menyusun rencana penelitian: hal ini merupakan jadwal
penelitian yang penting dilakukana penulis agar terdapatnya
perkembangan dari laporan tersebut serta proses penelitan
tersebut dapat berjalan secara runtut dan lancar
3. Laporan Penelitian
Supaya publikasi dari penelitian ini dapat berlangsung, maka laporan ini harus
diberikan kepada orang yang membutuhkan informasi tersebut .bentuk
laporan tersebut dapat berupa artikel ,laporan,skripsi .Tahap ini merupakan
tahap akhir dari pada penelitian tersebut
15
3.2. LOKASI PENELITIAN
Lokasi daripada Mall dan Hotel Tentrem terletak di Gajah Mada 123,
Kota Semarang, Jawa Tengah 50134.Bangunan ini merupakan bangunan
mixed use dengan fungsi sebagai hotel dan mall
Sumber: https://www.google.com/maps/place/Tentrem+Mall
Dilihat dari peta tersebut bangunan ini tidak memikili akses parkir di
luar dan akses tersebut hanya digunakan sebagai tempat drop off
penumpang.Untuk fungsi drop off yang terdapat di areal luar sejauh ini
sudah bagus dimana area tersebut luas.
Namun penulis sendiri masih menanyakan juga mengapa area ground
floor tersebut hanya dipakai sebagai tempat untuk menuju hotel, apakah
akses menuju mall hanya lewat basement saja.
Kemudian Menuju Batas dari bangunan ini dimana ;
1. Disisi Utara bangunan terdapat jalan Mayjend Sutoyo
2. Disisi Selatan bangunan terdapat Masjid Raya Baiturrahman
3. Disisi Timur bangunan terdapat Hotel Ibis Semarang
4. Disisi Barat terdapat Perumahan Pekunden
Sejauh ini dilokasi ini memiliki akses transportasi yang bagus dimana
didepan bangunan juga terdapat halte dimana BRT juga sering berheenti
di sana dan jalan disana terkadang macet tergatung dari hari serta sebuah
event yang mungkin diadakan di sekitaran simpang lima atau acara
keagamaan di Masjid Raya Baitturahman
16
3.3. MATERI PENELITIAN
Sebuah penelitian ini didapat dari data yang dikelompokkan menjadi dua
yaitu, data primer dan data sekunder.Data primer ini didapat dari
pengamatan menyeluruh dari bangunan dan mencatat mengenai hal yang
menarik maupun isu yang ditemukan sejauh pengamatan penulis
laksanakan. Lalu Data Sekunder merupakan data yang didapat dengan
surfing di internet mengenai jurnal jurnal yang penulis butuhkan sebagai
bahan dan acuan dalam penelitian tersebut
17
BAB IV.HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.JALANNYA PENELITIAN
Sumber :https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fkoran-
jakarta.com%2Ftentrem-mall-dan-hotel-semarang-terapkan-protokol-
kesehatan-ketat
18
Sebagai batasan kali ini penulis akan membahas mengenai aspek
aksesibilitas yang terdapat di Mall Tentrem tersebut.Hal yang penulis
dapatkan adalah Aksesibilitas masuk menuju bangunan,Transportasi
Bangunan, Kelayakan bagi penyandang disabilitas dan jalur evakuasi dan
pengamanan gedung
Dalam berjalannya penelitian ini penulis juga menemukan kendala dalam
membuat progress dalam penelitian.Dimana terdapat keterbatasan penulis
dalam memberikan sebuah hasil penelitian yang akurat.Hal tersebut
dikarenakan keterbatasan fasilitas, waktu serta modal yang
dibutuhkan.Kendati demikian penulis masih dapat mengumpulkan data
sesuai dengan cakupan yang penulis dapat berikan.Dalam penelitian ini
penulis juga menggunakan alat tulis, buku serta smartphone yang
dibutuhkan untuk mencatat dan mengumpulkan data serta laptop yang
digunakan untuk membuat laporan.
Kemudian mengenai kondisi yang terjadi dilapangan, penulis juga terlibat
dengan beberapa narasumber yang merupakan pekerja dari Mall Tentrem
untuk penulis wawancarai dan untuk suasana disana cenderung kurang
ramai.Hal tersebut dikarenakan penulis melakukan observasi di siang hari
namun bukan disaat akhir pekan.Sehingga suasana disana cenderung sepi
Saat Observasi dilaksanakan penulis mengabadikan berbagai bentuk
data yang dibutuhkan bukan hanya sebatas bukti observasi namun juga
sebagai gambar yang akan digunakan untuk bahasan di kajian berikutnya,
kemudian penulis juga melengkapi dengan berbabgai artikel jurnal yang
terlah penulis baca sebagai suplemen dari laporan akhir.
4.2.TEMUAN PENELIAN
Dalam aspek penelitian ini penulis akan mengkaji sesuai dari hasil penelitian
yang telah diperoleh.Hal tersebut telah dicatat dengan seksama baik itu
menggunakan smartphone sebagai perekam dan pengambilan dokumentasi
berupa foto serta hal hal lai yang dicatat selama kegiatan observasi tersebut
berlangsung
19
4.2.1.WAKTU PENELITIAN
4.2.2.HASIL TEMUAN
Sumber;https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fwww.sk
yscrapercity.com%2Fthreads%2Fsemarang-tentrem-mixed-use-mall-
hotel-apartment-office-2-x-18-floors-4-basements.
Sejauh ini akses masuk menuju basement menurut saya saat awal awal
berkunjung merasa kebingunan.Sehingga saya harus mengikuti rambu
arah namun saya tidak sampai sampai ke tempat parkir.Namun sisi positif
nya parkiran di basement tersebut cukup besar dan memuat banyak
parkiran untuk mobil dan motor
20
Lalu untuk jalur keluar juga bisa lewat basement untuk yang parkir.Jalur
Ground Floor dapat digunakan untuk keluar bagi pengunjung yang berjalan
kaki.
2. Pola Sirkulasi Bangunan
Untuk pola sirkulasi bangunan penulis menemukan bahwa sirkulasi
bangunan berbentuk radial dimana pengunjung diarahkan untuk bergerak
keatas memutar dimulai dari basement 3 kemudian naik menuju basement
2 dengan lift,kemudian sampailah di tempat yang menjual beraneka ragam
buah buahan dan stand minuman dan makanan ringan.Di basement
tersebut juga memiliki alur pergerakan memutar atau spiral
3. Aspek Kemudahan berupa Transportasi Bangunan
Untuk Aspek Transportasi Bangunan terdapat sebuah elevator dan lift.Dari
hal tersebut terdapat hal yang menarik dimana elevator tersebut hanya
bergerak konstan apabila dinaiki pengunjung.Namun apabila tidak dinaiki
elevator tersebut akan bergerak sangat lamban sampai terlihat seolah olah
tidak bergerak.
4. Aspek Kemudahan berupa Kelayakan Bagi Penyandang Disabilitas
Mengenai jalur penyandang disabilitas ada hal hal yang menjadi dasar
untuk aspek aksesibilitas diantaranya pengaman yang perupa pegangan
yang berfungsi sebagai safety untuk mall, kemudian lift yang dapat
digunakan untuk orang yang sedang disabilitas kemudian adanya ramp
yang memperhatikan pengunjung yang disabilitas.
5. Aspek Kemudahan berupa Jalur Evakuasi dan Pengamanan
Gedung.
Kemudian Untuk jalur evakuasi terletak dibagian pojok bangunan
diletakkan bersebelahan dengan toliet janitor dan tempat wudhu.
6. Aspek Kenyamanan berupa Visual Pandangan
Untuk aspek visual bangunan, terdapat temuan menarik dimana terdapat
Ceiling LED Videotron yang menghiasi tempat tersebut dan pencahayaan
yang berpadu dengan pencahayaan alami namun hanya di bagian samping
bangunan
7. Kondisi Udara Bangunan
Untuk Kondisi udara bangunan sejauh yang diamati penulis merasakan
hawa sejuk dan bangunan ini menggunakan penghawaan buatan
21
8. Aspek Kebisingan ruangan
Untuk aspek kebisingan ruangan penulis menemukan tidak adanya
kebisingan yang berarti di dalam mall tersebut
Sumber;https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fwww.skysc
rapercity.com%2Fthreads%2Fsemarang-tentrem-mixed-use-mall-hotel-
apartment-office-2-x-18-floors-4-basements.
22
Masing masing dari tempat tersebut dibagi menjadi 2 entry untuk jalur
sirkulasi luar site dimana terdapat Office Entry dan Mall Entry,hal tersebut
dipisahkan agar tidak terjadinya jalur yang bersinggungan.Bila ingin menuju
hotel maka langkah yang dapat ditempuh adalah masuk menuju Office Entry
sehingga dapat menuju drop off untuk menurun kan penumpang kemudian
lurus dan memarkirkan mobil di basement
Sumber;Dokumen Pribadi
Kemudian juga ada Akses masuk menuju Basement dimana kita akan
parkir baik motor maupun mobil di lantai Basement.Di Basement ada parkiran
yang dikhususkan untuk pengunjung hotel dan apartemen di lantai B1
kemudian jika ingin parkir kendaraan untuk mall diarahkan menuju ke lantai
B3 sejauh ini dari alur masuk parkir tidak ada kendala yang berarti asalkan
fokus melihat berbagai rambu arah, dan biasanya ada tanda peringatan
apabila lantai ini sudah penuh maka kita diarahkan untuk menuju ke parkir
yang di bawah.
Gambar
Gambar4.7.Denah Mall
4.7.Denah Tentrem
Mall Ground
Tentrem Floor
Ground Floor
Sumber;Brosur Mall Tentrem
23
2. Pola Sirkulasi Bangunan
Untuk pola sirkulasi bangunan Bangunan ini menggunakan pola sirkulasi
Sirkular dimana Mall ini nantinya akan mengarahkan pengunjung untuk
bergerak dengan alur memutar secara horizontal kemudian naik
transportasi vertikal dan bergerak memutar
24
Gambar 4.9. Kiri,escalator dari sisi depan
Gambar 4.10.Kanan,Escalator dari sisi samping
25
Maka dari itu penulis merasa harus mengunjungi setiap lantai dan
setiap ujung lantai bangunan untuk mengetahui setiap bagian seluk
beluk mall
Sumber:Dokumen Pribadi
Kemudian juga mengenai lift bangunan yang menjadi pengubung
lantai basement 3 sampai lantai teratas juga kurang memiliki kapasitas
yang besar dan jumlah yang kurang sepadan karena juga difungsikan
untuk penyandang disabilitas juga
Gambar4.13.
Gambar 4.13.Lift
LiftPengunjung
Pengunjung
Sumber:Dokumen Pribadi
4. Aspek Kemudahan berupa Pengamanan Kebakaran
Bila dilihat dari segi peletakan tidak ada masalah dari segi
peletakan,namun ada permasalahan yang timbul karena lokasi peletakan
26
jalur evakuasi yang terlalu masuk kedalam dimana,disaat suatu insiden
kebakaraan terjadi hal tersebut akan membuat kesulitan untuk menemukan
lokasi dari tangga darurat
Kemudian berbagai fasilitas seperti tabung pemadam serta hydrant
kebakaran juga telah tersedia disana cukup melengkapi dari fasilitas
pengamanan bangunan.
Sumber:Dokumen Pribadi
5. Aspek Kemudahan Bagi Penyandang Disabilitas
Bila dari aspek penunjang disabilitas terdapat banyak aspek yang tidak
banyak yang dapat ditemukan untuk penyandang disabilitas.Namun
tersedianya lift bangunan sejauh pengamatan merupakan sarana
transportasi bangunan yang dapat dimanfaatkan pengguna disabilitas
sebagi sarana transportasi bangunan bagi penyandang disabilitas.Namun
tentunya tidak dapat berjalan mandiri dimana tetap dibutuhkan seseorang
yang untuk mendampingi.
27
Gambar 4.16. Kanan,Rupa Tempat Tangga Darurat
Gambar 4.17.Kiri,Shaft Bangunan
Sumber:Dokumen Pribadi
7. Aspek Visual Pandangan
Untuk aspek visual pandangan ada berbagai macam hal yang dapat
dikaji diantaranya dari aspek pencahayaan dimana sejauh ini pencahayaan
soft crème berpadu dengan warna putih bangunan telah menciptakan
suatu suasana ruangan yang terkesan elegan dan tenang
Ada hal yang menarik dimana bangunan ini menampilkan sebuah
Ceiling LED Videotron yang memberikan kesan visual yang
memukau.Terlebih juga apabila pengunjung bermain ice skating yang
berpadu dengan videotron biota laut akan memberikan pengalaman yang
tak terlupakan.
28
Kemudian di bagian pencahayaan alami di bagian samping
bangunan juga dapat berpadu dengan cahaya alami yang berasal dari
jendela kaca bangunan yang diteruskan ke ruangan.
Menuju ke Intensitas cahaya bangunan ,untuk intensitas
pencahayaan bangunan sudah cukup baik dimana sejauh pengamataan
penulis tidak merasakan silau hingga terlalu gelap dimana dalam
penelitian tersebut semua dapat terlihat dengan baik
Gambar 4.20.Pencahayaan
Gambar 4.20.Pencahayaan Alami
Alami Mall
Mall Tentrem
Tentrem
Sumber:Dokumen Pribadi
29
Penghawaan alami ada dan tersedia di bagian restoran di lantai 3
tentrem mall serta di bagian lantai 2,dimana hal tersebut merupakan
penghawaan alami tentrem mall
30
BAB V.PENUTUP
5.1.KESIMPULAN
5.2.SARAN
31
DAFTAR PUSTAKA
32
LAMPIRAN
33