MOHAMAD SIGIT
F22111067
A. Latar Belakang
Olahraga merupakan suatu kegiatan positif yang berfungsi untuk
meningkatkan atau memelihara kesehatan dan memperkuat daya tahan otot-
otot, selain itu olahraga untuk meningkatkan kemampuan gerak lebih lanjut
(Lutan, 1992).
Macam – macam olahraga sangat banyak mulai dari olahraga individu sampai
kelompok. Salah satu contoh cabang olahraga yaitu cabang olahrag air. Olahraga
air atau Renang merupakan berbagai macam bentuk aktivitas air yang dapat
dilakukan di sungai, danau, laut, pantai, maupun kolam renang. Adapun bentuk
olahraga atau kegiatannya antara lain renang, loncat indah, polo air, dan
beragam bentuk lainnya (Susanto, 2014)
Indonesia merupakan Negara Kepulauan terbesar di Dunia yang seharusnya
Olahraga Air menjadi olahraga yang popular di masyarakat. Akan tetapi keadaan
ternyata sebaliknya, Olahraga Sepak Bola merupakan olahraga paling popular di
Indonesia, meskipun olahraga ini minim prestasi di tingkat Internasional. Pretasi
Olahraga Air di Indonesia memang memprihatinkan negara kita hanya bisa
bersaing di tingkat Asia Tenggara, sulit untuk bersaing di tingkat Asia ataupu
tingkat dunia. Olahraga Air di Indonesia sangat potensial bila dikembangkan
dengan serius, apabila banyak sarana untuk berlatih dan tentunya berstandart
Internasional agar negara kita bisa bersaing di tingkat dunia.
Olahraga renang semakin lama semakin berkembang dan tersebar luas
hampir ke seluruh negara termasuk Indonesia, sehingga bermunculan
perkumpulan- perkumpulan renang. oleh karena itu, pada tahun 1908
didirikanlah perserikatan renangdi seluruh dunia dan dikenal dengan singkatan
FINA (federation Internationale de nation Amateur). pada tahun 1917 di
Indonesia didirikan perserikatan dengan nama bandoengse zwembond dan pada
1
tahun 1951 didirikan persatuan Renang Seluruh Indonesia disingkat PBSI. nama
PBSI pada tahun 1956 diubah menjadi PRSI (Persatuan Renang Seluruh
Indonesia) dan nama ini digunakan sampai sekarang.
2
Renang antar Pelajar (KRAPEL), Kejuaraan Renang Antar Pelajar Seindonesia
Timur (KRAPINTIM), Kejuaraan Nasional (KEJURNAS), Kejuaraan Renang Antar
Perkumpulan Selndonesia (KRAPSI).
Sulawesi Tengah pada Pekan Olahraga Nasional (POPNAS) di DKI Jakarta pada
tahun 2013 mengirim tujuh atlet terbaik daerah, atlet yang akan berlaga di
(POPNAS) merupakan atlet terbaik hasil seleksi di tingkat Provinsi Sulteng.
Ketujuh atlet renang Sulteng yang akan berlaga di Popnas adalah Gilberd Dani
Supari, Rifyal, Kafa Daeng, Gusman, Dira, Ayu dan Nabila.
Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) XVI Sulawesi Tengah Tahun 2017 di
Poso beberapa waktu lalu yang menempatkan Kota Palu sebagai juara umum
mendapat apresasi. Apresiasi itu datang dari Gubernur Sulteng melalui Kepala
Dinas Pemuda dan Olahraga (DISPORA)
3
dengan standar kejuaraan renang serta di lengkapi fasilitas -fasilitas pendukung
lainya.
4
Dengan adanya Stadion Renang di Kota Palu, diharapakan dapat
mewadahi dan menunjang segala aktivitas olahraga Renang di Kota Palu.
D. Tapak
1. Lokasi tapak yang terpilih terletak di jalan Soekarno hatta, Kelurahan
Talise, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu. Tapak berada di kawasan
pengembangan strategis untuk penyediaan fasilitas umum termaksuk sarana
olahraga dimana objek penelitian termaksut dalam sarana olahraga. Tapak
tersebut akomodasikan sebagai kawasan olahraga, sesuai (RTRW) Kota Palu
yang direncanakan Tahun 2006-2025, Sarana olahraga yang tersedia disekitar
lokasi adalah lapangan golf.
Selain itu lokasi yang telah terpilih juga didasari dengan beberapa poin
lainnya seperti memiliki lahan yang luas, mudah dalam pencapaian, memilki
sistem utilitas jaringan listrik dan telepon yang memadai dan view yang baik dari
dalam maupun luar tapak, serta memiliki sumber air yang baik.
Gambar 1. Tapak
(Sumber: Hasil Analisis, 2018)
5
Tapak yang terpilih berada pada jalan soekarno hatta yang memiliki lahan
yang cukup luas, kondisi tapak berkontur akan tetapi sudah mengalami cut and
fill sehinggah sudah cenderung datar, mudah dalam pencapaian karena berada di
jalan poros, memilki sistem utilitas yang memadai dan view yang cukup baik dari
dalam maupun luar tapak.
Batas batas tapak adalah sebagai berikut:
Sebelah Utara : Kantor dispora kantor BNN, dan sirkuit panggona
3. Luasan Tapak
Eksisting luasan tapak yang terpilih yaitu ± 4.12 HA merupakan lahan yang
cukup luas untuk perancanaan Stadion Renang mengingat kawasan kegiatan
yang akan di wadahi membutuhkan luasan tapak yang cukup luas.
6
c. Bagian timur yaitu Sekolah SMK Negeri 8
d. Bagian barat yaitu kantor PIP2B Tempat peribadatan Pura, kampus
unismu dan hutan Kota
7
b. Jalan tersebut merupakan jalan yang masuk dalam kategori jalan local
primer yang merupakan penghubung kota dan kecepatan jarak tempuh
relative sedang
E. Sirkulasi dan Parkir
1. Sirkulasi kendaraan
Sirkulasi kendaraan pengunjung dan pengelola
Melihat posisi jalan yang berada di bagian utara tapak, maka jalan masuk ke
dalam dan keluar tapak berada di sebelah utara, dan pintu keluar lainya
lainnya juga berada pada sisi selatan tapak.
8
Pola parkir yang digunakan yaitu 90 ° untuk kendaraan servis maupun
kendaraan pengunjung & pengelola dengan pertimbangan efisiensi luas lahan
serta memberi jarak antara kendaraan untuk ruang gerak pengendara ketika
masuk dan keluar dari kendaraannya.
9
Gambar 8. Orientasi angin
(sumber : Analisis penulis, 2018)
Hembusan angin diatas tapak cukup tinggi, berasal dari barat laut menuju
tenggara, pada siang hari diatas tapak berhembus angin laut sedangkan pada
malam hari berhembus angin darat. Hal ini memungkinkan terjadinya sirkulasi
udara untuk mencegah udara berbau tetap berada didalam bangunan.
10
Garis merah pada gambar menunjukkan arah datangnya angin yaitu dari
arah barat laut, sedangkan garis biru menunjukkan udara yang telah melewati
tapak berbelok ke arah timur/ naik kearah perbukitan. Garis merah menunjukkan
angin yang berhembus dari arah timur.
G. Vegetasi
11
Soft Material
25-30m
Kiara Fungsi : Di letakkan
Payung Peneduh dan pelindung dari pada bagian
sinar matahari depan
Menahan dan mengurangi bangunan
angin sebagai
Mereduksi kebisingan dan pereduksi
debu kebisingan dan
debu dari jalan
12
Ciri : raya juga
Tinggi dapat mencapai 25m sebagai
Memiliki banyak cabang peneduh bagi
Tajuk rimbun berdaun lebat pejalan kaki.
Ketapan Fungsi : Di letakkan
g Sebagai tanaman pelindung pada bagian
Kencana Sebagai tanaman hias depan
Menambah nilai estetika bangunan,
area parkir dan
Ciri : taman utama
13
Rumput Fungsi : Pengisi elemen
Penutup tanah tanah
Pencegah erosi
Ciri :
Berwarna hijau
1. Hard Material
Penataan hard material yaitu dengan tidak menutupi seluruh tapak
dengan perkerasan, perkerasan yang menutupi seluruh area tapak dapat
menaikan suhu disekitar bangunan. Oleh karena itu penataan hard material
hanya di fokuskan pada area tertentu seperti Kandang, tempat parkir dan
area pejalan kaki.
2. View
a. View Keluar Tapak
14
Gambar 12 View Tapak
(sumber : Analisis penulis, 2018)
3. Jaringan Listrik
15
Gambar 15. Jaringan pipa Air bersih
(sumber : Google Earth & Analisis penulis, 2018
Air bersih yang berasar dari PDAM dan Air Tanah kemudian di tampung
pada resvoar selanjutnya di distribusikan ke setiap unit-unit bangunan.
16
System Over Flow pada kolam renang
Yang dimaksud dengan System Overflow yaitu air kolam renang yang
melimpah, baik itu pada salah satu sisi maupun keseluruhannya. Air kolam yang
melimpah tersebut tumpah kedalam saluran yang berada di sisi luar kolam, atau
yang biasa disebut Gutter Overflow. Dalam System Overflow diperlukan adanya
Balancing Tank.
Jadi air kolam yang melimpah masuk kedalam Balancing Tank melalui pipa
dari Gutter Overflow, kemudian air dari Balancing Tank dihisap masuk ke Pompa
lalu masuk kedalam Sand Filter dan air balik lagi masuk kedalam kolam melalui
Inlet Fitting, begitu seterusnya. Apabila hujan maka air kolam dan Balancing Tank
melimpah, sehingga diperlukan adanya pipa saluran pelimpahan yang menuju
saluran pembuangan, posisi saluran pembuangan haruslah lebih rendah dari
posisi pipa perluapan Balancing Tank.
17
6. Sampah
H. Kebutuhan ruang
Tabel 2 Kebutuhan ruang
18
Bertanding dan berlatih Kolam loncat indah
Latihan senam Rg. Senam
Memeriksakan kesehatan Rg. Kesehatan
Melakukan wawancara Rg. Pers
Membilah tubuh Rg. Bilas
Membeli makan dan minuman Kantin
Buang air besar/ kecil TOILET
Sholat mushollah
Pulang
Memarkir kendaraan Area parkir
Memimpin Rg. Pimpinan
PENGELOLAH
Mengurus administrasi Rg. Administrasi
Pengelolah
Menyiapkan arsip Rg. Arsip
bangunan
Berkerja Rg. Staf
Membeli makan dan minuman Rg. Sekertaris
Buang air besar dan kecil Rg. Rapat
Sholat Kantin
TOILET
Musholla
19
Membeli makan dan minuman Gudang mekanikal
Buang air besar dan kecil Gudang umum
Sholat Kantin
TOILET
Musholla
b. Atlit / Perenang
c. Pengelola bangunan
20
Gambar 22 Skema hubungan ruang Pengelola Bangunan
Sumber : analisis penulis 2018
d. Pengelolah Pertandingan
21
I. Analisa Besaran Ruang
22
Pertumbuhan pertama = 880-805 x 100% = 9,31%
805
Pertumbuhan kedua = 995-880 x 100% = 13,06%
880
= 10,43 %
Pn = Pt ( 1+( r x t))
= vb( 1+ (10,43 % x 15 )
= 1.197 ( 1 + ( 0,1.043 x 15)
= 1.197 ( 1 + 1,5645 )
= 1.197 ( 2.5645)
= 3.069,7
Hasil perhitungan proyeksi penonton 15 tahun kedepan yaitu 3.069,7
atau dibulatkan menjadi 3.000 penonton. Jadi, daya tampung tribun penonton
pada bangunan yaitu 3.000 penonton.
23
2. Besaran Ruang
Tabel 5 Besaran Ruang Fasilitas utama
Fasilitas Utama
LUASAN
NAMA RUANG Tergambar
( m2)
( m2)
LUASAN
NAMA RUANG Tergambar
( m2)
Rg. Mesin filter 160 m 136
Rg. Kaporit & bahan Kimia 10 20
Rg. Gensed & trafo 40 40
G.d perlengkapan renang 60 56
Gudang mekanikal 30 40
Gudang alat kebersihan 30 40
Gudang elektrikal 30 40
24
Table 7 Besaran ruang fasilitas penggelolah
fasilitas penggelolah
LUASAN Tergambar
NAMA RUANG
( m2) ( m2)
Lobby 60 56
Rg. Administrasi 10,2 16
Rg. Pimpinan 25 32
Rg. Sekertaris 6 16
Rg. Staf 15 32
Rg. Rapat 40 64
Rg. Arsip 9 12
Rg. Tiket 30 36
Rg. Pijat 16 32
Rg. Life guard 16 32
Rg. Sekertariat 100 96
Rg. Scoring board 30 36
Rg. Electronic & sound 42 40
cafeteria 200 128
Area VIP 242 240
Rg. Keamanan 20 16
Rg. P3K 20 32
Rg. Pemanasan 90 96
Rg. Pelatihan beban 90 96
Rg. Pers 60 64
Musholla 60 64
TOILET 12 16
25
Table 8 Besaran ruang fasilitas atlit
fasilitas Atlit Pria
LUASAN Tergambar
NAMA RUANG
( m2) ( m2)
Rg. Ganti 30 30
Loker 12 16
LUASAN Tergambar
NAMA RUANG
( m2) ( m2)
Rg. Ganti 30 30
Loker 12 24
LUASAN Tergambar
NAMA RUANG
( m2) ( m2)
KM/WC 10.8 16
Uncial 10,8 16
watafel 4,95
Sumber : analisis penulis 2017
LUASAN Tergambar
NAMA RUANG
( m2) ( m2)
KM/WC 19,2 16
watafel 8,8 16
Sumber : analisis penulis, 2017
26
3. Kebutuhan parkir
Untuk perhitungan parkir, diambil dengan jumlah pengunjung 3000 orang.
a. Parkir mobil
Di asumsikan pengunjung yang mengunakan mobil 20 % x 3000 = 600
Orang, 1 mobi untuk 4 orang, maka jumlah mobil 600 : 4 = 150 mobil
b. Parkir motor
Di asumsikan pengunjung yang mengunakan motor 50 % x 3000 = 1500
orang, 1 motor untuk 2 orng, maka jumlah mobil 1500 : 2 = 750 motor
c. Parkir mini bus
Diasumsikan 1 kabupaten menggunakan 1 mini bus maka jumlah mini bus 12
x 1 = 12 mini bus
NAMA LUASAN
Tergambar
RUANG ( m2)
( m2)
Parkir mobil 1875 1700
Parkir motor 900 900
Parkiri bus 384 300
Sumber : analisis penulis, 2017
Keterangan :
NAD = Neufer Architect Data
ASUM = Asumsi
SNI = Standar Nasional Indonesia
4. Jumlah site yang di butuhkan
N Kelompok bangunan penunjang luas
o
1 Fasilitas utama 5766,8 m2
2 Fasilitas service 468 m2
3 Fasilitas pengelolah 1631,4 m2
27
4 Fasilitas atlit 130,4 m2
5 Fasilitas penontom 70,9 m2
Total lahan terbangun 8068,5
28
a) Pondasi dangkal adalah pondasi yang mengalihkan beban ke bumi pada
landasan kolom atau dinding bangunan bawah.
b) Pondasi dalam mengalihkan beban pada jarak tertentu dibawah bangunan
bawah. Pondasi dalam tiang pancang menembus lapisan tanah yang tidak
kuat agar dapat mencapai tanah atau batuan tumpuan yang kuat lebih dalam
didalam bumi (Allen, 1998).
Beban utama pada pondasi adalah kombinasi dari beban hidup dan beban
mati yang bekerja secara vertikal pada uperstuktur. Pada Palu Renang Stadion
Akan digunakan dua jenis sistem pondasi yaitu:
c) Pondsi dangkal
Pondasi dangkal adalah telapak-telapak (footing) beton sederhana.,
dengan atau tanpa tulangan baja, yang menerima beban terpusat yang
berasal dari kolom bangunan, dan mengalihkan beban tersebut ke bumi
29
3) Selama demi kepentingan keamanan struktural, pondasi tiang pancang dapat
diterapkan pada kondisi dengan tanah dasar yang bagaimanapun.
30
b) Lantai
Terdapat tiga macam konstruksi lantai, (Sutrisno,1983) yaitu:
1) Sistem lantai pelat (slab-floor)
Lantai didukung pada keempat sisinya oleh balok-balok yang
menghubungkan kolom-kolom atau balok-balok portal.
Gambar 30 Sistem lantai berusuk saling bersilang (ribbet-floor atau wasfle slab)
Sumber : bentuk struktur bangunan dalam arsitektur modern
31
Sesuai dengan konstruksi kolom bangunan Stadion Renang menggunakan
beton bertulang, untuk konstruksi lantai menggunakan sistem lantai pelat (slab-
floor) dengan permukaan dilapisi keramik. Sedangkan untuk Tribun, Lantai tribun
menggunakan beton pracetak dengan dasar pertimbangan pemasangan yang
lebih praktis dan menghemat waktu pembangunan tribun penonton.
K. Analisa Bentuk
1. Bujur sangkar, bentuk yang menunjukkan suatu yang murni dan rasional.
Bentuk ini merupakan bentuk yang statis dan netral serta tidak memiliki arah
tertentu. Bentuk-bentuk segiempat lainnya dapat dianggap sebagai variasi
dari bentuk bujur sangkar.
2. Lingkaran, merupakan bentuk yang terpusat. Berarah ke dalam dan pada
umumnya bersifat stabil dan dengan sendirinya menjadi pusat dari
lingkungannya. Penempatan sebuah lingkaran pada suatu bidang akan
memperkuat sifat dasarnya sebagi poros.
3. Segitiga, merupakan bentuk yang menunjukkan estetika. Bentuk ini
menampilkan kestabilan dan seimbang.
32
4. Konsep gubahan bentuk, tata massa dan ruang berasal dari analisis-analisis
gubahan bentuk dan analisis tapak. Konsep bentuk bangunan berasal dari
bentukan-bentukan dasar yaitu persegi dan persegi panjang, hal ini
bertujuan agar pengunjung tidak sulit mengingat dan menemukan lokasi
yang ingin mereka capai. Bentukan dasar itu kemudian diberi penambahan
dan pengurangan bentuk serta penambahan aksen-aksen bangunan yang
disesuaikan dengan fungsi bangunan. Dari tampilan dasar bentuk diatas
maka penggabungan bentuk dasar adalah salah satu alternatif pencapaian
bentuk dasar bangunan.
33