Anda di halaman 1dari 18

PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN PRINSIP-PRINSIP “RUANG

PUBLIK” PADA TEPIAN AIR

Yusril Arofat(1807111685)
Universitas Riau

Abstrak
Ruang Publik dicirikan sebagai ruang yang terletak diluar massa bangunan, dapat
dimanfaatkan dan dipergunakan oleh setiap orang dan memberi kesempatan bagi bermacam-
macam kegiatan. Keberadaan ruang publik pada kawasan tepian air menjadi sangat penting sebagai
elemen penunjang bagi pengguna untuk melakukan beragam aktivitas rekreasi di sepanjang tepian
air. Sehingga perlu diperhatikan adanya prinsip-prinsip dalam menciptakan kawasan tepian air
yang dapat berfungsi dengan baik. Metode yang digunakan berupa artikel dan litelature untuk
menganalisis perancanaan dan pengembangan prinsip-prinsip ruang publik di kawasan tepian air,
sehingga tercapainya suatu tujuan diantaranya terbentuknya kawasan yang mampu melindungi
dan melestarikan sumber daya alam yang ada di kawasan tepian air serta terbentuknya tema dan
tujuan dari kawasan itu sendiri berdasarkan fungsinya yang mampu memenuhi kebutuhan publik
sesuai dengan kriteria-kriteira dari fungsi kawasan itu sendiri.

1.Pendahuluan positif bagi masyarakat pengguna maupun


Kawasan tepian air merupakan pedagang kaki lima. Adapun komponen yang
kawasan yang terletak di pinggiran air yang harus diperhatikan dalam perancangan
menyediakan akses bagi publik untuk kawasan tepian air adalah daya tarik visual
menikmati suasana di kawasan tepian air ini kawasan, keamanan dan keselamatan,
(Carr, 1992). Kawasan in ditujukan untuk bermakna sebagai tempat kehidupan publik
memenuhi kebutuhan utama masyarakat dan berkelanjutan.
yang berhubungan langsung dengan
keberadaan air 2.Metode Penelitian
Keberadaan ruang publik pada Penelitian ini merupakan kajian
kawasan tepian air menjadi sangat penting literature dengan metode deskriptif. Data
sebagai elemen penunjang bagi pengguna bersumber dari literatur yang memberikan
untuk melakukan beragam aktivitas rekreasi informasi berupa suatu kajian dan
di sepanjang tepian air. Sehingga perlu
penerapannya sehingga mendukung penelitian
diperhatikan adanya prinsip-prinsip dalam
dan data yang didapatkan diolah dan
menciptakan kawasan tepian air yang dapat
dijabarkan.
berfungsi dengan baik. Dan aktivitas yang
terjadi pun dapat menciptakan aktivitas
3.Pembahasan
2) fungsi kawasan tepian air
Adapun fungsi dari kawasan tepian air ini
A. Kawasan Tepian Air
adalah (NRPA,2002 dalam Aulia):
1. Natural waterfront yaitu kawasan yang
1) pengertian kawasan tepian air ditujukan untuk melindungi dan melestarikan
Kawasan tepi air adalah area yang di sumber daya alam yang ada di kawasan
batasi oleh air dari komunitasnya yang waterfront seperti sungai, lahan basah,
dalam pengembangannya mampu habitat dan ekosistem binatang dan vegetasi
memasukkan nilai manusia, yaitu kebutuhan maupun sumber daya air itu sendiri.
akan ruang publik dan nilai alami (Carr, 2. Public waterfront, kawasan yang ditujukan
1992). Disamping itu secara lebih luas untuk memenuhi kebutuhan publik akan
kawasan tepi air dapat dimaknai dengan relaksasi dan rekreasi seperti adanya plaza
beberapa hal seperti berikut : atau taman. Kawasan in diharapkan
1. Kawasan yang dinamis dan unik dari menciptakan akses publik untuk menikmati
suatu kota (dengan segala ukuran) suasana yang ditawarkan kawasan waterfront
di mana daratan dan air (sungai, danau, laut, seperti adanya akses visual, fisik dan yang
teluk) bertemu (kawasan bersifat rekreasi.
tepian air) dan harus dipertahankan 3. Working waterfront yaitu kawasan yang
keunikannya. ditujukan untuk menyediakan fasilitas
2. Kawasan yang dapat meliputi bangunan maritim dan industri, pelabuhan/dermaga
atau aktivitas yang tidak harus dan pekerjanya, komersialisasi pesiar/
secara langsung berada di atas air, akan tetapi pelayaran dan transportasi (kapal, pangkalan
terikat secara visual atau udara dan helikopter, maupun kendaraan
historis atau fisik atau terkait dengan air roda empat).
sebagai bagian dari "scheme" 4. Redeveloping waterfront yaitu adanya
yang lebih luas. keberadaan zona-zona di kawasan waterfront
yang ditujukan untuk merevitalisasi kawasan
KriteriaWaterfront Kriteria umum tersebut seperti zona hunian, komersial
penataan dan pendesainan kawasan di tepian maupun perkantoran.
air adalah (Prabudiantoro, 1997):
1.Berlokasi dan berada di tepi suatu wilayah
perairan yang besar (laut, danau, sungai, dan 3) Pengembangan Kawasan tepian air
sebagainya). Proses pengembangan Kawasan tepian air
2. Biasanya merupakan area pelabuhan, dapat di bagi atas empat jenis
perdagangan, permukiman, dan pariwisata. pengelompokan yaitu :
3.Memiliki fungsi-fungsi utama sebagai 1. Konservasi
tempat rekreasi, permukiman, industri, atau Merupakan pengembangan yang bertujuan
pelabuhan. untuk memanfaatkan kawasan tua yang
4.Dominan dengan pemandangan dan berada di tepi air dimana pada kondisi
orientasi ke arah perairan. sekarang masih terdapat potensi yang dapat
5.Pembangunannya dilakukan ke arah di kembangkan secara maksimal.
vertikal horisontal
Gambar 2.Portland waterfront Development
Gambar 1.Venice waterfront yang di kembangkan
(Sumber:
dengan adanya potensi konservasi (Sumber:
www.portlandneighborhood.com/portland-south-
www.vegapark.ve.it/vega/acms/vega/parco/Veni
waterfront.html)
ce_waterfront/)

4.Preservasi
adalah waterfront yang harus dilestarikan,
2. Redevelopment dilindungi, dipelihara dan dipugar sesuai dengan
Pengembangan jenis ini merupakan suatu bentuk aslinya tetapi tetap disesuaikan dengan
usaha untuk menghidupkan atau perkembangan kebutuhan fungsionalnya karena
membangkitkan kembali kawasan pelabuhan merupakan kawasan atau mengandung
dengan tujuan yang berbeda bangunan dan/atau bangun-bangunan yang
sebagai suatu kawasan penting bagi kehidupan mempunyai nilai sejarah, nilai seni dan budaya
masyarakat kota dengan serta nilai arsitektur.
mengubah fasilitas yang ada pada kawasan yang
di gunakan oleh kapasitas Pengembangan kawasan tepian air
yang berbeda pula. berdasarkan fungsi utama dan tipologi dapat
diarahkan pada 7 (tujuh)
pengembangan, yaitu :

1.Kawasan Komersial (Commercial


Waterfront)
Adapun kriteria pokok pengembangan
Ganbar 3.Riverfront Redevelopment, Memphis- kawasan komersial di kota pantai
Tennessee (Sumber: adalah :
www.discoveramerica.com/ca/tennessee/memphis- a) Harus mampu menarik pengunjung
riverfront-development-parks.html) yang akan memanfaatkan potensi
kawasan pantai sebagai tempat bekerja,
3. Development belanja maupun rekreasi (wisata)
Pengembangan jenis ini merupakan contoh b) Kegiatan diciptakan tetap menarik dan
perencanaan yang sengaja dibentuk nyaman untuk dikunjungi (dinamis)
dengan menciptakan sebuah kawasan tepi air c) Bangunan harus mencirikan keunikan
dengan melihat kebutuhan budaya setempat dan merupakan
masyarakat terhadap ruang di kota dengan cara sarana bersosialisasi dan berusaha
penataan kawasan tepi air. (komersial)
d) Mempertahankan keberadaan golongan
ekonomi lemah melalui pemberian
subsidi. Kriteria pokok pengembangannya adalah :
e) Keindahan bentuk fisik (profil tepi a) Pelestarian peninggalan-peninggalan
pantai) kawasan pantai diangkat bersejarah (landscape, situs,
sebagai faktor penarik bagi kegiatan bangunan dll) dan/atau merehabilitasinya
ekonomi, sosial-budaya, dll. untuk penggunaan berbeda
(modern);
2. Kawasan Budaya, Pendidikan dan b) Pengendalian pengembangan baru
Lingkungan Hidup (Cultural, yang kontradiktif dengan pembangunan
Education, dan Environmental Waterfront) yang sudah ada guna mempertahankan
Kriteria pokok pengembangannya adalah : karakter (ciri) kota;
a) Memanfaatkan potensi alam pantai c)Program-program pemanfaatan ruang
untuk kegiatan penelitian, budaya dan kawasan ini dapat berupa
konservasi. pengamanan pantai dengan pemecah
b) Menekankan pada kebersihan badan air gelombang untuk mencegah
dan suplai air bersih yang tidak terjadinya abrasi (melindungi bangunan
hanya untuk kepentingan kesehatan saja bersejarah di tepi pantai),
tetapi juga untuk menarik pembangunan tanggul, polder dan
investor. pompanisasi untuk menghindari
c)Diarahkan untuk menyadarkan dan terjadinya genangan pada bangunan
mendidik masyarakat tentang kekayaan bersejarah, dll.
alam tepi pantai yang perlu dilestarikan
dan diteliti. 4. Kawasan Wisata/Rekreasi (Recreational
d) Keberadaan budaya masyarakat harus Waterfront)
dilestarikan dan dipadukan dengan Kriteria pokok pengembangan kawasan
pengelolaan lingkungan didukung rekreasi/wisata di kota pantai adalah :
kesadaran melindungi atau a) Memanfaatkan kondisi fisik pantai
mempertahankan keutuhan fisik badan untuk kegiatan rekreasi (indoor atau
air untuk dinikmati dan dijadikan sebagai outdoor).
wahana pendidikan (keberadaan b) Pembangunan diarahkan di sepanjang
keragaman biota laut, profil badan air dengan tetap
pantai, dasar laut, mangrove, dll. mempertahankan keberadaan ruang
e)Perlu ditunjang oleh program- program terbuka.
pemanfaatan ruang kawasan,seperti c) Perbedaan budaya dan geografi
penyediaan sarana untuk upacara ritual diarahkan untuk menunjang kegiatan
keagaman, sarana pusat pariwisata, terutama pariwisata perairan.
pusat penelitian yang berhubungan d) Kekhasan arsitektur lokal dapat
dengan spesifikasi kawasan tersebut, dimanfaatkan secara komersial guna
f)Perlu upaya pengaturan/pengendalian menarik pengunjung.
fungsi dan kemanfaatan air/badan e) Pemanfaatan kondisi fisik pantai untuk
air. kegiatan rekreasi/wisata pantai.

3. Kawasan Peninggalan Bersejarah 5. Kawasan Permukiman (Residential


(Historical/Herritage Waterfront) Waterfront)
Kriteria pokok pengembangan kawasan a) Pemanfaatan potensi pantai untuk
permukiman di kota pantai adalah : kegiatan transportasi, pergudangan dan
a) Perlu keselarasan pembangunan untuk industri.
kepentingan pribadi (private) dan b) Pengembangan kawasan diutamakan
umum. untuk menunjang program ekonomi
b) Perlu memperhatikan tata air, budaya kota (negara) dengan memanfaatkan
lokal serta kepentingan umum. kemudahan transportasi air dan darat.
c)Pengembangan kawasan permukiman c)Pembangunan kegiatan industri harus
dapat dibedakan atas kawasan tetap mempertahankan kelestarian
permukiman penduduk asli dan kawasan lingkungan hidup.
permukiman baru. d) Program pemanfaatan ruang yang dapat
d) Pada permukiman/perumahan nelayan diterapkan : pembangunan
harus dilakukan upaya penataan dan dermaga, sarana penunjang pelabuhan
perbaikan untuk meningkatkan kualitas (pergudangan), pengadaan fasilitas
lingkungan dan kawasan. transportasi, dll.
Penempatan perumahan nelayan baru
hendaknya disesuaikan dengan 7. Kawasan Pertahanan dan Keamanan
potensi sumber daya sekitar dan “market” (Defence Waterfront)
hasil budidaya perikanan. Kriteria pengembangan kawasan
e)Program pemanfaatan kawasan yang pertahanan dan keamanan di kota pantai :
dapat diterapkan untuk kawasan a) Dipersiapkan khusus untuk kepentingan
permukiman penduduk asli (lama) antara pertahanan dan keamanan bangsa
lain: revitalisasi/penataan negara;
bangunan, penyediaan utilitas, b) Perlu dikendalikan untuk alasan
penanganan sarana air bersih, air limbah hankam dengan dasar peraturan khusus;
dan persampahan, penyediaan dermaga c)Pengaturan tata guna lahan (land-use)
perahu, serta pemeliharaan untuk kebutuhan dan misi hankam
drainase. negara.
f) Program pemanfaatan kawasan yang
dapat diterapkan untuk kawasan
permukiman baru antara lain : penataan 4) Komponen Penataan Kawasan tepian
bangunan dengan memberi ruang air
untuk public access ke badan air, Penyusunan ketentuan norma penataan
pengaturan pengambilan air tanah, kawasan waterfront city didasarkan
reklamasi, pengaturan batas sempadan pada kajian normatif terhadap norma teori,
dari badan air, program standar, dan peraturan perundang
penghijauan sempadan, dll. undangan yang berlalu dan terkait dengan
unsur penataan pada koridor jalan
6. Kawasan Pelabuhan dan Transportasi komersial. Menurut Sirvani (1985; hal 7-8)
(Working and Transportation bahwa eleman rancang kota terbagi
Waterfront) menjadi 8 (delapan) elemen aau komponen,
Kriteria pokok pengembangannya adalah : beberapa komponen yang dianggap sebagai
komponen yang
perlu di atur dan diarahkan supaya dapat Spreiregen, 1965 (dalam Shirvani, 1985; hal
memberikan kondisi lingkungan 23) menyebutkan tiga isu utama
komersial yang lebih nyaman dan aman. yang berkaitan dengan bentuk dan massa
Kompoen yang dimaksudkan adalah: bangunan perkotaan, yaitu:
a."Skala" yang berkaitan dengan
ketinggian pandang manusia, sirkulasi,
bangunan-bangunan berdekatan, dan
1. Tata Guna Lahan ukuran lingkungan;
Pada prinsipnya land use adalah b. "Ruang Kota" berkaitan dengan bentuk-
pengaturan penggunaan lahan untuk bentuk bangunan, skala dan suasana
menentukan pilihan yang terbaik dalam penutupan ruang antar bangunan, dan
mengalokasikan fungsi tertentu, sehingga macam ruang kota;
secara umum dapat memberikan gambaran c. "Massa Perkotaan" meliputi bangunan-
keseluruhan bagaimana daerah pada suatu bangunan, permukaan tanah, obyek
kawasan tersebut seharusnya berfungsi. Land obyek dalam ruang yang dapat
use bermanfaat untuk pengembangan membentuk ruang kota dan membentuk
sekaligus pengendalian investasi pola kegiatan, dalam skala besar atau kecil
pembangunan. Pada skala makro, land use Bentuk dan tata massa bangunan pada
lebih bersifat multifungsi / mixed use. awalnya menyangkut aspek-aspek
2. Bentuk dan Tata Massa Bangunan bentik fisik karena Setting (rona) spesifik
Umumnya, peraturan bangunan mengatur yang meliputi ketinggian, pemunduran
ketinggian, sempadan dan (Set Back), sempadan dan Coverage
coverage bangunan. Pengalaman beberapa bangunan, selanjutnya lebih luas
proyek penataan kota menyarankan menyangkut juga penampilan dan
untuk meliputi pula "penampilan dan konfigurasi bangunan, yaitu disamping
konfigurasi bangunan", misal berkaitan ketinggian juga
dengan warna, bahan bangunan, tekstur, meliputi warna, bahan bangunan, tekstur,
bentuk muka (fasad). Secara tradisional, bentuk muka (fasad), skala, dan gaya
hal-hal ini menjadi hak arsitek bersama (Shirvani 1985; hal 11-23). Aspek
kliennya, tapi sebenarnya hal ini penampilan (menyangkut konteks dan
menyangkut kepentingan masyarakat dan kontras dalam hal; tekstur warna,
berdampak pada lingkungan kota. bangunan, tekstur, bentuk muka (fasad),
Contohnya:penggunaan kaca pantul cahaya skala, dan gaya, yang dapat menampilkan
untuk bangunan tinggi, dan bentuk dan massa bangunan).
pengubahan tampilan muka bangunan 3. Sirkulasi Dan Perparkiran
bersejarah Jalur sirkulasi dapat diartikan sebagai tali
Isu utama dalam hal ini menyangkut yang terlihat menghubungkan
"keseimbangan" hak antara arsitek ruang-ruang suatu bangunan atau deretan
perancang bangunan individual dan ruang-ruang dalam maupun luar
Pemerintah (mewakili perancang kota), ruangan. Oleh karena itu, kita bergerak dalam
dalam hal perancangan eksterior bangunan waktu melalui suatu tahapan dari
dan ruang-ruang antara bangunan. ruang. Kita memahami suatu ruangan dalam
hubungan dimana kita berada dan
kemana kita akan pergi (Ching, 1984; hal yang semakin banyak di udara akibat kendaraan
246). Selain itu, menuru Shirvani bermotor dan industri.Kehadariran tanaman
(1985; hal 23-27) menyatakan bahwa dapat mengendalikan polusi udara melalui
sirkulasi berhubungan dengan erat dengan penghalangan,pengarahan, pembiasan dan
tata guna lahan karena sirkulasi berfungsi penyerapan. Kemampuan untuk menyerap
sebagai penghubung bagian-bangian polutan
kota, maka guna lahan menjadi berfungsi. pada tanaman sangat bervariasi, dimana
Sirkulasi juga berpengaruh terhadap pepohonan memiliki tingkat penyerapan
guna lahan, makin tinggi pencapaian ke yang paling tinggi. Tanaman juga dapat
sebuah guna lahan, maka intensitas meredam suara dari kendaraan dengan
kegiatan di guna lahan tersebut makin tinggi.
menggunakan kombinasi dari perdu rendah dan
Adapun elemen sirkuasi terdiri dari
permukaan tertutup akan memberikan
kendaraan (bermotor dan tidak bermotor)
pelemahan kebisingan (De Chiara dan
dan orang.
Koppelmen, 1978; hal 125
4. Jalur Pedestrian
140).
Jalan pedestrian (jalan pejalan
6. Tata Informasi
kaki) di samping mempunyai unsur
Suatu kota yang baik akan memiliki tanda-
kenyamanan bagi pejalan kaki juga
tanda/rambu-rambu yang baik,
mempunyai andil bagi keberhasilan
misalnya penunjuk arah untuk bersirkulasi.
pertokoan dan vitalitas kehidupan ruang
Dari sudut pandang rancang kota,
kota. Sistem pedestrian yang baik akan
media reklame dalam studi ini merupakan
mengurangi ketergantungan pada kendaraan
aspek fisik penting yang perlu diatur
bermotor di pusat kota, menambah
dan perancangan kawasan komersial. Aspek
pengunjung ke pusat kota, meningkatkan atau
fisik ini memiliki pengaruh yang
mempromosikan sistem skala manusia,
cukup besar dan keindahan kota, apabila
menciptakan kegiatanan usaha yang lebih
dirancang atau ditata dan ditempatkan
banyak, dan juga membantu meningkatkan
dengan baik (Shirvani, 1985; hal 40). Tata
kualitas udara (Shirvani, 1985; hal
informasi ini menurut jenisnya dibagi
31).
menjadi dua yaitu;
5. Jalur Hijau
a) papan informasi,
Salah satu komponen yang penting dalam
b) Papan built in, yaitu pertandaaan yang
konsep tata ruang adalah
di desain khusus menyatu dengan bangunan,
menetapkan dan mengaktifkan jalur hijau baik
bentuknya merupakan ciri khas
yang akan direncanakan maupun
bangunan.
yang sudah ada namun kurang berfungsi. Selain
Selain itu, dari segi perancangan kota,
itu jenis pohon yang ditanam
papan/nama/reklame/informasi perlu diatur
perlu menjadi pertimbangan, karena setiap agar terjalin kecocokan lingkungan,
jenis tanaman mempunyai kemampuan pengurangan dampak visual negatif,
menjerap yang berbeda-beda . mengurangi kebingungan dan kompetisi
Vegetasi sangat berguna dalam produksi antara papan informasi publik dan papan
oksigen yang diperlukan manusia reklame. Papan nama/reklame yang
untuk proses respirasi (pernafasan), serta untuk dirancang baik akan menambah kualitas
mengurangi keberadaan gas karbon dioksida
tampilan bangunan dan memberi kejelasan 3. Keaslian/alami, kawasan tepian air
informasi usaha akan terasa lebih hidup dengan adanya
kegiatan yang berorientasi terhadap air
sehingga kesan alamiah lebih terasa bila
berada di kawasan waterfront yang
direncanakan; dan
B.Pengembangan dan prinsip ruang 4. Fungsi, dengan adanya penerapan-
publik pada Kawasan Tepian Air penerapan fungsi yang tepat misalnya
akses regional, sirkulasi, kapasitas
Ruang Publik dicirikan sebagai ruang parkir, serta adanya kemudahan dan
yang terletak diluar massa bangunan, dapat kenyamanan bagi pengunjung dalam
dimanfaatkan dan dipergunakan oleh setiap menggunakan fungsi kegiatan yang ada.
orang dan memberi kesempatan bagi
bermacam-macam kegiatan. Keberadaan
ruang publik pada kawasan tepian air Dari beberapa kriteria di atas,
menjadi sangat penting sebagai elemen disimpulkan bahwa dalam pengembangan
penunjang bagi pengguna untuk melakukan ruang publik perlu memperhatikan
beragam aktivitas rekreasi di sepanjang beberapa aspek diantaranya
tepian air. Sehingga perlu diperhatikan 1. Ruang publik Ruang publik yang
adanya prinsip-prinsip dalam menciptakan terbaik yaitu yang memungkinkan untuk
kawasan tepian air yang dapat berfungsi dimasuki semua lapisan masyarakat
dengan baik. . Adapun komponen yang harus (Marshall 2001). Ruang publik mudah
diperhatikan dalam perancangan kawasan diakses secara bebas oleh umum maupun
tepian air adalah daya tarik visual kawasan, komunitas untuk interaksi sosial atau
keamanan dan keselamatan, bermakna relaksasi di luar ruangan. Dijelaskan
sebagai tempat kehidupan publik dan pula, salah satu keberhasilan ruang
berkelanjutan. publik adalah kekuatan publik dan
Untuk membuat suatu pengembangan koneksi pejalan kaki. Seorang pejalan
kawasan tepian air maka terdapat beberapa kaki dapat menempuh perjalanan tidak
prinsip utama yang perlu diperhatikan dalam lebih dari 300 m atau 5 menit berjalan
pengembangan ruang publik di kawasan kaki untuk mengunjungi ruang publik di
tepian air, antara lain: sekitarnya (NE 2010)
1. Tema yaitu dalam menetapkan sebuah 2. Akses publik Dasar dari
tema pada awal perencanaan akan pengembangan waterfront adalah
banyak membantu dalam menyelesaikan menyatukan antara perairan dan daratan
masalah analisa ruang, tataletak, desain sehingga terdapat interaksi di dalamnya.
dan peruntukkan lahan, pengungkapan Timur (2013) mengatakan, hal
latar belakang budaya dan sejarah dari terpenting dalam keberhasilan
waterfront yang akan direncanakan; pengembangan urban waterfront adalah
2. Citra, untuk memunculkan suatu akses publik dan ruang publik. Akses
keunikan sehingga dengan sendirinya terhadap air dapat dibagi menjadi tiga,
akan membentuk opini serta persepsi yakni konektivitas daratan dan
bagi pengunjung yang datang; waterfront, konetivitas di dalam
waterfront, dan konektivitas air dan identitas lokal untuk tetap
waterfront. Untuk dapat lebih jelasnya mempertahankan kekhasan dari
dapat dilihat pada Gambar 3. Menurut masingmasing tempat. Meningkatkan
Shaziman dan Tahir (2010) ruang publik rasa manusia pada suatu tempat (sense
sebagai fiture kota, tempat interaksi of place) juga merupakan salah satu
bertatap muka, bersosialisasi, dan kesuksesan proses perencanaan
sebagai ukuran kualitas hidup perkotaan. waterfront (Yildiz et al. 2015). Karena,
Akses publik yang terkoneksi akan tidak ada masyarakat lokal yang akan
menghubungkan waterfront dengan menyebabkan hilangnya rasa identitas
pusat kota dan memudahkan orang lokal (Liu 2013).
untuk mengunjunginya (Erkok 2009). 5. Mixed-use Mixed-use atau penggunaan
campuran memiliki kelebihan dapat
memulihkan vitalitas, kualitas
lingkungan, pemerataan, dan memiliki
banyak manfaat lainnya (Grant 2004).
Beberapa kelebihan mixed-use
diantaranya sebagai berikut.
a. Menciptakan lingkungan kota yang
Gambar 4 Akses pada ruang public tepian air aktif setiap waktunya dan
mengoptimalkan penggunaan
3. Habitable Habitable dalam waterfront infrastruktur.
adalah bagaimana tepi tersebut dapat b. Pencampuran jenis perumahan dapat
cocok dengan tempat tinggal masyarakat. meningkatkan keterjangkauan dan
Zona antara muka perairan dan daratan keadilan deng/an mengurangi premi
dapat dihuni dengan sederhana dan yang eksklusif.
membangun hubungan antara manusia, c. Memungkinkan orang untuk tinggal
perairan, dan daratan (Tracy 2010). dekat tempat dimana mereka dapat
Bagaimana manusianya dapat berbelanja, bekerja atau bermain, dapat
berhubungan dekat dengan air dan mengurangi kepemilikan dan
melakukan kegiatan terkait seperti penggunaan kendaraan bermotor,
memancing, berperahu, berbisnis, dan meningkatkan pejalan kaki, dan dengan
sebagainya. demikian mengurangi dampak
4. Identitas kota Dalam mempelajari lingkungan yang terkait dengan
identitas kota, Amundsen (dalam Liu penggunaan kendaraan bermotor.
2013) mengidetifikasi empat elemen 6. Integrasi Lynch, Spence, dan Pearson
yang biasanya hadir di dalamnya, yaitu mengungkapkan bahwa penggunaan
kualitas spasial yang biasanya lahan di daerah tepi perkotaan harus
membedakan tempat dengan tempat lain, terintegrasi dengan air (dalam Timur
karakteristik atau kualitas penduduk 2013). Maksudnya terintegrasi di sini
yang membedakan mereka dari adalah sebagai berikut.
penduduk di tempat lain, kondisi sosial a. Water-dependent uses, lokasi
dan hubungan sosial antara penduduk, waterfront sangat dibutuhkan untuk
dan kebudayaan atau sejarah. Hal ini
penting untuk mempelajari elemen
kapal very, dermaga, komersil, dan tersebut merupakan entrance ke kawasan
sebagainya. tepian Sungai Singapura. Luas area kawasan
b. Water-related uses, karena lokasi ini kurang lebih sekitar 96 ha termasuk luas
waterfront berada pada tempat yang sungainya.
menguntungkan seperti bidang Sejak awal kawasan ini difokuskan sebagai
produksi industri dan ruang publik. tempat kegiatan perdagangan. Untuk
c. Water-independent uses, tidak memfasilitasi kegiatan perdagangan tersebut
tergantung atau terikat dengan lokasi dibangunlah tiga dermaga yaitu Boat Quay
waterfront seperti taman umum, dikembangkan sebagai daerah rawa yang
beberapa kompleks komersial dan disukai para pedagang dari Cina, Clarke Quay
layanan. dan Robertson Quay dikembangkan sebagai
7. Partisipasi stakeholder Marshall kawasan perkantoran dan pergudangan
(2001) menjelaskan bahwa keberhasilan untuk memfasilitasi penyaluran barang
pengembangan waterfront lahir dari perdagangan yang terjadi di sepanjang
sebuah proses yang melibatkan semua sungai.
tingkat pemerintahan, pemilik modal Karena adanya pembangunan fasilitas di
(swasta), dan berbagai organisasi dan kawasan tepian Sungai Singapura yang
masyarakat. Dalam mengaplikasikan berlangsung cepat sehingga menjadikan
konsep desain diperlukan koordinasi kawasan ini sebagai pusat perdagangan karet
antara stakeholder, sehingga masing- dan kegiatan komersial lainnya.
masing pihak dapat saling memantau Perkembangan yang pesat tersebut
proses pencapaian konsep ecodesign menyebabkan sungai menjadi tercemar
(Pratiwi 2013). Disebutkan pula, bahwa polusi, kotor dan sangat ramai. Industri kecil
kerjasama antara stakeholder akan dan pasar tradisional yang terletak di pinggir
memudahkan dalam pengambilan sungai membuang limbahnya langsung ke
keputusan. Chen (2015) menyebutkan sungai. Kemudian keberadaan permukiman
bahwa keberhasilan pembangunan kumuh yang melakukan kegiatan MCK-nya
waterfront dapat dikatakan berhasil langsung ke sungai. Hal tersebut
apabila mendapat pengakuan sosial. menyebabkan terjadinya degradasi
lingkungan sehingga mengurangi daya tarik
Kajian Ruang Publik Tepi Air
C.Studi Kasus Pengembangan Ruang di kawasan ini. Oleh karena itu kemudian
Publik di Kawasan Tepian Air kawasan ini dikembangkan untuk
meningkatkan kualitas lingkungannya dengan
menjadikannya sebagai tempat yang nyaman
1.Pengembangan Ruang Publik di
untuk rekreasi dan merefleksikan karakter
Kawasan Tepian Sungai Kota Singapura
unit kawasan tersebut.
Kawasan tepian Sungai Singapura ini
Strategi yang dilakukan mulai dari
berlokasi di daerah pusat kota Singapura.
mengatur penggunaan fungsi lahan,
Kawasan tersebut dibatasi oleh Jalan River
meningkatkan kualitas lingkungan serta
Valley dan Jalan Mohammad Sultan di bagian
transportasi. Pengaturan lahan dilakukan
Utara, Boat Quay di bagian Timur, Jalan North
dengan mengembangkan penggunaan lahan
Canal dan Jalan Havelock di Bagian Selatan
campuran sebagai area komersial dan
dan Jalan Zion di bagian Barat. Jalan-jalan
permukiman serta menetapkan pajak tinggi Kawasan Riverwalk & Waterplace Park,
bagi industri yang ada di kawasan sehingga Memorial Boulevard, dibangun tahun 1994,
berpindah ke tempat lain. Kemudian dibangun di kaki bukit State Capitol. Didesain
merelokasi permukiman kumuh di bantaran dengan mengubah rute Sungai Providence
sungai dengan membangun permukiman dan memindahkan paving - the "world's
yang layak huni di kawasan tersebut serta widest bridge" – yang beberapa dekade telah
merelokasi para PKL ke tempat yang telah menutupinya. Paving ditata ulang sebagai
disediakan sebagai tempat komersial. jembatan yang diinspirasi oleh jembatan di
Peningkatan lingkungan dilakukan Venesia, menjadikan sungai sebagai focal
dengan mengkonservasi gedung-gedung yang point. Acces and lingkage : menyediakan
memiliki sejarah tersendiri, menciptakan kantung parkir di pusat kota, membuat
zona baru dengan kegiatan yang dapat linkage antara daerah makmur di bagian
menarik pengunjung sehingga keramaian Timur Providence dengan pusat kota,
tidak terpusat di satu tempat saja. Serta membuat plaza, jalur pejalan kaki, sepeda,
menyediakan pedestrian way, promenade jogging tracks, dan artists sketching. Comfort
dan pedestrian bridge sebagai akses langsung and image taman, bersih, terencana dan Uses
menuju ke sungai. Pengaturan transportasi and activities: seni, taman, sculpture, makan.
dilakukan dengan melebarkan Jalan River Socialibility: tempat untuk diskusi tentang
Valley dan Sultan Mohammed untuk melayan seni bahkan dengan orang asing.
kebutuhan lalu lintas menuju kawasan serta
menyediakan dermaga kecil bagi kapal-kapal 2.Kawasan Kuching Waterfront
wisata. Kemudian juga mengembangkan Jalan Development di Sarawak, Malaysia
Saiboo yang melewati singai dengan Sepanjang lebih 1 kilometer pada daerah
menyediakan akses yang nyaman dari Jalam tepain air sungai Sarawak dilakukan suatu
Havelock menuju zona Robertson Quay dan pengembangan sebagai usaha untuk
mengembangkan jalan lokal untuk mengembalikan vitalitas kawasan. Kawasan
memperbaiki akses kendaraan di dalam tersebut sebelumnya tidak terawat karena
kawasan tersebut. daerah pinggirnya tidak terpakai dan
Pengembangan juga dilakukan dengan mengalami degradasi fungsi menjadi
menciptakan kegiatan di kawasan daerah pembuangan sampah. Pemerintah
tepian sungai yang dibagi menjadi tiga zona Sarawak, Kuching kemudian melakukan
besar yaitu zona Boat Quay dikembangkan pengembangan melalui suatu kerjasama
menjadi tempat makan (wisata kuliner) yang dengan pihak swasta. Dengan membangun
nyaman dan hiburan yang didukung dengan dinding turap sungai yang baru, promenade
penerangan dan signage yang berwarna- yang cukup lebar, taman-taman, ruang-ruang
warni serta jalur pedestrian yang menarik. terbuka di sepanjang tepian sungai dan
Clarke Quay dikembangkan sebagai peneduh di sepanjang tepian sungai serta
pertokoan yang menjual souvenir, restoran melakukan restorasi bangunan-bangunan
terapung, tempat hiburan dan gazebogazebo lama yang memiliki nilai sejarah bagi Kota
yang sering digunakan sebagai tempat kuching dan juga merevitalisasi daerah
pertunjukkan seni budaya. Kemudian komersial di sekitar kawasan. Berdasarkan
Robertson Quay yang dikembangkan sebagai pada prinsip pengembangan waterfront yang
apartemen dan hotel. baik dapat diketahui bahwa pada Kuching
Waterfront ini. Pertama, Tema. Tema yang
diinginkan adalah menghasilkan kawasan
tepian air yang berwawasan lingkungan dan
berfungsi sebagai kawasan yang mengangkat
citra kota dan dari hal tersebut diperoleh
melalui tema yang merupakan prinsip dalam
D.Pengembangan Ruang Publik Pada
menata kawasan ini yaitu mengoptimalkan
Kawasan Tepian Air Teratak
interaksi terhadap air, menciptakan kawasan
Buluh,Kampar,Riau.
batas air yang fungsional dan mudah diakses,
menciptakan taman dan ruang terbuka publik
yang menjorok terhadap daerah sungai, 1. Diskripsi lokasi yang
menghubungkan kota dengan kawasan batas diambil(tepian sungai Kampar teratak
air dan menrghubungkan antara daratan buluh)
dengan air. Kedua, Citra. Kesan atau citra
yang ingin ditunjukkan pada kawasan
waterfront ini adalah dengan
mempertahankan bangunan lama yang
bernilai histroris tinggi dan diperbaharui lagi
untuk mewadahi fungsi baru seperti museum,
galeri, restoran, komersial dan fasilitas retail.
Gambar 5.lokasi tepian sungai kampar
Ketiga, Keaslian. Untuk menarik pengunjung Lokasi berada di tepi jalan arteri
dengan menyediakan kegiatan yang menarik, sekunder (Jl raya pekanbaru-sungai
dalam hal ini adalah masalah pagar)sehingga memudahkan akses ke lokasi
pelestarian karya-karya seni yang .Teratak Buluh merupakan sebuah desa
banyak bersumber dari hasil karya penduduk dengan mayoritas penduduknya berprofesi
setempat yang masih tradisional dengan cara sebagai pedagang dan nelayan sehingga
memamerkannya pada museummuseum dan terdapat dua pasar yaitu pasar senin dan
galeri yang sudah difungsikan di sepanjang pasar ikan yang dibuka tiap subuh.selain
waterfront. Keempat, Fungsi. Selain berpotensi sebagai kawasan berjualan, lokasi
peremajaan bangunan-bangunan kolonial tersebut juga menjadi tempat wisata
juga dibangun fasilitas-fasilitas baru yang ,dikarenakan lokasi berbatasan langsung
berskala rendah. Bangunan tersebut dengan aliran sungai kampar dengan
termasuk café, kios retail souvenir, gedung keindahan alam dan budaya yang terdapat
bundar, teras, jalan setapak dan pusat pada desa Teratak Buluh.
informasi turis. Disertai dengan ruang
terbuka publik sebagai aktivitas interaksi
diantara pengunjung.

Gambar 6.kondisi tepian sungai kampar


Kondisi pada kawasan tepian air sungai
kampar tergantung pada pasang dan
surutnya air,ketika surut pasir yang putih
akan nampak dan menjadi view dari tepian
sungai,ketika air pasang/banjir maka pasir
ditepian air akan berlumpur ,sampah-sampah
akan terlihat ketika air surut ,berupa kayu- Gambar 8.Fasilitas yang tidak diolah
kayu dan sampah yang bersumber dari
pasar/pengunjung .fasilitas yang berada di
kawasan tepian sungai sudah terbengkalai
,fasilitas berupa anjungan dan wc umum 3.Potensi ruang publik yang akan
yang terbengkalai dikarenakan fasilitas
diterapkan dan dianalsis
tersebut hanya di gunakan saat hari pasar
saja dan kegiatan adat yang dilakukan sekali
Setelah di analisis dan memahami
setahun.kondisi tanah yang berkontur landai
keadaan lokasi ,Adapun potensi ruang publik
memudahkan air naik ke dataran tertinggi
yang akan diterapkan pada kawasan tepian
yang dibatasi oleh dam,sehingga ketika banjir
air di sungai Kampar Teratak Buluh ini ialah:
air akan naik ke kawsan pasar dan kawasan
Kawasan Komersial
di desa Teratak buluh.
Adapun kriteria pokok pengembangan
kawasan komersial ditepian air ini
2.Permasalahan
adalah :
Dapat disimpulkan beberapa
a) Harus mampu menarik pengunjung
permasalahan yang ada di kawasan tepian
yang akan memanfaatkan potensi
sungai kampar pasar teratak buluh :
kawasan tepian air sebagai tempat
1. Pengelolaa sampah yang berdekatan
bekerja, belanja maupun rekreasi (wisata)
dengan sungai.
b) Kegiatan diciptakan tetap menarik dan
2. Luapan air sungai sering membajiri
nyaman untuk dikunjungi (dinamis)
pasar dan melumpuhkan beberapa los
c) Bangunan harus mencirikan keunikan
los yang ada.
budaya setempat dan merupakan
3. Letak pasar yang di tepi jalan raya tak
sarana bersosialisasi dan berusaha
membuat kemacetan.
(komersial)
4. Fasilitas yang tidak diolah dengan
d) Mempertahankan keberadaan golongan
baik.
ekonomi lemah melalui pemberian
subsidi.
e) Keindahan bentuk fisik (profil tepi
sungai) kawasan tepian air diangkat
sebagai faktor penarik bagi kegiatan
ekonomi, sosial-budaya, dll.
f)Tersedia aksesibilitas yang memadai
Gambar 7.Sampah pada kawasan tepian
dan dapat menjangkau pusat pelayanan
air
niaga (pasar), pelayanan pelabuhan dan
kawasan industri terkait.
g) Tersedia sarana dan prasarana mereka enggan membuang sampah
(utilitas). ke arah sungai.
h) Tersedia sistem drainase yang baik.
i) Lebar garis sempadan pantai 100-300
meter dari titik pasang tertinggi.

Gambar 10.Mengubah arah Orientasi


3.Solusi dan strategi yang Pasar
direncanakan dan dikembangkan
Dengan demikian adapun usulan atau c) Untuk mencegah Banjir atau
solusi yang akan diterapkan dan meminimalkan air yang naik dapat
direncanakan dalam pengembangan dilakukan dengan cara penambahan
ruang public pada kawasan tepian sungai batas DAM atau diberikan batu
Kampar teratak buluh ialah sebagai penahan air bata bagian tepi sungai
berikut;
a) Tema, yaitu dalam menetapkan
sebuah tema pada awal perencanaan
akan banyak membantu dalam
menyelesaikan masalah analisa ruang,
tataletak, desain dan peruntukkan lahan, Gambar 11.Menambah Batasan DAM
pengungkapan latar belakang budaya
dan sejarah dari waterfront yang akan d) Sebelum sampah dibuang ke sungai,
direncanakan. sampah harus dikelola sedemikian
rupa agar tidak mencemari sungai.
Oleh sebab itu diperlukan adanya
space khusus untuk pengelolaan
limbah.

Gambar 9.Konsep dan analisa kawasan tepian


air
Gambar 12. Pengelolaan Limbah yang tepat

b) Arah orientasi pasar diubah e)pengembangan fasilitas-fasilitas sarana


menghadap atau terfokuskan menuju dan prasarana yang sudah ada.
sungai. Ini bertujuan untuk
menciptakan persepsi bagi para
pembeli terkhusus pedagang agar
Gambar 13.Anjungan sebagai objek Gambar 16.Massa bangunan pasar ikan
wisata tepian air

f) )menciptakan elemen atau komponen,


beberapa komponen yang dianggap sebagai
komponen yang perlu di atur dan diarahkan
supaya dapat memberikan kondisi
lingkungan komersial yang lebih nyaman dan
Gambar 17.Pengembangan kawasan
aman.diantaranya merencanakan Tata
tepian air
Guna Lahan, Bentuk dan Tata Massa Banguan,
Sirkulasi dan Parkir, Jalur Pedestrian,
Pendukung Kegiatan, Tata Informasi dan Jalur
Hijau.

4.Kesimpulan
Kawasan tepi air adalah area yang di
batasi oleh air dari komunitasnya yang
dalam pengembangannya mampu
memasukkan nilai manusia, yaitu kebutuhan
akan ruang publik dan nilai alami (Carr,
1992).
Proses pengembangan Kawasan tepian air
dapat di bagi atas empat jenis
pengelompokan yaitu :
1. Konservasi
Gambar 14.Penzoningan kawasan tepian air Merupakan pengembangan yang bertujuan
untuk memanfaatkan kawasan tua yang
berada di tepi air dimana pada kondisi
sekarang masih terdapat potensi yang dapat
di kembangkan secara maksimal.
2. Redevelopment
Pengembangan jenis ini merupakan suatu
usaha untuk menghidupkan atau
membangkitkan kembali kawasan pelabuhan
Gambar 15.Massa Bangunan Pasar senin dengan tujuan yang berbeda
sebagai suatu kawasan penting bagi kehidupan masalah analisa ruang, tataletak, desain
masyarakat kota dengan dan peruntukkan lahan, pengungkapan
mengubah fasilitas yang ada pada kawasan yang latar belakang budaya dan sejarah dari
di gunakan oleh kapasitas waterfront yang akan direncanakan;
yang berbeda pula. 2. Citra, untuk memunculkan suatu
3. Development keunikan sehingga dengan sendirinya
Pengembangan jenis ini merupakan contoh akan membentuk opini serta persepsi
perencanaan yang sengaja dibentuk bagi pengunjung yang datang;
dengan menciptakan sebuah kawasan tepi air 3. Keaslian/alami, kawasan tepian air
dengan melihat kebutuhan akan terasa lebih hidup dengan adanya
kegiatan yang berorientasi terhadap air
masyarakat terhadap ruang di kota dengan cara
sehingga kesan alamiah lebih terasa bila
penataan kawasan tepi air.
berada di kawasan waterfront yang
4.Preservasi
direncanakan; dan
adalah waterfront yang harus dilestarikan,
4. Fungsi, dengan adanya penerapan-
dilindungi, dipelihara dan dipugar sesuai dengan
penerapan fungsi yang tepat misalnya
bentuk aslinya tetapi tetap disesuaikan dengan
akses regional, sirkulasi, kapasitas
perkembangan kebutuhan fungsionalnya karena parkir, serta adanya kemudahan dan
merupakan kawasan atau mengandung kenyamanan bagi pengunjung dalam
bangunan dan/atau bangun-bangunan yang menggunakan fungsi kegiatan yang ada.
mempunyai nilai sejarah, nilai seni dan budaya
serta nilai arsitektur. Keberadaan kawasan di tepian air
Keberadaan ruang publik pada haruslah dikembangkan berdasarkan kriteria
kawasan tepian air menjadi sangat penting dan fungsi utama ruang publi di kawasan
sebagai elemen penunjang bagi pengguna tepian air itu sendiri, sehingga tercapainya
untuk melakukan beragam aktivitas rekreasi suatu tujuan diantaranya terbentuknya
di sepanjang tepian air. Sehingga perlu kawasan yang mampu melindungi dan
diperhatikan adanya prinsip-prinsip dalam melestarikan sumber daya alam yang ada di
menciptakan kawasan tepian air yang dapat kawasan tepian air serta terbentuknya tema
berfungsi dengan baik. . Adapun komponen dan tujuan dari kawasan itu sendiri
yang harus diperhatikan dalam perancangan berdasarkan fungsinya yang mampu
kawasan tepian air adalah daya tarik visual memenuhi kebutuhan publik sesuai dengan
kawasan, keamanan dan keselamatan, kriteria-kriteira dari fungsi kawasan itu
bermakna sebagai tempat kehidupan publik sendiri.
dan berkelanjutan. Adapun pemanfaatan pengembangan
Untuk membuat suatu pengembangan kawasan ruang public pada kawasan tepian air
kawasan tepian air maka terdapat beberapa ialah:
prinsip utama yang perlu diperhatikan dalam 1.Kawasan Komersial (Commercial
pengembangan ruang publik di kawasan Waterfront)
tepian air, antara lain: 2. Kawasan Budaya, Pendidikan dan
1. Tema yaitu dalam menetapkan sebuah Lingkungan Hidup (Cultural,ducation, dan
tema pada awal perencanaan akan Environmental Waterfront)
banyak membantu dalam menyelesaikan
3. Kawasan Peninggalan Bersejarah
(Historical/Herritage Waterfront)
4. Kawasan Wisata/Rekreasi (Recreational
Waterfront)
5. Kawasan Permukiman (Residential
Waterfront)
6. Kawasan Pelabuhan dan Transportasi
(Working and Transportation
Waterfront)
7. Kawasan Pertahanan dan Keamanan
(Defence Waterfront)

5.Daftar Pustaka

Tangkuman Dwi Juwita, Tondobala


Linda.2018.02 ARSITEKTUR TEPI AIR
(WATERFRONT ARCHITECTURE) di
https://edoc.pub/arsitektur-tepi-air-
waterfront-architecture-5-pdf-free.html
(diakses 07 juni)

Ridwan Muhammad.2017.29 ARAHAN


PENATAAN KAWASAN TEPI AIR
(WATERFRONT) SUNGAI MUSI SEBAGAI
PENGEMBANGAN KAWASAN PARIWISATA di
http://repository.unpas.ac.id/29004/ (diakses
07 juni)

Hasriyanti Nunik.2017.25 KAJIAN RUANG


PUBLIK TEPI AIR di
http://repository.polnep.ac.id/xmlui/bitstrea
m/handle/123456789/1222/004-
nunik.pdf?sequence=1

Anda mungkin juga menyukai